Anda di halaman 1dari 14

5 September 2013

GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA ILEUS OBSTRUKTIF RAWAT


INAP DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI
Laysa Kasminata1, Dennison2, Hendra Herman2
1
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
2
Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi

Abstrak

Latar Belakang : Ileus obstruktif Hasil : Prevalensi penderita ileus


merupakan salah satu penyebab akut obstruktif yang dirawat inap di RSUD
abdomen, dimana penderita dengan Raden Mattaher adalah 16/10.000 pasien.
keluhan nyeri pada abdomen disertai terdiri dari 95 orang penderita ileus
mual, muntah, perut distensi dan obstruktif. Berdasarkan data karakteristik
obstipasi, penderita biasa berobat ke yang tercatat, didapatkan sebagian besar
dokter pada saat kondisinya semakin penderita berusia 15-49 tahun 51 orang
buruk. pada periode tahun 2010-2012 (54.8%), berjenis kelamin laki-laki 61
tercatat 95 orang penderita ileus obstruktif orang (65.6%), berstatus kawin 61
yang dirawat inap di RSUD Raden (73,5%), tidak sekolah 25 orang (58.1%),
Mattaher Jambi. Tujuan penelitian ini memiliki pekerjaan wiraswasta 40 orang
adalah untuk mengetahui gambaran (44%), bersuku melayu 74 orang (89.4%),
karakteristik penderita ileus obstruktif beragama islam 85 orang (97.7%), tidak
yang dirawat inap di RSUD Raden pernah operasi saluran cerna 59 orang
Mattaher Jambi tahun 2010-2012. (71.1%), penyebab tersering adalah adhesi
20 orang (40%), ileus obstruktif letak
rendah 23 orang (56,1%), tanpa
Metode : Penelitian ini menggunakan komplikasi 40 orang (61.5%), komplikasi
metode deskriptif. Sampel 95 data peritonitis 10 orang (43.5%), lama
penderita metode total sampling. rawatan rata-rata 7 hari, penderita
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD sebagian besar berobat dengan bukan
Raden Mattaher Jambi bagian rekam biaya sendiri 69 orang (77.5%),
medis, pengumpulan data dengan tatalaksana medis tidak operasi 54 orang
pengambilan data sekunder berupa rekam (77.5%), dan pulang berobat jalan 45
medis penderita kemudian melakukan orang (51.8%).
pencatatan pada lembar observasi sesuai
dengan variabel yang di teliti.
5 September 2013

Kesimpulan : Penderita ileus osbtruktif


rawat inap RSUD Raden Mattaher,
prevalensi 16/10.000 pasien. sebagian
besar pada usia 15-49 tahun, laki-laki,
berstatus kawin, tidak sekolah, pekerjaan
wiraswasta, bersuku melayu, beragama
islam, tidak pernah operasi saluran cerna
sebelumnya, adhesi sebagai penyebab
tersering, komplikasi peritonitis, lama
rawatan 7 hari, berobat bukan dengan
biaya sendiri, tatalaksana medis tidak
operasi, dan pulang berobat jalan.
5 September 2013

