Anda di halaman 1dari 10

PENYISIHAN ION KADMIUM PADA LIMBAH CAIR

PABRIK PULP & PAPER DENGAN MENGGUNAKAN


MEMBRAN KERAMIK

Subriyer Nasir*, Yuni Eka Putri, Ira Elita


Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
Jl. Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Indralaya, OI, Sumatera Selatan 30662
Phone: +62 711 580303, Fax: +62 711 580303

Abstrak

Kadmium adalah salah satu unsur kimia yang terkandung di dalam limbah cair pabrik pulp dan kertas,
yang merupakan bahan beracun dan berbahaya untuk lingkungan dan kesehatan manusia. Tujuan riset ini
adalah meneliti kemampuan membran keramik untuk memisahkan kandungan kadmium dalam limbah
cair pabrik pulp dan kertas. Riset ini dilakukan dengan menganalisa sampel awal, jar test koagulan,
proses filtrasi, analisa permeate dan pengolahan data. Variabel bebas yang digunakan antara lain waktu
operasi dari 15,30,45 dan 60 menit, beda tekanan dari 10,3 psi ; 15,3 psi ; 20,3 psi dan berbagai macam
ukuran pori membran keramik. Hasil yang diperoleh adalah 99,74% kadmium dapat dipisahkan dari
proses filtrasi dengan menggunakan membran keramik dengan komposisi 250 m serbuk besi dan 250
m sekam padi. Proses ini juga dapat mengurangi TDS, EC dan Turbidity berturut-turut sebanyak
12,85%;10,66%; dan 94,62%.

Kata kunci : kadmium, limbah cair, membran keramik.

Abstract

Cadmium is a compound of the pulp and paper industry effluent, which toxic for environmental and
human health. The aims of this research is to investigate the capability of ceramic membrane filtration
process to separate of cadmium in pulp and paper industry effluent. This research was conducted sample
analysis, jar test of coagulant, microfiltration process, permeate analysis and tabulation of data. Variable
process is operating time of 15,30,45 and 60 minutes, trans membrane pressure of 10,3 psi ; 15,3 psi ;
20,3 psi. The result showed that cadmium removal was 99,74% . The optimum result achieved with
ceramic membranes in composition of 250 m clay and 250 m of rice bran. The process is also able
reduced the TDS, EC and Turbidity as 12,85%;10,66%; and 94,62% respectively.

Keyword : ceramic membrane, cadmium, waste water

1. PENDAHULUAN meningkat akibat proses akumulasi dan sulit


Suatu limbah dikatakan aman jika telah untuk didegradasi secara alami.
memenuhi baku mutu yang ditetapkan Pada industri pulp, salah sumber limbah
pemerintah. Proses yang digunakan dalam yang mengandung logam berat berasal dari
mengolah limbah bermacam-macam, setiap Black Liquor. Black Liquor adalah cairan hitam
industri ini memiliki cara pengolahan sendiri. pekat hasil reaksi kimia antara serpihan kayu
Suatu limbah, khususnya limbah cair yang mengandung selulosa dan hemiselulosa
mengandung bahan-bahan berbahaya seperti dengan bahan kimia yang digunakan dalam
solid yang terlarut dan ion-ion logam berat. pemasakan liquor. Bahan kimia yang
Meskipun tidak semua keberadaan logam berat terkandung bermacam jenisnya, namun jumlah
melebihi baku mutu, namun demikian terbanyak yang dikandung dalam limbah cair
keberadaan logam berat dikhawatirkan sewaktu- seperti timbal, kadmium, arsenik dan lain
waktu dapat melebihi ambang batas, karena sebagainya.
kontribusi limbah masyarakat dan industri yang Tujuan dilakukan penelitian ini adalah
dibuang ke lingkungan setiap harinya relatif agar menemukan cara baru yang lebih baik. Jika
tinggi. Kondisi tersebut diperparah dengan fakta pengolahan ini sudah memenuhi persyaratan,
bahwa intensitas kandungan logam berat dapat tetapi tidak menutup kemungkinan
ditemukannya cara yang lebih baik utuk

