Anda di halaman 1dari 14

PDFsToWord.

Com
Yulius Harmawan

2017-06-07T18:19:08+00:00

Makalah Tugas Teknologi Minyak Bumi


Pressure Swing Adsorption
Disusun oleh :
Mohd. Afiff Supit

21030115140177
Yulius Harmawan Setya Pratama
21030115130135

Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Diponegoro
Tahun 2017

Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1.
Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2.
Tujuan.......................................................................................................................... 1
1.3.
Manfaat........................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
2.1. Pengertian Pressure Swing Adsorption ........................................................................... 3
2.2. Proses Pressure Swing Adsorption .................................................................................. 3
2.3. Adsorben Proses Pressure Swing Adsorption ................................................................. 4
2.4. Variasi Teknologi Pressure Swing Adsorption ............................................................... 4
2.5. Aplikasi Proses Pressure Swing Adsorption ................................................................... 5
BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 7
3.1. Kesimpulan...................................................................................................................... 7
Daftar Pustaka ............................................................................................................................ 8

Daftar Gambar
Gambar 1. Skema proses pressure swing adsorption .......................................................... 3
Gambar 2. Generator nitrogen proses PSA ......................................................................... 4
Gambar 3. Separator gas yang digunakan dalam pengolahan gas landfill ......................... 5
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih
murni dari suatu campuran. Sebagian besar senyawa ditemukan dalam bentuk yang tidak
murni. Biasanya senyawa kimi yang ditemukan dalam keadaan tercampur dengan senyawa

lain. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan
baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau untuk proses produksi senyawa kimi
a
dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan sangat penting dilakukan.
Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses perpindahan
massa. Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara
mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang digunakan bergantung pada
kondisi yang dihadapi. Pemisahan secara mekanis dilakukan kapanpun memungkinkan

karena biaya operasinya lebih murah dari pemisahan secara kimiawi. Untuk campura
n
yang tidak dapat dipisahkan melalui proses pemisahan mekanis seperti pemisahan minyak
bumi, proses pemisahan kimiawi harus dilakukan.
Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode
pemisahan yang dipilih bergantung pada fase komponen penyusun campuran. Suatu
campuran dapat berupa campuran homogen (satu fase) atau campuran heterogen (le
bih
dari satu fase). Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus
dikombinasikan untuk mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan.
Suatu contoh pentingnya proses pemisahan adalah pada pemrosesan gas. Udara yang
berada di lingkungan terdiri dari beragam senyawa yang dapat dimanfaatkan. Untuk
mendapatkan senyawa yang diinginkan maka diperlukan teknik pemisahan gas tersendiri.
Banyak metode yang dapat digunakan untuk memisahkan gas, salah satunya menggunakan

proses Pressure Swing Adsorption.

1.2. Tujuan
1. Apakah yang dimaksud dengan Pressure Swing Adsorption?
2. Bagaimanakah proses Pressure Swing Adsorption?
3. Apakah yang digunakan sebagai adsorben dalam Pressure Swing Adsorption?
4. Bagaimana variasi teknologi Pressure Swing Adsorption?
5. Apa saja aplikasi dari proses Pressure Swing Adsorption?

1.3. Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengerti apa yang dimaksud dengan Pressure Swing Adsorption.
2. Mahasiswa mampu memahami proses Pressure Swing Adsorption.
3. Mahasiswa mengetahui senyawa yang digunakan sebagai adsorben dalam Pressure
Swing Adsorption.
4. Mahasiswa dapat mengerti variasi teknologi Pressure Swing Adsorption.
5. Mahasiswa dapat mengetahui aplikasi dari proses Pressure Swing Adsorption.
3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pressure Swing Adsorption


Pressure swing adsorption (PSA) merupakan salah satu teknologi yang
digunakan untuk memisahkan beberapa jenis gas dari campuran gas sesuai dengan
jenis karakteristik molekuler dan afinitasnya dari bahan adsorben. Bahan adsorpsi
khusus misalnya zeolit, digunakan sebagai sieve molekular, sehingga memudahkan
penyerapan gas utama pada tekanan tinggi. Proses selanjutnya adalah proses swing,
yaitu proses perubahan dari tekanan tinggi ke tekanan rendah uuntuk mendesorp
atau melepas senyawa yang terserap oleh bahan adsorben