PENDAHULUAN pertengahan dan orang tua, Kanker kolon


merupakan penyebab dari 90% ileus
Ileus Obstruktif Merupakan salah
obstruktif yang terjadi. Volvulus adalah
satu penyebab akut abdomen, dimana
usus yang terpelintir, paling sering terjadi
penderita dengan keluhan nyeri pada
pada pria usia tua dan biasanya mengenai
abdomen disertai mual, muntah, perut
kolon sigmoid. Inkarserasi lengkung usus
distensi dan obstipasi. Penderita biasa
pada hernia inguinalis atau femoralis
baru datang untuk memeriksakan diri
sangat sering menyebabkan terjadinya
pada dokter setelah keadaan ileus
obstruksi usus halus. Intususepsi adalah
obstruksi semakin parah. Obstruksi usus
invaginasi salah satu bagian usus ke
disebabkan berbagai penyebab sehingga
dalam bagian berikutnya dan merupakan
mengakibatkan gangguan pada aliran
penyebab obstruksi yang hampir selalu
normal isi usus sepanjang saluran usus.
ditemukan pada bayi dan balita.
Terdapat 2 jenis obstruksi usus: (1) non
Intususepsi sering terjadi pada ileum
mekanis (ileus paralitik atau ileus
terminalis yang masuk ke dalam sekum.
adinamik), peristaltik usus dihambat
Benda asing dan kelainan kongenital
akibat pengaruh toksin atau trauma yang
merupakan penyebab lain obstruksi yang
mempengaruhi pengendalian otonom
terjadi pada anak dan bayi.1
motilitas usus; (2) Mekanis, yaitu
Berdasarkan data World Health
terjadinya obstruksi di dalam lumen usus.1
Organization (WHO) 2008, diperkirakan
Ileus Obstruktif atau juga dikenal
penyakit saluran cerna tergolong 10 besar
dengan obstruksi usus mekanis
penyakit penyebab kematian di dunia.
merupakan kegawatan dalam bedah
indonesia menempati urutan ke 107
abdominalis yang sering dijumpai
jumlah kematian diakibatkan penyakit
dibandingkan dengan ileus paralitik.
saluran cerna dunia tahun 2004, dengan
Setiap tahunnya 1 dari 1000 penduduk
39.3 jiwa per 100.000 jiwa.3
segala usia didiagnosa ileus obstruktif.2
Dan Menurut data DINKES 2008
penyebab ileus obstruktif berkaitan pada
angka kunjungan penderita penyakit
kelompok usia yang terserang dan letak
saluran cerna rumah sakit di Indonesia
obstruksi, 50% terjadi pada kelompok
mencapai 360,247 menempati urutan ke
usia pertengahan dan tua akibat perlekatan
tiga setelah faktor yang mempengaruhi
oleh pembedahan sebelumnya. Tumor
keadaan kesehatan dan faktor yang
ganas dan volvulus merupakan penyebab
berhubungan dengan pelayanan
tersering obstruksi usus besar pada usia
kesehatan.4
5 September 2013

Sebuah Penelitian bersifat Juni 2013, yaitu Bagian Rekam Medis


deskriptif yang dilakukan sebelumnya dengan pertimbangan tersedianya rekam
oleh Nelly Pasaribu mendapatkan data medis ileus obstruktif yang dirawat di
dari RSUD dr. Pirngadi Medan 2007-2010 RSU Raden Mataher Jambi 2010-2012.
sebagai berikut kelompok umur 45-55 Populasi Penelitian ini adalah semua data
tahun 19,8%, jenis kelamin laki-laki pasien rawat inap RSUD Raden Mattaher
56,8%, sex ratio 131%, suku jawa 41,7%, Jambi Periode 2010-2012. Sampel pada
agama Islam 78,2%, status kawin 73,1%, penelitian ini adalah data pasien ileus
pendidikan SMA 45,4%, wiraswasta obstruktif di bangsal bedah RSUD Raden
33,3%, kota Medan 68,5%, komplikasi Mataher Jambi 2010-2012. Besar sampel
16,2%, lama rawatan rata-rata 8,14 hari (8 dalam penelitian ini Total sampling yaitu
hari), biaya jamkesmas 52,3%, operasi sama dengan seluruh populasi.6 Kriteria
42,3% meninggal 27,1% dan pulang atas Inklusi Semua data Rekam Medis pasien
permintaan sendiri 16,7%. yang didiagnosis menderita ileus
obstruktif 2010-2012, kriteria ekslusi
Survei awal rekam medis
Data rekam medis pasien ileus obstruktif
didapatkan bahwa terdapat 42 orang
yang dirawat lebih dari satu kali di RSUD
pasien periode 2011-2012 didiagnosis
Raden Mattaher Jambi. Pengumpulan data
ileus obstruktif di RSUD Raden Mattaher
dilakukan dengan mengambil data
Jambi. Berdasarkan uraian tersebut
sekunder pasien ileus obstruktif dari kartu
peneliti ingin mengetahui lebih lanjut
status bagian rekam medis RSUD Raden
mengenai gambaran karakteristik
Mataher Jambi 2010-2012, kemudian data
penderita ileus obstruktif yang dirawat
tersebut dicatat ke dalam lembar observasi
inap di RSUD Raden Mattaher Jambi
sesuai dengan variabel yang di teliti.
2010-2012.
HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN
Dari hasil penelitian ini dengan
Penelitian ini bersifat deskriptif jumlah 95 data penderita ileus obstruktif
dengan pendekatan retrospektif yang prevalensi penderita ileus obstruktif yang
ditujukan untuk memberikan gambaran dirawat inap di RSUD Raden Mattaher
karakteristik penderita ileus obstruktif.5 Jambi 2010-2012 adalah 1.6/1000 pasien
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD
Raden Mataher Jambi pada 29 Mei 10
5 September 2013

