2 dapat dilihat bahwa semakin besar konsentrasi Ca(OH)2 yang
ditambahkan dan kecepatan pengadukan yang semakin cepat memberikan hasil penurunan kadar sisa kadmium yang semakin besar. Presipitasi merupakan salah satu usaha untuk mengubah kondisi fisik bahan dari berbentuk terlarut ( dissolved) menjadi padatan tersuspensi, sehingga dapat atau dengan mudah dipisahkan oleh proses sedimentasi. Penggunaan proses presipitasi mempunyai tujuan untuk menghasilkan keadaan dimana terdapat kondisi bentuk padatan tak larut yang dominan (Munfarida, et al, 2014). (Suryadiputra, 1994), menambahkan bahwa logam- logam berat biasanya diendapkan sebagai hidroksida lewat peambahan kalsium hidroksida Ca(OH)2. Hal ini disebabkan karena antara kadmium dalam air limbah industri elektroplating dan konsentrasi Molaritas Ca(OH)2 yang dibutuhkan akan terjadi reaksi sebagai berikut : Cd2+ + Ca(OH)2 Cd(OH)2 + Ca2+ Apabila limbah cair mengandung suatu agen pengompleks, yang dapat menjaga fase logam berat dalam larutan dan mencegah terjadinya pengendapan, maka ke dalam agen pengompleks tersebut ditambahkan senyawa hidroksida agar logam berat dapat mengendap (Chanel Tri Handoko et al., 2013). Semakin banyak kadmium yang terendapkan mengakibatkan semakin kecil konsentrasi kadmium dalam filtrat, sehingga penurunan yang diperoleh semakin besar. Bila diperhatikan pada gambar 4.2 penambahan konsentrasi molaritas Ca(OH)2 2 M dan kecepatan pengadukan 160 rpm diperoleh hasil penurunan kadar kadmium terbaik yaitu 0,01 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa kadar cadmium dalam air limbah electroplating sudah memenuhi standard baku mutu.