2.2. Proses Pressure Swing Adsorption


Proses pressure swing adsorption menggunakan hukum yang menyatakan bahwa gas
dibawah tekanan cenderung tertarik pada permukaan padatan atau teradsorpsi. Semakin
tinggi tekanan, semakin banyak gas yang terserap. Apabila tekanan diturunkan, gas akan
dilepas. Proses PSA dapat digunakan untuk memisahkan gas dalam campuran gas, karena
tiap gas memiliki kecenderungan penyerapan yang berbeda, kuat atau lemah terhada
p
permukaan padatan. Misalnya, jika campuran gas seperti udara dialirkan dibawah tekanan
melalui suatu bejana yang berisi suatu bed adsorben, akan menarik lebih banyak nitrogen
daripada oksigen. Sebagian besar atau seluruh nitrogen akan tetap berada didalam be
d,
sedangkan gas yang keluar dari bejana akan diperkaya oleh oksigen. Ketika bed mencapai
kapasitas maksimal untuk menyerap nitrogen, bed dapat diregenerasikan dengan cara
menurunkan tekanan sehingga melepaskan nitrogen yang teradsorpsi. Dengan begitu bed
dapat digunakan kembali untuk memproduksi udara yang kaya akan oksigen.
Gambar 1 merupakan proses yang digunakan
dalam konsentrator oksigen medis, umumnya
digunakan oleh pasien emphysema dan orang lain yang
membutuhkan udara yang diperkaya oksigen untuk
bernafas. Proses tersebut menggunakan dua vessel
adsorben yang memungkinkan produksi gas target
terus berlanjut.
Gambar 1. Skema proses
pressure swing adsorption

Hal ini juga memungkinkan pemerataan tekanan, dimana gas yang meninggalkan bejana
yang mengalami depressurisasi digunakan untuk menekan sebagian bejana kedua. Proses
ini menghasilkan penghematan energi yang signifikan, dan merupakan praktik umum yang
digunakan dalam industri,
2.3. Adsorben Proses Pressure Swing Adsorption
Selain kemampuan adsorben untuk membedakan antara gas yang berbeda, adsorben
untuk sistem PSA biasanya sangat berpori dan dipilih berdasarkan luas permukaan
spesifiknya yang besar. Adsorben yang umum digunakan adalah karbon aktif, silika gel,
alumina, resin dan zeolit. Meskipun gas yang teradsorpsi pada permukaan ini dapat hanya
terdiri dari satu lapisanv atau paling banyak beberapa molekul yang tebal, namun lua
s
permukaannya dapat mencapai beberapa ratus meter persegi per gram sehingga
memungkinkan mengadsorpsi lebih banyak gas. Selain selektivitasnya yang tinggi untuk
berbagai gas, zeolit dan beberapa jenis karbon aktif dapat memanfaatkan sifat karakteristik

saringan molekuler mereka untuk menyingkirkan beberapa molekul gas dari strukturnya
berdasarkan ukuran molekul, sehingga membatasi kemampuan molekul yang lebih besar
untuk ikut teradsorpsi.

2.4. Variasi Teknologi Pressure Swing Adsorption


a. Double Stage PSA (DS-PSA)
Double Stage PSA kadang disebut sebagai Dual
Step PSA). Dengan variasi PSA yang dikembangkan
untuk digunakan pada Laboratorium Generator
Nitrogen. Pembentukan gas nitrogen dibagi menjadi
dua tahap pada tahap pertama, udara bertekanan
dipaksa melewati saringan molekul karbon untuk
menghasilkan nitrogen pada kemurnian sekitar 98%.
Pada tahap kedua nitrogen ini dipaksa masuk ke
saringan molekuler karbon kedua dan gas nitrogen
mencapai kemurnian akhir hingga 99,999%. Gas
pembersih dari langkah kedua didaur ulang dan
sebagian digunakan sebagai umpan pada langkah
pertama.

Gambar 2. Generator
nitrogen proses PSA

DS-PSA juga diterapkan untuk gas oksigen, dalam hal ini alumunium silika zeolit
yang mengadsorbsi Nitrogen pada tahap pertama memusatkan Oksigen 95%, dan pada
tahap kedua, saringan molekuler berdasarkan karbon menyerap nitrogen sisa dalam
siklus terbalik. Oksigen yangdihasilkan berkonsentrasi hingga 99%.
b. Rapid PSA (R-PSA)
R-PSA sering digunakan pada konsentrator oksigen portabel. Hal ini
memungkinkan pengurangan yang signifikan pada bed adsorben ketika kemurnian
tinggi diabaikan dan gas umpan dapat dibuang (Chai et all, 2011). R-PSA bekerja
dengan cepat mengatasi tekanan sambil secara bergantian melepaskan ujung
berlawanan dari kolom pada tingkat yang sama. Ini berarti bahwa gas yang tidak
terserap sepanjang kolom berkembang lebih cepat dan dilepaskan pada ujung distal,
sementara gas yang teradsorpsi tidak mendapat kesempatan untuk maju dan
dilepaskan pada ujung proksimal (Ruthven et all, 1993).
2.5. Aplikasi Proses Pressure Swing Adsorption
Selain penggunaannya untuk memasok oksigen medis, atau sebagai pengganti
penyimpanan kriogenik atau silinder terkompresi massal, yang merupakan sumber utama
oksigen untuk rumah sakit manapun, PSA memiliki banyak kegunaan lain. Salah satu
aplikasi utama PSA adalah dalam penghilangan karbon dioksida (CO
2
) sebagai langkah
terakhir dalam sintesis hidrogen (H
2
) komersial skala besar yang biasa digunakan di kilang
minyak dan produksi amonia (NH
3
). Kilang sering menggunakan teknologi PSA dalam
menghilangkan hidrogen sulfida (H
2
S) dari umpan hidrogen dan aliran recycle unit
hydrotreating dan hydrocracking. Aplikasi
lain dari PSA adalah pemisahan karbon
dioksida dari biogas untuk meningkatkan
rasio konsentrasi metana (CH
4
). Melalui
PSA biogas bisa diupgrade ke kualitas yang
mirip dengan gas alam. Ini termasuk proses
dalam pemanfaatan gas TPA untuk meng-
upgrade gas landfill ke gas metana dengan
kemurnian tinggi sehingga dapat dijual
sebagai gas alam (Seneca Landfill Inc,2012).
Gambar 3. Separator gas yang digunakan
dalam pengolahan gas landfill

Selain itu PSA juga umum digunakan pada sistem pencegahan kebakaran udara
(hipoksia)
untuk
menghasilkan
udara
dengan
kadar
oksigen
rendah.
Pada plant propilena PSA juga diterapkan dengan sengaja mendehidrogenasi propana.
Proses dehidrigenasi propana ini terdiri dari media selektif untuk adsorpsi metana da
n
etana yang lebih disukai dari hidrogen (Intratec, 2012).
Pada unit generator nitrogen di industri yang menggunakan teknik PSA akan
menghasilkan gas nitrogen dengan kemurnian tinggi (sampai 99,9995%) dari pasokan
udara bertekanan. Umumnya gas nitrogen yang dihasilkan melaluli proses PSA ini dapat
mencapai 100 Nm / jam pada kemurnian 99,9% hingga 9000 Nm / jam pada kemurnian
97%, sedangkan oksegen yang dihasilkan sampai 1500 Nm / jam dengan kemurnian
antara 88% dan 93% (Air Products and Chemicals Inc, 2009).
Penelitian saat ini sedang dilakukan agar proses PSA dapat menangkap CO
2
dalam
jumlah besar dari pembangkit listrik tenaga batu bara sebelum dilakukan geosequestration,

untuk mengurangi produksi gas rumah kaca dari pembangkit ini (Grande & Cavenati,
2005). PSA juga dapat digunakan sebagai alternatif teknologi sorben yang tidak dapat

diregenerasi yang biasa digunakan dalam sistem baju pendukung hidup di luar angkasa,
untuk menghemat berat baju dan memperpanjang waktu operasi (Alptekin, 2005).

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Pressure Swing Adsorption (PSA) merupakan salah satu teknologi yang digunakan
untuk memisahkan beberapa jenis gas dari campuran gas sesuai dengan jenis
karakteristik molekuler dan afinitasnya dari bahan adsorben.
2. Proses pressure swing adsorption menggunakan hukum yang menyatakan bahwa gas
dibawah tekanan cenderung tertarik pada permukaan padatan atau teradsorpsi. Semakin
tinggi tekanan, semakin banyak gas yang terserap. Apabila tekanan diturunkan, gas
akan dilepas.
3. Adsorben untuk sistem PSA biasanya sangat berpori dan dipilih berdasarkan luas
permukaan spesifiknya yang besar, yang umum digunakan adalah karbon aktif, silika
gel, alumina, resin dan zeolit.
4. Pressure swing adsorption hingga saat ini memiliki beberapa variasi teknologi amtara
lain Double Stage Pressure Swing Adsorption dan Rapid Pressure Swing Adsorption.
5. Aplikasi Pressure Swing Adsorption umum digunakan untuk memasok oksigen medis,
pengganti penyimpanan kriogenik atau silinder terkompresi massal, penghilangan
karbon dioksida dalam sintesis hidrogen, menghilangkan hidrogen sulfida dalam
kilang, dan aplikasi lainnya.

Daftar Pustaka
Seneca Landfill Inc. (2012). Landfill Gas Control. Pada SWANA 2012 Exellence Award
Application
Intratec. (2012). Propylene Production via Propane Dehydrogenation, Technology Economics
Program. ISBN 9780615661025
Air Product and Chemicals Inc. (2009). Systmes de production de gaz PRISM.
Grande, Carlos A. and Cavenati, S. (2005). Pressure Swing Adsorption for Carbon Dioxide
Sequesteration. Pada 2nd Mercosur Congress on Chemical Engineering
Alptekin, Gokhan. (2005). An Advanced Rapid Cycling CO
2
and H
2
O Control System for PLSS.
Amerika : NASA.
Chai, S. W.; Kothare, M. V.; Sircar, S. (2011). Rapid Pressure Swing Adsorption for Reduction
of Bed Size Factor of a Medical Oxygen Concentrator. Pada Industrial & Engineering
Chemistry Research.
Ruthven, Douglas M.; Shamsuzzman Farooq, Kent S. Knaebel (1993). Pressure Swing
Adsorption. Wiley-VCH, ISBN 9780471188186.

Anda mungkin juga menyukai