Anda di halaman 1dari 11

Panduan Lengkap Cara Membuat

Lampu Hias Benang

Lampu hias benang merupakan kerajinan lampu hias yang unik. Banyak diminati oleh
masyarakat umum sehingga dapat kita tekuni sebagai satu usaha yang
menguntungkan. Lampu hias juga dapat digunakan sebagai suatu prakarya yang
menarik untuk memenuhi tugas di sekolah atau dikampus. Atau paling tidak bisa kita
buat untuk kita gunakan sendiri.

Pada kesempatan kali ini saya akan menguraikan panduan lengkap cara membuat
lampu hias benang obras, dengan harapan bisa dijadikan sebagai panduan bagi siapa
saja yang ingin membuat kerajinan lampu hias benang, atau untuk menyempurnakan
pengalaman bagi anda yang sudah pernah membuatnya.

Sudah sering kita temukan di internet tentang cara membuat lampu hias benang, tapi
kebanyakan tidak menjelaskan dengan lengkap, karena memang bukan ditulis langsung
oleh pembuatnya, melainkan hanya ditulis oleh blogger yang hanya mendengar secara
teori saja tapi belum tentu mengerti dalam hal implementasinya. Kali ini anda akan
dapat mengetahui dengan jelas bagaimana cara membuat lampu hias yang sebenarnya,
langsung dari pengalaman pembuat lampu hias benang, lengkap dengan gambar dari
setiap tahap pembuatannya. Sebagai referensi model lampu hias benang yang sudah
saya buat bisa di lihat pada "Menu Produk" di website ini.

Seperti yang sudah saya jelaskan pada artikel sebelumnya Lampu hias benang sesuai
bahan dasar pembuatannya, bahwa bahan dasar benang yang biasa digunakan dalam
pembuatan lampu hias benang umumnya ada 3 macam, yaitu: Lampu Hias Benang
Woll, Lampu Hias Benang Jahit, dan Lampu Hias Benang Obras. Saya sendiri tertarik
membuat lampu hias benang menggunakan bahan dasar benang obras, karena
benangnya halus maka bola benang yang dihasilkan juga akan halus.

Membuat kerajinan lampu hias benang bukanlah pekerjaan yang dapat kita selesaikan
dalam satu hari, melainkan pengerjaannya harus bertahap, dalam panduan ini akan
saya bagi menjadi beberapa tahap pengerjaannya:

1. Menyiapkan bahan dan peralatan


2. Proses gulung, lem dan pengeringan
3. Proses pemberian leher
4. Proses pembuatan pola karakter
5. Proses pembentukan karakter
6. Dudukan lampu dan finishing

Sebagai contoh dalam pembuatan lampu hias benang ini akan kita coba membuat
sebuah lampu hias benang karakter kartun, yaitu karakter Minie Mouse. Baiklan,
sekarang kita mulai tahap demi tahap proses cara membuat lampu hias benang obras
yang unik, indah dan menarik.
1. Menyiapkan Bahan dan Peralatan

Sebelum memulai proses pembuatan lampu hias benang harus kita persiapkan dulu
bahan dan peralatan yang dibutuhkan seperti yang saya tunjukkan pada gambar diatas:

