Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Kuantitatif yang

bertujuan untuk mengetahui gambaran variabel yang diteliti.

Metode deskriptif pada penelitian ini digunakan untuk

mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan sikap pasien terhadap upaya

pencegahan penyebaran penyakit TB Paru di wilayah kerja Puskesmas

Langsa Lama Tahun 2015.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Puskesmas Langsa Lama

Kecamatan Langsa Lama.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2015.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian adalah subjek penelitian yang memenuhi

kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2008). Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh pasien TB Paru BTA Positif dan suspek TB

38
39

Paru pada periode Januari - April tahun 2015 dan sedang melakukan

pemeriksaan terhadap penyakitnya di Puskesmas Langsa Lama, yakni

sebanyak 81 orang.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah elemen-elemen populasi yang dipilih berdasarkan

kemampuan mewakilinya (Setiadi, 2007). Untuk besar sampel dan cara

pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan tehnik Total

Sampling, yaitu pengambilan sampel secara keseluruhan pada responden

yakni pasien TB Paru BTA Positif dan suspek TB Paru yang sedang

melakukan pemeriksaan terhadap penyakitnya di Puskesmas Langsa

Lama, yakni sebanyak 81 orang untuk dijadikan sampel yang akan

diteliti.

Agar karakteristik sampel tidak menyimpang dari populasinya,

maka sebelum dilakukan pengambilan sampel perlu ditentukan kriteria

inklusi, maupun kriteria eksklusi. Adapun kriteria inklusi dan eksklusi

pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : 1) Tidak

mengalami penurunan kesadaran dan kelemahan fisik; 2) Berdomisili

di wilayah kerja Puskesmas Langsa Lama; 3) Bisa Baca Tulis; 4)

Bersedia menjadi responden.


40

b. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah : 1) tidak bisa baca

tulis; 2) Pasien bukan penduduk di wilayah kerja Langsa Lama; 3)

Tidak bersedia menjadi responden.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Sebelum melakukan pengumpulan data, peneliti menjalankan

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Persiapan

a. Mengajukan permohonan izin untuk melakukan penelitian kepada

institusi pendidikan yaitu Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK)

Cut Nyak Dhien Langsa.

b. Mengajukan permohonan izin penelitian kepada Kepala Puskesmas

Langsa Lama.

c. Setelah mendapatkan izin dari puskesmas yang bersangkutan, peneliti

melakukan pengambilan data.

2. Pengumpulan Data

a. Informed Consent (Lembar Persetujuan)

Lembar persetujuan diberikan kepada calon responden dan

peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dilakukan bila

calon responden bersedia menjadi responden, maka lembar

persetujuan ditanda tangani, namun bila calon responden menolak

maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.


41

b. Anonymity (Tanpa Nama)

Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak akan

mencantumkan nama responden pada kuesioner yang diberikan tetapi

hanya memberikan kode.

c. Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang berikan oleh subyek dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti.

d. Responden dipersilahkan untuk menjawab semua pertanyaan yang

diajukan peneliti dalam kuesioner data demografi.

e. Peneliti memberikan lembar kuesioner kepada responden.

f. Peneliti mengoreksi kembali pengisian kuesioner yang telah diisi oleh

responden dan mengucapkan terima kasih kepada responden.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang

dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan

(Notoatmodjo, 2010).
42

Tabel 3.1
Defenisi Operasional

Defenisi Cara Skala


No Variabel Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur Ukur
1 Pengetahuan Pemahaman Kuesioner - Baik Pengisian Ordinal
pasien 76% - 100% Kuesioner
tentang (Total score
Pencegahan 16-20)
Penularan
TB Paru Cukup
56% - 75%
(Total score
12-14)

Kurang
< 56%
(Total score
< 12)

(Setiadi, 2007)
2 Sikap Respon Kuesioner Positif Pengisian Ordinal
(tindakan) 50% Kuesioner
yang (Total score
dilakukan 21-30)
pasien
terhadap Negatif
Pencegahan < 50%
TB. Paru (Total score
10-20)

