Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SIKLUS KREBS (ASAM SITRAT)


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar

Disusun Oleh:

Mei Puji Utami P1337420617118


Naufal Fahlan Alin P1337420617119
Novian Dwi Prayogi P1337420617120
Novikaningrum Wijayanti P1337420617121
Nufrida Nur Hidayah P1337420617122
Nur Azizah F. P1337420617123
Nur Elisa Apriliani P1337420617124
Permana Putra P1337420617125
Pradnya Hesti Arifa N. P1337420617126
Pratama Indriyani S. P1337420617127
Rasika Wiguna P1337420617128

PROGRAM STUDI S 1 TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2017
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr. Wb. Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah
SWT yang mana telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahNya, sehingga makalah
Ilmu Biomedik Dasar yang berjudul Siklus Krebs dan Reaksi Asam Sitrat ini telah
selesai tepat pada waktunya.
Guna untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar. Terimakasih
kami ucapkan kepada Ibu Syamsul Arif, S. Kp. Ns yang mana telah membantu kami
dalam menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Dan juga pihak pihak lain yang telah membantu kami dalam menyusun makalah
ini. Kami sadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi kita dalam mengembangkan profesionalisme keperawatan di
Indonesia. Saya ucapkan terimakasih. Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Semarang, Oktober 2017


Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN .......................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
HALAMAN DAFTAR ISI..................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
ISI............................................................................................................7
BAB III KESIMPULAN..................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Siklus asam sitrat atau yang dikenal juga dengan sebagai siklus krebs atau
siklus asam trikarboksilat merupakan lintasan akhir bersama oksidasi karbohidrat,
lipid dan protein. Siklus Krebs adalah proses utama kedua dalam reaksi
pernafasan sel. Siklus Krebs ini ditemukan oleh Hans Krebs (1900-1981). Reaksi
pernafasan sel tersebut disebut juga sebagai daur asam sitrat atau daur asam
trikarboksilat. Hans Krebs (1937) yang telah memberikan sumbangan percobaan
eskperimental dan konseptual agar siklus ini dapat dipahami. Siklus Krebs terkait
dengan segi metabolisme biokimia yang sebenarnya, bahan yang masuk berasal
dari karbohidrat dapat keluar membentuk lemak, sedangkan bahan yang masuk
berasal dari asam amino dapat keluar membentuk karbohidrat. Namun, teramat
jarang ialah dari lemak menuju karbohidrat.

Glukosa, asam lemak dan banyak asam amino akan dimetabolisasi


menjadi asetil koA atau intermediet yang ada pada siklus asam sitrat. Asetil koA
selanjutnya dioksidasi yang akan menghasilkan hidrogen atau elektron sebagai
ekuivalen pereduksi. Hidrogen tersebut kemudian memasuki rantai respirasi
tempat sejumlah besar ATP dihasilkan dalam prses fosforilasi oksidatif. Enzim-
enzim yang berperanan pada siklus asam sitrat terdapat di dalam mitokondria.

Siklus asam sitrat adalah jalur bersama terakhir untuk oksidasi


karbohidrat, lipid, protein karena glukosa, asam lemak, dan sebagian besar asam
amino dimetabolisme menjadi asetil-koA atau zat-zat antara siklus ini. Siklus ini
juga berperan sentral dalam glukoneogenesis, lipogenesis, dan interkonversi
asam-asam amino. Banyak proses ini berlangsung disebagian besar jaringan,
tetapi hati adalah satu-satunya jaringan tempat semuanya berlangsung dengan
tingkat yang signifikan. Jadi, akibat yang timbul dapat parah jika, contohnya,
sejumlah besar sel hati rusak, seperti pada hepatitis akut atau diganti oleh jaringan
ikat (seperti pada sirosis). Beberapa defek genetik pada enzim-enzim siklus asam
sitrat yang pernah dilaporkan menyebabkan kerusakan saraf berat karena sangat
terganggunya pembentukan ATP di sistem saraf pusat.

B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana pengertian siklus krebs?
2) Apakah fungsi utama dari siklus krebs?
3) Bagaimana proses reaksi siklus krebs?
4) Bagaimana tahapan dari siklus krebs?
5) Apa saja enzim yang digunakan dalam siklus krebs?
6) Bagaimanakah intermediet dalam proses siklus krebs dapat menjadi bahan
sintesis biomolekul esensial sel?
7) Bagaimana rangkuman hasil reaksi dalam TCA?
8) Bagaimana proses regulasi Siklus Asam Sitrat?
9) Bagaimana jumlah energi (ATP) yang dihasilkan dalam siklus krebs?

C. Tujuan
1) Untuk mengetahui bagaimana pengertian siklus krebs
2) Untuk mengetahui apakah fungsi utama dari siklus krebs
3) Untuk mengetahui bagaimana proses reaksi siklus krebs
4) Untuk mengetahui bagaimana tahapan dari siklus krebs
5) Untuk mengetahui apa saja enzim yang digunakan dalam siklus krebs?
6) Untuk mengetahui bagaimanakah intermediet dalam proses siklus krebs dapat
menjadi bahan sintesis biomolekul esensial sel?
7) Untuk mengetahui bagaimana rangkuman hasil reaksi dalam TCA?
8) Untuk mengetahui bagaimana proses regulasi Siklus Asam Sitrat?
9) Untuk mengetahui bagaimana jumlah energi (ATP) yang dihasilkan dalam
siklus krebs?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Siklus Krebs
Siklus krebs merupakan serangkaian reaksi kimia yang terjadi

pada sel hidup untuk menghasilkan energi dari Asetil ko-A perubahan

dari asam piruvat hasil glikolisis. Siklus krebs merupakan salah satu

tahap respirasi aerob, yaitu proses menghasilkan energi dimana

dalam prosesnya membutuhkan oksigen. Respirasi aerob terjadi

melalui glikolisis, siklus krebs dan transfer elekton. Siklus krebs terjadi

di dalam mitokondria sedangkan glikolisis terjadi pada sitoplasma,

oleh karena itu asam piruvat hasil glikolisis harus masuk mitokondria

terlebih dahulu agar dapat menjalani siklus krebs.

Sebagian besar energi untuk berbagai aktivitas dihasilkan dari

katabolisme (pemecahan) glukosa yang terjadi di dalam sel. Awalnya

glukosa akan menjalani proses glikolisis untuk diubah menjadi asam

piruvat. Apabila tidak terdapat oksigen, asam piruvat akan menjalani

proses respirasi anaerob untuk diubah menjadi asam laktat atau

alkohol, tergantung dari organismenya. Namun dalam keadaan

tersedia oksigen, asam piruvat akan memasuki proses respirasi aerob

untuk diolah menjadi energi dengan hasil akhir air dan

karbondioksida. Siklus krebs akan menghasilkan ATP, NADH,

FADH2 dan CO2. Karbondioksida akan dilepaskan dari sel dan

dikeluarkan dari tubuh sebagai sisa respirasi. Sedangkan ATP, NADH,

FADH2 merupakan sumber energi penting bagi tubuh.

B. Fungsi Utama Siklus Kreb


a. Menghasilkan karbondioksida terbanyak pada jaringan manusia.
b. Menghasilkan sejumlah koenzim tereduksi yang menggerakkan rantai
pernapasan untuk produksi ATP
c. Mengkonversi sejumlah energi serta zat intermidiet yang berlebihan untuk
digunakan pada sintesis asam lemak.
d. Menyediakan sebagian bahan keperluan untuk sintesis protein dan asam
nukleat.
e. Melakukan pengendalian langsung (produk bakal produk) atau tidak
langsung (alosterik) terhadap sistem enzim lain melalui komponen-komponen
siklus.

C. Reaksi Siklus Krebs


Terdapat dua bagian penting dalam siklus krebs, yaitu:
1. Pertama adalah tahap persiapan dimana piruvat akan diubah
menjadi asetik ko-A melalui proses yang disebut dekarboksilasi
oksidatif. Dekarboksilasi oksidatif akan mengubah asam piruvat

menjadi asetil ko-A. Tahap ini terjadi dalam beberapa reaksi yang

dikatalisis oleh kompleks enzim yang disebut piruvat

dehidrogenase. Enzim ini terdapat pada mitokondria pada sel

eukariotik, sedangkan pada prokariotik terdapat pada sitoplasma.

Tahap-tahap dalam dekarboksilasi oksidatif adalah sebagai berikut.


a) Gugus karboksilat (-COO) akan lepas dari asam piruvat menjadi CO2.
b) Sisa dua atom karbon dari piruvat dalam bentuk CH 3COO- akan mentranfer
kelebihan elektronnya pada molekul NAD+ sehingga terbentuk NADH, dan
molekul dua atom karbon tersebut berubah menjadi asetat.

c) Pada akhirnya koenzim-A (ko-A) akan diikatkan pada asetat sehingga


membentuk asetil koenzim-A (asetil ko-A).

