Anda di halaman 1dari 5

Kurikulum 2004 lebih populer dengan sebutan KBK (kurikulum Berbasis

Kompetensi). Lahir sebagai respon dari tuntutan reformasi, diantaranya UU No. 2


1999 tentang pemerintahan daerah, UU No. 25 tahun 2000 tentang kewenangan
pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai daerah otonom, dam Tap. MPR No.
IV/MPR/1999 tentang arah kebijakan pendidikan nasional. KBK tidak lagi
mempersoalkan proses belajar, proses pembelajaran dipandang merupakan
wilayah otoritas guru, yang terpenting pada tingkatan tertentu peserta didik
mencapai kompetensi yang diharapkan. Kompetensi dimaknai sebagai perpaduan
pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan
berpikir, dan bertindak. Seseorang telah memiliki kompetensi dalam bidang
tersebut yang tercermin dalam pola perilaku sehari-hari.

A. Standart Isi
Standar kompetensi mata pelajaran Sains di SMP & MTs adalah:
Aspek Kerja Ilmiah
1. Mengenali perkembangan dan hakikat sains serta melakukan kerja ilmiah
dalam bidang sains.
Aspek Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
2. Menggunakan alat dan teknik serta keselamatan kerja dalam mengamati gejala
kehidupan dengan cermat.
3. Mengaplikasikan konsep keanekaragaman makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri
kehidupan.
4. Mengidentifikasi komponen ekosistem dan saling ketergantungan antar
komponen, serta melakukan upaya pengelolaan lingkungan untuk mengatasi
pencemaran dan kerusakan lingkungan.
5. Mengkaitkan hubungan antara struktur dan fungsi jaringan dan struktur dan
fungsi organ pada tumbuhan.
6. Mengaitkan hubungan antara struktur dan fungsi beberapa sistem organ pada
manusia dan vertebrata dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
7. Mengaplikasikan konsep pertumbuhan dan perkembangan, kelangsungan
hidup, dan pewarisan sifat pada organisme, serta kaitannya dengan
lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
Aspek Materi dan Sifatnya
8. Mengidentifikasi, mengumpulkan data, menyimpulkan penggunaan dan efek
samping bahan kimia di sekitar kita, serta mengkomunikasikannya.
9. Melakukan percobaan untuk membedakan unsur, senyawa, dan campuran,
memisahkan campuran dengan beberapa cara sesuai dengan karakteristiknya,
membandingkan perubahan fisis dan perubahan kimia, serta
mengkomunikasikan hasilnya.
10. Melakukan percobaan untuk mengidentifikasi ciri-ciri reaksi kimia dan sifat
zat (asam, basa, dan garam) serta mengenal partikel materi.
Aspek Energi dan Perubahannnya
11. Melakukan pengukuran terhadap berbagai besaran secara benar,
mendeskripsikan dan membuat rancangan sederhana tentang dasardasar
mekanika, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
12. Menerapkan konsep zat dan kalor serta penerapannya dalam penyelesaian
masalah sehari-hari.
13. Mendeskripsikan dasar-dasar getaran, gelombang dan optik serta
penerapannya dalam produk teknologi sehari-hari.
14. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan untuk memahami
keterkaitannya dengan pemanfaatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
Aspek Bumi dan Alam Semesta, serta Sains, Lingkungan, Teknologi, dan
Masyarakat (Salingtemas)
15. Mendeskripsikan perilaku dan karakteristik tata surya secara sederhana serta
proses-proses khusus yang terjadi di tanah dan udara yang terkait dengan
masalah lingkungan.

B. Standart Proses
Belajar yang dinginkan KBK, bukan menumpuk ilmu pengetahuan tetapi
proses perubahan perilaku melalui pengalaman belajar dan diharapkan terjadi
pengembangan berbagai aspek pada setiap peserta didik. Guru bertugas mengelola
pembelajaran baik dalam pengembangan strategi pembelajarn maupun
menggunakan berbagai sumber belajar. Dengan demikian, proses pembelajaran
tidak hanya diarahkan agar siswa mampu menguasai materi pembelajaran tetapi
lebih diarahkan pada penguasaan kompetensi sesuai kurukulum.
Pemberian pengalaman belajar secara langsung sangat ditekankan melalui
penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah dengan
tujuan untuk memahami konsep-konsep dan mampu memecahkan masalah.
Jumlah jam pelajaran:
40 jam per minggu
32 jam perminggu, tetapi jumlah mata pelajaran belum bissa dikurangi
Metode pembelajaran:
Keterampilan proses
Lahir metode pembelajaran PAKEM dan CTL
Sistem penilaian
Lebih menitik beratkan pada aspek kognitif
Penilaian memadukan keseimbangan kognitif, psikomotorik, dan afektif,
dengan penekanan penilaian berbasis kelas

C. Standart Kompetensi Lulusan


Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional
yang telah disepakati. Standar kompetensi lulusan pada kurikulum 2004
diturunkan dari standar isinya.

D. Standart Penilaian
pelaksanaan penilaian yang berkelanjutan serta komprehensif, yang mencakup
aspek-aspek berikut:
a. Penilaian hasil belajar
b. Penilaian proses belajar mengajar
c. Penilaian kompetensi mengajar dosen
d. Penilaian relevansi kurikulum
e. Penilaian daya dukung sarana. dan fasilitas
f. Penilaian program (akreditasi)
Penilaian dalam KBK adalah penilaian berbasis kelas yaitu pelaksanaan penilaian
dilaksanakan secara terpadu antara penilaian hasil dan proses pembelajaran.
Adapun beberapa evaluasi hasil belajar dalam implementasi KBK dilakukan
dengan:
a. Penilaian kelas
Penilaian kelas dilakukan dengan ulangan harian, ulangan umum, dan
ujian akhir. Ulangan harian dilakukan setiap selesai proses pembelajaran
dalam satuan bahasan atau kompetensi tertentu. Penilaian kelas dilakukan
oleh guru untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik,
mendiagnosa kesulitan belajar, memberikan umpan balik untuk perbaikan
proses pembelajaran, dan penentuan kenaikan kelas.
b. Tes kemampuan dasar
Tes kemampuan dasar dilakukan untuk mengetahui kemampuan membaca,
menulis, dan berhitung yang diperlukan dalam rangka memperbaiki
program pembelajaran (program remedial). Tes kemampuan dasar
dilakukan pada setiap tahun.
c. Penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi
Pada setiap akhir semester dan tahun pelajaran diselenggarakan kegiatan
penilaian guna mendapatkan gambaran secara utuh dan menyeluruh
mengenai ketuntasan belajar peserta didik dalam satuan waktu tertentu.
Untuk keperluan sertifikasi, kinerja, dan hasil belajar yang dicantumkan
dalam Surat Tanda Tamat Belajar tidak semata-mata didasarkan atas hasil
penilaian pada akhir jenjang sekolah.
d. Benchmarking
Benchmarking merupakan suatu standar untuk mengukur kinerja yang
sedang berjalan, proses, dan hasil untuk mencapai suatu keunggulan yang
memuaskan. Ukuran keunngulan dapat ditentukan di tingkat sekolah,
daerah, atau nasional. Penilaian dilaksanakan secara berkesinambungan
sehingga peserta didik dapat mencapai satuan tahap keunggulan
pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan usaha dan keuletannya.
e. Penilaian program
Penilaian program dilaksanakan oleh Departemen Pendidikan Nasional
dan Dinas Pendidikan secara kontinu dan berkesinambungan. Penilaian
program dilakukan untuk mengetahui kesesuaian kurikulum dengan dasar,
fungsi, dan tujuan pendidikan nasional, serta kesesuaiannya dengan
tuntutan perkembangan masyarakat, dan kemajuan zaman.

Landasa Hukum
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Bab IV Pasal 10 menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah
Daerah berhak mengarahkan, membimbing, dan mengawasi penyelenggaraan
pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Bab IV Pasal 11 Ayat (1) juga menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah
Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin
terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa
diskriminasi.
c. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
wewenang Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan pendidikan di daerah
menjadi semakin besar.
d. Tap MPR/GBHN Tahun 1999-2004
e. UU No. 20/1999 Pemerintah-an Daerah
f. UU Sisdiknas No 2/1989 kemudian diganti dengan UU No. 20/2003
g. PP No. 25 Tahun 2000 tentang Pembagian Kewenangan

Anda mungkin juga menyukai