Benang Obras sesuai dengan warna karakter yang akan dibuat, umumnya
benang obras tersedia dalam gulungan kecil, sedang dan ukuran kiloan. Untuk
membuat lampu hias ukuran kecil dibutuhkan satu atau dua roll benang obras
kecil.
Kain Flanel sesuai dengan warna yang dibutuhkan. Sebagai contoh kai ini kita
akan membuat karakter minie mouse dan yang kita butuhkan adalah warna: pink
muda, pink tua, putih, merah, hitam. Di toko biasanya dapat kita peroleh ukuran
meteran atau ukuran kecil yang sudah dipotong-potong dengan harga
Rp.2.500/potong.
Ballon Tiup diusahakan beli ballon metalik (ballon party) yang ukuran sedang,
karena balonnya lebih tebal dan bentuknya seimbang setelah ditiup. Alasan
kenapa saya memilih ballon tiup sebagai cetakan adalah karena ballon tiup
bentuknya elastis sehingga gulungan benang bisa diatur sesuai keinginan, mau
bulat ataupun agak lebih lonjong atau ellips. Bila kita gunakan ballon karet yang
bisa dikempesin lagi, bentuknya adalah bulat sempurna. Padahal tidak semua
karakter terlihat bagus bila dibuat dalam bentuk bulat sempurna.
Lem Kayu Biasanya saya gunakan lem fox, tapi bila tidak tersedia bisa diganti
dengan merek lain yang sejenis. Kita gunakan lem ini karena nantinya kalau
dikeringkan akan bening sehingga tidak merubah warna asli benang yang kita
gunakan. Lem ini juga akan digunakan untuk menempel potongan pola kain
flannel ke bola benangnya.
Lem Power atau biasa disebut dengan lem korea dibutuhkan untuk
penempelan cepat.
Kabel Set kabel yang sudah satu set dengan colokannya.
Fitting Lampu dapat diperoleh di toko-toko listrik.
Bohlam Lampu 5 watt untuk ukuran lampu yang lebih besar dapat
digunakan watt yang lebih besar sesuai dengan cahaya yang kita inginkan.
Potongan Kayu sebagai dudukan fitting.
Bahan PVC bulat diameter 2,5 inch dan lebar 1cm digunakan sebagai leher
dan pembentukan lobang pada bola benang agar mudah memasukkan bohlam
lampu.
Double tip dengan lebar 1,2cm.
Potongan kertas tebal/duplex 500gr dipotong memanjang 24cm dan
lebar 1,5cm.
Gunting pilih gunting yang tidak terlalu tebal dengan ujung yang agak lancip
karena akan lebih mudah untuk menggunting bagian yang lebih kecil.
Cutter besar jangan cutter kecil karena terlalu lentur dan mudah patah
Obeng dan Tang
Kuas kecil yang biasa digunakan untuk melukis, dan kuas besar yang biasa
digunakan untuk cat tembok.
Benang Jala warna hitam, benang dengan ukuran besar yang nantinya
dibutuhkan untuk menyempurnakan pembentukan karakter. Bila tidak ada
benang jala dapat diganti dengan benang wol.
Meja Kerja Bagi yang ingin menekuni pembuatan lampu ini sebagai usaha
sebaiknya dilengkapi dengan meja kerja supaya dalam bekerja lebih mudah dan
tidak terlalu menunduk.

Semua yang disebutkan diatas adalah bahan dan peralatan yang kita butuhkan dalam
proses pembuatan lampu hias benang obras.

2. Proses Gulung, Lem, dan Pengeringan

Setelah tahap persiapan bahan dan alat maka sekarang akan kita mulai tahap
selanjutnya yaitu proses gulung bola benang hingga siap untuk di keringkan setelah di
lem.

Biasanya dalam proses penggulungan benang, diajarkan dengan cara gulung basah,
maksudnya bahwa dalam proses gulung ballon harus di oles dengan lem dahulu,
benangnya harus di cempungin di dalam lem dulu, atau benang ditarik melalui lem, dan
juga melakukan pengeleman berkali-kali sampai selesai. Semuanya itu saya sebut
dengan proses basah, dimana pada saat menggulung tangan kita pasti lengket dan
berlumuran dengan lem.

Tapi proses yang akan kita lakukan adalah penggulungan dengan cara kering sampai
selesai proses penggulungan, jadi bisa kita lakukan penggulungan beberapa atau
banyak bola benang, dan baru kemudian nanti di lakukan pengeleman secara
bersamaan sebelum di jemur.

Dalam penggulungan benang tidak mungkin seseorang langsung bisa melakukan


dengan baik, melainkan harus belajar dahulu cara-cara atau tehnik menggulung dan
bila belum berhasil jangan enggan untuk mencoba dan mencoba lagi sampai dihasilkan
bola benang dengan bentuk yang sesuai. Bila belum menguasai tehnik menggulung
maka dipastikan bentuk ballon yang tadinya bulat akan benjol-benjol setelah digulung
dengan benang. Tidak ada satu teori tehnik menggulung yang bisa kita tuangkan
kepada seseorang dan langsung bisa, tapi tehnik gulung tersebut akan dikuasai dan
dipelajari saat mulai menggulung, sekali kita menemukan tehniknya maka kita akan
bisa menggulung ballon dengan gaya gulung kita sendiri yang belum tentu sama
dengan gaya gulung orang lain. Menggulung ballon ukuran besar lebih sulit
dibandingkan dengan ballon ukuran kecil, Oleh karena itu kita mulai belajar dengan
ballon kecil terlebih dahulu.

Mari kita langsung praktek sambil belajar beberapa tehnik dasar penggulungan benang,
sebagai berikut:
1. Tiup ballon kira-kira seukuran bola takraw, atau buah melon, atau diameter
13cm, kemudian ikatkan ujung ballonnya. warna ballon harus kontras dengan
warna benang yang akan kita gulung supaya nantinya bisa kita tau dengan jelas
apakah ballon sudah benar-benar tertutup dengan benang atu belum.
2. Letakkan benang obras dibawah rak gulung, atau alternatif lain letakkan di
bawah meja atau kursi yang ada lobangnya, atau bila tidak ada boleh letakkan di
bawah gagang pintu, atau apa saja yang penting benang bisa kita cantolkan atau
tarik melalui lobang tadi, sehingga waktu menggulung benang akan selalu
tertarik ke atas dengan mulus. Bila di letakkan begitu saja maka waktu
menggulung benang akan tertarik dan selalu jatuh. Dapat juga diletakkan di
wadah yang memungkinkan benang untuk berputar saat ditarik. Jika posisi nya
sudah tepat kemudian lilitkan ujung benang pada ujung/ikatan ballon
3. Mulai menggulung secara acak keseluruh bagian ballon, pada awal menggulung
diusahakan dengan lembut, benang jangan terlalu ditahan sehingga memberikan
tekanan lebih ke ballonnya yang dapat mengakibatkan ballon langsung benjol
dan kehilangan bentuknya. Tiap gulungan tidak boleh menumpuk pada satu
tempat melainkan harus selalu berpindah dan merata ke seluruh bagian benang,
secara acak tapi harus selalu seimbang. Intinya ballon harus selalu di putar
supaya tidak ada dua kali gulungan yang menimpa gulungan sebelumnya pada
posisi yang sama, karena itu akan memberikan tekanan lebih pada posisi itu.
Ingat, bahwa ballon itu elastis, didalam ballon itu ada angin, jadi bila kita tekan
di satu tempat lebih besar dari pada tempat lain maka angin yang ada di dalam
ballon akan mencari tempat dimana gulungan benang lebih lemah, yang akan
mengakibarkan bentuk ballonnya menjadi benjol. Jadi gulungan harus selalu
seimbang.
4. Sebagai contoh coba perhatikan gambar diatas no.3 dan no.4, dari awal mulai
menggulung dimana benang masih jarang tapi terlihat merata disemua
permukaan ballon, hingga pada gambar no.4 gulungan sudah mulai terlihat rapat
tapi keseimbangan tetap terjaga, benang tetap memenuhi permukaan ballon
secara merata, sehingga bentuk ballon juga tetap terjaga bulat.
5. Lakukan proses yang sama sampai ballon tidak terlihat lagi, yang menandakan
gulungan benang sudah mulai tebal.
6. Rapikan gulungan dengan teliti dan merata. Ingat, posisi gulungan benang
jangan di atur dengan rapi, tapi harus selalu acak sehingga terlihat abstrak,
karena disitulah salah satu letak ke unikan lampu benang yang sedang kita buat.
7. Setelah ketebalan benang kira-kira cukup maka ikatkan ujung benang ke ikatan
ballon dan putuskan. Tidak ada ukuran pasti ketebalan benang yang kita gulung
sebagai ukuran bahwa gulungan sudah selesai. Apabila kita sudah sering gulung
maka kita akan menemukan feeling mengenai ketebalan yang sempurna. Tapi
untuk pemula sebagai patokannya adalah bahwa seluruh permukaan ballon
sudah tidak terlihat lagi, semua sudah tertutup oleh benang. Setelah selesai
digulung coba hasil gulungan di letakkan di tempat datar dengan ikatan ballon
berada di atas, bila dapat berdiri dengan baik dengan ikatan ballon tepat berada
di atas dan ditengah, itu menandakan gulungan kita sempurna.
8. Selanjutnya setelah selesai gulung, maka sudah siap untuk kita lakukan proses
pemberian lem agar nantinya setelah kering benang akan keras dan bentuknya
tetap terjaga setelah ballon di pecahkan. Lem fox harus kita cairkan terlebih
dahulu. Tuangkan lem fox ke dalam wadah, tambahkan air sedikit kemudian
aduk hingga merata, kemudian tambahkan lagi sedikit air dan aduk lagi. Jadi
pada awal mengaduk jangan langsung tambahkan air yang banyak karena itu
akan mengakibatkan lem susal larut dengan airnya, tambahkan air hingga encer
seperti susu. Jangan terlalu kental karena akan sulit untuk dapat meresap ke
dalam benang, dan jangan terlalu encer karena nantinya bola benang yang
dihasilkan akan jadi lembek karena kekurangan lem. Perkiraan kekentalannya
adalah seperti susu kental yang biasa kita minum. Tingkat kekentalan yang tepat
akan kita temukan berdasarkan pengalaman.
9. Oleskan lem dengan menggunakan kuas besar ke seluruh permukaan benang
secara merata sampai benar-benar meresap hingga ke cetakan ballon yang ada
di dalam benang.
10. Sebagai tanda bahwa lem sudah benar-benar meresap dan cukup maka
permukaan benang akan kelihatan benar-benar basah oleh lem cair yang
berwarna putih.
11. Jemur bola benang di tempat panas secara menggantung dengan mengikat atau
mengaitkan ikatan ballon.
12. Sisa-sisa lem yang kira oleskan secara berlebihan akan menetes dan terbuang
pada saat kita gantung dan jemur.

Setelah proses jemur, kita tinggal menunggu sampai benang benar-benar kering
dan keras, biasanya dibutuhkan waktu kira-kira sehari penuh dalam kondisi panas
untuk menghasilkan tingkat kekeringan yang sempurna. Bahkan bila cuaca kurang
panas bisa butuh waktu sampai 2 hari.

3. Proses Pemberian Leher

Sesuai dengan namanya Lampu Hias Benang sudah pasti di dalamnya akan kita kasi
bohlam lampu agar dapat menyala, maka harus ada lobang untuk memasukkan bohlam
lampu ke dalam bola benang.

Dalam hal ini ada beberapa pembuat lampu yang hanya memberi lobang dibawah
dengan memotong/menggunting bagian lampu sesuai ukuran yang di inginkan,
kemudian dimasukkan begitu saja ke dudukan lampunya.

Tapi sekarang kita akan membuat lobang lampunya sekaligus sebagai leher, Jadi selain
berfungsi sebagai lobang untuk tempat memasukkan bohlam lampu, juga sebagai
variasi menambah keindahan, dan juga agar antara bola benang dengan dudukan
lampu menyatu dengan sempurna, tapi juga mudah untuk dilepaskan bila kita akan
mengganti bohlam lampu jika suatu saat nanti mati/putus.

Proses pemberian leher ini kita lakukan setelah benang yang kita jemur sudah benar-
benar kering dan keras, maka ballon yang ada di dalam siap untuk di pecahkan dan
dikeluarkan. Berikut proses pengerjaannya:
1. Potong ujung ballon dengan menggunakan cutter, maka otomatis angin yang
ada di dalam ballon akan keluar dan ballon kempes. Seiring dengan kempesnya
ballon tersebut maka ballon akan menyusut dan terpisah di dalam bola benang.
2. Beri lobang atau sayatan/irisan melalui lobang kecil bekas ikatan ballon yang
dipotong tadi, gunakan cutter agar lebih mudah. Panjang irisan kira-kira 1,25inch
3. Setelah terdapat satu irisan maka ujung gunting sudah bisa masuk mlalui irisan
itu, selanjutnya gunakan gunting untuk member irisan di sekeliling lobang kecil
tadi.
4. Potongan yang dibutuhkan sekitar 16 potongan sehingga lobang lobangnya
mudah kita buka, kemudian melalui lobang tersebut masukkan 2 jari untuk
mengambil pecahan ballon yang ada di dalam bola benang. Bila ada benang
yang menempel pada pecahan ballon tadi, tarik semuanya keluar dan gunting
ujungnya sampai didalam bola benang terlihat rapi, tidak ada benang yang
menggantung.
5. Siapkan bulatan PVC yang akan kita tempelkan pada lobang yang telah kita buat.
6. Sebelum ditempelkan, beri double tip mengelilingi bagian dalam PVC
7. Cabut seal double tip sehingga yang tersisa bagian lemnya aja yang menempel
pada PVC tersebut. Kemudian tempelkan pada lobang yang sudah dibuat,
dengan lobang kecil bekas potongan ujung ballon tadi sebagai poros/titik tengah.
Jadi PVC ditempelkan benar-benar berada ditengah bola benang.
8. Tahan PVC agar tidak bergeser dan rekatkan potongan/irisan kecil-kecil yang
sudah kita buat sebelumnya.
9. Setelah potongan-potongan tadi kita kita tempelkan mengelilingi bagian dalam
PVC yang sudah kita kasi double tip, maka lobang pada bagian bola benang akan
terbuka lebar.
10. Siapkan potongan kertas tebal/duplex yang kita potong kecil dan gulung agar
bisa masuk ke dalam lobang yang sudah terbuka, jadi posisinya berada dibagian
dalam, sehingga potongan-potongan benang berada di antara PVC dan kertas
duplex tersebut.
11. Renggangkan gulungan kertas duplex dengan kuat sehingga menekan potongan-
potongan benang tadi dan menempel kuat dengan PVC, atur antara kertas
duplex dengan PVC sejajar dan rapi.
12. Setelah yakin dan dipastikan potongan kertas duplex sudah menekan ujung-
ujung potongan benang dengan kuat, tahan dan berikan lem power/lem korea
lebih dulu di ujung pertemuan kertas duplex tersebut, sehingga kalau pegangan
kita lepaskan, kertas duplex tetap menempel dan tidak longgar lagi.
13. Kemudian berikan lem power / lem korea ke sekeliling dengan merata sehingga
antara PVC, ujung potongan benang, dan kertas duplex menempel dengan
sempurna.
14. Potong ujung-ujung benang yang mengelilingi PVC dengan menggunakan
gunting.
15. Setelah digunting maka benang yang ada diantara PVC dan kertas duplex akan
rata.
16. Rapikan dengan cutter sehingga ujungnya benar-benar rata dan rapi.
17. Periksa sekali lagi bagian dalam bola benang, dan pastikan sudah rapi dan tidak
ada benang yang menggantung, Karena kerapian sangat diutuhkan dalam setiap
proses yang kita lakukan. Selalu dilakukan kontrol pada akhir setiap tahap
pengerjaan.
18. Proses pemberian leher selesai, bola benang sudah dapat berdiri dengan
sempurna.

Dengan selesainya proses pemberian leher ini, maka telah siap untuk dilanjutkan ke
tahapan berikutnya yaitu pemberian hiasan atau model.

4. Proses Membuat Pola Karakter

Dalam tahap ini saya akan member gambaran mengenai proses pembuatan pola
karakter yang akan kita berikan untuk menghiasi bola benang.

Sebelum kita mulai menggunting kain flannel untuk menghiasi bola benang agar
tampak lebih indah, maka terlebih dahulu kita pikirkan bentuk atau karakter yang akan
kita buat. Dalam contoh ini kita akan membuat karakter kartun minie mouse.

1. Langkah awal yang kita lakukan adalah menggambar karakter yang akan kita
buat. Sebagai patokan untuk mengatur skala gambar, kita buatkan lingkaran
sebesar bola benang yang akan kita buatkan karakter, bola benang yang kita
punya berukuran kira-kira 13cm. Buat gambar sebagus mungkin dengan
perbandingan skala yang proporsional antara setiap bagian yang akan kita
gunting nantinya. Masing-masing bagian kita gambar, seperti wajah, mata,
hidung, mulut, lidah, kuping dan pinta.
2. Setelah jadi gambar dari setiap bagian-bagian dari karakter dengan skala yang
proporsional dan terlihat bagus, maka bagian-bagian itu kita extrak/pisahkan,
sehingga kita mempunyai gambar masing masing bagian secara terpisah-pisah.
Proses pembuatan gambar tersebut bisa kita lakukan di computer dengan
program yang kita pahami penggunaannya, kalau saya biasanya menggambar di
program corelDRAW. Tapi bila tidak terbiasa dengan computer boleh juga
digambar manual di kertas. Tapi memang intinya harus bisa menggambar agar
pola yang akan dibuat juga bagus.
3. Bila menggunakan computer, gambar dari bagian-bagian tadi bisa di print, dan
bila menggambar dengan manual berarti hasil gambarnya bisa langsung
digunakan. Selanjutnya gambar bagian-bagian yang terpisah tersebut di tempel
menggunakan lem di atas kertas karton yang kaku (duplex 500gr). Kemudian
gunting mengikuti garis, maka kita akan mendapatkan pola/cetakan dari masing-
masing bagian tersebut.

Pola yang kita buat akan digunakan sebagai cetakan untuk memberi garis guntingan di
kain flannel yang akan kita gunting, dengan cara ini hasil yang kita dapatkan akan lebih
rapi. Apabila kita menggambar langsung di atas kain flannel tanpa membuat
pola/cetakan terlebih dahulu akan terasa sulit. Keuntungan yang kita dapat bila
membuat pola/cetakan terlebih dahulu, maka cetakannya bisa kita simpan, jadi bila kita
akan membuat karakter yang sama di lain waktu, sudah tinggal cetak saja
menggunakan pola/cetakan yang sudah kita punya.

5. Proses Pembentukan Karakter

Sekarang kita akan mulai membentuk karekte kartun Minie Mouse dari mulai
menggambar garis guntingan di atas kain flannel sesuai dengan cetakan yang sudah
dibuat, menggunting sampai menempelkan di atas permukaan bola benang.

