Anda di halaman 1dari 81

Program

Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Kejang Pada Neonatus

Tim PONEK Nasional & regional

1
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Gambaran Umum Modul: Tujuan


Tujuan modul ini adalah untuk
menginformasikan metodologi pelatihan
berbasis kompetensi bagi fasilitator, yang jika
diimplementasikan sesuai rancangannya, akan
mendorong dokter menguasai pengetahuan,
kompetensi dan keterampilan yang diperlukan
untuk mendiagnosis dan melakukan
tatalaksana kejang pada neonatus
2
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Gambaran Umum Modul: Latar Belakang


Kejang pada neonatus merupakan kedaruratan medis
Mortalitas dan morbditas tinggi
Perlu diagnosis dan tatalaksana yang cepat.
Dokter harus mampu mengenali kejang, menentukan
kemungkinan penyebabnya dan melakukan tatalaksana yang
tepat. Tentukan prognosis berdasarkan jenis dan manifestasi
kejang dan orang tua diberi informasi dengan cara
bijaksana.

3
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Analisis Tugas:
Tugas
Melengkapi penilaian neonatus dan
mengimplementasikan kebijakan serta
prosedur neonatus yang masuk untuk
dirawat/keluar sesuai dengan standar dan
protokol pelayananan, termasuk mencegah,
mendiagnosis dan melakukan tatalaksana
kejang pada neonatus
4
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Analisis Tugas: Kompetensi 1

Kompetensi:

Mendefinisikan kejang,

Mengidentifikasi kejadiannya, dan

Menjelaskan berbagai jenis, gambaran klinis, serta


etiologinya

5
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Analisis Tugas: Kompetensi 1

Keterampilan:

1.1 Mendefinisikan kejang dan membedakan kejang epileptik dan


non-epileptik.
1.2 Mengetahui insidens kejang pada neonatus.
1.3 Menjelaskan empat jenis kejang dan gambaran klinisnya.
1.4 Mengidentifikasi gerakan biasa yang bukan kejang.
1.5 Mengidentifikasi etiologi kejang paling sering pada neonatus.
1.6 Mengidentifikasi etiologi kejang pada neonatus yang jarang
ditemui
6
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Analisis Tugas: Kompetensi 2


Kompetensi:
Mendiagnosis kejang pada neonatus

Keterampilan
2.1 Melengkapi riwayat ibu dan riwayat obstetrinya.
2.2 Melakukan pemeriksaan fisis yang seksama termasuk:
- Pemeriksaan umum.
- Pemeriksaan neurologis.
2.3 Menginstruksikan pemeriksaan laboratorium yang sesuai.
7
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Analisis Tugas: Kompetensi 3


Kompetensi:
Melakukan tatalaksana kejang pada neonatus

Keterampilan:
3.1 Mencapai homeostasis sistemik (Jalan napas,
pernapasan dan sirkulasi).
3.2 Mengoreksi penyebab utamanya, jika mungkin.
3.3 Menghentikan kejang dengan obat anti kejang.

8
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Analisis Tugas: Kompetensi 4


Kompetensi:
Menentukan prognosis dan menginformasikan prognosis
kepada orang tua

Keterampilan
4.1. Menentukan prognosis.
4.2. Mengomunikasikan prognosis kepada orang tua dengan
cara yang tepat.

9
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Sesi 1: Tujuan
Tujuan sesi ini
Adalah untuk memperkenalkan pengetahuan,
keterampilan dan kompetensi yang diperlukan
untuk mengidentifikasi, mendiagnosis,
mengklasifikasi dan merawat kejang pada
neonatus dengan tepat.

10
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Tujuan Pembelajaran
1. Mendefinisikan kejang dan membedakan
kejang epileptik dan non-epileptik.
2. Mengetahui insidens kejang pada neonatus.
3. Menjelaskan empat jenis kejang dan
gambaran klinisnya.
4. Mengidentifikasi gerakan biasa yang bukan
kejang.
11
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Tujuan Pembelajaran (lanjutan)


5. Mengidentifikasi penyebab kejang pada
neonatus, baik etiologi yang sering maupun
yang jarang.
6. Mendiagnosis kejang pada neonatus.
7. Merawat kejang pada neonatus.
8. Menginformasikan prognosis bayi kepada
orang tuanya.
12
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Definisi Kejang pada Neonatus

Kejang merupakan gangguan sepintas


fungsi otak yang bermanifestasi sebagai
cedera episodik pada kesadaran yang
berkaitan dengan kegiatan motorik atau
otonom.

13
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Kejang Epileptik dan Non-Epileptik


Menurut asal patologi dan neuronal, kejang
dibagi 2 kejang epileptik dan non epileptik.
Kejang epileptik berasal dari saraf kortikal dan
berkaitan dengan perubahan EEG.
Kejang non-epileptik berawal dari subkortikal
dan biasanya tidak terdapat kelainan pada EEG.
- dirangsang oleh stimuli dan dipengaruhi oleh
kekangan dan perubahan posisi tubuh.
14
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Kejadian Kejang Pada neonatus


Kejadiannya meliputi 0,5% dari semua neonatus
baik cukup bulan maupun kurang bulan.
Kejadiannya lebih tinggi pada bayi kurang bulan
(3,9%) pada bayi dengan usia kehamilan < 30
minggu).
Bentuk kejang pada neonatus tidak khas
sehingga banyak yang tidak teridentifikasi

15
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Jenis dan Presentasi Klinis Kejang


Pada neonatus
Empat jenis kejang yang sering ditemui pada
neonatus:
Kejang Tonik
Kejang Klonik
Kejang Mioklonik
Kejang subtle
16
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Kejang Tonik
Kejang tonik dapat berbentuk umum atau fokal.
Terutama pada bayi preterm (< 37 minggu)
Ekstensi pada ekstremitas atas dan bawah (postur
deserebrasi)
Fleksi pada ekstremitas atas dan ekstensi pada ekstremitas
bawah
Merupakan tanda ICH berat pd bayi prematur

17
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Kejang Tonik Focal


Terlihat dari postur asimetris dari salah satu
ekstremitas atau batang tubuh atau deviasi tonik
kepala atau mata.

Sebagian besar kejang tonik terjadi bersamaan


dengan penyakit sistem syaraf pusat yang difus
dan perdarahan intraventrikular.

18
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Kejang Klonik
Biasanya >>>terjadi pada neonatus cukup bulan (>37
minggu) />2500 gram.
Fokal atau multifokal
Terdiri dari gerakan kejut pada ekstremitas yang perlahan
dan berirama (1-3 /menit).
Setiap gerakan terdiri dari satu fase gerakan yang cepat dan
diikuti oleh fase yang lambat.
Perubahan posisi atau memegang ekstremitas yang
bergerak tidak akan menghambat gerakan tersebut.
19
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Kejang Klonik (lanjutan)

Tidak terjadi hilang kesadaran.


Berkaitan dengan trauma fokal, infarks atau
gangguan metabolik.

20
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Kejang Mioklonik
Kejang mioklonik fokal, multi-fokal atau umum.
Kejang mioklonik fokal biasanya melibatkan otot
fleksor pada ekstremitas.
Kejang mioklonik multi-fokal terlihat sebagai gerakan
kejutan yang tidak sinkron pada beberapa bagian
tubuh.
Kejang mioklonik umum terlihat sangat jelas berupa
fleksi masif pada kepala dan batang tubuh dengan
ekstensi atau fleksi pada ekstremitas. Kejang ini
berkaitan dengan patologi SSP yang difus.
21
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Kejang subtle
>>> preterm dibanding aterm
Gerakan stereotip ekstremitas seperti gerakan
mengayuh sepeda atau berenang.
Deviasi atau gerakan kejut pada mata dan mengedip
berulang.
Ngiler, gerakan menghisap atau mengunyah.
Apnea atau perubahan tiba-tiba pada pola pernapasan.
Fluktuasi yang berirama pada tanda vital.
22
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Gerakan ringan yang bukan kejang

Jitteriness
Apnea pada saat tidur
Gerakan menghisap yang terisolasi
Mioklonik ringan saat tidur

23
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Jitteriness

Jitteriness seringkali salah didiagnosis


sebagai kejang klonik. Secara klinis jitteriness
berbeda dari kejang klonik menurut aspek
berikut ini:

24
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Jitteriness (lanjutan)

Amplitudo fase fleksi dan ekstensi sama.


Neonatus umumnya sadar, tidak ada gerakan atau
kerlingan mata yang abnormal.
Fleksi pasif atau memindahkan posisi ekstremitas
bisa menghilangkan tremor.
Tremor timbul karena rangsangan taktil meskipun
mungkin spontan.
Tidak ada abnormalitas EEG.

25
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Jitteriness (lanjutan)

Seringkali terlihat pada neonatus dengan hipoglikemi,


penghentian obat, hipokalsemia, hipotermia dan
pada neonatus kecil untuk masa kehamilan (KMK).
Secara spontan menghilang dalam waktu beberapa
minggu. Pemeriksaan nerologis normal pada masa
anak selanjutnya. Karena itu anti kejang pada
umumnya tidak diperlukan.

26
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Apnea pada saat tidur


Tidak berkaitan dengan gerakan abnormal
dan biasanya berkaitan dengan bradikardi.
Pada kejang yang disertai apnea, gerakan
abnormal, takikardia dan peningkatan
tekanan darah juga ditemui.

27
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Gerakan Menghisap Yang Terisolasi


Gerakan menghisap yang tidak beraturan,
tidak sering dan tidak berlangsung lama
bukanlah kejang.

28
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Gerakan Mioklonik Ringan Saat Tidur


Umumnya pada bayi kurang bulan selama
tidur, bisa fokal, multi-fokal, atau umum.
Tidak akan berhenti meskipun bayi
dikekang.
Menghilang dengan sendirinya dalam
waktu beberapa menit dan tidak
memerlukan pengobatan.
29
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Gerakan Mioklonik Ringan Saat Tidur


(lanjutan)

Gerakan tersebut berbeda dengan kejang


mioklonik berikut ini:
Dapat dipicu oleh bunyi atau gerakan.
Dapat berkurang jika bangun.
Tidak berkaitan dengan perubahan otonom
apapun.
30
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir

GAMBARAN KLINIK
Health Services
Program dan Anak.

31
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir

GAMBARAN KLINIK
Health Services
Program dan Anak.

Myelinisasi belum sempurna

32
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir

GAMBARAN KLINIK
Health Services
Program dan Anak.

Myelinisasi belum sempurna

lobus temporalis :
Sinaptogenesis & mielinisasi lebih pesat

33
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir

GAMBARAN KLINIK
Health Services
Program dan Anak.

Myelinisasi belum sempurna

lobus temporalis :
Sinaptogenesis & mielinisasi lebih pesat

Rangsang : menetap pada hemisfer / menyeberang ke hemisfer,


kontra lateral tetapi tidak berlangsung sekaligus bersama-sarna

34
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir

GAMBARAN KLINIK
Health Services
Program dan Anak.

Myelinisasi belum sempurna

lobus temporalis :
Sinaptogenesis & mielinisasi lebih pesat

Rangsang : menetap pada hemisfer / menyeberang ke hemisfer,


kontra lateral tetapi tidak berlangsung sekaligus bersama-sarna

Sinkronisasi bilateral rangsang tidak terjadi

35
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir

GAMBARAN KLINIK
Health Services
Program dan Anak.

Myelinisasi belum sempurna

lobus temporalis :
Sinaptogenesis & mielinisasi lebih pesat

Rangsang : menetap pada hemisfer / menyeberang ke hemisfer,


kontra lateral tetapi tidak berlangsung sekaligus bersama-sarna

Sinkronisasi bilateral rangsang tidak terjadi

Aktivitas epileptik : daerah temporal & sub kortikal

36
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir

GAMBARAN KLINIK
Health Services
Program dan Anak.

