Anda di halaman 1dari 13

PAPJDM

Pencatatan Transaksi dalam Jurnal


Oleh : Sekar Widi Asih
Pencatatan Transaksi dalam Jurnal
Pada umumnya, setiap perusahaan yang melakukan
transaksi akan dicatat ke dalam jurnal berdasarkan
bukti transaksi yang sudah ada.

Untuk perusahaan jasa sendiri, dalam mencatat


transaksi menggunakan jurnal umum. Akan tetapi,
sebelum melakukan pencatatan transaksi sebaiknya
perusahaan harus memahami terlebih dahulu siklus
akuntansi terutama dalam perusahaan jasa sehingga
proses pencatatan dapat dilakukan dengan benar.

Tidak hanya itu saja, terdapat mekanisme yang harus


diperhatikan dalam melakukan pencatatan ke dalam
jurnal. Mekanisme tersebut yaitu mekanisme debit
dan kredit.
Pengertian Transaksi
Anda tentu sering melakukan transaksi dalam kehidupan sehari-hari, bukan?
Perusahaan jasa meskipun tidak menghasilkan sebuah produk yang berwujud juga
tetap melakukan transaksi. Akan tetapi, apakah semua kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan adalah transaksi? Kegiatan yang dilakukan perusahaan tidak semuanya
disebut dengan transaksi, melainkan juga disebut dengan kejadian. Berikut penjelasan
dari masing-masingnya :

Transaksi
Kejadian
Transaksi atau transaction, yaitu
peristiwa ekonomis suatu unit Kejadian, yaitu peristiwa
ekonomi yang mengubah harta, ekonomis suatu unit ekonomi
utang, dan modal yang yang mengubah harta, utang,
berhubungan dengan pihak luar Transaksi dan modal yang terjadi di
perusahaan. Misalnya lingkungan intern perusahaan.
pembayaran, pembelian, dan Misalnya pemakaian
penerimaan uang. perlengkapan, pembetulan
kesalahan, dan sebagainya.
Siklus Akuntansi
Transaksi yang telah terjadi dalam perusahaan harus dicatat dengan benar agar menghasilkan laporan yang benar. Di mana untuk melakukan
pencatatan yang tepat harus dilakukan sesuai dengan tahapan yang ada. Dalam akuntansi terdapat sebuah siklus pencatatan yang dikenal
dengan siklus akuntansi. Adanya siklus akuntansi akan membantu sebuah perusahaan dalam menyusun laporan keuangannya. Secara
sederhana siklus akuntansi pada perusahaan jasa dibagi dalam beberapa tahapan, sebagai berikut.

1. Tahap Pencatatan
Tahap pencatatanTahap pencatatan, meliputi analisis transaksi serta bukti-bukti transaksi
penjurnalan, dan pemindahbukuan (posting) dari jurnal ke akun-akun.Pada tahap ini, transaksi
keuangan yang terjadi dicatat dalam suatu formulir pencatatan yang disebut jurnal. Pencatatan
dilakukan secara kronologis (berurutan) sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi seperti yang
Tahap Pencatatan tertera dalam bukti transaksi. Selanjutnya, jurnal tersebut dipindahbukukan (posting) ke buku
besar.
2. Tahap Pengikhtisaran
Pada tahap ini, transaksi yang sudah dicatat dalam jurnal dipindahkan ke buku besar sehingga
Tahap Pengikhtis- transaksi yang terjadi selama periode tersebut diringkas dan tergambar dalam saldo masing-
aran masing akun yang disusun dalam neraca saldo. Pada tahap ini, juga dibuat jurnal penyesuaian,
kertas kerja, jurnal penutup, neraca saldo setelah penutupan, dan jurnal pembalik.

3. Tahap Pembuatan Laporan Keuangan


Tahap Pembuatan
Laporan keuangan yang disusun pada tahap ini, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan
Laporan Keuangan perubahan modal, dan laporan arus kas. Pada tahap ini, saldo akhir dari setiap akun dilaporkan
dalam suatu dokumen tersendiri sehingga posisi keuangan dan hasil usaha selama periode yang
bersangkutan dapat diketahui. Dokumen yang digunakan sebagai laporan akuntansi disebut
laporan keuangan (financial statement).
Mekanisme
Debit dan Kredit

Setelah transaksi selesai Lalu apa itu kolom debit dan


dilakukan, tahapan akuntansi kredit ?
selanjutnya yang harus dilakukan Debit bagi perusahaan biasanya
oleh perusahaan adalah digunakan untuk mencatat transaksi
penjurnalan. Seperti yang sudah perusahaan, seperti harta, beban, dan
dijelaskan sebelumnya, perusahaan sebagainya. Sedangkan posisi kredit
dalam melakukan pencatatan harus biasanya digunakan untuk mencatat
dilakukan dengan benar terutama utang, pendapatan, modal, dan
dalam perhitungannya. Untuk sebagainya. Apakah transaksi yang
memastikan bahwa dalam proses berada pada kolom debit ataupun kredit
pencatatannya dilakukan dengan selalu menempati posisi yang sama?
benar, maka perlu adanya Tidak. Hal ini tergantung daripada
pemahaman mengenai mekanisme transaksi yang terjadi, apakah terjadi
debit dan kredit. Sehingga ketika pengurangan atau penambahan. Untuk
melakukan penjurnalan maka akan itu, dalam pencatatan ke dalam jurnal
diperoleh jumlah yang sama yang ada mekanisme debit dan kredit sangatlah
pada kolom debit dan kredit. penting.
Lanjutan Mekanisme Debit dan Kredit
Adapun peraturan dalam mendebit dan mengkredit perkiraan harta, utang, modal, beban dan pendapatan, yaitu :

1. Perkiraan Harta
Dicatat di debit jika terjadi penambahan dan dicatat di kredit jika terjadi
pengurangan

2. Perkiraan Utang
Dicatat di debit jika terjadi pengurangan dan dicatat di kredit jika terjadi
penambahan.
Berdasarkan peraturan pendebitan dan pengkreditan tersebut, maka dapat
3. Perkiraan Modal digambarkan table sebagai berikut :
Dicatat di debit jika terjadi pengurangan dan dicatat di kredit jika terjadi
penambahan

4. Perkiraan Beban
Dicatat di debit jika terjadi penambahan dan dicatat di kredit jika terjadi
pengurangan

5. Perkiraan Pendapatan
Dicatat di debit jika terjadi pengurangan dan dicatat di kredit jika terjadi
penambahan
Lanjutan Mekanisme Debit dan Kredit
Dalam prosesnya terdapat berbagai transaksi yang dapat menambah dan mengurangi saldo normal sebuah perkiraan. Berikut adalah
transaksi yang dapat menyebabkan modal pemilik bertambah dan berkurang.

1. Modal Bertambah
Adapun transaksi yang menyebabkan modal pemilik bertambah, di
antaranya:
a) Pemilik menambah investasinya untuk modal perusahaan.
b) Diperoleh pendapatan dari operasi perusahaan.

2. Modal Berkurang
Transaksi yang dapat menyebabkan modal pemilik
berkurang, antara lain:
a) Pemilik melakukan pengambilan pribadi, baik berupa
uang atau harta lain untuk keperluanpribadinya.
b) Adanya beban yang dikeluarkan untuk membiayai
operasi perusahaan.
Pengertian Jurnal dan Pencatatannya

Jurnal berasal dari kata journal (bahasa Prancis) yang


artinya buku harian. Jurnal adalah alat yang digunakan
untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan
secara kronologis, dengan menunjukkan akun yang
harus didebit dan dikredit beserta jumlahnya masing-
masing.

Jurnal disebut juga book of original entry (buku catatan


pertama), karena setiap transaksi yang terjadi dalam
perusahaan harus dicatat dahulu dalam jurnal sebelum
dibukukan dalam buku besar.
Lanjutan Pengertian Jurnal dan Pencatatannya
Jurnal bukan hanya sekedar tempat mencatat saja. Bagi perusahaan adanya-jurnal membantu pertanggungjawaban setiap transaksi yang dilakukan
oleh perusahaan. Adapun fungsi jurnal, sebagai berikut.

1. Fungsi Mencatat
Jurnal merupakan alat untuk mencatat semua transaksi yang terjadi secara
keseluruhan berdasarkan bukti dokumen yang ada.

2. Fungsi Historis
Jurnal merupakan alat untuk mencatat semua transaksi yang terjadi sesuai
dengan urutan waktunya (kronologis).

3. Fungsi Analisis
Jurnal merupakan hasil analisis dari bukti-bukti transaksi sehingga jelas letak
debit/kredit dari akun yang akan dicatatkan beserta jumlahnya.

4. Fungsi Instruktif
Jurnal merupakan instruksi atau perintah untuk melakukan pemindahbukuan
(posting) ke dalam buku besar.

5. Fungsi Informatif
Jurnal memberikan informasi mengenai transaksi yang terjadi sehingga kegiatan
perusahaan terlihat jelas.
Lanjutan Pengertian Jurnal dan Pencatatannya
Jurnal sebenarnya terdiri dari dua jenis, yaitu jurnal
umum dan jurnal khusus. Namun, dalam perusahaan
jasa, jurnal yang digunakan hanyalah jurnal umum. Di Bentuk jurnal umum
mana jurnal umum adalah jurnal yang mencatat semua
jenis transaksi, kecuali yang sudah tercatat dalam
jurnal khusus. Untuk perusahaan yang jenis
transaksinya masih sedikit, cukup menggunakan jurnal
umum dengan dua kolom debit dan kredit.

Berdasarkan bentuk jurnal umum tersebut, maka


perusahaan hanya perlu mencantumkan nama
rekening yang akan dikredit dan didebit pada kolom
keterangan beserta dengan keterangan dari transaksi
yang dilakukan. Kemudian menuliskan jumlah
transaksi pada kolom debit dan kredit sesuai dengan
bukti yang ada.
Contoh Soal Jurnal Umum
Bengkel Laris didirikan pada tanggal 1 Agustus 2018 oleh Tuan Pandega. Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Agustus 2018,
sebagai berikut.
1 Agustus Tuan Pandega mendirikan usaha bengkel dengan menyetorkan uang sebesar Rp80.000.000,00 untuk modal
perusahaan.
1 Agustus Tuan Pandega menyewa sebuah gedung untuk usaha bengkelnya sebesar Rp6.000.000.00 untuk satu tahun.
3 Agustus Tuan Pandega membeli peralatan bengkel seharga Rp45.000.000,00.
4 Agustus Tuan Pandega membeli perlengkapan bengkel secara kredit sebesarRp6.000.000,00.
7 Agustus Diperoleh pendapatan jasa servis sepeda sebesar Rp8.000.000,00.
9 Agustus Dibayar utang usaha kepada kreditor sebesar Rp2.500.000,00.
12 Agustus Diterima pendapatan jasa tambal ban dan ganti oli pelanggan sebesar Rp500.000,00.
15 Agustus Diterima pinjaman dari bank sebesar Rp10.000.000.00.
19 Agustus Dibayar tagihan rekening listrik dan telepon masing-masing Rp250.000,00 dan Rp150.000,00.
20 Agustus Dibayar beban iklan di surat kabar untuk 10 kali penayangan sebesar Rp1.500.000,00.
25 Agustus Diselesaikan jasa servis sebesar Rp2.000.000,00. Jasa tersebut akan dibayar pada 31 Agustus 2018.
28 Agustus Dibayar gaji sebesar Rp3.000.000,00.
29 Agustus Tuan Pandega mengambil uang kas sebesar Rp1.000.000,00 untuk keperluanpribadi.
31 Agustus Diterima piutang usaha atas transaksi 25 Agustus sebesar Rp2.000.000,00.
Berdasarkan transaksi tersebut, buatlah jurnal umumnya!
Pembahan Soal Jurnal Umum
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai