Anda di halaman 1dari 7

18

BAB III
LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

3.1. Lokasi Pabrik


Penentuan lokasi pabrik meruapakan satu hal yang sangat penting dalam
perencanaan sebuah pabrik. Penentuan lokasi didasarkan pada beberapa
pertimbangan. Bahan baku pembuatan melamin adalah urea. Terdapat beberapa
pabrik penghasil urea di Indonesia, masing-masing terletak di Pulau Jawa,
Sumatera, dan Kalimantan.
Dilihat dari segi pemasaran, pendirian pabrik di Pulau Jawa akan sangat
menguntungkan karena sebagian besar konsumen produk melamin berada di
pulau Jawa sehingga pendirian pabrik di Pulau Jawa akan memudahkan dalam hal
pemasaran dan distribusi produk. Pabrik melamin ini direncanakan terintegrasi
dengan PT Pupuk Kujang Cikampek sebagai supplier utama bahan baku
pembuatan melamin. Selain untuk memudahkan pengiriman bahan baku, bentuk
terintegrasi ini dipilih dengan pertimbangan bahwa produk samping pembuatan
melamin berupa off-gas yang terdiri dari CO2 dan NH3. Komponen dalam off-gas
dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan urea di urea plant sehingga lebih
ekonomis dan zero gas-waste.

Lokas
i

Gambar 3.1. Lokasi Pabrik Melamin


19

Lokasi yang dipilih untuk pendirian pabrik melamin ini adalah daerah
Cikampek, Jawa Barat. Pemilihan Lokasi ini didasarkan pada beberapa faktor :
1) Pengadaan Bahan Baku
Bahan baku pembuatan melamin adalah urea yang diperoleh dari PT
Pupuk Kujang Cikampek sebagai supplier utama yang juga berada di kawasan
Industri Kujang Cikampek (KIKC), Jawa Barat dan dua supplier pendukung yaitu,
PT Pupuk Sriwijaya (PUSRI) dan PT Pupuk Kaltim Bontang.
2) Pemasaran Produk
Industri pemakai produk melamin sebagian besar berada di berbagai
daerah di Pulau Jawa seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta,
dll. Pabrik pemakai produk melamin antara lain: PT Arjuna Karya Utama yang
mmerupakan produsen bahan perekat, PT Sriwi I & II di Anyer yang merupakan
produsen kayu lapis, PT Srithai Maspion Indonesia yang merupakan produsen
tableware, dll.
3) Ketersediaan Air
Dalam hal pengadaan utilitas, pembangunan pabrik Melamin di Kawasan
Industri Kujang Cikampek (KIKC), Jawa Barat didukung dengan adanya sumber
air dari sungai Ci Tarum di daerah Parungkadali. Sumber air ini dapat digunakan
untuk air proses, untuk kebutuhan pabrik, perumahan dan pemadam kebakaran.
4) Transportasi
Sarana transportasi darat di KIKC sangat memadai dengan karakteristik
sebagai berikut:
1) Berada sekitar 70 km dari Jakarta;
2) Berada 110 km dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta;
3) Berada 90 km dari Pelabuhan Tanjung Priok;
4) Berada 1,5 km dari gerbang keluar Jalan Tol Dawuan/Cikampek Barat.
Untuk sarana di dalam area KIKC sendiri disediakan jalan utama selebar
10 m dan jalan madya selebar 8 m, untuk memperlancar arus transportasi.
5) Ketersediaan Tenaga Kerja
Area KIKC berlokasi tak jauh dari wilayah Jabodetabek dan kota Bandung
yang sarat oleh lembaga pendidikan formal maupun nonformal sehingga memiliki
20

potensi tenaga ahli maupun non ahli yang memeadai baik dari segi kualitas
maupun kuantitas.

6) Karakteristik Lokasi
Wilayah ini merupakan kawasan industri sehingga proses pendirian pabrik
akan lebih mudah terutama dalam hal perizinan.

3.2. Layout Pabrik

Layout pabrik adalah tempat kedudukan dari bagian-bagian pabrik yang


meliputi tempat kerja karyawan, tempat perakitan, tempat penimbunan bahan
baku maupun produk. Tata letak pabrik harus dirancang sedimikian rupa sehingga
penggunaan area pabrik harus dipikirkan penempatan alat-alat produksi sehingga
keselamatan, keamanan dan kenyamanan bagi karyawan dapat dipenuhi.

Selain peralatan yang tercantum di dalam flowsheet proses, beberapa


bangunan fisik lain seperti kantor, bengkel, poliklinik, laboratorium, kantin, pos
keamanan dan sebagainya hendaknya ditempatkan pada bagian yang tidak
mengganggu, ditinjau dari segi lalu lintas barang dan keamanan. Secara umum
tujuan perencanaan layout adalah untuk mendapatkan kombinasi yang optimal
antara fasilitas-fasilitas produksi. Dengan adanya kombinasi yang optimal ini
diharapkan proses produksi akan berjalan lancar dan para karyawan juga akan
selalu merasa senang dengan pekerjaannya. Namun dari tujuan yang sangat umum
tersebut maka beberapa pokok tujuan yang akan dicapai dengan perencanaan
layout yang baik adalah sebagai berikut:

a) Simplifikasi dari proses produksi

b) Minimasi biaya material handling

c) Mendapatkan penggunaan luas lantai/ruang yang efektif

d) Mendapatkan kepuasan karyawan serta kemauan kerja

e) Menghindarkan pengeluaran kapital yang tidak begitu penting

f) Mendorong efektifitas penggunaan karyawan


21

Hal-hal yang diperhatikan dalam perancangan tata letak pabrik adalah:


1) Luas daerah yang tersedia
Harga tanah menjadi hal yang membatasi kemampuan penyediaan area.
Pemakaian tempat disesuaikan dengan area yang tersedia. Jika harga tanah terlalu
tinggi, maka diperlukan efisiensi dalam pemakaian ruangan sehingga peralatan
tertentu dapat diletakkan di atas peralatan yang lain atau lantai ruangan diatur
sedemikian rupa agar menghemat tempat.
2) Keamanan
Bangunan perkantoran letaknya berjauhan dengan instalasi proses, hal ini
didasarkan pada faktor keamanan (untuk mencegah akibat buruk apabila terjadi
ledakan, kebakaran, dan gas beracun).
3) Instalasi dan utilitas
Pemasangan dan distribusi pipa yang baik dari gas, udara, steam dan listrik
akan membantu kemudahan kerja dan perawatannya. Penempatan pesawat proses
sedemikian rupa sehingga karyawan dapat dengan mudah mencapainya dan dapat
menjamin kelancaran operasi serta memudahkan perawatannya.
4) Kemungkinan perluasan pabrik.
Perluasan pabrik ini harus sudah masuk dalam perhitungan sejak awal
supaya masalah kebutuhan tempat tidak muncul di masa yang akan datang.
Sejumlah area khusus sudah disediakan untuk dipakai sebagai area perluasan
pabrik, penambahan peralatan untuk menambah kapasitas pabrik ataupun
mengolah produk sendiri atau produk lain.
5) Transportasi
Tata letak pabrik harus memperhatikan kelancaran distribusi bahan baku,
proses maupun produk.
Secara garis besar layout pabrik dibagi menjadi beberapa daerah yaitu:
a) Daerah administrasi/ perkantoran, laboratorium dan control room
b) Daerah proses dan perluasan
Daerah proses merupakan daerah dimana proses produksi berlangsung,
biasanya tergolong area dengan risiko (bahaya) tinggi, oleh karena itu
penempatannya perlu mendapat perhatian khusus.
22

c) Daerah pergudangan umum, bengkel dan garasi


d) Daerah utilitas
Perkiraan pabrik Melamin akan dibangun diatas tanah seluas 30.000 m2 dengan
perincian sebagai berikut:
1) Luas area pabrik = 10.300 m2
2) Luas area fasilitas = 8.000 m2
3) Luas area penghijauan = 1.700 m2
4) Luas area perluasan pabrik = 10.000 m2
Total luas area = 30.000 m2

Gambar 3.2. Layout Pabrik Pembuatan Melamin

3.3. Layout Peralatan


Dalam perancangan layout peralatan proses ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan :
1) Aliran bahan baku dan produk
Aliran bahan baku dan produk yang tepat akan memberikan keuntungan
nilai ekonomi yang tinggi, semakin dekat penempatan bahan baku dan
produk dengan jalur transportasi, semakin efisien dana yang dikeluarkan.
2) Aliran udara
23

Aliran udara di dalam dan di sekitar area proses diperhatikan supaya


lancar. Hal ini bertujuan untuk menghindari stagnasi udara pada suatu
tempat yang dapat menyebabkan akumulasi bahan kimia berbahaya
sehingga dapat mengancam keselamatan kerja. Disamping itu perlu
diperhatikan arah hembus angin.
3) Cahaya
Penerangan seluruh pabrik harus memadai pada tempat-tempat proses
yang berbahaya atau beresiko.
4) Tata letak alat proses
Penempatan alat-alat proses yang tepat akan mempercepat jalannya proses
sehingga menjamin kelancaran proses produksi
5) Kelancaran lalu lintas
Kelancaran lalu lintas barang dan manusia juga berpengaruh terhadap
jalannya proses produksi.
6) Tata letak area proses
Penempatan alat-alat proses pada pabrik diusahakan agar dapat menekan
biaya operasi dan menjamin keamanan produksi pabrik sehingga dapat
menguntungkan dari segi ekonomi.
7) Jarak antar alat proses
Untuk alat produksi yang mudah meledak atau terbakar letaknya dijauhkan
dari peralatan yang lain sehingga apabila terjadi ledakan atau kebakaran
tidak membahayakan peralatan lain. Tata letak peralatan proses harus
dirancang sedemikian rupa sehingga:
a) Kelancaran proses produksi dapat terjamin
b) Dapat mengefektifkan penggunaan luas lantai
c) Biaya material handling menjadi lebih rendah sehingga menurunkan
\pengeluaran untuk capital yang tidak penting
d) Karyawan dapat bekerja dengan nyaman
24

CR-02

Gambar 3.3. Layout Peralatan Proses


Keterangan gambar:
SC-01 : Scrubber CR-02 : Crystallizer 02
R-01 : Reactor 01 CF-02 : Centrifuge 02
R-02 : Reactor 02 C-01 : Cooler 01
Q-01 : Quencher C-02 : Cooler 02
CR-01 : Crystallizer 01 C-03 : Cooler 03
CF-01 : Centrifuge 01 C-04 : Cooler 04
RD-01 : Rotary Dryer H-01 : Heater 01
SB-01 : Storage Bin H-02 : Heater 02

Anda mungkin juga menyukai