Tabel 1. Penderita ileus obstruktif Tabel 5. Berdasarkan pekerjaan


berdasarkan usia Pekerjaan Frekuensi %
PNS, TNI, POLRI, 6 6.6
Usia Frekuensi %
BUMN
(Tahun)
Wiraswasta 40 44.0
<1 2 2.2
Petani 14 15.4
1-14 9 9.7
Ibu Rumah Tangga 10 11.0
15-49 51 54.8
Pelajar/Mahasiswa 10 11.0
>49 31 33.3
Danlainnya 11 12.1
Tercatat 93 100
Tercatat 91 100.0
Tidak 2
Tidak tercatat 4
Tercatat
Total 95
Total 95

Tabel 6. Berdasarkan suku


Tabel 2. Berdasarkan jenis kelamin
Suku Frekuensi %
Jenis Frekuensi %
Jawa 9 10.6
Kelamin
Melayu 76 89.4
Laki-laki 61 65.6
Tercatat 85 100.0
Perempuan 32 34.4
Tidak tercatat 10
Tercatat 93 100.0
Total 95
Tidak tercatat 2
Total 95
Tabel 7. Berdasarkan agama
Tabel 3. Berdasarkan status perkawinan Agama Frekuensi %
Islam 85 97.7
Status Frekuensi %
Kristen 2 2.3
Perkawinan
Tercatat 87 100.0
Kawin 61 73.5
Tidak tercatat 8
Tidak Kawin 22 26.5
Total 95
Tercatat 83 100.0
Tidak tercatat 12
Total 95 Tabel 8. Berdasarkan riwayat operasi
saluran cerna
Tabel 4. Berdasarkan tingkat pendidikan
Riwayat Operasi Frekuensi %
Tingkat Frekuensi % Saluran Cerna
Pendidikan Pernah 24 28.9
Tidak Sekolah 25 58.1 Tidak Pernah 59 71.1
SD 6 14 Tercatat 83 100.0
SMA 4 9.3 Tidak tercatat 12
Perguruan Tinggi 8 18.6 Total 95
Tercatat 43 100.0
Tidak tercatat 52
Total 95
5 September 2013

Tabel 9. Berdasarkan penyebab ileus Tabel 12. Berdasarkan jenis komplikasi


obstruktif Jenis Komplikasi Frekuensi %
Perforasi 4 17.4
Penyebab Ileus Frekuensi %
Peritonitis 10 43.5
Obstruktif
Syok Septik 3 13.0
Benda Asing 2 4.0
Syok Hipovolemia 2 8.7
Intususepsi 4 8.0
Abses 2 8.7
Adhesi 20 40.0
Pneumonia Aspirasi 2 8.7
Hernia 4 8.0
Tercatat 23 100.
Massa 8 16.0
0
Inflamasi 10 20.0
Tidak tercatat 72
Dan lainnya 2 4.0
Total 95
Tercatat 50 100.0
Tidak tercatat 45
Total 95 lama rawatan rata-rata penderita
ileus obstruktif rawat inap di RSUD
Tabel 10. Berdasarkan letak ileus
Raden Mattaher Jambi 2010-2012 adalah
obstruktif
6.54 hari (7 hari )
Letak Ileus Frekuensi %
Obstruktif
Tinggi 18 43.9 Tabel 13. Berdasarkan sumber biaya
Rendah 23 56.1
Sumber Biaya Frekuensi %
Tercatat 41 100.0
Biaya Sendiri 20 22.5
Tidak tercatat 54
Bukan Biaya 69 72.6
Total 95 Sendiri
Tercatat 89 100.0
Tabel 11. Berdasarkan status komplikasi Tidak tercatat 6
Total 95
Status Frekuensi %
Komplikasi
Ada 23 35.4 Tabel 14. Berdasarkan penatalaksanaan
Tidak Ada 42 64.6 medis
Tercatat 65 100.0
Tidak tercatat 30 Penalatalaksanaan Frekuensi %
Total 95 Medis
Operasi 33 37.9
Tidak Operasi 54 62.1
Tercatat 87 100.0
Tidak tercatat 8
Total 95
5 September 2013

