KELOMPOK 3
Nama : Siti
Puji dan sukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas waktu dan
kesempatan yang diberikan sehingga dapat menyelesaikan Makalah Tugas Pramuka ini
dengan tepat pada waktunya.Tidak lupa kami sampaikan terimakasih untuk sebesar besar
yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan Makalah Tugas
Pramuka Tentang Tali Temali
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini bisa dikatakan masih jauh dari kata
sempurna untuk itu kami menunggu kritik dan saran yang membangun agar kedepannya kami
bisa lebih baik lagi.
Penyusun
BABI
PENDAHULUAN
Pramuka memang sudah tidak asing dengan kata Simpul namun masih banyak anggota
pramuka khususnya penggalang masih belum tau bagaimanakah cara membuat simpul simpul
tersebut.
Dalam tali temali, kita sering mencampur adukan antar tali, simpul dan ikatan. Hal ini
sebenarnya berbeda sekali. Berikut perbedaannya :
· TALI = bendanya
· IKATAN = tali dengan benda lain (umpamanya dengan kayu dan sebagainya)
PEMELIHARAAN TALI
Pada jaman sekarang memang banyak tali tahan lapuk, umpamanya; tali plastic. Akan
tetapi tidak jarang pula, kita akan menemukan tali yang mudah sekali lapuk. Untuk hal ini,
kita perlu merawatnya dengan teliti.
Beberapa jenis tali yang digunakan umumnya pada kepramukaan adalah tali yang terbuat dari
bahan nylon, yang mempunyai kelemahan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain:
Agar tali tahan lama dan dapt dipergunakan untuk jangka waktu yang panjang tali harus dan
perlu diberi perlakuan khusus setelah dipakai kegiatan. Lakukan beberapa langkah berikut
untuk pemeliharaan tali:
1. Kotoran/kerikil yang melekat pada tali dicuci dengan air dingin (tidak tahan terhadap
panas) dan dikeringkan di tempat yang tidak terkena matahari langsung (diangin-anginkan).
2. Tali harus dijauhkan dari bahan-bahan yang merusak tali, misalnya; air accu, oil, minyak,
bahan-bahan kimia,dll.
3. Penyimpanan tali pada tempat/ruangan tertentu yang terhindar dari cahaya matahari secara
langsung, dan diusahakan sirkulasi udara lancar dengan kelembaban rendah.
4. Tali disimpan dalam keadaan kering dan digantung dalam bentuk lingkaran atau gulungan
yang secara sederhana dan mudah diurai kembali
Hasil bentukan dari tali, yaitu terdiri dari: simpul, ikat dan jerat. Simpul, ikatan, maupun jerat
yang baik dan benar adalah simpul, ikatan, dan jerat yang dapat digunakan dengan kuat, tidak
mudah lepas dan mudah untuk dilepas kembali. Dan kita akan membahasnya satu persatu.
A. SIMPUL
Simpul merupakan hasil bentukan dari tali atau dua utas tali. Macam-macam dari simpul
yaitu:
Simpul hidup
Simpul hidup berfungsi untuk mengikat suatu benda akan tetapi untuk melepasnya tidak
susah biasanya di gunakan untuk mengikat hewan cara membuat
2. Simpul mati
Simpul mati biasanya digunakan untuk mengakhiri suatu simpul. meskipun simpul ini terlihat
mudah di buat namun banyak juga yang masih salah membuat simpul mati
cara membuat:
Fungsi : Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin.
3. Simpul pangkal
Simpul pangkal merupakan simpul yang sering digunakan untuk mengawali atau mengakhiri
suatu simpul lain nya. contoh jika kita ingin membuat simpul palang maka langkah pertama
kita harus pangkal terlebih dahulu pada salah satu tongkat.
