Anda di halaman 1dari 44

REGULASI, BARANG-BARANG PUBLIK, DAN ANALISIS MANFAAT BIAYA

Azydothymidine, or AZT, memperlambat penyebaran dari virus AIDS didalam sel. Para ahli
menemukan AZT pada 1964, dan Burroughs Wellcome Co. mengambil hak patennya 1 dekade
kemudian. Ketika epidemi AIDS menjangkiti, Wellcome mengirim obat pada Institusi Nasional
Kesehatan untuk diuji pada manusia.

Penerimaan oleh Badan Obat dan Makanan (FDA) pada maret 1987 dianggap sebagai kisah yang
menginspirasi oleh komunitas medis dan aktifis AIDS. Rata-rata waktu untuk penerimaan obat
baru adalah 7-9 tahun. Fase penerimaan FDA sendiri rata-ratanya kurang lebih 2 tahun. FDA
menerima AZT sendiri hanya dalam kurun 4 bulan. Walaupun demikian, setelah AZT
diperkenalkan, kritik berdatangan pada Wellcome karena harga yang berlebihan yang diberikan
pada obat. Pada harga distributor ini berkisar 1,50 dollar per kapsul, biaya untuk pengobatan pada
pasien dengan AIDS berkisar sekitar 5.000 hingga 8.000 dollar per tahun. Ini membuat AZT
menjadi salah satu obat termahal yang pernah dijual.

Wellcome membela diri, dengan menjustifikasi harga yang tinggi sebagai cara dari pemulihan
biaya yang sangat besar dari pengembangan AZT. Meskipun begitu perusahaan menolak untuk
membocorkan biaya R&D AZT, biaya dari pengembangan obat baru masal (R&D, uji, dan
penerimaan FDA) dikisarkan sekitar lebih dari 200 juta dollar. Walaupun demikian, kritik yang
berpendapat bahwa sponsor pemerintah dari uji obat secara signifikan mengurangi biaya
perusahaan. Pada 1989, pembuat kebijakan federal dan pemilik ketertarikan terhadap kelompok-
kelompok melihat investigasi dari kebijakan harga Wellcome dan teguran terhadap pemerintahan
untuk menekan biaya perusahaan. Secara bertahap, perusahaan mengurangi biaya AZT sebesar 20
persen.

Kisah dari pengembangan AZT dan perkenalannya menimbulkan sejumlah pertanyaan. Peran apa
dari firma privat dan peraturan pemerintah dalam membawa obat terapi ke pasaran? Bagaimana
keamanan dapat diyakinkan? Bagaimana harga harusnya diatur?
Milik kita adalah ekonomi campuran. Pasar swasta menyediakan sejumlah varietas yang
mengejutkan dari barang dan jasa. Namun, terdapat banyak yang tidak dapat mereka jamin,
termasuk keamanan dijalan, udara yang bersih, keamanan nasional, warga yang berpendidikan,
dan perlindungan dari karsinogen yang potensial. Tentu saja, pemerintah mengatur sejumlah
aturan dasar tanpa bisa difungsikan oleh pasar swasta. Kebijakan dan aturan pemerintah
menjelaskan dan menyelenggarakan kepemilikan dasar dan hak kontraktual dari bisnis individu
dan firma. Pemerintah juga berperan untuk meyakinkan kompetisi yang terbuka dan bebas.
Akhirnya, pemerintah menghasilkan atau membeli banyak barang-barang publik, dari pengeluaran
untuk pertahanan hingga untuk pembangunan jalan raya. Pemerintah menghasilkan dana melalui
pajak dan pinjaman publik.

Peran pemerintah dalam pembuatan keputusan ekonomi meliputi tiga area yang luas:
ekonomi mikro, ekonomi makro, dan distributif. Peran ekonomi mikro pemerintah adalah untuk
menyediakan barang dan jasa publik tertentu, membawahi investasi publik, dan mengatur operasi
dari pasar swasta. Tugas ekonomi makro pemerintah adalah untuk membantu mengarahkan dari
ekonomi agregat: mengurangi frekuensi dan kerasnya resesi, promosi pertumbuhan economy, dan
menjaga tingkat dari inflasi dan pengangguran. Dalam peran distributifnya, pemerintah mencoba
untuk mengurangi pemasukan yang tidak setara; meyakinkan standar kesehatan, pendidikan, dan
lingkungan hidup; dan meningkatkan kesejahteraan dari warga miskin. Banyak program
pemerintah berperan lebih dari satu tujuan. Sebagai contoh, program dari peningkatan belanja
negara dapat menstimulasi ancaman ekonomi dengan resesi, pendistribusian ulang pemasukan,
dan penghabisan pemasukan terhadap beberapa kategori anggaran pemerintah.

Bab ini fokus pada fungsi ekonomi mikro dari pemerintah. Dalam pembahasan ini,
pemerintah mempunyai dua peran utama: (1) untuk mengatur pasar swasta dengan menyediakan
seperangkat aturan dasar dan memperbaiki kesalahan pasar yang dapat menghasilkan ketidak
efisiensi dari produksi atau konsumsi, dan (2) untuk menyediakan barang dan layanan publik
tertentu yang tidak dapat atau tidak boleh disediakan oleh pasar swasta. Bagian pertama dari bab
I fokus terhadap regulasi: Bagian II penerapan analisis manfaat biaya untuk mengevaluasi program
publik.

1. REGULASI DAN KEGAGALAN PASAR


Pasar swasta bergantung pada hak kepemilikan yang jelas. Dalam ekonomi modern, orang yang
dijalan sewaktu-waktu mengambil hak kepemilikan untuk diberikan. (ini tidak terjadi dibeberapa
negara berkembang, dimana politik pemerintahan, kegagalan yudisial, dan bahkan korupsi telah
menghalangi perkembangan dari pasar swasta). Transaksi pribadi diantara pembeli dan penjual,
dimana penjual memiliki barang dan menjadikan kepemilikan item legal dari pembeli sebagai alat
tukar untuk pembayaran. Disamping individu, firma dan organisasi lainnya memiliki hak yang
sah untuk melakukan transaksi, masuk kedalam kontrak, dan membuat entitas perusahaan.

Pasar swasta bergantung pada aturan hukum yang dibuat oleh pemerintahan dan dijalankan
oleh polisi dan pengadilan. Bahkan saat ini, hak kepemilikan (property) dapat berubah. COntoh,
peraturan pemerintahan yang baru tentang pengunduhan musik yang tidak diotorisasi di internet
tergolong kejahatan internet tentang hak kepemilikan dari pembuat musik. Sebagai rangkuman,
fungsi yang baik dari pasar pribadi tidak dapat terjadi tanpa bantuan pemerintah.

Dalam bab 7, kami menunjukan bahwa pasar kompetitif yang sempurna sangat efisien,
yang berarti, pasar kompetitif menyediakan jumlah yang tepat dari barang dan jasa pada biaya
minimum kekonsumer yang menilainya sebagai harga yang tinggi. Ini merupakan patokan yang
baik. Selagi banyak pasar di Amerika mengejar kebutuhan dari kompetisi yang sempurna,
keberadaan dari pasar yang gagal juga ada. Kegagalan pasar biasanya dapat dijejaki dengan 3
penyebab: (1) kehadiran dari kekuatan monopoli, (2) keberadaan dari eksternalitas, atau (3)
hilangnya informasi yang sempurna. Dalam 3 seksi selanjutnya, kami akan membahas setiap kasus
secara bergiliran

KEGAGALAN PASAR KARENA MONOPOLI

Pasar monopoli (murni monopoli, kompetisi yang bersifat monopoli, atau oligopoli) membuat
penyimpangan dari standar efisiensi. Sehubungan dengan kompetisi murni, kekuatan monopoli
meningkatkan harga, menaikan pendapatan monopoli dititik penghabisan kesejahteraan
konsumen. Konsumen kehilangan banyak lebih dari apa yang dilakukan pelaku monopoli peroleh.
Oleh karena itu, kesejahteraan runtuh sepenuhnya.
Kita dapat melihat kehilangan deadweight ini dengan melihat kembali pada gambar 8.3.
Deadweight loss diukur dengan segitiga MDE. Penghasilan kompetitif yang sempurna (point E)
mengirimkan manfaat sosial yang maksimal dalam bentuk dari surplus consumer segitiga ACE
yang besar. Dengan perbandingan, dibawah monopoli (point M), total manfaat sosial diukur
sebagai jumlah dari pemasukan konsumen (segitiga ABM) dan penghasilan berlebih pelaku
monopoli (segiempat MBCD). Perbedaannya diukur oleh segitiga deadweight loss MDE.

Penghasilan kesejahteraan yang mirip terjadi pada kasus lanjutan dari kompetisi monopoli dan
oligopoly. Jika ada kompetisi diantara kelompok kecil di firma, harga meningkat diatas tingkat
kompetitif namun jatuh pada tingkat monopoli murni. Menurutnya, deadweight loss yang kecil
terjadi dibawah kondisi pasar ini. Getaran kehilangan ini bergantung pada jumlah firma, jenis
perilaku oligopolo yang ditunjukan oleh mereka, dan eslastisitas dari tuntutan pasar, diantara factor
lainnya. Penelitian memperkirakan biaya monopoli bervariasi dari 0,5 hingga 6 persen dari bruto,
bergantung pada assumsi yang digunakan. Perkiraan terbaru telah didominasi pada titik yang lebih
rendah dari jarak ini, dibawah 2 persen dari bruto.

Pencarian Sewa. Karena monopoli membuat firma memperoleh keuntungan yang berlebih,
perusahaan akan menginvestasikan sumber daya dalam rangka mengamankan posisi monopoli. Ini
termasuk aktifitas yang diarahkan pada sistem politik (melobi), sistem pengadilan (litigasi), dan
sistem regulasi (sebagai contoh, pada kantor paten). Ahli ekonomi menyebut kelebihan
penghasilan yang orang monopoli peroleh sebagai sewa dan upaya untuk sewa ini disebut
pencarian sewa. Teori ekonomi menyarankan bahwa firma akan berkompetisi pada sewa hingga
pada titik dimana ini tidak menguntungkan lagi bagi mereka. Jadi, mereka akan berkompetisi
hingga kebanyakan dari keuntungan berlebih dari monopoli akan pecah melalui biaya dari aktifitas
pencarian sewa. Aktifitan pencarian sewa mewakilkan kehilangan sosial. (jika setiap orang
berhenti melakukannya, kesejahteraan sosial akan meningkat, bahkan jika monopoli masih
berada).

Jika pelaku monopoli kehilangan keuntungan berlebih mereka melalui aktifitas pencarian
sewa, kehilangan kesejahteraan total dari monopoli termasuk dari deadweight loss MDE dalam
gambar 9.3 dan juga area dari MBCD. Menariknya, perkiraan dari kehilangan pencarian sewa
(termasuk sumber daya yang dihabiskan oleh kelompok masyarakat untuk mencegah pencarian
sewa ) secara tipikal lebih tinggi daripada deadweight loss yang diperkirakan disebabkan oleh
monopoli actual dari pasar.

