Anda di halaman 1dari 14

Dasar-Dasar Ekofisiologi Tumbuhan

Kajian ekofisiologi menerapkan metode


fisiologi bagi masalah ekologi berkaitan
dengan sebaran tumbuhan . Organisme
hidup di suatu wilayah beradaptasi
dengan lingkungannya. Perkem
bangannya ekofisiologi mempunyai
masalah yang lebih dari sebaran
organisme.

Ekofisiologi :respon tumbuhan thd


lingkungan fisik yang ditekankan pada
air dalam kaitannya dengan tanah-
tanaman-atmosfer dan efek lingkungan
thd fotosintesis, interaksi antara
tumbuhan dengan lingkungan kimia dan
biologi

Pengertian Lingkungan : kondisi yang


mengelilingi sesuatu sebagai lingkungan
opersional tumbuhan, merupakan
gabungan faktor iklim, edafik dan biotik
yang berpengaruh thd organisme atau
komunitas ekologi, yang pada akhirnya
menentukan bentuk dan kelangsungan
hidup organisme atau komunitas itu :
cahaya, bahang (panas), air, tenaga
listrik, gas, mineral dan bahan organik

Konsep Faktor Lingkungan


Semua atau setiap faktor lingkungan
yang berpengaruh terhadap kehidupan
suatu organisme dalam proses
perkembangannya.

Tumbuhan dalam ekosistem membentuk


bagian hidup atau komponen biotik, jenis
tumbuhan akan bertoleransi terhadap
kondisi lingkungan tertentu.

tidak ada organisme hidup berada dalan


keadaan yang berdiri sendiri, harus
mempunyai kondisi lingkungan yang
menentukan kehidupannya

Faktor lingkungan alami


memperlihatkan perubahan baik vertikal
maupun lateral, dan dikaitkan dengan
waktu mereka juga memperlihatkan
variasi baik secara harian maupun
tahunan.

Komponen Lingkungan
Faktor iklim, meliputi parameter iklim
utama : cahaya , suhu ketersediaan air,
dan angin
Faktor tanah,: karakteristik dari tanah
seperti nutrisi tanah, reaksi tanah, kadar
air, air tanah, dan kondisi fisik tanah

Faktor topografi : pengaruh dari terrain


seperti sudut kemiringan, aspek
kemiringan dan ketinggian dari
permukaan laut.

Faktor biotik: gambaran semua


interaksi dari organisme hidup seperti
kompetisi, peneduhan dll.
Pembagian menurut Billings (1965)
Faktor fisik / abiotik Faktor hidup/biotik
Energi Tumbuhan hijau
Radiasi Tumbuhan tidak hijau
Suhu dan aliran panas Pengurai
Parasit
Simbion
Air Hewan
Atmosfir dan angin Manusia
Api
Gravitasi
Topografi
Geologi
Tanah

Hukum Minimum
Hukum Minimum Justus Von Liebig,
seorang pakar kimia dari Jerman, :
pengaruh berbagai faktor terhadap
petumbuhan tanaman.
Dia berpendapat : hasil suatu panenan
tanaman sering dibatasi oleh nutrisi yang
diperlukan dalam jumlah yang kecil dan
bukan oleh nutrisi yang diperlukan dalam
jumlah yang banyak seperti karbon dan
air.
hukum minimum : Pertumbuhan
tanaman tergantung pada sejumlah
bahan makanan yang berada dalam
kuantitas terbatas atau sedikit sekali

Hukum minimum hanya berperan


dengan baik untuk materi kimia yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan
reproduksi .

Hukum ini berlaku hanya dalam kondisi


keseimbangan yang dinamis atau steady
state.

Apabila masukan dan keluaran energi


dan materi dari ekosistem substansi
yang diperlukan akan berubah terus dan
hukum minimum tidak berlaku
. Hukum minimum harus
memperhitungkan juga interaksi di
antara faktor-faktor lingkungan.
Konsentrasi yang tinggi atau
ketersediaan yang melimpah dari
sesuatu substansi lain dalam jumlah
yang minimum

Contoh: Jika hasil tanaman dibatasi


oleh kurangnya jumlah nitrogen, maka
lebih banyak diberikan nitrogen.
Apabila nitriogen telah banyak
diberikan dalam jumlah yang cukup,
mungkin fosfor menjadi pembatas dan
perlu diberikan.
organisme hidup mampu
memanfaatkan unsur kimia
tambahan yang ada sebagai unsur
pengganti dari unsur yang
dibutuhkan namun keberadaan unsur
yang dibutuhkan tersebut tidak ada
di habitatnya. .

Faktor Pembatas dan Toleransi


Hukum Toleransi dari Shelford
Hukum ini mengungkapkan pentingnya
toleransi dalam menerangkan distribusi
dari jenis.

Hukum toleransi : untuk setiap faktor


lingkungan suatu jenis mempunyai suatu
kondisi minimum dan maksimum yang
mampu diterimanya, di antara kedua
harga ekstrim ini merupakan kisaran
toleransi dan termasuk suatu kondisi
optimum

Misalnya jenis A mempunyai batas


kisaran yang lebih luas jika dibandingkan
dengan jenis B terhadap suhu, atau jenis
A mempunyai kisaran yang luas
terhadap suhu tetapi mempunyai kisaran
yang sempit terhadap kondisi tanah
Untuk memberikan gambaran umum terhadap kisaran toleransinya ini, biasanya
dipakai awalan steno untuk kisaran toleransi yang sempit, dan awalan iri untuk kisaran
toleransi yang luas.
Toleransi sempit Toleransi luas Faktor
lingkunga
n
Stenotermal Iritermal Suhu
Stenohidrik Irihidrik Air
stenohalin Irihalin Salinitas
stenofagik Irifagik Salinitas
stenodafik Iriedafik Tanah
stenoesius Iriesius Seleksi
habitat

Shelford menyatakan bahwa jenis-jenis


dengan kisaran toleransi yang luas untuk
berbagai faktor lingkungan akan
menyebar secara luas.

fase reproduksi : faktor lingkungan


lebih membatasinya,(biji, telur, embrio)
mempunyai kisaran yang sempit jika
dibandingkan dengan fase dewasanya.
reaksi suatu organisme terhadap faktor
ingkungan tertentu mempunyai
hubungan yang erat dengan kondisi
lingkungan lainnya., misal nitrat dalam
tanah terbatas jumlahnya maka
resistensi rumput terhadap kekeringan
menurun.

anggrek sebenarnnya kondisi


optimumnya berada pada keadaan
penyinaran yang langsung, tetapi
mereka hidup di bawah naungan karena
faktor kelembapan sangat
menguntungkan

Konsep Faktor Pembatas


Akan lebih bermanfaat apabila
menggabungkan konsep minimum
dengan konsep toleransi ini untuk
mendapatkan gambaran yang umum
tentang konsep faktor pembatas.

Organisme hidup di alam dikontrol tidak


hanya oleh suplai materi yang minimum
diperlukannya tetapi juga oleh faktor-
faktor lainnya yang keadaanya kritis.

Faktor apapun yang kurang yang


melebihi batas toleransi mungkin akan
merupakan pembatas dalam penyebaran
jenis.

Nilai lebih dari penggabungan konsep


faktor pembatas adalah dalam
memberikan pola atau arahan dalam
kajian hubungan yang kompleks dari
lingkungan ini.

Kajian hendaknya diarahkan untuk


mempelajari bagaimana tumbuhan dan
hewan berkembang untuk menguasai
hiabitat tertentu dan menghasilkan
kisaran toleransi terhadap faktor-faktor
lingkungan yang sesuai untuk bisa
mempertahankan diri.

Kajian-kajian ekologi toleransi yang


didasarkan pada pemikiran Liebig dan
Shelford pada umumnya tidak menjawab
pertanyaan ekologi mendasar,
bagaimana jenis-jenis teradaptasi
terhadap beberapa faktor pembatasnya.

Beberapa asas respon tumbuhan


terhadap lingkungan

1. Kejenuhan dan faktor pembatas


Ketika suatu parameter meningkat ia
akan mencapai suatu ambang yang di
atas ambang tersebut ia akan
memberikan suatu efek, setelah itu
responnya meningkat sampai sistemnya
menjadi jenuh oleh para meter.
Konsentrasi terus meningkat respon tetap
konstan atau mulai menurun, menjadi
bersifat racun atau menghambat.
Tentu saja faktor pembatas itu tidak
hanya hara namun lingkungan meliputi
air, gangguan hama, konsentrasi CO2,
atau bahkan persaingan dengan gulma.

Hukum Liebig dapat diterapkan dalam


kajian ekofisiologi karena sebaran
geografi tumbuhan mungkin dibatasi
wilayahnya oleh faktor yang jumlahnya
paling sedikit.
Hal ini selalu relatif karena besarnya
perbedaan jumlah unsur dan parameter
lingkungan yang diperlukan oleh
tumbuhan, selain itu keracunan dapat
juga menjadi faktor pembatas.

Interaksi faktor ada keadaan tertentu


hukum Liebig dapat diterapkan namun
pada sebagian keadaan lainnya hukum
tersebut tidak berlaku.

Salah satu bentuk interaksi, taraf


minimum atau beracun suatu faktor
(pada organisme tertentu) mungkin
bergantung pada taraf suatu faktor atau
beberpa faktor lain. Konsentrasi rendah
ion natrium atau kalium, misalnya dapat
sangat beracun terhadap tanaman bila
diberikan sendirian ke akar dalam
bentuk larutan . Penambahan sejumlah
kecil ion kalsium meningkatkan
konsentrasi beracun minimum ion
natrium atau kalium ke tingkat yang
jauh lebh tinggi. Contoh lain adalah
peningkatan efek suatu obat dalam
hal respon hewan terhadap obat lain.
Jika dua faktor yang diberikan secara
bersama-sama ternyata berinteraksi dan
memberikan respon yang lebih tinggi
dari pada jika kedua faktor itu diberikan
sendiri-sendiri, hal ini disebabkan
adanya sinergisme.

Contoh :
Petumbuhan batang pada tanaman
Sinapsis alba dapat dipengaruhi secara
berlawanan oleh asam giberelat dan oleh
cahaya merah (fitokrom). Kedua respon
betul-betul menambah. Respon
mengganda umum dijumpai. Kedua faktor
bertindak pada tahap yang berbeda dalam
urutan yang sama. Jadi efek suatu faktor
selalu merupakan bagian dari efek yang
lainnya. . Laju pertumbuhan batang pada
Sinapsis alba yang dipengaruhi oleh
cahaya merah ditentukan oleh konsentrasi
ion atau sukrosa , dalam medium
pertumbuhan . Analisis varians
menunjukkan kapan suatu faktor
menambah atau mengganda dalam
pengaturan respon , artinya kapan faktor
tidak berinteraksi. Hasil lain dalam
analisis varians menunjukkan adanya
interaksi faktor.

Jenis respon tanaman terhadap


lingkungan

Jenis respon Sifat Contoh


1. Langsung (tidak Sejalan dengan per Fotosintesis (tingkat
ditunda) ubah an lingkungan, cahaya) transpirasi
respon tumbuhan (menampung panas)
berubah dengan reaksi yang
segera (hampir dikendalikan enzim
segera) (suhu)
2. Terpacu atau Faktor lingkungan Perkecambahan
nyala-padam melewati ambang sebagai respon
respon mulai terhadap faktor suhu
tampak, sekalipun rendah atau cahaya
faktor kembali ke merah
taraf semula , sering
respon tertunda .
Kadang terjadi
penguatan
3. Respon tertunda Tingkat respon Fototropisme,
termodulasi ditentukan oleh taraf grafitropisme
(kuantitatif) (potensi) faktor berbagai respon
lingkungan, sering fitokrom, vernalisasi,
terjadi pengauatan induksi fotoperiode
dan penundaan, (berbgai respon
sering berinteraksi seperti pembungaan
dengan jam biologi. , pemanjangan
batang,
pembentukan umbi),
pengaturan irama ,
dan pertumbuhan
tanaman sebagai
respon terhadap
suhu
perkecambahan
Homeostasis Pemeliharaan interaksi antara
keadaan internal pembukaan stomata
(hampir konstan dan fotosintesis ,
meskipun terjadi konsentrasi internal
perubahan zat pengatur
lingkungan ; tumbuh.
biasanya selalu
dicapai melalui
umpan balik negatif.
Efek pengkondisian Perubahan bertahap Perkembangan
dalam tumbuhan resistensi terhadap
sebagai respon embun es atau
terhadap pajanan kekeringan
terus menerus pada (potensial air
kondisi lingkungan rendah)
Efek ikutan Efek kondisi tumbuh Percobaan dengan
terbawa pada dua tanaman kapri galur
atau lebih generasi murni
berikutnya

Anda mungkin juga menyukai