Anda di halaman 1dari 7

AKUNTANSI PENGANTAR II

Siklus Akuntansi

Ketut Ita Diantari ( 1506305043 )

Ni Ketut Ari Susanti ( 1506305031 )

Komang Ayu Triska Prabandari ( 1506305051 )

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2016
1.1. Pengertian Siklus Akuntansi
Dalam akuntansi terdapat siklus akuntansi yang terdiri dari kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pelaporan informasi
ekonomi. Definisi siklus akuntansi, yang dikemukakan Michell Suharli (2006:49) bahwa
pengertian Siklus akuntansi adalah urutan transaksi, peristiwa, aktivitas, dan proses dari awal
sampai akhir dimulai dari awal seperti lingkaran yang tidak akan pernah putus.
Sedangkan pengertian siklus akuntansi menurut Sofyan Syafri Harahap (2003:16) dalam
bukunya Teori Akuntansi bahwa Proses akuntansi adalah proses pengolahan data sejak
terjadinya transaksi, kemudian transaksi ini memiliki bukti yang sah sebagai dasar terjadinya
transaksi kemudian berdasarkan data atau bukti ini, maka diinput keproses pengolahan data
sehingga menghasilkan output berupa informasi laporan keuangan. Kesimpulan dari kedua
definisi diatas, siklus akuntansi merupakan suatu proses pengolahan data yang terdiri dari
urutan transaksi yang berdasarkan bukti transaksi, sehingga dapat menghasilkan informasi
laporan keuangan.

1.2. Bagan Alur Siklus Akuntansi Beserta Penjelasannya

Dokumen Transaksi Tahap


Buku Besar
Pencatatan
Jurnal Penerimaan kas
Jurnal
Jurnal Penjualan
Tahap Penggolongan
Jurnal Pengeluaran kas

Jurnal Pembelian

Jurnal Umum
Neraca Saldo
Tahap Pengikhtisaran
Ayat Jurnal Peyesuaian

Jurnal Penutup Buku Besar


Pembantu

Jurnal Pembalik

Laporan Keuangan
Tahap Pelaporan
Gambar 1.a : Bagan Alur Siklus Akuntansi

A. Tahap Pencatatan
1
Pengertian dokumen transaksi, transaksi adalah situasi atau kejadian yang melibatkan
unsur linkungan dan mempengaruhi posisi keuangan. Setiap transaksi harus dibuatkan
keterangan tertulis seperti faktur (nota penjualan, kwintansi atau yang disebut juga dengan
bukti transaksi) hal yang sangat substansional dalam siklus akuntansi adalah transaksi karena
ia merupakan pondasi dalam penyusunan laporan keuangan. Dokumen transaksi merupakan
lembaran yang mendukungg bahwa telah terjadinya suatu transaksi. Adapun macam-macam
Bukti Pencatatan yaitu:
1. Bukti transaksi intern yaitu bukti transaksi yang khusus dibuat oleh intern
yang digunakaan pula oleh intern perusahaan. Yang termasuk bukti intern
perusahaan seperti (a) Bukti kas masuk yaitu bukti bahwa perusahaan telah
menerima uang secara cash atau secara tunai. (b) B ukti kas keluar yaitu tanda
bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang tunai, seperti pembelian dengan
uang tunai atau pembayaran gaji, pembayaran utang ataupun pengeluaran-
pengeluaran lainnya.
2. Bukti transaksi ekstern yaitu bukti pencatatan transaksi yang berhubungan
dengan pihak luar bagian perusahaan. Yang termasuk kedalam bukti transaksi
ekstern seperti (a) Faktur yaitu bukti pembelian atau penjualan barang secara kredit
yang dibuat oleh pihak penjual dan diberikan kepada pihak pembeli. (b) Kwitansi
yaitu bukti penerimaan sejumlah uang yang ditandatangani oleh penerima uang dan
diserahkan kepada yang membayar sejumlah uang tersebut. (c)Cek yaitu surat
perintah kepada bank untuk mencairkan dana sebesarr jumlah yang tercantum
dalam cek tersebut kepada seseorang atau orang yang membawa cek tersebut. Cek
dibuat oleh pihak yang mempunyai simpanan di bank dan pengeluaran cek
ditunjukkan kepada orang yang dikehendakinnya.
Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara
kroonologis (berdasarkan urut waktu terjadinya ) dengan menunjukkan akun yang harus
didebet dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing. Setiap transaksi yang terjadi
dalam perusahaan, sebelum dibukukan ke buku besar harus dicatat dahulu dalam jurnal. Oleh
karena itulah buku jurnal sering disebut sebagai buku catatn pertama
B. Tahap Penggolongan
Buku besar secara mutlak memberikan informasi jumlah keseluruhan transaksi secara
penuh dalam satu siklus. Mulai dari tanggal, keterangan di debet atau dikredit serta nominla
yang ada. Misalnya pada buku besar kas, maka akan tampak semua transaksi keuangan yang
melibatkan perkiraan / pos kas, yaaitu yang mempengaruhi tunai secara langsung. Begitupun
dengna piutang dan utang atau akun-akun lainnya. Buku besar adalah himpunan rekening-

