Anda di halaman 1dari 8

1.

Untuk membuat pola, gunakan balon untuk membentuk bulatan. Tiuplah balon sebesar ukuran lampion yang
dikehendaki. Kemudian ukur diameter balon, sesuai dengan lampion yang akan dibuat.

2.

Tahap kedua campurkan benang dan lem kayu. Kemudian rekatkan campuran tersebut pada balon yang telah
Anda tiup. Lakukan sampai seluruh permukaan balon tertutup oleh benang.

3.

Jika permukaan balon telah tertutupi, selanjutnya jemur di bawah sinar matahari, agar lem kayu bisa kering
dan kaku. Untuk ukuran lampion kecil, cukup dipanaskan seharian. Namun untuk lampion yang cukup besar,
membutuhkan waktu pengeringan yang cukup lama ( 4 hari).

4.

Setelah kering, pecahkan balon yang ada di dalamnya. Sehingga yang terbentuk hanyalah bulatan benang
yang siap dijadikan lampion.

5.

Tahap terakhir, masukan lampu dan kabel untuk menciptakan cahaya pada lampion. Dan lampion benang pun
siap dipasarkan.

1.

Menyiapkan Bahan dan Peralatan

Sebelum memulai proses pembuatan lampu hias benang harus kita persiapkan dulu bahan dan peralatan
yang dibutuhkan seperti yang saya tunjukkan pada gambar diatas:

Benang Obras sesuai dengan warna karakter yang akan dibuat, umumnya benang obras
tersedia dalam gulungan kecil, sedang dan ukuran kiloan. Untuk membuat lampu hias ukuran
kecil dibutuhkan satu atau dua roll benang obras kecil.
Kain Flanel sesuai dengan warna yang dibutuhkan. Sebagai contoh kai ini kita akan membuat
karakter minie mouse dan yang kita butuhkan adalah warna: pink muda, pink tua, putih, merah,
hitam. Di toko biasanya dapat kita peroleh ukuran meteran atau ukuran kecil yang sudah
dipotong-potong dengan harga Rp.2.500/potong.
Ballon Tiup diusahakan beli ballon metalik (ballon party) yang ukuran sedang, karena balonnya
lebih tebal dan bentuknya seimbang setelah ditiup. Alasan kenapa saya memilih ballon tiup
sebagai cetakan adalah karena ballon tiup bentuknya elastis sehingga gulungan benang bisa
diatur sesuai keinginan, mau bulat ataupun agak lebih lonjong atau ellips. Bila kita gunakan ballon
karet yang bisa dikempesin lagi, bentuknya adalah bulat sempurna. Padahal tidak semua karakter
terlihat bagus bila dibuat dalam bentuk bulat sempurna.
Lem Kayu Biasanya saya gunakan lem fox, tapi bila tidak tersedia bisa diganti dengan merek
lain yang sejenis. Kita gunakan lem ini karena nantinya kalau dikeringkan akan bening sehingga
tidak merubah warna asli benang yang kita gunakan. Lem ini juga akan digunakan untuk
menempel potongan pola kain flannel ke bola benangnya.
Lem Power atau biasa disebut dengan lem korea dibutuhkan untuk penempelan cepat.
Kabel Set kabel yang sudah satu set dengan colokannya.
Fitting Lampu dapat diperoleh di toko-toko listrik.
Bohlam Lampu 5 watt untuk ukuran lampu yang lebih besar dapat digunakan watt yang lebih
besar sesuai dengan cahaya yang kita inginkan.

Potongan Kayu sebagai dudukan fitting.


Bahan PVC bulat diameter 2,5 inch dan lebar 1cm digunakan sebagai leher dan pembentukan
lobang pada bola benang agar mudah memasukkan bohlam lampu.
Double tip dengan lebar 1,2cm.
Potongan kertas tebal/duplex 500gr dipotong memanjang 24cm dan lebar 1,5cm.
Gunting pilih gunting yang tidak terlalu tebal dengan ujung yang agak lancip karena akan lebih
mudah untuk menggunting bagian yang lebih kecil.
Cutter besar jangan cutter kecil karena terlalu lentur dan mudah patah
Obeng dan Tang
Kuas kecil yang biasa digunakan untuk melukis, dan kuas besar yang biasa digunakan untuk
cat tembok.
Benang Jala warna hitam, benang dengan ukuran besar yang nantinya dibutuhkan untuk
menyempurnakan pembentukan karakter. Bila tidak ada benang jala dapat diganti dengan
benang wol.
Meja Kerja Bagi yang ingin menekuni pembuatan lampu ini sebagai usaha sebaiknya
dilengkapi dengan meja kerja supaya dalam bekerja lebih mudah dan tidak terlalu menunduk.