2. Kedua adalah berlangsungnya siklus krebs yang terjadi di


matriks mitokondria. Molekul asetil ko-A akan masuk krebs untuk

menghasilkan ATP, NADH, FADH2, dan CO2. Terdapat delapan tahap

reaksi dalam siklus krebs yang terus berputar-putar sehingga disebut

sebagai suatu siklus. Hasil dari dekarboksilasi oksidatif adalah molekul asetil
ko-A, NADH, dan CO2. Satu molekul glukosa akan diubah menjadi dua molekul
asam piruvat dalam glikolisis, artinya proses dekarboksilasi oksidatif untuk untuk
satu molekul glukosa akan menghasilkan 2 molekul asetil ko-A, 2 NADH, dan 2
CO2.

D. Tahapan Reaksi Siklus Kreb


1. Tahap 1. Sitrat Sintase (hidrolisis)
Asetil KoA + oksaloasetat + H2O sitrat + KoA-SH
Merupakan reaksi kondensasi aldol yg disertai hidrolisis dan berjalan
searah.
Mekanisme kerja: sitrat sintase sangat spesifik terhadap zat yang dikerjakan.
Flouroasetil KoA dapat menggantikan gugus asetil KoA. Flourosasetat
kadang digunakan sebagai racun tikus. Bila termakan dapat berakibat fatal
2. Tahap 2. Aconitase
Sitrat diubah menjadi isositrat oleh enzim akonitase yg mengandung Fe++
Mekanisme kerja: mula-mula terjadi dehidrasi menjadi cis-akonitat ( yg
tetap terikat enzim ) kemudian terjadi rehidrasi menjadi isositrat.

3. Tahap 3. Isositrat Dehidrogenase (dekarboksilasi pertama)


Isositrat dioksidasi menjadi oksalosuksinat (terikat enzim) oleh isositrat
dehidrogenase yg memerlukan NAD+. Reaksi ini diikuti dekarboksilasi oleh
enzim yg sama menjadi -ketoglutarat. Enzim ini memerlukan Mn++ / Mg+
+
.
Ada 3 jenis isozim isositrat dehidrogenase :
a. Satu jenis isozim menggunakan NAD+ (intramitokondria) isozim ini
hanya ditemukan di dalam mitokondria NADH + H+ yg terbentuk akan
diteruskan dalam rantai respirasi.
b. Dua jenis isozim yang lain menggunakan NADP+ dan ditemukan di luar
mitokondria (ekstramitokondria) dan sitosol.

4. Tahap 4. -ketoglutarat dehidrogenase kompleks (dekarboksilasi)


Dekarboksilasi oksidatif -ketoglutarat (caranya seperti pada dekarboksilasi
oksidatif piruvat) menjadi suksinil KoA oleh enzim -ketoglutarat
dehidrogenase kompleks. Enzim ini memerlukan kofaktor seperti : TPP,
Lipoat,NAD+, FAD dan KoA-SH. Reaksi ini secara fisiologis berjalan
searah
Mekanisme kerja: Reaksi ini dapat dihambat oleh arsenit mengakibatkan
akumulasi ataupenumpukan -ketoglutarat.

5. Tahap 5. suksinat thikonase (fosforilasi tingkat substrat)


Suksinil KoASuksinat.
Reaksi ini memerlukan ADP atau GDP yg dengan Pi akan membentuk ATP
atau GTP. Juga memerlukan Mg++. Reaksi ini merupakan satu-satunya
dalam TCA cycle yg membentuk senyawa fosfat berenergi tinggi pada
tingkat substrat. Pada jaringan dimana glukoneogenesis terjadi ( hati &
ginjal) terdapat 2 jenis isozim suksinat thiokonase, satu jenis spesifik GDP,
satu jenis untuk ADP. Pada jaringan nonglukoneogenik hanya ada isozim yg
menggunakan ADP.

6. Tahap 6: Suksinat dehidrogenase (dehidrogenasi & oksidasi)


Suksinat + FAD Fumarat + FADH2. Reaksi ini tidak lewat NAD.
Mekanisme kerja: dihambat oleh malonat, asam dikarboksilat berkarbon 3.
Suksinat dapat tertimbun dan pernapasan terhambat

7. Tahap 7: Fumarase (dehidrasi)


Fumarat + H2O L-Malat
Tidak memerlukan koenzim.

8. Tahap 8: Malat dehydrogenase


L-Malat + NAD+ Oksaloasetat + NADH + H+. Reaksi ini membentuk
kembali oksaloasetat. Terdapat 6 isozim MDH, 50% isozim MDH adalah
tipe IV.
Mekanisme kerja: kerusakan jaringan seringkali mengakibatkan kenaikan
MDH tetapi pemeriksaan MDH tidak lazim dilakukan, karena lebih
mudah untuk memeriksa dengan LDH .

E. Enzim yang Terlibat dalam Siklus Krebs


1. Citrate synthase : Enzim yang menyintesis asam sitrat dengan cara
menggabungkan Asetil-coA dengan oksaloasetat. Reaksi kondensasi ini
dilakukan dengan menggunakan sebuah molekul air dan dilepaskan molekul
koenzim A.
2. Acotinate hydratase: Adalah enzim yang mengkatalis reaksi isomerasi asam
sitrat menjadi isositrat dengan molekul intermediet cis-aconitate
3. Isocitrate dehydrogenase: Enzim ini mengkatalis reaksi dekarboksilasi
oksidatif isositrat menjadi alfa-ketoglutarat dan karbon dioksida. Pada reaksi
ini juga terjadi pelepasan H+ yang digunakan untuk memproduksi NADH
4. Alfaglutarat-dehidrogenase : Enzim yang berperan dalam dehidrogenasi
alfaketoglutarat

F. Intermediet dalam Proses Siklus Krebs Dapat Menjadi Bahan Sintesis


Biomolekul Esensial Sel
Beberapa intermediet ini dapat menjadi prekursor dalam reaksi biosintesis
beberapa molekul esensial sel seperti yang dirangkum dalam skema berikut:
G. Rangkuman Hasil Reaksi dalam TCA
Hasil reaksi dari siklus krebs adalah CO2 dan beberapa molekul berenergi
tinggi seperti NADH, NADPH, FADH dan ATP yang dirangkum dalam
persamaan reaksi berikut:

Molekul-molekul berenergi tinggi seperti NADH, NADPH dan FADH


bukanlah molekul berenergi yang dapat langsung dipakai oleh sel, kecuali dalam
proses biosintesis biomolekul. Jadi, tiga molekul tersebut harus direduksi dalam
rantai transport elektron untuk menggerakkan proton motion force dan
mensintesis ATP.

H. Regulasi Siklus Asam Sitrat


Siklus Krebs atau asam sitrat adalah siklus amfibolik yang menyuplai
energi dan prekursor-prekursor berbagai sintesis biomolekul dalam sel. Maka dari
itu, Siklus ini diregulasi berdasarkan status energi dalam sel dan ketersediaan
intermediet yang dihasilkan dari reaksi didalamnya.
Contohnya adalah keberadaan oksigen yang diperlukan sebagai aseptor
elektron saat molekul berenergi tinggi seperi NADH dan FADH direduksi untuk
menyintesis ATP, akan mengontrol enzim-enzim yang berperan dalam ini.
Contohnya adalah enzim 2-ketoglutarate dehydrogenase yang tidak diproduksi
secara anaerobik tanpa adanya aseptor elektron pengganti lain, nitrat misalnya.
Enzim yang berperan penting dalam regulasi siklus krebs adalah Citrate
synthase yang direpresi ekspresi gen penyandinya oleh NADH dan ATP atau
keberadaan 2-ketoglutarate yang terakumulasi. Akumulasi tiga senyawa tersebut
memberi sinyal pada sel bahwa telah tersedia banyak energi dan prekursor untuk
menjalankan aktivitas biologis sel.

I. Reaksi Anaplerotik Intermediet Siklus Krebs


Reaksi anaplerotik adalah reaksi pembentukan senyawa intermediet suatu
siklus metabolisme dari senyawa intermediet siklus lain.
Contohnya adalah saat suatu bakteri ditumbuhkan pada media
minimal (glukosa dan garam mineral saja) ternyata tidak mampu tumbuh,
dapat diduga bahwa bakteri tersebut adalah mutan yang memanfaatkan
PEP karboksilase (1) sebagai sekuens anaplerotiknya, hingga hanya dapat
tumbuh jika dalam medium tersebut juga diberi beberapa intermediet hasil
siklus krebs.
Reaksi anaplerotik yang melibatkan siklus krebs
Misalnya adalah penambahan glutamat pada medium yang akan
dideaminasi menjadi - ketoglutarat oleh glutamate - dehydrogenase yang
selanjutnya akan masuk kedalam siklus TCA untuk menghasilkan energi berupa
ATP dan beberapa intermediet lain yang dibutuhkan dalam proses biologis sel
tersebut

J. Jumlah Energi (ATP) yang Dihasilkan Dalam Siklus Krebs


Total ATP yang dihasilkan adalah = 12 ATP
3 NAD+ = 9 ATP
1 FAD = 2 ATP
1 ATP = 1 ATP
Dari seluruh proses diatas, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya siklus
krebs ini mengubah asetil COA dan air menghasilkan CO2 dan molekul berenergi
tinggi seperti ATP, NADH dan FADH
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Siklus krebs merupakan serangkaian reaksi kimia yang terjadi pada sel hidup
untuk menghasilkan energi dari Asetil ko-A perubahan dari asam piruvat hasil
glikolisis. Siklus krebs merupakan salah satu tahap respirasi aerob, yaitu proses
menghasilkan energi dimana dalam prosesnya membutuhkan oksigen. Respirasi
aerob terjadi melalui glikolisis, siklus krebs dan transfer elekton. Siklus krebs terjadi
di dalam mitokondria sedangkan glikolisis terjadi pada sitoplasma, oleh karena itu
asam piruvat hasil glikolisis harus masuk mitokondria terlebih dahulu agar dapat
menjalani siklus krebs.
Sebagian besar energi untuk berbagai aktivitas dihasilkan dari katabolisme
(bahasa gampang: pemecahan) glukosa yang terjadi di dalam sel. Awalnya glukosa
akan menjalani proses glikolisis untuk diubah menjadi asam piruvat. Apabila tidak
terdapat oksigen, asam piruvat akan menjalani proses respirasi anaerob untuk diubah
menjadi asam laktat atau alkohol, tergantung dari organismenya. Namun dalam
keadaan tersedia oksigen, asam piruvat akan memasuki proses respirasi aerob untuk
diolah menjadi energi dengan hasil akhir air dan karbondioksida.

Tahap-tahap dalam siklus krebs adalah sebagai berikut.


1. Asetil co-A akan berikatan dengan oksaloasetat membentuk sitrat, reaksi ini
dikatalisis enzim sitrat sintase.

2. Sitrat akan diubah menjadi isositrat oleh enzim akonitase.

3. Isositrat akan diubah menjadi alfa-ketoglutarat oleh ezim isositrat dehidrogenase.


Dalam reaksi ini dilepaskan molekul CO2 dan dihasilkan NADH.
4. Alfa-ketoglutarat akan diubah menjadi suksinil ko-A oleh enzim alfa ketoglutarat
dehidrogenase. Dalam reaksi ini akan dilepaskan CO2 dan dihasilkan NADH.

5. Suksinil ko-A akan diubah menjadi suksinat oleh enzim suksinil ko-A sintetase.
Pada reaksi ini akan dihasilkan GTP yang kemudian dapat berupah menjadi ATP.

6. Suksinat akan diubah menjadi fumarat oleh enzim suksinat dehidrogenase. Pada
reaksi ini akan dihasilkan FADH2.

7. Fumarat akan diubah menjadi malat oleh enzim fumarase.

8. Malat akan diubah menjadi oksaloasetat oleh enzim malat dehidrogenase. Pada
tahap ini juga dihasilkan NADH.

B. Saran
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi, pembaca bisa mencari
literature lain yang membahas lebih detail serta menambahkan hal-hal yang belum
terdapat pada makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Ethel Sloane. 2008, Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula, EGC, Jakarta
Joyce james. 2009, Prinsip-Prinsip Sains Untuk Keperawatan, Erlangga, Jakarta
Murray, Robert K.,Dkk. 20010. Biokimia Harper Edisi 27. Jakarta : EGC
Campbell, Neil A. And Reece, Jane B. 2010. BIOLOGI JILID 1 EDISI 8. Jakarta :
Erlangga
Pudjaatmaka,A Hadyana. 2013, Kamus Kimia, Balai pustaka, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai