PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara yang agraris sangat menaruh perhatian besar terhadap
perkembangan sektor pertanian. Salah satu cara yang dilakukan untuk mendukung
peningkatan produksi hasil pertanian adalah dengan penyediaan pupuk untuk pertanian.
Seiring dengan perkembangan sektor pertanian, kebutuhan pupuk di Indonesia juga semakin
meningkat. Sebagai solusi dari peningkatan kebutuhan pupuk nasional, pemerintah
membangun pabrik pupuk khususnya pabrik urea untuk memenuhi kebutuhan pupuk dalam
negeri. Rencana pembangunan pabrik urea ini tercantum dalam REPELITA-1 (1956-1960),
dengan Biro Perancang Negara sebagai pelaksana. Namun dalam perkembangan selanjutnya
proyek pembangunan pabrik pupuk urea ini dilimpahkan kepada Departemen Perindustrian
dan Pertambangan dengan nama Proyek Pupuk Urea-I. PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang
diresmikan pada tanggal 24 Desember 1959 di Palembang dengan akta notaris Elisa Pondang
dan diumumkan pada lembaran Negara Republik Indonesia No. 46 pada tanggal 17 Juni
1960.
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan yang merupakan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN). PT Pupuk Sriwidjaja Palembang menjalankan usaha di bidang produksi
dan pemasaran pupuk. Perusahaan yang juga dikenal dengan sebutan PT Pusri ini, diawali
dengan didirikannya Perusahaan Pupuk pada tanggal 24 Desember 1959, merupakan
produsen pupuk urea pertama di Indonesia. Sriwidjaja diambil sebagai nama perusahaan
untuk mengabadikan sejarah kejayaan Kerajaan Sriwijaya di Palembang, Sumatera Selatan,
yang sangat disegani di Asia Tenggara hingga daratan Cina, pada abad ke-7 Masehi.
Tanggal 14 Agustus 1961 merupakan tonggak penting sejarah berdirinya Pusri, karena pada
saat itu dimulai pembangunan pabrik pupuk pertama kali yang dikenal dengan Pabrik Pusri
I. Pada tahun 1963, Pabrik Pusri I mulai berproduksi dengan kapasitas terpasang sebesar
100.000 ton urea dan 59.400 ton amonia per tahun. Seiring dengan kebutuhan pupuk yang
terus meningkat, maka selama periode 1972-1977, perusahaan telah membangun sejumlah
pabrik Pusri II, Pusri III, dan Pusri IV. Pabrik Pusri II memiliki kapasitas terpasang 380.000
ton per tahun. Pada tahun 1992 Pabrik Pusri II dilakukan proyek optimalisasi urea menjadi
552.000 ton per tahun. Pusri III yang dibangun pada 1976 dengan kapasitas terpasang
sebesar 570.000 ton per tahun. Sedangkan pabrik urea Pusri IV dibangun pada tahun 1977
dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton per tahun. Upaya peremajaan dan
peningkatan kapasitas produksi pabrik dilakukan dengan membangun pabrik pupuk urea
Pusri IB berkapasitas 570.000 ton per tahun menggantikan pabrik Pusri I yang dihentikan
operasinya karena alasan usia dan tingkat efisiensi yang menurun.
Mulai tahun 1979, Pusri diberi tugas oleh Pemerintah melaksanakan distribusi dan
pemasaran pupuk bersubsidi kepada petani sebagai bentuk pelaksanaan Public Service
Obligation (PSO) untuk mendukung program pangan nasional dengan memprioritaskan
produksi dan pendistribusian pupuk bagi petani di seluruh wilayah Indonesia.
Pada tahun 1997, Pusri ditunjuk sebagai perusahaan induk membawahi empat BUMN
yang bergerak di bidang industri pupuk dan petrokimia, yaitu PT Petrokimia Gresik di
Gresik, Jawa Timur; PT Pupuk Kujang di Cikampek, Jawa Barat; PT Pupuk Kaltim di
Bontang, Kalimantan Timur; dan PT Pupuk Iskandar Muda di Lhokseumawe, Nangroe
Aceh Darussalam; serta BUMN yang bergerak di bidang engineering, procurement &
construction (EPC), yaitu PT Rekayasa Industri (berkantor pusat di Jakarta). Pada tahun
1998, anak perusahaan Pusri bertambah satu BUMN lagi, yaitu PT Mega Eltra di Jakarta
yang bergerak di bidang perdagangan.
Pada tahun 2010 dilakukan Pemisahan (Spin Off) dari PT Pupuk Indonesia (Persero)
(saat itu masih bernama PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero)) kepada PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang serta telah terjadinya pengalihan hak dan kewajiban PT Pupuk Indonesia
(Persero) kepada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang sebagaimana tertuang di dalan RUPS-LB
tanggal 24 Desember 2010 yang berlaku efektif 1 Januari 2011. Spin Off ini tertuang dalam
Perubahan Anggaran Dasar PT Pupuk Sriwidjaja Palembang melalui Akte Notaris Fathiah
Helmi, SH nomor 14 tanggal 12 November 2010 yang telah disahkan oleh Menteri Hukum
dan HAM tanggal 13 Desember 2010 nomor AHU-57993.AH.01.01 tahun 2010.
Maksud dan tujuan dibentuknya PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yang dinyatakan
dalam anggaran dasarnya adalah:
1) Perseroan ini bertujuan untuk turut melaksanakan dan menunjang program
pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, dan pada
bidang industri pupuk dan industri kimia lain pada khususnya.
2) Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, perseroan menjalankan usaha-usaha:
produksi, perdagangan, pemberian jasa, dan usaha lain.
3) Perseroan dapat pula mendirikan atau menjalankan perusahaan dan usaha lainnya
yang mempunyai hubungan dengan bidang usaha tersebut di tas, baik secara sendiri-
sendiri maupun secara bersama-sama dengan pihak lain sejalan dengan ketentuan-
ketentuan dalam anggaran dasar.
Pabrik PUSRI didirikan kira-kira 7 km dari pusat kota Palembang, tepatnya di tepi
Sungai Musi di daerah Sungai Selayur. Kelayakan itu ditunjang oleh keadaan geografis
Sumatra Selatan yang memiliki kekayaan alam yaitu gas bumi (natural gas), yang
merupakan bahan baku utama yang yang tersedia dalam jumlah yang cukup banyak. Gas Bell
dan Associates dari Amerika memberikan rekomendasi berdasarkan study kelayakan untuk
membangun Pabrik Pupuk Urea PUSRI I, dengan kapasitas 1.000.000 ton/tahun.
Kompleks perindustrian PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang terletak tepat di tepi sungai
Musi Jl. Mayor Zen. PT PUSRI memiliki luas area total 500 ha. Pada bagian depan kompleks
industri terdapat gedung kantor pusat. Kantor pusat merupakan kantor staf direksi dan
administrasi umum PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang. Di dalam kompleks PT. Pupuk
Sriwidjaja Palembang juga terdapat fasilitas pendukung berupa kompleks perumahan
karyawan yang dilengkapi dengan rumah sakit, fasilitas olah raga, gedung pertemuan,
perpustakaan umum, rumah makan, dan masjid. Terdapat juga penginapan yang
diperuntukkan bagi tamu PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang. Lokasi PT. PUSRI dapat dilihat
pada gambar berikut.
Gambar 1.1 Peta Lokasi PT. PUSRI Palembang
Penentuan Lokasi ini didasarkan atas beberapa faktor yang mendukung berhasilnya pendirian
pabrik tersebut,yaitu :
1. Tersedianya Bahan Baku
Bahan baku gas alam untuk pembuatan pupuk bisa langsung dari Pertamina Plaju
yang letaknya berdekatan dengan pabrik PT PUSRI beserta sumber gas alam yang
berasal dari dari Prabumulih.
2. Dekat Sumber Air
Air untuk proses, untuk minum, dan sebagainya setiap hari diambil dari Sungai Musi
yang tidak pernah kering sepanjang tahun.
3. Tenaga Kerja
Lokasi Pabrik berdekatan dengan kota Palembang menjamin terdapatnya jumlah
tenaga Kerja yang besar dan berkualitas, baik untuk tenaga kerja tingkat menengah
serta tenaga kerja tingkat ahli.
4. Sarana Transportasi
Fasilitas untuk pengiriman produk Pabrik PUSRI setelah melalui jalur darat didukung
juga dengan adanya suatu dermaga yang terdapat dipinggiran Sungai Musi. Distribusi
pupuk urea dilakukan lewat kapal baik itu pupuk bentuk curah (bulk) maupun pupuk
kantong (in bag).
Luas tanah yang dipergunakan untuk lokasi pabrik adalah 20,4732 hektar sedangkan
luas tanah untuk perumahan karyawan 26,5265 hektar. Di samping itu sebagai lokasi
cadangan disiapkan 41,7965 hektar yang dimaksudkan untuk persediaan perluasan
kompleks pabrik dan perumahan karyawan bila diperlukan dikemudian hari.
Kompleks perumahan dan kompleks pabrik dibatasi oleh pagar dengan dua buah
gerbang masuk kompleks pabrik yang dijaga oleh aparat keamanan. Empat buah pabrik
terletak berkelompok-kelompok mengelilingi daerah tangki penyimpanan amonia. Daerah
pengantongan dan gudang terletak dipinggiran sungai Musi. Peletakan gudang dan daerah
pengantongan ke arah dermaga bertujuan agar pengangkutan untuk bongkar muat di
pelabuhan menjadi lebih mudah dan memerlukan biaya yang lebih murah. Untuk keperluan
bongkar muat, PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang memiliki pelabuhan di tepi sungai Musi.
Tata Letak PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah sebagai berikut:
.
JL Mayor Zen
A A
N B
W
C Q
F
E
G D
D D
H P P
I P P Y
1 27 26 25 24
3 2 J P Q
4 21 22 23
5
P -IV
7 6 11 A K
utilitas
8 10 12
plant 20
9 O R
13 14
19 L M A L
O
- 15 16
P IV 17 18
NH 3
plant O
N
III -
P
o
P IV
-
utilitas plant
O
PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang berbentuk perseroan terbatas (PT) dengan sistem
organisasi line and staff organization, dimana proses manajemen di PT.PUSRI dilakukan
berdasarkan Total Quality Control Management (TQCM) dengan melibatkan seluruh
pimpinan dan karyawan dalam rangka peningkatan mutu secara kontinyu. Tugas operasional,
sesuai dengan SK/DIR/240/2011 tanggal 21 Oktober 2011, Pengoperasian PT. Pusri dipimpin
oleh dewan direksi yang terdiri dari direktur utama yang membawahi 4 orang direktur, yaitu:
1. Direktur produksi
2. Direktur keuangan dan pemasaran
3. Direktur Teknik dan Pengembangan
4. Direktur SDM dan umum
Bagan Struktur Organisasi PT. PUSRI yang ditentukan oleh dewan direksi, yaitu:
1. Direktur, terdiri dari 1 orang Direktur Utama dan 5 orang Direktur.
2. General manager
3. Kepala departemen
4. Manager
5. Superintendent
6. Shift supervisor
7. Foremen senior
8. Karyawan/operator
b. Dinas laboratorium
Dinas ini bertugas dalam analisa control serta menentukan dan mengawasi kualitas
produk dan bahan baku. Dinas laboratorium mempunyai 3 orang kepala bagian, yaitu:
1. Kepala bagian laboratorium kimia analisis.
2. Kepala bagian laboratorium kontrol I
3. Kepala bagian laboratorium kontrol II
c. Dinas perencanaan dan pengendalian (Rendal) produksi
Dinas ini bertanggungjawab terhadap kuantitas hasil produksi urea dan amoniak serta
jumlah pemakaian bahan baku dan bahan penunjang lainnya.