Teknik Kimia No. 2, Vol. 20, April 2014 Page | 7


diterapkan. Perbandingan dari berbagai macam bersamaan dengan sphalerite (ZnS) (Rao,
pengolahan tentu tidak lepas dari kelebihan dan 2010).
kekurangan yang ada. Namun sesuatu yang baik
yang patut diterapkan adalah pengolahan yang Tabel 1. Baku Mutu Limbah Cair Industri Pulp
efisien, efektif dan mengandung sedikit resiko. dan Kertas
Pabrik Pulp dan Kertas
Limbah Pabrik Pulp dan Kertas
Pada proses pembuatan kertas terdapat Parameter Kadar Beban
zat yang berpotensi mencemari lingkungan. maks. Pencemaran
Menurut (Rini, 2002) limbah proses pembuatan (mg/L) Maks.
kertas yang berpotensi mencemari lingkungan (Kg/ton)
tersebut dibagi menjadi 4 kelompok yaitu : BOD 150 25,5
a. Limbah cair, yang terdiri dari :
1. padatan tersuspensi yang mengandung COD 350 59,5
partikel kayu, serat dan pigmen,
2. senyawa organik koloid terlarut seperti TSS 150 25,9
hemiselulosa, gula, alkohol, lignin,
terpentin, zat pengurai serat, perekat pH 6,0-9,0
pati dan zat sintetis yang menghasilkan
Kadmium (Cd) 0,05 mg/L
BOD (Biological Oxygen Demand)
tinggi, *) Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
3. limbah cair berwarna pekat yang No.51/MenLH/10/1995
berasal dari lignin dan pewarna kertas,
bahan anorganik seperti NaOH, Sebagai akibatnya, kadmium
Na2SO4 dan klorin, diproduksi terutama sebagai produk sampingan
4. mikroba seperti golongan bakteri dari pertambangan, peleburan, dan pemurnian
koliform. bijih sulfida seng. Kadmium adalah salah satu
b. Partikulat yang terdiri dari : logam berat, yang sangat beracun bagi manusia,
1. abu dari pembakaran kayu bakar dan tumbuhan dan hewan. Jalur antropogenik utama
sumber energi lain melalui kadmium yang memasuki lingkungan
2. partikulat zat kimia terutama yang adalah melalui limbah dari proses industri
mengandung natrium dan kalsium. seperti elektroplating, peleburan, paduan
c. Gas yang terdiri dari : manufaktur, pigmen, plastik, nikel kadmium
1. gas sulfur yang berbau busuk seperti baterai, pupuk, pestisida, pertambangan, pigmen
merkaptan dan H2S yang dilepaskan pewarna, tekstil operasi dan penyulingan (Rao,
dari berbagai tahap dalam proses kraft 2010).
pulping dan proses pemulihan bahan Kadmium (Cd) mempunyai daya
kimia toksik yang luas. Kadmium yang termakan
2. oksida sulfur dari pembakaran bahan dapat meyebabkan nausea, salivasi, muntah,
bakar fosil, kraft recovery furnace dan diare dan sakit perut. Inhalasi cadmium oksida
lime kiln (tanur kapur) dapat menyebabkan radang saluran pernapasan
3. uap yang mengganggu jarak pandangan dan edema paru-paru. Dikatakannya pula bahwa
d. Limbah padat yang terdiri dari : penyakit yang dijumpai akibat terserap Cd
1. sludge dari pengolahan limbah primer dalam jumlah besar adalah peradangan pada
dan sekunder gastrointestinal, kerusakan ginjal dan hati.
2. limbah dari potongan kayu. Keracunan yang akut dan fatal akibat terserap
debu-debu Cd dapat mengakibatkan peradangan
Kadmium epitel dan edema pada paru-paru. Keracunan
Kadmium terjadi secara alami berasal yang kronik dapat mengakibatkan rusaknya
dari erosi dan abrasi batuan dan tanah, syaraf penciuman, batuk-batuk, berat badan
kebakaran hutan dan letusan gunung berapi. menurun dan anemia. Ion Cd2+ pada konsentrasi
Secara alami terdapat di mana-mana seperti di yang rendah tidak toksik, tetapi bila
udara, air, tanah dan bahan makanan. Mineral terakumulasi pada tingkat tertentu dapat
kadmium paling terkenal adalah greenockite, meracuni hewan atau manusia melewati rantai
kadmium sulfida (77,6% Cd). Mineral lainnya makanan.
adalah otavite, kadmium karbonat (61,5% Cd)
dan murni kadmium oksida (87,5% Cd).
Greenockite (CdS) ini hampir selalu ditemukan