1. Ambil salah satu pola/cetakan yang sudah dibentuk dengan kertas karton tebal /
duplex sebelumnya, contohnya pola wajah, kemudian tempelkan di atas kain
flannel warna pink muda, tahan dan beri garis di sekeliling pola tersebut dengan
menggunakan ballpoin.
2. Angkat cetakan pola tersebut dari kaun flannel maka akan terlihat pola tersebut
tercetak di atas kain flannel, selanjutnya gunting kain flannel mengikuti garis
yang sudah ada.
3. Lakukan pencetakan dan pengguntingan pola-pola yang dibutuhkan hingga
semua bagian yang dibutuhkan sudah selesai di gunting, dan jangan lupa warna-
warnanya sesuai gambar yang sudah dibuat.
4. Kita akan mulai menempel satu persatu bagian-bagian tersebut di atas
permukaan bola benang. Yang paling pertama di tempel adalah bagian wajah.
Ambil pola wajah dan beri lem fox yang asli (tanpa di encerkan) dan oleskan di
satu sisi dengan menggunakan kuas kecil (kuas yang biasa digunakan untuk
melukis).
5. Setelah diolesi dengan lem secara merata kemudian tempel ke bola benang
dengan bagian bawah pola wajah hampir menempel pada leher. Tempelkan
bagian tengah secara vertical terlebih dahulu baru kemudian bagian pinggir-
pinggirnya.
6. Periksa tempelan wajah secara keseluruhan sudah rapi, tidak ada lekukan-
lekukan kain flannel di sekeliling pola wajah tersebut, periksa sekeliling dengan
teliti. Ingat selalu bahwa kerapian dan keindahan adalah hal penting dalam
pembuatan lampu hias benang.
7. Setelah wajah tertempel dengan rapi maka yang selanjutnya kita tempel adalah
hidung. Penempelan hidung harus berada pada posisi yang benar, secara vertical
harus berada tepat di garis tengah wajah, tempelan hidung ini akan menjadi
acuan kita untuk penempelan bagian-bagian wajah lainnya. Setelah hidung
lanutkan dengan menempel kelopak mata, mulut, diikuti dengan lidah di atas
tempelan mulut tadi.
8. Setelah selesai di tempel, periksa kembali apakah semua sudah rapi dan
posisinya sudah tepat. Apabila ada yang kurang rapi dan tepat segera betulkan
sebelum lemnya mengering.
9. Ambil bagian kuping dan beri lem pada bagian bawahnya yang akan ditempel ke
bola benang.
10. Tempelkan bagian kuping yang sudah diberi lem pada bola benang sesuai
dengan posisinya sehingga kuping berdiri dengan sempurna. Kemudian diamkan
sebentar hingga lemnya mongering dan kupingnya tidak jatuh lagi.
11. Agar karakternya lebih hidup, jelas dan terlihat bagus, maka akan kita beri garis
wajah dan disekeliling kornea mata. Oleskan lem dengan menggunakan kuas
kecil secara melengkung di bawah kelopak mata dan menyinggung bagian
bawah kedua kelopak mata tersebut.
12. Sekalian oleskan juga lem di sekeliling kedua kelopak mata.
13. Tempelkan benang jala atau bisa juga menggunakan benang wol mengikuti lem
yang suda di oleskan tadi, tempelkan dengan rapi dan kemudian gunting ujung-
ujung benangnya.
14. Tempelkan kornea mata yang berwarna hitam kecil pada kelopak mata.
Sehingga sampai pada tahapan ini sudah bisa terlihat karakter minie mouse
dengan jelas.
15. Dalam kenyataanya kita tidak bisa membedakan tikus cewek dan tikus laki
dengan hanya melihat wajahnya bukan? Dalam hal ini karakter yang kita buat
adalah minie mouse yang berkatakter cewek, maka untuk memperjelas
karakternya kita berikan alis matanya. Alis mata kita buat dari tempelan benang
jala atau benang wol, lakukan proses penempelannya sama dengan sebelumnya.
16. Yang terakhir kita tempelkan adalah Pita, oleskan lem fox pada bagian bawah
belakang pita.
17. Kemudian tempelkan di atas wajah dan tepat didepan kuping. Posisinya harus
berada tepat ditengah. Bayangkan garis vertical di tengah wajah, dan tempelkan
pita tepat ditengah garis vertical tersebut. Nah dengan demikian kita sudah
mendapatkan Lampu hias benang karakter kartun minie mouse yang lucu.
18. Periksa sekali lagi keseluruhan karakter yang sudah kita buat dan pastikan
semua sudah rapi dan sempurna.

Setelah selesai pembentukan karakter tersebut kemudian diamkan hingga semua lem
mengering dengan sempurna. Untuk mempercepat pengeringan boleh menyalakan
lampu di dalam bola benangnya, karena panas yang timbul akan mempercepat proses
pengeringan.

6. Dudukan Lampu dan Finishing

Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses panjang pembuatan lampu hias benang
yang kita lakukan:

1. Siapkan kabel set, fitting dan potongan kayu sebagai tatakan dan sebagai
pondasi bagi lampu hias agar berdiri lebih kokoh karena bertumpu pada tatakan
kayu yang berat. Beberapa pembuat lampu menggunakan dudukan lampu yang
sudah jadi yang bahannya terbuat dari bahan plastik yang ringan. Tapi saya lebih
suka menggunakan kayu limbah pallet karena motif kayunya yang unik sehingga
terlihat lebih kokoh, indah dan alami. Bentuknya boleh disesuaikan dengan
selera, mau persegi, bulat atau bentuk lain. Bila ingin berkreasi lebih lagi pada
potongan kayu ini silahkan agar terlihat lebih menarik.
2. Rangkaikan kabel dengan fitting, prosesnya sangat mudah hanya dengan
nyambungkan kedua ujung kabel pada mur yang sudah tersedia pada fitting,
tempelkan dengan rapi agar tidak ada serat dari kedua ujung kabel tersebut
yang menyatu sehingga menyebabkan short circuit/korsleting. Setelah
tersambung, tempelkan fitting berada tepat di tengah potongan kayu pallet yang
sudah dibentuk, penempelan dapat menggunakan mur atau bisa juga
menggunakan lem power/lem korea, karena lem ini juga akan menempelkan
fitting denga kayu secara kuat. Pasangkan bohlam lampu, coba kabel di colokkan
ke arus listrik, bila menyala berarti proses pembuatan dudukan lampu selesai.
3. Selanjutnua kita berikan sentuhan akhir pada bulatan lampu hias minie mouse
yang sudah kita buat. Tapi sebelumnya pastikan dulu bahwa semua bagian-
bagian dalam pembentukan karakter dari guntingan kain flannel sudah benar-
benar kering dan menempel dengan sempurna. Ambil lampunya dan balik,
sekarang kita berikan lobang atau sobekan pada leher dibagian belakang,
fungsinya sebagai jalur untuk kabel yang melintang di atas tatakan kayu.
Sehingga nantinya lampu dapat berdiri sempurna diatas dudukan/tatakan kayu
yang sudah kita buat.
4. Leher yang kita buat dari bahan PVC warnanya putih, agar sesuai dengan
karakter yang kita buat maka PVC tersebut kita tutup dengan menggunakan
kertas yang berwarna merah. Boleh menggunakan kerts scrap atau kertas lain,
yang penting terlihat bagus dan berwarna merah, gunakan double tip / lem
untuk menempel.
5. Dudukkan lampu pada tatakan, leher benar-benar menempel pada tatakan kayu
dengan rapat, sehingga fitting lampu yang ada di dalam tidak terlihat.
6. Periksa bagian belakang, bahwa lobang atau sobekan pada leher pas buat jalur
kabelnya. Bila sobekan kurang dalam boleh disesuaikan lagi sampai leher benar-
benar menempel dengan tatakan kayu secara sempurna.
7. Selamat..anda sudah menyelesaikan proses pembuatan lampu hias karakter
minie mouse dengan sempurna. Silahkan langsung digunakan dan nikmati hasil
karya anda sendiri.
8. Bila ingin di pasarkan silahkan buat kardus khusus dan masukkan kedalam
kemasan dengan rapi. Lampu Hias Benangpun siap untuk dipasarkan.

Anda mungkin juga menyukai