Anda di halaman 1dari 6

Narasi Siklus Akuntansi

Widhayat Rudhi Windarta, Ak., M.Ak., CA, Cert-SCM (ITC)


(Widyaiswara Muda Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan)

Abstrak
Siklus Akuntansi menggambarkan proses untuk menghasilkan laporan keuangan, sekaligus
menyiapkan pencatatan pada periode berikutnya dengan jurnal penutup. Pemahaman siklus
akuntansi menjadi salah satu pondasi pengetahuan dalam pembahasan kasus atau transaksi-
transaksi akuntansi yang lebih spesifik. Pembahasan kasus atau transaksi lebih menekankan pada
analisisnya dan biasanya diakhiri hanya sampai dengan jurnal. Karena peserta/pembaca dianggap
sudah tahu proses selanjutnya, yaitu posting dan penyusunan laporan keuangan. Ketika transaksi
sudah dianalisis dan diketahui jurnalnya, maka posting dan penyusunan laporan keuangan adalah
langkah yang lebih mudah karena tidak memerlukan analisis lagi. Tulisan ini dimaksudkan untuk
menarasikan Siklus Akuntansi dengan menekankan adanya komponen berupa (1) Dokumen
Sumber, (2) Proses, (3) Buku dan (4) Keluaran di dalam siklus tersebut.

Kata Kunci: Siklus Akuntansi, Dokumen Sumber, Proses, Buku, Keluaran

PENDAHULUAN
The accounting process that begins with analyzing and journalizing transactions and ends
with the post-closing trial balance is called the accounting cycle (Warren, Reeve, Duchac; 2009).
Siklus akuntansi adalah proses pencatatan transaksi dimulai dari analisis dokumen sumber
sampai dengan penyusunan laporan keuangan, dilanjutkan dengan jurnal penutupan dan Neraca
Saldo Setelah Penutupan.
Pemahaman mengenai Siklus Akuntansi sangat penting untuk mengetahui proses
penyusunan laporan keuangan. Pemahaman tersebut juga akan memudahkan untuk
menganalisis transaksi secara parsial dan dampaknya pada laporan keuangan. Pada proses
pembelajaran akuntansi, ditahap awal akan disampaikan siklus akuntansi secara lengkap.
Selanjutnya adalah pendalaman parsial tentang komponen laporan keungan yang biasanya
hanya sampai dengan jurnal. Jurnal atas transaksi tersebut harus di-posting ke dalam akun Buku
Besar dan disajikan dalam laporan keuangan. Posting dan penyusunan Laporan Keuangan dapat
dilakukan secara riil dalam kertas kerja (pembelajaran), atau dilakukan secara imajiner tanpa
kertas kerja. Angka yang disajikan dalam laporan keuangan adalah angka saldo akun, bukan angka
jurnal. Oleh karena itu, untuk mendapatkan angka yang benar dalam laporan keuangan, setiap
jurnal harus di-posting. Posting dan penyusunan laporan keuangan dapat dilakukan secara
imajiner, tanpa kertas kerja.
Siklus Akuntansi dapat digambar sebagai berikut:

Sumber: Bahan Tayang Program Percepatan Akuntabilitas


Keuangan Pemerintah (PPAKP) 2014

Dalam ilustrasi diatas, Siklus Akuntansi dimulai dari (1) analisis Bukti Transaksi yang akan
dicatat/dijurnal dalam (2) Buku Jurnal. Selanjutnya adalah posting jurnal ke dalam (3) Buku
Besar. (4) Neraca Saldo dapat dibuat setelah semua transaksi berjalan (tidak termasuk
penyesuaian dan penutupan) di-posting ke dalam akun Buku Besar. Kemudian dicatat (5) Jurnal
Penyesuaian untuk memutakhirkan saldo akun Buku Besar. Langkah selanjutnya adalah
menyusun (6) Laporan Keuangan dari saldo akun Buku Besar yang sudah mutakhir. Setelah
disajikan Laporan Keuangan, dilakukan penutupan akun-akun nominal dengan (7) Jurnal
Penutupan. Pada saat jurnal penutupan tersebut di-posting, semua akun nominal saldonya
menjadi nol dan sudah siap digunakan untuk mencatat transaksi berjalan pada awal periode
berikutnya.
Ilustrasi Siklus Akuntansi diatas akan disajikan kembali dengan cara yang berbeda.
Penyajian ini menekankan pembedaan (1) Dokumen Sumber, (2) Proses, (3) Buku, dan (4)
Keluaran (output) dalam Siklus Akuntansi dengan harapan semakin mudah dipahami.