Myelinisasi belum sempurna

lobus temporalis :
Sinaptogenesis & mielinisasi lebih pesat

Rangsang : menetap pada hemisfer / menyeberang ke hemisfer,


kontra lateral tetapi tidak berlangsung sekaligus bersama-sarna

menyeringai
Sinkronisasi bilateral rangsang tidak terjadi
mengunyah

Aktivitas epileptik : daerah temporal & sub kortikal

37
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir

GAMBARAN KLINIK
Health Services
Program dan Anak.

Myelinisasi belum sempurna

lobus temporalis :
Sinaptogenesis & mielinisasi lebih pesat

Rangsang : menetap pada hemisfer / menyeberang ke hemisfer,


kontra lateral tetapi tidak berlangsung sekaligus bersama-sarna

menyeringai
Sinkronisasi bilateral rangsang tidak terjadi
mengunyah

Aktivitas epileptik : daerah temporal & sub kortikal menelan

berkedip-kedip
38
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir

GAMBARAN KLINIK
Health Services
Program dan Anak.

Myelinisasi belum sempurna

lobus temporalis :
Sinaptogenesis & mielinisasi lebih pesat

Rangsang : menetap pada hemisfer / menyeberang ke hemisfer,


kontra lateral tetapi tidak berlangsung sekaligus bersama-sarna

menyeringai
Sinkronisasi bilateral rangsang tidak terjadi
mengunyah

Aktivitas epileptik : daerah temporal & sub kortikal menelan

berkedip-kedip
39
perubahan ritme pernapasan
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia Health Services
Program dan Anak.

Patofisiologi kejang neonatus 40


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia Iskemia Health Services
Program dan Anak.

Patofisiologi kejang neonatus 41


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia Iskemia Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Patofisiologi kejang neonatus 42


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia Iskemia Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Gangguan produksi ATP

Patofisiologi kejang neonatus 43


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia Iskemia Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Gangguan produksi
Gangguan produksiATP
ATP

Perubahan permeabilitas membran neuron

Patofisiologi kejang neonatus 44


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia Iskemia Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Gangguan produksi
Gangguan produksiATP
ATP

Perubahan permeabilitas membran neuron

Pompa Sodium Potasium gagal

Patofisiologi kejang neonatus 45


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia Iskemia Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Gangguan produksi
Gangguan produksiATP
ATP

Perubahan permeabilitas membran neuron

Pompa Sodium Potasium gagal

Natrium ke dalam sel>>

Patofisiologi kejang neonatus 46


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia Iskemia Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Gangguan produksi
Gangguan produksiATP
ATP

Perubahan permeabilitas membran neuron

Pompa Sodium Potasium gagal

Natrium ke
Natrium kedalam
dalamsel>>
sel>>

Hipomagnesemia

Patofisiologi kejang neonatus 47


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia Iskemia Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Gangguan produksi
Gangguan produksiATP
ATP

Perubahan permeabilitas membran neuron

Pompa Sodium Potasium gagal

Natrium ke
Natrium kedalam
dalamsel>>
sel>>

Hipomagnesemia

Patofisiologi kejang neonatus 48


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia Iskemia
Iskemia Hipoglikemia
Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Gangguan produksi
Gangguan produksiATP
ATP

Perubahan permeabilitas membran neuron

Pompa Sodium Potasium gagal

Hipokalsemia
Natrium ke
Natrium kedalam
dalamsel>>
sel>>

Hipomagnesemia

Patofisiologi kejang neonatus 49


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia
Hipoksemia Iskemia
Iskemia Hipoglikemia
Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Gangguan produksi
Gangguan produksiATP
ATP

Perubahan permeabilitas membran neuron

Pompa Sodium Potasium gagal

Hipokalsemia
Natrium ke
Natrium kedalam
dalamsel>>
sel>>

Hipomagnesemia

Patofisiologi kejang neonatus 50


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia
Hipoksemia Iskemia
Iskemia Hipoglikemia
Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Gangguan produksi
Gangguan produksiATP
ATP

