AVERTEBRATA
AVERTEBRATA
( AVERTEBRATA )
Disusun Oleh :
2. TRIMULYANI
3. FATHUR RISKI
4. DODY EKO
5. IZUL FIKRI
bahasa Yunani dari kata annulus yang berarti cincin, dan oidos yang
tubuh mulai dari 1 mm-3 m. Filum Annelida hidup di air tawar, air laut, dan
bersifat parasit.
Umumnya Annelida hidup bebas, tetapi ada juga yang hidup dengan parasi
hidupnya di perairan laut dan air tawar, dan sebagian lagi hidup ditanah
D. Klasifikasi Annelida
a. PolyChaeta
PolyChaeta merupakan kata yang berasal dari Bahasa Yunani yang terdiri
dari 2 kata yaitu Poli yang berarti banyak, dan Chaeta berarti rambut.
Annelida. PolyChaeta memiliki bagian tubuh yang terdiri dari kepala, mata,
protein tinggi)
protein tinggi)
Arenicola sp,
Ciri-Ciri PolyChaeta
Berambut banyak
Memiliki panjang tubuh sekitar 5-10 cm, dengan diameter 2-10 mm.
b. OligoChaeta
OligoChaeta berasal dari bahasa Yunani dari kata Oligo yang berarti
kelas filum Annelida yang mempunya sedikit rambut. Banyak anggota dari
OligoChaeta yang hidup di dalam tanah atau tempat lembab, tetapi ada
juga yang hidup di air. Karena mempunyai sedikit rambut seta dan tidak
dan tidak memiliki bintik mata. Pada lapisan kulit terdapat bagian saraf
Ciri-Ciri OligoChaeta
yang pipih dengan ujung depan serta di bagian belakang sedikit runcing. Di
segmen awal dan akhir terdapat alat penghisap yang berfungsi dalam
bergerak dan menempel. Gabungan dari alat penghisap dan kontraksi serta
luar inangnya. Ukuran Hirudinea beragam dari 1-30 cm. Hirudinea hidup
yang dapat melubangi kulit, dan jika itu terjadi maka waktunya
anastesi yang dapat menghilangkan rasa sakit. Jenis ini dikenal dengan
sebutan lintah.
Ciri-Ciri Hirudenia
E. Peranan Annelida
sebagai berikut..
Ciri tubuh
Ukuran dan bentuk tubuh moluska sangat bervariasi. Misalnya, siput yang
panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur. Namun,
ada juga cumi-cumi raksasa dengan bentuk torpedo bersayap yang
panjangnya lebih dari 18m.
Strukur dan fungsi tubuh
Tubuh hewan ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kaki, badan,
dan mantel.
Sistem saraf moluska terdiri dari cincin saraf yang
memiliki esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem
pencernaannya lengkap, terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus,
dan anus.
Anatomi moluska relatif mirip dengan vertebrata. Hal ini menyebabkan
banyak ahli memperkirakan bahwa vertebrata dan moluska masih memiliki
kedekatan hubungan evolusi. Hal ini diperkuat pula dengan kenyataan
bahwa moluska, terutama Cephalopoda, memiliki otak yang berkembang
baik dan beberapa di antaranya terbukti memiliki kemampuan mengingat
yang kuat.Inilah ciri-ciri moluska.
ARTROPODA
Artropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan
mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan, dan hewan sejenis lainnya.
Artropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara,
termasuk berbagai bentuk simbiosis dan parasit. Kata artropoda berasal
dari bahasa Yunani rthron, "ruas, buku, atau segmen",
dan pous (podos), "kaki", yang jika disatukan berarti "kaki berbuku-
buku"[2]. Artropoda juga dikenal dengan nama hewan berbuku-
buku atau hewan beruas.
Karakteristik yang membedakan artropoda dengan filum yang lain yaitu:
tubuh bersegmen, segmen biasanya bersatu menjadi dua atau tiga daerah
yang jelas, anggota tubuh bersegmen berpasangan (asal penamaan
Artropoda), simetribu bilateral, eksoskeleton berkitin. Secara berkala
mengalir dan diperbaharui sebagai pertumbuhan hewan, kanal alimentari
seperti pipa dengan mulut dan anus, sistem sirkulasi terbuka, hanya
pembuluh darah yang biasanya berwujud sebuah struktur dorsal seperti
pipa menuju kanal alimentar dengan bukaan lateral di daerah abdomen,
rongga tubuh; sebuah rongga darah atau hemosol dan selom tereduksi.
Sistem saraf mereka seperti tangga tali, terdiri atas sebuah ganglion
anterior atau otak yang berlokasi di atas kanal alimentari, sepasang
penghubung yang menyalurkan dari otak ke sekitar kanal alimentari dan
tali saraf ganglion yang berlokasi di bawah kanal alimentary, ekskresi
biasanya oleh tubulus malphigi. Tabung kosong yang masuk kanal alimentari
dan material hasil ekskresi melintas keluar lewat anus, respirasi dengan
insang atau trakhea dan spirakel, tidak ada silia atau nefridia.
Penglihatan mereka bergantung pada berbagai variasi kombinasi mata
majemuk dan ocelli (mata tunggal) yang berbentuk mangkuk pigmen: pada
kebanyakan spesies ocelli hanya dapat mendeteksi arah dari sumber
cahaya, dan mata majemuk adalah sumber informasi utama, tetapi mata
utama pada laba-laba adalah ocelli yang dapat membentuk bayangan dan
dalam beberapa kasus, dapat berputar untuk melacak mangsa. Arthopoda
juga memiliki berbagai sensor kimia dan mekanik, sebagian besar
didasarkan pada modifikasi dari banyak setae (bulu) yang keluar melalui
kutikula mereka. Metode repoduksi artropoda beragam; semua spesies
darat menggunakan pembuahan dalam, tetapi sering dilakukan dengan cara
pemindahan sperma tidak langsung. Spesies air menggunakan pembuahan
dalam atau pembuahan luar. Hampir semua artropoda bertelur,
tetapi kalajengkingmelahirkan setelah telurnya menetas di dalam tubuh
induknya. Atropoda muda bervariasi bentuknya, mulai dari menyerupai
dewasa dengan ukuran lebih kecil hingga berupa larva dan ulat yang tidak
memiliki kaki berbuku-buku yang akhirnya akan
mengalami metamorfosis total untuk mencapai bentuk dewasa. Penjagaan
induk terhadap artropoda muda bervariasi dari yang tidak ada sama sekali
hingga penjagaan yang lama, seperti yang dilakukan oleh kalajengking.
Garis evolusi artropoda dapat ditelusuri dari periode Kambrium. Kelompok
ini umumnya dianggap sebagai monofiletik dan banyak analisis mendukung
penempatan artropoda bersama dengan cycloneuralia dalam
superfilum Ecdysozoa. Tetapi, hubungan dasar Metazoa belum diketahui
secara pasti. Begitu pula hubungan di antara sesama kelompok artropoda
masih sering diperdebatkan.
Artropoda memiliki kontribusi terhadap suplai makanan manusia, baik
langsung (sebagai makanan) maupun tidak langsung, seperti
membantu penyerbukan. Beberapa spesies tertentu diketahui
merupakan vektor penyakit berbahaya bagi manusia, hewan, dan tumbuhan.
Deskripsi
Klasifikasi
ECHINODERMATA