SAP 9 FIX FIX (Presentasi)
SAP 9 FIX FIX (Presentasi)
OLEH
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................... i
i
Data dan Metode Pengumpulan Data
1
2. Data Menurut Dimensi Waktu
Data juga dapat dibedakan menurut dimensi waktu, yaitu time series, cross section,
dan data pooling.
a. Data time series atau data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari beberapa
tahapan waktu secara kronologis. Data ini umumnya merupakan kumpulan data dari
suatu fenomena tertentu yang didapat dalam beberapa interval waktu tertentu.
b. Data cross section adalah data yang dikumpulkan pada titik waktu dan tempat
tertentu saja. Data ini umumnya mencerminkan suatu fenomena tertentu dalam satu
kurun waktu tertentu saja.
c. Data pooling adalah kombinasi antara data runtut waktu dan silang tempat.
Misalnya, peneliti ingin mengamati perilaku Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk
masing-masing kabupaten/kota selama 10 tahun terakhir.
3. Data Menurut Sumber
a. Data Internal (berasal dari dalam organisasi) atau eksternal (berasal dari luar
organisai)
b. Data Primer dan Data Sekunder
Data Primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari
sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer secara khusus
dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data primer
dapat berupa opini subyek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi
terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil
pengujian. Sedangkan Data Sekunder merupakan sumber data penelitian yang
diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan
dicatat pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan
historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan tidak
dipublikasikan.
2
yang dipegang oleh peneliti, mengetahui kualitas dari metode-metode yang dipakainya
karena dialah yang mengatur sejak awal.
2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan sumber data
kepada pengumpul data. Misalnya lewat orang lain atau lewat lewat dokumen, data dari
biro statistik, majalah, keterangan-keterangan atau publikasi lainnya. Jadi data sekunder
berasal dari tangan kedua, ketiga dan seterusnya. Bentuk data sekunder ada yaitu:
a. Internal
Dokumen-dokumen akuntansi dan operasi yang dikumpulkan, dicatat dan disimpan
di dalam suatu organisasi merupakan tipe data internal. Beberapa contoh data
internal misalnya faktur penjualan, jurnal penjualan, laporan penjualan periodik,
surat-surat, notulen hasil rapat, dan memo manajemen.
b. Eksternal
Data sekunder eksternal umumnya disusun oleh satu entitas selain peneliti dari
organisasi yang bersangkutan. Data eksternal diperoleh dari sumber-sumber luar
misalnya data sensus penduduk dan registrasi. Data yang diperoleh dari badan atau
perusahaan yang aktivitasnya mengumpulkan keterangan-keterangan yang relevan
dalam berbagai masalah. Misalnya, indeks atau pedoman referensi, data sensus,
data statistik, data pasar, data industri, direktori perusahaan, data investasi.
3
2. Pencarian Secara Online
Pencarian dilakukan seacara online jika perusahaan atau organisasi memiliki data base
terkait dengan informasi perusahaannya. Data base ini dikelola oleh sejumlah
perusahaan jasa yang menyediakan data dan informasi untuk kepentingan bisinis
maupun non-bisnis. Tujuan penyediaan data base adalah memudahkan perusahaan,
peneliti dan pengguna lainnya dalam mencari data. Pencarian secara online
memberikan banyak keuntungan bagi peneliti, diantaranya ialah:
a. Hemat waktu, karena dapat dilakukan hanya melalui computer atau perangkat lain
yang terkoneksi dengan internet.
b. Ketuntasan, melalui media Internet dan portal tertentu informasi yang tersedia dapat
diakses secara tuntas kapan saja tanpa dibatasi waktu.
c. Kesesuaian, peneliti dapat mencari sumber-sumber data dan informasi yang sesuai
dengan mudah dan cepat.
d. Hemat biaya, karena waktu untuk mengumpulkan data relative lebih cepat, maka
hal tersebut dapat menghemat biaya untuk penelitian yang dilakukan.
Setelah metode pencarian data sekunder ditentukan, selanjutnya dilakukan
penyaringan dan pengumpulan data. Penyaringan data dilakukan agar didapatkan data
sekunder yang sesuai. Setelah proses penyaringan selesai, maka pengumpulan data dapat
dilaksanakan. Data yang telah terkumpul perlu dievaluasi terlebih dahulu, khususnya
berkaitan dengan kualitas dan kecukupan data. Jika peneliti merasa bahwa kualitas data
sudah baik dan jumlah data sudah cukup, maka data tersebut dapat digunakan untuk
menjawab masalah yang akan diteliti.
4
2. Metode Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur
sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk
mengamati dan mencatat berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi).
5
garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Wawancara tidak terstruktur atau
terbuka, sering digunakan dalam penelitian pendahuluan atau untuk penelitian yang
lebih mendalam tentang responden. Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum
mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak
mendengarkan apa yang diceritakan oleh responden. Berdasarkan analisis terhadap
setiap jawaban dari responden tersebut, maka peneliti dapat mengajukan pertanyaan
yang lebih terarah pada tujuan.
Contohnya: bagaimanakah pendapat Bapak/Ibu terhadap kebijakan pemerintah
tentang impor gula dan beras saat ini? Dan bagaimanakah dampaknya
terhadap pedagang dan petani?
6
9.7. Metode Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila
dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu wawancara dan kuesioner, jika wawancara dan
kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas hanya pada orang,
tetapi juga objek-objek alam yang lain.
Dalam Sugiyono (2013), Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa, observasi merupakan
suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan
psikologis Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dari ingatan.
Observasi digunakan bila penilitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-
gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Observasi dari segi proses
dapat dibedakan menjadi participant observation dan non participant observation dan
observasi dari segi instrumentasi yang digunakan dapat dibedakan menjadi observasi
terstruktur dan tidak tersetruktur.
1. Observasi dari segi proses
a. Participant Observation
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang
digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan penelitian, peneliti
ikut serta dalam melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data. Dalam suatu
perusahaan misalnya, peneliti dapat berperan sebagai karyawan, peneliti dapat
mengamati bagaimana perilaku karyawan dalam bekerja, kesulitan yang dihadapi,
dan bagaimana hubungan kerja antara karyawan dengan karyawan lainnya.
b. Non participant Observation
Dalam penelitian non participant observation, peneliti tidak terlibat langsung
dengan orang-orang yang sedang diamati, peneliti hanya sebagai pengamat
independen. Misalnya, dalam suatu pusat belanja, peneliti dapat mengamati
bagaimana perilaku pembeli terhadap barang-barang apa saja yang paling diminati
saat itu. Peneliti mencatat, menganalisis dna selanjutnya dapat membuat
kesimpulan tentang perilaku pembeli dan barang-barang apa saja yang paling
diminati pembeli.
2. Observasi dari segi instrumentasi yang digunakan
a. Observasi Terstruktur
Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis,
tentang apa yang akan diamati dan tentang dimana tempatnya. Jadi observasi
terstruktur dilakukan apabila peneliti telah tahu dengan pasti variabel apa yang
7
diamati. Misalnya peneliti akan melakukan pengukuran terhadap kinerja karyawan
bidang pemasaran melalui pengamatan, maka penelit dapat menilai setiap perilaku
dengan menggunakan instrument yang digunakan untuk mengukur kinerja
karyawan.
b. Observasi Tidak Terstruktur
Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak disiapkan secara sistematis
tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu
secara pasti tentang apa yang akan diamati. Misalnya dalam suatu pameran produk
industry dari berbagai negara, peneliti belum tahu pasti apa yang akan diamati. Oleh
karena itu peneliti dapat melakukan pengamatan bebas, mencatat apa yang tertarik,
melakukan analisis, dan kemudian membuat kesimpulan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Kuncoro, mudrajad. 2014. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Penerbit Erlangga
Sugiyono. 2013. Metode Penelitin Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta CV.
10