Perubahan permeabilitas membran neuron

Pompa Sodium Potasium gagal

Hipokalsemia
Natrium ke
Natrium kedalam
dalamsel>>
sel>>

Hipomagnesemia

Depolarisasi

Patofisiologi kejang neonatus 51


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia
Hipoksemia Iskemia
Iskemia Hipoglikemia
Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Gangguan produksi
Gangguan produksiATP
ATP

Perubahan permeabilitas membran neuron

Pompa Sodium Potasium gagal

Hipokalsemia
Natrium ke
Natrium kedalam
dalamsel>>
sel>>

Hipomagnesemia

Depolarisasi
Depolarisasi

Pelepasan muatan listrik berlebihan.

Patofisiologi kejang neonatus 52


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia
Hipoksemia Iskemia
Iskemia Hipoglikemia
Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Gangguan produksi
Gangguan produksiATP
ATP

Perubahan permeabilitas membran neuron

Pompa Sodium Potasium gagal

Hipokalsemia
Natrium ke
Natrium kedalam
dalamsel>>
sel>>

Hipomagnesemia

Depolarisasi
Depolarisasi

Pelepasan muatan listrik berlebihan. KEJANG

Patofisiologi kejang neonatus 53


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia
Hipoksemia Iskemia
Iskemia Hipoglikemia
Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Gangguan produksi
Gangguan produksiATP
ATP Enzym Glutamic
Enzym GlutamicAcid
AcidDecarboxylase
Decarboxylase

Perubahan permeabilitas membran neuron

Pompa Sodium Potasium gagal

Hipokalsemia
Natrium ke
Natrium kedalam
dalamsel>>
sel>>

Hipomagnesemia

Depolarisasi
Depolarisasi

Pelepasan muatan listrik berlebihan. KEJANG

Patofisiologi kejang neonatus 54


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia
Hipoksemia Iskemia
Iskemia Hipoglikemia
Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Gangguan produksi
Gangguan produksiATP
ATP Enzym Glutamic
Enzym GlutamicAcid
AcidDecarboxylase
Decarboxylase

Perubahan permeabilitas membran neuron GABA

Pompa Sodium Potasium gagal

Hipokalsemia
Natrium ke
Natrium kedalam
dalamsel>>
sel>>

Hipomagnesemia

Depolarisasi
Depolarisasi

Pelepasan muatan listrik berlebihan. KEJANG

Patofisiologi kejang neonatus 55


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia
Hipoksemia Iskemia
Iskemia Hipoglikemia
Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Gangguan produksi
Gangguan produksiATP
ATP Enzym Glutamic
Enzym GlutamicAcid
AcidDecarboxylase
Decarboxylase

Perubahan permeabilitas membran neuron GABA

Pompa Sodium Potasium gagal Excitatory > Inhibitory

Hipokalsemia
Natrium ke
Natrium kedalam
dalamsel>>
sel>>

Hipomagnesemia

Depolarisasi
Depolarisasi

Pelepasan muatan listrik berlebihan. KEJANG

Patofisiologi kejang neonatus 56


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Hipoksemia
Hipoksemia Iskemia
Iskemia Hipoglikemia
Hipoglikemia Health Services
Program dan Anak.

Gangguan produksi
Gangguan produksiATP
ATP Enzym Glutamic Acid Decarboxylase

Perubahan permeabilitas membran neuron GABA

Pompa Sodium Potasium gagal Excitatory > Inhibitory

Hipokalsemia
Natrium ke
Natrium kedalam
dalamsel>>
sel>>

Hipomagnesemia

Depolarisasi
Depolarisasi

pelepasan muatan listrik berlebihan. KEJANG

Patofisiologi kejang neonatus 57


Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Penyebab Kejang Yang Paling Sering


HIE / asfiksia
Infeksi (TORCH, meningitis, septicemia)
Hipoglikemia, hipokalsemia,
hypomagnesemia
Perdarahan SSP (intraventrikular, subdural,
trauma, dll.)

