Anda di halaman 1dari 9

TUGAS BLOK II

PRAKTIKUM V

Pemeriksaan Status Nutrisi


Pemasangan dan Pemberian Makan melalui NGT
Perhitungan Kebutuhan Kalori

Oleh:
KELOMPOK 1
KELAS A

Dewi Sri Handayani 1206218442


Tri Mariha 1206237340
Very Dwi Vasianti 1206278630

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2015
Pemeriksaan Status Nutrisi

Nama Prosedur Pemeriksaan Status Nutrisi


Indikasi 1. Mengidentifikasi data yang perlu dikaji untuk
menilai dan menentukan status nutrisi anak
2. Mengidentifikasi cara meningkatkan pemenuhan
kebutuhan nutrisi anak (baik berupa tindakan
keperawtan maupun kolaborasi)
3. Menentukan kebutuhan kalori klien dengan berbagai
usia dan kondisi
Masalah Keperawatan 1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan
tubuh
2. Ketidakseimbangan nutrisi: lebih dari kebutuhan
tubuh
3. Risiko ketidakseimbangan nutrisi: lebih dari
kebutuhan tubuh
Nursing Outcome Criteria 1. Menunjukan berat bdan yang terkontrol dengan
nilai BMI yang berapa pada rentang nilai normal
(18,525)
2. Anak dapat menjalankan diet yang dianjurkan
3. Status nutrisi anak baik
Persiapan Alat 1. Timbangan BB
2. Meteran
3. Pengukur tinggi/panjang badan
4. Kaliper
Prosedur Rasional
PERSIAPAN
1. Persiapkan alat Memudahkan penggunaan dan
mendukung prosedur tindakan yang
akan dilakukan
2. Cuci tangan Mencegah infeksi nosokomial
3. Menyapa klien dan mejelaskan tujuan Membina hubungan saling percaya
dan manfaat dilakukan tindakan
PROSEDUR
4. Menanyakan keluhan anak yangs Memberikan intervensi yang
sedang dirasakan saat ini optimal
5. Riwayat kesehatan anak yang pernah Mengetahui kemungkinan
dialami sebelumnya: typoid, asma hubungan hasil pengkajian dengan
status kesehatan sebelumnya
6. Pengkajian Nutrisi Berdasarkan prinsip Melakukan pengkajian secara
ABCD sistematis
a. Antropometri
Pengukuran BB/U, TB/U,
BB/TB, IMT, LLA, dan Lingkar
kepala
b. Biokimia
Pemeriksaan laboratorium
seperti albumin, BUN, glukosa,
kreatinin dan Hb
c. Clinical Sign
Pemeriksaan head to toe untuk
menilai status nutrisi klien
d. Dietary
Mengkaji riwayat dan faktor
yang memengaruhi pola diet
anak
e. Recall Dietary Program
Mengkaji pola dan jenis
frekuensi makanan yang
dikonsumsi anak 24 jam terkahir
7. Beri penghargaan terhadap anak Mengurangi atraumatik anak
8. Bereskan alat Ruangan terlihat bersih dan rapi
9. Cuci tangan Mencegah infeksi nosokomial
Evaluasi Dokumentasi
1. Nilai antropometri anak dalam batas Identitas klien
normal
2. Hasil laboratorium (biokimia) anak Waktu dan tanggal pemeriksaan
dalam rentang normal
3. Hasil clinical sign anak baik Hasil pemeriksaan
Respon klien
Paraf yang perawat yang melakukan
pengkajian

Keterangan:
1. Pengukuran IMT dan interpretasi hasil
BMI =
Hasil:
<18.5 = Gizi Kurang
18.5-25 = Gizi Baik/Normal
26-30 = Gizi Lebih
>30 = Obesitas
2. Hasil Antropometri BB/BP atau BB/TB
Status Gizi Klinis Antropometri
Gizi Buruk Tampak sangat kurus dan
< - 3 SD *) atau 70%
atau edema pada kedua
punggung kaki sampai
seluruh tubuh
Gizi Kurang Tanpak kurus - 3SD sampai < - 2 SD
atau 80%
Gizi Baik Tampak sehat - 2 SD sampai + 2 SD
Gizi Lebih Tampak gemuk > + 2 SD

3. Grafik BB/U dan TB/U


\
Pemasangan dan Pemberian Makan melalui NGT
Nama Prosedur Pemasangan NGT dan Pemberian Makan Melalui
NGT
Indikasi Pemasangan NGT dilakukan jika:
a) Anak direncanakan untuk diberi makan melalui
NGT. Anak yang diberi makan melalui NGT adalah
anak yang memenuhi indikasi berikut:
1. Saluran cerna bagian atas tidak mampu
menyalurkan makanan ke saluran cerna bawah,
misalnya pada anak dengan:
- anomali pada kerongkongan, esofagus
- gangguan kemampuan menelan
2. Anak tidak mampu mengonsumsi makanan
secara oral, misalnya pada anak yang koma,
kanker lidah, dll
3. Gangguan pencernaan atau malaborbsi yang
membutuhkan asupan makanan terus menerus,
misalnya pada anak dengan insufisiensi
pankreas dan empedu
4. Anak dengan kelemahan berat yang tidak
mampu menghisap atau mengunyah secara
efektif
b)Anak yang direncanakan akan dilakukan prosedur
kumbah lambung. Anak yang mendapatkan
prosedur kumbah lambung adalah anak dengan
indikasi:
1. Keracunan
2. Perdarahan yang lama
3. dekompresi lambung
c) Anak yang akan diambil asam lambungnya untuk
tujuan pemeriksaan lebih lanjut
Masalah Keperawatan 1. Gangguan menelan
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan
Nursing Outcome Criteria 1. Status gizi anak baik
2. Mempertahankan berat badan dalam batas
normal
Persiapan Alat 1. Sarung tangan bersih
2. Selang NGT yang ukurannya sesuai dengan
kebutuhan anak.
Ukuran NGT pada anak lebih kecil daripada orang
dewasa, biasanya 6-14 Fr.
Panjang selang diukur dengan mengukur panjang
dari hidung telinga midxipoid umbilikus
(NEMU)
3. Air steril untuk melumasi selang NGT
4. Plester antialergik
5. Stetoskop
6. Kertas pH
7. Catether tip
Perhitungan Kebutuhan Kalori

Pada anak-anak, kebutuhan kalori dapat diukur dengan menggunakan tabel 3-1.
Tabel 3-1 Kebutuhan Kalori Berdasarkan Usia Anak
Usia (tahun) Kebutuhan kalori (kkal/ kg BB/ Hari)
<1 80-98
1-3 75-90
4-6 65-75
7-10 55-75
11-18 45-55

Namun, pada anak-anak yang dirawat di rumah sakit, kebutuhan kalori dapat diukur dengan
menggunakan tabel 3-2.
Tabel 3-2 Kebutuhan Kalori pada Anak yang Dirawat di Rumah
Sakit
Berat badan (kg) Kebutuhan kalori
0-10 100 kkal/kg
10-20 10 kg pertama: 100 kkal/kg
selebihnya: 50 kkal/kg
Lebih dari 20 10 kg pertama: 100 kkal/kg
10 kg kedua: 50 kkal/kg
selebihnya: 20 kkal/kg
Catatan: Konsumsi 100 kilokalori akan memerlukan 100 cc cairan atau
dengan kata lain kebutuhan cairan bisa diperhitungkan dama dengan
kebutuhan energi

Contoh Soal:
Seorang anak dengan berat badan 25 kg sedang sakit dan dirawat di rumah sakit. Hitunglah
kebutuhan kalori yang dibutuhkannya per hari.
Jawab:
Untuk 10 kg pertama : 10 x 100 = 1000 kkal/hari
Untuk 10 kg kedua : 10 x 50 = 500 kkal/hari
Untuk selebihnya (5 kg) : 5 x 20 = 100 kkal/hari
Total = 1600 kkal/hari
Sumber kalori dapat berasal dari makanan yang mengandung karbohidrat, protein, atau pun
lemak. Kebutuhan karbohidrat diperkirakan sekitar 50-60% dari jumlah kalori yang dibutuhkan dalam
sehari. Sedangkan, kebutuhan lemak diperkirakan sekitar 20-30% dari jumlah kalori yang dibutuhkan
dalam sehari. Selanjutnya, kebutuhan protein dapat diukur dengan menggunakan tabel 3-3.
Tabel 3-3 Kebutuhan Protein Berdasarkan Usia Anak
Usia (tahun) Kebutuhan protein (g/ kg BB/ hari)
<1 2-3
1-6 1,5-2,5
7-10 1,3-2,0
11-18 1,0-1,3

Referensi:
Departemen keperawatan medikal Bedah.(2014).Buku kerja Praktikum Mahasiswa
Keperawatan Dewasa: Nutrisi. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
Hartono, Andry. (2006). Terapi gizi dan diet rumah sakit. Jakarta: EGC.
Hockenberry, M.J., dan Wilson, D. (2013). Wongs Essentials of Pediatric Nursing. 9th Ed.
Philadelphia: Elsevier.
NANDA International. (2015). Nursing Diagnoses: Definition and Classification 2015-2017.
UK: Wiley Blackwell
NOC International.(2013). Nursing Outcomes Classification; Measurement of Health
Outcomes.US:Elsevier
WHO.(2005/2009).Buku Saku:Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak Di Rumah Sakit
Rujukan Tingkat Pertama Di Kabupaten.Jakarta:WHO Indonesia

Anda mungkin juga menyukai