Anda di halaman 1dari 6

 Lisensi

cara lain memasuki pasar, yang dapat dianggap sebagai bagian dari aliansi, adalah
mendapatkan hak atas sebuah produk tertentu melalui lisensi eksklusif untuk
membuat atau menjual produkdilokasi geografis tertentu.
Lisensi merupakan perjanjian yang memperbolehkan satu pihak untuk
menggunakan hak kekayaan industrial sebagai pertukaran atas pembayaran yang
dilakukannya pada pihak pemilik. Dalam sebuah perjanjian umum, satu pihak tertentu
memberikan lisensi (pemberi lisensi-licensor), yang memperbolehkan pihak lain
(penerima lisensi-licensi) untuk menggunakan paten, merek dagang, atau kepemilikan
informasi dengan biaya tertentu. Biaya tersebut biasanya didasarkan pada penjualan,
misalnya 1 persen dari seluruh pendapatan yang diperoleh dari motor industri yang
dijual di Asia. Pemberi lisensi biasanya membatasi penjualan penerima lisensi pada
lokasi geografistertentu dan periode waktu perjanjian. Perusahaan dalam contoh ini
misalnya, mendapatkan hak eksklusif untuk menjual motor yang dipatenkan di Asia
selama lima tahun kedepan. Hal ini memungkinkan pemberi lisensi untuk mencari
penerima lisensi dilokasi geografis utama lainnya seperti di Eropa, Amerika Selatan
dan Australia.
 Waralaba
Waralaba (franchise) adalah sebuah perjanjian bisnis dimana satu pihak
(pewaralaba-francchisor) memperbolehkan pihak lain (terwaralaba-franchisee) untuk
mengoperasikan sebuah perusahaan dengan menggunakan merek dagang, logo, lini
produk, dan metode operasinya dengan biaya tertentu. Waralaba banyak digunakan
di industri restoran siap saji dan hotel-motel. Konsepnya sangat bisa diadaptasi
diarena Internasional dengan beberapa penyesuaian kecil untuk pasar local, sehingga
dapat menghasilkan bisnis yang sangat menguntungkan. Direstoran siap saji misalnya
McDonalds, Burger King, dan Kentucky Fried Chicken menggunakan perjanjian
waralaba untuk berekspansi ke pasar baru. Dibisnis hotel, Holiday Inn, antara lain
telah berhasil memperluas keseluruh dunia melalui penggunaan waralaba yang
efektif.
Perjanjian waralaba biasanya meminta pembayaran biaya dimuka dan kemudian
persentase tertentu dari pendapatan. Sebagai gantinya pewaralaba memberikan
bantuan mensyaratkan pembelian barang atau pasokan untuk memastikan kesamaan
kualitas barang dan jasanya diseluruh Dunia.
 Tantangan Organisasi
Tantangan organisasi dalam perubahan menurut Yukl, G. 2002. Leadership in
Organizations. 5 th edition.
1. Tantangan ektern/lingkungan
Kekuatan-kekuatan dari luar yang mempengaruhi kegiatan organisasi yang
berpengaruh pula pada kegiatan manajemen SDM, baik langsung maupun
tidak langsung. Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut,
manajemen organisasi dapat mengambil langkah-langkah sebagai berikut :
a. Memonitor secara terus-menerus atau secara efektif dan efesien
perkembangan dan perubahan lingkungan.
b. Merespon atau mereaksi secara cepat dalam bentuk fleksibel setiap
informasi setelah dianalisis untuk menghasilkan respon yang paling
cepat dengan cara mengembangkan, mempertahankan atau
menghentikan kegiatan organisasi dan kebijaksanaan SDM yang sedang
berlangsung.
2. Tantangan Intern/keorganisasian
Untuk menghadapi tantangan internal, langkah-langkah diambil :
a. Meningkatkan control untuk mencegah, dengan berusaha agar setiap
persoalan dapat diselesaikan secepatnya sebelum berkembang menjadi
persoalan besar.
b. Bertindak secara proaktif dalam arti aktif melakukan usaha mengambil
langkah-langkah penyelesaian, sebelum masalah-masalah lepas dari
kendali.
c. Organisasi/perusahaan melakukan manajer yang mampu bekerja dalam
menghadapi kompetisi secara fleksibel.
3. Tantangan individual/profesionalitas
4. Tantangan MSDM lainnya

 Struktur Organisasional Dasar


Struktur organisasi dasar adalah bagaimana pekerjaan dibagi-bagi dikelompokkan
dan dikoordinasikan secara formal (Robbins : 2007). Dalam struktur ada hirarki,
kewenangan, dan alur penyampaian informasi.
Struktur organisasi ini adalah sebuah proses yang meliputi enam elemen :
1. Spesialisasi kerja, yaitu pembagian kerja berdasarkan oeh keahlian atau
ketrampilan khusus. Spesialisasi pekerjaan sangat diperlukan dalam setiap
organisasi karena tidak semua pekerjaan membutuhkan keahlian dan tidak
semua mempunyai keahlian yang sama sebab setiap orang mempunyai
kelebihan dan keterbatasan sendiri.
2. Pembagian departementasi
Departementasi adalah aktivitas untuk menyusun satuan-satuan organisasi
yang akan diserahi bidang kerja tertentu atau fungsi tertentu.
Macam bentuk departementasi yaitu :
 Departementasi fungsional, yaitu pengelompokan fungsi yang sama atau
kegiatan yang sejenis untuk membentuk satuan organisasi.
 Departementasi devisional, berdasarkan divisi melihat produk, layanan,
dan klien sebagai factor dasar pengelompokan. Pola ini digunakan untuk
memudahkan usaha antisipasi ancaman atau opportunity dari luar
organisasi. Misalnya pada organisasi otomotif.
3. Rantai komando, yaitu garis wewenang yang tidak terputus yang
membentang dari tingkatan atas organisasi hingga tingkatan paling bawah
dan menjelaskan siapa melapor dan kepada siapa.
4. Sentralisasi, merupakan kadar dimana pengambilan keputusan dilangsungkan
pada tingkat yang lebih tinggi dalam organisasi.
5. Desentralisasi, merupakan kadar pengambil keputusan dilakukan oleh tingkat
bawah atau para staf.
6. formalisasi
Tujuan pengorganisasian :
 Membagi pekerjaan yang dikerjakan menjadi tugas departemen yang spesifik.
Membebankan tugas dan tanggung jawab yang berhubungan dengan tugas
individual.
 Koordinasi tugas organisasi yang berbeda.
 Mengelompokkan menjadi satu unit
 Membangun hubungan diantara individual, kelompok dan departemen.
 Membangun garis wewenang formal
 Alokasi dan deploys sumber daya organisasional.
 Struktur Divisi Awal
Beberapa perusahaan awalnya memasuki pasar internasional dengan
membangun kantor cabang atau mengekspor barang atau jasa yang diproduksi secara
lokal. Kantor cabang merupakan susunan organisasional umum untuk menangani
bisnis yang berhubungan dengan keuangan atau operasi lain yang sejak awal
memerlukan kehadiran perusahaan ditempat tersebut. Pada beberapa tahun
terakhir, banyak organisasi jasa yang mulai mengekspor keahlian mereka. Contohnya
jasa arsitektur, jasa hukum, periklanan, hubungan masyarakat, akuntansi dan
konsultan manajemen.
 Struktur Divisi Internasional
Jika operasi internasional terus tumbuh dan memerlukan kontrol lebih, kantor
cabang biasanya akan dikelompokkan menjadi sebuah struktur divisi internasional
yang menangani semua operasi internasional diluar divisi yang dibentuk. Dengan kata
lain sebuah unit yang ditambahkan semata-mata untuk menangani masalah
internasional, sementara struktur organisasional awalnya masih tetap ada. Susunan
struktural ini berguna karena ia mengambil banyak beban dari pundak CEO dalam
memonitor operasi dari serangkaian kantor cabang diluar negri dan juga operasi
domestik. Sebagai gantinya, kepala divisi internasional yang baru mengoordinasikan
dan memonitor kegiatan diluar negri serta melaporkannya secara langsung kepada
CEO mengenai hal tersebut.
Contoh gambar PepsiCo mereorganisasi diVisi minuman ringan Internasionalnya
kedalam enam unit bisnis geografis yang meliputi 150 negara tempat pepsi
melakukan bisnisnya.

Chief Executive Officer

Produksi Pemasaran Keuangan Sumber Daya


Manusia

Wakil Presiden Direktur


ksi
Operasi Internasional

Prancis Jepang Mesir Australi Argentina

Sumber : Fred Luthans Jonatan P. Doh (2014 : 58)


Ada beberapa kelebihan sehubungan dengan penggunaan struktur divisi
internasional pengelompokan aktivitas internasional dibawah satu eksekutif senior
memastikan bahwa fokus internasional menjadi perhatian utama manajemen
puncak. Susunan struktural ini juga memungkinkan perusahaan untuk
mengembangkan pendekatan operasi internasional menyeluruh dan menyatu
sekaligus untuk pengaderan manajer agar memiliki pengalaman internasional.
Pada saat bersamaan, penggunaan structural ini memiliki kelemahan. Structural
ini memisahkan manajer domestic dan internasional, sehingga dapat menimbulkan
dua kelompok yang berbeda dengan tujuan yang berbeda. Dan juga saat operasi
internasional tumbuh lebih besar, kantor pusat akan mengalami kesulitan berpikir
dan bertindak secara internasional akan mengalami kesulitan. Terakhir, kebanyakan
usaha litbang beriorentasi domestic, sehingga ide mengenai produk atau proses baru
pada pasar internasional seringkali diberikan prioritas rendah.
 Susunan Struktural Global
Susunan struktur global berbeda dengan struktur divisi internasional karena,
meskipun keduanya memiliki cakupan internasional, susunan stuktur global memiliki
focus yang lebih besar daripada ekspansi dan integrasi diantara operasi internasional.
Perspektif internasional mengindikasikan perubahan besar dalam strategi
manajemen dan hal ini didukung adanya persyaratan perubahan dalam struktur
organisasi. Penting diingat bahwa kerangka structural dipilih hanya setelah strategi
dasar disusun, bukan sebaliknya. Struktur global terdiri atas tiga tipe yaitu produk,
area dan fungsional.
 Struktur Jaringan Transnasional
Stuktur ini didesain untuk membantu MNC memanfaatkan skala ekonomi global
sekaligus menjadi tanggap pada permintaan konsumen lokal. Desain ini
mngombinasikan elemen struktur fungsional, produk, dan geografis klasik sekaligus
mengandalkan pada pengaturan jaringan untuk menghubungkan berbagai kantor
cabang diseluruh dunia. Konfigurasi ini tampaknya serupa dengan matriks, tetapi
stuktur ini jauh lebih kompleks. Meskipun matriks menggunakan lebih dari satu
strategi untuk ditambahkan pada operasi yang tidak efesien, tetapi masih ada
sentralisasi dalam arti bahwa keputusan diseimbangkan antara kantor pusat dan
kantor cabang internasional.
Namun, jaringan internasional merupakan integrasi yang sangat rumit dari fungsi
bisnis dan komunikasi dimana keputusan dibuat pada tingkat local, tetapi setiap
kelompok menginformasikan pada kantor pusat dan terkadang pada kelompok lain.
Pada pusat stuktur jaringan transnasional adalah nodes yang merupakan unit-unit
yang bertanggung jawab terhadap pengoordinasian produk, fungsional dan geografis.
Unit lini produk dan unit area geografis yang berbeda akan memiliki struktur yang
berbeda bergantung pada apa yang terbaik untuk operasi mereka masing-masing.
Sebuah contoh tepat mengenai kerja stuktur jaringan transnasional ditunjukkan oleh
N.V Philips yang beroperasi dilebih dari 60 negara dan memproduksi bermacam-
macam lini produk mulai dari bola lampu hingga system pertahanan. Secara
keseluruhan, perusahaan ini memiliki delapan divisi produk dengan jumlah anak
perusahaan yang berbeda disetiap divisinya- dan focus setiap anak perusahaan sangat
berbeda-beda. Beberapa berspesialisasi manufaktur, lainnya dipenjualan, beberapa
dikendalikan secara ketat oleh kantor pusat, dan lainnya sangat otonom.
Kerangka structural dasar dari jaringan transnasional terdiri atas tiga komponen :
sub unit yang tersebar, operasi khusus, dan hubungan yang terindependen. Sub unit
yang tersubur merupakan anak perusahaan yang berlokasi dimanapun diseluruh
dunia dimana mereka dapat mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Beberapa
dirancang untuk memanfaatkan factor biaya yang rendah, sedangkan yang lainnya
bertanggung jawab memberikan informasi mengenai teknologi baru atau tren
konsumen. Operasi khusus merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sub-unit yang
berfokus pada lini produk, area riset, serta area pemasaran tertentu dan dirancang
untuk menggali keahian khusus atau sumber daya lain pada anak perusahaan
diseluruh dunia. Hubungan interdependen digunakan untuk berbagai informasi dan
sumber daya pada sub-unit yang tersebardan sub-unit khusus.

Anda mungkin juga menyukai