58
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Penyebab Kejang Yang Jarang

Kelainan bawaan otak


Kesalahan metabolisme bawaan
Gejala penghentian obat pada ibu (heroin,
barbiturat, metadon, kokain, dll.)
Kernikterus
Ketergantungan Pyridoxine (B6)
Hiponatremia
59
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Penyebab Kejang

Biasanya terdapat lebih dari


satu penyebab utama

60
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Diagnosis Kejang

Lakukan anamnesis riwayat ibu dan


obstetri

61
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Utama
Glukosa darah
Kalsium dan magnesium darah
Pemeriksaan darah lengkap, diferensiasi leukosit dan
trombosit
Elektrolit
Analisis Gas Darah
Analisis dan kultur cairan cerebrospinalis
Kultur darah 62
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Pemeriksaan Laboratorium (lanjutan)

Pemeriksaan lainnya
Titer TORCH, kadar amonia, USG kepala dan
asam amino dalam urine.
EEG: Normal pada sekitar 1/3 kasus
USG kepala: Untuk perdarahan dan luka parut
CT Scan: Untuk mendiagnosis malformasi dan
perdarahan otak

63
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Tatalaksana Kejang

Tujuan tatalaksana
Mencapai homeostasis sistemik (Jalan
napas, pernapasan dan sirkulasi).
Mengoreksi penyebab utamanya, jika
mungkin.

64
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Tatalaksana Medis Untuk Kejang

larutan dextrose 10% (2cc/kg IV) secara empiris


kepada neonatus yang sedang mengalami kejang.
kalsium glukonat (200mg/kg IV), jika dicurigai adanya
hipokalsemia.
obat anti kejang

65
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Tatalaksana Medis Untuk Kejang

Waspada dalam melakukan tatalaksana


kejang jenis apapun

66
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Menghentikan Kejang Dengan Anti Kejang


Obat Dosis Keterangan Efek Samping

Pheno- Dosis awal: 10 - 20 Merupakan obat Hipotensi


barbital mg/kg.tambahkan 5 pilihan. Apnea
mg/kg sampai Berikan secara IV
maksimal 40 mg/kg selama 5 mnt .
Pemeliharaan: 3-5 Tingkat Terapeutik: Pantau status
mg/kg/hari bagi 20-40 g/ml. pernapasan
dalam beberapa Berikan IM, IV, atau selama
dosis dan berikan PO setiap 12 jam. pemberian dan
setiap 12 jam . periksa tempat
Mulai terapi 12 jam
masuknya infus.
setelah dosis awal
67
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Menghentikan Kejang Dengan Anti


Kejang
Jika kejang tidak dapat dikendalikan dengan phenobarbital saja

Obat Dosis Keterangan Efek Samping


Phenytoin Dosis awal: 15- Berikan IV dgn kec. Jangan berikan
20 mg/kg IV maksimal 0.5 mg/kg/min sec.IM.
selama 30 min. Dosis rumatan: 4-8 Keracunan
Dosis rumatan: mg/kg/hari secara IV merupakan
3-5 mg/kg/hari cepat atau PO. masalah dengan
Bagi dosis total dan obat ini
berikan IV setiap 12 jam Aritmia Jantung
Kerusakan otak

68
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Menghentikan Kejang Dengan Anti Kejang

Obat Dosis Keterangan Efek Samping

Benzo- Lorazepam: Berikan sec. IV. Gawat napas,


diazepin 0.05 0.1 Ulangi setiap 15 Menghambat
mg/kg menit untuk 2-3 dosis pengikatan
Diazepam: 0.1 jika perlu. bilirubin
0.3 mg/kg/dosis. Dosis maksimal terhadap
adalah 2-5 mg. albumin
Dapat diberikan
sekali sebagai dosis
PO sebesar 0.1-0.3
mg/kg.
69
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Tatalaksana Kejang Secara Medis

0,2 ml/kg atau 2 ml Eq/kg Magnesium sulfat


50%
Pada ketergantungan pyridoxine, berikan 50
mg pyridoxin IV untuk terapi. Kejang akan
berhenti dalam beberapa menit.
Antibiotika diberikan jika dicurigai adanya
sepsis.
70
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Waktu Penghentian Obat Anti Kejang /


AEDS

Tidak ada pedoman praktis yang spesifik untuk


waktu penghentian obat tersebut, tapi:
Menghentikan AEDs dua minggu setelah kejang
terakhir dapat dilakukan karena pengobatan
berkepanjangan dapat berpengaruh buruk pada
perkembangan otak.