2
rekening yang saling berhubungan yang menggambarkan pengaruh transaksi terhadap
perubahan hartya, utang dan modal. Pemindah bukuan semua pos-pos jurnal ke buku besar
disebut dengan posting. Nama akun yang dipakai pada ayat-ayat jurnak harus sama dengan
nama akun di buku besar. Adapun penggolongan harta atau aset yaitu (a) harta lancar yaitu
harta yang berbentuk uang tunai atau dapat diuangkan dengan segera misalnya kas, wesel
tagih , dan piutang usaha. (b) harta tetap yaitu harta yang sifatnya permanen atau dapat
digunakan dalam beberapa periode akuntansi, misalnya tanah, gedung, hak paten, hak cipta
dan merk dagang.

C. Tahap Penggolongan
Dalam satu siklus akuntansi setelah melihat semua perkiraan dan telah dikelompokkan
berdasarkan sifatnya (Aktiva-Pasiva) maka akan dibuatkan sebuah Neraca yang dikenal
dengan Neraca Awal dimana neraca ini akan memberikan gambaran informasi posisi Neraca
suatu perusahaan secara umum. Neraca ini sudah bisa dijadikan sebagai bahan untuk
membuat laporan keuangan tetapi masih ada beberapa kasus transaksi yang tidak tercatat
dalam buku besar seperti penyusutan inventaris atau penyusutan kendaraan. Neraca saldo
adalah daftar seluruh akun dengan mencatat di debet dan kredit untuk melihat apakah
saldonya sudah seimbang, dimana akun-akun dan jumlah saldo yang dicatat dalam neraca
saldo bersumber dari buku besar. Apabila perkiraan-perkiraan buku besar telah didebet dan
dikredit untuk setiap transaksi selama satu periode akuntansi, maka besarnya saldo sudah
dapat diketahui. Jadi jumlah saldo pada sisi debet akan sama dengan jumlah saldo pada sisi
kredit. Untuk itu secara berkala dibuat daftar yang disebut neraca saldo.
Jurnal penyesuaian biasanya berisi berbagai transaksi terlupakan, misalnya akumulasi
penyusutan kendaraan. Misalnya, saat mobil di beli 100.000.000 sudah tentu setelah setahun
atau setelah siklus akuntansi berakhir harga mobil itu akan susut. Transaksi inilah yang
kemudian di catat dalam buku besar dan menghasilkan sebuah neraca baru. Anggaran
mengenai kebenaran jumlah-jumlah dalam neraca saldo tidak berlaku untuk semua perkiraan.
Ada beberapa perkiraan yang tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Salah satu
penyebabnya adalah belum dibuatnya dokumen pada akhir periode sehingga transaksi belum
dicatat. Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat karena : 1. Suatu transaksi sudah terjadi
tetpi belum dicatat dalam perkiraan. 2. Transaksi sudah dicatat tetapi saldonya perlu
dikoreksi. Ayat jurnal penyesuaian terhadap perkiraan-perkiraan tertentu dibuat untuk
mengoreksi perkiraan-perkiraan tersebut sehingga mencerminkan keadaan harta, utang,
modal, pendapatan dan beban yang sebenarnya. Beberapa transaksi yang terjadi di akhir
periode dan perlu dibuatkan jurnal penyesuaian adalah Penyusutan Aktiva Tetap, misalnya
3
mesin, peralatan, kendraan dan gedung. Nilai atau jumlah yang dicatat adalah sebesar yang
disusutkan.
Neraca Lajur adalah kertas berkolom yang digunakan sebagai kertas kerja dalam
penyesuaian laporan keuangan. Penggunaan kertas kerja dapat mengurangi kemungkinan
terjadinya kesalahan. Disamping itu, kertas kerja juga dapat digunakan untuk memeriksa
ketepatan perhitungan yang dilakukan dan memungkinkan penyesuaian daftar secara logis.
Di dalam kertas kerja memuat kolom-kolom yang terdiri dari : Neraca Saldo, Penyesuaian,
