Spo Cuti Pegawai
Spo Cuti Pegawai
DITETAPKAN OLEH :
SPO Tanggal Terbit ; Direktur Utama
PENGERTIAN Cuti Tahunan adalah keadaan tidak masuk bekerja yang diijinkan oleh pimpinan
kepada CPNS dan PNS yang telah bekerja secara terus menerus selama 1 (satu)
tahun dalam jangka waktu 12 hari kerja .
TUJUAN Untuk menjamin kesegaran jasmani dan rohani serta untuk kepentingan
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan.
DITETAPKAN OLEH :
SPO Tanggal Terbit ; Direktur Utama
PENGERTIAN Cuti Besar adalah keadaan tidak masuk bekerja yang diijinkan oleh pimpinan kepada
PNS yang telah bekerja secara terus-menerus selama 6 tahun dalam jangka waktu 3
bulan
TUJUAN Untuk memberikan keleluasan bagi PNS yang akan menjalankan atau memenuhi
kewajiban agama dan kegiatan lainnya.
KEBIJAKAN 1. UU No.8 tahun 1974 jo Undang-undang No.43 Tahun 1999 Tentang: Pokok-Pokok
Kepegawaian
2. Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1976 Tentang : Cuti Pegawai Negeri Sipil
3. Surat Edaran Kepala Badan Kepegawaian Negara ( BKN ) No.01/SE/1977
tanggal25 Pebruari 1977tentang Permintaan dan Pemberian Cuti.
PROSEDUR - Pegawai yang telah bekerja sekurang-kurangnya 6 tahun
secara terus menerus berhak atas cuti besar selama tiga bulan .
- PNS yang menjalani Cuti Besar tidak berhak lagi atas cuti
tahunannya dalam tahun yang bersangkutan.
- Apabila kepentingan dinas mendesak maka pelaksanaan cuti
besar dapat ditangguhkan paling lama 2 tahun.
- Tata Cara pengajuan cuti besar adalah sebagai berikut :
a. Mengajukan permohonan cuti besar dengan melampirkan :
SK Capeg
SK Kenaikan Pangkat Terakhir.
DP.3 terakhir.
Kartu Pegawai
b. Disetujui oleh atasan langsung
c. Disetujui oleh Direktur
d. Diproses di Sub Bagian Administrasi Kepegawaian
e. Ditandatangani oleh Direktur
f. Dikirim ke Biro Kepegawaian Setjen Kemenkes RI, dan tembusannya kepada
yang bersangkutan.
g. Surat ijin dari Kementerian Kesehatan
DITETAPKAN OLEH :
SPO Tanggal Terbit ; Direktur Utama
PENGERTIAN Cuti Bersalin adalah keadaan tidak masuk bekerja yang diijinkan oleh pimpinan
kepada CPNS dan PNS untuk persalinan anak pertama, kedua dan ketiga selama 1
bulan sebelum dan 2 bulan sesudah melahirkan.
TUJUAN Untuk memberikan kesempatan bagi CPNS/PNS/Non PNS untuk melakukan
persiapan kelahiran sampai dengan kelahiran & kesempatan merawat bayi
KEBIJAKAN 1. UU No.8 tahun 1974 jo Undang-undang No.43 Tahun 1999 Tentang: Pokok-Pokok
Kepegawaian
2. Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1976 Tentang : Cuti Pegawai Negeri Sipil
3. Surat Edaran Kepala Badan Kepegawaian Negara ( BKN ) No.01/SE/1977
tanggal25 Pebruari 1977tentang Permintaan dan Pemberian Cuti.
PROSEDUR a. Permohonan dari yang bersangkutan ke Direktur terkait diketahui oleh
atasan langsungnya
b. Dilampirkan Surat keterangan persalinan dari Dokter dan SK Pangkat
Terakhir
c. Disetujui oleh Direktur
d. Diproses di Sub Bagian Administrasi Kepegawaian
e. Surat jadi ditanda tangani Direktur
f. Surat ijin cuti dikirim ke pemohon dan tembusannya.
DITETAPKAN OLEH :
SPO Tanggal Terbit ; Direktur Utama
PENGERTIAN Cuti Alasan Penting adalah keadaan tidak masuk bekerja yang diijinkan oleh
pimpinan kepada PNS selama 2 bulan.
TUJUAN Untuk memberikan keleluasan bagi PNS yang akan mengurus keluarga yang sakit/
meninggal dunia serta untuk melangsungkan pernikahan yang pertama.
KEBIJAKAN 1. UU No.8 tahun 1974 jo Undang-undang No.43 Tahun 1999 Tentang: Pokok-Pokok
Kepegawaian
2. Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1976 Tentang : Cuti Pegawai Negeri Sipil
3. Surat Edaran Kepala Badan Kepegawaian Negara ( BKN ) No.01/SE/1977
tanggal25 Pebruari 1977tentang Permintaan dan Pemberian Cuti.
PROSEDUR
a. Cuti Alasan penting diambil paling lama dua bulan.
b. Yang bersangkutan mengajukan permintaan cuti secara tertulis.
c. Diketahui atasan langsungnya
d. Disetujui Direktur terkait
e. Diproses di Sub Bagian Administrasi Kepegawaian
f. Ditanda tangani Direktur
g. Dikirimkan ke Biro Kepeggawaian untuk mendapatkan ijin
h. Distribusi surat ijin cuti
DITETAPKAN OLEH :
SPO Tanggal Terbit ; Direktur Utama
PENGERTIAN Cuti Diluar Tanggungan Negara adalah keadaan tidak masuk bekerja yang diijinkan
oleh pimpinan kepada PNS yang telah bekerja selama 5 tahun untuk waktu paling lama
3 tahun dan dapat diperpanjang untuk waktu 1 tahun.
TUJUAN Untuk memberikan keleluasan bagi PNS yang akan melaksanakan kegiatan-kegiatan
karena alasan tertentu sehingga yang bersangkutan tidak dapat masuk kerja dalam
waktu yang ditentukan
KEBIJAKAN 1. UU No.8 tahun 1974 jo Undang-undang No.43 Tahun 1999 Tentang: Pokok-Pokok
Kepegawaian
2. Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1976 Tentang : Cuti Pegawai Negeri Sipil
3. Surat Edaran Kepala Badan Kepegawaian Negara ( BKN ) No.01/SE/1977
tanggal 25 Pebruari 1977 tentang Permintaan dan Pemberian Cuti.
PROSEDUR
a. Mengajukan permintaan tertulis kepada pejabat yangberwenang
dengan melampirkan
- Foto Copy SK Capeg,
- Foto Copy SK PNS
- Foto copy SK Kenaikan Pangkat terakhir,
- DP.3
- Foto copy Karpeg.
b. Diketahui oleh atasan langsungnya
c. Disetujui oleh Direktur
d. Diproses di Sub Bagian Administrasi Kepegawaian
e. Ditanda tangani Direktur
f. Dikirim ke biro Kepegawaian Setjen Depkes RI untuk diproses lebih
lanjut.
DITETAPKAN OLEH :
SPO Tanggal Terbit ; Direktur Utama
PENGERTIAN Cuti Sakit adalah keadaan tidak masuk bekerja yang diijinkan oleh pimpinan kepada
PNS yang sakit.
TUJUAN Untuk memberikan waktu istiraht yang cukup bagi PNS yang tidak mampu masuk
kerja karena sakit
KEBIJAKAN 1. UU No.8 tahun 1974 jo Undang-undang No.43 Tahun 1999 Tentang: Pokok-Pokok
Kepegawaian
2. Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1976 Tentang : Cuti Pegawai Negeri Sipil
3. Surat Edaran Kepala Badan Kepegawaian Negara ( BKN ) No.01/SE/1977
tanggal25 Pebruari 1977tentang Permintaan dan Pemberian Cuti.
PROSEDUR a. Cuti sakit 1-2 hari memberitahukan kepada atasan secara tertulis
maupun dengan pesan
b. Jika sakit lebih dari 2 hari sampai dengan 14 hari mengajukan
permintaan cuti sakit secara tertulis dengan melampirkan surat keterangan
Dokter.
c. Apabila lebih dari 6 bulan diuji kembali kesehatannya oleh Dokter
yang ditunjuk oleh Menkes