Teknik Kimia No. 2, Vol. 20, April 2014 Page | 8


Teknologi Membran kecil dari ukuran pori membran.
Membran merupakan alat pemisah Karakteristik larutan ini mempunyai efek
berupa penghalang yang bersifat selektif yang pada permeability membran.
dapat memisahkan dua fase dari berbagai 5. Parameter operasional
campuran. Campuran tersebut dapat bersifat Jenis parameter yang digunakan pada
homogen atau heterogen dan dapat berupa operasional umumnya terdiri dari tekanan
padatan, cairan atau gas. Transportasi pada membran, permukaan membran, temperatur
membran terjadi karena adanya driving force dan konsentrasi. Dan parameter tambahan
berupa konveksi atau difusi dari masing-masing adalah : pH, ion dan polarisasi konsentrasi.
molekul, adanya tarik menarik antar muatan Kinerja atau efisiensi perpindahan di
komponen atau konsentrasi larutan, dan dalam membran ditentukan oleh dua parameter
perbedaan suhu atau tekanan (Pabby, 2009). yaitu :
Pemisahan dengan membran dilakukan a. Permeabilitas
dengan mengalirkan feed ke dalam membran Permeabilitas sering disebut juga
kemudian akan terpisah sesuai driving force sebagai kecepatan permeat atau fluks adalah
yang digunakan. Proses pemisahan dengan ukuran kecepatan suatu spesi melewati
membran menghasilkan dua aliran yaitu membran persatuan luas dan waktu dengan
permeate dan retentate. Permeate merupakan gradien tekanan sebagai gaya pendorong. Fluks
hasil pemisahan yang diinginkan sedangkan membran keramik secara langsung berhubungan
retentate merupakan hasil sisa (Pabby, 2009). dengan porositas, dimana membran keramik
Pembuatan membran mempunyai yang bagus adalah membran dengan porositas
spesifikasi khusus tergantung untuk apa tinggi, tetapi tidak menurunkan kekuatan
membran tersebut digunakan dan spesifikasi apa mekanik membran tersebut. Faktor ynag
produk yang diharapkan. Beberapa faktor yang mempengaruhi permeabilitas adalah jumlah dan
mempengaruhi dalam penggunaan membran ukuran pori, interaksi antara membran dan
diantaranya sebagai berikut : larutan umpan, viskositas larutan serta tekanan
1. Ukuran Molekul dari luar. Fluks (Jv) dirumus sebagai berikut :
Ukuran molekul membran sangat
mempengaruhi kinerja membran. Jv = (1)
2. Bentuk Molekul keterangan :
Membran dapat dibuat dalam berbagai Jv = fluks (ml/cm2 . kgf/ cm2 . det)
macam bentuk, seperti bentuk datar, bentuk V = volume permeat (ml)
tabung, dan bentuk serat berongga. Dalam A = luas permukaan membran (cm2)
penggunaannya membran dapat dibentuk t = waktu (jam)
menjadi modul, seperti gulungan (spiral P = tekanan (kgf/ cm2)
wound), tumpukan atau dalam bentuk
bundelan serat, silinder, dan lain-lain. b. Selektifitas
Bentuk dan konfigurasi makromolekul Selektifitas yang parameternya
mempunyai efek pada kekuatan ion, dinyatakan sebagai koefisian penolakan atau
temperatur dan interaksi antar komponen. koefisien rejeksi adalah ukuran kemampuan
Perbedaan bentuk ini khusus pada kondisi membran menahan suatu spesi. Faktor yang
dibawah permukaan membran. Hal ini dapat mempengaruhi selektifitas adalah besarnya
terlihat dalam penggunaan membran pada ukuran partikel yang akan melewatinya,
protein dan dextrin. interaksi antara membran dan larutan umpan
3. Bahan Membran dan ukuran pori. Koefisien rejeksi (R)
Perbedaan bahan membran akan dirumuskan sebagai berikut :
berpengaruh pada hasil rejeksi dan distribusi
ukuran pori. Sebagai contoh membran dari R = (1 Cp/Cf) x 100% (2)
polysulfone dan membran dari selulosa keterangan :
asetat, kedua membran ini menunjukkan R = koefisien rejeksi
rendahnya deviasi antara kedua membran Cp = konsentrasi permeat
dan ini mempunyai efek pada tekanan Cf = konsentrasi umpan
membran. Selain itu mempunyai efek pada
tingkat penyumbatan (fouling) pada 2. METODE PENELITIAN
membran.
4. Karakteristik Larutan Alat Pembuatan Membran Keramik
Pada umumnya berat molekul larutan garam 1. Ayakan 500 m dan 250 m
dan gula mempunyai berat molekul yang

Teknik Kimia No. 2, Vol. 20, April 2014 Page | 9


2. Cetakan besi membran (panjang dikeringkan selama 2 hari. Dibakar dalam
25 cm dan diameter 7 cm) furnace pada suhu 900oC selama 9 jam.
3. Timbangan digital Langkah - langkah penelitian yang
4. Furnace dilakukan adalah pengambilan limbah cair inlet
Industri Pulp dan Kertas, analisa limbah
Alat Proses Filtrasi sebelum koagulasi (pH, TDS, EC,Turbidity dan
1. Filter Membran Keramik kadar Cd) , kemudian limbah di koagulasi
2. Housing Membran Keramik dengan dosis yang ditentukan dengan jar test,
3. 1 unit tangki PVC 500 L proses mikrofiltrasi dengan membran keramik,
4. 1 unit tangki koagulasi analisa kualitas hasil filtrasi (pH, TDS, EC,
5. 1 unit pengaduk ( stirrer) Turbidity dan kadar Cd) dan pengolahan data.
6. Selang plastik Peralatan yang digunakan dalam penelitian
7. Pressure gauge ini berupa tangki sampel dengan kapasitas 500
8. Pipa PVC L.
9. Pompa sentrifugal
10. Flowmeter
11. Ember plastik
12. Stop Watch

Alat Analisa Kualitas Limbah


1. pH Meter
2. TDS Meter
3. EC Meter
4. Alat-alat pengukur volume,
seperti erlenmeyer dan gelas ukur

