Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI

DISUSUN OLEH:

Rosa Pangestika Islami (1720343860)

Sandi Mahesa Yudhantara (1720343861)

Singgih Bayu Adji (1720343862)

Sudarmanto T.B.P (1720343863)

PROGRAM PROFESI APOTEKER XXXIV

UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA

2017
BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari
sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya
kesehatan. Penyelenggaran pelayanan kesehatan di Rumah Sakit mempunyai karakteristik dan
organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat
keilmuannya masing-masing berinteraksi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran yang berkembang sangat pesat yang harus diikuti oleh tenaga kesehatan dalam
rangka pemberian pelayanan yang bermutu, membuat semakin kompleksnya permasalahan
dalam Rumah Sakit.
Obat merupakan komponen yang penting dalam upaya pelayanan kesehatan, baik di
pusat pelayanan kesehatan primer maupun ditingkat pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.
Keberadaan obat merupakan kondisi pokok yang harus terjaga ketersediaannya karena
ketersediaan obat merupakan salah satu hal yang mempengaruhi pelayanan kesehatan.
Obat sendiri mempunyai berbagai macam jenisnya salah satunya obat yang memiliki
kategori High Alert Medication. High Alert Medications atau obat dengan kewaspadaan tinggi
adalah obat-obatan yang memiliki risiko lebih tinggi untuk menyebabkan / menimbulkan adanya
komplikasi / membahayakan pasien secara signifikan jika terdapat kesalahan penggunaan (dosis,
interval, dan pemilihannya) dan pengelolaan yang kurang tepat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 58 Tahun 2014 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di RS, mengharuskan RS untuk mengembangkan kebijakan pengelolaan
obat untuk meningkatkan keamanan khususnya obat yang perlu diwaspadai (high alert
medications). Obat ini sering menyebabkan kesalahan serius dan dapat menyebabkan reaksi obat
yang tidak diinginkan. Salah satu obat hight alert medication adalah obat-obat elektrolit kuat
seperti KCl.NaCl,MgSO4, dan lain-lain. Pada makalah ini kami akan membahas mengenai obat
high alert medication khusus untuk obat elektrolit kuat.
Rumusan Masalah
1. Apakah terapi yang dapat digunakan pada obat-obat elektrolit kuat yang termasuk high
alert medication?
2. Bagaimana mekanisme kerja obat-obat elektrolit kuat yang termasuk high alert
medication?
3. Apa efek samping yang ditimbulkan pada obat-obat elektrolit kuat yang termasuk high
alert medication?
4. Bagaimana tatalaksana untuk obat-obat elektrolit kuat yang termasuk high alert
medication?

Tujuan
1. Untuk mengetahui terapi yang tepat pada obat-obat elektrolit kuat yang termasuk high
alert medication.
2. Untuk mengetahui mekanisme kerja obat-obat elektrolit kuat yang termasuk high alert
medication.
3. Untuk mengetahui efek samping yang ditimbulkan pada obat-obat elektrolit kuat yang
termasuk high alert medication.
4. Untuk mengetahui tatalaksana untuk obat-obat elektrolit kuat yang termasuk high alert
medication.
BAB II
PEMBAHASAN

Definisi

High alert medicationsadalah obat-obatan yang memiliki risiko lebih tinggiuntuk menyebabkan/
menimbulkan adanya komplikasi / membahayakan pasien secara signifikan jika terdapat
kesalahan penggunaan (dosis, interval, dan pemilihannya). Berikut macam-macam obat elektrolit
kuat yang termasuk kedalam high alert medication :

Kategori Contoh obat-obatan


KCl 7,46%
NaCl 3%
Elektrolit kuat Dextrose 40%
MgSO4 40%, MgSO4 20%
Meylon 8,4%

1. KCL 7,46%
1.1.Cara Kerja Obat
Mengkoreksi kadar ion Potassium dan Chloride dalam darah.,potassium adalah
salah satu ion essensial tubuh dan merupakan kation utama dari cairan intraseluler,
berpengaruh dalam fungisi sel dan metabolism, essensial untuk metabolisme
karbohidrat, penyimpanan glycogen dan untuk sintesa protein, berpengaruh pada
transmembran potensial pada otot-otot termasuk otot jantung.
1.2.Indikasi
Mengkoreksi hypokalemia
1.3.Efek samping
Kerusakan ginjal dan oliguira, anuria atau azotemia,untreated addisonn disease,
dehidrasi akut, heat cramps,hipercalemia, adynamia episodica hereditaria.
1.4. Perhatian dan peringatan
a. Larutan injeksi 7.46% KCL ini tidak boleh digunakan tanpa pengenceran terlebih
dahulu.
b. Penyuntikan harus diberikan secara berhati-hati, oleh karena takaran ideal perhari
tidak diketahui secar pasti.
c. Dosis berlebihan dapat menyebabkan intoksiksi potassium.
d. Kadar potassium plasma yang tinggi dapat mengakibatkan kematian oleh karena
depresi jantung aritmia atau payah jantung.
e. Larutan injeksi ini jangan digunakan bila: tidak jernih, wadah adan tutup rusak.
1.5.Dosis
Larutan injeksi harus diencerkan lebih dahulu sampai kira-kira 0.3% dan
diberikan parenteral menurut kebutuhan.Dosis lazim parenteral adalah sejumlah
ekivalen dengan 1 sampai 3 g potassium chloride.
2. NaCl 3% Infus
2.1.Mekanisme kerja
meningkatkan kadarnatrium dalam darah.
2.2.Indikasi
Sebagai salah satu terapicairan elektrolit yangberguna untuk
mengaturkeseimbangan elektrolitdalam tubuh, khususnya untuk terapicairan pasien
yangmengalami Hiponatremia.Hiponatremia yaitukekurangan kadarNatrium dalam
darah(Kadar Natrium<120mmol/L).
2.3.Efek samping
Demam, infeksi, tekanan darah menjadirendah (Hipotensi), kelebihan
Natrium(Hipernatremia), kelebihan Klorida(Hiperkloremia), kelebihan
Osmolaritas(Hiperosmolaritas).
2.4.Penggunaan
Melalui pembuluh darah vena.
2.5.Interaksi obat
Berinteraksi pada obat-obat kortikosteroid(Dexamethason,MethylPrednisolon,
Prednison, Prednisolon)., vitamin B Kompleks.
3. NaCl 3% dan 5% Injeksi hipertonik
3.1.Indikasi
Hyponatremia, terapi resusitasi, brain injury, hipokloremia.
3.2.Kontra indikasi
Pasien gagal ginjal, pasien jantung, pasien dehidrasi, pasien yang mengalami
pembengkakan.
3.3.Cara pemberian
Melalui injeksi intravena
3.4.Efek samping
Demam, infeksi ditempat penyuntikan, terjadi pendarahan ditempat penyuntikan,
timbul bengkak akibat kelebihan cairan, terasa nyeri, bengkak dan kemerahan
ditempat suntikan.
3.5.Dosis
Dihitung berdasarkan usia, berat badan, kondisi klinis dan data laboratorium
pasien, pemberian nacl injeksi hipertonik tidak boleh melebihi 100ml/jam atau
400ml/24jam dari larutan yang sudah di encerkan.
3.6.Tatalaksana
a. Pilihlah pembuluh darah vena yang besar sebagai tempat penyuntikan.
b. Pilih jarum yang kecil.
c. Kompres tempat penyuntikan dengan air dingin (bila perlu).
4. MgSO4 40% dan 20%
4.1.Mekanisme
Meningkatkan kondisi pasien dengan melakukan meningkatkan air dalam usus
dengan mengganti tingkat magnesium.
4.2.Indikasi
Hipomagnesia,
4.3.Kontraindikasi
Diharapkan untuk memberikan bayi dalam waktu dua jam, hamil, hipersensitivitas
4.4.Efek samping
Diare, sakit perut, kelumpuhan otot, kelemahan otot, kantuk, berkeringat
4.5.Interaksi obat
Amikacin, Gentamicin, Kanamycin, Tobramycin
5. Meylon 8,4%
5.1.Mekanisme
Mekanisme kerja meylon dengan cara menetralkan asam lambung.
5.2.Indikasi
Dalam pengelolaan asidosis metabolik seperti ketoasidosis, asidosis hiperkloremik
dan asidosis laktat, terapi bikarbonat juga diindikasikan untuk parah asidosis
metabolik setelah serangan jantung, manajemen overdosis atau keracunan dengan
racun seperti salisilat, metanol dan etilena glikol dalam hubungannya dengan
langkah-langkah lain.
5.3.Kontraindikasi
Alkalosis, Insufisiensi ginjal
5.4.Efek samping
a) Hipernatremia dan osmolaritas dapat terjadi.
b) Hipokalemia. Koreksi asidosis menyebabkan gerakan kalium dalam sel-sel yang
menyebabkan hipokalemia.
c) Hypercapnia amy terjadi. Administrasi bikarbonat dapat mengakibatkan
peningkatan pesat dalam PCO2 yang dapat menyebar melintasi selaput sel
memburuknya asidosis intraseluler.
d) Alkalosis, tetani dan carpopedal kejang dapat terjadi. Koreksi dari asidosis
metabolik dapat menyebabkan tetani sebagai akibat dari penurunan konsentrasi
kalsium terionisasi.
5.5. Peringatan dan cara penggunaan
Sebelum menggunakan obat ini, informasikan dokter anda mengenai obat anda
saat ini seperti vitamin, suplemen, herbal, kemudian alergi penyakit yang sudah ada
dan kondisi kesehatan anda saat ini seperti : kehamilan, operasi yang akan datang.
Beberapa kondisi dapat membuat anda kebal terhadap efek samping obat. Konsumsi
sesuai arahan dokter dan ikuti petunjuk sesuai brosur produk. Dosis didasarkan pada
kondisi anda. Bila memburuk tanyakan pada dokter. Cara penggunaan obat ini adalah
jangan melebihi jumlah yang sudah tersedia.
6. Dextose 40%
6.1. Mekanisme
Mekanisme dextrose 40% dengan cara mengobati penyakit glukosa
6.2.Indikasi
Diindikasikan untuk perawatan tes toleransi glukosa, penyakit penyimpanan
glikogen, intoleransi terhadap sukrosa, gagal ginjal, sirosis hati dan kondisi lainnya.
6.3.Kontra indikasi
Hipersensitivitas
6.4.Penggunaan
tes toleransi glukosa
penyakit penyimpanan glikogen
intoleransi terhadap sukrosa
gagal ginjal
sirosis hati
6.5. Peringatan dan cara penggunaan
Sebelum menggunakan obat ini, informasikan dokter Anda tentang daftar obat Anda
saat ini, produk toko (contoh, vitamin, suplemen herbal, dll.), alergi, penyakit yang sudah
ada, dan kondisi kesehatan saat ini (contoh, kehamilan, operasi yang akan datang, dll.).
Beberapa kondisi kesehatan dapat membuat Anda kebal pada efek samping obat.
Konsumsi seperti yang diarahkan oleh dokter Anda atau ikuti petunjuk yang tercetak
dalam brosur produk. Dosis berdasarkan kondisi Anda. Katakan pada dokter Anda jika
kondisi Anda berlanjut atau memburuk. Poin-poin konseling penting dijabarkan dibawah
ini.

