Anda di halaman 1dari 4

Nama : Putri Ratna Sari Tanggal pengumpulan : 25/10/2017

NPM : 1506675831 Paraf asisten :


Kelompok :5
Topik pemicu : Aspek Termodinamika dalam Proses Pengikatan Oksigen oleh Hemoglobin

I. OUTLINE
1. Reaksi dehidrogenasi
2. Pembentukan Asam Laktat
3. Fermentasi alkohol
II. PEMBAHASAN
Prinsip reaksi oksidasi reduksi berlaku pada berbagai sistem biokimia dan
merupakan konsep penting yang melandasi pemahaman tentang sifat oksidasi
biologi. Di dalam sel, reaksi-reaksi oksidasi dapat berlangsung tanpa peran molekul
oksigen. Proses oksidasi reduksi ini dapat berlangsung secara aerob maupun
anaerob. Pada keadaan aerob, reaksi berlangsung dengan menggunakan oksigen
sebagai penerima akhir electron atau hydrogen. Keadaan ini dapat ditemukan pada
berbagai sel hidup dalam lingkungan yang cukup oksigen. Hasil akhir oksidasi
aerob adalah CO2 dan air. Berbeda dengan aerob, pada keadaan anaerob, reaksi
berjalan tanpa kehadiran oksigen. Contoh: peragian gula oleh ragi menjadi CO2 dan
etanol.
1. Reaksi Dehidrogenasi
Dalam banyak reaksi biologis, reaksi oksidasi atau reduksi melibatkan
transfer dua electron dan dua proton. Reaksi ini disebut dehidrogenasi dan
enzim yang mengkatalisnya disebut dehydrogenase. Misal: konversi laktat
untuk piruvat melibatkan pelepasan dua proton dari gugus keton pada posisi
karbon kedua, selain pelepasan dua electron.

Gambar 1. Oksidasi laktat menjadi piruvat yang melibatkan pelepasan 2 proton


Sumber: (Biokimia Pangan Dasar)
Transfer bersih dua proton dan dua electron sering terjadi, tetapi tidak
diperlukan. Misal: oksidasi NAD+ melibatkan pembebasan dua proton dalam
reaksi dehidrogenasi. Salah satu proton dilepaskan ke dalam larutan, namun
bentuk molekul teroksidasinya menerima ion hidrida, menghasilkan pelepasan
bersih satu proton.
Gambar 2. Oksidasi NAD+ menjadi NADH adalah proses dua electron dengan pelepasan
satu proton
Sumber: (Biokimia Pangan Dasar)

2. Pembentukan Asam Laktat (Glikolisis Anaerobik)


NADH yang dihasilkan dalam proses glikolisis juga dapat direoksidasi
di dalam sitosol oleh reduksi piruvat menjadi laktat. Seperti yang duah dijelaska
sebelumnya bahwa reaksi ini dikatalis oleh enzim dehydrogenase, karena
produksi laktat dari glukosa terjadi tanpa memerlukan oksigen untuk reoksidasi
NADH, reaksi tersebut disebut glikolisis anaerobic. Persamaan pembentukan
asam laktat adalah sebagai berikut:

+ 2 + 2 2 + 2 + 22 + 2 + (1)

Dalam jalur glikolisis, terbentuk asam piruvat dan asam laktat. Pada pH
intrasel 7,4 masing-masing asam ini melepaskan sebuah proton untuk
membentuk senyawa piruvat dan laktat berturut-turut. Oleh karena itu, glikolisis
adalah jalur yang menghasilka pembentukan asam. Jika laktat tidak dapat
dimetabolis lebih lanjut di dalam sel yang menghasilkannya, laktat akan
menembus membrane plasma disertai oleh sebuah proton (atau ditukarkan
dengan ion hidroksida) pada suatu protein transport. Piruvat juga dapat
menembus membrane plasma, tetapi keseimbangan reaksi laktat dehydrogenase
lebih menguntungkan laktat, sehingga kadar piruvat di dalam sel dan darah
selalu lebih rendah dari laktat.
Banyak jaringan seperti eritrosit, limfosit, sel darah putih, medulla
ginjal, jaringan mata, dan otot rangka menggantungkan diri pada glikolisis
anaerobic, paling sedikit untuk memenuhi sebagian dari kebutuhan ATP.
Proporsi relative glukosa yang dimetabolis oleh oksidasi menjadi CO2 versus
glikolisis anaerobic bergantung pada kapasitas oksidatif jaringan mitokondria
dan pasokan oksigen. Jaringan yang harus menggantungkan diri pada glikolisis
anaerobic memiliki kebutuhan ATP yang rendah dan mengkompensasi hasil
glikolisis anaerobic yang rendah dengan kadar enzim glikolitik yang tinggi.
Misal: eritrosit matang yang tidak memiliki mitokondria hanya
menggantungkan diri pada glikolisis anaerobic untuk memenuhi kebutuhan
ATP.
Di otot rangka, produksi laktat terjadi apabila kebutuhan akan ATP
melebihi kapasitas mitokondria untuk melakukan fosforilasi oksidatif, dan
peningkatan pembentukan laktat akan didampingi oleh peningkatan fosforilasi
oksidatif, dan peningkatan pembentukan laktat akan didampingi oleh
peningkatan kecepatan siklus asam trikarboksilat. perpanjangan otot rangka
menggunakan glikolisis aerobic versus anaerobic untuk menghasilkan ATP
bervariasi sesuai dengan jenis serat otot, kapasitas mitokondria untuk
melakukan fosforilasi oksidatif, lama waktu olahraga, dan intensitas olahraga.
Pada otot rangka, glikolisis anaerobic berkaitan erat dengan penggunaan
simpanan glikogen otot.
Sebagian besar laktat yang dibebaskan dari jaringan yang melakukan
glikolisis anaerobic diserap oleh jaringan lain yang memiliki kapasitas
mitokondria yang berlebihan. Misalnya, jantung dengan kandungan
mitokondria yang sangat besar, mampu menggunakan laktat yang dikeluarkan
dari jaringan lain selama olahraga. Laktat dipindahkan ke dalam jaringan,
dioksidasi menjadi piruvat oleh laktat dehydrogenase, dan masuk ke dalam
siklus trikarboksilat.
Perjalanan laktat lain yang utama adalah perubahan menjadi glukosa
oleh proses gluconeogenesis. Laktat yang dihasilkan oleh otot rangka dan
jaringan lain diserap oleh hati dan diubah menjadi glukosa, daur ini disebut
dengan siklus Cori.

Gambar 3. Siklus Cori


Sumber: (Biokimia Kedokteran Dasar)

3. Fermentasi Alkohol
Proses oksidasi lain yang tidak menggunakan oksigen adalah fermentasi
alcohol, di mana NADH
mendonasikan elektronnya ke
turunan piruvat dan
menghasilkan etanol. Dari
piruvat sampai menghasilkan
etanol melewati dua tahap.
Pertama, grup karboksil
dilepaskan dari piruvat
menghasilkan karbon dioksida,
memproduksi dua karbon yang
disebut dengan asetaldehid, reksi Gambar 4. Jalur Fermentasi Alkohol
ini menggunakan piruvat
Sumber:
dekarboksilase, suatu enzim (https://www.khanacademy.org/science/biology/c
yang tidak terdapat pada hewan. ellular-respiration-and-fermentation/variations-
Reaksi dekarboksilase ini on-cellular-respiration/a/fermentation-and-
merupakan reaksi yang tak anaerobic-respiration)
reversible, membutuhkan ion
Mg2+ dan koenzim tiamin pirofosfat. Langkah kedua, NADH memberikan
elektronnya ke asetaldehid, dan menghasilkan NAD+ serta produk akhirnya
adalah etanol, reaksi ini dikatalis oleh enzim alcohol dehydrogenase. Jumlah
energi yang dihasilkan sebanyak 2 ATP.
Fermentasi alcohol terjadi pada beberapa mikroorganisme seperti jamur.
Proses ini dikatakan sebagai pemborosan karena sebagian besar energi yang
terkandung dalam molekul glukosa masih tersimpan di dalam alcohol. Itulah
sebabnya, alcohol/etanol dapat digunakan sebagai bahan bakar.

III. DAFTAR PUSTAKA


Admin, 2015. Fermentation and Anaerobic Respiration. [Online]
Available at: https://www.khanacademy.org/science/biology/cellular-respiration-
and-fermentation/variations-on-cellular-respiration/a/fermentation-and-anaerobic-
respiration
[Accessed 24 10 2017].
Karina, A., n.d. Proses Fermentasi. [Online]
Available at: https://www.academia.edu/21669694/PROSES_FERMENTASI
[Accessed 24 10 2017].
Marks, D., 2000. Biokimia Kedokteran Dasar. 1; Terjemahan ed. Jakarta: EGC.
Sumbono, A., n.d. Biokimia Pangan Dasar. s.l.:s.n.

Anda mungkin juga menyukai