Bahan Pembuatan Membran Gambar 1. Rangkaian Alat Penelitian


1. Tanah liat
2. Serbuk besi Keterangan :
3. Sekam padi 1. Tangki air limbah 500L
2. Pompa Sentrifugal
Bahan Proses Filtrasi 3. Pressure Gauge input
1. Karbon aktif 4. Flowmeter
2. Pasir silika 5. Pasir silika
3. Filter polimer 6. Filter Polimer
3. Limbah cair inlet industri pulp 7. Karbon Aktif
dan kertas 8. Pressure Gauge output
4. PAC (Poly Aluminium Chlorida) 9. Membran Keramik
10. Konsentrate atau Rentetate
Bahan yang digunakan dalam 11. Permeat
penelitian ini adalah limbah cair inlet yang
diambil dari pabrik pulp dan kertas yang Prosedur Penelitian
terletak di Desa Banu Ayu, Muara Enim,
Sumatera Selatan. Limbah cair inlet dikoagulasi dengan
Berikut ini adalah langkah-langkah menggunakan koagulan PAC (Poly Aluminium
dalam pembuatan membran keramik yang Chlorida) dengan konsentrasi 200 ppm dan
dilakukan : tanah liat dihaluskan kemudian diaduk dengan kecepatan 100 rpm selama 1
diayak menjadi tepung.Sekam padi dihaluskan menit, lalu tunggu 30 menit. Setelah proses
kemudian diayak dengan screening 500 m dan pengendapan, limbah yang sudah dikoagulasi
250 m.Serbuk besi diayak dengan screening dimasukkan ke dalam tangki penyimpan limbah
500 m dan 250 m. Pencampuran tanah liat berkapasitas 500 L. Kemudian dengan bantuan
dan serbuk besi dengan perbandingan tanah liat pompa bertekanan, limbah cair inlet dari tangki
: serbuk besi : dedak padi yaitu 77,5 % : 2,5% : penyimpan dialirkan ke housing-1 yang di
20%, tambahkan sedikit air kemudian diaduk dalamnya berisi pasir silika. Tekanan pompa
rata. Bahan dicetak dengan cetakan besi diatur P 10,3 psi; 15,3 psi; 20,3 psi.
membran. Dikeluarkan dari cetakan kemudian Selanjutnya air limbah yang sudah tersaring
ditempatkan diatas lembaran triplex kemudian dengan pasir silika dialirkan ke housing-2 yang
didalamnya berisi filter polimer. Lalu air limbah

Teknik Kimia No. 2, Vol. 20, April 2014 Page | 10


yang sudah melewati filter, dialirkan lagi ke 45 menit dan 60 menit yaitu sebesar 0,56 L/m2
housing-3 yang didalamnya berisi karbon aktif jam, dan 0,42 L/m2 jam. Hal yang sama untuk
sebagai adsorben. Kemudian air limbah yang membran dengan perbedaan tekanan (P) 15,3
sudah melewati karbon aktif dialirkan lagi ke psi, fluks permeat ketika proses pengolahan
housing-4 yang didalamnya berisi membran. Air berjalan pada waktu 15 menit sebesar 2,45 L/m2
limbah yang sudah melewati membran jam, 30 menit sebesar 0,64 L/m2 jam, dan
ditampung dalam sebuah wadah. Pengambilan semakin kecil ketika operasi berjalan, 45 menit
sampel air limbah yang sudah melewati proses dan 60 menit yaitu sebesar 0,29 L/m2 jam, dan
pemisahan lengkap yaitu diambil setiap 15 0,15 L/m2 jam. Untuk perbedaan tekanan (P)
menit ; 30 menit; 45 menit ; 60 menit. Masing- 20,3 psi, fluks permeat ketika proses operasi
masing waktu, dihitung volume permeat yang berjalan pada waktu 15 menit sebesar 6,90 L/m2
dihasilkan. Kemudian permeat dianalisa TDS, jam, 30 menit sebesar 3,44 L/m2 jam, dan
EC dan pH serta kandungan kadmiumnya. semakin kecil ketika operasi berjalan 45 menit
dan 60 menit yaitu sebesar 2,28 L/m2 jam, dan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 1,71 L/m2 jam.

Hasil Analisa Awal


Sampel awal yang diteliti berasal dari
limbah salah satu pabrik pulp dan kertas yang
ada di Desa Banu Ayu, Muara Enim, Sumatera
Selatan. Dari hasil analisa terdapat beberapa
parameter yang melebihi baku mutu limbah
industri yang telah ditetapkan. Berikut hasil
analisa dari beberapa parameter tersebut :
Tabel 2. Kandungan Sampel Awal Limbah Cair

No Parameter Nilai
1 pH 9,84
2 EC 1107 ppm Gambar 3. Hubungan Penurunan Fluks
3 TDS 567 ppm
terhadap Waktu Operasi pada Komposisi
Membran 20% Sekam Padi, 2,5% Serbuk Besi
4 Turbidity 133 NTU
dan 77,5% Tanah Liat (Diameter Besi 500 m
5 Cd 0,65 ppm dan Sekam Padi 250 m)

Hubungan Antara Fluks Terhadap Waktu Dari gambar diatas terlihat bahwa
Operasi untuk membran dengan perbedaan tekanan (P)
10,3 psi, fluks permeat ketika proses operasi
berjalan pada waktu 15 menit sebesar 1,07 L/m2
jam, 30 menit sebesar 0,53 L/m2 jam, dan
semakin kecil ketika operasi berjalan 45 menit
dan 60 menit yaitu sebesar 0,35 L/m2 jam, dan
0,27 L/m2 jam. Hal yang sama untuk membran
dengan perbedaan tekanan (P) 15,3 psi, fluks
ketika proses pengolahan berjalan pada waktu
15 menit sebesar 2,88 L/m2 jam, 30 menit
sebesar 0,52 L/m2 jam, dan semakin kecil ketika
Gambar 2. Hubungan Penurunan Fluks operasi berjalan, 45 menit dan 60 menit yaitu
terhadap Waktu Operasi pada Komposisi sebesar 0,93 L/m2 jam, dan 0,74 L/m2 jam.
Membran 20% Sekam Padi, 2,5% Serbuk Besi Untuk perbedaan tekanan (P) 20,3 psi, fluks
dan 77,5% Tanah Liat (Diameter Besi 500 m permeat ketika proses operasi berjalan pada
dan Sekam Padi 500 m) waktu 15 menit sebesar 6,54 L/m2 jam, 30 menit
sebesar 3,24 L/m2 jam, dan semakin kecil ketika
Dari gambar diatas terlihat bahwa untuk operasi berjalan 45 menit dan 60 menit yaitu
membran dengan perbedaan tekanan (P) 10,3 sebesar 2,18 L/m2 jam, dan 1,60 L/m2 jam.
psi, fluks permeat yang dihasilkan ketika proses
operasi berjalan pada waktu 15 menit sebesar
1,67 L/m2 jam, pada 30 menit sebesar 0,84 L/m2
jam, dan semakin kecil ketika operasi berjalan

Teknik Kimia No. 2, Vol. 20, April 2014 Page | 11


0,42 L/m2 jam. Hal yang sama untuk membran
dengan perbedaan tekanan (P) 15,3 psi, fluks
ketika proses pengolahan berjalan pada waktu
15 menit sebesar 3,55 L/m2 jam, 30 menit
sebesar 1,75 L/m2 jam, dan semakin kecil ketika
operasi berjalan, 45 menit dan 60 menit yaitu
sebesar 1,10 L/m2 jam, dan 0,79 L/m2 jam.
Untuk perbedaan tekanan (P) 20,3 psi, fluks
permeat ketika proses operasi berjalan pada
Gambar 4. Hubungan Penurunan Fluks waktu 15 menit sebesar 6,91 L/m2 jam, 30 menit
terhadap Waktu Operasi pada Komposisi sebesar 3,73L/m2 jam, dan semakin kecil ketika
Membran 20% Sekam Padi, 2,5% Serbuk Besi operasi berjalan 45 menit dan 60 menit yaitu
dan 77,5% Tanah Liat (Diameter Besi 250 m sebesar 2,45 L/m2 jam, dan 1,84 L/m2 jam.
dan Sekam Padi 500 m)
Hubungan Antara Konsentrasi Ion Logam
Dari gambar diatas terlihat bahwa Terhadap Waktu Operasi
untuk membran dengan perbedaan tekanan (P)
10,3 psi, fluks permeat ketika proses operasi
berjalan pada waktu 15 menit sebesar 1,43 L/m2
jam, 30 menit sebesar 0,72 L/m2 jam, dan
semakin kecil ketika operasi berjalan 45 menit
dan 60 menit yaitu sebesar 0,48 L/m2 jam, dan
0,36 L/m2 jam. Hal yang sama untuk membran
dengan perbedaan tekanan (P) 15,3 psi, fluks
ketika proses pengolahan berjalan pada waktu
15 menit sebesar 3,11 L/m2 jam, 30 menit Gambar 6. Hubungan Penurunan konsentrasi
sebesar 1,52 L/m2 jam, dan semakin kecil ketika Ion Logam terhadap Waktu Operasi pada
operasi berjalan, 45 menit dan 60 menit yaitu Komposisi Membran 20% Sekam Padi, 2,5%
sebesar 1,03 L/m2 jam, dan 0,65 L/m2 jam. Serbuk Besi dan 77,5% Tanah Liat (Diameter
Untuk perbedaan tekanan (P) 20,3 psi, fluks Besi 500 m dan Sekam Padi 500 m)
permeat ketika proses operasi berjalan pada
waktu 15 menit sebesar 6,58 L/m2 jam, 30 menit Dari gambar di atas terlihat bahwa
sebesar 3,23 L/m2 jam, dan semakin kecil ketika konsentrasi ion logam Cd pada perbedaan
operasi berjalan 45 menit dan 60 menit yaitu tekanan (P) 10,3 psi terjadi penurunan
sebesar 2,11 L/m2 jam, dan 1,60 L/m2 jam. konsentrasi, hal ini dapat terlihat ketika waktu
operasi berlangsung selama 15 menit dimana
konsentrasi Cd mencapai 0,005 ppm dan
mengalami penurunan sebesar 0,003 ppm ketika
waktu operasi berlangsung selama 45 menit
sampai waktu operasi berlangsung pada menit
ke 60. Sama halnya ketika tekanan perbedaan
tekanan (P) 15,3 psi dimana semakin lama
waktu operasi berlangsung maka konsentasi ion
logam Cd semakin mengalami penurunan dari
0,005 ppm pada waktu operasi 15 menit
menjadi 0,003 mg/lt pada waktu operasi 30
Gambar 5. Hubungan Penurunan Fluks
menit sampai 45 menit, dan mengalami
terhadap Waktu Operasi pada Komposisi
penurunan menjadi 0,002 ppm pada waktu
Membran 20% Sekam Padi, 2,5% Serbuk Besi
operasi 60 menit. Pada perbedaan tekanan (P)
dan 77,5% Tanah Liat (Diameter Besi 250 m
20,3 psi, konsentrasi ion Cd mengalami
dan Sekam Padi 250 m)
penurunan dari 0,005 pada menit 15 menit
menjadi 0,002 pada 30 menit dan 0,0015 pada
Dari gambar diatas terlihat bahwa
45 menit. Terakhir pada menit 60, konsentrasi
untuk membran dengan perbedaan tekanan (P)
ion Cd menjadi <0,0015 ppm.
10,3 psi, fluks permeat ketika proses operasi
berjalan pada waktu 15 menit sebesar 1,69 L/m2
jam, 30 menit sebesar 0,84 L/m2 jam, dan
semakin kecil ketika operasi berjalan 45 menit
dan 60 menit yaitu sebesar 0,56 L/m2 jam, dan

Teknik Kimia No. 2, Vol. 20, April 2014 Page | 12


waktu operasi berlangsung selama 45 dan 60
menit. Sama halnya ketika perbedaan tekanan
(P) 15,3 psi dimana semakin lama waktu
operasi berlangsung maka konsentasi ion logam
Cd semakin mengalami penurunan dari 0,005
ppm pada waktu operasi 15 menit menjadi
0,003 ppm pada waktu operasi 30 menit sampai
menit ke 45. Dan terus mengalami penurunan
pada waktu operasi 60 menit menjadi 0,002
Gambar 7. Hubungan Penurunan konsentrasi ppm. Pada perbedaan tekanan (P) 20,3 psi,
Ion Logam terhadap Waktu Operasi pada konsentrasi ion Cd menunjukkan gambar sama
Komposisi Membran 20% Sekam Padi, 2,5% dari waktu operasi 15 menit sampai 60 menit,
Serbuk Besi dan 77,5% Tanah Liat (Diameter yaitu <0.0015 ppm.
Besi 500 m dan Sekam Padi 250 m)

Dari gambar di atas terlihat bahwa


konsentrasi ion logam Cd pada perbedaan
tekanan (P) 10,3 psi terjadi penurunan
konsentrasi, hal ini dapat terlihat ketika waktu
operasi berlangsung selama 15 menit dimana
konsentrasi Cd mencapai 0,003 ppm dan
mengalami penurunan sebesar 0,002 ppm ketika
waktu operasi berlangsung selama 30 dan 45
menit sampai waktu operasi berlangsung pada
menit ke 60, konsentrasi ion Cd berkurang Gambar 9. Hubungan Penurunan konsentrasi
menjadi 0,0015 ppm. Sama halnya ketika Ion Logam terhadap Waktu Operasi pada
perbedaan tekanan (P) 15,3 psi dimana Komposisi Membran 20% Sekam Padi, 2,5%
semakin lama waktu operasi berlangsung maka Serbuk Besi dan 77,5% Tanah Liat (Diameter
konsentasi ion logam Cd semakin mengalami Besi 250 m dan sekam padi 250 m)
penurunan dari 0,003 ppm pada waktu operasi
15 menit menjadi 0,0015 ppm pada waktu Dari gambar di atas terlihat bahwa
operasi 30 menit sampai menit ke 60. Pada konsentrasi ion logam Cd pada perbedaan
perbedaan tekanan (P) 20,3 psi, konsentrasi tekanan (P) 10,3 psi terjadi penurunan
ion Cd mengalami penurunan dari 0,002 pada konsentrasi, hal ini dapat terlihat ketika waktu
menit 15 menit menjadi <0,0015 ppm pada operasi berlangsung selama 15 menit dimana
menit 30, 45 sampai menit ke 60. konsentrasi Cd mencapai 0,002 ppm sampai
menit ke 45. Kemudian pada menit 60,
mengalami penurunan .0,0015 ppm. Sama
halnya ketika perbedaan tekanan (P) 15,3 psi
dimana semakin lama waktu operasi
berlangsung maka konsentasi ion logam Cd
semakin mengalami penurunan dari 0,002 ppm
pada waktu operasi 15 menit menjadi 0,003
ppm pada waktu operasi 30 menit. Dan terus
mengalami penurunan hingga 0,0015ppm pada
Gambar 8. Hubungan Penurunan konsentrasi waktu 60 menit. Pada perbedaan tekanan (P)
Ion Logam terhadap Waktu Operasi pada 20,3 psi, konsentrasi ion Cd menunjukkan
Komposisi Membran 20% Sekam Padi, 2,5% gambar sama dari waktu operasi 15 menit
Serbuk Besi dan 77,5% Tanah Liat (Diameter sampai 60 menit, yaitu <0.0015 ppm.
Besi 250 m dan Sekam Padi 500 m)
Hubungan Antara Total Disolved Solid
Dari gambar di atas terlihat bahwa (TDS), pH, EC, dan Turbidity terhadap
konsentrasi ion logam Cd pada perbedaan Komposisi Membran
tekanan (P) 10,3 psi terjadi penurunan
konsentrasi, hal ini dapat terlihat ketika waktu Dari gambar 10 dapat dilihat, pada
operasi berlangsung selama 15 menit dimana membran I (komposisi membran 20% sekam
konsentrasi Cd mencapai 0,005 ppm dan padi, 77,5% tanah liat dan 2,5% serbuk besi
mengalami penurunan sebesar 0,003 ppm ketika dengan diameter besi 500 m dan sekam padi

Teknik Kimia No. 2, Vol. 20, April 2014 Page | 13


500 m) dari tiap perbedaan tekanan (P), TDS tanah liat dan 2,5% serbuk besi dengan diameter
mengalami rerata penurunan sebesar 485,58 besi 250 m dan sekam padi 250 m) pH
ppm. Sedangkan membran II (komposisi mengalami rerata penurunan sebesar 6,63 dan
membran 20% sekam padi, 77,5% tanah liat dan membran IV (komposisi membran 20% sekam
2,5% serbuk besi dengan diameter besi 500 m padi, 77,5% tanah liat dan 2,5% serbuk besi
dan sekam padi 250 m) TDS mengalami rerata dengan diameter besi 500 m dan sekam padi
penurunan sebesar 490,42 ppm. Membran III 250 m) TDS mengalami rerata penurunan
(komposisi membran 20% sekam padi, 77,5% sebesar 6,84.
tanah liat dan 2,5% serbuk besi dengan diameter
besi 250 m dan sekam padi 250 m) TDS
mengalami rerata penurunan sebesar 491,17
ppm dan membran IV (komposisi membran
20% sekam padi, 77,5% tanah liat dan 2,5%
serbuk besi dengan diameter besi 500 m dan
sekam padi 250 m) TDS mengalami rerata
penurunan sebesar 494,17 ppm.

Gambar 12. Hubungan Rerata Penurunan kadar


EC terhadap Komposisi Membran 20% Sekam
Padi, 77,5% Tanah Liat dan 2,5% Serbuk Besi.
Dari gambar dapat dilihat, pada
membran I (komposisi membran 20% sekam
padi, 77,5% tanah liat dan 2,5% serbuk besi
dengan diameter besi 500 m dan sekam padi
500 m) dari tiap perbedaan tekanan (P), EC
mengalami rerata penurunan sebesar 971,58
ppm. Sedangkan membran II (komposisi
Gambar 10. Hubungan Rerata Penurunan Total
membran 20% sekam padi, 77,5% tanah liat dan
Disolved Solid (TDS) terhadap Komposisi
2,5% serbuk besi dengan diameter besi 500 m
Membran 20% Sekam Padi, 77,5% Tanah Liat
dan sekam padi 250 m) EC mengalami rerata
dan 2,5% Serbuk Besi.
penurunan sebesar 981 ppm. Membran III
(komposisi membran20% sekam padi, 77,5%
tanah liat dan 2,5% serbuk besi dengan diameter
besi 250 m dan sekam padi 250 m) EC
mengalami rerata penurunan sebesar 983,67
ppm dan membran IV (komposisi membran
20% sekam padi, 77,5% tanah liat dan 2,5%
serbuk besi dengan diameter besi 500 m dan
sekam padi 250 m) EC mengalami rerata
penurunan sebesar 889 ppm.

Gambar 11. Hubungan Rerata Penurunan pH


terhadap Komposisi Membran 20% Sekam
Padi, 77,5% Tanah Liat dan 2,5% Serbuk Besi.

Dari gambar dapat dilihat, pada


membran I (komposisi membran 20% sekam
padi, 77,5% tanah liat dan 2,5% serbuk besi
dengan diameter besi 500 m dan sekam padi
500 m) dari tiap perbedaan tekanan (P), pH
mengalami rerata penurunan sebesar 7,15.
Sedangkan membran II (komposisi membran Gambar 13. Hubungan Rerata Penurunan
20% sekam padi, 77,5% tanah liat dan 2,5% Turbidity terhadap Komposisi Membran 20%
serbuk besi dengan diameter besi 500 m dan Sekam Padi, 77,5% Tanah Liat dan 2,5%
sekam padi 250 m) pH mengalami rerata Serbuk Besi.
penurunan sebesar 7,035 ppm. Membran III
(komposisi membran 20% sekam padi, 77,5%

Teknik Kimia No. 2, Vol. 20, April 2014 Page | 14


Dari gambar dapat dilihat, pada Membran III :komposisi membran 20%
membran I (komposisi membran 20% sekam sekam padi, 77,5% tanah liat
padi, 77,5% tanah liat dan 2,5% serbuk besi dan 2,5% serbuk besi dengan
dengan diameter besi 500 m dan sekam padi diameter besi 250 m dan
500 m) dari tiap perbedaan tekanan (P), sekam padi 250 m
turbidity mengalami rerata penurunan sebesar Membran IV :komposisi membran 20%
7,19 NTU. Sedangkan membran II (komposisi sekam padi, 77,5% tanah liat
membrane 20% sekam padi, 77,5% tanah liat dan 2,5% serbuk besi dengan
dan 2,5% serbuk besi dengan diameter besi 500 diameter besi 500 m dan
m dan sekam padi 250 m) turbidity sekam padi 250 m
mengalami rerata penurunan sebesar 7,13 NTU.
Membran III (komposisi membran 20% sekam
padi, 77,5% tanah liat dan 2,5% serbuk besi 4. KESIMPULAN DAN SARAN
dengan diameter besi 250 m dan sekam padi
250 m) turbidity mengalami rerata penurunan Kesimpulan
sebesar 7,13 NTU dan membran IV (komposisi
membran 20% sekam padi, 77,5% tanah liat dan 1. Kinerja membran keramik yang dibuat
2,5% serbuk besi dengan diameter besi 500 m dari campuran 77,5% tanah liat, 20%
dan sekam padi 250 m) turbidity mengalami dedak padi dan 2,5% serbuk besi dapat
rerata penurunan sebesar 7,15 NTU. menurunkan kadar ion logam kadmium
yang terdapat dalam limbah cair
Hasil Analisa Setelah Penyaringan industri pulp dan kertas. Hal ini dapat
dilihat dari penurunan kandungan ion
Tabel 3. Hasil Analisa Pengolahan Limbah Cair logam kadmium (Cd) mencapai
Industri Pulp dengan Membran Keramik 99,74% serta diikuti dengan penurunan
Total Disolved Solid (TDS) , EC, pH
dan turbidity .
2. Membran keramik yang dibuat dari
campuran tanah liat, sekam padi dan
serbuk besi dengan komposisi 77,5%
tanah liat, 20% dedak padi dan 2,5%
serbuk besi dengan komposisi diameter
besi 250 m dan sekam padi 250 m
adalah membran yang memiliki kinerja
optimal. Karena paling banyak
menyaring kandungan ion logam
kadmium pada limbah cair industri
pulp dan kertas.
3. Perbedaan tekanan operasi dan lama
waktu operasi mempengaruhi kinerja
membran keramik. Semakin besar
perbedaan tekanan dan semakin lama
waktu operasi, maka semakin baik
hasil permeat yang dihasilkan.
4. Membran keramik lebih efektif dan
efisien sehingga layak dijadikan
Keterangan : sebagai teknologi alternatif dalam
Membran I : komposisi membran 20% teknologi alternatif pengolahan limbah.
sekam padi, 77,5% tanah liat
dan 2,5% serbuk besi dengan Saran
diameter besi 500 m dan Untuk penelitian selanjutnya
sekam padi 500 m Memvariasikan membran dengan mencoba
Membran II : komposisi membrane 20% komposisi yang berbeda, contohnya serbuk besi
sekam padi, 77,5% tanah liat diganti dengan zeolit dan mengubah komposisi
dan 2,5% serbuk besi dengan membran dengan perbandingan sekam padi
diameter besi 500 m dan 10%, tanah liat 77,5% dan serbuk besi 12,5%.
sekam padi 250 m

