Anda di halaman 1dari 5

ISU STRATEGIK DALAM MSDM

1. Latar Belakang MSDM Strategik


Globalisasi telah menyentuh hampir semua aspek penting dalam kehidupan manusia.
Demikian juga dampaknya telah dirasakan oleh berbagai organisasi. Persaingan tidak lagi
dirasakan terjadi antar organisasi dalam wilayah tertentu tetapi telah mengglobal sehingga
persaingan semakin ketat. Suatu organisasi harus berusaha bertahan agar tidak tengelam
dalam arus globalisasi tetapi justru dapat memanfaatkannya untuk kemajuan organisasi.
Perubahan teknologi yang sangat cepat, memaksa organisasi untuk menyesuaikan diri
dengan lingkugnan usahanya. Perubahan tersebut telah menggeser fungsi-fungsi
manajeman sumber daya manusia yang selama ini hanya dianggap sebagai kegiatan
administrasi. Saat ini manajeman SDM berubah dan fungsi spesialisasi yang berdiri sendiri
menjadi fungsi yang terintegrasi dengan seluruh fungsi lainnya di dalam organisasi, untuk
bersama-sama mencapai sasaran yang sudah ditetapkan serta memiliki fungsi perencanaan
yang sangat strategik dalam organisasi, dengan kata lain fungsi SDM lama menjadi lebih
bersifat strategik.

2. Isu Human Resource Management Outsourching


Outsourcing (Alih Daya) dipandang sebagai tindakan mengalihkan beberapa aktivitas
perusahaan dan hak pengambilan keputusannya kepada pihak lain (outside provider),
dimana tindakan ini terikat dalam suatu kontrak kerjasama.
Outsourcing hadir karena adanya keinginan dari perusahaan (perusahaan
pengguna/pemesan user/principal) untuk menyerahkan sebagian kegiatan perusahaan
kepada pihak lain (perusahaan outsourcing) agar ia dapat berkonsentrasi penuh pada proses
bisnis perusahaan (core business). Biar lebih kompetitif tujuannya. Karena itu, pekerjaan
yang di-outsourcing-kan bukanlah pekerjaan yang berhubungan langsung dengan inti
bisnis perusahaan, melainkan pekerjaan penunjang (staff level ke bawah), meski terkadang
ada juga posisi manajerial yang di-outsourcing-kan, namun tetap saja hanya untuk
pekerjaan dalam tenggat waktu tertentu (proyek).
Banyak perusahaan besar di Amerika Serikat sebagian eksekutif HR melihat proses
outsourcing berbeda dari pembelian, pengadaan, dan hanya sekedar kontrak kerja. Dalam
pandangan mereka, outsourcing terjadi ketika sebuah perusahaan kontrak dengan vendor
untuk melakukan suatu kegiatan yang sebelumnya dilakukan oleh perusahaan. Sebaliknya,
pengadaan umumnya berarti bahwa perusahaan belum melakukan aktivitas sebelumnya.
Departemen HR menghadapi hal klasik antara membuat atau mengambil keputusan
mengingat kedepannyan bidang fungsional ketika mempertimbangkan outsourcing jasa
atau produk.
Pelanggaran dari penerapan system kerja outsourcing (OS) dapat dengan mudah
ditemui, misalnya pada kasus PT. PLN dimana pekerja outsourcing dipekerjakan untuk
mengerjakan pekerjaan inti, mulai dari layanan pekerjaan administratif, teknis-
operasional, hingga bertugas menerima keluhan pelanggan. Dari data yang diterima KSPI
terkait OS ternyata banyak ditemukan praktek OS di lingkup BUMN, seperti di PT.
Telkom, PT. Jamsostek, PT. PGN bahkan di PT. Pertamina. Meski kategori sifat
pekerjaan dianggap masih dipertentangkan oleh para pengguna (BUMN) jasa pekerja OS,
tapi nyatanya justru pekerja OS menjadi garda terdepan untuk mengerjakan berbagai
pekerjaan pokok dari BUMN tersebut. Mengacu pada relasi relasi kerja dalam kegiatan
produksi andil pekerja OS berperan utama dalam menghidup-matikan aktifitas tersebut.
Pada sisi praktis lainnya, pekerja OS seringkali dipanjangkan waktu perjanjian kerjanya
dengan akal-akalan jeda waktu diakhir masa kerja.

a) Kelebihan dan Kekurangan Outsourcing

Kelebihan dari proses oursourcing antara lain :


Biaya akan lebih murah jika perusahaan melakukan outsourcing karena tidak
harus menyiapkan infrastruktur serta SDM yang akan menanganinya.
Mengurangi jatah waktu untuk sebuah proses bisnis.
Meminimalisir resiko kegagalan investasi.
Perusahaan dapat lebih fokus pada proses bisnis yang menjadi inti dari
perusahaan.

Kelemahan dari penggunaan tenaga outsourcing antara lain :


o Masalah akan timbul jika tenaga outsourcing tidak kompeten dan tidak kapabel
dalam bidangnya.
o Regulasi dari pemerintah atau perusahaan sendiri yang belum jelas mengenai
core bisnis dari perusahaan.
o Terjadi penyalahgunaan sebagian atau informasi dan data perusahaan.
o Pengeluaran biaya untuk pencarian vendor outsourcing, biaya transisi serta
biaya setelah ousourcing.

b) Beberapa pertimbangan apakah sebuah perusahaan akan melakukan


outsourcing. Beberapa pertimbangan tersebut antara lain :

Dinamika Organisasi
Setiap organisasi selalu memiliki dinamika. Dinamika tersebut merupakan
sebuah kelaziman bahkan keharusan bagi organisasi tersebut. Dengan demikian
strategi organisasi pun harus mampu beradaptasi dengan dinamika tersebut agar
selalu mampu memenangi kompetisi atau minimalnya bertahan.

Manajemen Perubahan Organisasi


Pilihan setiap individu maupun organisasi untuk tetap menjadi pemenang atau
minimalnya bertahan di dalam hidup ini adalah mampu beradaptasi dengan
perubahan yang ada. Tentu saja perubahan tersebut harus dapat dimanfaatkan
sebesar-besarnya supaya memberikan keuntungan kepada kita. Sebagai salah
satu pilar strategis organisasi yaitu pemanfaatan IT menuntut hal yang sama.
Pemanfaatan IT harus dikelola dalam sebuah sistem manajemen perubahan
tersebut.

Ketersediaan Sumber Daya


Setiap strategi selalu bergantung dari daya dukung sumber daya yang
dimilikinya. Strategi terbaik adalah perencanaan yang disusun dengan
berbasiskan sumber daya empiris yang dimiliki dan kemampuan untuk
memanfaatkannya semaksimal mungkin.

Keterkaitan dengan Pihak-Pihak Eksternal


Seluruh organisasi selalu memiliki hubungan dan keterkaitan dengan pihak-
pihak di luar organisasi tersebut dengan berbagai tujuan serta kebutuhan. Pihak-
pihak eksternal tersebut memiliki kontribusi dalam membesarkan atau mungkin
menghancurkan organisasi itu sendiri.

Perubahan di Bidang Teknologi


Hal terpenting yang harus diingat adalah kenyataan bahwa teknologi hanya
sekedar alat. Secanggih apapun alat yang digunakan, tidak akan memberikan
smanfaat apapun jika tidak digunakan secara tepat-guna dan berdaya-guna.
Namun kita juga tetap harus fokus pada tujuan terpenting organisasi mengenai
efisiensi, efektifitas dan ketidakbergantungan terhadap pihak lain. Selama
produk termutakhir dari dinamika dan perubahan tersebut mampu
meningkatkan hal-hal tersebut di atas maka jangan segan-segan untuk
memanfaatkannya.

3. Isu Human Resource Diversity


Diversity Keragaman adalah lebih dari sekadar perbedaan yang terdapat pada hati
nurani perusahaan. Keragaman muncul ketika terdapat perbedaan antara satu anggota
organisasi dengan anggota lainnya, antara satu tenaga kerja dengan tenaga kerja lainnya.
Keragaman muncul ketika terdapat perbedaan antara satu anggota organisasi dengan
anggota lainnya, antara satu tenaga kerja dengan tenaga kerja lainnya. Keragaman tersebut
dapat berupa keragaman dari segi usia, suku bangsa, gender, status, dan lain-lain. Secara
sepintas, isu ini tampaknya sederhana dan tidak perlu dipersoalkan. Dalam kenyataannya,
seringkali perbedaan tersebut dapat memicu terganggunya aktivitas organisasi dalam
pencapaian tujuannya.
Contoh komitmen Perusahaan : Microsoft, Bagi kami keragaman itu sangatah
penting, karena energi kolaboratif yang dibuat ketika orang-orang berbakat dari latar
belakang yang berbeda data bersama-sama untuk fokus pada inovasi dan membantu
microsoft selama 30 tahun. IBM, Kami belajar sejak awal bahwa mengembangkan
keragaman bukan hanya melakukan hal yang benar untuk masyarakat, tetapi untuk bisni
yang baik.

a) Faktor Peningkatan Keragamn dalam Organisasi / perusahaan


Perubahan Demografi
Perundang-undangan dan Tuntutan hukum
Tekanan Persaingan
Peningkatan Pertumbuhan Bisnis

b) Dampak Keragaman

Keragaman Sebagai Keunggulan Kompetitif


Keragaman di antara tenaga kerja sesungguhnya dapat dilihat sebagai sebuah
keunggulan kompetitif jika perusahaan memiliki sistem yang jelas dan transparan
bagi seluruh tenaga kerja. Tenaga kerja dapat berlomba-lomba untuk berprestasi
dalam organisasi atau perusahaan karena potensi yang dimiliki oleh satu tenaga
kerja dapat menjadi inspirasi bagi tenaga kerja yang lai. Misalnya, perbedaan
antarakualitas kerja antara perempuan dan laki-laki dapat manejadikan keduanya
saling berkompetisi dalam pengertian postif sehingga perusahan dapat
memperoleh manfaat berupa peningkatan produktivitas. Namun, ini dapat terjadi
jika, dan hanya jika perusahaan menerapkan system yang adil bagi semua gender
dari tenaga kerjanya.

Keragaman Sebagai Sumber Konflik


Sekalipun keragaman dapat memberikan hasil yang positif jika perusahaan
mampu menerapkan sistem yang baik dan adil bagi keragaman tersebut, namun
demikian keragaman juga menjadi konflik ketika perbedaan diantara tenaga kerja
ternyata tidak mampu dikendalikan oleh perusahaan.Konflik dapat terjadi
dikarenakan factor etnik, kelompok informal dalam organisasi, namun faktor-
faktor lain yang terkait dengan berbagai keragaman dalam lingkungan pekerjaan
dan terutama antartenaga kerja yang dimiliki perusahaan.

c) Diversity at Organization
Kenyataannya, studi yang dilakukan di Lingkungan Kerja Amerika Serikat,
menunjukkan adanya persoalan keluarnya SDM dikarenakan masalah keberagaman,
yang dampaknya adalah biaya yang hilang dari pelatihan dan pembinaan. Dalam hal
ini, antara lain:
Ras Afrika-Amerika
Ras Asia-Amerika
Wanita
Perbedaan Kelompok Umur

d) Dampak Keragaman

Keragaman Sebagai Keunggulan Kompetitif


Keragaman di antara tenaga kerja sesungguhnya dapat dilihat sebagai sebuah
keunggulan kompetitif jika perusahaan memiliki sistem yang jelas dan transparan
bagi seluruh tenaga kerja. Tenaga kerja dapat berlomba-lomba untuk berprestasi
dalam organisasi atau perusahaan karena potensi yang dimiliki oleh satu tenaga
kerja dapat menjadi inspirasi bagi tenaga kerja yang lai. Misalnya, perbedaan
antarakualitas kerja antara perempuan dan laki-laki dapat manejadikan keduanya
saling berkompetisi dalam pengertian postif sehingga perusahan dapat
memperoleh manfaat berupa peningkatan produktivitas. Namun, ini dapat terjadi
jika, dan hanya jika perusahaan menerapkan system yang adil bagi semua gender
dari tenaga kerjanya.

Keragaman Sebagai Sumber Konflik


Sekalipun keragaman dapat memberikan hasil yang positif jika perusahaan
mampu menerapkan sistem yang baik dan adil bagi keragaman tersebut, namun
demikian keragaman juga menjadi konflik ketika perbedaan diantara tenaga kerja
ternyata tidak mampu dikendalikan oleh perusahaan.Konflik dapat terjadi
dikarenakan factor etnik, kelompok informal dalam organisasi, namun faktor-
faktor lain yang terkait dengan berbagai keragaman dalam lingkungan pekerjaan
dan terutama antartenaga kerja yang dimiliki perusahaan.
4. Pentingnya isu-isu strategik dalam MSDM
Persaingan yang ketat menuntut perusahaan untuk dapat lebih efisien sehingga perlu
mempertimbangkan berbagai hal yang dia lakukan tetapi sebenarnya lebih efektif jika
dikerjakan oleh pihak lain sedangkan organisasi lebih terkonsentrasi pada pekerjaan yang
sungguh-sungguh menjadi kompetensinya. Dalam hal ini, organisasi dihadapkan pada
penentuan keputusan untuk membuat sendiri suatu produk penunjang tertentu atau lebih
baik membelinya pada pihak lain.
Perkembangan lingkungan internal maupun eksternal suatu organisasi membawa
dampak terhadap nilai-nilai tertentu yang telah lama dianut oleh organisasi pada
umumnya. Munculnya nilai kesetaraan serta semakin gencarnya nilai itu diperjuangkan
oleh banyak pihak, telah mengubah wajah banyak organisasi yang dulunya lebih seragam
menjadi lebih beragam akibat semakin menipisnya diskriminasi dalam suatu organisasi
terhadap etnis atau jenis kelamin tertentu.

5. Kesimpulan
Keunggulan kompetitif perusahaan harus terus menerus diusahakan dan tidak cepat
puas pada apa yang telah dicapai. Hal itu akan membuat suatu organisasi tidak tersisih
dalam persaingan yang semakin ketat. Organisasi harus selektif dalam memanfaatkan
teknologi informasi yang ada karena tidak semua sistem sesuai dengan strategi organisasi.
Selain itu, keberagaman yang ada dalam organisasi harus dilihat dari perspektif yang tepat
dan dengan pendekatan yang sesuai sehingga keberagaman itu tidak menjadi kendala tetapi
justru menjadi asset yang berharga bagi organisasi. Demikian juga halnya dengan
kebijakan pemakaian sumber daya dari luar harus dipertimbangkan dengan sungguh-
sungguh dampaknya terhadap organisasi. Sedangkan berbagai perubahan yang diharapkan
organisasi (terutama dalam peningkatan keunggulan kompetitifnya) akan lebih mudah
dicapai apabila organisasi melakukan hal yang dapat membuat pekrjaan menjadi lebih
efektif dan effesien.

Anda mungkin juga menyukai