6.6. Interaksi obat

Antibiotics
Cyanocobalamin
Warfarin
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1. Untuk bahan obat elektrolit kuat seperti KCl 7,46%, NaCl 3%, MgSO4 40%,
MgSO4 20%, Meylon 8,4% perlu diperhatikan cara penggunaan dan dosis yang
dipakai
2. Untuk KCl 7,46% perlu dilakukan pengenceran terlebih dahalu karena Kadar
yang tinggi dapat mengakibatkan kematian oleh karena depresi jantung aritmia
atau payah jantung.
3. Pada penggunaan MgSO4 perlu diperhatikan efek samping yang akan didapat
seperti kelemahan otot dan kelumpuhan otot.
4. Untuk penggunaan meylon 8,4% perlu diperhatikan beberapa kondisi seperti
terapi obat yang sedang berlangsung, adanya alergi, kondisi kesehatan anda saat
ini seperti : kehamilan, operasi yang akan dating, dan dosis tidak melebihi jumlah
yang telah ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/24799907/MGSO4

https://www.tabletwise.com/indonesia-id/otsu-d40-injection

https://www.tabletwise.com/indonesia-id/otsu-mgso4-20-injection

https://www.tabletwise.com/indonesia-id/otsu-mgso4-40-injection

https://www.tabletwise.com/indonesia-id/meylon-84-injection#ref2

http://muzarohsarwanto.blogspot.co.id/2016/08/pengelolaan-obat-high-alert-rumah-sakit.html

Anda mungkin juga menyukai