71
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Waktu Penghentian Obat Anti Kejang /


AEDS (lanjutan)

Penghentian AEDs sebelum pulang umumnya


direkomendasikan kecuali neonatus menunjukkan
lesi otak yang signifikan pada hasil USG kepala
atau CT, atau tanda neurologis abnormal pada
saat keluar dari unit ini.

72
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Prognosis
Prognosis terbaik Hipokalsemia
dengan: Ketergantungan Pyridoxine
Perdarahan subarachnoid

Hipoglikemia
Prognosis lebih buruk Anoksia
dengan: Malformasi otak

Malformasi otak (15-20%)


Sekuelae: Retardasi mental
Cerebral palsy

73
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Rangkuman: Tujuan Pembelajaran


1. Mendefinisikan kejang dan membedakan
kejang epileptik dan non-epileptik.
2. Mengetahui kejadian kejang pada neonatus.
3. Menjelaskan empat jenis kejang dan gambaran
klinisnya.
4. Mengidentifikasi gerakan ringan yang bukan
kejang.

74
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

Rangkuman: Tujuan Pembelajaran (lanj.)


5. Membuat daftar penyebab kejang pada neonatus,
baik etiologi yang umum maupun tidak umum.
6. Mendiagnosis kejang pada neonatus.
7. Melakukan tatalaksana kejang pada neonatus.
8. Menginformasikan prognosis bayi kepada orang
tuanya.

75
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

76
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

77
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

78
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Health Services
Program dan Anak.

79
Program
Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir
Subtle Klonik fokal Klonik Tonik Mioklonik
Health Services
Program dan Anak.

multifokal
50% gangguan gerakan klonicFokal/umum gerakan
kesadaran (-) yang beraturanSeperti ekstensi &
Respon pada deserebrasi & fleksi lengan
1-3 detik ekstrimitas atau ke 4
tdk baik dg dekortikasi
gangguan disertai : ekstremitas
OAE metabolik berulang &
EEG : deviasi bola
trauma fokal abnormal multi mata gerakan terjadi cepat
gerakan bola perdarahan fokal. klonic apnea.
mata subarachnoid prematur kerusakan SSP
infark focal DD : bayi kelainan SSP luas
otot muka, normal UK difus & IVH
mulut & lidah EEG : prognosis prognosis
abnormalitas < 34 minggu jelek
jelek
unifocal EEG : abN
gerakan multi focal + EEG : burst
ekstremitas prognosis baik burst supresi supresi &
apnea hypsarrhytmi
80
PERBEDAAN ANTARA KEJANG DAN SERANGANKesehatan
Program
Ibu,

YANG MENYERUPAI KEJANG


Bayi Baru Lahir
Health Services
dan Anak. Program

Keadaan Kejang Menyerupai kejang


Onset Tiba-tiba Mungkin gradual
Lama serangan Detik / menit Beberapa menit
Kesadaran Sering terganggu Jarang terganggu
Sianosis Sering Jarang
Gerakan ekstremitas Sinkron Asinkron
Stereotipik serangan Selalu Jarang
Lidah tergigit atau luka lain Sering Sangat jarang
Gerakan abnormal bola mata Selalu Jarang
Fleksi pasif ekstremitas Gerakan tetap ada Gerakan hilang
Dapat diprovokasi Jarang Hampir selalu
Tahanan terhadap gerakan pasif Jarang Selalu
Bingung pasca serangan Hampir selalu Tidak pernah
Iktal EEG abnormal Selalu Hampir tidak pernah
Pasca iktal EEG abnormal Selalu Jarang
81
SUMBER : SMITH DKK (1998), IRAWAN M. 2002

Anda mungkin juga menyukai