SIKLUS AKUNTANSI: DOKUMEN SUMBER, PROSES, BUKU DAN KELUARAN


Siklus Akuntansi diatas disajikan kembali dalam ilustrasi dibawah ini:

Dalam Siklus Akuntansi terdapat komponen berupa (1) Dokumen Sumber, (2) Proses, (3)
Buku, dan (4) Keluaran. Pemilahan komponen tersebut diharapkan memberikan pemahaman
yang lebih baik. Pada Siklus Akuntansi ada dokumen yang harus dicatat yaitu Dokumen Sumber,
ada proses yaitu menganalisis dokumen sumber, mencatat transaksi dalam Buku Jurnal Umum
dan memindahkan angka debet atau kredit jurnal ke dalam Buku Besar, yang akan menghasilkan
keluaran berupa laporan keuangan.
Komponen pertama adalah Dokumen Sumber. Dokumen Sumber sebagai dasar
pencatatan transaksi dapat dikelompokkan menjadi (1) dokumen sumber untuk jurnal transaksi
berjalan, (2) dokumen sumber untuk jurnal penyesuaian, dan (3) dokumen sumber untuk jurnal
penutupan. Setiap transaksi harus didukung oleh dokumen sumber.
Komponen kedua adalah Proses. Proses dalam siklus akuntansi meliputi jurnal dan
posting. Jurnal adalah using the rules of debit and credit, transactions are initially entered in a
record (Warren, Reeve, Duchac; 2009). Berdasarkan definisi tersebut, jurnal dapat diartikan
sebagai pencatatan transaksi pertama kali (ke dalam Buku Jurnal Umum) dengan menggunakan
aturan debet dan kredit. Jurnal meliputi (1) jurnal transaksi berjalan, (2) jurnal penyesuaian, dan
(3) jurnal penutupan. Setelah transaksi dijurnal, langkah selanjutnya adalah posting ke dalam
akun Buku Besar. Posting adalah the process of transferring the debits and credits from the
journal entries to the accounts (Warren, Reeve, Duchac; 2009). Jadi posting dapat diartikan
sebagai proses memindahkan angka debit atau kredit dari ayat jurnal ke akun Buku Besar. Jurnal
dilakukan secara kronologis berdasarkan tanggal transaksi. Sedangkan posting merupakan proses
mengikhtisarkan transaksi berdasarkana akun, agar diketahui saldo akhir setiap akun.
Komponen ketiga adalah Buku. Buku yang digunakan adalah (1) Buku Jurnal Umum dan
(2) Buku Besar. Buku Jurnal Umum digunakan untuk mencatat transaksi pertama kali secara
berpasangan pada sisi debet dan kredit. Jurnal transaksi berjalan, jurnal penyesuaian dan jurnal
penutupan dicatat pada Buku Jurnal Umum yang sama secara kronologis sesuai tanggal transaksi.
Selain Buku Jurnal Umum, ada juga Buku Jurnal Khusus. Buku Jurnal Khusus hanya digunakan
untuk akuntansi manual. Apabila menggunakan perangkat lunak computer, cukup menggunakan
Jurnal Umum. Buku yang kedua adalah Buku Besar. Buku Besar digunakan untuk mengikhtisarkan
transaksi. Buku Besar berisi semua akun yang digunakan entitas. Antara lain akun Aset, akun
Kewajiban, akun Ekuitas, akun Pendapatan, akun Beban/Belanja. Penjurnalan merupakan
pencatatan secara kronologis berdasarkan tanggal transaksi. Oleh karena itu di dalam Buku Jurnal
Umum belum dapat diketahui saldo tiap akun. Untuk mengetahui saldo setiap akun, maka perlu
dilakukan posting tiap ayat jurnal ke dalam akun Buku Besar.
Komponen keempat adalah Keluaran. Setelah dilakukan penjurnalan dan posting, akan
diperoleh keluaran berupa Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian, Neraca Saldo Setelah
Penyesuaian, Laporan Keuangan dan Neraca Saldo Setelah Penutupan. Neraca Saldo bukan
Laporan Keuangan, tetapi alat untuk mengecek kesamaan total saldo debet dan saldo kredit dari
seluruh akun yang digunakan. Laporan Keuangan meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Laporan
Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Saldo
Anggaran Lebih, dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Laporan Keuangan yang hanya dibuat oleh
Bendahara Umum Negara adalah Laporan Arus Kas, dan Laparan Perubahan Saldo Anggaran
Lebih. Untuk menghasilkan Laporan Keuangan dapat menggunakan Kertas Kerja atau Worksheet
atau Neraca Lajur.

