Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Sejarah dan Perkembangan PT. Pupuk Sriwidjaja

Indonesia sebagai negara yang agraris sangat menaruh perhatian besar terhadap
perkembangan sektor pertanian. Salah satu cara yang dilakukan untuk mendukung
peningkatan produksi hasil pertanian adalah dengan penyediaan pupuk untuk pertanian.
Seiring dengan perkembangan sektor pertanian, kebutuhan pupuk di Indonesia juga semakin
meningkat. Sebagai solusi dari peningkatan kebutuhan pupuk nasional, pemerintah
membangun pabrik pupuk khususnya pabrik urea untuk memenuhi kebutuhan pupuk dalam
negeri. Rencana pembangunan pabrik urea ini tercantum dalam REPELITA-1 (1956-1960),
dengan Biro Perancang Negara sebagai pelaksana. Namun dalam perkembangan selanjutnya
proyek pembangunan pabrik pupuk urea ini dilimpahkan kepada Departemen Perindustrian
dan Pertambangan dengan nama Proyek Pupuk Urea-I. PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang
diresmikan pada tanggal 24 Desember 1959 di Palembang dengan akta notaris Elisa Pondang
dan diumumkan pada lembaran Negara Republik Indonesia No. 46 pada tanggal 17 Juni
1960.
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan yang merupakan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN). PT Pupuk Sriwidjaja Palembang menjalankan usaha di bidang produksi
dan pemasaran pupuk. Perusahaan yang juga dikenal dengan sebutan PT Pusri ini, diawali
dengan didirikannya Perusahaan Pupuk pada tanggal 24 Desember 1959, merupakan
produsen pupuk urea pertama di Indonesia. Sriwidjaja diambil sebagai nama perusahaan
untuk mengabadikan sejarah kejayaan Kerajaan Sriwijaya di Palembang, Sumatera Selatan,
yang sangat disegani di Asia Tenggara hingga daratan Cina, pada abad ke-7 Masehi.
Tanggal 14 Agustus 1961 merupakan tonggak penting sejarah berdirinya Pusri, karena pada
saat itu dimulai pembangunan pabrik pupuk pertama kali yang dikenal dengan Pabrik Pusri
I. Pada tahun 1963, Pabrik Pusri I mulai berproduksi dengan kapasitas terpasang sebesar
100.000 ton urea dan 59.400 ton amonia per tahun. Seiring dengan kebutuhan pupuk yang
terus meningkat, maka selama periode 1972-1977, perusahaan telah membangun sejumlah
pabrik Pusri II, Pusri III, dan Pusri IV. Pabrik Pusri II memiliki kapasitas terpasang 380.000
ton per tahun. Pada tahun 1992 Pabrik Pusri II dilakukan proyek optimalisasi urea menjadi
552.000 ton per tahun. Pusri III yang dibangun pada 1976 dengan kapasitas terpasang
sebesar 570.000 ton per tahun. Sedangkan pabrik urea Pusri IV dibangun pada tahun 1977
dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton per tahun. Upaya peremajaan dan
peningkatan kapasitas produksi pabrik dilakukan dengan membangun pabrik pupuk urea
Pusri IB berkapasitas 570.000 ton per tahun menggantikan pabrik Pusri I yang dihentikan
operasinya karena alasan usia dan tingkat efisiensi yang menurun.
Mulai tahun 1979, Pusri diberi tugas oleh Pemerintah melaksanakan distribusi dan
pemasaran pupuk bersubsidi kepada petani sebagai bentuk pelaksanaan Public Service
Obligation (PSO) untuk mendukung program pangan nasional dengan memprioritaskan
produksi dan pendistribusian pupuk bagi petani di seluruh wilayah Indonesia.
Pada tahun 1997, Pusri ditunjuk sebagai perusahaan induk membawahi empat BUMN
yang bergerak di bidang industri pupuk dan petrokimia, yaitu PT Petrokimia Gresik di
Gresik, Jawa Timur; PT Pupuk Kujang di Cikampek, Jawa Barat; PT Pupuk Kaltim di
Bontang, Kalimantan Timur; dan PT Pupuk Iskandar Muda di Lhokseumawe, Nangroe
Aceh Darussalam; serta BUMN yang bergerak di bidang engineering, procurement &
construction (EPC), yaitu PT Rekayasa Industri (berkantor pusat di Jakarta). Pada tahun
1998, anak perusahaan Pusri bertambah satu BUMN lagi, yaitu PT Mega Eltra di Jakarta
yang bergerak di bidang perdagangan.
Pada tahun 2010 dilakukan Pemisahan (Spin Off) dari PT Pupuk Indonesia (Persero)
(saat itu masih bernama PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero)) kepada PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang serta telah terjadinya pengalihan hak dan kewajiban PT Pupuk Indonesia
(Persero) kepada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang sebagaimana tertuang di dalan RUPS-LB
tanggal 24 Desember 2010 yang berlaku efektif 1 Januari 2011. Spin Off ini tertuang dalam
Perubahan Anggaran Dasar PT Pupuk Sriwidjaja Palembang melalui Akte Notaris Fathiah
Helmi, SH nomor 14 tanggal 12 November 2010 yang telah disahkan oleh Menteri Hukum
dan HAM tanggal 13 Desember 2010 nomor AHU-57993.AH.01.01 tahun 2010.
Maksud dan tujuan dibentuknya PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yang dinyatakan
dalam anggaran dasarnya adalah:
1) Perseroan ini bertujuan untuk turut melaksanakan dan menunjang program
pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, dan pada
bidang industri pupuk dan industri kimia lain pada khususnya.
2) Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, perseroan menjalankan usaha-usaha:
produksi, perdagangan, pemberian jasa, dan usaha lain.
3) Perseroan dapat pula mendirikan atau menjalankan perusahaan dan usaha lainnya
yang mempunyai hubungan dengan bidang usaha tersebut di tas, baik secara sendiri-
sendiri maupun secara bersama-sama dengan pihak lain sejalan dengan ketentuan-
ketentuan dalam anggaran dasar.

1.2. Lokasi dan Tata Letak Pabrik

Pabrik PUSRI didirikan kira-kira 7 km dari pusat kota Palembang, tepatnya di tepi
Sungai Musi di daerah Sungai Selayur. Kelayakan itu ditunjang oleh keadaan geografis
Sumatra Selatan yang memiliki kekayaan alam yaitu gas bumi (natural gas), yang
merupakan bahan baku utama yang yang tersedia dalam jumlah yang cukup banyak. Gas Bell
dan Associates dari Amerika memberikan rekomendasi berdasarkan study kelayakan untuk
membangun Pabrik Pupuk Urea PUSRI I, dengan kapasitas 1.000.000 ton/tahun.

Kompleks perindustrian PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang terletak tepat di tepi sungai
Musi Jl. Mayor Zen. PT PUSRI memiliki luas area total 500 ha. Pada bagian depan kompleks
industri terdapat gedung kantor pusat. Kantor pusat merupakan kantor staf direksi dan
administrasi umum PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang. Di dalam kompleks PT. Pupuk
Sriwidjaja Palembang juga terdapat fasilitas pendukung berupa kompleks perumahan
karyawan yang dilengkapi dengan rumah sakit, fasilitas olah raga, gedung pertemuan,
perpustakaan umum, rumah makan, dan masjid. Terdapat juga penginapan yang
diperuntukkan bagi tamu PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang. Lokasi PT. PUSRI dapat dilihat
pada gambar berikut.
Gambar 1.1 Peta Lokasi PT. PUSRI Palembang

Penentuan Lokasi ini didasarkan atas beberapa faktor yang mendukung berhasilnya pendirian
pabrik tersebut,yaitu :
1. Tersedianya Bahan Baku
Bahan baku gas alam untuk pembuatan pupuk bisa langsung dari Pertamina Plaju
yang letaknya berdekatan dengan pabrik PT PUSRI beserta sumber gas alam yang
berasal dari dari Prabumulih.
2. Dekat Sumber Air
Air untuk proses, untuk minum, dan sebagainya setiap hari diambil dari Sungai Musi
yang tidak pernah kering sepanjang tahun.
3. Tenaga Kerja
Lokasi Pabrik berdekatan dengan kota Palembang menjamin terdapatnya jumlah
tenaga Kerja yang besar dan berkualitas, baik untuk tenaga kerja tingkat menengah
serta tenaga kerja tingkat ahli.
4. Sarana Transportasi
Fasilitas untuk pengiriman produk Pabrik PUSRI setelah melalui jalur darat didukung
juga dengan adanya suatu dermaga yang terdapat dipinggiran Sungai Musi. Distribusi
pupuk urea dilakukan lewat kapal baik itu pupuk bentuk curah (bulk) maupun pupuk
kantong (in bag).
Luas tanah yang dipergunakan untuk lokasi pabrik adalah 20,4732 hektar sedangkan
luas tanah untuk perumahan karyawan 26,5265 hektar. Di samping itu sebagai lokasi
cadangan disiapkan 41,7965 hektar yang dimaksudkan untuk persediaan perluasan
kompleks pabrik dan perumahan karyawan bila diperlukan dikemudian hari.

Kompleks perumahan dan kompleks pabrik dibatasi oleh pagar dengan dua buah
gerbang masuk kompleks pabrik yang dijaga oleh aparat keamanan. Empat buah pabrik
terletak berkelompok-kelompok mengelilingi daerah tangki penyimpanan amonia. Daerah
pengantongan dan gudang terletak dipinggiran sungai Musi. Peletakan gudang dan daerah
pengantongan ke arah dermaga bertujuan agar pengangkutan untuk bongkar muat di
pelabuhan menjadi lebih mudah dan memerlukan biaya yang lebih murah. Untuk keperluan
bongkar muat, PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang memiliki pelabuhan di tepi sungai Musi.
Tata Letak PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah sebagai berikut:
.
JL Mayor Zen

A A
N B

W
C Q
F
E
G D
D D
H P P
I P P Y

1 27 26 25 24
3 2 J P Q
4 21 22 23
5
P -IV
7 6 11 A K
utilitas
8 10 12
plant 20
9 O R
13 14
19 L M A L
O
- 15 16
P IV 17 18
NH 3
plant O
N
III -
P
o
P IV
-
utilitas plant
O

Urea plant III -


P
II -
NH3 III - Y P
P
plant NH 3
plant S
Urea plant II - II -
P P
T
utilitas plant Urea plant
V

Gambar 1.2 Tata Letak PT. PUSRI


Keterangan :

A. Pos satpam 1. Primary reformer


B. Kantor utama 2. Secondary reformer
C. Lapangan 3. Stripper
D. Perumahan 4. Absorber
E. Gedung serba guna 5. Metanator
F. Diklat 6. HTSC dan LTSC
G. Sekolah 7. ARU
H. Kolam 8. HRU, PGRU
I. Masjid 9. Molecular sieve
J. Rumah makan 10. Kompresor
K. Parkir 11. Refrijerasi
L. Tenik proses 12. Reaktor ammonia
M. Dinas K3 13. Seksi penjumputan (recovery)
N. Main Lab 14. Seksi purifikasi
O. Ammonia storage 15. Seksi kristalisasi dan pembutiran (prilling)
P. Kantor 16. Seksi sintesis urea
Q. Wisma 17. Sistem pembangkit listrik
R. Lapangan olahraga 18. Package boiler
S. Perluasan pabrik 19. Waste heat boiler
T. Gudang 20. Kantor dan pusat kontrol
U. Dermaga 21. Cooling tower
V. PPU 22. GMS
W. Rumah sakit 23. Unit penukar anion, katian dan penukar
anion-kation
24. Filter water
25. Sand filter
26. Tangki klarifikasi
27. Kantor instrumentasi
1.3. Struktur Organisasi dan Sistem Manajemen Produksi PT. PUSRI

I.3.1. Struktur Organisasi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang berbentuk perseroan terbatas (PT) dengan sistem
organisasi line and staff organization, dimana proses manajemen di PT.PUSRI dilakukan
berdasarkan Total Quality Control Management (TQCM) dengan melibatkan seluruh
pimpinan dan karyawan dalam rangka peningkatan mutu secara kontinyu. Tugas operasional,
sesuai dengan SK/DIR/240/2011 tanggal 21 Oktober 2011, Pengoperasian PT. Pusri dipimpin
oleh dewan direksi yang terdiri dari direktur utama yang membawahi 4 orang direktur, yaitu:
1. Direktur produksi
2. Direktur keuangan dan pemasaran
3. Direktur Teknik dan Pengembangan
4. Direktur SDM dan umum
Bagan Struktur Organisasi PT. PUSRI yang ditentukan oleh dewan direksi, yaitu:
1. Direktur, terdiri dari 1 orang Direktur Utama dan 5 orang Direktur.
2. General manager
3. Kepala departemen
4. Manager
5. Superintendent
6. Shift supervisor
7. Foremen senior
8. Karyawan/operator

Dalam pengoperasian pabrik, direktorat yang melaksanakan tugas operasional adalah


