Anda di halaman 1dari 18

BAB II TUJUAN

Pemberantasan penyakit bertujuan:


• 1.Mencegah terjadinya penularan penyakit.
• 2.Mengurangi kesakitan
• 3.Mengurangi kematian
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PEMBERANTASAN
PENYAKIT MENULAR

• Rencana efektif untuk mengurangi atau memberantas


penyakit menular harus diadakan pada tingka Nasional dan
mengikut- sertakan tidak saja semua petugas Puskesmas
tetapi juga seluruh anggota masyarakat.
• Tehnik dasarnya, biasanya dinamakan "Pengamatan dan
Pemberantasan" terdiri dari langkah-langkah berikut:
1.Mengumpulkan dan menganalisa data tentang penyakit.
2.Melaporkan penyakit menular
3.Menyelidiki di lapangan untuk melihat benar atau
tidaknya laporan yang masuk, untuk menemukan : kasus-
kasus lagi dan untuk mengetahuisumber penularan.
Lanjutan….

4.Tindakan permulaan untuk menahan penjalarannya (containment).


5.Menyembuhkan penderita, hingga agar ia tidak lagi menjadi sumber infeksi.
6.Pengebalan (imunisasi).
7.Pemberantasan vektor (pembawa penyakit)
8.Pendidikan Kesehatan
Langkah-langkah pemberantasan
1.PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA TENTANG PENYAKIT
• Pengamatan/surveillance berarti terus-menerus mencari dan
mengumpulkandata tentang penyakit dan menganalisa data itu hingga
dapat diambil tindakan. Agar dapat efektif, maka data itu harus lengkap dan
sedapat-dapatnya up-to-date (meliputi keadaan yang paling akhir). Data itu
dapat diperoleh oleh petugas Puskesmas dari sumber-sumber berikut:
a.Penderita yang datang di Puskesmas untuk berobat
b.Laporan kelahiran dan kematian dari Kantor Kecamatan
Lanjutan ………..
c.Laporan dari petugas lapangan Puskesmas atau Lurah
desa tentang adanya penyakit bertambah dalam suatu
daerah atau desa.
d.Laporan dari petugas lapangan atau Lurah desa tentang
bertambahnya kematian atau kuburan dalam suatu daerah
atau desa.
e.Laporan tentang adanya kenaikan kematian binatang yang
ada hubungannya dengan bertambahnya penyakit dan
kematian antara manusia (yaitu seperti dalam wabah sampar,
anthrax) dll.
Lanjutan…..

• Tugas petugas Puskesmas yang mengunjungi desa-desa harus selalu


bertanya tentang adanya
penyakit dan siapa yang sakit dan siapa yang meninggal, dan bagaimana
gejala-gejalanya. Data yang dikumpulkan merupakan "data mentah", agar
dapat diper-gunakan dan ditafsirkan, maka informasi ini lebih dulu harus
dianalisa menurut sistem dan seteliti mungkin.
Lanjutan….
Dengan menangani data itu menurut cara
yang diuraikan, maka Dinas Kesehatan di berbagai
tingkat akan mengetahui tiap kejadian luar biasa,
yaitu tiap perobahan yang menyolok dalam pola
kesakitan dan kematian penduduk yang bertempat
tinggal dimasing-masing daerah.
Dengan pengetahuan itu maka dengan cepat
Dapat diadakan usaha-usaha pembatasan
(containment) hingga epidemi dapat dibatasi,
dicegah atau dihentikan.
MELAPORKAN ADANYA PENYAKIT
MENULAR
a.Laporkan dalam 24 jam
1)Kasus-kasus baru penyakit menular potensial wabah harus segera dilaporkan
dalam waktu 24 jam kepada Dinas KesehatanKabupaten/Kotamadya dengan
formulir W.1. (Golongan penyakit karantina atau wabah penting).
2)Kejadian luar biasa (kenaikan morbiditas atau mortalitas di suatudaerah yang
mungkin mencurigakan adanya epidemi penyakit menular) harus dilaporkan dalam
waktu 24 jam kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotamadya dengan
menggunakan formulir W.1. (Semua golongan penyakit menular).
Lanjutan…………
b.Laporan mingguan
Apabila masih terjadi kasus penyakit menular potensi wabah,
maka kejadian tersebut tetap dilaporkan mingguan dengan
formulir W.2.Laporan dikirim tiap hari Senin.
c.Laporan bulananLaporan
bulanan sesuai dengan formulir SP2TP.Lebih lanjut lihat Buku
Pedoman SP2TP (SK Menkes No.63/Menkes/SK/ll/8 tanggal
18 Februari 1981).
PENYELIDIKAN LAPANGAN
• Verifikasi tiap laporan tentang morbiditas atau mortalitas
dalamsuatu daerah. Daerah harus dikunjungi untuk
menentukan apakahlaporan itu benar dan jika memang
demikian, ditentukan luasnya psrsoalan, seperti berapa orang
yang jatuh sakit dan berapa orang dalam "keadaan
terancam"Contoh-contoh yang tepat diambil untuk
pemeriksaan laboratoriumdan dikirim ke Dinas Kesehatan
Kabupaten atau Propinsi untuk diperiksa.
Lanjutan………..

