Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan Advokasi merupakan bagian penting dalam promosi kesehatan


bersama dengan kegiatan promosi kesehatan lainnya seperti : bina suasana,
pemberdayaan/penggerakan masyarakat dan kemitraan. Advokasi memberikan
sumbangsih dalam penyelesaian masalah kesehatan yang seringkali kita temui dalam
kegiatan kita sebagai promotor kesehatan yang ada di masyarakat. Advokasi kesehatan
bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan oleh tenaga promosi kesehatan di Puskesmas,
perlu adanya pelatihan dan pemantapan sumber daya untuk mampu melakukan advokasi.
Kita perlu memahami masalah kesehatan secara cermat, menganalisa data yang
ada untuk dapat melakukan advokasi. Hal ini yang coba kami lakukan di Kecamatan
Banawa Selatan, Kabupaten Donggala Propinsi Sulawesi Tengah. Penggalian masalah
berdasarkan analisis masalah dan selanjutnya penentuan prioritas masalah oleh tim
promosi kesehatan (Kelompok Advokasi) menetapkan bahwa adanya permasalahan dalam
kualitas pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil. Hal ini disebabkan oleh masih tingginya
persalinan yang dilakukan di luar fasilitas kesehatan ( di rumah), masih adanya persalinan
yang hanya ditolong oleh dukun yang ada di beberapa desa yang ada di Kecamatan
Banawa Selatan, serta masih kurangnya tenaga bidan desa dan fasilitas kesehatan
(poskesdes).
Melihat permasalahan yang ada, disadari bahwa kemampuan Puskesmas
Lembasada sebagai penanggung jawab terlaksananya kegiatan pelayanan kesehatan di
Kecamatan Banawa Selatan sangatlah terbatas. Perlu adanya campur tangan pihak terkait
seperti pemerintah kecamatan, pemerintah desa, serta tokoh-tokoh masyarakat dalam
penyelesaian masalah di atas, tentunya sesuai dengan tugas, tanggungjawab masing-
masing komponen tersebut, untuk membuat suatu kebijakan/aturan. Oleh karenanya, perlu
dilakukan advokasi kepada pihak terkait tersebut untuk mendukung penyelesaian masalah
yang ada.
B. Tujuan
Tujuan dilaksanakan kegiatan advokasi ini adalah :
a. Memberikan pemahaman tentang arti pentingnya persalinan di fasilitas
kesehatan oleh tenaga kesehatan terampil
b. Mendapatkan dukungan secara tertulis yang mengatur tentang perlunya
pemanfaatan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan dalam melakukan
persalinan
c. Mendapatkan dukungan dari pemerintah setempat dalam usulan penempatan
tenaga kesehatan di desa dan pembangunan fasilitas kesehatan yang memadai
untuk pelayanan persalinan di desa

C. Sasaran
Sasaran advokasi yang dilakukan oleh tim promosi kesehatan adalah Camat,
Kepala Desa dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) yang ada di
Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala

D. Waktu dan Tempat


Kegiatan advokasi ini dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 20 Februari 2016,
bertempat di Aula Kantor Camat Banawa Selatan, Kabupaten Donggala
BAB II

PROSES KEGIATAN BELAJAR LAPANGAN

a. Persiapan
Sebelum tim terjun ke lapangan, telah dilakukan persiapan yang matang. Hal ini
dimaksudkan untuk kelancaran proses belajar lapangan nantinya. Adapun kegiatan yang
kami lakukan adalah :
Penentuan peran masing-masing anggota tim selama kegiatan belajar
lapangan berlangsung
Menyamakan persepsi permasalahan yang diangkat
Pembuatan media presentasi maupun media promosi untuk mendukung
advokasi kepada sasaran

b. Keberangkatan
Pada hari kegiatan yang telah ditentukan, tim berangkat menuju lokasi yang
berjarak sekitar 60 km dengan menggunakan mobil yang disediakan oleh panitia pelaksana
kegiatan belajar lapangan, dan kami boleh tiba dengan selamat setelah menempuh
perjalanan sekitar satu jam setengah.

c. Kegiatan di lokasi
Setibanya kami di lokasi belajar lapangan, kami berkoordinasi dengan Kepala
Puskesmas Lembasada tentang rencana advokasi yang akan dilakukan kepada pemerintah
kecamatan dan desa. Kepala Puskesmas sangat antusias terhadap rencana advokasi ini.
Selanjutnya tim bersama Kepala Puskesmas Lembasada berangkat menuju ke
Kantor Camat Banawa Selatan dan diterima baik oleh Camat, Kepala Desa dan BPMD.
Setelahnya kami diterima, tim langsung menjelaskan secara singkat tentang maksud
kedatangan di Kecamatan Banawa Selatan. Apresiasi yang baik ditunjukkan oleh
pemerintah kecamatan dan desa yang ada pada saat itu dalam menyambut tim kami.
Kegiatan selanjutnya adalah pertemuan advokasi yang dilaksanakan di Aula
Kantor Camat Banawa Selatan. Tim memaparkan permasalahan kepada Camat, Kepala
Desa dan Ketua BPMD, terjadi diskusi dan transfer informasi yang baik antara semua
peserta pertemuan advokasi. Dan akhirnya dapat diambil beberapa upaya penyelesaian
masalah kesehatan sebagaimana yang kami harapkan. Selanjutnya secara bersama, kami
menandatangani kesepakatan bersama sebagaimana yang kami dapatkan dalam diskusi
BAB III

PEMBAHASAN

a. Hal hal postif yang ditemukan :


Kerjasama tim yang baik
Kesediaan Kepala Puskesmas untuk dilakukan analisis masalah terhadap kegiatan
dan sumberdaya kesehatan di wilayahnya
Sambutan pemerintah kecamatan dan desa terhadap tim advokasi
Penerimaan usul/saran pemecahan masalah dalam pembuatan aturan yang
mendukung pelayanan kesehatan ibu
b. Hambatan/permasalahan serta upaya untuk mengatasinya
Hambatan Cara Mengatasinya
Tingginya persalinan di fasilitas Himbauan untuk memanfaatkan
nonkesehatan fasilitas kesehatan
Pembuatan regulasi pendukung
Persalinan oleh dukun Himbauan bahwa persalinan harus
dilaksanakan oleh tenaga bidan
Kemitraan bidan dan dukun
Pembuatan regulasi pendukung
Kurangnya tenaga kesehatan di desa Permintaan penempatan bidan desa
ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Donggala
Usulan pengadaan bidan kontra
melalui Alokasi Dana Desa (ADD)
2016
Tidak adanya fasilitas kesehatan di Menentukan satu tempat/rumah
beberapa desa warga sebagai rumah tunggu bersalin
melalui dana jampersal
Usulan pembangunan poskesdes di
desa melalui Alokasi Dana Desa
(ADD)
c. Tindak lanjut
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini adalah perlunya pengawalan terhadap
hasil kesepakatan yang ditandatangani bersama untuk selanjutnya direalisasikan di
masyarakat baik untuk jangka pendek dalam bentuk himbauan kepada masyarakat,
maupun jangka menengah dalam pembuatan regulasi/PERDES dan pembangunan fasilitas
kesehatan serta penempatan tenaga bidan di desa

d. Usul dan Saran


Kegiatan advokasi ini telah berlangsung dengan baik, namun ada beberapa
usul/saran yang perlu kami berikan :
Kerterjangkauan wilayah sasaran advokasi yang sangat jauh, memicu
kelelahan dan ketidaktepatan waktu advokasi seperti yang telah disepakati,
tim dapat diinapkan sehari sebelum kegiatan bila daerah sasaran letaknya
jauh.
Data yang akan dianalisa sebaiknya telah dilengkapi dulu dengan data
keadaan wilayah terkini, sehingga tidak perlu ada koreksi data saat penyajian
Keterlambatan makan siang bagi tim pelaksana
Perlu adanya kajian ulang terhadap hasil kesepakatan pada pelaksanaannya
BAB IV

HASIL KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN

Hasil kegiatan praktek belajar lapangan adalah dihasilkannya keputusan-keputusan


yang dituangkan dalam kesepakatan bersama tentang hal-hal sebagai berikut :

1. Edaran Surat Keputusan yang di tuangkan dalam bentuk PERDES tentang Kemitraan
Bidan dan Dukun yang isinya bahwa setiap persalinan harus di tolong di Fasilitas
Kesehatan
2. Pembangunan Poskesdes yang di alokasikan dari dana ADD di Desa.(Usulan)
3. Kegiatan Pembinaan dan Pelatihan Bidan Desa yang di anggarkan dari dana ADD untuk
19 Desa yang ada di Kecamatan Banawa Selatan
4. Kontrak Tenaga Bidan Desa bagi desa yang belum memiliki Nakes yaitu Desa
Lumbulama, Desa Ongulara, Desa Malino,dan Desa Lumbutarombo (Usulan)
5. Setiap Desa wajib memiliki dana taktis untuk Pendampingan Rujukan Ibu Hamil
6. Mengaktifkan desa 1x24 jam Tamu wajib lapor di setiap desa

Kesepakatan tersebut di atas telah ditandatangani oleh Camat dan Kepala-kepala desa
BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kegiatan advokasi ini sangat penting dalam penyelesaian masalah kesehatan yang ada
di masyarakat. Dengan adanya kegiatan advokasi ini, kita mendapatkan dukungan dari pihak-
pihak yang kita anggap dapat membantu dalam penyelesaian masalah.

Tentunya keberhasilan advokasi tidak terlepas dari kemampuan sumber daya promosi
kesehatan yang handal, yang telah dibekali dengan kemampuan melakukan advokasi kepada
berbagai lini yang ada di masyarakat, kemampuan kerjasama tim yang baik dan tentunya tidak
terlepas dari ketersediaan data dan informasi masalah kesehatan yang memadai.

Kemampuan melakukan adaptasi dengan sasaran, penempatan diri tim sebagai


pemberi ide dengan tetap menghargai jabatan/kedudukan sasaran advokasi dan budaya local
merupakan hal yang tidak dapat kita pungkiri dari keberhasilan tim advokasi.

Anda mungkin juga menyukai