Anda di halaman 1dari 15

ANIMALIA

( AVERTEBRATA )

Disusun Oleh :

1. ANISA TIA LESTARI

2. TRIMULYANI

3. FATHUR RISKI

4. DODY EKO

5. IZUL FIKRI

MTS AL-MUAWANAH HARJAWINANGUN


TAHUN PELAJARAN 2017/2018
ANNELIDA

Annelida adalah kelompok hewan dengan bentuk tubuh seperti susunan

cincin, gelang-gelang atau ruas-ruas. Istilah kata Annelida berasal dari

bahasa Yunani dari kata annulus yang berarti cincin, dan oidos yang

berarti bentuk. Annelida merupakan cacing dengan tubuh bersegmen,

tripoblastik dengan rongga tubuh sejati (hewan selomata) dan bernapas

melalui kulitnya. Terdapat sekitar 15.000 spesies annelida dengan panjang

tubuh mulai dari 1 mm-3 m. Filum Annelida hidup di air tawar, air laut, dan

di tanah. Umumnya annelida hidup secara bebas, meskipun ada yang

bersifat parasit.

A. Ciri-Ciri Annelida (Cacing Gelang)

Annelida memiliki ciri-ciri/karakteristik antaralain sebagai berikut...

Memiliki tubuh bersegmen (beruas-ruas yang mirip dengan cincin)


dan memiliki otot.
Bersifat tripoblastik selomata, simetri bilateral, dan metameri
Mempunyai sistem pencernaan sempurna (mulut, kerongkongan,
perut otot, tembolok, usus, dan anus).
Tubuh dilapisi dengan kutikula tipis dan lembab
Sistem respirasi melalui permukaan kulit dan berlangsung difusi
Sistem saraf berupa ganglion otak dan tali syaraf yang tersusun
dari tangga tali.
Sistem peredaran darah annelida adalah tertutup dengan tersusun
dari pembuluh darah yang mempunyai hemoglobin
Sistem ekskresinya berupa nefridia atau nefrostom
Sifat kelamin annelida adalah hermaprodit, jadi reproduksi secara
generatif dengan cara konjugasi, dan secara vegetatif dengan
fragmentasi/ generasi (mempunyai daya regenerasi yang tinggi)

B. Cara Hidup Annelida

Umumnya Annelida hidup bebas, tetapi ada juga yang hidup dengan parasi

menemel dan bergantung pada inangnya. Kebanyakan dari Annelida

hidupnya di perairan laut dan air tawar, dan sebagian lagi hidup ditanah

dengan tempat lembab.

C. Sistem Organ Annelida

Sistem peredaran darah: Annelida memiliki sistem peredaran

darah tertutup dan pada pembuluh darah mengandung hemoglobin,

sehingga darah berwarna merah. Fungsi pembuluh darah annelida

adalah menghantarkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh. Di

bagian kulit, terdapat sejumlah pembuluh darah kecil, karena

bernafas melalui kulit

Sistem pernafasan: Annelida dalam sistem pernafasan berlangsung

di seluruh kulit permukaan tubuhnya, tetapi ada sumber yang

menyatakan bahwa, ada juga spesies yang melalui insang.

Sistem pencernaan: Annelida memiliki sistem pencernaan lengkap

yang teridir dari mulut, faring, esofagus, usus, dan anus.

Sistem ekskresi: Annelida memiliki organ ekskresi berupa nefridia

(organ ekskresi yang merupakan saluran), nefrostom (corong

bersilia dalam tubuh), dan nefrotor (pori tubuh tempat kotoran

keluar). Setiap segmen memiliki organ ekskresinya masing-masing.

Sistem reproduksi: Annelida memiliki sistem perkembangbiakan

secara seksual. Satu Annelida mempunyai 2 alat kelamin yaitu


jantan dan betina (hermafrodit), tetapi reproduksi secara aseksual

tetap membutuhkan dua individu yang akan mengatur dirinya

sedimikian rupa sehingga dapat menukarkan sperma. Lalu, dari hasil

sperma tersebut, akan dilepas dari kepala cacing, tinggal dan

berkembang dalam tanah. Sebagian annelida bereproduksi secara

aseksual dengan fragmentasi diikuti dengan regenerasi.

D. Klasifikasi Annelida

a. PolyChaeta

PolyChaeta merupakan kata yang berasal dari Bahasa Yunani yang terdiri

dari 2 kata yaitu Poli yang berarti banyak, dan Chaeta berarti rambut.

Sehingga PolyChaeta adalah kelas dengan rambut paling banyak di filum

Annelida. PolyChaeta memiliki bagian tubuh yang terdiri dari kepala, mata,

dan sensor palpus. Sedangkan hidup PolyChaeta hidup di air. PolyChaeta

mempunyai tubuh bersegmen dengan struktur mirip daging yang bentuknya

mirip dayung, hal ini disebut Parapodia (tunggal =parapodium). Berfungsi

sebagai alat gerak. Sebagian besar dari PolyChaeta, memiliki Parapodia

berfungsi sebagai insang karena terdapat pembuluh darah halus. Di setiap

parapodium terdapat rambut halus yang sifatnya kaku yang biasanya

disebut seta, rambut dilapisi kutikula sehingga licin. Umumnya ukuran

tubuh PolyChaeta adalah 5-10 cm.


Contoh Jenis PolyChaeta

Eunice viridis (Cacing Palolo), sebagai bahan makanan (mengandung

protein tinggi)

Lysidice oele (Cacing Wawo), sebagai bahan makanan (mengandung

protein tinggi)

Nereis domerlili, Nereis Virens, Neanthes Virens (cacing air laut).

Arenicola sp,

Ciri-Ciri PolyChaeta

Berambut banyak

Hidup di laut dan dapat dibedakan antara jantan dan betina

Mempunya parapodia (alat gerak)

Memiliki panjang tubuh sekitar 5-10 cm, dengan diameter 2-10 mm.

Tinggal dalam tabung dan ada juga hidup bebas

Tubuh dapat dibedakan menjadi prostomium (kepala) dan

peristomium (segmen pertama).

b. OligoChaeta

OligoChaeta berasal dari bahasa Yunani dari kata Oligo yang berarti

sedikit, dan Chaeta yang berarti rambut. Kelas OligoChaeta merupakan

kelas filum Annelida yang mempunya sedikit rambut. Banyak anggota dari

OligoChaeta yang hidup di dalam tanah atau tempat lembab, tetapi ada

juga yang hidup di air. Karena mempunyai sedikit rambut seta dan tidak

mempunyai parapodia, sehingga kepalanya kecil, tidak memiliki alat peraba,

dan tidak memiliki bintik mata. Pada lapisan kulit terdapat bagian saraf

dengan fungsi untuk menerima rangsangan.

OligoChaeta bersifat hermaprodit/monoceus dengan perkembangbiakan

secara generatif dengan perkawinan, dan secara vegetatif dengan


regenerasi. Terdapat Kitellum (Selzadel) yang berfungsi sebagai alat

reproduksi. Pada ruas 9-11 terdapat receptaculum seminis yang berfungsi

sebagai penampung sel-sel spermatozoa.

Contoh Jenis OligoChaeta

Moniligaster houtenil (Cacing tanah sumatra)


Tubifex sp (Cacing air tawar/sutra), berperan sebagai indikator
pencemaran air.
Lumbricus terestris, Pheretima sp (Cacing Tanah), berperan
membantu aerasi tanah sehingga menyuburkan tanah
Perichaeta musica (C.Hutan)

Ciri-Ciri OligoChaeta

Tidak mempunyai parapodia


Mempunyai seta pada tubuhnya yang bersegmen
Memiliki sedikit rambut
Kepala berukuran kecil, tanpa alat peraba/tentakel dan mata
Mengalami penebalan antara segmen ke 32-37, yang disebut dengan
klitelum.
Telur terbungkus oleh kokon
Daya regenerasi tinggi
Hidup air tawar atau darat
Hermafrodit
c. Hirudenia