Direktorat Produksi. Kompartemen Produksi yang dibawahinya terdiri atas :
1. Departemen Operasi I
2. Departemen Operasi II
3. Departemen Teknik Produksi
4. Departemen Pemeliharaan
5. Departemen Pemeriksaan Keselamatan dan Lingkungan
6. Serta dinas yang berada langsung dibawah Direktorat Produksi yaitu : Dinas
Administrasi Umum dan Keuangan Produksi
Departemen Operasi I membawahi Dinas Operasi P-IB dan P-II, sedangkan
Departemen Operasi II membawahi Dinas Operasi P-III dan P-IV. Masing-masing dinas
operasi dipimpin oleh Kepala Dinas Operasi yang membawahi bagian-bagian, yaitu :
a. Bagian Ammonia
b. Bagian Urea
c. Bagian Utilitas
d. Shift Supervisor
Setiap bagian dikepalai oleh Kepala Bagian yang dibantu langsung oleh seorang wakil
kepala bagian yang membawahi langsung :
a. Kepala Seksi Shift (Kasi)
b. Kepala Regu / Foreman
c. Koordinator Lapangan (Korlap)
d. Senior Operator
e. Operator Lapangan
Setiap unit pabrik terdapat Supervisor yang berfungsi sebagai koordinator antar unit
pabrik dan penanggungjawab teknis pada sore dan malam hari. Pembagian jam kerja terdiri
dari empat shift grup dimana tiga grup melakukan shift sedang satunya off. Setiap grup
dikepalai oleh Kasi Shift. Pengaturan jam kerja dari tiap shift adalah :
a. Day shift : pukul 0700 1500 WIB
b. Swing shift : pukul 1500 2300 WIB
c. Night shift : pukul 2300 0700 WIB
Pada day shift, Kepala Bagian bertanggung jawab atas operasi pabrik yang
dipimpinnya sedangkan untuk swing shift dan night shift, seorang Supervisor yang
bertanggung jawab atas pabrik selama shift berlangsung. Bagan Struktur Organisasi PT
Pupuk Sriwidjaja dapat dilihat pada gambar 1.3. Sedangkan Struktur Organisasi Dinas
Operasi Pusri IV dapat dilihat pada gambar 1.4.
Gambar 1.3 Bagan Struktur Organisasi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang
1.3.2. Sistem Manajemen Produksi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang
Direktur produksi sebagai salah satu komponen penting dalam perusahaan membawahi
beberapa departemen, yaitu:
1. Departemen rendal produksi
2. Departemen pemeliharaan
3. Departemen operasi
4. Departemen pemeriksaan, keselamatan, dan lingkungan hidup (PKL)
Departemen rendal produksi, pemeliharaan, operasi, serta dinas Pueks berada di
bawah kompartemen produksi yang dikepalai oleh seorang kepala kompartemen yang
bertanggung jawab kepada direktur produksi sedangkan departemen PKL secara struktural
langsung berada di bawah Direktorat produksi.

1.3.2.1 Departemen Rendal Produksi


Departemen ini dikepalai oleh seorang kepala departemen dan membawahi beberapa
dinas, yaitu :
a. Dinas Proses
Dinas ini bertugas untuk mengevaluasi efisiensi dan performa pabrik serta mengendalikan
kualitas bahan baku pembantu untuk operasional pabrik. Dinas ini mempunyai dua
koordinator, yaitu :
1. Koordinator I mengepalai kelompok teknik proses I (proses amoniak).
2. Koordinator II mengepalai kelompok teknik proses II (proses urea dan utilitas).
Masing-masing kelompok beranggotakan process engineer, sesuai dengan bagiannya
masing-masing, yang bertanggung jawab terhadap proses yang ditanganinya. Lebih rinci lagi,
dinas teknik proses mempunyai beberapa tugas utama, yaitu:
1. Memonitor dan mengevaluasi kondisi operasi pabrik sehingga dapat dioperasikan pada
kondisi yang optimum.
2. Mengendalikan dan mengevaluasi kualitas dan kuantitas hasil-hasil produksi.
3. Memberikan bantuan yang besifat teknis pada unit-unit terkait.
4. Merencanakan modifikasi peralatan produksi serta tambahan unit produksi dalam rangka
peningkatan efisiensi dan produktifitas.
5. Memberikan rekomendasi pergantian katalis, resin, dan bahan-bahan sejenis.

b. Dinas laboratorium
Dinas ini bertugas dalam analisa control serta menentukan dan mengawasi kualitas
produk dan bahan baku. Dinas laboratorium mempunyai 3 orang kepala bagian, yaitu:
1. Kepala bagian laboratorium kimia analisis.
2. Kepala bagian laboratorium kontrol I
3. Kepala bagian laboratorium kontrol II
c. Dinas perencanaan dan pengendalian (Rendal) produksi
Dinas ini bertanggungjawab terhadap kuantitas hasil produksi urea dan amoniak serta
jumlah pemakaian bahan baku dan bahan penunjang lainnya.

1.3.2.2. Departemen pemeliharaan


Departemen ini bertanggung jawab untuk memelihara dan merawat alat-alat pabrik
serta kendaraan yang berhubungan dengan operasional pabrik. Departemen ini dikepalai oleh
seorang kepala departemen yang membawahi beberapa dinas, yaitu:
a. Dinas pemeliharaan lapangan I, dibagi menjadi 3 bagian masing-masing, bagian
pemeliharaan lapangan (PemLap) PPU (Pengantongan Pupuk Urea), bagian Pemlap
Pusri IB, dan bagian Pemlap Pusri II.
b. Dinas pemeliharaan lapangan II, terdiri dari bagian pemlap Pusri III dan pemlap Pusri
IV.
c. Dinas pemeliharaan listrik dan instrument terdiri dari bagian pemeliharaan listrik I dan
II, bagian pemeliharaan instrument I dan II, dan bagian pemeliharaan telekomunikasi
dan elektronik.
d. Kelompok teknik keandalan, bertugas memelihara alat-alat spesifik yang memerlukan
keandalan khusus dalam perawatannya.

1.3.2.3. Departemen Operasi


Departemen ini bertanggung jawab terhadap koordinasi jalannya produksi, tugas-
tugas utamanya yakni:
a. Mengoperasikan sarana produksi secara optimal dengan mengusahakan waktu operasi
dan faktor produksi setinggi-tingginya, tetapi masih memperhatikan keselamatan
peralatan, personalia, dan lingkungan.
b. Menjaga kualitas produksi, bahan baku, material, dan peralatan serta bahan-bahan
penunjang sehingga sasaran produksi tercapai dengan tolak ukur kualitas, produktifitas,
dan keamanan.
c. Mengganti peralatan pabrik yang pemakaiannya sudah tidak ekonomis.
Departemen ini dikepalai oleh seorang kepala departemen dan dibantu oleh beberapa
kepala dinas yang ditempatkan di setiap pabrik. Departemen ini terdiri dari:
- Departemen operasi I, mengkoordinasikan jalannya Pusri IB dan Pusri II melalui dinas
operasi Pusri IB dan Dinas Operasi Pusri II.
- Departemen operasi II, membawahi dinas operasi Pusri III dan Pusri IV.
Masing-masing kepala dinas yang bertanggung jawab terhadap operasional pabrik
secara keseluruhan dibantu oleh 3 kepala bagian, yakni:
Superintendent operasi amoniak.
Superintendent operasi urea.
Superintendent operasi utilitas.
Serta seorang shift supervisor

1.3.2.4. Departemen Pemeriksaan, Keselamatan, dan Lingkungan Hidup


Departemen ini dibantu oleh beberapa dinas yaitu:
a. Dinas pemeriksaan teknik
Terdiri atas :
1. Bagian pemeriksaan teknik lapangan I
2. Bagian pemeriksaan teknik lapangan II
3. Kelompok jaminan teknik
4. Seksi pemeriksaan teknik bengkel
b. Dinas lingkungan hidup
Terdiri atas:
1. Bagian pengendalian pencemaran
2. Bagian pengendalian lingkungan hidup
c. Dinas kebakaran dan keselamatan kerja
Terdiri atas:
1. Bagian penanggulangan kebakaran dan kecelakaan kerja
2. Kelompok teknik keselamatan kerja
3. Bagian hygiene dan pemeriksaan kesehatan
d. Dinas administrasi umum dan keuangan produksi
Terdiri atas :
1. Bagian pengantongan pupuk urea (PPU)
2. Bagian Ekspedisi dan Dermaga Khusus (DerSus)
Selain operator dan karyawan lapangan yang dibutuhkan 24 jam sehingga jadwal
kerjanya dibagi per shift terdapat pula karyawan non shift (pegawai administrasi) dan jabatan
setingkat kepala bagian ke atas dengan jadwal kerja:
Hari senin-kamis : 07.30-16.30 diselingi istirahat pukul 12.00-13.00.
Hari jumat : 07.30-17.00 diselingi istirahat pukul 11.30-13.00.
Hari sabtu dan minggu libur

1.4. Distribusi dan Pemasaran

Sebagai bentuk komitmen PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang untuk memenuhi


kebutuhan pupuk urea nasional guna mendukung program pembangunan pertanian yang
ditujukan pada penguatan ketahanan pangan secara nasional, PT. Pupuk Sriwidjaja
Palembang melakukan pendistribusian dan pemasaran dengan memegang 6 prinsip tepat
yaitu : Tepat Waktu, Tepat Jumlah, Tepat Tempat, Tepat Jenis, Tepat Kualitas, dan Tepat
Harga.
Pada tahun 1979 PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang ditetapkan sebagai perusahaan
yang bertanggung jawab dalam pengadaan dan penyaluran seluruh jenis pupuk bersubsidi
oleh pemerintah. Baik pupuk yang berasal dari dalam negeri maupun pupuk impor untuk
memenuhi kebutuhan program intensifikasi pertanian (Bimas/Inmas). Namun setelah pabrik-
pabrik pupuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya berdiri, pada tahun 1997
pemerintah membentuk Holding BUMN Pupuk di Indonesia dan menunjuk PT. Pupuk
Sriwidjaja Palembang sebagai induk perusahaannya. Kemudian pada tanggal 1 Desember
1998, pemerintah mengeluarkan kebijakan penghapusan subsidi dan tata niaga seluruh jenis
pupuk, baik pupuk yang diproduksi dalam negeri maupun pupuk impor. Namun kebijakan ini
lalu direvisi pada tanggal 14 Maret 2001 melalui Kepmen Perindag RI No.
93/MPP/Kep/3/2001 yang mengatur kembali tata niaga pupuk. Kebijakan ini menetapkan
bahwa unit niaga produksi dan produsen melaksanakan penjualan pupuk di lini III (tingkat
Kabupaten), sedangkan dari kabupaten sampai ke tangan konsumen/petani dilaksanakan oleh
distributor (BUMN, swasta, koperasi). Revisi kebijakan distribusi pupuk dilakukan kembali
pada tanggal 11 Februari 2003 melalui Kepmen Perindag No. 70/MPP/2003 tentang tata
niaga pupuk yang bersifat rayonisasi. Hal ini berarti PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang tidak
lagi bertanggung jawab untuk pengadaan dan penyediaan pupuk secara nasional tetapi dibagi
dalam beberapa rayon.
Sarana yang dimiliki PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang untuk mendukung pendistribusian dan
pemasara pupuk adalah:
a. 8 Unit Kapal Pengangkut Urea Curah
b. 1 Unit Kapal Pengangkut Amoniak
c. 6 Unit Pengantongan Pupuk (UPP) yang terletak di Belawan, Padang, Cilacap,
Surabaya, Ujung Pandang dan Meneng.
d. 595 Unit Gerbong Kereta Api dengan daya angkut rata-rata 30 ton.
e. 23 Kantor Pemasaran PUSRI Daerah (PPD)
f. 180 Kantor Pemasaran PUSRI Kabupaten (PPK)
g. 5 Kantor Perwakilan PUSRI di Produsen Pupuk yaitu :

1. PT. Pupuk Kujang


2. PT. Iskandar Muda
3. PT. Aceh Asean Fertilizer
4. PT. Petrokimia Gresik
5. PT. Pupuk Kaltim

h. 376 Unit Gudang Persediaan Pupuk.

Dalam melaksanakan penyaluran/pemasaran pupuk dibantu oleh badan usaha lain


yang dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok penyalur yaitu :
KUD Penyalur untuk sektor pangan
BUMN untuk sektor perkebunan
Swasta untuk sektor perkebunan
Pola distribusi pupuk yang dilakukan PT.PUSRI adalah dengan pipe line distribution
system yaitu distribusi pupuk mulai dari produsen/importir sampai ke tangan konsumen
dalam jalur yang tidak terputus. Sehingga memungkinkan PT.PUSRI melaksanakan prinsip
distribution pattern yakni pendistribusian pupuk dengan pola yang dapat menekan biaya
distribusi seminimal mungkin, dimana pelaksanaannya dilakukan oleh pusat distribusi yang
langsung berada di bawah pengawasan Direktur Komersial.

Anda mungkin juga menyukai