Cara membuat simpul pangkal ada dua yaitu dengan cara memebuat lingkaran dan dililitkan
4. Simpul jangkar
Untuk membuat simpul jangkar atau cow hitch sangat mudah. Ada beberapa cara dalam
membuat simpul jangkar. Cara yang paling umum dan dianjurkan adalah sebagai berikut:
Lingkarkan ujung tali pada benda yang hendak ditali dari sebelah bawah benda(gambar 1)
Lingkarkan ujung tali sekali lagi pada benda yang hendak ditali dari sebelah atas benda
(gambar 3)
Selipkan ujung tali sehingga sama dan sejajar dengan badan tali (gambar 4)
Di samping cara tersebut di atas, bisa juga dengan langkah lain seperti gambar berikut:
Bagi dua tali dan lingkarkan pada benda yang hendak ditali
Tarik kedua badan tali (lihat tanda panah), sehingga seluruh tali masuk ke dalam sosok
Cara kedua ini tampak lebih mudah dan cepat namun memiliki keterbatasan terutama jika
badan tali terlalu panjang akan sehingga memakan waktu ketika menarik badan tali hingga
masuk ke dalam sosok. Karena itu cara kedua hanya direkomendasikan jika tali tidak terlalu
panjang.
5. Simpul Tarik
Simpul tiang (bowline knot) menhasilkan loop tali yang tidak bisa membesar/ mengecil lagi.
Kegunaannya antara lain:
Jika 2 simpul tiang dihubungkan bisa juga digunakan untuk menyambung tali.
Cara membuat:
7. Simpul Anyam
Untuk membuat simpul anyam atau sheet bend tidaklah sulit. Caranya adalah:
1. Buatlah sosok pada ujung utas tali yang berukuran lebih besar (dalam gambar, tali
berwarna biru)
2. Masukkan ujung tali yang lebih kecil (merah) ke dalam sosok tali besar (biru) dari
arah bawah
3. Belitkan ujung tali kecil (merah) di bawah tali biru
4. Sisipkan ujung tali merah ke bawah badan tali itu sendiri (gambar 3)
Fungsi : Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam
keadaan kering.
Cara membuat:
Cara membuat simpul anyam berganda
Simpul anyam berganda telah selesai dibuat. Jika dicermati, mulai langkah pertama hingga
ketiga di atas sama persis seperti membuat simpul anyam. Dan jika diakhir dilangkah tersebut
(langkah ketiga; gambar 2), telah tercipta simpul anyam. Dan jika ingin membuat simpul
anyam berganda tinggal dilanjutkan dengan langkah keempat dan kelima saja.
Fungsi :gunnanya untuk menyambung dua utas tali yang ukurannya tidak sama besar yang
basah dan atau tidak licin
9. Anyaman rantai
Cara membuatnya:
Fungsi :gunanya untuk memendekkan tali
Fungsi : Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas.
Untuk membuat simpul tiang caranya tidak sulit. Perhatikan terlebih dahulu gambar berikut:
Fungsi : Gunanya Untuk mengikat benda hidup/leher binatang agar yang diikat tidak terjerat,
dan untuk menambatkan tali pengikat binatang pada pohon agar binatang itu dapat bergerak
bebas.
12. Simpul Kembar/Nelayan
Simpul nelayan, simpul kembar, simpul inggris, simpul portugis (fisherman's knot)
sebenarnya merupakan gabungan dari dua buah simpul hidup pada masing-masing ujung dari
dua utas tali. Sehingga cara membuat simpul ini sebenarnya sangat mudah dan tidak sulit.
Fungsi : Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan
licin dan basah
Simpul tambat juga berfungsi sebagai awalan pada simpul simpul yang lainnya
Fungsi : Gunanya Untuk memulai ikatan dan digunakan untuk menyeret balok.
Fungsi : Gunanya Untuk diikatkan pada tali penarik agar orang lain dapat membantu
menarik.
Gambar (step)
Fungsi : Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan .
Fungsi : simpul yang dibuat untuk menghindari lepasnya ujung atau ekor tali dari ikatan yang
berbentuk lingkaran pada tali tersebut.
Tambahan:
Simpul silang fungsinya hampir sama dengan simpul palang namun simpul silang lebih cepat
dan lebih kuat
cara membuat
untuk awalan menggunakan simpul tambat dan akhiran menggunakan simpul pangkal
B. IKATAN
Ikatan merupakan bentukan tali yang digunakan untuk mengikat dua benda. Macam-macam
dari ikatan yaitu:
Untuk kaki tiga saya akan tunjukan yang menggunakan awalan simpul Pangkal
cara membuat
Fungsi : Untuk mengikat tiga tiang dalam pembuatan kaki tiga, jemuran.
2. Ikatan Palang
Ikatan palang
Ikatan palang berguna untuk mengencangkan kedua tongkat vertikal dan horizontal sehingga
kedua tongkat tersebut menjadi rapat dan sulit dilepaskan.
cara membuat
yang pertama kita membuat simpul pangkal terlebih dahulu dan setelah itu kita lilitkan tali
tersebut seperti gambar dan jika sudah buat simpul mati pada salah satu tongkat
Fungsi : Untuk mengikat dua tiang yang bersilangan denga sudut 90⁰ (siku-siku)
3. Ikatan Silang
Fungsi : Untuk mengikat dua buah tiang yang bersilangan tidak berbentuk siku.
5. Ikatan Canggah
Fungsi ikatan tersebut menyambung tongkat dengan tali secara vertical ( sejajar ) ikatan
canggah biasa dikenal dengan nama sambung tongkat
Cara membuat
Tips : agar tongkat tersambung dengan kuat setiap dua kali lilitan tarik tali sekuat kuat nya
Jerat merupakan bentukan tali dari benda dengan tali. Macam-macam dari jerat yaitu:
3. Jerat Laso
4. Jerat Delapan
5. Jerat Tangga
6. Jerat Tambat
7. Jerat Kupu-Kupu
8. Jerat Kembar
Jerat kembar (double fisherman lashing) digunakan untuk menyambung dua tali yang sama
besar.
D. PIONEERING
Menurut asal katanya, pionering berarti bangunan darurat, yakni pembuatan suatu bentuk
bangunnan dengan menggunakan alat dasar tali dan tongkat. Seorang anggota pramuka
diharapkan memilikii ketrampilan khusus dalam menggunakan alat ini, karena keduanya
merupakan alat-alat dasar yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari dikarenakan
multifungsinya dan dikarenakan sangat sisematisnya.
Beberapa jenis tali yang digunakan umumnya pada kepramukaan adalah tali yang terbuat dari
bahan nylon, yang mempunyai kelemahan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain:
Agar tali tahan lama dan dapt dipergunakan untuk jangka waktu yang panjang tali harus dan
perlu diberi perlakuan khusus setelah dipakai kegiatan. Lakukan beberapa langkah berikut
untuk pemeliharaan tali:
1. Kotoran/kerikil yang melekat pada tali dicuci dengan air dingin (tidak tahan terhadap
panas) dan dikeringkan di tempat yang tidak terkena matahari langsung (diangin-anginkan).
2. Tali harus dijauhkan dari bahan-bahan yang merusak tali, misalnya; air accu, oil, minyak,
bahan-bahan kimia,dll.
3. Penyimpanan tali pada tempat/ruangan tertentu yang terhindar dari cahaya matahari secara
langsung, dan diusahakan sirkulasi udara lancar dengan kelembaban rendah.
4. Tali disimpan dalam keadaan kering dan digantung dalam bentuk lingkaran atau gulungan
yang secara sederhana dan mudah diurai kembali
Hasil bentukan dari tali, yaitu terdiri dari: simpul, ikat dan jerat. Simpul, ikatan, maupun jerat
yang baik dan benar adalah simpul, ikatan, dan jerat yang dapat digunakan dengan kuat, tidak
mudah lepas dan mudah untuk dilepas kembali.
BAB II
KESIMPULAN
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang
penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsaIndonesia. Untuk itu perlu
diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.
Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat,
mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang
Terap, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau para pemuda usia antara 14-25 tahun
dengan syarat khusus. Setiap Satuan Karya memiliki beberapa krida, yang masing-masing
mengkhususkan pada subbidang ilmu tertentu. Setiap Krida memiliki Syarat Kecakapan
Khusus untuk memperoleh Tanda Kecakapan KhususKelompok Kesatuan Karyaan yang
dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di Saka tersebut.
Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bakti
Satuan Karya Pramuka disingkat Pertisaka yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka, sedangkan
kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut
Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka disingkat Peransaka. Kegiatan Peransaka antara
lain melakukan transfer bidang keilmuan masing-masing Satuan Karya.