Semua yang disebutkan diatas adalah bahan dan peralatan yang kita butuhkan dalam proses pembuatan
lampu hias benang obras.

2.

Proses Gulung, Lem, dan Pengeringan

Setelah tahap persiapan bahan dan alat maka sekarang akan kita mulai tahap selanjutnya yaitu proses
gulung bola benang hingga siap untuk di keringkan setelah di lem.
Biasanya dalam proses penggulungan benang, diajarkan dengan cara gulung basah, maksudnya bahwa
dalam proses gulung ballon harus di oles dengan lem dahulu, benangnya harus di cempungin di dalam
lem dulu, atau benang ditarik melalui lem, dan juga melakukan pengeleman berkali-kali sampai selesai.
Semuanya itu saya sebut dengan proses basah, dimana pada saat menggulung tangan kita pasti lengket
dan berlumuran dengan lem.
Tapi proses yang akan kita lakukan adalah penggulungan dengan cara kering sampai selesai proses
penggulungan, jadi bisa kita lakukan penggulungan beberapa atau banyak bola benang, dan baru
kemudian nanti di lakukan pengeleman secara bersamaan sebelum di jemur.
Dalam penggulungan benang tidak mungkin seseorang langsung bisa melakukan dengan baik, melainkan
harus belajar dahulu cara-cara atau tehnik menggulung dan bila belum berhasil jangan enggan untuk
mencoba dan mencoba lagi sampai dihasilkan bola benang dengan bentuk yang sesuai. Bila belum
menguasai tehnik menggulung maka dipastikan bentuk ballon yang tadinya bulat akan benjol-benjol
setelah digulung dengan benang. Tidak ada satu teori tehnik menggulung yang bisa kita tuangkan kepada
seseorang dan langsung bisa, tapi tehnik gulung tersebut akan dikuasai dan dipelajari saat mulai
menggulung, sekali kita menemukan tehniknya maka kita akan bisa menggulung ballon dengan gaya
gulung kita sendiri yang belum tentu sama dengan gaya gulung orang lain. Menggulung ballon ukuran
besar lebih sulit dibandingkan dengan ballon ukuran kecil, Oleh karena itu kita mulai belajar dengan
ballon kecil terlebih dahulu.
Mari kita langsung praktek sambil belajar beberapa tehnik dasar penggulungan benang, sebagai berikut:

1.

2.

3.

4.

5.
6.
7.

8.

Tiup ballon kira-kira seukuran bola takraw, atau buah melon, atau diameter 13cm, kemudian
ikatkan ujung ballonnya. warna ballon harus kontras dengan warna benang yang akan kita gulung
supaya nantinya bisa kita tau dengan jelas apakah ballon sudah benar-benar tertutup dengan
benang atu belum.
Letakkan benang obras dibawah rak gulung, atau alternatif lain letakkan di bawah meja atau kursi
yang ada lobangnya, atau bila tidak ada boleh letakkan di bawah gagang pintu, atau apa saja
yang penting benang bisa kita cantolkan atau tarik melalui lobang tadi, sehingga waktu
menggulung benang akan selalu tertarik ke atas dengan mulus. Bila di letakkan begitu saja maka
waktu menggulung benang akan tertarik dan selalu jatuh. Dapat juga diletakkan di wadah yang
memungkinkan benang untuk berputar saat ditarik. Jika posisi nya sudah tepat kemudian lilitkan
ujung benang pada ujung/ikatan ballon
Mulai menggulung secara acak keseluruh bagian ballon, pada awal menggulung diusahakan
dengan lembut, benang jangan terlalu ditahan sehingga memberikan tekanan lebih ke ballonnya
yang dapat mengakibatkan ballon langsung benjol dan kehilangan bentuknya. Tiap gulungan
tidak boleh menumpuk pada satu tempat melainkan harus selalu berpindah dan merata ke
seluruh bagian benang, secara acak tapi harus selalu seimbang. Intinya ballon harus selalu di
putar supaya tidak ada dua kali gulungan yang menimpa gulungan sebelumnya pada posisi yang
sama, karena itu akan memberikan tekanan lebih pada posisi itu. Ingat, bahwa ballon itu elastis,
didalam ballon itu ada angin, jadi bila kita tekan di satu tempat lebih besar dari pada tempat lain
maka angin yang ada di dalam ballon akan mencari tempat dimana gulungan benang lebih
lemah, yang akan mengakibarkan bentuk ballonnya menjadi benjol. Jadi gulungan harus selalu
seimbang.
Sebagai contoh coba perhatikan gambar diatas no.3 dan no.4, dari awal mulai menggulung
dimana benang masih jarang tapi terlihat merata disemua permukaan ballon, hingga pada
gambar no.4 gulungan sudah mulai terlihat rapat tapi keseimbangan tetap terjaga, benang tetap
memenuhi permukaan ballon secara merata, sehingga bentuk ballon juga tetap terjaga bulat.
Lakukan proses yang sama sampai ballon tidak terlihat lagi, yang menandakan gulungan benang
sudah mulai tebal.
Rapikan gulungan dengan teliti dan merata. Ingat, posisi gulungan benang jangan di atur dengan
rapi, tapi harus selalu acak sehingga terlihat abstrak, karena disitulah salah satu letak ke unikan
lampu benang yang sedang kita buat.
Setelah ketebalan benang kira-kira cukup maka ikatkan ujung benang ke ikatan ballon dan
putuskan. Tidak ada ukuran pasti ketebalan benang yang kita gulung sebagai ukuran bahwa
gulungan sudah selesai. Apabila kita sudah sering gulung maka kita akan menemukan feeling
mengenai ketebalan yang sempurna. Tapi untuk pemula sebagai patokannya adalah bahwa
seluruh permukaan ballon sudah tidak terlihat lagi, semua sudah tertutup oleh benang. Setelah
selesai digulung coba hasil gulungan di letakkan di tempat datar dengan ikatan ballon berada di
atas, bila dapat berdiri dengan baik dengan ikatan ballon tepat berada di atas dan ditengah, itu
menandakan gulungan kita sempurna.
Selanjutnya setelah selesai gulung, maka sudah siap untuk kita lakukan proses pemberian lem
agar nantinya setelah kering benang akan keras dan bentuknya tetap terjaga setelah ballon di
pecahkan. Lem fox harus kita cairkan terlebih dahulu. Tuangkan lem fox ke dalam wadah,
tambahkan air sedikit kemudian aduk hingga merata, kemudian tambahkan lagi sedikit air dan
aduk lagi. Jadi pada awal mengaduk jangan langsung tambahkan air yang banyak karena itu akan
mengakibatkan lem susal larut dengan airnya, tambahkan air hingga encer seperti susu. Jangan
terlalu kental karena akan sulit untuk dapat meresap ke dalam benang, dan jangan terlalu encer
karena nantinya bola benang yang dihasilkan akan jadi lembek karena kekurangan lem. Perkiraan
kekentalannya adalah seperti susu kental yang biasa kita minum. Tingkat kekentalan yang tepat
akan kita temukan berdasarkan pengalaman.

9.

Oleskan lem dengan menggunakan kuas besar ke seluruh permukaan benang secara merata
sampai benar-benar meresap hingga ke cetakan ballon yang ada di dalam benang.
10. Sebagai tanda bahwa lem sudah benar-benar meresap dan cukup maka permukaan benang akan
kelihatan benar-benar basah oleh lem cair yang berwarna putih.
11. Jemur bola benang di tempat panas secara menggantung dengan mengikat atau mengaitkan
ikatan ballon.
12. Sisa-sisa lem yang kira oleskan secara berlebihan akan menetes dan terbuang pada saat kita
gantung dan jemur.
Setelah proses jemur, kita tinggal menunggu sampai benang benar-benar kering dan keras, biasanya
dibutuhkan waktu kira-kira sehari penuh dalam kondisi panas untuk menghasilkan tingkat kekeringan
yang sempurna. Bahkan bila cuaca kurang panas bisa butuh waktu sampai 2 hari.

