ABSES BUKAL
Disusun oleh:
ISLAM
TAS BA
SI
R
ND
VE
UN G
UN I
N
FAK
RA
UL E
TA T
S K EDOK
i
KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. I
Usia : 29 Tahun
Alamat : Cibiru
ANAMNESIS
Sejak 4 hari yang lalu, pasien mengeluhkan nyeri pada gigi bagian kanan
Pasien menyangkal merasakan ngilu pada saat makan/minum air dingin. Pasien
nyeri pada gusinya tersebut. Pasien mengaku pernah dilakukan ekstraksi pada gigi
Pasien menggosok gigi 2 kali sehari, pada saat mandi pagi dan sebelum
tidur, dengan sikat gigi yang permukaan halus, dengan cara menggosok gigi
memutar.
alergi, penyakit jantung, hepatitis, DM, hipertensi, asthma maupun penyakit TB.
1
Tidak ada kebiasaan buruk yang dilakukan pasien seperti bernafas dari
mulut, menggigit jari, mendorong lidah, memakai tusuk gigi setelah makan,
merokok, alkohol.
GENERAL SURVEY
Nadi : 88 x/menit
Respirasi : 18 x/menit
Suhu : Afebris
EXTRA ORAL
INTRA ORAL
Oral higiene : Terdapat kalkulus pada gigi 13, 12, 11, 22 OH baik
Bibir : Simetris, lembab, normotonus
Mukosa bukal : cheek biting (-)
Gingiva : Hiperemis (+), Edema (+) pada gigi 16, torus
geographic tongue (-). Permukaan licin, papilla normal, tongue bitting (-)
2
Dasar mulut : Hiperemis (-) , edema (-) , ulkus (-), kista (-), stomatitis
abses (-)
Tonsil : T1 – T1
ODONTOGRAM
STATUS LOKALIS
Gigi 16
Karies Sisa radiks
Sondasi TDL
Dingin TDL
Perkusi +
Tekanan +
3
USULAN PEMERIKSAAN
Rongent Panoramic
4
DIAGNOSA BANDING
DIAGNOSA KERJA
Pro resep
TERAPI
S 3 dd 1 pc
S 3 dd 1 pc
S 3 dd 1 pc
KONSELING
5
Datang ke dokter gigi untuk dilakukan ekstraksi gigi 16 dan drainase pada
abses.
Melakukan penambalan pada gigi yang berlubang.
Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit, cra penanganannya, serta
- Flossing.
- Mouthwash.
PROGNOSIS
6
7
PEMBAHASAN
ABSES BUKAL
Definisi
Abses adalah infeksi akut yang terlokalisir pada rongga yang berdinding
tebal, manifestasinya berupa keradangan, pembengkakan yang nyeri jika ditekan,
dan kerusakan jaringan setempat. Abses rongga mulut adalah suatu infeksi pada
mulut, wajah, rahang, atau tenggorokan yang dimulai sebagai infeksi gigi atau
karies gigi.
Spasium bukal berada diantara m. masseter ,m. pterigoidus interna dan m.
Businator.
8
Etiologi
9
Patofisiologi
Penjalaran
10
supuratif, fluktuasi -, dan gigi penyebab sering tidak jelas. Infeksi ini
dapat turun ke spasium submaksila atau kearah spasium infra temporal.
Spasium infratemporal.
Salah satu gejala penting dari abses ini adalah rasa sakit pada palpasi
antara ramus dan tuber diatas lipatan mukosa, rasa sakit yang
menusuk di telinga.
11
Biasanya disebabkan oleh gigi molar ke-3 rahang bawah , trismus,
terjadi deviasi uvula ke arah yang tidak terinfeksi, pilar tonsiler
anterior dan dinding laeral faringeal oedem. Bisa juga mengganggu
sirkulasi udara.
Spasium retrofaringeal
Infeksi ini sangat berbahaya karena dapat mengganggu sirkulasi udara
dan dapat melibatkan danger space, sehingga dapat menyebabkan
obstruksi jalan napas.
Spasium prevertebral.
Manifestasi Klinis
12
Panas : respon abnormal → gangguan pulpa atau periapikal
Perkusi
Memeriksa status periodontium
Positif, karena adanya infeksi periodontal dan periapikal
Membran alveolar
Tekan : positif
Palpasi : positif
Diagnosis Banding
Pengobatan
13
Prosedur open bur: melakukan eksterpasi untuk mengeluarkan jaringa
nekrotik, oklusal grinding.
Insisi
Perawatan Saluran Akar
Ekstraksi gigi : bila pulpa rusak parah
Terapi Farmakologi
Analgetik
Antibiotik
Komplikasi
• Gigi Copot
• Jaringan lunak (selulitis fasia, ludwig angina)
• Jaringan keras ( sinusitis, osteomyelitis maxilla dan mandibula )
• Organ ( Abses serebral, meningitis, endocarditis, dermatitis, pneumonia,
glomerulonephritis, dll )
• Sepsis
Prognosis
14