Makalah Ta 9
Makalah Ta 9
ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN
Kelompok 7
Disusun oleh :
FAKULTAS EKONOMI
Periode 2016/2017
BAB I
A. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tidak bisa dipungkiri lagi perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin
kompetitif menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengolah dan melaksanakan manajemen
perusahaan menjadi lebih profesional. Bertambahnya pesaing disetiap saat, baik pesaing yang
berorientasi lokal maupun pesaing yang berorientasi international (multinational corporation),
maka setiap perusahaan harus berusaha menampilkan yang terbaik, baik dalam segi kinerja
perusahaan, juga harus ditunjang dengan strategi yang matang dalam segala segi termasuk
dalam manajemen keuangan.
Manajemen keuangan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan kegiatan dan
eksistensi suatu perusahaan serta berpengaruh pula pada setiap individu yang ada dalam
perusahaan tersebut. Oleh karena itu, seorang manajer keuangan dituntut untuk dapat
menjalankan manajemen keuangan dengan baik, hal ini dilakukan agar perusahaan dapat
melaksanakan kegiatan operasional perusahaan dengan lebih efektif dan efisien, sehingga
perusahaan dapat mengembangkan dan mempertahankan aktivitas serta keberadaan
perusahaan.
Selain manajemen yang baik, dalam suatu perusahaan juga memerlukan analisis
terhadap laporan keuangan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengatasi
masalah-masalah keuangan perusahaan serta mengambil keputusan yang cepat dan tepat.
Melalui analisis laporan keuangan, manajemen dapat mengetahui posisi keuangan, kinerja
keuangan dan kekuatan keuangan (financial strength) yang dimiliki perusahaan. Selain
berguna bagi perusahaan dan manajemennya, analisis laporan keuangan juga diperlukan oleh
pihak-pihak yang berkepentingan lain seperti kreditor, investor dan pemerintah untuk menilai
kondisi keuangan perusahaan dan perkembangan dari perusahaan tersebut.
Seorang akuntan dituntut untuk mempu menilai kondisi dan perkembangan
perusahaan melalui laporan keuangan agar dapat mempertahankan keberadaaan perusahaan
dan mampu meningkatkan pertumbuhan perusahaan ditengah pertumbuhan ekonomi yang
semakin pesat dan persaingan usaha yang semakin ketat.
BAB II
B. PEMBAHASAN
Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan
menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat
digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan
suatu keputusan serta tujuan lainnya. Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang
artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau
mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh
dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
Akuntansi modern
Prinsip inti akuntansi keuangan modern ada pada sistem pembukuan berpasangan.
Sistem ini meliputi pembuatan paling tidak dua masukan untuk setiap transaksi:
satu debit pada suatu akun, dan satu kredit terkait pada akun lain. Jumlah keseluruhan debit
harus selalu sama dengan jumlah keseluruhan kredit. Cara ini akan memudahkan
pemeriksaan jika terjadi kesalahan. Cara ini diketahui pertama kali digunakan pada abad
pertengahan di Eropa, walaupun ada pula yang berpendapat bahwa cara ini sudah digunakan
sejak zaman Yunani kuno.
Kritik mengatakan bahwa standar praktik akuntansi tidak banyak berubah sejak dulu.
Reformasi akuntansi dalam berbagai bentuk selalu terjadi pada tiap generasi untuk
mempertahankan relevansi pembukuan dengan aset kapital atau kapasitas produksi.
Walaupun demikian, hal ini tidak mengubah prinsip-prinsip dasar akuntansi, yang memang
diharapkan tidak bergantung pada pengaruh ekonomi seperti itu.
Akuntansi sebagai suatu seni yang mendasarkan pada logika matematik sekarang
dikenal sebagai pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping) sudah dipahami di
Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 1517), yang juga dikenal sebagai Friar
(Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya tentang pembukuan di Venice. Buku
berbahasa Inggris pertama diketahui dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough
pada tahun 1543.
Sebuah buku ringkas menampilkan instruksi akuntansi juga diterbitkan pada tahun
1588 oleh John Mellis dari Southwark, didalamnya memuat perkataannya, I am but the
renuer and reviver of an ancient old copie printed here in London the 14 of August 1543:
collected, published, made, and set forth by one Hugh Oldcastle, Scholemaster, who, as
appeareth by his treatise, then taught Arithmetics, and this booke in Saint Ollaves parish in
Marko Lane. John Mellis merujuk pada fakta bahwa prinsip akuntansi yang dia jelaskan
(yang merupakan sistem sederhana dari masukan ganda/double entry) adalah after the forme
of Venice.