NARASI SIKLUS AKUNTANSI


Siklus Akuntansi mempunyai 3 proses yang berulang, dimulai dari analisis Dokumen
Sumber sampai dengan diperoleh keluaran. Setiap proses tersebut mempunyai langkah yang
sama, tetapi berbeda Dokumen Sumber dan Keluarannya. Tiga proses tersebut adalah:
1. Analisis Dokumen Sumber Transaksi Berjalan, pencatatan dalam Buku Jurnal Umum, posting
ke dalam akun Buku Besar, kemudian disusun Neraca Saldo sebagai keluaran. Pada gambar
diatas diilustrasikan dengan langkah 1a, 2a dan 3a (atau A sampai dengan B).
2. Analisis Dokumen Sumber Penyesuaian, pencatatan dalam Buku Jurnal Umum, posting ke
dalam akun Buku Besar, kemudian disusun Laporan Keuangan sebagai keluaran. Pada gambar
diatas diilustrasikan dengan langkah 1b, 2b dan 3b (atau B sampai dengan C). Penyusunan
Laporan Keuangan dapat menggunakan Kertas Kerja atau Worksheet atau Neraca Lajur.
Sebelum disusun Laporan Keuangan, keseimbangan total saldo debet dan kredit seluruh akun
dicek menggunakan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian.
3. Analisis Dokumen Sumber Penutupan, pencatatan dalam Buku Jurnal Umum, posting ke
dalam akun Buku Besar, kemudian disusun Neraca Saldo Setelah Penutupan. Pada gambar
diatas diilustrasikan dengan langkah 1c, 2c dan 3c (atau C sampai dengan A). Posting jurnal
penutupan akan membuat akun nominal bersaldo nol pada akhir periode akuntansi. Pada
awal periode akuntansi berikutnya, akun nominal sudah siap digunakan untuk mencatat
transaksi berjalan (kembali pada proses butir pertama).
Jadi siklus akuntansi terdiri dari 3 proses yang mirip, yaitu analisis transaksi, pencatatan ke Buku
Jurnal Umum, posting ke akun Buku Besar, dan menyusun Neraca Saldo atau Laporan Keuangan.

KESIMPULAN
1. Pemahaman Siklus Akuntansi menjadi salah satu pondasi penting untuk mendalami
kasus/transaksi yang spesifik dan pengaruhnya dalam Laporan Keuangan.
2. Siklus Akuntansi terdapat komponen berupa (1) Dokumen Sumber, (2) Proses, (3) Buku, dan
(4) Keluaran.
3. Dalam siklus akuntansi terdiri dari 3 proses yang mirip, yaitu analisis transaksi, pencatatan ke
Buku Jurnal Umum, posting ke akun Buku Besar, dan menyusun Neraca Saldo atau Laporan
Keuangan.
4. Proses pertama dimulai dari analisis dokumen transaksi berjalan sampai dengan penyusunan
Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian.
5. Proses kedua dimulai dari analisis dokumen penyesuaian sampai dengan penyusunan
Laporan Keuangan.
6. Proses ketiga dimulai dari analisis dokumen penutupan sampai dengan penyusunan Neraca
Saldo Setelah Penutupan.

Referensi
Warren,Carl S.; James M. Reeve; Jonathan E. Duchac (2009). Accounting. 23th edition. USA. South-
Western Cengage Learning.
Bahan Tayang PPAKP 2014.

URL:
http://www.bppk.depkeu.go.id/publikasi/artikel/150-artikel-keuangan-umum/21172-narasi-
siklus-akuntansi

Anda mungkin juga menyukai