Hirudenia merupakan kelas filum Annelida yang tidak memiliki seta

(rambut) dan tidak memiliki parapodium di tubuhnya. Tubuh Hirudinea

yang pipih dengan ujung depan serta di bagian belakang sedikit runcing. Di

segmen awal dan akhir terdapat alat penghisap yang berfungsi dalam

bergerak dan menempel. Gabungan dari alat penghisap dan kontraksi serta

relaksasi otot adalah mekanisme pergerakan dari Hirudinea. Kebanyakan

dari Hirudinea merupakan ekstoparasit yang sering didapati di permukaan

luar inangnya. Ukuran Hirudinea beragam dari 1-30 cm. Hirudinea hidup

pada inangnya untuk menghisap darah dengan cara menempel. Sebagian

mereka membuat luka pada permukaan tubuh inang sehingga dapat

menghisap darahnya, sedangkan sebagian lain mensekresikan suatu enzim

yang dapat melubangi kulit, dan jika itu terjadi maka waktunya

mensekresikan zat anti pembeku darah, kebanyakan tidak terasa saat

kelas ini menempel pada inangnya karena ia menghasilkan suatu zat

anastesi yang dapat menghilangkan rasa sakit. Jenis ini dikenal dengan

sebutan lintah.

Contoh Jenis Hirudenia

Heaemodipso zeylanice (Pacet), hidup di darat, tempel lembab, dan


menempel pada daun
Hirudo javanica (lintah yang terdapat di pulau jawa).
Dinobdelia Ferox (lintah yang terdapat di India)
Hirudo medicinalis (lintah), hidup di air tawar.

Ciri-Ciri Hirudenia

Tidak memiliki parapodia dan seta di segmen tubuhnya


Ukuran tubuh beragam mulai dari 1-30 cm.
Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang
meruncing.
Hidup air tawar, darat, dan air laut.
Memiliki zat antikoagulasi

E. Peranan Annelida

Annelida memiliki beberapa peran yang dapat dimanfaatkan atau

menguntungkan dan merugikan kehidupan manusia. Peran annelida adalah

sebagai berikut..

a. Peranan Annelida yang mengutungkan/bermanfaat

Makanan manusia, karena cacing memiliki sumber protein yang


berpotensi dimasukkan sebagai bahan makan manusia seperti halnya
daging sapi dan ayam
Bahan baku ternak, memiliki kandungan protein, lemak dan mineral
yang tinggi, cacing tanah dimanfaatkan sebagai makanan ternak
misalnya unggas, udang, kodok, dan ikan.
Bahan baku obat, Cacing tanah dipercaya dapat meredakan demam,
menurunkan tekanan darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik
sendi, sakit gigi dan tipus.
Bahan baku kosmetik, Cacing tanah diolah untuk dgunakan sebagai
pelembab kulit dan bahan baku pembuatan lipstik.
Lintah digunakan untuk membersihkan nanah pada luka yang telah
terinfeksi
Hirudin bermanfaat menyimpan darah untuk keperluan transfusi
darah

b. Peranan Annelida yang merugikan

Menimbulkan penyakit cacing pita, cacing darah, cacing hati, cacing


perut, cacing kremi, cacing tambang, cacing filaria.
Menyebabkan anemia, seperti cacing darah, cacing tambang, pacet,
dan lintah.
MOLUSKA

Moluska (filum Mollusca, dari bahasa Latin: molluscus = lunak)


merupakan hewan triploblastik selomata yang bertubuh lunak. Ke dalamnya
termasuk semua hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang, seperti
berbagai jenis siput, kiton, kerang-kerangan, serta cumi-cumi dan
kerabatnya.
Moluska merupakan filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang setelah
filum Arthropoda. Saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis, ditambah 35
ribu jenis dalam bentuk fosil. Moluska hidup di laut, air tawar, payau,
dan darat. Dari palung benua di laut sampai pegunungan yang tinggi,
bahkan mudah saja ditemukan di sekitar rumah kita.
Moluska dipelajari dalam cabang zoologi yang
disebut malakologi (malacology).

Ciri tubuh

Tubuh tidak bersegmen. Simetri bilateral. Tubuhnya terdiri dari "kaki"


muskular, dengan kepala yang berkembang beragam menurut kelasnya.
Kaki dipakai dalam beradaptasi untuk bertahan di substrat, menggali dan
membor substrat, berenang atau melakukan pergerakan.

Ukuran dan bentuk tubuh

Ukuran dan bentuk tubuh moluska sangat bervariasi. Misalnya, siput yang
panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur. Namun,
ada juga cumi-cumi raksasa dengan bentuk torpedo bersayap yang
panjangnya lebih dari 18m.
Strukur dan fungsi tubuh

Tubuh hewan ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kaki, badan,
dan mantel.
Sistem saraf moluska terdiri dari cincin saraf yang
memiliki esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem
pencernaannya lengkap, terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus,
dan anus.
Anatomi moluska relatif mirip dengan vertebrata. Hal ini menyebabkan
banyak ahli memperkirakan bahwa vertebrata dan moluska masih memiliki
kedekatan hubungan evolusi. Hal ini diperkuat pula dengan kenyataan
bahwa moluska, terutama Cephalopoda, memiliki otak yang berkembang
baik dan beberapa di antaranya terbukti memiliki kemampuan mengingat
yang kuat.Inilah ciri-ciri moluska.

ARTROPODA

Artropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan
mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan, dan hewan sejenis lainnya.
Artropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara,
termasuk berbagai bentuk simbiosis dan parasit. Kata artropoda berasal
dari bahasa Yunani rthron, "ruas, buku, atau segmen",
dan pous (podos), "kaki", yang jika disatukan berarti "kaki berbuku-
buku"[2]. Artropoda juga dikenal dengan nama hewan berbuku-
buku atau hewan beruas.
Karakteristik yang membedakan artropoda dengan filum yang lain yaitu:
tubuh bersegmen, segmen biasanya bersatu menjadi dua atau tiga daerah
yang jelas, anggota tubuh bersegmen berpasangan (asal penamaan
Artropoda), simetribu bilateral, eksoskeleton berkitin. Secara berkala
mengalir dan diperbaharui sebagai pertumbuhan hewan, kanal alimentari
seperti pipa dengan mulut dan anus, sistem sirkulasi terbuka, hanya
pembuluh darah yang biasanya berwujud sebuah struktur dorsal seperti
pipa menuju kanal alimentar dengan bukaan lateral di daerah abdomen,
rongga tubuh; sebuah rongga darah atau hemosol dan selom tereduksi.
Sistem saraf mereka seperti tangga tali, terdiri atas sebuah ganglion
anterior atau otak yang berlokasi di atas kanal alimentari, sepasang
penghubung yang menyalurkan dari otak ke sekitar kanal alimentari dan
tali saraf ganglion yang berlokasi di bawah kanal alimentary, ekskresi
biasanya oleh tubulus malphigi. Tabung kosong yang masuk kanal alimentari
dan material hasil ekskresi melintas keluar lewat anus, respirasi dengan
insang atau trakhea dan spirakel, tidak ada silia atau nefridia.
Penglihatan mereka bergantung pada berbagai variasi kombinasi mata
majemuk dan ocelli (mata tunggal) yang berbentuk mangkuk pigmen: pada
kebanyakan spesies ocelli hanya dapat mendeteksi arah dari sumber
cahaya, dan mata majemuk adalah sumber informasi utama, tetapi mata
utama pada laba-laba adalah ocelli yang dapat membentuk bayangan dan
dalam beberapa kasus, dapat berputar untuk melacak mangsa. Arthopoda
juga memiliki berbagai sensor kimia dan mekanik, sebagian besar
didasarkan pada modifikasi dari banyak setae (bulu) yang keluar melalui
kutikula mereka. Metode repoduksi artropoda beragam; semua spesies
darat menggunakan pembuahan dalam, tetapi sering dilakukan dengan cara
pemindahan sperma tidak langsung. Spesies air menggunakan pembuahan
dalam atau pembuahan luar. Hampir semua artropoda bertelur,
tetapi kalajengkingmelahirkan setelah telurnya menetas di dalam tubuh
induknya. Atropoda muda bervariasi bentuknya, mulai dari menyerupai
dewasa dengan ukuran lebih kecil hingga berupa larva dan ulat yang tidak
memiliki kaki berbuku-buku yang akhirnya akan
mengalami metamorfosis total untuk mencapai bentuk dewasa. Penjagaan
induk terhadap artropoda muda bervariasi dari yang tidak ada sama sekali
hingga penjagaan yang lama, seperti yang dilakukan oleh kalajengking.
Garis evolusi artropoda dapat ditelusuri dari periode Kambrium. Kelompok
ini umumnya dianggap sebagai monofiletik dan banyak analisis mendukung
penempatan artropoda bersama dengan cycloneuralia dalam
superfilum Ecdysozoa. Tetapi, hubungan dasar Metazoa belum diketahui
secara pasti. Begitu pula hubungan di antara sesama kelompok artropoda
masih sering diperdebatkan.
Artropoda memiliki kontribusi terhadap suplai makanan manusia, baik
langsung (sebagai makanan) maupun tidak langsung, seperti
membantu penyerbukan. Beberapa spesies tertentu diketahui
merupakan vektor penyakit berbahaya bagi manusia, hewan, dan tumbuhan.
Deskripsi

Artropoda adalah avertebrata dengan tubuh bersegmen dan kaki


berbuku-buku.[3] Anggota-anggota tubuh membentuk suatu eksooskeleton,
yang utamanya terdiri atas kitin , salah satu turunan
dari glukosa.[4] Kutikula krustasea juga
mengalami biomineralisasi dengan kalsium karbonat.
Suatu kelompok hewan lain, tetrapoda, memiliki anggota tubuh berbuku-
buku, tetapi tetrapoda adalah vertebratadan karenanya
memiliki endoskeleton.[5]
Keragaman

Estimasi jumlah spesies artropoda bervariasi antara 1.170.000 dan 5


hingga 10 juta serta meliputi lebih dari 80% seluruh spesies hewan yang
diketahui masih hidup saat ini.[6][7] Jumlah spesiesnya masih sulit
ditentukan karena penghitungannya berdasarkan model asumsi yang
diproyeksikan ke wilayah-wilayah lain dari dari penghitungan di lokasi-
lokasi tertentu diterapkan dengan skala ke seluruh dunia. Sebuah studi
tahun 1992 mengestimasikan bahwa ada 500.000 spesies hewan dan
tumbuhan hanya di Kosta Rika, dan 365.000 di antaranya adalah
artropoda.[8]
Mereka adalah anggota penting dari ekosistem laut, air tawar, daratan,
dan udara, dan merupakan salah satu dari hanya dua kelompok hewan
besar yang telah beradaptasi untuk hidup dalam lingkungan kering.
Kelompok lainnya adalah amniota yang anggota-anggotanya
[9]
adalah reptil, burung, dan mamalia. Salah satu anggota kelompok
artropoda, serangga, adalah kelompok yang paling banyak spesies di antara
semua kelompok ekologis di lingkungan darat dan air tawar.[8] Spesies
paling ringan memiliki berat kurang dari 25 mikrogram (satu per satu juta
gram),[10] sementara yang paling berat memiliki berat lebih dari 70 gram
(2,5 oz).[11]Beberapa krustasea yang hidup saat ini berukuran jauh lebih
besar, sebagai contoh, kaki kepiting laba-laba jepang dapat mencapai 4
meter (13 ft),[10] dan artropoda yang paling berat saat ini adalah lobster
amerika dengan berat lebih dari 20 kg (44 lbs).
Segmentasi

