Anda di halaman 1dari 10

UAS BHP 8

ESSENTIALS 2013
18 Juli 2017

1. Sistem rujukan adalah :


a. Secara vertical
b. Secara horizontal
c. Timbal balik vertical horizontal
d. Satu arah vertical horizontal

2.
3. Rujukan vertikal dari rendah ke tinggi diperlukan apabila :
A. Perujuk mampu mmberikan pelayanan sesuai kebutuhan pasien
B. Pasien memerlukan tindakan spesialistik/sub spesialistik
C. Pasien tidak memerlukan fasilitas kesehatan lebih tinggi
D. Perujuk tidak memiliki keterbatasan sarana

4. Apakah yang tidak sebaiknya dilakukan oleh perujuk dalam melakukan rujukan ?
A. Meminta ijin kepada direktur RS
B. Komunikasi dengan pasien
C. Pengobatan pedahuluan sesuai indikasi medis dengan tujuan keselamatan pasien
D. Menerima persetujuan dari penerima rujukan
5.
6. Yang bukan merupakan fasilitas kesehatan tingkat dua adalah..
A. Rumah Sakit pratama
B. Rumah sakit umum daerah
C. Rumah sakit khusus
D. Rumah sakit swasta

7. Yang bukan merupakan layanan kesehatna tingkat ketiga adalah


a. Rumah sakit provinsi
b. Laboratorium provinsi
c. Laboratorium utama swasta
d. Laboratorium patologi anatomi pemerintah kota

8. Kodersi merupakan pedoman yang harus diikuti setiap RS agar tercapainya nilai yang
baik dan sesuai nilai-nilai dan norma-norma perumahsakitan..
A. Kodersi sesuai dengan nilai-nilai dna norma-norma perumahsakitan
B. Kodersi memuat hukum pelaksanaan dan penyelenggaraan RS
C. Kodersi dapat menjadi pedoman asuhan dan keperawatan
D. A dan C benar
9. Ada seorang pasien yang bingung mencari poliklinik, kemudian dia bertemu seorang
dokter yang lewat di lorong RS tersebut kemudian pasien bertanya dimana lokasi
poliklinik yang dimaksudtapi dokter hanya menjawab tidak tahu dan kemudian
pergi begitu saja. Kesalahan yang dilakukan dokter tersebut sebagai bagian dari
kepegawaian RS adalah :
a. Komunikasi
b. Sopan santun
c. Profesionalisme
d. Orientasi tempat
10. Dr. X (dokter panitia calon taruna kepolisian) memutuskan Tn. A (pasien TB-paru)
tidak lulus calon taruna. Keputusan ini berdasarkan agar penyakit Tn. A menjdi lebih
parah dan untuk mencegah penularan penyakit kepada taruna kepolisian yang lain.
Berdasarkan prinsip PRIMA FACIE keputusan dr. X, sangat benar karena
mempertimbangkan untuk mendapatkan keuntungan/kebaikan yang lebih banyak
daripada kerugian sesuai dengan aspek etik:
A. Autonomy
B. Beneficience
C. Non maleficience
D. Justice
D. Empathy
11. Apakah seharusnya dr X memberitahu semua temuan keadaan pasien kepada
keluarga pasien?
A tidak karena dapat menghindari tuntutan hukum
B YA, agar tidak membahayan ke yang lainnya
c. tidak, karena takut mengecewakan orang tua
D ya, jika sudah membahayakan pasien
E tidak, ga tau lupa
Ya, asal sepengetahuan Tn.A
12. Apakah keluarga Tn. G meminta second opinion kepada dokter lain?
A. Tidak boleh, karena itu hak Tn G
B. Boleh, siapa tahu keluarganya menemukan dokter yang lebih baik
C. Tidak boleh, karena tidak ditanggung asuransi kesehatan
D. Boleh, asal dengan persetujuan Tn.G
E. Tidak boleh, karena berkaitan dengan rahasia Tn. G
13. Apa yang sedang ditegakan oleh dr. X?
A. Etik
B. Disiplin profesional
C. Hukum
D. A dan b benar
14. Permasalahan etik yg sering kali timbul dan sering disebabkan masalah komunikasi
A. Komunikasi yg baik amat membantu menyelesaikan berbagai masalah
B. Komunikasi yg buruk tidak menimbulkan masalah dalam pelayanan kesehatan
C. Disamping komunikasi yg baik, pelayanan kesehatan harus memenuhi kaidah2
profesionalisme dan etis
D. A dan C
15. Apakah perbuatan dr. X apabila meluluskan dan merahasiakan penyakit yang diderita
pasien (penyakit tb paru), apakah perbuatan etik?
A. Ya karena dapat menghindari tuntutan hukum
B. Tidak karena dapat membahayakan pasien
C. Ya karena suatu kewajiban untuk mengatakan kejujuran
D. Tidak karena suatu kewajiban untuk menjaga kerahasiaan
E. Ya karena akan lebih baik jika kesalahan tersebut ditutupi

16. Ceritanya Tn. J yang digigit jempol kakinya sama kalajengking, lalu kata dr. B satu2nya
cara harus diamputasitapi Tn. J menolak dan minta second opinion dr. G.
Bagaimana pendapatnya:
Jawaban : second opinion dapat menghasilkan keputusan medic yang sama
ataupun yang berbeda
17. Apakah dr.G harus diberitahu oleh Tn.D pada saat mau meminta second opinion?
A. Tidak, karena dr.G tidak tahu
B. Ya, jika tidak dr.G akan tersinggung
C. Tidak, karena hak pasien
D. Ya, karena meminta hasil pemeriksaan sebelumnya
E. Tidak, karena dapat merusak hubungan dokter
18. Yang perlu diperhatikan saat melakukan second opinion?
A. Melalui dr. D
B. Menunda pengobatan
C. Keputusan second opinion belum tentu lebih baik
D. Membuat dr. D tersinggung
E. A dan C benar
19. Tn. G mengalami Dm sehingga terjadi gangrene pada ibu jari kaki. Dr D jalan satu2
nya dengan amputasi. Tapi Tn. G tidak mau, sehingga akan meminta second opinion
ke dr.S.
Dalam meminta second opinion apakah dr.D perlu bwrkomunikasi dengan dr.S
A. Tidak, karena second opinion merupakan sepenuhnya hak pasien
B. Iya, untuk memberikan informasi yg lengkap mengenai pasien
C. Tidak, karena hubungan dr.D dengan pasien telah berakhir
D. Iya, untuk mengetahui hasil dari second opinion
E. Tidak, dr.S bisa mengambil alih pasein dr.D
20. Apakah keluarga Tn.G diperbolehkan meminta second opinion untuk ke dokter lain?
a. Tidak, karena merupakan hak pasien
b. Boleh, siapa tahu keluarga pasien menemukan dokter yg lebih baik
c. Tidak boleh, karena tidak ditanggung tidak ditanggung asuransi kesehatan
d. Boleh, asala persetujuan pasien
e. Tidak boleh, karena berkaitan dengan rahasia Tn.G
21. Tn. G menderita DM mengalami gangren pada ibu jari kanan. Dr. D yang menangani
menyarankan untuk amputasi. Tn. G kemudian meminta second opinion. Kepada
dokter lain
Apabila tuan G ingin meminta second opinion pada dokter ketiga maka
A. Hak tn. G (tidak perlu meminta pendapat)
B. dr. D memberikan referensi
C. Dr. D harus dimintai referensi
D. Tn G harus meminta pendapat kedua dokter
E. Tn. G hanya bisa dirujuk ke spesialis atau subspesialis
22. Upaya audit medik dilakukan untuk melakukan telaahan profesional mutu pelayanan
dengan memanfaatkan rekam medik, disebut proses secara:
a. Concurrent
b. Longitudinal
c. Cohort
d. Prospektif
e. Retrospektif

23. Maksud audit medik di rumah sakit adalah


A. Untuk clinical governance
B. Untuk analisis kerja para klinisi
C. Untuk continous quality improvement
D. Untuk competitiveness
E. Untuk menjaga profesionalisme

24. Dengan melakukan evidence based medicine pada audit medik, maka akan
didapatkan informasi tentang.....
a. Efisiensi ilmiah
b. Produktivitas staf medis
c. Kinerja setiap tenaga medis
d. Kompeten tidaknya seorang tenaga medis bila ada masalah medis
e. Perbaikan standar pelayanan medis

25. Untuk menjaga mutu dilakukan audit medik, audit medik berarti :
A. Memanfaatkan rekam medik
B. Teknologi canggih
C. Komite medik
D. Asuransi kesehatan
E. Jaminan

26. Bentuk audit medis sederhana di tingkat awal adalah:


a. Pembahasan kasus di rumah sakit
b. Pembahasan kasus di majelis kehormatan etika kedokteran
c. Pembahasan kasus di mkdki
d. Pembahasan kasus di departemen kesehatan
27. Audit medis merupakan analisis dan evaluasi sistematik dari mutu pelayanan medik
di RS. Termasuk diantaranya adalah
A. Penggunaan manajemen strategik
B. Penggunaan strategic marketing
C. Prosedur dalam buat diagnostik
D. Penerapan upaya mutu optimal sebelum pengobatan
E. Penerapan manajemen perubahan

28. Payung hukum audit medic


a. KODERSI
b. KODEKI
c. UU No 36 tahun 2009
d. UU No 29 tahun 2004
e. MKDKI
29. Secara khusus audit medik adalah
A. Review
B. Assesment
C. Surveilance
D. Case report
E. Quality improvement
30. Kriteria generik, bennef dkk(1990)
A. Incompetent administration of the hospital
B. Inadequately equipped physical plant
C. Unpredicted death, patient's complaints
D. Lack of essential services needed to support the physician's effort in caring for
patient
E. Lack of competent of patient care

31. Manfaat untuk tenaga medis diadakan audit medis adalah


A. Good cooperation among physic
B. Safety curative & prevention
C. Get early diagnosis
D. Human care pasien
E. Lupa

Anda mungkin juga menyukai