3.

Proses Pemberian Leher

Sesuai dengan namanya Lampu Hias Benang sudah pasti di dalamnya akan kita kasi bohlam lampu agar
dapat menyala, maka harus ada lobang untuk memasukkan bohlam lampu ke dalam bola benang.
Dalam hal ini ada beberapa pembuat lampu yang hanya memberi lobang dibawah dengan
memotong/menggunting bagian lampu sesuai ukuran yang di inginkan, kemudian dimasukkan begitu saja
ke dudukan lampunya.
Tapi sekarang kita akan membuat lobang lampunya sekaligus sebagai leher, Jadi selain berfungsi sebagai
lobang untuk tempat memasukkan bohlam lampu, juga sebagai variasi menambah keindahan, dan juga
agar antara bola benang dengan dudukan lampu menyatu dengan sempurna, tapi juga mudah untuk
dilepaskan bila kita akan mengganti bohlam lampu jika suatu saat nanti mati/putus.
Proses pemberian leher ini kita lakukan setelah benang yang kita jemur sudah benar-benar kering dan
keras, maka ballon yang ada di dalam siap untuk di pecahkan dan dikeluarkan. Berikut proses
pengerjaannya:

1.

Potong ujung ballon dengan menggunakan cutter, maka otomatis angin yang ada di dalam ballon
akan keluar dan ballon kempes. Seiring dengan kempesnya ballon tersebut maka ballon akan
menyusut dan terpisah di dalam bola benang.

2.
3.
4.

5.
6.
7.

8.
9.
10.
11.
12.

13.
14.
15.
16.
17.
18.

Beri lobang atau sayatan/irisan melalui lobang kecil bekas ikatan ballon yang dipotong tadi,
gunakan cutter agar lebih mudah. Panjang irisan kira-kira 1,25inch
Setelah terdapat satu irisan maka ujung gunting sudah bisa masuk mlalui irisan itu, selanjutnya
gunakan gunting untuk member irisan di sekeliling lobang kecil tadi.
Potongan yang dibutuhkan sekitar 16 potongan sehingga lobang lobangnya mudah kita buka,
kemudian melalui lobang tersebut masukkan 2 jari untuk mengambil pecahan ballon yang ada di
dalam bola benang. Bila ada benang yang menempel pada pecahan ballon tadi, tarik semuanya
keluar dan gunting ujungnya sampai didalam bola benang terlihat rapi, tidak ada benang yang
menggantung.
Siapkan bulatan PVC yang akan kita tempelkan pada lobang yang telah kita buat.
Sebelum ditempelkan, beri double tip mengelilingi bagian dalam PVC
Cabut seal double tip sehingga yang tersisa bagian lemnya aja yang menempel pada PVC
tersebut. Kemudian tempelkan pada lobang yang sudah dibuat, dengan lobang kecil bekas
potongan ujung ballon tadi sebagai poros/titik tengah. Jadi PVC ditempelkan benar-benar berada
ditengah bola benang.
Tahan PVC agar tidak bergeser dan rekatkan potongan/irisan kecil-kecil yang sudah kita buat
sebelumnya.
Setelah potongan-potongan tadi kita kita tempelkan mengelilingi bagian dalam PVC yang sudah
kita kasi double tip, maka lobang pada bagian bola benang akan terbuka lebar.
Siapkan potongan kertas tebal/duplex yang kita potong kecil dan gulung agar bisa masuk ke
dalam lobang yang sudah terbuka, jadi posisinya berada dibagian dalam, sehingga potonganpotongan benang berada di antara PVC dan kertas duplex tersebut.
Renggangkan gulungan kertas duplex dengan kuat sehingga menekan potongan-potongan
benang tadi dan menempel kuat dengan PVC, atur antara kertas duplex dengan PVC sejajar dan
rapi.
Setelah yakin dan dipastikan potongan kertas duplex sudah menekan ujung-ujung potongan
benang dengan kuat, tahan dan berikan lem power/lem korea lebih dulu di ujung pertemuan
kertas duplex tersebut, sehingga kalau pegangan kita lepaskan, kertas duplex tetap menempel
dan tidak longgar lagi.
Kemudian berikan lem power / lem korea ke sekeliling dengan merata sehingga antara PVC, ujung
potongan benang, dan kertas duplex menempel dengan sempurna.
Potong ujung-ujung benang yang mengelilingi PVC dengan menggunakan gunting.
Setelah digunting maka benang yang ada diantara PVC dan kertas duplex akan rata.
Rapikan dengan cutter sehingga ujungnya benar-benar rata dan rapi.
Periksa sekali lagi bagian dalam bola benang, dan pastikan sudah rapi dan tidak ada benang yang
menggantung, Karena kerapian sangat diutuhkan dalam setiap proses yang kita lakukan. Selalu
dilakukan kontrol pada akhir setiap tahap pengerjaan.
Proses pemberian leher selesai, bola benang sudah dapat berdiri dengan sempurna.

Dengan selesainya proses pemberian leher ini, maka telah siap untuk dilanjutkan ke tahapan berikutnya
yaitu pemberian hiasan atau model.

4.

Proses Membuat Pola Karakter

Dalam tahap ini saya akan member gambaran mengenai proses pembuatan pola karakter yang akan kita
berikan untuk menghiasi bola benang.

Sebelum kita mulai menggunting kain flannel untuk menghiasi bola benang agar tampak lebih indah,
maka terlebih dahulu kita pikirkan bentuk atau karakter yang akan kita buat. Dalam contoh ini kita akan
membuat karakter kartun minie mouse.
1.

2.

3.

Langkah awal yang kita lakukan adalah menggambar karakter yang akan kita buat. Sebagai
patokan untuk mengatur skala gambar, kita buatkan lingkaran sebesar bola benang yang akan
kita buatkan karakter, bola benang yang kita punya berukuran kira-kira 13cm. Buat gambar
sebagus mungkin dengan perbandingan skala yang proporsional antara setiap bagian yang akan
kita gunting nantinya. Masing-masing bagian kita gambar, seperti wajah, mata, hidung, mulut,
lidah, kuping dan pinta.
Setelah jadi gambar dari setiap bagian-bagian dari karakter dengan skala yang proporsional dan
terlihat bagus, maka bagian-bagian itu kita extrak/pisahkan, sehingga kita mempunyai gambar
masing masing bagian secara terpisah-pisah. Proses pembuatan gambar tersebut bisa kita
lakukan di computer dengan program yang kita pahami penggunaannya, kalau saya biasanya
menggambar di program corelDRAW. Tapi bila tidak terbiasa dengan computer boleh juga
digambar manual di kertas. Tapi memang intinya harus bisa menggambar agar pola yang akan
dibuat juga bagus.
Bila menggunakan computer, gambar dari bagian-bagian tadi bisa di print, dan bila menggambar
dengan manual berarti hasil gambarnya bisa langsung digunakan. Selanjutnya gambar bagianbagian yang terpisah tersebut di tempel menggunakan lem di atas kertas karton yang kaku
(duplex 500gr). Kemudian gunting mengikuti garis, maka kita akan mendapatkan pola/cetakan
dari masing-masing bagian tersebut.

Pola yang kita buat akan digunakan sebagai cetakan untuk memberi garis guntingan di kain flannel yang
akan kita gunting, dengan cara ini hasil yang kita dapatkan akan lebih rapi. Apabila kita menggambar
langsung di atas kain flannel tanpa membuat pola/cetakan terlebih dahulu akan terasa sulit. Keuntungan
yang kita dapat bila membuat pola/cetakan terlebih dahulu, maka cetakannya bisa kita simpan, jadi bila
kita akan membuat karakter yang sama di lain waktu, sudah tinggal cetak saja menggunakan
pola/cetakan yang sudah kita punya.

5. Proses Pembentukan Karakter


Sekarang kita akan mulai membentuk karekte kartun Minie Mouse dari mulai menggambar garis
guntingan di atas kain flannel sesuai dengan cetakan yang sudah dibuat, menggunting sampai
menempelkan di atas permukaan bola benang.

1.
2.
3.
4.

5.
6.
7.

8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

16.
17.

18.

Ambil salah satu pola/cetakan yang sudah dibentuk dengan kertas karton tebal / duplex
sebelumnya, contohnya pola wajah, kemudian tempelkan di atas kain flannel warna pink muda,
tahan dan beri garis di sekeliling pola tersebut dengan menggunakan ballpoin.
Angkat cetakan pola tersebut dari kaun flannel maka akan terlihat pola tersebut tercetak di atas
kain flannel, selanjutnya gunting kain flannel mengikuti garis yang sudah ada.
Lakukan pencetakan dan pengguntingan pola-pola yang dibutuhkan hingga semua bagian yang
dibutuhkan sudah selesai di gunting, dan jangan lupa warna-warnanya sesuai gambar yang sudah
dibuat.
Kita akan mulai menempel satu persatu bagian-bagian tersebut di atas permukaan bola benang.
Yang paling pertama di tempel adalah bagian wajah. Ambil pola wajah dan beri lem fox yang asli
(tanpa di encerkan) dan oleskan di satu sisi dengan menggunakan kuas kecil (kuas yang biasa
digunakan untuk melukis).
Setelah diolesi dengan lem secara merata kemudian tempel ke bola benang dengan bagian
bawah pola wajah hampir menempel pada leher. Tempelkan bagian tengah secara vertical
terlebih dahulu baru kemudian bagian pinggir-pinggirnya.
Periksa tempelan wajah secara keseluruhan sudah rapi, tidak ada lekukan-lekukan kain flannel di
sekeliling pola wajah tersebut, periksa sekeliling dengan teliti. Ingat selalu bahwa kerapian dan
keindahan adalah hal penting dalam pembuatan lampu hias benang.
Setelah wajah tertempel dengan rapi maka yang selanjutnya kita tempel adalah hidung.
Penempelan hidung harus berada pada posisi yang benar, secara vertical harus berada tepat di
garis tengah wajah, tempelan hidung ini akan menjadi acuan kita untuk penempelan bagianbagian wajah lainnya. Setelah hidung lanutkan dengan menempel kelopak mata, mulut, diikuti
dengan lidah di atas tempelan mulut tadi.
Setelah selesai di tempel, periksa kembali apakah semua sudah rapi dan posisinya sudah tepat.
Apabila ada yang kurang rapi dan tepat segera betulkan sebelum lemnya mengering.
Ambil bagian kuping dan beri lem pada bagian bawahnya yang akan ditempel ke bola benang.
Tempelkan bagian kuping yang sudah diberi lem pada bola benang sesuai dengan posisinya
sehingga kuping berdiri dengan sempurna. Kemudian diamkan sebentar hingga lemnya
mongering dan kupingnya tidak jatuh lagi.
Agar karakternya lebih hidup, jelas dan terlihat bagus, maka akan kita beri garis wajah dan
disekeliling kornea mata. Oleskan lem dengan menggunakan kuas kecil secara melengkung di
bawah kelopak mata dan menyinggung bagian bawah kedua kelopak mata tersebut.
Sekalian oleskan juga lem di sekeliling kedua kelopak mata.
Tempelkan benang jala atau bisa juga menggunakan benang wol mengikuti lem yang suda di
oleskan tadi, tempelkan dengan rapi dan kemudian gunting ujung-ujung benangnya.
Tempelkan kornea mata yang berwarna hitam kecil pada kelopak mata. Sehingga sampai pada
tahapan ini sudah bisa terlihat karakter minie mouse dengan jelas.
Dalam kenyataanya kita tidak bisa membedakan tikus cewek dan tikus laki dengan hanya melihat
wajahnya bukan? Dalam hal ini karakter yang kita buat adalah minie mouse yang berkatakter
cewek, maka untuk memperjelas karakternya kita berikan alis matanya. Alis mata kita buat dari
tempelan benang jala atau benang wol, lakukan proses penempelannya sama dengan
sebelumnya.
Yang terakhir kita tempelkan adalah Pita, oleskan lem fox pada bagian bawah belakang pita.
Kemudian tempelkan di atas wajah dan tepat didepan kuping. Posisinya harus berada tepat
ditengah. Bayangkan garis vertical di tengah wajah, dan tempelkan pita tepat ditengah garis
vertical tersebut. Nah dengan demikian kita sudah mendapatkan Lampu hias benang karakter
kartun minie mouse yang lucu.
Periksa sekali lagi keseluruhan karakter yang sudah kita buat dan pastikan semua sudah rapi dan
sempurna.

Setelah selesai pembentukan karakter tersebut kemudian diamkan hingga semua lem mengering dengan
sempurna. Untuk mempercepat pengeringan boleh menyalakan lampu di dalam bola benangnya, karena
panas yang timbul akan mempercepat proses pengeringan.

6. Dudukan Lampu dan Finishing


Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses panjang pembuatan lampu hias benang yang kita lakukan:

1.

2.

3.

4.

5.
6.
7.
8.

Siapkan kabel set, fitting dan potongan kayu sebagai tatakan dan sebagai pondasi bagi lampu
hias agar berdiri lebih kokoh karena bertumpu pada tatakan kayu yang berat. Beberapa pembuat
lampu menggunakan dudukan lampu yang sudah jadi yang bahannya terbuat dari bahan plastik
yang ringan. Tapi saya lebih suka menggunakan kayu limbah pallet karena motif kayunya yang
unik sehingga terlihat lebih kokoh, indah dan alami. Bentuknya boleh disesuaikan dengan selera,
mau persegi, bulat atau bentuk lain. Bila ingin berkreasi lebih lagi pada potongan kayu ini
silahkan agar terlihat lebih menarik.
Rangkaikan kabel dengan fitting, prosesnya sangat mudah hanya dengan nyambungkan kedua
ujung kabel pada mur yang sudah tersedia pada fitting, tempelkan dengan rapi agar tidak ada
serat dari kedua ujung kabel tersebut yang menyatu sehingga menyebabkan short
circuit/korsleting. Setelah tersambung, tempelkan fitting berada tepat di tengah potongan kayu
pallet yang sudah dibentuk, penempelan dapat menggunakan mur atau bisa juga menggunakan
lem power/lem korea, karena lem ini juga akan menempelkan fitting denga kayu secara kuat.
Pasangkan bohlam lampu, coba kabel di colokkan ke arus listrik, bila menyala berarti proses
pembuatan dudukan lampu selesai.
Selanjutnua kita berikan sentuhan akhir pada bulatan lampu hias minie mouse yang sudah kita
buat. Tapi sebelumnya pastikan dulu bahwa semua bagian-bagian dalam pembentukan karakter
dari guntingan kain flannel sudah benar-benar kering dan menempel dengan sempurna. Ambil
lampunya dan balik, sekarang kita berikan lobang atau sobekan pada leher dibagian belakang,
fungsinya sebagai jalur untuk kabel yang melintang di atas tatakan kayu. Sehingga nantinya
lampu dapat berdiri sempurna diatas dudukan/tatakan kayu yang sudah kita buat.
Leher yang kita buat dari bahan PVC warnanya putih, agar sesuai dengan karakter yang kita buat
maka PVC tersebut kita tutup dengan menggunakan kertas yang berwarna merah. Boleh
menggunakan kerts scrap atau kertas lain, yang penting terlihat bagus dan berwarna merah,
gunakan double tip / lem untuk menempel.
Dudukkan lampu pada tatakan, leher benar-benar menempel pada tatakan kayu dengan rapat,
sehingga fitting lampu yang ada di dalam tidak terlihat.
Periksa bagian belakang, bahwa lobang atau sobekan pada leher pas buat jalur kabelnya. Bila
sobekan kurang dalam boleh disesuaikan lagi sampai leher benar-benar menempel dengan
tatakan kayu secara sempurna.
Selamat..anda sudah menyelesaikan proses pembuatan lampu hias karakter minie mouse
dengan sempurna. Silahkan langsung digunakan dan nikmati hasil karya anda sendiri.
Bila ingin di pasarkan silahkan buat kardus khusus dan masukkan kedalam kemasan dengan rapi.
Lampu Hias Benangpun siap untuk dipasarkan.

Anda mungkin juga menyukai