• Pemeriksaan Laboratorium tertentu dapat dikerjakan diPuskesmas apabila fasilitas


tersedia, yaitu pemeriksaan:
1)Sediaan darah untuk malaria
2)Dahak orang yang diduga menderita
tuberculosis untuk basil tahan asam
3)Contoh kulit orang yang disangka menderita
kusta, untuk basil tahan asam.
• Jika laporan tentang penyakit menular dalam suatu daerah
Lanjutan…………
sudah dibenarkan, maka petugas lapangan harus:

1)Mencari kasus-kasus lain, ialah di dalam rumah-rumah


penderita,di sekitarnya dan di antara kontak, (kontak orang-
orang yang ada hubungannya atau pernah mengunjungi
rumah penderita sejak waktu penyakit kira-kira mulai).

2)Berusaha mencari sumber infeksi. Langkah-langkah berikut


sebaiknya diikuti dalam suatu penyelidikan epidemiologi
letusan/KLB. langkah-langkah ini merupakan proses berpikir
yang ada dalam ingatan seorang penyelidik
selama berlangsungnya penyelidikan epidemiologi tersebut.
Lanjutan….

Langkah-langkah penyelidikan sebagai


berikut:
a)Konfirmasi/menegakkan diagnosa.
mencoba menegakkan diagnosa dengan cara menganalisa gejala dan tanda klinik
darj penderita sehingga dapat digolongkan apakah kejadian ini termasuk misalnya,
karena infekasi atau keracunan. Lakukan pemeriksaan laboratorium untuk
konfirmasi diagnosa dan menentukan type organisme sebagai
penyebab penyakitnya
Lanjutan….
b)Menentukan apakah peristiwa itu suatu letusan/wabah atau
bukan.Kita harus membandingkan informasi yang tepat
mengenai penderita-penderita tersebut dengan definisi yang
sudah ditentukan tentang letusan (outbreak) atau wabah
(epidemi) Bandingkan juga jumlah penderita-penderita
tersebut dengan incidence penyakit itu pada
minggu/bulan/tahun sebelumnya, pada daerah dimana
terjadi peristiwa tersebut. Kedua langkah di atas merupakan
cara identifikasi suatu masalah dan tujuan dari penyelidikan
selanjutnya.
Lanjutan…..
c)Hubungan adanya letusan/wabah dengan faktor-faktor
waktu,tempat, dan orang.
Lakukan suatu survei yang cepat terhadap penderita-
penderita yang diketahui atau dipilih yang mengetahui
tentang situasi penduduk dan daerah serta lingkungan
sekitarnya Lakukan wawancara dengan penderita-penderita
ini dan tentukan ada atau tidak pengalaman-pengalaman
yang sama di antara mereka misalnya,kapan mulai sakit
(waktu dimana mereka mendapat infeksi(tempat) dan siapa
orang-orang itu (orang)
Lanjutan….
• Hitung jumlah penderita dan hubungkan ini dengan jumlah
penduduk di daerah tersebut (menghitung rate! tentukan
jumlah penduduk yang terancam (pop.at risk) dan kemudian
hitung attack rate. Lakukan wawancara dengan orang-orang
yang dianggap dapat memberi informasi tentang terjadinya
penyakit ini atau keadaan lingkungan yang mungkin ada
hubungan/dengan peranan terjadinya letusan/wabah
tersebut
Lanjutan…..
d)Rumuskan suatu hipotesa sementara.
Merumuskan suatu hipotesa sangat perlu untuk
menerangkan adanya kemungkinan suatu penyebab, sumber
infeksi dan distribusi penderita (pattern of disease). Hipotesa
didasarkan pada data dan kenyataan yang telah dikumpulkan
selama waktu penyelidikan sifat dan sifatnya hanya
sementara belum dapat ditarik kesimpulan. Hipotesa ini
berguna untuk mengarahkan penyelidikan lebih lanjut dan
hipotesa ini har us dites kebenarannya,data yang telah dan
akan dikumpulkan selama penyelidikan langsung
dikembangkan beberapa hipotesa bila perlu.
SAMPAI JUMPA LAGI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai