Kelompok IV
Kelompok IV
Oleh :
KELOMPOK IV
Sastra Indonesia / Semester I
Anggota Kelompok :
Luqman H. C0212023
Muh Mujidur R. C02 044
Yuria Anisa C0214067
Nila Chandra C0214047
Ronna Qurrata A. C0214057
Indah Fauziah N. C0214035
Purwanti C0214055
Mujahid Zenul A. C0214045
Mariah Gipty A. C0214041
Desy Kurniasari C0214017
Dita Sukmawati P. C0214019
Contoh Karya Sastra :
AKU
Oleh. Chairil Anwar
Seorang bocah ditemukan pada hari minggu 15 desember 2013 sekitar pukul
13.00 wib oleh pedagang sayur warga asal Pekanbaru, bocah tersebut diketahui
bernama Adit yang berumur 6 Tahun yang ditemukan di kebun kelapa sawit miik PTPN V
Kebun Tandun di jalan Petapahan-Ujung Batu, Desa Kasikan Kecamatan Tapung Hulu,
saat itu kondisi Adit sangat memprihatinkan dengan luka disekujur tubuh yang hanya
ditutupi kain sarung, Adit terlihat menangis menahan sakit.
Dengan perasaan iba, pedagang sayur tersebut membawa adit ke Komplek
Perumahan karyawan PTPN V, tempat Dahniar tinggal. sekitar pukul 15.00 wib Dahniar
seorang buruh lepas PTPN V dan pedagang sayur sepakat untuk mencari rumah Adit dan
berniat akan mengembalikan Adit ke rumah orang tuanya di Kecamatan Ujung Batu
Rokan Hulu, namun tidak ditemukan. Pada keesokan harinya senin 16/12/13 Dahniar
memutuskan membawa adit ke puskesmas. karena luka disekujur tubuh adit
memprihatinkan, akhirnya pada pukul 21.00 wib Adit dirujuk ke RSUD bangkinang.
Keadaan mulai ricuh atas penemuan bocah malang yang dibuang orang tuanya
dalam keadaan tubuh penuh luka sayatan. Hasil dari pemeriksaan Dokter, diduga Adit
korban penganiayaan karna disekujur tubuh adit terdapat luka bekas benda tumpul dan
senjata tajam, seperti sayatan yang terlihat dibibir ,lidah dan alat kemaluan adit, pihak
kepolisian akhirnya turun tangan mencari siapa pelaku penganiayaan bocah malang
tersebut. warga bangkinang dan sekitarnya mulai berdatangan untuk melihat langsung
kondisi Adit diruang rawat bedah RSUD Bangkinang, beberapa warga bahkan tidak
sanggup melihat kondisi Adit. Dukungan dan bantuan moril maupun materil seperti uang
dan pakaian terus berdatangan, ruangan tempat Adit dirawat dipenuhi dengan mainan
anak-anak seperti mobil-mobilan dan lain lain.
Setelah lima hari pencarian, pada hari kamis 19/12/13 sekitar pukul 14.00 wib
orang tua Adit ditangkap oleh Personil Polres kampar di Desa danau lancang Kecamatan
Tapung Hulu. Saat penangkapan Ervina ibu tiri Adit pelaku penganiayaan terlihat
gemetar saat beberapa petugas kepolisian menggiringnya ke kantor Polisi. Sebelumnya
proses penangkapan Elvina dan suaminya surya atmaja ayah kandung Adit berlangsung
cukup dramatis, saat itu Ervina dan suaminya berada dirumah seorang General Menejer
PT BSP yang tinggal di rayon A sekitar 17 kilo dari rumah pelaku. Awalnya personil polres
kampar berpakaian preman menemukan rumah mereka dalam keadaan terkunci,
menurut informasi warga disekitar rumah pelaku, bahwa suami istri tersebut sudah
tidak berada dirumah itu lagi tapi sudah mengungsi dirumah General Meneger PT BSP
sejak penemuan Adit dan sejak berita mencuat di berbagai media cetak, elektronik dan
Televisi. Atas informasi warga Polisi pun melacak keberadaan pelaku.
Dalam pemeriksaan di Polres kampar, Ervina selaku ibu tiri adit mengakui
perbuatannya telah menganiaya adit, namun hingga saat ini ervina membantah
melakukan kekerasan fisik dengan senjata tajam seperti gunting dan dugaan lainnya.
"saya tidak ada menggunting lidah, bibir ataupun kemaluan Adit, saya hanya meninju
bibirnya. saya melakukan pemukulan itu karna ada sebabnya dan saya tidak pernah
menyetrika punggung adit, saya hanya memukul adit dengan gagang sapu," ujar Ervina.
Dalam pengakuan elvina mengatakan kesal pada adit karna adit suka memukul orang
dan adit juga pernah menyekap wajah adik tirinya dengan bantal hingga adiknya
tersebut sesak nafas. Saat itu Elvina emosi dan memukul Adit, karena sudah tidak
sanggup lagi melihat kenakalan adit, Elvina dan surya ayah kandung adit berniat ingin
menitipkan Adit ke Panti Asuhan, namun tidak ada yang menerimanya. Ervina juga
mengatakan bahwa sebelumnya adit pernah dipukul bibinya saat adit masih tinggal di
Medan. Sementara Surya Atmaja, ayah kandung Adit tidak banyak bicara, menurut
Surya, Adit memang sering dipukul istrinya, kadang Surya sendiri juga pernah memukul
Adit. Hanya karena takut bercerai dari istri, Surya tega membiarkan istrinya menganiaya
dan menyiksa anak kandungnya sendiri, "saya tidak ingin rumah tangga saya gagal lagi,
saya tidak ingin ada perceraian lagi dipernikahan saya ini, makanya saya pasrah saat istri
kedua saya menyiksa Adit, saat ini saya rela dihukum mati karena perbuatan saya,"
terang Surya.
Apapun alasannya pihak kepolisian tidak menerima begitu saja keterangan dari
pelaku. hingga saat ini pihak Polres Kampar masih melakukan penyelidikan. Menurut
Kapolres Kampar AKBP Ery Apriyono mengatakan, akan terus mengusut kasus ini hingga
tuntas, keduanya berkemungkinan dijerat pasal UU no 23 th 2002 tentang Perlindungan
Anak. ancaman hukumannya maksimal 10 tahun. Saat ini kondisi Psikis dan fisik Adit
mulai membaik, keterangan ini didapat dari Psikolog anak yang sengaja didatangkan dari
Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kampar yakni Adrian Adi Putra, terbukti dari
kemampuan Adit mewarnai dan bermain lego. Adit tampak dengan tangkas menyusun
lego berbentuk robot, senjata dan benteng.dan A dit juga sudah bisa beradabtasi
dengan siapa saja yang datang mengunjunginya, sebelumnya Adit terlihat sangat
ketakutan melihat beberapa Perawat mendekatinya. diketahui Adit trauma dengan
sosok wanita yang dikira ibu tirinya. Adit juga ketakutan saat perawat ingin
menyuntiknya, disebabkan oleh pengalaman pahit Adit yang dipukul dengan benda
tumpul dan benda tajam. (Tim/ina)
1. Karya Sastra Bersifat Imajinatif.
Dalam tulisan-ulisan ilmiah harus ada bukti-bukti konkrit yang bisa di
pertanggung jawabkan secara akademis sedangkan dalam sastra
harus ada unsur imajinasi. Seorang sastrawan bisa saja menulis cerita
atau puisi sesuai dengan apa yang ia bayangkan walaupun tidak dapat
dibuktikan secara nyata, bahkan semakin dalam daya imajinasi
sastrawan tersebut semakin bagus pula tulisannya. Memang tak jarang
suatu karya sastra lahir dari fakta yang terjadi, tapi dalam
penyampaiannya penulis menyertakan unsur-unsur imajinasi hingga
menjadi suatu karya sastra yang bagus. kalimat atau kata yang tertera
dalam karya sastra selalu bersifat imajinatif atau khayalan.
Contohnya dalam puisi Chairul Anwar :
Aku ini binatang jalang.