Teknik Kimia No. 2, Vol. 20, April 2014 Page | 15


DAFTAR PUSTAKA Concrete. Construction and Building
Materials. Vol 10 (1).pp 521 526
________ . 2012. Deskripsi Pembuatan Bubur
Kertas (Pulp).Muara Enim : Miller, T.G, Jr. 2007. Living in The
PT.Tanjung Enim Lestari. Environment: Principle, Connection
and Solution. Singapore : Thompson
Agustin, S. 2010. Penggunaan Teknologi Brooks/Cole.
Membran Pada Pengolahan Air
Limbah Industri Kelapa Sawit. Mulder, Marcel. 1996. Basic Principles of
Workshop Teknologi Industri Kimia Membrane Technology. London
dan Kemasan , pp .48. :Kluwer Academic Publishers.

Bhave, R.R. 1991. Inorganic Membrane Noble, R. D and S. A. Stern. 1995. Membrane
Synthesis Characteristic and Separations Technology, Principles and
Applications.Van-Nostrand-Reinhold. Applications. Elsevier Science B. V.
France.
Pabby, Anil K, S. S. H. Rizvi and A. M. Sastre.
Budiman, anton dkk. 2008. Kinerja Koagulan 2009. Handbook of Membrane
Ply Aluminium Chloride (PAC) dalam Separations Chemical, Pharmaceutical,
Penjernihan Air Sungai Kalimas Food, and Biotechnological
Surabaya Menjadi Air Bersih. Widya Applications. New York. CRC
Teknik Vol. 7 No. 1 pp 25-34. PressTaylor & Francis Group.

Cahyono, R. 2007. Dampak Limbah Cair PT Rao et al. 2010. Review on cadmium removal
Kertas Basuki Rachmat, Banyuwangi from aqueous solutions, International
Terhadap Kesehatan Masyarakat. Journal of Engineering, Science and
Semarang: Magister Ilmu Technology, Vol. 2, No. 7, pp. 81-103.
Lingkungan,Universitas Diponegoro.
Rini, D.S. 2002. Minimisasi Limbah dalam
Demazeau, G. Buffat, B.Pouchard, M. Industri Pulp and Paper. Ecologycal
Hagenmuller, P.1982. Recent Observation and Wetland Conservation.
developments in the field of high http://www.cgs.com/Volume 1/ part
oxidation states of transition elements 1/dioxin.htm. Diakses pada tanggal 20
in oxides stabilization of Six- September 2013.
coordinated Iron(V). Zeitschrift fr
anorganische und allgemeine Chemie, Rosmiatika. 2013. Potensi Kimia dari Tanah
491: 60 Liat. http://rosmiatikimia.
wordpress.com/. Diakses pada tanggal 1
Haryadi., 2006. Teknologi Pengolahan Beras. Desember 2013.
Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press. Soemirat, J. 2005. Toksikologi Lingkungan.
Yogyakarta : Gadjah Mada University
Hasan, S., S. Krishniaiah, T.K. ghosh, D.S. Press.
Viswanath dan V.M. Boddu. 2006.
Adsorption of Divalent Cadmim (Cd Wagner, Jorgen, B. Sc. 2001. Membrane
(II)) from Aquaeous Solutions onto Filtration Handbook. Osmonics, Inc.
ChitosanCoated Perlte Beads. Ind. Eng.
Chem. Res., 45(14): 5066-577 Wardhana, W.A. 2004. Dampak Pencemaran
Lingkungan. Yogyakarta : Andi
Iqbal, M, Imanuel dan S.Nasir (2010),
Pengolahan Air Rawa sebagai Sumber
Air bersih Menggunakan Membran
Keramik, Hasil penelitian Mahasiswa
Jurusan Teknik Kimia, Universitas
Sriwijaya.

Ismail, M. S. and Waliuddin, A. M. 1996. Effect


of Rice Husk Ash on High Strength

Teknik Kimia No. 2, Vol. 20, April 2014 Page | 16

Anda mungkin juga menyukai