Tabel 15. Berdasarkan keadaan sewaktu Hasil yang telah didapatkan ini
pulang sama dengan penelitian yang dilakukan
Keadaan Frekuensi % Nelly Pasaribu di RSUD dr. Pirngadi
Sewaktu Pulang
Medan tahun 2007-2010 dengan hasil
Sembuh Pulang 45 51.8
Berobat Jalan rentang usia 15-49 dengan jumlah
Pulang Atas 11 12.6 penderita ileus obstruktif terbanyak, dan
Permintaan
Sendiri untuk rentang usia lainnya dengan hasil
Meninggal 31 35.6 yang bervariasi sesuai dengan subjek
Tercatat 87 100.0
Tidak tercatat 8 penelitian. Namun berbeda dengan
Total 95 penelitian Safir Ullah Dkk, di Hayatabad
Medical Complex Peshawar, Pakistan
Dalam tahun 2010-2012 ini
tahun 2004-2008, yang menemukan
terdapat 95 penderita ileus obstruktif yang
bahwa semakin tinggi usia semakin tinggi
tercatat dirawat inap di RSUD Raden
pula angka kejadian ileus obstruktif.
Mattaher. Jumlah penderita ileus
Sehingga disimpulkan hal ini tidak
obstruktif ini kecil bila di bandingkan
membuktikan bahwa usia 15-49 tahun
dengan keseluruhan pasien yang dirawat
lebih beresiko untuk menderita ileus
inap di RSUD Raden Mattaher Jambi
obstruktif namun hanya menunjukkan
pada periode tahun 2010 sampai 2012
bahwa penderita ileus obstruktif yang
yang mencapai 56.520 orang pasien.
dirawat inap di RSUD Raden Mattaher
Sehingga dapat dihitung prevalensi
mayoritas berusia 15-49 tahun.
penderita ileus obstruktif 1.6/1000 pasien,
Berdasarkan hasil penelitian
berarti setiap 10000 pasien yang dirawat
diketahui sebagian besar penderita ileus
inap di RSUD Raden Mattaher ada 16
obstruktif yang dirawat inap di RSUD
penderita Ileus Obstruktif yang dirawat
Raden Mattaher tahun 2010-2012 adalah
inap.
Laki-laki dengan jumlah 61 orang
Berdasarkan hasil penelitian
(65.6%), sedangkan perempuan 32 orang
diketahui bahwa usia penderita ileus
(34.4%)
obstruktif paling banyak pada rentang
Hasil penelitian ini sesuai dengan
usia 15-49 tahun yaitu 51 orang (54,8%),
hasil penelitian Nelly, dengan 111 pasien
kemudian diikuti rentang usia >49 tahun
RSU Pirngadi, didapatkan penderita ileus
berjumlah 31 orang (33.3%), usia 1-14
obstruktif rawat inap 64 orang (56.8%)
tahun 9 orang (9.7%) dan paling sedikit
berjenis kelamin laki-laki, sedangkan
usia <1 tahun yaitu 2 orang (2.2%),
perempuan 48 (43.2%).7
5 September 2013

Hal ini juga sesuai dengan Safir resiko untuk menderita ileus obstruktif
Ullah, pada 576 pasien dimana penderita namun hanya menunjukkan bahwa jumlah
ileus obstruktif cenderung lebih banyak penderita yang dirawat inap di RSUD
terjadi pada laki-laki dengan jumlah Raden Mattaher Jambi mayoritas dengan
dibanding perempuan.8 tidak sekolah.
Namun belum bisa membuktikan Berdasarkan hasil penelitian
bahwa laki-laki lebih beresiko menderita didapatkan penderita ileus obstruktif
ileus obstruktif dari pada wanita, hasil terbanyak memiliki pekerjaan wiraswasta,
penelitian ini hanya menunjukkan bahwa 40 orang (44%), di ikuti petani 14 orang
penderita ileus obstruktif yang dirawat (15.4%), Ibu Rumah Tangga 10 orang
inap di RSUD Raden Mattaher mayoritas (11%), pelajar/mahasiswa 10 orang
laki-laki. (11%), PNS, TNI, POLRI, BUMN 6
Pada hasil penelitian ini tercatat orang (6.6%), dan lainnya 11 orang
penderita ileus obstruktif yang dirawat di (12.1%). Nelly,P. pun mendapatkan hasil
inap di RSUD Raden Mattaher tahun yang sama yaitu dengan wiraswasta pada
2010-2012 sebagian besar berstatus kawin jumlah paling tinggi yaitu 33.3%, namun
61 orang (73.5%), dan jumlah kecil yang terdapat perbedaan Ibu Rumah Tangga
tidak kawin 22 orang (26.5%). Hasil ini menepati urutan kedua terbanyak
sesuai dengan penelitian Nelly, P. yaitu pekerjaan penderita ileus obstruktif
jumlah penderita dengan status kawin 79 dengan 19.3%, diikuti lain-lain 17.2%.
orang (73.1%), dan tidak kawin 29 orang PNS, TNI,POLRI, BUMN 14%,
(26.9%).7 Pelajar/Mahasiswa 14%, dan petani
Berdasarkan hasil penelitian paling sedikit dengan 2%.
diketahui penderita Ileus obstruktif yang Hal ini tidak menunjukkan bahwa
dirawat inap sebagian besar tidak sekolah pekerjaan wiraswasta memiliki resiko
25 orang (58.1%), di ikuti perguruan lebih tinggi untuk menderita ileus namun
tinggi 8 orang (18.6%), SD 6 orang ini hanya menggambarkan bahwa
(14%), dan SMA 4 orang (9.3%) hasil ini penderita ileus obstruktif yang dirawat
berbeda dengan penelitian Nelly, P. yang inap di RSUD Raden Mattaher sebagian
menemukan bahwa pendidikan SMA besar bekerja wiraswasta.
dengan jumlah pasien terbanyak 44 orang Berdasarkan hasil penelitian
(45.4%).7 didapatkan bahwa penderita ileus
Hasil penelitian ini bukan berarti obstruktif yang dirawat inap di RSUD
tidak sekolah menyebabkan tingginya Raden Mattaher mayoritas melayu 76
5 September 2013

orang (89%), dan minoritas Jawa 9 orang mayoritas tidak pernah operasi saluran
(10.6%). Berbeda dengan hasil penelitian cerna sebelumnya dengan jumlah 59
Nelly, P. yang menunjukkan hasil bahwa orang (71.1%) dibanding yang pernah
penderita ileus obstruktif yang dirawat di operasi saluran cerna 24 orang (28.9%).
RSUD dr. Pirngadi tertinggi adalah suku Penting untuk mengetahui adanya riwayat
jawa 29.41%.7 operasi saluran cerna, saat anamnesis.
Ini tidak menunjukkan bahwa Dengan demikian dapat memperkuat
suku melayu lebih beresiko untuk kecurigaan terhadap adanya adhesi
menderita ileus namun hanya sebagai penyebab dari ileus obstruktif.11
menunjukkan mayoritas penderita ileus Terdapat perbedaan dengan hasil
obstruktif yang dirawat inap di RSUD penelitian J.Kossi dkk pada Varsinais-
Raden Mattaher adalah suku melayu, dan Suomi Hospital district, dengan hasil
diketahui mayoritas penduduk jambi bahwa 73.1% dari keseluruhan pasien
yang merupakan suku melayu 37.87%.9 yang di teliti terkena adhesi postoperative
Berdasarkan hasil penelitian yang menyebabkan ileus obstruktif.12
penderita ileus obstruktif mayoritas Hasil ini hanya menggambarkan bahwa
sebagian besar penderita ileus obstruktif
beragama islam 85 orang (97.7%) di ikuti
yang dirawat inap di RSUD Raden Mattaher
Kristen 2 orang (2.3%) hal ini Jambi tidak pernah operasi saluran cerna
kemungkinan berhubungan dengan sebelumnya.
mayoritas penduduk kota jambi yang Berdasarkan hasil penelitian di
beragama islam 464.233 jiwa sedangkan dapatkan bahwa penyebab terbanyak ileus
10
Kristen 30.623 jiwa pada tahun 2010. obstruktif adalah adhesi 20 orang 40%,
Hasil ini menunjukkan adanya diikuti inflamasi sebanyak 10 orang
kesamaan dengan hasil penelitian Nelly, P. (20%), massa 8 orang (16%), hernia 4
dengan mayoritas penderita ileus orang (8%), intususepsi 4 orang (8%),
obstruktif beragama islam 78.2%. Namun benda asing dan lainnya masing-masing 2
ini tidak membuktikan bahwa agama orang (4%). Hal ini sesuai dengan teori
islam lebih beresiko untuk menderita ileus yang mengatakan bahwa 50% ileus
obstruktif, hanya menunjukkan bahwa obstruktif disebabkan oleh perlekatan.1
penderita ileus obstruktif yang dirawat di kemudian juga sesuai dengan penelitian
RSUD Raden Mattaher Jambi mayoritas Muhammad tahun 2002 di quetta dan
7
islam. Ahmad tahun 2004 di Lahore yang
Berdasarkan hasil penelitian ini
didapatkan penderita ileus obstruktif
5 September 2013

menunjukkan bahwa adhesi merupakan namun hanya menggambarkan bahwa


penyebab terbanyak dari ileus obstruktif.8 penderita ileus obstruktif yang dirawat
Penyebab Ileus obstruktif adalah inap di RSUD Raden Mattaher mayoritas
adhesi 20 orang jika di hubungkan terkena ileus obstruktif letak rendah.13
terhadap penderita yang pernah Berdasarkan hasil penelitian
mengalami operasi saluran cerna didapatkan penderita ileus obstruktif di
sebelumnya berjumlah 24 orang, berarti RSUD Raden Mattaher mayoritas tanpa
adhesi terjadi pada 83 % dari penderita komplikasi 42 orang (64.6%) sedangkan
yang pernah operasi sebelumnya. dengan komplikasi 23 orang (35.4%).
Diasumsikan tidak semua pasien Penderita ileus obstruktif yang mengalami
postoperatif saluran cerna mengalami komplikasi dikarenakan adanya
adhesi yang mengakibatkan ileus keterlambatan dalam mendapatkan
obstruktif, namun dapat juga disebabkan pengobatan. Hal ini tidak akan terjadi jika
misalnya neoplasma, benda asing, crohn dilakukan pemeriksaan untuk mendeteksi
disease, dan penyebab lain yang recuren, ileus obstruktif secara dini sehingga dapat
ataupun dalam status pasien yang pernah di tatalaksana dengan cepat dan tepat.
operasi sebelumnya tidak dicantumkan Berdasarkan hasil penelitian
penyebab ileus obstruktifnya. didapatkan bahwa komplikasi penderita
Berdasarkan hasil penelitian ileus obstruktif paling banyak adalah
didapatkan ileus obstruktif letak rendah peritonitis 10 orang (43%), diikuti
pada sebagian besar penderita yaitu 23 Perforasi 4 orang (17.4%) syok septik 3
orang (56.1%), dan letak tinggi 18 orang orang (13%), syok hypovolemia, abses
(43.9%). Hal ini berbeda dengan dan pneumonia aspirasi masing-masing 2
penelitian epidemiologi oleh Drozdz W, orang (8.7%). Hal ini sama penelitian
dan Budzynsky P. yang menyatakan yang dilakukan Adhikari Souvik, dkk,
bahwa frekuensi Small bowel Obstruction pada 367 pasien di india timur tahun
/ ileus obstruktif letak tinggi 75% 2010.14
sedangkan Large Bowel Obstruction 25%. Berdasarkan hasil penelitian
Pada Second Clinic of Surgery of didapatkan lama rawatan rata-rata 6.54
Jagiellonian University Medical College hari (7 hari). Menurut Depkes lama
di Polandia 2011. rawatan rata-rata penderita yang ideal
Hal ini tidak menunjukkan bahwa adalah antara 6-9 hari dimana indikator
ileus obstruktif letak rendah lebih ini memberikan gambaran tingkat
beresiko terjadi dari pada letak tinggi, efisiensi, juga dapat memberikan
5 September 2013

gambaran mutu pelayanan. Hasil ini sangat buruk, ataupun setelah dirujuk
dalam rentang yang sama pada penelitian untuk operasi pasien beserta keluarga
Nelly,P. yaitu rata-rata 8 hari rawatan.15 menolak dan lebih memilih melakukan
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pengobatan sendiri, biasa dengan
penderita ileus obstruktif kebanyakan
pengobatan alternatif, hal ini ditunjang
berobat menggunakan bukan biaya sendiri 69
orang (77.5%) sedangkan biaya sendiri 20 dengan data survey sosial ekonomi
orang (22.5%), hal memiliki kesamaan nasional 2004. 72.44% penduduk
dengan penelitian Nelly, P. pada rumah sakit
Indonesia melakukan pengobatan sendiri.
pemerintah di Medan.
Konsep berpikir masyarakat bahwa
RSUD Raden Mattaher pengobatan oleh dokter terutama untuk
merupakan rumah sakit pemerintah yang tindakan operasi lebih mahal dan beresiko
melayani pasien dari seluruh lapisan jika dibandingkan dengan pengobatan
masyarakat baik dengan jaminan social, alternatif, yang biasa di gembar-
maupun biaya sendiri. Diasumsikan gemborkan dapat mengobati semua
bahwa hasil penelitian ini demikian penyakit tanpa operasi, tanpa efek
karena biaya berobat di sini lebih murah samping dan penderita dapat sembuh
dibandingkan dengan rumah sakit swasta dengan cepat.
yang ada. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
Berdasarkan hasil penelian yang didapatkan mayoritas penderita ileus
dilakukan didapatkan penderita ileus obstruktif sembuh berobat jalan 45 orang
(51.8%), diikuti meninggal dengan 31 orang
obstruktif sebagian besar tidak di operasi (35.6%), jumlah penderita Pulang atas
54 orang (62.1%), sedangkan yang permintaan sendiri 11 orang (12.6%).
dioperasi hanya 33 orang (37.9%). Hasil Sedangkan hasil penelitian Nelly,
ini berbeda dengan penelitian Nelly, P. P. berdasarkan keadaan sewaktu pulang
dimana penderita ileus obstruktif di RSU sembuh 13,5%, pulang berobat jalan
dr. Pirngadi Medan lebih banyak di 42,7%, pulang atas permintaan sendiri
operasi 57.7% dibanding tidak operasi 16,7%, dan Case Fatality rate atau angka
42.3%. Penatalaksanaan medis untuk rata-rata kematian 27,1%.
penderita ileus obstruktif tergantung pada Jumlah penderita ileus obstruktif
letak dan penyebabnya. rawat inap yang meninggal di RSUD
Jumlah penderita yang tidak Raden Mattaher tinggi jika dibandingkan
dioperasi ini lebih dominan diasumsikan dengan keseluruhan penderita ileus
bahwa pasien meninggal sebelum proses obstruktif yang diketahui keadaan
operasi dikarenakan keadaan yang sudah sewaktu pulangnya, 1/3 berarti setiap 3
5 September 2013