Neraca Saldo setelah penyesuaian, Laba/Rugi dan Neraca. Masing-masing kolom terdiri atas
debet dan kredit.Adapun Langkah yang dilakukan dalam membuat neraca lajur adalah
sebagai berikut:
a. Isilah kolom neraca saldo dengan angka-angka dari saldo masing-masing buku
besar
b. Pindahkan angka-angka yang terdapat dalam ayat jurnal penyesuaian ke dalam
kolom penyesuaian. Jika nama akun belum tercantum di dalam kolom nama akun,
tulislah nama akun yang baru di bawah jumlah neraca saldo.
c. Hitunglah neraca saldo penyesuaian untuk data yang mengalami penyesuaian,
sedangkan jika tidak mengalami penyesuaian tuliskan saja angka-angka dari kolom
neraca saldo sesuai debet dan kreditnya.
d. Pindahkan angka-angka neraca saldo penyesuaian untuk kelompok rekening
beban dan pendapatan ke kolom Lba/Rugi. Hitunglah selisih jumlah pendapatan
dan jumlah beban. Hasilnya merupakan laba (pendapatan>beban) dan rugi
(pendapatan<beban)
e. Pindahkan angka-angka neraca saldo penyesuaian untuk kelompok harta,
utang, modal, prive dan akumulasi penyusutan ke kolom neraca.
Jurnal penutup adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk
menutup akun-akun nominal/sementara. Akibat penutupan ini maka akun-akun tersebut pada
awal periode akuntansi saldonya nol. Menutup Akun Buku Besar adalah memindahkan sisa
akun nominal/sementara ke akun ekuitas (Laba ditahan untuk perseroan terbatas) sehingga
akun nominal menjadi tertutup (bersisa nol) dan akun ekuitas menunjukkan sisa yang
sebenarnya. Secara teknis akuntansi, pemindahan tersebut dilakukan dengan membuat jurnal
penutup kemudian di-posting/dipindahkan ke akun buku besar setah itu ditutup dan dibuatlah
neraca saldo setelah penutupan. Tujuan menutup buku besar yaitu (i) menghitung laba rugi
untuk periode yang bersangkutan. (ii) mendapatkan neraca akhir atau neraca sisa setelah
penutupan yang akan menjadi neraca awal tahun berikutnya sehingga memudahkan
pemeriksaan.

4
Neraca Saldo Setelah Penutupan, setelah semua akun nominal ditutup dan dipindahkan
ke akun modal pemilik maka langkah berikutnya dari siklu akuntansi adalah menyusun
neraca saldo setelah penutupan (after closing trial balance). Tujuan penyusunan neraca saldo
setelah penutupan yitu untuk meyakinkan bahwa keseimbangan posisi keuangan tetap terjaga.
Hal ini berguna untuk memulai siklus akuntansi pada periode akuntansi berikutnya. Cara
penyusunan neraca saldo detelah penutupan sama dengan neraca saldo biasa, hanya yang
dicantumkan didalamnya ialah akun-akun yang termasuk akun rill.
Jurnal Pembalik berisi tentang berbagai biaya yang mempengaruhi laba rugi yang
saldonya dikembalikan karena masih ada sisa dalam biaya tersebut. Contohnya beban sewa di
bayar di muka dan beban perlengkapan yang telah ditutup tetapi kenyataannya masih ada
perlengkapan yang tersisa. Jurnal pembalik ada jurnal yang dibuat pada awal periode sebagai
kebalikan dari sebagian jurnal penyesuaian pada akhir periode sebelumnya. Jurnal ini bersifat
opsional namun jika dilakukan dapat memberikan manfaat. Tidak semua ayat jurnal
penyesuaian dilakukan reversing entries. Jurnal penyesuaian yang dibalik adalah (i) Hutang
Biaya. (ii) Piutang Pendapatan. (iii)Pendapatan Diterima Dimuka jika digunakan pendekatan
pendapatan. (iv) Biaya Dibayar Dimuka jika digunakan pendekatan beban (biaya).
Berikut disajikan Ikhtisarnya :

D. Tahap Pelaporan
Tahap pelaporan yang pertama dalah laporan laba rugi yaitu laporan yang merupakan
bagian dari laporan keuangan yang memuat informasi mengenai hasil operasi perusahaan,
baik itu pendapatan dan pengeluaran selama periode tertentu. Laporan laba rugi ini sangat
penting keberadaanya karena laporan ini dapat dijadikan alat untuk memprediksi arus kas
dimasa mendatang. Banyak pemakai laporan keuangan yang memakai laporan laba rugi ini
untuk memprediksi arus kas dimasa depan, seperti para investor dan kreditor. Para investor
dan kreditor ini perlu untuk memprediksi arus kas perusahaan masa depan sebelum
menyuntikkan dana mereka kepada perusahaan yang mereka nilai arus kas atau kinerjanya
jelek dan mengandung resiko yang terlalu besar. Laporan ini hanya memuat akun pendapatan
dan beban. Kemudian dilanjutkan dengan laporan perubahan modal yaitu bagian dari laporan
yang mencatat informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal selama
kurun waktu tertentu. Unsur-unsur laporan perubahan modal biasanya dari modal awal,
laba/rugi bersih, prive, penambahan modal, dan hasil akhir (perubahan modal akhir periode =
modal awal + (laba bersih prive)). (a)Modal awal adalah keseluruhan dana yang
diinvestasikan untuk perkembangan atau kemajuan perusahaan mulai dari awal perusahaan
5
tersebut berdiri sampai waktu tertentu dimana belum terjadi penambahan modal. (b)
Laba/Rugi bersih adalah selisih dari semua penghasilan dengan jumlah semua beban ,
sebagaimana yang tercatat dalam laporan laba/rugi. (c) Prive adalah penarikan sejumlah
modal oleh direktur (pemilik perusahaan) atau pihak-pihak yang menanam modal untuk
keperluan pribadi atau keperluan lain di luar kegiatan usaha utama perusahaan. (d)
Penambahan modal adalah selisih antara laba bersih dengan prive.
Tahap selanjutnya adalah pembuatan neraca. Neraca adalah salah satu komponen laporan
keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan pada tanggal
tertentu. Yang dimaksud dengan posisi keuangan adalah posisi aset, kewajiban, dan ekuitas
dana. Aset adalah sumber daya yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan/atau sosial
yang dikuasi atau dimiliki oleh pemerintah, dan dapat diukur dalam satuan uang. Sumber
daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagai masyarakat umum dan
sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya juga termasuk dalam
pengertian aset. Contoh aset antara lain adalah kas, piutang, persediaan, bangunan.
Laporan arus kas adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan
pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan kaluar uang (kas)
perusahaan. Catatan Atas Laoran Keuangan adalah catatan tambahan dan informasi yang
ditambahkan ke akhir laporan keuangan untuk memberikan tambahan informasi kepada
pembaca dengan informasi lebih lanjut. Catatan atas laporan keuangan membantu membantu
menjelaskan perhitungan item tertentu dalam laporan keuangan serta memberikan penilaian
yang lebih komprehensif dari kondisi keuangan perusahaan. Catatan atas laporan keuangan
dapat mecakup informasi tentang hutang, kelangsungan perusahaan, piutang, piutang,
kewajiban kontinjensi, atau informasi kontekstual untuk menjelaskan angka-angka keuangan.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi, Endang. 2011. Akuntansi. Jakarta : Yudhistira.

Jusup, Haryono. 2012. Dasar dasar Akuntansi, Jilid 1, edisi ke-7. Yogyakarta : STIE YKPN

Mulyadi, Endang. 2009. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai