Point Penilaian: 1. Tugas-tugas : 20% 2. Ujian Tengah Semester : 40% 3. Ujian Akhir Semester : 40%
Syarat Lulus: 1. Kehadiran >= 80 % 2. Nilai Total >= 55 %
Distribusi Nilai Akhir
A >= 80 % B >= 70 % C >= 55 % B+ >= 75 % C+ >= 65 % D >= 35 % Tatap muka : Tidak ada toleransi keterlambatan.
Pengumpulan tugas : Sesuai Dead
line yg ditentukan. Yang terlambat, tugasnya tidak akan dinilai. DRAINASE DAN PENGENDALIAN BANJIR
Dr.Eng., Ir. Jeffry Swingly Frans Sumarauw, MT.
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Universitas Sam Ratulangi Apa itu Drainase? DRAIN berarti mengalirkan, menguras, membuang atau mengalihkan air.
Dalam Teknik Sipil, drainase berarti
suatu tindakan teknis untuk mengurangi dan mengendalikan kelebihan air (hujan, rembesan, limbah, irigasi) pada suatu kawasan sehingga fungsinya tidak terganggu Komponen Sistem Drainase Saluran Penerima (Interceptor Drain) Saluran Pengumpul (Collector Drain) Saluran Pembawa (Conveyor Drain) Saluran Induk (Main Drain) Badan Air Penerima (Receiving Water)
Sepanjang sistem drainase dijumpai : Gorong-
gorong, siphon, pintu air dll.
Pada sistem yg lengkap, sebelum ke badan air,
diolah di IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) Sistem Drainase Konvensional Aplikasi Sistem Drainase Dalam praktis, peranan sistem drainase sering diabaikan. Perencanaan sistem drainase dianggap seolah bukan aspek penting dibanding yg lain Sistem drainase merupakan pekerjaan yg rumit dan kompleks, bahkan bisa jadi memerlukan biaya yang lebih besar dibanding pekerjaan pengendalian banjir Secara fungsional, sulit dipisah secara jelas antara sistem drainase dan pengendalian banjir Filosofi Sistem Drainase Perkotaan Berkelanjutan Permasalahan Drainase Belum tersedia sistem drainase yang baik Saluran drainase tidak hanya menerima air hujan tapi juga limbah rumah tangga Masyarakat membuang limbah padat/ sampah ke saluran drainase Perubahan fungsi hutan menjadi kawasan terbangun, meningkatkan erosi, pendangkalan dan penyempitan saluran drainase/ sungai Saluran drainase tidak terpelihara dengan baik Berdasarkan Fungsi Layanan a. Sistem Drainase Lokal Yang termasuk sistem drainase lokal adalah saluran awal yang melayani suatu kawasan tertentu seperti komplek permukiman, areal pasar, perkantoran, areal industri dan komersial. Sistem ini melayani area kurang dari 10 ha. Pengelolaan sistem drainase lokal menjadi tanggung jawab masyarakat, pengembang atau instansi lainnya. b. Sistem drainase utama :
Yang termasuk dalam sistem drainase
utama adalah saluran drainase primer, sekunder, tersier beserta bangunan pelengkapnya yang melayani kepentingan sebagian besar warga masyarakat. Pengelolaan sistem drainase utama merupakan tanggung jawab pemerintah kota. Perencanaan Sistem Drainase Semua ruas saluran harus terhubung menuju satu titik pembuangan (Outlet)
Dimensi/ ukuran tiap
ruas saluran harus sesuai dengan debit yang dilayani Kesimpulan - Penanggulangan banjir dan masalah drainase harus dilakukan oleh berbagai pihak antara pemerintah dan masyarakat. - Mulai dari tata lingkungan dan saluran air harus diatur dengan baik, - serta perilaku masyarakat yang bijak terhadap lingkungan. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk menanggulangi banjir antara lain Menjadikan sungai dan selokan berfungsi dengan baik supaya aliran air lancar tidak tersumbat oleh sampah. Upaya pengerukan sungai juga selalu dilakukan karena pendengakalan adalah faktor utama banjir. Membuat sumur-sumur resapan untuk memindahkan air. Melakukan reboisasi tanaman khususnya jenis tanaman dan pepohonan yang dapat menyerap air dengan cepat. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk menanggulangi banjir antara lain Mencegah membangun perumahan di tepi sungai, karena akan mempersempit sungai dan sampah rumah juga akan masuk sungai. Membangun tanggul di sungai untuk meminimalisir meluapnya air sungai ke jalan dan perumahan. Tidak membuang sampah di sungai dan selokan yang menjadi penyebab utama pendangkalan dan tersumbatnya aliran sungai. Mengelola dengan bijak antara penebangan dan reboisasi hutan, karena pohon berperan penting untuk pencegahan banjir. Sebenarnya menebang pohon tidak dilarang bila kita akan menanam kembali pohon tersebut dan tidak membiarkan hutan menjadi gundul. Terima kasih