orang penderita ileus obstruktif yang ileus obstruktif 20 orang (40%),


dirawat inap ada 1 orang penderita yang penderita Ileus obstruktif dengan
meninggal dunia. letak rendah 23 orang (56.1%),
tanpa komplikasi 40 orang
KESIMPULAN (61.5%), komplikasi peritonitis 10
Berdasarkan hasil penelitian dan orang (43.5%),
pembahasan yang telah diuraikan sesuai d. Berdasarkan hasil
dengan analisa tentang Gambaran penelitian penderita ileus
Karakteristik Penderita Ileus Obtruktif obstruktif rata-rata lama masa
yang dirawat Inap di RSUD Raden rawatannya 7 hari,
Mattaher Jambi tahun 2010-2012 dapat e. Berdasarkan hasil
disimpulkan sebagai berikut : penelitian penderita ileus
a. Prevalensi Penderita Ileus obstruktif yang dirawat inap bukan
Obstruktif yang dirawat Inap di biaya sendiri 69 orang (77.5%),
RSUD Raden Mattaher Jambi tatalaksana medis tidak dioperasi
2010-2012 adalah 16 / 10.000 54 orang (62.1%), dan sembuh
pasien pulang berobat jalan 45 orang
b. Berdasarkan hasil (51.8%).
penelitian sebagian besar penderita
ileus obstruktif yang dirawat inap SARAN
berusia 15-49 tahun dengan a. Kepada pihak RSUD
jumlah 51 orang (54.8%), berjenis Raden Mattaher Jambi di harapkan
kelamin laki-laki 61 orang lebih meningkatkan lagi kinerja
(65.6%), berstatus kawin 61 orang pelayanan kesehatan bagi
(73.5%), tidak sekolah 25 orang penderita ileus obstruktif untuk
(58.1%), memiliki pekerjaan meningkatkan angka kesembuhan
wiraswasta 40 orang (44%), pasien, dan menurunkan angka
bersuku melayu 76 orang (89.4%), kematian pasien.
beragama Islam 85 orang (97.7%), b. Kepada pihak RSUD
tidak pernah operasi saluran cerna Raden Mattaher Jambi diharapkan
59 orang (71.1%), untuk melengkapi pencatatan pada
c. Berdasarkan hasil kartu status rekam medis pasien,
penelitian adhesi diketahui sebagai tidak hanya pada nama penderita
penyebab sebagian besar penderita saja. sehingga dapat dimanfaatkan
5 September 2013

dengan lebih baik untuk masa 6. Sarwono, Jonathan. Pintar


yang akan datang pada penelitian Menulis Karya Ilmiah-Kunci
Sukses dalam Menulis Ilmiah.
lainnya.
Jogyakarta : Andi Offset.
c. Kepada Peneliti lain agar
7. Pasaribu, Nelly.
dapat meneliti lebih dalam
Karakteristik Penderita Ileus
mengenai ileus obstruktif. Dapat Obstruktif yang dirawat Inap di
dengan melakukan penelitian yang RSUD dr. Pirngadi Medan 2007-
2010, 2012.
sama, dengan sumber data di
lokasi lainnya, ataupun dengan 8. Ullah S, Khan M, Mumtaz
N, Naseer A.. Intestinal
penelitian untuk mengetahui
Obstruction : A Spectrum of
hubungan faktor resiko terhadap causes. JPMI. 2009.
kejadian ileus obstruktif.
9. Anonim, Jambi. URL :
http://id.wikipedia.org/wiki/Jambi
DAFTAR PUSTAKA (diakses tanggal 12 Juli 2013)

10. BPS. 2010. URL :


http://sp2010.bps.go.id/ (diakses
1. Price, S. A. Patofisiologi :
tanggal 12 Juli 2013)
Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Jakarta: EGC. 2006. Hal 11. Faradilla, Nova. Ileus
437-450 Obstruksi. Pekanbaru : FK UNRI.
2009.
2. Davidson, Tish, Dionne
Stephanie. 2006. Diunduh dari 12. J.Kossi, P. Salminen, M.
URL : http://www.healthline.com Laato. The Epidemiology And
(diakses 19 Februari 2013) Treatment Patterns Of
Postoperative Adhesion Induced
3. WHO. Causes of Death in
Intestinal Obstruction In Varsinais-
2008. Diunduh dari URL :
Suomi Hospital District. 2004.
http://www.who.int (diakses 19
Februari 2013) 13. Drozdz, W. Budzynski, P.
Change in mechanical bowel
4. Dinas Kesehatan
obstruction demographic and
Indonesia. Profil Kesehatan
etiological patterns during the past
Indonesia 2008. Diunduh dari
century: observations from one
URL : http://www.dinkes.go.id
health care institution. 2011.
(diakses 19 Februari 2013)
14. Souvik, Adhikari, Zahid
5. Notoadmodjo S.
Mohammed, dkk. Etiology and
Metodologi Penelitian Kesehatan.
Outcome of Acute Intestinal
Edisi Revisi. Jakarta : Rineka
Obstruction: A Review of 367
Cipta; 2010. Hal 138-144
Patients in Eastern India. 2010.
5 September 2013

15. Depkes, 2005. Peta


Kesehatan Indonesia Tahun 2005.
URL :
http://www.depkes.go.id/download
s/publikasi/Peta%20Kesehatan
%20 2005.pdf (diunduh tanggal 12
Juli 2013)

Anda mungkin juga menyukai