SAP 9 FIX FIX (Presentasi)
SAP 9 FIX FIX (Presentasi)
OLEH
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................10
1
Data dan Metode Pengumpulan Data
Data adalah fakta mentah atau rincian peristiwa yang belum diolah, yang terkadang
tidak dapat diterima oleh akal pikiran dari penerima data tersebut, maka dari itu data harus
diolah terlebih dahulu menjadi informasi untuk dapat di terima oleh penerima. Sedangkan
informasi adalah hasil pengolahan data yang sudah dapat diterima oleh akal pikiran penerima
informasi yang nantinya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Definisi data
sebenarnya mirip dengan definisi informasi, hanya saja informasi lebih ditonjolkan segi
pelayanan, sedangkan data lebih menonjolkan aspek materi.
Dari kedua istilah ini contoh dari data misalnya Laba operasi perusahaan X tahun 2016
sebesar Rp70.000.000. Informasi dari data tersebut yaitu Laba yang diperoleh perusahaan
X pada tahun 2016 sebesar Rp70.000.000 merupakan hasil dari pendapatan yang diterima
perusahaan dikurangi dengan beban-beban perusahaan pada tahun 2016. Pendapatan
perusahaan berasal dari penjualan barang dagang yaitu kain batik Rp80.000.000 dan kain
endek Rp20.000.000. Kemudian, beban yang dikeluarkan perusahaan yaitu Rp30.000.000
yang tediri dari beban operasional (biaya gaji karyawan) dan beban non-operasional
(penyusutan peralatan) perusahaan pada tahun 2016.
1
2. Data Menurut Dimensi Waktu
Data juga dapat dibedakan menurut dimensi waktu, yaitu time series, cross
section, dan data pooling.
a. Data time series atau data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari
beberapa tahapan waktu secara kronologis. Data ini umumnya merupakan
kumpulan data dari suatu fenomena tertentu yang didapat dalam beberapa interval
waktu tertentu.
b. Data cross section adalah data yang dikumpulkan pada titik waktu dan tempat
tertentu saja. Data ini umumnya mencerminkan suatu fenomena tertentu dalam satu
kurun waktu tertentu saja.
c. Data pooling adalah kombinasi antara data runtut waktu dan silang tempat.
Misalnya, peneliti ingin mengamati perilaku Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk
masing-masing kabupaten/kota selama 10 tahun terakhir.
a. Data Internal (berasal dari dalam organisasi) atau eksternal (berasal dari luar
organisai)
Data Primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung
dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer secara khusus
dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data primer
dapat berupa opini subyek (orang) secara individual atau kelompok, hasil
observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil
pengujian. Sedangkan Data Sekunder merupakan sumber data penelitian yang
diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan
dicatat pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan
historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan tidak
dipublikasikan.
Metode pengumpulan data sekunder dapat dilakukan melalui dua cara yaitu, secara
manual dan secara online.
1. Pencarian Secara Manual
Pencarian secara manual dilakukan apabila perusahaan tidak memiliki database terkait
dengan data yang diperlukan oleh peneliti. Penggunaan metode yang tidak tepat akat
mempersulit peneliti untuk menemukan data sekunder, karena perusahaan atau
organisasi memiliki banyak data sekunder. Cara yang paling efisien adalah dengan
melihat buku indeks, daftar pustaka, referensi, dan literatur yang sesuai dengan
persoalan yang akan diteliti. Jika dilakukan secara manual, maka peneliti harus
3
menentukan strategi pencarian dengan cara menspesifikasi lokasi data yang potensial,
yaitu lokasi internal dan / atau lokasi eksternal.
Metode yang umum digunakan untuk mendapatkan data primer yaitu, metode survey
dan metode observasi.
1. Metode Survey (Survey Methods)
Metode survey merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan
pertanyaan lisan dan tertulis. Metode ini memerlukan adanya kontak atau hubungan
antara peneliti dengan subyek (responden) penelitian untuk memperoleh data yang
diperlukan. Teknik yang digunakan pada metode survey ini adalah wawancara dan
kuesioner.
4
2. Metode Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur
sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk
mengamati dan mencatat berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi).
5
garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Wawancara tidak terstruktur
atau terbuka, sering digunakan dalam penelitian pendahuluan atau untuk penelitian
yang lebih mendalam tentang responden. Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti
belum mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih
banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh responden. Berdasarkan analisis
terhadap setiap jawaban dari responden tersebut, maka peneliti dapat mengajukan
pertanyaan yang lebih terarah pada tujuan.
Contohnya: bagaimanakah pendapat Bapak/Ibu terhadap kebijakan pemerintah
tentang impor gula dan beras saat ini? Dan bagaimanakah dampaknya
terhadap pedagang dan petani?
Dalam Sugiyono (2013), Licoln dan Guba menyatakan bahwa ada tujuh langkah
dalam penggunaan wawancara untuk mengumpulkan data yaitu: Menetapkan kepada siapa
wawancara akan dilakukan; menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan
pembicaraan; Mengawali atau membuka alur wawancara; Melangsungkan alur wawancara;
Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya; Menuliskan hasil
wawancara ke dalam catatan lapangan; dan Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara
yang telah diperoleh.
Sugiyono (2013) menyatakan agar hasil wawancara dapat terekam dengan baik, dan
peneliti memiliki bukti telah melakukan wawancara kepada informan atau sumber data,
maka dapat digunakan alat-alat seperti berikut.
1. Buku catatan
Buku catatan berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan sumber data.
2. Tape Recorder
Tape recorder berfungsi untuk merekam semua percakapan atau pembicaraan.
Penggunaan tape recorder dalam wawancara perlu meminta persetujuan kepada
informan, apakah diizinkan atau tidak.
3. Kamera
Kamera berfungsi untuk mengambil gambar saat peneliti melakukan wawancara
dengan informan atau sumber data. Dengan adanya foto, keabsahan data
penelitian akan lebih terjamin, karena peneliti benar-benar melakukan penelitian
yang didukung bukti dari foto tersebut.
6
9.7. Metode Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila
dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu wawancara dan kuesioner, jika wawancara dan
kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas hanya pada
orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain.
Dalam Sugiyono (2013), Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa, observasi merupakan
suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan
psikologis Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dari ingatan.
Observasi digunakan bila penilitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-
gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Observasi dari segi proses
dapat dibedakan menjadi participant observation dan non participant observation dan
observasi dari segi instrumentasi yang digunakan dapat dibedakan menjadi observasi
terstruktur dan tidak tersetruktur.
1. Observasi dari segi proses
a. Participant Observation
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang
sedang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan penelitian,
peneliti ikut serta dalam melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data. Dalam
suatu perusahaan misalnya, peneliti dapat berperan sebagai karyawan, peneliti
dapat mengamati bagaimana perilaku karyawan dalam bekerja, kesulitan yang
dihadapi, dan bagaimana hubungan kerja antara karyawan dengan karyawan
lainnya.
b. Non participant Observation
Dalam penelitian non participant observation, peneliti tidak terlibat langsung
dengan orang-orang yang sedang diamati, peneliti hanya sebagai pengamat
independen. Misalnya, dalam suatu pusat belanja, peneliti dapat mengamati
bagaimana perilaku pembeli terhadap barang-barang apa saja yang paling diminati
saat itu. Peneliti mencatat, menganalisis dna selanjutnya dapat membuat
kesimpulan tentang perilaku pembeli dan barang-barang apa saja yang paling
diminati pembeli.
2. Observasi dari segi instrumentasi yang digunakan
a. Observasi Terstruktur
7
Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis,
tentang apa yang akan diamati dan tentang dimana tempatnya. Jadi observasi
terstruktur dilakukan apabila peneliti telah tahu dengan pasti variabel apa yang
diamati. Misalnya peneliti akan melakukan pengukuran terhadap kinerja karyawan
bidang pemasaran melalui pengamatan, maka penelit dapat menilai setiap perilaku
dengan menggunakan instrument yang digunakan untuk mengukur kinerja
karyawan.
b. Observasi Tidak Terstruktur
Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak disiapkan secara sistematis
tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu
secara pasti tentang apa yang akan diamati. Misalnya dalam suatu pameran produk
industry dari berbagai negara, peneliti belum tahu pasti apa yang akan diamati.
Oleh karena itu peneliti dapat melakukan pengamatan bebas, mencatat apa yang
tertarik, melakukan analisis, dan kemudian membuat kesimpulan.
8
dapat digunakan dalam kalimat positif atau negatif. Pertanyaan terbuka adalah
pertanyaan yang mengharapkan responden untuk menuliskan jawabannya dalam
bentuk uraian tentang sesuatu hal. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang
mengarahkan jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah
satu alternative jawaban dari setiap pertanyaan yang telah tersedia.
d. Pertanyaan tidak mendua (double barreled). Pernyataan yang mendua dapat
menyulitkan responden untuk memberikan jawaban karena menanyakan tentang
dua hal sekaligus. Misalnya menanyakan tentang kualitas dan harga barang secara
bersamaan. Sebaiknya pertanyaan dibagi dua yaitu; bagaimanakah kualitas barang
tersebut? Bagaimanakah harga barang tersebut
e. Tidak menanyakan yang sudah lupa. Misalnya menanyakan bagaimanakah kinerja
perusahaan di Indonesia 30 tahun yang lalu?
f. Pertanyaan tidak menggiring. Dalam pertanyaan kuesioner sebaiknya tidak
menggiring jawaban yang baik saja atau yang jelek saja.
g. Panjang pertanyaan. Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan tidak terlalu panjang
karena akan membuat jenuh responden dalam mengisi. Bila jumlah variable
banyak, sehingga memerlukan instrument yang banyak maka instrument tersebut
dibuat bervariasi dalam penampilan, model, skala pengukuran yang digunakan
dan cara mengisinya. Disarankan empiric jumlah pertanyaan yang memadai
adalah antara 20 sampai dengan 30 pertanyaan.
h. Urutan pertanyaan, yaitu dimulai dari yang umum menuju yang spesifik, atau dari
yang mudah menuju kesulit. Hal ini perlu dipertimbangkan karena secara
psikologis akan mempengaruhi semangat responden menjawab.
2. Prinsip Pengukuran
Anggket yang diberikan merupakan instrument penelitian, yang digunakan untuk
mengukur variable yang akan diteliti. Oleh karena itu instrument angket tersebut
harus dapat digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan reliable tentang
variable yang akan diukur. Untuk memperoleh data yang valid dan reliable, maka
sebelumnya instrument kuesioner tersebut diberikan pada responden peru diuji
validitas dan realibitasnya terlebih dahulu.
3. Penampilan Fisik Kuesioner
Penampilan ini digunakan sebagai alat pengumpul data yang akan mempengaruhi
respond atau keseriusan responden untuk keseriusan kuesioner. Kuesioner yang dibuat
dikertas buram, akan mendapatkan respon yang kurang menarik bila dibandingkan
dengan kuesioner yang dicetak dalam kertas yang bagus dan berwarn
9
DAFTAR PUSTAKA
Kuncoro, mudrajad. 2014. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Penerbit
Erlangga
Sugiyono. 2013. Metode Penelitin Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta CV.
10