(Sugiyono,
2011)

F. Pengukuran Variabel

1. Pengetahuan

Untuk mengukur tingkat pengetahuan terhadap Upaya Pencegahan

Penyebaran Penyebaran Penyakit TB Paru, diberikan 10 (sepuluh)

pertanyaan dengan penilaian untuk setiap jawaban benar diberikan score

2, sedangkan untuk jawaban salah diberikan nilai 1, kemudian dilakukan

penghitungan dan dikategorikan dengan kriteria dibawah ini :


43

Baik : Jika jawaban pasien benar dengan nilai 76% -

100% dengan total score 16-20.

Cukup : Jika jawaban pasien benar dengan nilai 56% -

75% dengan total score 12-14.

Kurang : Jika jawaban pasien benar dengan nilai < 56%

dengan total score < 12. (Setiadi, 2007).

2. Sikap

Pengukuran Sikap dalam penelitian ini diberikan 10 pernyataan

dengan menggunakan skala likert yaitu : Jika sering diberi nilai 3, jika

jarang diberi nilai 2, dan jika tidak pernah diberi nilai 1. Untuk

pernyataan positif, jika responden dapat menjawab dengan total score 21-

30, sedangkan pada bentuk pernyataan negatif, Jika sering diberi nilai 1,

jika jarang diberi nilai 2, dan jika tidak pernah diberi nilai 3 dengan total

score 10-20. (Sugiyono, 2011).

G. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kerangka konsep yang ada, maka disusun pertanyaan

penelitian yaitu sebagai berikut :

1. Pengetahuan

Bagaimana tingkat pengetahuan pasien dalam upaya pencegahan

penyebaran penyakit TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Langsa Lama

tahun 2015 ?
44

2. Sikap

Bagaimana sikap pasien terhadap upaya pencegahan penyebaran

penyakit TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Langsa Lama tahun 2015?

H. Instrumen Penelitian

Menurut Notoatmodjo (2010) instrumen penelitian adalah alat-alat

yang akan digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah angket pertanyaan (Kuesioner) yang

diuji cobakan pada populasi, untuk menguji validitas dan reliabilitas

instrumen dengan menggunakan program SPSS 7.0.

1. Uji validitas

Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu

benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Dengan

menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan

data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel

(Setiadi, 2007)

Teknik korelasi yang dipakai adalah teknik korelasi product

moment dari Pearson yang rumusnya sebagai berikut :

( ) ( )
r=
( )( )

Keterangan : x = Score pertanyaan

y = Score total pertanyaan

n = Jumlah responden

r = Indeks validitas
45

Secara statistik angka korelasi yang dihasilkan untuk tiap-tiap

pertanyaan harus dibandingkan dengan angka kritik tabel nilai korelasi r.

Cara melihat angka kritik adalah dengan melihat baris n-2. Dalam

penelitian ini, karena n bernilai 20, maka angka kritik yang dilihat adalah

melihat baris 20-2 = 18. Suatu instrumen dikatakan valid apabila nilai r

hitung > r tabel. Kriteria validitas instrument yaitu jika r hitung > r tabel

maka butir instrument dinyatakan valid, jika r hitung < r tabel maka butir

instrument dinyatakan tidak valid.

Setelah dilakukan uji kuesioner kepada 20 responden dari 20 item

pertanyaan, dari hasil ini kemudian digunakan untuk mengetahui

validitas dari tiap-tiap pertanyaan yang ada didalam kuesioner, yang

dilakukan melalui uji korelasi antara score tiap-tiap item pertanyaan

dengan skor total kuesioner.

2. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur,

apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap

konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Dalam penelitian ini uji

reliabilitas dengan menggunakan metode alpha (Cronbachs).