Pada awal abad ke 18, jasa dari akuntan yang berpusat di London telah digunakan
dalam suatu penyelidikan seorang direktur South Sea Company, yang tengah
memperdagangkan bursa perusahaan tersebut. Selama penyelidikan ini, akuntan menguji
sedikitnya dua buku perusahaan para. Laporannya diuraikan dalam buku Sawbridge and
Company, oleh Charles Snell, Writing Master and Accountant in Foster Lane, London.
Amerika Serikat berhutang konsep tujuan Akuntan Publik terdaftar pada Inggris yang telah
memiiki Chartered Accountant di abad ke 19.
Siklus Akuntansi
a. Perusahaan jasa
Untuk membuat Laporan Keuangan, khususnya perusahaan jasa terdapat delapan
langkah, yang dikenal dengan Siklus Akuntansi. kedelapan langkah tersebut adalah:
1. Transaksi keuangan
2. Mencatat segala transaksi keuangan, berdasarkan bukti asli transaksi,
dalam satu periode akuntansi
3. Membuat Jurnal Umum berdasarkan catatan no.2
4. Membuat Buku Besar
5. Membuat Jurnal Penyesuaian
6. Membuat Laporan Keuangan: Laporan Laba rugi, Neraca, dan Leporan
Perubahan Modal
7. Membuat Jurnal Penutup
8. Membuat Neraca Saldo setelah penutupan
b. Perusahaan dagang
Untuk perusahaan dagang, sebenarnya juga hampir sama tetapi ada tambahan lain.
Langkah-langkah tersebut adalah:
Tahap Pencatatan
1. Transaksi (Transaksi Internal dan Transaksi Eksternal)
2. Pengumpulan Bukti Transaksi
3. Mencatat ke dalam Jurnal Umum, Jurnal Khusus dan ke dalam Buku Besar
Pembantu
4. Merekapitulasi Jurnal Umum dan Jurnal Khusus
5. Posting ke Buku Besar
Tahap Pengikhtisaran
1. Membentuk Neraca Saldo
2. Menyusun Ayat Jurnal Penyesuaian
3. Membentuk Kertas Kerja (Worksheet) dalam bentuk Neraca Lajur
Prinsip Akuntansi
Besarnya pendapatan diukur dengan nilai uang, yaitu sebesar nilai tunai dari hasil
penjualan barang / jasa atau aktiva lainnya. Untuk transaksi non kas harus ditentukan
berdasarkan harga perolehan atau harga pasarnya atau berdasarkan pertimbangan
lainnya yang dianggap terbaik. Pengakuan pendapatan dilakukan berdasarkan waktu
(accrual basic) yaitu berdasarkan saat terjadinya transaksi penjualan barang ataupun
jasa.
Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode suatu perusahaan. Kedua daftar itu
adalah Neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar Rugi-Laba. Pada
waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan
daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tidak dibagikan (laba yang ditahan).
Laporan keuangan bisa saja menyembunyikan sesuatu informasi yang salah tetapi
hasil analisis laporan keuangan tidak akan mungkin dapat menyembunyikan semua informasi
yang salah. Hal ini juga yang membuktikan bahwa akuntansi itu memiliki disiplin ilmu
tersendiri yang sifatnya objektif dan ilmiah.
Menurut Kasmir, dalam bukunya Analisis Laporan Keuangan (2012; 11), berikut ini
beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu :
1. Memberikan informasi tentang jenis dan juga aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan
pada saat ini.
2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki
perusahaan pada saat ini.
3. Memberikan informasi tentang jenis dan julmlah pendapatan yang diperoleh pada
suatu periode tertentu.
4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan
perusahaan pada periode tertentu
5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada aktiva, pasiva
dan modal perusahaan.
6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode
7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.
8. Informasi keuangan lainnya.
Tujuan ALK adalah untuk membantu/ mempermudah pelaku-pelaku dunia usaha dalam
memperoleh informasi dari laporan keuangan suatu perusahaan guna pengambilan keputusan
ekonomi. Informasi tersebut dapat berupa: likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan stabilitas
usaha.
1. Memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari
laporan keuangan biasa.
2. Menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata ( explicit ) dari suatu laporan
keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan ( implicit )
3. Mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan
4. Membongkar hal hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu
laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan maupun
kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan
5. Mengetahui sifat sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model model
dan teori teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi, peningkatan
Prosedur analisis:
1. Pelajari menyeluruh dan bila perlu menyusun kembali laporan keuangan sesu-ai
dengan SAK yang berlaku dan tujuan analisis.
2. Adakan perhitungan analisis laporan keuangan
3. Interpretasi hasil analisis laporan keuangan.
Sifat laporan keuangan menurut Munawir, dalam bukunya Analisa Laporan Keuangan
(2007; 6), diantaranya :
Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran
kemajuan (progress report) secara periodik yang dilakukan oleh pihak management yang
bersangkutan. Laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari kombinasi
antara fakta yang telah dicatat, prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan dalam akuntansi serta
pendapat pribadi.
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan
keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :
1) Dapat Dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahmi peserta dan bentuk
serta istilahnya disesuaikan dengan batas para pengguna
2) Relevan
laporan keuangan dianggap jika informasi yang disajikan didalamnya dapat
mempengaruhi keputusan pengguna
3) Keandalan
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan
kesalahan material
4) Dapat diperbandingkan
Informasi yang disajikan akan lebih berguna bila dapat diperbandingkan dengan
laporan keuangan pada periode sebelumnya.
Keterbatasan laporan keuangan
a. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan interim
report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) bukan
laporan yang final. Laporan keuangan tidak menjunjukkan nilai likwidasi atau
realisasi dimana dalam pembuatannya terdapat pendapat-pendapat pribadi yang telah
dilakukan oleh akuntan atau management yang bersangkutan.
b. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatan bersifat pasti dan
tepat. Angka yang tercantum dalam laporan keuangan hanya merupakan nilai buku
(book value) yang belum tentu sama dengan harga pasar sekarang maupun nilai
gantinya.
c. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai
rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu, dimana daya beli (purchasing
power) uang tersebut semakin menurun, dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya,
sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu
menunjukkan atau mencerminkan unit yang dijual semakin besar.
d. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut
tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang (dikwantifisir).
Neraca
(Bentuk Rekening)
b. Bentuk Vertikal (Report form). Dalam bentuk laporan isi neraca disusun mulai
dari atas terus kebawah, yaitu mulai dari aktiva lancar seperti kas, bank, efek,
ialah komponen aktiva tetap,komponen aktiva lainnya, komponen kewajiban
lancar, komponen utang jangka panjang dan terakhir adalah komponen modal
(ekuitas).
Bentuk Perkiraan Laporan atau Bentuk Stafel
Neraca
(Bentuk Laporan)
AKTIVA
Aktiva Lancar:
Kas Rp 25.400,00
Investasi Rp
16.000,00
Aktiva Tetap:
Tanah Rp 60.500,00
Bangunan 882.400,00
Mesin 18.300,00
Patent Rp 10.000,00
Aktiva Lain-lain Rp
10.000,00
Kewajiban Lancar:
Total Kewajiban Rp
580.200,00
EKUITAS
Rp 320.100,00
Total Kewajiban dan Ekuitas Rp 900.300,00
Aktiva
a. Aktiva Lancar
Adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan
atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode
berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan
yang normal). Berikut ini terdapat lima unsur pokok dari aktiva lancar, yaitu :
i. Kas yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan. Dan
pengertian kas adalah check yang diterima dari para pelanggan dan
simpanan perusahaan di bank dalam bentuk giro atau demand deposit,
yaitu simpanan di bank yang dapat diambil kembali (dengan
menggunakan check atau bilyet) setiap saat diperlukan oleh
perusahaan.
ii. Investasi jangka pendek (surat-surat berharga) yang sifatnya sementara
(jangka pendek) dengan maksud memanfaatkan uang kas untuk
sementara belum dibutuhkan dalam operasi.
iii. Piutang penghasilan (tagihan) atau penghasilan yang harus diterima
adalah salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan
konsumen yang berhutang pada seseorang, suatu perusahaan atau suatu
organisasi untuk barang dan layanan yang telah diberikan pada
konsumen tersebut. Hal ini biasanya dilakukan dengan membuat
tagihan dan mengirimkan tagihan tersebut kepada konsumen yang akan
dibayar dalam suatu tanggal waktu yang disebut termin kredit atau
pembayaran.
iv. Persediaan adalah semua barang-barang yang diperdagangkan yang
sampai tanggal neraca masih di gudang atau masih belum laku terjual.
v. Persekot atau biaya dibayar dimuka adalah pengeluaran untuk
memperoleh jasa atau prestasi dari pihak lain.
Hutang
https://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/01/15/konsep-dasar-analisis-laporan-keuangan-2/
http://ariefmuliadi30.blogspot.co.id/2014/05/konsep-analisis-laporan-keuangan-kata.html