Embrio semua artropoda bersegmen, terdiri atas serangkaian modul yang


berulang. Nenek moyang terakhir dari artropoda mungkin memiliki tubuh
yang terdiri atas serangkaian segmen yang belum terdiferensiasi, masing-
masing dengan sepasang embelan yang berfungsi sebagai anggota tubuh.
Tetapi, semua artropoda, baik yang masih hidup maupun yang telah punah,
memiliki segmen-segmen yang terkelompok-kelompok
menjadi tagmata tempat segmen dan anggota tubuhnya terspesialisasi
dalam berbagai cara.[9] Hasil pengelompokan itu adalah banyak tubuh
serangga yang terlihat terdiri atas tiga bagian dan tubuh laba-laba terdiri
atas dua bagian.[12]Faktanya tidak ada tanda-tanda segmentasi pada
tubuh tungau.[9] Artropoda juga memiliki dua elemen tubuh yang bukan
merupakan bagian dari rangkaian segmen berulang ini, sebuah akron di
depan mulut dan sebuah telson di belakang anus. Mata menempel pada
akron.[9]

Klasifikasi

Artropoda umumnya diklasifikasikan dalam lima upafilum, yang salah


satunya telah punah:[13]

1. Trilobitomorpha adalah upafilum yang terdiri atas banyak spesies


laut yang telah punah.
2. Chelicerata meliputi laba-laba, tungau, kalajengking, dan organisme
lain yang terkait. Karakteristik mereka adalah memiliki kalisera,
yaitu tambahan di atas/di depan mulut. Kalisera pada kalajengking
tampak seperti cakar kecil yang digunakan untuk makan, tetapi
kalisera pada laba-laba telah berkembang menjadi taring yang
menyuntikkan racun.
3. Myriapoda meliputi kaki seribu, lipan, dan kerabatnya. Mereka
memiliki banyak segmen tubuh, setiap segmen memiliki satu atau
dua pasang kaki. Mereka kadang-kadang dikelompokkan dengan
hexapoda.
4. Krustasea umumnya adalah hewan air (kecuali kutu kayu) dan
karakteristiknya adalah memiliki tambahan biramous. Termasuk
dalam Crustacea adalah lobster, kepiting, teritip, udang, dan
banyak lainnya.
5. Hexapoda meliputi serangga dan tiga ordo kecil hewan mirip
serangga dengan enam kaki toraks. Mereka kadang-kadang
dikelompokkan dengan myriapoda, dalam sebuah kelompok yang
dinamakan Uniramia, meskipun bukti genetik lebih cenderung
mendukung pengelompokan yang lebih dekat antara hexapoda dan
crustace.
Artropoda dalam dunia hewan merupakan filum yang terbesar di dunia.
Empat dari lima bagian spesies hewan adalah arthropoda, dengan jumlah di
atas satu juta spesies modern yang ditemukan dan rekor fosil yang
mencapai awal Cambrian. Jumlah spesiesnya yaitu sekitar 900.000 spesies
dengan beragam variasi. Jumlah ini kira-kira 80% dari spesies hewan yang
diketahui sekarang. Artropoda dapat hidup di air tawar, laut, tanah, dan
praktis semua permukaan bumi dipenuhi oleh spesies ini. Artropoda
dianggap berkerabat dekat dengan Annelida, contohnya
adalah Peripetus di Afrika Selatan.
Artropoda mungkin satu-satunya yang dapat hidup di Antartika dan liang-
liang batu terjal di pegunungan yang tinggi. Semua anggota filum ini
mempunyai tubuh beruas-ruas dan kerangka luar yang tersusun dari kitin.
Rongga tubuh utama disebut hemocoel. Hemocoel terdiri dari sejumlah
ruangan kecil yang dipompa oleh jantung. Jantung terletak pada sisi dorsal
dari tubuhnya.

ECHINODERMATA

Filum Echinodermata (dari bahasa Yunani untuk kulit berduri) adalah


sebuah filum hewan laut yang mencakup bintang laut, Teripang, dan
beberapa kerabatnya. Kelompok hewan ini ditemukan di hampir semua
kedalaman laut. Filum ini muncul di periode Kambrium awal dan terdiri dari
7.000 spesies yang masih hidup dan 13.000 spesies yang sudah punah.
Lima atau enam kelas (enam bila Concentricycloidea dihitung) yang masih
hidup sekarang mencakup

Asteroidea bintang laut: sekitar 1.500 spesies yang menangkap mangsa


untuk makanan mereka sendiri
Concentricycloidea, dikenal karena sistem pembuluh air mereka yang
unik dan terdiri dari hanya dua spesies yang baru-baru ini digabungkan
ke dalam Asteroidea.
Crinoidea (lili laut): sekitar 600 spesies merupakan predator yang
menunggu mangsa.
Echinoidea (bulu babi dan dolar pasir): dikenal karena duri mereka
yang mampu digerakkan; sekitar 1.000 spesies.
Holothuroidea (teripang atau ketimun laut): hewan panjang
menyerupai siput; sekitar 1.000 spesies.
Ophiuroidea (bintang ular dan bintang getas), secara fisik merupakan
ekinodermata terbesar; sekitar 1.500 spesies.
Bentuk hewan yang sudah punah dapat diketahui
dari fosil termasuk Blastoidea, Edrioasteriodea, Cystoidea, dan beberapa
hewan Kambrium awal seperti Helicoplacus, Carpoidea, Homalozoa,
dan Eocrinoidea seperti Gogia.
Echinodermata adalah filum hewan terbesar yang tidak memiliki anggota
yang hidup di air tawar atau darat. Hewan-hewan ini juga mudah dikenali
dari bentuk tubuhnya: kebanyakan memiliki simetri radial, khususnya
simetri radial pentameral (terbagi lima). Walaupun terlihat primitif,
Echinodermata adalah filum yang berkerabat relatif dekat
dengan Chordata (yang di dalamnya tercakup Vertebrata), dan simetri
radialnya berevolusi secara sekunder. Larva bintang laut misalnya, masih
menunjukkan keserupaan yang cukup besar dengan larva Hemichordata.
Banyak di antara anggotanya yang berperan besar dalam ekosistem laut,
terutama ekosistem litoral pantai berbatu, terumbu karang, perairan
dangkal, dan palung laut. Spesies bintang laut Pisaster ochraceus misalnya,
menjadi predator utama di ekosistem pantai berbatu di pesisir barat
Amerika Utara, spesifiknya mengendalikan populasi tiram biru (Mytilus
edulis)sehingga spesies yang lain dapat menghuni pantai tersebut
dan bivalvia tersebut tidak mendominansi secara berlebihan. Contoh lain
adalah Acanthaster planci yang memakan polip karang di perairan Indo-
Pasifik. Kendati sering dianggap desktruktif, ada beberapa teori yang
mengatakan bahwa A. planci sebenarnya adalah predator yang penting
untuk ekosistem terumbu karang, sehingga terjadi rekruitmen karang
baru yang menggantikan koloni-koloni tua, juga mengurangi tekanan
kompetisi antara satu spesies karang dengan yang lain.
Echinodermata mempunyai kemampuan untuk melakukan regenerasi bagian
tubuhnya yang hilang, contohnya timun laut. Apabila timun laut merasa
dirinya terancam, maka timun laut akan menyemprotkan organ tubuhnya
agar mendapatkan kesempatan untuk melarikan diri. Kelak, organ tubuh
yang hilang akan tumbuh kembali

Anda mungkin juga menyukai