Rumus reliabilitas dengan metode alpha adalah sebagai berikut :

k b
2

r11 1
k 1 12
46

Keterangan:

r11 : Reliabilitas Instrumen


k : Banyaknya butir pertanyaan
b 2
: Jumlah varian butir
1 2
: Varian total

I. Metode Analisis Data

Setelah semua data dalam kuesioner dikumpulkan, selanjutnya data

diolah dengan program Statistik Product Service Solution (SPSS) versi 17.0

dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Data yang diolah dan

disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dengan rumus sebagai

berikut:

F
P = x 100%
N

Keterangan :
P = Persentase; F = Frekuensi; N = Jumlah Populasi

Langkah-langkah pengolahan data menurut Setiadi (2007) :

1. Editing (Pengeditan)

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data

yang diperoleh atau dikumpulkan, sehingga jika terjadi kesalahan atau

kekurangan data dapat dengan mudah terlihat dan segera dilakukan

perbaikan. Proses editing dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

mengecek kelengkapan kuesioner yang telah diisi oleh responden untuk

memastikan bahwa seluruh pertanyaan dalam kuesioner telah diisi sesuai


47

dengan petunjuk yang telah peneliti jelaskan sebelum menyerahkan

kuesioner.

2. Coding (Pengkodean)

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengkodean setelah data

dimasukkan kedalam SPSS pada variable view.

3. Entry data

Pada tahap ini jawaban yang sudah diberi kode katagori kemudian

dimasukkan kedalam tabel untuk menghitung frekuensi data.

4. Cleaning

Pada tahap ini kegiatan pengetikan kembali data yang sudah

dientry untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak.

Setelah data peneliti diperoleh peneliti memasukkan data yang telah

ditabulasi kedalam komputer dan dianalisis secara statistik. Menurut

Notoatmodjo (2010) analisa data terdiri dari :

1. Analisa Univariat

Analisa univariat dilakukan terhadap tiap-tiap variabel dari hasil

penelitian (Notoatmodjo, 2010). Analisa univariat bertujuan untuk

melihat gambaran distribusi frekuensi dari setiap variable yang di teliti

meliputi variabel independen yaitu pengetahuan dan sikap dengan

menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Wasis (2008):


= 100%

Keterangan : P = Prosentase; f = Frekuensi; n = Jumlah responden


48

J. Pertimbangan Etik

Sebelum dilakukan penelitian, penulis akan mengajukan surat

permohonan izin penelitian kepada Instansi terkait dari PSIK Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cut Nyak Dhien Langsa dan Puskesmas

Langsa Lama.

1. Informed Consent

Informed Consent atau lembaran persetujuan diberikan kepada

responden yang memenuhi kriteria objektif, agar subyek penelitian

memahami maksud dan tujuan penelitian. Apabila subyek penelitian

setuju maka harus menandatangani lembar persetujuan sebagai subyek

penelitian, dan jika subyek menolak maka peneliti tidak memaksa dan

tetap menghormati hak-hak subyek.

2. Anonimity (Tanpa Nama)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek, maka peneliti tidak

mencantumkan nama subyek pada lembar kuesioner yang di isi oleh

subyek.

3. Confidentiality

Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh subyek dijamin oleh

peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang di sajikan atau di

laporkan.

4. Self Determiation

Calon responden diberi kebebasan untuk menentukan apakah

bersedia atau tidak untuk mengikuti kegiatan penelitian secara sukarela.


49

5. Privacy

Responden dijaga ketat yaitu dengan cara merahasiakan informasi-

informasi yang di dapat dari responden hanya untuk kepentingan

penelitian.

6. Protection from Discomfort

Responden bebas dari rasa tidak nyaman. Peneliti menekankan

bahwa apabila responden merasa tidak aman dan nyaman selama

penelitian berlangsung yang dapat menimbulkan gejala psikologis maka

calon responden diajukan untuk memilih menghentikan partisipasinya

atau terus melanjutkan.

Anda mungkin juga menyukai