Tanggapan Pemerintah

Tindakan antitrust seringkali diambil untuk mencegah munculnya dari kekuatan monopoli dan
memulihkan kompetisi terhadap industri monopoli. Kongres Amerika Serikat telah melewati
sejumlah bagian kecial dari legislasi antitrust untuk mencegah dan menyerang monopoli. Sherman
Act pada 1980 melarang konspirasi dan kombinasi dalam pertukaran yang ketat, monopoli dalam
bentuk apapun, dan percobaan untuk melakukan monopoli. Clayton Act pada 1914
mengidentifikasi dan melarang tipe tertentu dari tingkah laku anti kompetisi. Clayton Act melarang
jenis dari diskriminasi harga yang diarahkan pada pengurangan kompetisi di Industri. (Mengingat
diskriminasi harga terjadi ketika produsen menjual tipe yang sama dari barang pada pembeli yang
berbeda dengan harga yang berbeda). Ini juga melarang pengikatan persetujuan yang digunakan
untuk pengurangan kompetisi. (Dalam persetujuan pengikatan, produsen hanya akan menjual pada
konsumen hanya jika konsumen setuju untuk membeli produk lainnya dari produsen). Clayton
juga melarang perusahaan membeli saham kompetitor atau menunjuk dewan pimpinan perusahaan
yang sama dengan kompetitor, jika ini diterapkan ini akan melemahkan kompetisi. Pakta Komisi
Perdagangan Federal 1914 menetapkan metode yang tidak sehat dari kompetisi dan membuat
Komisi Perdagangan Federal (FTC) untuk menetapkan dan menjalankan hukum ini. Sebagai
tambahan, terdapat sejumlah bagian lainnya dari legislasi yang didesain untuk mempercepat
kompetisi.

Pemerintah dapat memberikan gugatan untuk menegakan ketetapan dari berbagai hukum
anti kepercayaan. Sebagai tambahan, baik Sherman Act dan Clayton Act membolehkan kelompok
swasta yang terluka dengan pola anti kompetitif, untuk memberikan gugatan dalam mencegah
kerusakan. Jika ini sukses, kelompok penggugat akan menerima tiga kali dari nilai kerusakan yang
mereka terima. Gugatan baik yang dilakukan oleh pemerintah atau kelompok swasta memiliki
beberapa tujuan dan hasil:
1. Menerobos Monopoli yang ada. Menurut Sherman Act, pemerintah dituntut agar dapat
memecah korporasi yang telah mencaplok monopoli atau mendekati monopoli dalam
sebuah industri. Pada 1911 pemerintah menetapkan standar minyak dari New Jersey (yang
dikontrol sekitar 90 persen dari dari penjualan dari produk petroleum) kedalam 30
perusahaan independen. Pada 1982 AT & T, setelah digugat oleh pemerintah, setuju agar
dipecah menjadi 23 perusahaan telepon lokal. Perusahaan yang beroperasi ini menjadi 7
perusahaan telepon regional. Layanan jarak jauh, Western Electric dan Bell Laboratories
dipertahankan dalam perusahaan yang tetap memegang nama AT & T. TUntutan lainnya
oleh perusahaan kurang berhasil. Pengadilan menolak untuk memecah U.S. Steel pada
1920 dan IBM pada 1982. Ditahun 2001, pemerintahan Bush menyianyiakan upaya untuk
memecah Microsoft.
2. Mencegah Praktik Monopoli. Pemerintah mencari cara untuk melarang praktik yang
firma gunakan (1) untuk memperoleh dan mempertahankan kekuatan monopoli, dan (2)
untuk mengeksploitasi kekuatan monopoli untuk melemahkan konsumen. Termasuk
kedalamnya seperti bundling dan perjanjian ikatan, diskriminasi harga, dan harga
pemangsa.
Harga pemangsa illegal muncul ketika perusahaan mengatur harga dibawah biaya
agar perusahaan kecil keluar dari bisnis. Perusahaan yang dominan lalu menaikan harga
ketika saingannya telah gugur. (Perusahaan tidak masuk kembali karena mereka
mengetahui ketika mereka masuk kembali harganya akan kembali diturunkan). Masalah
untuk pengadilan adalah untuk membedakan harga pemangsa dari harga bersaing yang
nyata. Pada 1993 Pengadilan Amerika Serikat membebaskan Perusahaan Tembakau
Brown dan Williamson dari tuntutan harga pemangsa yang dituntut oleh Group Brook,
penjual saingan dari perusahaan rokok. Pengadilan meningkatkan standar untuk
membuktikan harga pemangsa, yaitu membutuhkan bukti bahwa perusahaan yang
dituduhkan dengan sengaja menjatuhkan harga pasar, perilaku ini memiliki alasan yang
cukup untuk menggiring lawan bisnis keluar dari pasar, dan yang tertuduh akan
memperoleh hasil. Karena standar ini, sedikit kasus pemangsa yang dibawa ke pengadilan
Amerika Serikat dan bahkan yang menang sangat sedikit. Di Eropa, dimana standar
pembuktiannnya lebih rendah, tuntutan terhadap harga pemangsa menjadi lebih sukses.
Pada tahun 2009, Komisi Eropa mendenda Intel sebesar 1 miliar dollar karena memberikan
diskon harga yang tinggi pada pelanggan yang melakukan pembelian 80 hingga 100 persen
dari yang mereka perlukan.
3. Mencegah Merger yang Mengurangi Kompetisi. Pemerintah juga telah bertindak untuk
mencegah merger dimana merger tersebut dapat mengurangi kompetisi. Kebijakan Merger
Amerika dilahirkan sebagai perlawanan dari gelombang yang sangat kuat dari merger dan
konsolidasi pada akhir abad ke 19. Filosofi asal dari trustbuster adalah dominasi pasar dan
monopoli itu buruk. Hingga 1960an, ini merupakan pandangan umum. Pada tahun 1962
pemerintah sukses menuntut untuk mencegah merger dari Brown Shoe dan Kinney Shoe,
yang merupakan pabrik sepatu ke delapan dank e empat terbesar pada zaman itu. Pada
tahun 1964 pemerintah mencegah merger dari produsen kedua terbesar dari pembawa besi
dengan perusahaan terbesar ketiga dari pembawa kaca. Dan di tahun 1966 pemerintah
menghentikan merger dari 2 rantai took sembako Los Angeles yang memberi hanya 8
persen pada pasar lokal.
Walaupun demikian, pada 1970an dan 1980an pendekatan sekolah Chicago telah
mengasumsikan dominasi pada ranah anti trust. Menurut filosofi ini, kekuatan dari
kompetisi pasar bebas jauh lebih efektif dalam membatasi monopoli daripada aturan
pemerintah. Keuntungan besar akan menarik peminat baru dalam bersaing dengan
kekuatan monopoli. Mengikuti pendekatan ini, pemerintahan Reagan dan Bush
menggunakan kekuatan anti trust.
Pada tahun 1990an pemahaman anti trust menerima alasan baru untuk tindakan
pemerintah. Ukuran bukan masalah utama. Melainkan, apakah kombinasi mempunyai
kemampuan untuk meningkatkan harga? Sebagai contoh, kombinasi dari Depot Staples
dan Kantor hanya akan mengklaim sekitar 4 persen dari kantor nasional suplai pasar.
Meskipun begitu, analisis ekonomi pemerintah memprediksi bahwa harganya akan
meningkat sejauh 15 persen atau lebih di pasar dimana toko secara formal berkompetisi
langsung. Dibawah keadaan yang berbeda, jika firma keenam dan ketujuh terbesar
berkombinasi untuk berkompetisi bahkan tiga firma teratas akan merasa kesulitan bersaing.
Pendekatan biaya manfaat ini berarti bahwa intervensi anti trust harus dilaksanakan
berdasarkan kasus demi kasus.
Mengikuti filosofi ini, pemerintahan Clinton meneliti dengan erat sejumlah merger.
Sesuai dengan kondisi minor, pengatur kebijakan menyetujui merger besar dari Kimberly-
Clark dan Scott Paper; Chase Manhattan dan Chemical Bank; Citicorp dan Group
Travelers; dan Boeing dan McDonnell-Douglas. Namun, Pengatur kebijakan membatalkan
merger yang diusulkan oleh Rite-Aid dan Revco (pemasok resep obat), dan akuisisi
Microsoft oleh Intuit (pembuat software finansial Quicken), atas dasar bukti ekonomi yang
mengurangi Kompetisi akan muncul. Pada tahun 1998, Departemen Kehakiman
memblokir rencana merger dari raksasa pertahanan Lockheed Martin dan Northrop
Grumman.
Setelah tahun 2000, penegakan merger di Amerika Serikat kembali lagi ke filosofi
yang lebih lunak baik dari pengadilan maupun pemerintahan. Misalnya, pada tahun 2004
pengadilan menolak larangan akuisisi PeopleSoft oleh Oracle, meskipun perusahaan
tersebut merupakan pemimpin dalam finansial terbaik dan software manajemen sumber
daya manusia. Pada tahun 2006, pemerintah menyetujui akuisisi Maytag oleh Whirlpool,
meskipun kedua perusahaan menguasai saham pasar dari mesin cuci masing-masing 20
persen dan 51 persen. Demikian juga, akuisisi Delta Airlines 2008 dari Northwest Airlines
itu tidak terbantahkan.
Untuk perusahaan multinasional, banyak tindakan yang terjadi di Eropa. Pada tahun
2001 Komisi Antitrust Uni Eropa memblokir usulan merger antara General Electric dan
Honeywell Internasional, meskipun itu mendapatkan izin dari otoritas AS. Dan juga,
pengatur kebijakan Eropa memblokir upaya penggabungan musik diantara Time Warner
dan EMI Group. Pada tahun 2008 Komisi Eropa menyetujui pengambilalihan DoubleClick
oleh Google namun mengumumkan penyelidikan atas rencana akuisisi dari Chicago-
Navtech oleh Nokia.
Baru-baru ini, otoritas antitrust di bawah Pemerintahan Obama mengambil jalan
tengah dalam keputusan merger. Pada tahun 2010, pengambil kebijakan menyetujui
pengambilalihan promotor konser terbesar dunia, LiveNation, oleh Ticketmaster, penjual
tiket terbesar dunia. (Merger ini ditentang oleh banyak seniman di industri musik, termasuk
Bruce Springsteen.) Untuk mendapatkan persetujuan, Ticketmaster menyetujui untuk
melisensikan software penjualan tiket pada kedua saingannya dan untuk melepaskan diri
dari penjualan tiket olahraga. Pada 2011, pemerintah mengizinkan Comcast mengakuisisi
saham mayoritas di NBC Universal dan tawaran Google untuk mengakuisisi ITA,
pengembang software travel keduanya dengan syarat untuk memastikan kompetisi
berlangsung. Merger terakhir dibawah anti trust adalah AT&T yang mengajukan akuisisi
untuk T-mobile.
4. Mencegah Kolusi. Seperti kita ketahui, perusahaan tidak perlu menjadi monopoli untuk
menguji kekuatan monopoli. Perusahaan dapat membentuk kartel dan berkolaborasi untuk
mengurangi output dan untuk memperbaiki harga. Kartel tersebut memiliki efek yang sama
pada kesejahteraan sosial seperti halnya monopoli, dan perilaku seperti itu ilegal. Pada
1927 pengadilan menemukan bahwa pembuat toilet telah bertindak illegal ketika mereka
memperbaiki harga dan membatasi jumlah pasokan. Bahkan ketiadaan perjanjian eksplisit
dalam memperbaiki harga, pengadilan dapat menemukan "kesadaran paralelisme '' - yaitu,
situasi di mana semua produsen bertindak dalam cara yang sama pada waktu yang sama
ketika menyadari bahwa produsen lain melakukan hal tersebut.
Pada 1990-an, pemerintah berhasil menantang praktek dari pertemuan dan
pertukaran informasi Universitas Liga Ivy tentang perencanaan kenaikan biaya kuliah, gaji
dosen, dan kebijakan bantuan keuangan. Hal ini juga memenangkan gugatan kolusi
terhadap produsen susu formula bayi. Pada tahun 1996, perusahaan agribisnis raksasa
Archer Daniels Midland mengaku bersalah dalam memperbaiki harga Asam sitrat (aditif
makanan) dan lisin (aditif pakan) dan membayar 100 juta dollar. Pada tahun 1997, 30
perusahaan broker membayar 900 juta dollar untuk menetapkan klaim tentang harga tetap
mereka. Pada tahun 2000, otoritas antitrust membawa kasus penetapan harga terhadap
enam pembuat vitamin global, diikuti dengant tuntutan penetapan harga terhadap rumah
lelang Sotheby dan Christie. Pada akhirnya, Sotheby didenda 45 juta dollar (tuntutan
hukum swasra telah ada melebihi 100 juta dollar), dan ketuanya dihukum tahun penjara
dan denda sebesar 7,5 juta dollar.
Dalam dekade terakhir, otoritas antitrust di Amerika Serikat dan Eropa terus penuh
semangat mengejar kasus penetapan harga. Pada tahun 2004, Perusahaan Infineon setuju
untuk membayar 160 juta dollar karena perannya dalam menetapkan harga dari chip
memori. Pada tahun 2007, otoritas AS mendenda British Airways dan Korean Airlines
sebesar 850 juta dollar karena berkolusi untuk menetapkan biaya tambahan bahan bakar.
Pada tahun 2008, tiga produsen Asia pada layar datar televisi membayar 585 juta dollar
sebagai dendanya, dan pada tahun 2010, enam pembuat microchip membayar negara
California sebesar 175 juta dolar sebagai dendanya dikarenakan pengaturan penetapan
harga. Juga pada tahun 2010, Whirlpool dan Panasonic membayar 140 juta dollar karena
pengaturan penetapan harga. saat ini, pengatur kebijakan AS memberikan denda kepada
21 penerbangan internasional karena perjanjian untuk penetapan tarif kargo dari tahun
2000 hingga 2006. Pada tahun 2011, Komisi Eropa mendenda Procter and Gamble dan
Unilever dengan total 456 juta dollar karena mengoperasikan kartel deterjen laundri.

Uji yang paling penting dari regulasi antitrust di era digital adalah gugatan antitrust Departement
Pertahanan melawan Microsoft. Kasus Microsoft yang mencantumkan jaringan eksternal dan
standar kontrol. Ingat pada Bab 3 bahwa eksternalitas jaringan ada ketika pengguna mendapatkan
nilai yang lebih besar dengan jaringan yang lebih besar dari pelanggan yang terhubung lainnya.
Akibatnya, ada kecenderungan yang kuat untuk satu standar dominan yang bermunculan dengan
mengesampingkan orang lain. Dengan lebih dari 90 persen dari pasar PC, Windows memantapkan
dirinya sebagai standar yang dominan. Selain itu, karena biaya pergantian begitu tinggi, kita akan
berharap bahwa standar dominan akan bertahan dari waktu ke waktu. Singkatnya, prasyarat
ekonomi berada di tempat untuk mendukung posisi pasar dominan Microsoft.

Namun meskipun dia mendominasi pasar, Microsoft juga tidak luput dari kekuatan kompetisi.
Pada pertengahan 1990-an, ancaman yang paling penting untuk Microsoft ditimbulkan oleh bahasa
pemprograman Java Sun Microsystems dan oleh browser Internet Netscape. Java menawarkan
universalitas, platform yang bebas untuk menjalankan aplikasi perangkat lunak. Java akan berjalan
pada sejumlah sistem operasi: Windows dan juga Unix, Linux, Mac OS atau apa pun teknologi
baru yang muncul. Penggunaan yang luas dari Java secara efektif dapat melemahkan kekuatan
monopoli Microsoft yang berasal dari kontrol standar Windows. Dengan Java, sistem operasi lain
(yang bekerja dengan Java) bisa bersaing dengan Windows pada istilah/posisi yang sama.
Demikian pula, Browser Netscape, karena bisa beroperasi sebagai perantara antara sistem operasi
dan aplikasi (khususnya aplikasi Internet), ini merupakan tantangan tersendiri. Jika browser
berhasil menjadi standar, Microsoft akan menemukan kekuatan pasarnya berkurang dengan
kekuatan countervailing dari Netscape.

Microsoft berpendapat bahwa dia menghadapi persaingan kuat dan strateginya adalah
mengintegrasikan fungsi lebih dan lebih ke dalam sistem operasi yang bertemu dengan kompetisi
ini dengan memberikan nilai maksimum kepada konsumen. Lawan perusahaan berargumen bahwa
Microsoft melakukan tindakan ini untuk membatasi kompetisi baru dan melarang masuknya
saingan baru, bukan dengan menghasilkan produk yang lebih baik dengan harga lebih rendah,
tetapi dengan memaksa pengguna Windows untuk tidak menggunakan Java atau Netscape.
Microsoft sengaja memilih untuk menginstall browser sendiri, Internet Explorer dan Windows
menjadikan Explorer lebih menonjol pada desktop dan berharap untuk mencegah Penggunaan
terpisah browser Navigator Netscape. Dalam berurusan dengan pembuat PC, pembuat chip, dan
pengembang perangkat lunak, perusahaan menghitung tindakan untuk mencegah distribusi dan
mengadopsi teknologi saingan baru. Sebagai contoh, Microsoft memperingatkan produsen PC
bahwa jika mereka tidak mendukung Internet Explorer, mereka akan kehilangan lisensi Windows
mereka. Demikian pula, ini memerlukan pembuat PC untuk menginstal dan memasang tampilan
Internet Explorer (meskipun pembuat dan konsumen lebih menginginkan Netscape Navigator).
Dengan ancaman beralih ke pembuat chip saingannya Advanced Micro Devices, Microsoft
mencega Intel bergabung dengan Sun untuk meningkatkan kinerja Java pada chip Intel. Akhirnya,
pengaruh Microsoft semakin luas hingga ke pengembang aplikasi perangkat lunak. Setiap
pengembang yang melakukan bisnis dengan perusahaan (dan menerima informasi versi terbaru
dari Windows) secara kontrak diperlukan untuk menggunakan Internet Explorer dan versi
Microsoft dari Java.

Pada bulan April 2000, Hakim Pengadilan Negeri AS Thomas Jackson memutuskan bahwa
Microsoft telah menggunakan sarana anti persaingan untuk mempertahankan monopoli terhadap
sistem operasi PC-nya dan telah berusaha untuk memonopoli pasar Web-browser. Dalam putusan
berikutnya, ia memerintahkan pemulihan yang didesak oleh Departemen Justice Clinton -bahwa
Microsoft harus dibagi menjadi dua entitas: perusahaan sistem operasi (OS) dan perusahaan
aplikasi perangkat lunak. Pemisahan akan mencegah Microsoft dalam menggunakan monopolinya
terhadap sistem operasi untuk memperpanjang kekuatan pasarnya ke pasar lain.

Namun, cerita itu jauh dari selesai. Pada bulan Juni 2001, Pengadilan Banding
melaksanakan pemeriksaan pengadilan terhadap monopoli tetapi menolak yang pemisahan yang
diusulkan. Pada akhirnya, pengadilan memerlukan perwakilan dari Microsoft dan Departemen
Kehakiman Presiden Bush untuk mencoba melakukan negosiasi dari kasus. Hasilnya adalah bahwa
Microsoft setuju untuk (1) menjual Windows di bawah kondisi yang sama untuk semua pembuat
PC, (2) memperbolehkan pembuat PC untuk menginstal non-Microsoft software, dan (3)
mengungkapkan informasi teknis pada saingan software sehingga produk mereka bisa berjalan
lancar pada Windows. Microsoft tidak dilarang dalam memasuki pasar baru atau menambahkan
fitur apapun yang diinginkan pada sistem operasinya.

Ceritanya kemudian pindah ke Eropa. Pada tahun 2004 Komisi Eropa memerintahkan
Microsoft untuk memberikan informasi tentang sistem operasi pada saingan perangkat lunak
sehingga mereka bisa merancang perangkat lunak berjalan pada Windows dalam kompetisinya
dengan aplikasi perangkat lunak Microsoft sendiri. Pada bulan Februari 2008, komisi
mengumumkan bahwa Microsoft mendenda 1, 35 milliar dollar terhadap ketidakpatuhannya
dalam perintah tahun 2004. Sampai saat ini, Microsoft telah didenda lebih dari 2,5 miliar dollar
oleh otoritas Eropa

Ironisnya, perhatian kini beralih ke Google, dengan Microsoft menjadi pendakwa utama.
Microsoft telah mengajukan keluhan resmi di Eropa dan menuduh Google menyalahgunakan
posisi dominan di pasar mesin pencari karena tidak adil dalam mempromosikan produk sendiri.
Komisi Perdagangan Federal mempertimbangkan penyelidikan pada kemungkinan strategi anti
persaingan yang dilakukan oleh Google.

KEGAGALAN PASAR AKIBAT ESKTERNALITAS

Eksternalitas adalah biaya atau manfaat yang disebabkan oleh salah satu agen ekonomi tapi
ditanggung oleh yang lain. Polusi adalah biaya yang disebabkan oleh produsen tapi dialami oleh
lainnya-misalnya, warga setempat yang menderita kualitas udara yang buruk atau tetangga dekat
yang harus menanggung kebisingan pesawat. Eksternalitas bisa menjadi negatif, seperti dalam
kasus pencemaran, dan juga bisa menjadi positif. Misalnya, pengejaran dari dasar ilmu
pengetahuan dan penelitian (sering disponsori pemerintah) menghasilkan sejumlah keuntungan
kepada orang lain.

Kesulitan yang ditimbulkan oleh eksternalitas adalah bahwa kelompok yang mennghasilkan
eksternalitas tidak memiliki dorongan untuk mempertimbangkan efek eksternal seperti
mempengaruhi kelompok-kelompok. Aturan umum adalah:

Dibiarkan sendiri dengan perangkatnya, kelompok yang bersangkutan akan bertindak sehingga
menghasilkan banyak eksternalitas negatif dan sedikit eksternalitas positif.
Singkatnya, eksternalitas-baik positif atau negatif-merupakan sumber potensial dari inefisiensi
ekonomi.

Untuk menggambarkan masalah eksternalitas, pertimbangkan produksi bahan kimia yang


menghasilkan polusi udara efek dari hasil olahan produk. Gambar 11.1 menunjukkan suplai pasar
kompetitif dan permintaan terhadap bahan kimia. Keseimbangan pasar terjadi pada interseksi dari
permintaan dan penawaran, di sini di harga Pc = 4 dollar per liter dan Output industri Qc = 10 juta
liter. Dengan tidak adanya eksternalitas apapun, hasil kompetitif ini akan menjadi efisien.

Misalkan, bahwa eksternalitas dan polusi itu ada. Untuk sederhananya, kita asumsikan
bahwa diketahui, jumlah tetap polusi katakanlah 1 kaki kubik dari gas berbahaya -yang
dihasilkan per liter dariiproduksi kimia dan setiap kaki kubik menyebabkan 1 dollar kerusakan.

Pada Gambar 11.1, biaya eksternal 1 dollar dikaitkan dengan polusi ditambahkan diatas
kurva penawaran industri kimia, MIC (biaya internal marginal), untuk membentuk kurva baru,
MTC (biaya marginal total). Kurva penawaran asli mewujudkan biaya internal dari produksi bahan
kimia, yaitu beban yang ditanggung oleh produsen. Biaya marjinal ini hanya $ 4 per liter. Namun,
faktanya, biaya penuh dari produksi bahan kimia adalah jumlah dari semua biaya per unit, internal
dan eksternal. Dengan demikian, biaya penuh dari perluasan output menjadi ke MIC + MEC = $
4 + $1 =$5. Dalam gambar, ini ditunjukkan oleh kurva MTC.

Setelah eksternalitas disadari, kita dapat menentukan tingkat efisien dari output menggunakan
logika manfaat marjinal dan biaya. Output industri Optimal terjadi pada interseksi dari permintaan
kurva dan kurva penawaran "penuh, pada tingkat output Q* = 8 juta liter. Di sini, manfaat marjinal
dari unit terakhir yang dikonsumsi sama persis dengan biaya marjinal penuh (internal ditambah
eksternal) dari produksi unit ini. Tingkat efisien output lebih rendah dari hasil kompetitif, Qc = 10
juta liter. Dengan kegagalan dalam mengenali eksternalitas, pasar kompetitif menghasilkan terlalu
banyak output dan polusi terkait, relatif pada hasil yang efisien. Gambar 11.1 juga menunjukkan
kerugian bobot mati dari produksi berlebih, Qc - Q* daerah segitiga yang diarsir di mana manfaat
marjinal kepada konsumen jatuh di bawah biaya marjinal penuh dari persediaan.

Masalah inefisiensi terkait dengan eksternalitas yang disebabkan oleh harga yang tidak
benar. Harga kompetitif yang $ 4 hanya mencerminkan biaya internal marjinal dari bahan kimia.
Tapi biaya marjinal penuh lebih tinggi oleh jumlah biaya eksternal marjinal (di sini, $ 1). Dalam
gambar, Harga efisien sebenarnya adalah $5, di mana P* = MB = MTC. Pengamatan sederhana
ini menyarankan cara langsung pada pengatur kebikalan pemerintah untuk melaksanakan hasil
efisien:

Dalam contoh kimia, biaya eksternal polusi adalah $ 1 (per ekstra kaki kubik polutan), jadi
ini adalah pajak yang sesuai. Dengan kata lain, masing-masing perusahaan kimia membayar pajak,
T=$1, untuk setiap kaki kubik pollusi maka akan dibuang. Apa efek dari pajak ini pada produsen
kimia? Dengan melanjutkan untuk memproduksi bahan kimia dengan polusi sebagai produk
olahan, perusahaan memberikan biaya diluar dari tagihan (per unit tambahan output) sama dengan
MIC + T = MIC + MEC. Karena pajak diatur persis sama dengan biaya marjinal eksternal (MEC),
produsen eksternalitas dibuat untuk membayar biaya sosial yang benar. Dengan cara ini,
pengaturan pajak yang tepat (T = MEC) berfungsi untuk "internalisasi dari eksternalitas." Dengan
pajak yang ditetapkan, kurva penawaran industri yang relevan adalah MTC (diatas dari MIC, kurva
sebelum pajak), dan keseimbangan pasar kompetitif menjadi P* = $5 dan Q* = 8 juta liter, justru
hasil yang efisien.

Sekarang anggaplah perusahaan telah memiliki teknologi yang secara kimia memperbaiki dan
menghilangkan polutan berbahaya. Untuk konkritnya, biaya pembersihan menjadi $ 0,50 per unit
polusi. Catatan, tidak adanya biaya polusi atau pajak, tentu saja tidak ada dorongan Sama sekali
bagi perusahaan untuk terlibat dalam pembersihan. Pembersihan berarti hanya menimbulkan biaya
tambahan. Namun, anggaplah pajak $1 per unit pencemaran di pasang. Sekarang insentif
pembersihan perusahaan jelas. Ini lebih murah untuk menghilangkan polusi (biayanya $0,50 per
unit) daripada mencemari dan membayar pajak pemerintah. Dengan demikian, strategi
peminimalan biaya- perusahaan tentu saja adalah 100 persen memilih pembersihan. Bagaimana
hal ini mempengaruhi harga dan output di pasar kimia? Pada Gambar 11.1, biaya polusi (eksternal)
digantikan oleh biaya (internal) pembersihan. Harga pasar menjadi $4.50 (mencerminkan biaya
penuh dari produksi dan perlakuan), dan total produksi meningkat 8 juta hingga 9 juta liter.
Dengan pajak $1 dan biaya perlakuan sebesar $0,50, pembersihan lengkap cukup efisien baik
secara pribadi dan sosial. Dari sudut pandang sosial, itu lebih murah bagi perusahaan untuk
mengeluarkan sumber daya untuk pembersihan daripada masyarakat menderita karena biaya
eksternal dari polusi. Sebaliknya, bagaimana jika biaya pembersihan adalah $ 1,50 per unit?
Menghadapi biaya polusi $ 1 per unit, perusahaan seperti ini mengetahui bahwa lebih murah untuk
membayar pajak daripada membersihkan, sehingga tidak ada perlakuan polusi yang terjadi. Ini
penting untuk disadari bahwa bahwa Hasil ini juga efisien! Karena biaya pembersihan melebihi
manfaat yang dihasilkan.

Menanggulangi Eksternalitas

Efek samping dari eksternalitas dapat ditolerir dengan sejumlah cara, termasuk (1) pajak
pemerintah, standar, atau izin, atau (2) pembayaran uang antara pihak yang terkena dampak yang
diatur melalui perundingan atau oleh pengadilan. Kita akan menganalisis masing-masing
pendekatan ini secara bergiliran.

Kita sudah memperkenalkan argumen yang memaksakan pajak dan biaya pada agen
ekonomi yang menyebabkan eksternalitas. Mari kita lihat lebih dekat manfaat dan biaya dari
pengurangan eksternalitas. Gambar 11.2 mempertimbangkan kembali pembersihan polusi
terpisah dari implikasinya bagi output untuk industri kimia.

Seperti kebanyakan tindakan, biaya marjinal meningkat dengan meningkatnya tingkat


pembersihan. (Bentuk termurah dari pembersihan yang dilakukan pertama.) Manfaat marjinal dari
pembersihan jatuh sebagai keuntungan kesehatan dari pembersihan (meskipun positif). Jumlah
optimal dari pembersihan terjadi pada Q*, di mana MB = MC, singkatnya penghapusan terpenuhi.
Melampaui tingkat ini, manfaat tambahan tidak sesuai dengan biaya.

Pemerintah dapat mempromosikan output Q* baik melalui biaya polusi atau standar kuantitas.
Biaya yang sesuai ditetapkan sesuai dengan nilai dari manfaat marjinal dari pengurangan polusi.
Cara lainnya, pengatur kebijakan bisa mencapai hasil yang sama dengan memberikan tugas pada
Q* sebagai standar pengurangan minimum. Ketika pengatur kebijakan memiliki pengetahuan yang
sempurna dari manfaat dan biaya marginal yang terjadwal, baik anggota pengatur kebijakan dapat
digunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Meskipun begitu, Dalam kasus yang nyata dari informasi yang tidak sempurna, biaya
eksternalitas memiliki manfaat tertentu atas standar. Misalnya, pengatur kebijakan berada dalam
posisi yang baik untuk memperkirakan manfaat dari pembersihan tetapi berada dalam kegelapan
tentang biaya industri dalam pembersihan. Dalam hal ini, jika pengatur kebijakan menaksir terlalu
tinggi biaya pembersihan, standar akan menjadi lemah; jika meremehkan biaya ini, standar akan
menjadi ketat.

Biaya polusi, meskipun juga memiliki kesalahan, memungkinkan lebih banyak


fleksibilitas. Anggaplah pengatur keliru dalam menetapkan pajak menjadi terlalu rendah; mari kita
katakana bahwa T < MB* pada Gambar 11.2. Sejak perusahaan membersihkan hanya ke titik di
mana biaya marjinal dari melakukannya sama dengan pajak (MC = T), hasilnya akan relatif sedikit
pembersihan. IPengatur kebijakan akan melihat bahwa pembersihan tambahan memberikan
manfaat marjinal di atas biaya marginal MB > T =MC. Dengan demikian, ini dapat menyesuaikan
pajak atas, melalui trial dan error, tingkat yang dihasilkan dari kepuasan pembersihan MB* = T =
MC*, sehingga mencapai keoptimalan sosial.

Keuntungan dari biaya yang melebihi standar adalah menjadi lebih jelas ketika kita
mengakui besarnya mengatur sumber segudang polusi. Mungkinkah badan pengawas, tidak peduli
seberapa baik diinformasikan, mengharapkan untuk mengetahui manfaat marjinal dan biaya yang
terkait dengan masing-masing sumber polusi dan mengatur standar optimal? Jelas, standar
individu tersebut akan menjadi sasaran akibat kesalahan yang ada. Sebaliknya, nilai dari
pendekatan pajak adalah bahwa semua penghasil dari eksternalitas yang diberikan akan dikenakan
biaya yang sama. Biaya yang seragam ini diatur untuk mencerminkan biaya eksternalitas yang
diperkirakan. Apapun yang menyebabkan perbedaan pengurangan biaya mereka, masing-masing
Perusahaan membersihkan polusi ke titik di mana biaya marjinal sama dengan pajak: T = MC1 =
MC2 = . . . = MCn. (Perusahaan yang melakukan pembersihan murah memiliki pengurangan polusi
lebih besar.) Biaya Marginal disamakan di semua perusahaan, memastikan bahwa jumlah total dari
pencemaran dihilangkan pada biaya terendah. Biaya sistem mencapai efisiensi penuh ketika pajak
cocok dengan MB *.
Regulator telah menggunakan biaya eksternalitas dalam berbagai bidang. London,
Misalnya, telah memberlakukan biaya kemacetan untuk pengemudi di pusat kota. Para analis
melihat kredit biaya ini (sekitar $20 per hari untuk mengemudi dipusat kota) dengan mengurangi
kemacetan lalu lintas, memperpendek waktu tunggu, dan lebih dari dua kali lipat kecepatan rata-
rata di kota.

Tanggapan peraturan lainnya untuk eksternalitas, seperti polusi, adalah pengenalan dari
izin emisi yang dapat dipindahtangankan. Regulator menetapkan sejumlah izin untuk
memungkinkan pembuangan dari kuantitas total tetap dari polusi. Namun, izin tersebut dapat
dibeli dan dijual engan bebas oleh perusahaan-perusahaan. Salah satu perusahaan itu akan
mengharapkan pasar yang siap agar ijin ini muncul. Perusahaan mana yang akan berakhir dengan
memperoleh dan menggunakan izin? Yaitu mereka yang memiliki biaya pembersihan tertinggi.
Ini merupakan solusi efisien paling tepat yang dicari oleh pembuat kebijakan. Sebuah jumlah
tertentu dari polusi diizinkan; sisanya dibersihkan pada biaya tertentu.

Perdagangan dari izin polusi menyiratkan bahwa jumlah yang diperlukan dari polusi akan
dibersihkan paling tidak pada biaya terendah. Meskipun demikian, regulator masih menghadapi
Masalah dalam menentukan jumlah total polusi yang diijinkan (mungkin melalui analisis manfaat-
biaya), dan tugas ini jauh dari mudah. Meskipun kesulitan-kesulitan ini, jumlah dan ruang lingkup
pasar perdagangan emisi terus meningkat. Di Amerika Serikat perdagangan izin untuk sulfur
dioksida (zat polutan yang bertanggung jawab untuk hujan asam) bertanggung jawab untuk
penurunan 50 persen dari emisi ini. Badan Iklim Chicago, yang beroperasi dari tahun 2003 sampai
akhir 2010, memungkinkan perusahaan untuk menjual emisi gas rumah kaca. Pada tahun 2008
Daerah Badan Inisiasi Gas rumah kaca, yang terdiri dari 12 negara bagian AS, mulai melelang
izin CO2. Tujuannya adalah untuk mengurangi izin (dan dengan demikian emisi) sebesar 10 persen
pada tahun 2018. Pada tahun 2010, badan pengawas California menyetujui peraturan untuk
melaksanakan sistem perdagangan tertutup yang didirikan oleh negara pada tahun 2006 yaitu
Organisasi Solusi Pemanasan Global. Program perdagangan lainnya telah didirikan di bagian lain
negara dan diluar negeri. Sistem Perdagangan Emisi Uni Eropa, didirikan pada tahun 2005, adalah
program perdagangan emisi karbon terbesar di dunia.
PEMBAYARAN SWASTA. Ketika pihak yang terkena dampak jumlahnya sedikit dan hak
kepemilikan jelas, eksternalitas dapat diselesaikan secara efisien tanpa perlu adanya intervensi
pemerintah.

Contoh klasiknya adalah kasus pabrik hulu sungai yang melepaskan polutan kedalam air
yang merugikan nelayan di hilir sungai. Tabel 11.1 menggambarkan tiga tindakan pengurangan
pabrik yang dapat mereka ambil dan biaya yang dihasilkan untuk setiap kelompok. Dari tiga
pilihan, pengurangan 50 persen adalah solusi efisien karena ini meminimalkan total biaya yang
dikeluarkan oleh kelompok. Bagaimana mungkin ini terjadi? Teori Coase (dikembangkan oleh
Ronald Coase) memberikan jawaban sederhana: Perundingan antara pihak-pihak yang terkena
dampak akan menghasilkan hasil yang efisien, terlepas dari tanggung jawab hak kepemilikan.
Sebagai gambarannya, anggaplah nelayan harus membersihkan air. Tidak adanya perjanjian lain,
itu bisa

menuntut pembersihan 100 persen. Namun, pemeriksaan cepat di Tabel 11.1 menunjukkan
keuntungan bersama dari kesepakatan pada pembersihan 50 persen. Pabrik menghemat $ 70.000
dalam biaya pembersihan, sedangkan kerugian perikanan hanya $ 30.000. Dengan demikian,
katakanlah pembayaran, $50.000 dari pabrik ke nelayan dalam pertukaran hak hingga 50 persen
akan saling menguntungkan.

Sebaliknya, Misalkan, bahwa pabrik memiliki hak untuk mencemari (yaitu, untuk memilih
0 persen pembersihan). Sekarang perikanan (nelayan) harus membayar pabrik untuk mengurangi
polusi nya. Meskipun demikian, perjanjian efisien tetap pada pembersihan 50 persen. Pembayaran
oleh perikanan sebesar $ 60.000 (atau umumnya, pembayaran antara $ 50.000 dan $ 70.000) akan
saling menguntungkan. Tidak peduli di mana mereka mulai, kelompok akan selalu memiliki
inisiatif untuk untuk menegosiasikan jalan mereka untuk hasil efisien, karena hasil ini memberi
keuntungan terbesar bersama.

Solusi lain untuk masalah ini adalah untuk memberikan pihak yang dirugikan oleh
eksternalitas hak untuk menuntut ganti rugi. Jika eksternalitas yang dihasilkan, kelompok yang
dirugikan membawa kasus ini ke pengadilan dan akan diberikan ganti rugi (dari terdakwa) sama
dengan biaya ekonomi yang diderita. Sistem kerusakan pribadi ini analog persis dengan pajak
eksternalitas. Inisiator dari eksternalitas dibuat untuk membayar biaya eksternal secara penuh atas
tindakannya. Perbedaannya adalah pembayaran bersifat pribadi; ia langsung membayar ke pihak
yang dirugikan, bukan pemerintah. Sebagai ilustrasi, misalkan perikanan memegang hak untuk
membersihkan air dan dapat menuntut kerugian penuh. Pabrik memiliki tiga pilihan: 100 persen
biaya pembersihan sebesar $ 120.000 dan tidak ada kerugian yang dibayar; 50 persen biaya
pembersihan dibayar sebesar $ 50.000 dan kerugian ebesar $ 30.000 (kerugian yang diberikan pada
perikanan); atau 0 persen biaya pembersihan dan membayar kerugian sebesar $ 100.000. Jelas
tindakan biaya minimalisir pabrik adalah 50 persen pembersiihan. Ini merupakan hasil yang
efisien.

Pemanasan Global. Dunia dihadapkan dengan masalah lingkungan yang kompleks yang belum
pernah terjadi sebelumnya. Di seluruh dunia, negara-negara berkontribusi terhadap pemanasan
global melalui emisi gas rumah kaca (GHG) utamanya karbon dioksida (CO2), dan juga metana
serta nitrogen oksida. Sumber gas ini termasuk bahan bakar fosil dari penggunaan energi, proses
industri dan pertanian, serta pembakaran hutan. Suhu Permukaan telah meningkat hampir 1,5
derajat Fahrenheit selama abad terakhir, dan tingkat kenaikan telah meningkat dalam beberapa
tahun terakhir.

Salah satu hasil potensi pemanasan adalah kenaikan permukaan air laut, menyiratkan
regresi pantai secara signifikan di seluruh dunia. Hasil kedua adalah perubahan iklim regional
(yang disebabkan terutama oleh perubahan pola angin global dan arus laut) - curah hujan berkurang
di Amerika Tengah dan Kanada tengah, lebih sering terjadinya topan di semenanjung India,
kemungkinan terjadinya perubahan arus Teluk, tingkat air yang berkurang di sungai-sungai besar
di dunia. Konsekuensi ketiga (Sebagian besar tidak diketahui) adalah pengaruh dari atmosfer CO2
yang banyak pada hasil pertanian (Pertumbuhan tanaman, penyakit tanaman, dan sebagainya).

Sebuah fakta sederhana menjelaskan mengapa kerjasama internasional diperlukan untuk


mengatasi masalah pemanasan global. GHG memasuki atmosfer dari titik tertentu yang
didistribusikan secara merata di seluruh dunia dalam waktu 12 bulan. Tingkat pemanasan global
tergantung pada jumlah total gas rumah kaca, terlepas dari sumber mereka. Atmosfer, seperti
kebanyakan sumber lingkungan lainnya (Laut lepas, tempat pemancingan, spesies yang terancam
punah), bukan merupakan milik suatu negara dan negara lainnya. Dengan demikian, pemanasan
global merupakan eksternalitas utama.
Negara dapat mengurangi emisi dengan berbagai cara: menahan berat industri (pada biaya
dari pengurangan tingkat pertumbuhan ekonomi), menggunakan sumber energi pembersih
(termasuk tenaga nuklir), mengadopsi teknologi yang lebih hemat bahan bakar, mengarahkan pada
tindakan konservasi yang lebih besar, dan penanaman kembali hutan. Namun, semua langkah-
langkah ini memerlukan biaya. Tidak ada satu negara pun yang tertarik untuk membentuk lembaga
pengurangan unilateral di GHG. Namun, semua negara dapat berpotensi untuk menguntungkan
Jika pengurangan multilateral dilakukan.

Pada prinsipnya, solusi untuk masalah pemanasan global adalah sama dengan pada setiap
eksternalitas. Eksternalitas (dalam hal ini, total emisi GHG) harus dikurangi sampai ke titik di
mana manfaat marjinal (dalam hal ini pendinginan Bumi) dari pengurangan tambahan cocok
dengan biaya marjinal (biaya dari pengurangan emisi, termasuk pertumbuhan ekonomi mungkin
berkurang). Memang, mulai dengan Pertemuan Lingkungan 1992 di Rio de Janeiro, bangsa-bangsa
di dunia memiliki target dan jadwal untuk pengurangan emisi global. Sebuah cara alternatif untuk
mencapai pengurangan yang efisien adalah implementasi dari pajak global "Karbon", dimana
bahan bakar fosil, emisi mobil, dan sejenisnya dikenakan pajak menurut jumlah CO2 mereka yang
berkontribusi ke atmosfer.

Namun, dua aspek membuat masalah pemanasan global sangat sulit. Yang pertama adalah
ketidakpastian tentang besaran manfaat dan biaya. Beberapa pembuat kebijakan menyerukan
pemotongan gas rumah kaca yang signifikan (25 sampai 40 persen) pada tahun 2050, dan
menekankan manfaat yang besar dari pengurangan pemanasan global dan biaya dikelola. Ahli
lainnya menyerukan pengurangan sederhana, menunjukkan bahwa biaya pengurangan emisi
melampaui 15 sampai 25 persen dan meningkat secara eksponensial. Juga, tidak ada konsensus
tentang jumlah optimal pengurangan gas rumah kaca.

Masalah kedua adalah distribusi. Negara kaya, cenderung menempatkan nilai tertinggi
pada pelestarian lingkungan. (Setelah semua perlindungan lingkungan baik dan normal;
pendapatan juga meningkat, lebih dari yang diinginkan.) Negara-negara ini juga memproduksi
bagian terbesar dari emisi. Namun, banyak peluang untuk pengurangan emisi biaya rendah berada
dalam pengembangan dunia. Dengan demikian, ada ketidakcocokan: negara maju tidak memiliki
peluang untuk pengurangan emisi biaya rendah, sedangkan negara berkembang tidak memiliki
sumber keuangan untuk membayar reduksi. Dengan demikian, pembayaran (atau bentuk lain dari
bantuan) dari negara-negara industri untuk mengembangkan yang tampaknya akan menjadi
prasyarat untuk rencana reduksi di seluruh dunia.

Perjanjian Kyoto, didukung oleh lebih dari 160 negara pada tahun 1997 dan ditegaskan
kembali pada tahun 2001 dan 2007, merupakan langkah awal dalam mengatasi pemanasan global.
Melalui perjanjian ini, negara-negara industri utama berjanji untuk mengurangi emisi dengan rata-
rata 5,2 persen di bawah tingkat 1990 pada tahun 2012. Negara-negara berkembang berjanji
melakukan reduksi tetapi tidak terikat oleh jumlah tertentu atau jadwal. Sebagaimana ditunjukkan
sebelumnya, bagian dari rencana panggilan untuk program perdagangan di seluruh dunia pada
emisi karbon dioksida. Dengan mekanisme ini, negara-negara berkembang bisa mengumpulkan
jumlah moneter yang signifikan dari negara-negara industri untuk mengurangi emisi gas rumah
kaca di bawah target yang ditetapkan. Namun, sampai saat ini, Amerika Serikat telah gagal untuk
menandatangani perjanjian itu. Dengan divisi tajam antara kelompok-kelompok politik dan
pemulihan yang lambat dari resesi ekonomi, biaya ekonomi langsung dari ratifikasi perjanjian itu
telah dianggap terlalu bagus.

Mempromosikan Eksternalitas Positif

Sebuah eksternalitas positif terjadi ketika aktivitas tertentu memiliki efek samping yang
menguntungkan pada pihak lain selain dari aktivitas pemproduksian. Misalnya, upaya untuk
meningkatkan tingkat literasi dan pendidikan di segmen tertentu dari populasi akan memberikan
manfaat tidak hanya individu itu sendiri tetapi juga masyarakat secara keseluruhan. Dengan
membatasi timbulnya penyebaran penyakit, program vaksinasi melindungi populasi secara umum,
termasuk mereka yang tidak divaksinasi.

Meninggalkan perangkat mereka sendiri, agen-agen ekonomi di pasar yang tidak teratur
cenderung melakukan sedikit kegiatan yang menghasilkan eksternalitas positif. (Ini kebalikan dari
proposisi sebelumnya yang menyatakan agen menghasilkan banyak negatif eksternalitas.)
Intervensi pemerintah yang tepat adalah baik untuk memberikan kepercayaan atau mensubsidi
tingkat yang lebih besar dari kegiatan yang bermanfaat. Di Amerika Serikat, pendidikan publik
yang tersedia dan wajib sampai tingkat kelas tertentu. Demikian pula, vaksinasi terhadap penyakit-
penyakit umum dapat diperoleh secara gratis dan wajib. Contoh berikut menggambarkan
penggunaan subsidi untukmempromosikan kegiatan yang bermanfaat.

MEMPROMOSIKAN PENELITIAN. Di Amerika Serikat, perguruan tinggi swasta dan


sebagian perusahaan melakukan sebagian besar penelitian dasar yang berarah pada penelitian
ilmiah dan pengetahuan teknologi baru. Sebagai contoh konkret, pertimbangkan sebuah
perusahaan yang bergerak pada Penelitian dasar yang meneliti program R & D untuk
menghasilkan kain unggulan yang tahan api. Perusahaan memperkirakan laba kotor yang
didapatkan dari program menjadi $ 12 juta. Hal ini juga menyadari bahwa program ini akan
menghasilkan manfaat eksternal untuk masyarakat secara keseluruhan (untuk konsumen dan
perusahaan-perusahaan lain yang mengembangkan kain peniru). Keuntungan eksternal ditaksir
hingga sekitar $ 6 juta. Akhirnya, biaya total perusahaan dari melakukan Program R & D adalah
$ 15 juta.

Sejauh yang dipertimbangkan perusahaan, laba bersih program ini adalah 12 - 15 = - $ 3 juta.
Dengan demikian, perusahaan akan memilih untuk tidak melaksanakan program. Bagaimanapun,
Pengambilan Akun dari keuntungan total, program harus dilakukan. (Secara keseluruhan,
keuntungan bersih menjadi ke 12 + 6 15 = $ 3 juta.) Jelas, motif keuntungan sendiri tidak cukup
untuk mendorong perusahaan agar terus maju. Dorongan apa yang dibutuhkan? Secara sederhana
dinyatakan, pemerintah harus menawarkan perusahaan "carrot, '' yaitu, subsidi dari R & D. Jenis
dan besarnya subsidi? Jawabannya adalah sederhana. Inti dari masalah eksternalitas adalah bahwa
perusahaan membayar seluruh biaya dari program R & D namun menuai hanya dua pertiga dari
total keuntungan ($ 12 juta dari total $ 18 juta). Dengan demikian, penyembuhnya adalah "satu
sepertiga'' subsidi. Untuk setiap $ 1,00 dari pengeluaran perusahaan R & D, pemerintah mengganti
atau membayar $ 0,33. Dengan subsidi, keuntungan bersih perusahaan R & D menjadi (2/3) (15)
= $10 juta. Oleh karena itu, laba bersih menjadi 12 10 = $2 juta, dan perusahaan memilih untuk
melakukan program.

Aturan umumnya adalah: Untuk menginduksi perilaku efisien, subsidi harus diatur sama dengan
rasio keuntungan eksternal terhadap keuntungan total.
SISTEM PATEN. Di Amerika Serikat, hukum paten memberikan pemegangnya hak eksklusif
terhadap penemuan selama 20 tahun. Sebuah penemuan harus mengambil bentuk dari produk atau
proses. Pengetahuan berwujud (katakanlah, teori matematika) tidak dipatenkan. Selain itu,
penemuan ini harus mengandung tingkat minimum dari kebaruan. Perbaikan tidak mendapatkan
pemberian paten. Pada waktu paten diberikan, penemuan ini menjadi pengetahuan umum.

Apa alasan ekonomi untuk undang-undang paten? Peran mereka yang paling penting
adalah untuk memberikan insentif bagi perusahaan-perusahaan (dan individu) untuk mengejar
penemuan dan inovasi. Tidak adanya perlindungan paten, mengapa penemu bekerja untuk
mengembangkan penemuan, atau mengapa suatu perusahaan harus dikenakan biaya untuk
membawanya ke pasaran? Jika satu perusahaan melakukannya, perusahaan lain bisa menduplikasi
penemuan sukses dan juga keuntungannya pada perluasan oleh penemu. Tanpa perlindungan
paten, sebuah perusahaan yang menciptakan Penemuan akan dapat mengklaim hanya sebagian
kecil dari laba yang dihasilkan oleh penemuan. perlindungan paten mendorong proses penemuan
dengan memungkinkan penemu untuk menangkap porsi yang lebih besar dari keuntungan yang
diciptakan.

Hukum paten mewakili pasar tertutup. Di satu sisi, mereka menyediakan dorongan yang
kuat untuk penelitian dan penemuan. Di sisi lain, paten memberikan penemu monopoli atas
penjualan dari pengetahuan yang terkandung dalam penemuan. Seperti monopoli manapun,
penemu akan mematok harga tinggi untuk memaksimalkan nya atau memperoleh keuntungan nya.
Karena beberapa pelanggan harus membayar walaupun mereka tidak inginkan membayar harga
monopoli ini, pengetahuan tidak akan digunakan sebagaimana mestinya. Seperti dalam setiap
monopoli, ada kerugian bobot mati karena dibawahi provisi. Untuk Singkatnya, perlindungan
paten merupakan pasar tertutup antara penemuan menggembirakan sebelum pakta dan
pengetahuan yang disebarluaskan setelah pakta.

Sebagai praktisnya, hukum paten tidak memberikan perlindungan menyeluruh terhadap


imitasi. Perusahaan peniru seringkali berhasil dalam membuat perubahan yang cukup dalam proses
atau produk untuk menghindari pelanggaran paten. Meskipun demikian, paten membuat imitasi
lebih sulit dan lebih mahal. Jadi, dengan mewariskan perusahaan monopoli parsial, undang-undang
paten memberikan dorongan keuntungan positif untuk setiap penemuan.
HAK CIPTA Hukum Hak Cipta memberikan perlingdungan bagi karya-karya yang ekspresif,
seperti musik, drama, sastra, film, dan bahkan perangkat lunak. Perjanjia Hak CIpta pada tahun
1790 melindungi material selama 14 tahun, diperpanjang lagi untuk 14 tahun sementara penulis
masih hidup. Pada tahun 1998, perlindungan ini dinaikan lagi jangka waktunya menjadi sepanjang
hayat penulis ditambah 70 tahun.

Perhatian media terus fokus pada kontur hukum hak cipta, khususnya di bidang musik di
mana kemajuan tekhnologi (perekam video, DVD recorder, dan sejenisnya) telah membuat
mengcopy dan download menjadi lebih mudah dan murah. Pada akhir 1970-an, Universal Pictures
dan Disney menggugat Sony dan perekam video lainnya karena penjualan video rekaman,
menyatakan bahwa Rekaman tersebut melanggar hukum hak cipta. Pengadilan distrik federal
memutuskan sesuai dengan Sony dan memungkinkan produksi perangkat ini. Di sisi lain, pada
tahun 2001, Pengadilan Banding (Ninth Circuit) menegakan perintah yang secara efektif menutup
Napster, musik dan layanan pertukaran file. Dalam hal ini, pengadilan keberatan dengan Napster
terhadap pembuatan hak cipta lagu yang tersedia dari server utama. (Sejauh ini, pengadilan telah
menolak untuk mencegah distribusi software yang memungkinkan pembagian file langsung antara
pengguna tanpa keuntungan dari server pusat.) Meskipun industri musik baru-baru ini, mulai
menggugat pelanggar individu, download illegal terus mendominasi pasar. Untuk perlawanan
selanjutnya pada masalah download, industri secara agresif mempromosikan layanan Download
berbayar seperti iTunes, MusicMatch, Rhapsody, dan bahkan pembayaran Napster terbaru.

Pembaruan Peraturan dan Deregulasi.

Regulasi efisien bergantung pada pertimbangan cermat dari manfaat dan biaya. Reformasi
peraturan pada 1980-an dan 1990-an telah membuat kemajuan meskipun lambat pada arah ini.
Awalnya, keuntungan tidak secara eksplisit diperdagangkan dengan biaya. Misalnya, tahun 1970
Perjanjian Clean Air mengkhususkan pertimbangan pada biaya dalam menetapkan standar kualitas
udara-, dan Administrasi Makanan dan Obat-obatan tidak diwajibkan untuk menggunakan tes
manfaat-biaya dalam memastikan keamanan produk. Namun, dari waktu ke waktu badan pengatur
telah beralih ke perbandingan manfaat dan biaya.

Salah satu bidang penting penting dari reformasi adalah deregulation. Kritik telah
menunjukkan bahwa, dengan niat ataupun tanpa niat, regulasi seringkali mengurangi kompetisi
yang benar: Tingkat regulasi bisa menahan harga diatas dan dibawah. Kritik yang berpendapat
bahwa regulator sering "ditangkap oleh perusahaan yang seharusnya mengatur dan intervensi
pemerintah telah menyebar ke banyak daerah yang jauh dari monopoli alami: truk, penerbangan,
dan perbankan, misalnya. Peraturan yang membatasi masuknya pasar dan harga tetap seringkali
melakukan kerugian daripada barang di pasar di mana persaingan terlihat jelas.

Dimulai pada akhir 1970-an, para pembuat kebijakan secara meningkat mengadopsi
reformasi peraturan yang menyerukan deregulasi. Deregulasi difokuskan pada berbagai industri,
termasuk penerbangan, perbankan, perusahaan pialang, televisi kabel, gas alam, rel kereta api,
truk, dan telekomunikasi. Apakah keuntungan yang diprediksi pada deregulasi terjadi? Pada
keseimbangan, jawabannya adalah ya. Misalnya, pada rel kereta api dan industri truk, perusahaan
telah terlibat dalam persaingan harga yang kuat dan telah menjadi lebih efisien sekali bebas dari
peraturan ketat. Kompetisi juga telah lebih kuat dalam bidang jasa perbankan dan layanan broker.

Mungkin kasus yang paling sukses adalah kasus deregulasi maskapai. Deregulasi telah
menghasilkan entri dengan penerbangan tanpa banyak kesulitan, kompetisi yang lebih besar pada
-rute lalu lintas yang padat, tarif rata-rata yang lebih rendah, variasi yang lebih besar dan frekuensi
dari pelayanan, dan peningkatan efisiensi maskapai (yang berasal dari operasi dan mengurangi
biaya tenaga kerja) dengan beberapa pengurangan dalam layanan kualitas. Secara keseluruhan,
konsumen telah memperoleh manfaat yang signifikan dari 25 tahun deregulasi maskapai.

Namun demikian, deregulasi bukan tanpa masalah. Pada tahun 2007 dan 2008, subprime
mortgage, sebagian hasil dari deregulasi, menggoncang keuangan pasar. Hasilnya ribuan penyitaan
yang menyakitkan, pasar kredit yang ketat, pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah, dan
pengangguran yang semakin meningkat. Demikian pembuat kebijakan pemerintah meninjau
kembali perdebatan antara regulasi-deregulasi. Baru-baru ini, Kongres telah memberlakukan
undang-undang yang luas untuk aturan pasar yang lebih ketat dan lembaga.
KEGAGALAN PASAR AKIBAT INFORMASI YANG CACAT

Dalam diskusi kami sebelumnya tentang efisiensi pasar, kami mengambil bahwa konsumen adalah
hakim terbaik dari nilai. Dia akan menikmati hasil dari pembelian barang atau jasa; Pembeli
sepenuhnya akan memahami manfaat dan biaya yang terkait dengan transaksi yang dilakukan. Ini
adalah anggapan kerja yang baik untuk kebanyakan orang, walaupun tidak semua, yaitu transaksi.
Namun, beberapa transaksi ekonomi melibatkan ketidakpastian yang signifikan sebagaimana
kualitas produk, reliabilitas, atau keselamatan. Dalam kasus-kasus ini, konsumen mungkin tidak
memiliki informasi yang cukup untuk membuat pilihan yang efisien.

Terdapat sejumlah kasus dari ketidaksanggupan pasar karena informasi yang tidak sempurna,
mulai dari rutinitas hingga ke dramatis. Sebagai contoh sederhana, pertimbangkan dua baris baterai
yang dipasarkan oleh perusahaan yang berbeda. Perusahaan pertama adalah penjual terbaik; lebih
murah untuk memproduksi dan dengan membawa harga yang lebih rendah Harga (10 persen lebih
rendah) dari kompetisi. Menurut tes objektif, baterai perusahaan kedua ini bertahan 18 persen lebih
lama dari rata-rata. Jika konsumen memiliki informasi yang sempurna tentang baterai, baterai
kedua bisa menjadi penjualan yang lebih baik karena memberikan tenaga yang lebih per sennya.
Namun, hanya konsumen minoritas (mungkin Konsumen pintar yang rajin membaca Laporan)
memiliki pengetahuan tentang daya tahan berbagai merek baterai. Kebanyakan konsumen
memutuskan utamanya pada pembelian harga awal. Dengan demikian, dalam informasi yang tidak
sempurna, pasar kompetitif bebas akan memiliki cara untuk melepaskan diri dari produk yang
kurang efisien.

Lebih lanjut lagi contoh yang lebih dalam dari kegagalan pasar terjadi di ranah keamanan
produk. Misalnya, pertimbangan hipotesis dari mainan anak-anak, miniatur peluncur rudal.
Katakanlah mainan ini sudah populer di Eropa, di mana ini pertama kali dipasarkan. Pengalaman
di Eropa menunjukkan bahwa roket itu telah membuat sejumlah besar luka serius pada anak dan
bahkan hampir merenggut korban jiwa. Dalam kasus seperti itu, secara bijaksana tanggapan
regulasi mungkin adalah untuk melarang produk itu di Amerika Serikat.

Ketika konsumen memiliki informasi yang tidak sempurna atau salah informasi, hasil pasar
biasanya akan gagal pada tes efisiensi. Akibatnya, ada peran potensi pemerintah. Pengatur
kebijakan pemerintah, dengan informasi yang unggul, mungkin dapat dipercayai memiliki hasil
yang lebih baik daripada yang terjadi di pasar yang tidak diatur. Di bawah alasan ini, pemerintah
melarang obat-obat terlarang, pajak pada alcohol dan rokok, mengeluarkan aturan wajib belajar
sampai kelas tertentu, dan melarang penjualan dari produk yang tidak aman. Pemerintah juga
bertindak dengan mewajibkan produsen untuk memberikan informasi pada jenis-jenis tertentu,
seperti label nutrisi pada makanan atau label peringatan pada rokok dan anggur. Baru-baru ini,
peraturan mengharuskan restoran di Los Angeles dan New York City untuk menunjukan nilai hasil
pemeriksaan di jendela depan mereka. Dampaknya sangat positif. Operator restoran telah
melipatgandakan upaya mereka untuk meningkatkan kebersihan dan standar keamanan makanan.

Pada saat yang sama, peraturan pemerintah tidak selalu memberikan jalan keluar yang
ideal. Seringkali, pilihannya adalah antara pasar yang tidak sempurna dan peraturan yang tidak
sempurna atau antara kegagalan pasar dan kegagalan regulasi. Misalnya,mobil matik mungkin
adalah produk yang paling diatur pada hari ini. Peraturan yang mengatur mengenai kinerjanya,
reliabilitas, keamanan, bahan bakar yang ekonomis, dan emisi. Mayoritas peraturan ini mewakili
perbaikan atas apa yang ditawarkan di pasar yang tidak diatur. Tapi hampir semua peraturan ini
memerlukan biaya yang tinggi, dan tidak semuanya menghasilkan perbaikan. Kemudian dalam
bab ini, kita akan memberikan perhatian khusus tentang bagaimana disiplin ilmu dari analisis
manfaat-biaya dapat digunakan untuk mengevaluasi kapan dan bagaimana mengatur keuntungan
maksimum.

Perilaku Bisnis: Mengukur Resiko

Dunia modern saat ini penuh dengan banyaknya hal yang perlu dikhawatirkan: pemanasan global,
gempa bumi, asbes pada bangunan, bahan kimia berbahaya, racun dalam ikan, hanyalah sebagian
dari banyak. Dalam membuat keputusan tentang informasi apakah akan memilih kantong udara
di mobil baru, menggunakan pestisida rumput, atau pergi bermain ski - konsumen harus berpikir
keras terhadap penilaian risiko sepanjang waktu. Psikologis telah bertanya pada orang-orang biasa
untuk melihat seberapa akurat mereka dapat mengukur risiko. Dalam sebuah studi klasik,
psikologis Paul Slovik meminta 15 pakar nasional dan 40 anggota Liga Pemilih perempuan untuk
menentukan peringkat risiko sehari-hari yang tercantum dalam Tabel 11.2. Anda dapat
menggunakan urutan abjad pada kegiatan dalam tabel untuk menguji risiko." Sendiri. Sebelum
beralih ke Table 11.3, urutkan item dalam Tabel 11.2, dari 1 sampai 30 berdasarkan risiko. (Dalam
membangun peringkat Anda, pertimbangkan total risiko kepada masyarakat dari kegiatan atau
teknologi.)

Tabel 11.3 merupakan daftar dari kegiatan dan membandingkan peringkat ahli dan orang
biasa (anggota liga). Memindai daftar, satu orang mengamati tingkat umum dari kesepakatan
antara dua peringkat. Barang-barang tertentu (pistol, sepeda motor, rokok) adalah diurutkan
sebagai barang berisiko tinggi dan lainnya sebagai risiko rendah (Antibiotik, peralatan rumah
tangga, mesin pemotong listrik) oleh kedua kelompok.

Lebih menarik lagi, adalah kesenjangan antara persepsi risiko orang-orang dan penilaian
oleh ahli. Psikologis telah menemukan beberapa factor yang mempengaruhi persepsi risiko rata-
rata tiap orang. Risiko yang terbesar menurut persepsi masyarakat adalah yang terlihat, yang
dikenakan (bukan sukarela atau di bawah kontrol sendiri), buatan (bukan alami), dan berpotensi
menimbulkan bencana (Bukan dalam artian alam). Untuk alasan ini, rata-rata orang cenderung
untuk melebih-lebihkan risiko dari tenaga nuklir, berburu, mendaki gunung, ski, penerbangan
swasta, dan pekerjaan polisi. Orang yang sama cenderung mengecilkan risiko dari berenang, sinar-
X, alat kontrasepsi, dan makanan pengawet.

Bandingkan peringkat Anda sendiri dengan orang-orang pada Tabel 11.3. Apakah
penilaian Anda lebih dekat pada orang-orang yang rata-rata atau lebih dekat dengan dari ahli?

II. ANALISIS KEUNTUNGAN-BIAYA DAN KETENTUAN BARANG PUBLIK

Analisis keuntungan-biaya merupakan metode untuk mengevaluasi proyek publik dan program
publik. Hal ini digunakan dalam anggaran perencanaan, membangun bendungan dan bandara,
mengendalikan penyakit, perencanaan untuk keselamatan, pengeluaran dana untuk pendidikan dan
penelitian, serta mengevaluasi biaya dan manfaat dari regulasi. Singkatnya, hampir semua program
pemerintah adalah permainan yang adil untuk aplikasi pendekatan manfaat-biaya. Kita mulai
dengan membahas alasan ekonomi untuk ketentuan pemerintah terhadap beberapa jenis barang
publik. Kami kemudian membahas outline dari analisis manfaat-biaya.
BARANG-BARANG PUBLIK

Mengapa beberapa barang dan jasa disediakan oleh pemerintah bukan oleh pasar swasta? Apa
yang menggambarkan karakteristik dari barang publik? Sebuah barang publik murni adalah salah
satu yang nonrival dan tidak eksklusif. Secara kasar, dapat dikatakan bahwa "jika orang menikmati
barang publik, maka semua orang menikmati itu.'' Kita bisa memikirkan barang publik murni
seperti kasus ekstrim dari eksternalitas: Semua manfaat bersifat eksternal. Contoh prototipe dari
barang publik murni adalah pertahanan nasional. Pertahanan bersifat nonrival; yaitu, semua warga
negara yang dilindungi dalam wilayah menikmati manfaat dari pertahanan. (Kenikmatan satu
negara dari pertahanan nasional tidak mengurangi kenikmatan dari negara lain). Selanjutnya,
pertahanan nasional bersifat non eksklusif: Ini tidak mungkin (atau pasti tidak praktis) untuk keluar
dan mengecualikan Kota tertentu atau wilayah dari jaringan pertahanan nasional. Jarak yang
dipertimbangkan dari barang-barang lainnya, dari perlindungan polisi setempat untuk mengurangi
nyamuk kota, menunjukan dua sifat dari barang publik murni.

Apakah ini bersifat eksklusif atau tidak, barang publik nonrival memiliki fitur yang
meningkakan keuntungan dapat diberikan kepada orang-orang tambahan pada biaya marginal nol
(atau diabaikan). Jalan raya yang lancar atau jembatan memiliki sifat ini. biaya Marjinal dari
tambahan pengguna adalah nol atau hampir nol. Meskipun pengecualian dibentuk, seharusnya ini
tidak digunakan. Seperti yang kita lihat, keuntungan kolektif terbesar terjadi ketika jalan raya
bebas biaya tol. Pada harga nol, tidak ada yang dikecualikan dan penggunaannya dimaksimalkan
tanpa biaya tambahan.

Barang publik dan Efisiensi

Berdasarkan aturan dasar keuntungan-biaya, pemerintah harus melaksanakan suatu proyek atau
program jika dan hanya jika ini memberikan keuntungan total, dikumpulkan dari semua
penggunanya, yang melebihi biaya total. Dengan demikian, jalan raya harus dibangun jika manfaat
kolektif untuk pengguna (diskon selama hidupnya) melebihi biaya totalnya - biaya dari tanah
diambil, konstruksi jalan raya, dan pemeliharaan tahunan.

Kita bisa memperbaiki pertanyaan apakah harus atau tidak untuk membangun jalan raya:
Berapa ukuran optimal jalan raya yang akan dibangun? Di sini, kita menggunakan ukuran jalan
raya berarti panjangnya dalam mil. Jangkauan yang lebih panjang dari berbagai jalur, pengiriman
yang lebih cepat dijalan raya dan jumlah jalan yang lebih banyak ke tujuan tetapi terdapat
tambahan biaya konstruksi. Pertimbangkan masalah perencanaan yang digambarkan pada Gambar
11.3. Sumbu horisontal jalan raya berbeda panjangnya (dalam mil) yang mungkin dapat dibangun.
Kurva MC menunjukkan biaya marginal (dalam jutaan dolar) dalam membangun tambahan mil
pada jalan raya. Gambar tersebut juga menyajikan kurva permintaan untuk rute jalan raya untuk
dua kelompok yang berbeda: pengguna komersial (truk bisnis, van, dan sejenisnya) dan pengguna
non-komersial ( pengemudi "biasa''). Setiap kurva permintaan mengukur manfaat marjinal untuk
kelompok dari jumlah perjalanan yang lebih banyak (dan kenyamanan yang lebih besar) yang
diberikan oleh tambahan panjang jalan raya.

Identifikasi jalan raya dari ukuran optimal beralih pada perbandingan keuntungan marjinal
dan biaya marjinal. Titik kunci untuk mengenalinya adalah manfaat marjinal total kepada
kelompok bersama-sama ditemukan dengan mengambil jumlah vertikal dari kurva keuntungan
marginal terpisa. Misalnya, menurut Gambar 11.3, 10 mil panjang jalan raya memberikan manfaat
marjinal $ 1.750.000 per mil untuk komersial kendaraan dan $ 1 juta per mil untuk pengemudi
biasa. Karena perjalanan ini adalah nonrival (Yaitu, jalan raya memiliki kapasitas lebih dari cukup
untuk kedua kelompok), Total manfaat marjinal adalah $ 2.750.000. Umumnya, kurva
"Permintaan" paling atas menunjukkan jumlah manfaat marjinal kelompok 'oleh ukuran jalan raya.
Kita sekarang dapat menentukan ukuran optimal proyek publik dengan cara yang biasa. Dalam
gambar, jalan raya 17,5 mil menghasilkan keuntungan bersih maksimum. Pada ukuran ini, jumlah
manfaat marjinal total sama dengan biaya marjinal.

Dua observasi berada dalam urutan. Pertama, ada masalah pembiayaan proyek. Seperti
yang ditunjukkan sebelumnya, untuk mengoptimalkan penggunaan (dan manfaat), jalan raya harus
bebas dari tol. Akibatnya, biaya jalan raya harus dibayar melalui pajak atau pinjaman pemerintah.

Kedua, sulit untuk memperkirakan keuntungan marginal dengan akurat. Sampel dari
pengguna komersial dan non-komersial dapat diteliti mengenai potensi penggunaan dan nilai
mereka. Namun, hasil ini memiliki kesalahan. Contohnya mungkin tidak representatif, dan
pengguna potensial mungkin sengaja menggambarkan nilai-nilai mereka. pengguna intensif,
bersemangat agar jalan raya dibangun (dan mengetahui ini akan dibiayai secara kolektif), memiliki
insentif untuk melebih-lebihkan nilai mereka. Pengguna yang jarang mengakses, memiliki
dorongan untuk mengecilkan nilai mereka - untuk melaporkan nilai nol atau bahkan nilai negatif
untuk memblokir pengeluaran di jalan raya. Untuk lebih jauh keuntungan marjinal (dan biaya
marjinal) memiliki kesalahan, demikian juga, pada ketentuan barang publik.

Tidak mengherankan, keputusan pengeluaran pada barang publik seringkali ditentukan


oleh politik sebagaimana analisis manfaat-biaya. Misalnya, Keputusan jalan raya dapat divoting
secara langsung oleh perwakilan negara. Gambaran dari voting itu adalah hal itu secara luas
mewakili pilihan dari konstituen. Namun, banyak yang dikenal, kesulitan dalam menghindari
permasalahan dengan sistem voting. Voting sering menyebabkan hasil yang tidak konsisten, dalam
beberapa keadaan, atau bahkan dimanipulasi, oleh kelompok-kelompok yang tertarik - semua
dalam aturan dasarnya. Selain itu, suara pemilih, ya atau tidak, tidak dapat mencerminkan besarnya
keuntungan individu yang benar atau biaya dari proyek. Dengan demikian, proyek dapat menerima
persetujuan mayoritas meskipun keuntungan mayoritas jatuh jauh dari total biaya yang dikeluarkan
oleh minoritas. Sebaliknya, secara ekonomi proyek yang dihargai dengan keuntungan disebarkan
lebih luas, konstituensi nonvoting akan diblokir oleh kelompok kepentingan khusus yang suaranya
tidak dihargai dalam voting.

DASAR-DASAR DARI ANALISIS MANFAAT-BIAYA

Terbaik dalam memikirkan analisis manfaat-biaya adalah membaginya dalam tiga langkah. Yaitu,
metode (1) mengidentifikasi semua dampak (pro dan kontra) dari semua anggota masyarakat yang
terkena dampak; (2) nilai-nilai dari berbagai manfaat dan biaya dalam dolar; dan (3)
merekomendasikan tanggung jawab program jika dan hanya jika hal itu menghasilkan keuntungan
bersih untuk masyarakat-yang, jika dan hanya jika keuntungan total melebihi biaya total.

Menerapkan Aturan Keuntungan Bersih

Menurut tiga langkah dalam analisis manfaat-biaya, keputusan apakah akan melakukan program
yang diberikan bergantung pada keuntungan bersih dari proyek. Program harus dilakukan jika dan
hanya jika keuntungan total melebihi biaya total

keuntungan bersih = Keuntungan Total - Biaya Total > 0,


(Seperti yang akan kita lihat, jika manfaat (keuntungan) dan biaya terjadi dari waktu ke waktu,
kita harus menghitung nilai yang dipotong sekarang setiap menggunakan tingkat kecocokan
terhadap ketertarikan)

Kita dapat memperpanjang aturan dasar ini untuk kasus dari beberapa program publik
eksklusif yang mirip. Sebagai contoh, Departemen Dalam Negeri sedang mempertimbangkan
dalam membangun bendungan di sepanjang sungai besar di Northwest Pacific. Bendungan bisa
dibangun di salah satu dari dua lokasi, menurut salah satu dari tiga desain. Dengan demikian,
terdapat enam kemungkinan rencana bendungan: tujuh alternatif, termasuk pilihan untuk tidak
membangun. Di antara alternatif eksklusif, yang satu dengan keuntungan bersih maksimum harus
dipilih. (Jika semua rencana bendungan menyiratkan keuntungan bersih negatif, tidak membangun
bendungan memberikan keuntungan bersih tertinggi, yakni nol.)

Variasi kedua pada aturan dasar adalah keputusan investasi publik melibatkan keterbatasan
sumber daya. Misalkan jika bendungan dibangun, maka akan menghasilkan 1,5 juta acre- air per
tahun. Air ini digunakan dalam sejumlah keperluan termasuk alokasi untuk warga kota, industri
lokal, atau petan. Dari sudut pandang manfaat-biaya, air harus dialokasikan dalam cara yang
memaksimalkan keuntungan bersih total. Aturan sederhana dalam mengalokasikan pasokan air
yang terbatas adalah menghitung keuntungan bersih per acre-air dalam setiap penggunaan. Sebagai
contoh, misalkan keuntungan bersih kota $100 / acre, industri $ 120 / acre, dan petani untuk $ 60
/ acre. Kemudian permintaan industri harus didahulukan, diikuti oleh permintaan kota, dan
akhirnya permintaan petani.

Tujuan aturan manfaat-biaya ini adalah untuk mempromosikan efisiensi ekonomi.


Sementara semua akan setuju pada kebutuhan untuk menggunakan sumber daya secara bijaksana,
analisis manfaat-biaya membawa tujuan ini dalam berbagai kritik. Dua poin dalam perdebatan
pusat pada penggunaan nilai dolar pada langkah kedua dari analisis manfaat-biaya, dan
penghakiman nilai mengenai efisiensi terhadap ekuitas tersirat dalam langkah 3.

Nilai dolar

Kritik terhadap analisis manfaat-biaya menunjukkan kesulitan (dan mungkin ketidakmungkinan)


dari memperkirakan nilai dolar untuk dampak yang banyak. Bagaimana mungkin satu nilai dari
udara bersih, keamanan nasional yang lebih besar, hutan yang belum terjamah, atau kehidupan lain
yang diselamatkan? Bagaimana mungkin satu nilai memberikan keuntungan yang akan terjadi
dalam waktu 50 tahun? Seperti yang akan kita lihat, sebagian besar masalah valuasi timbul ketika
manfaat dan biaya sangat tidak pasti, diluar pasar, tidak berwujud, atau dijadwalkan untuk terjadi
di masa depan yang akan datang.

Pendukung analisis manfaat-biaya tidak menyangkal kesulitan-kesulitan ini; Mereka


menunjukkan bahwa setiap keputusan tergantung, secara eksplisit maupun implisit, pada beberapa
jenis valuasi. Sebagai contoh, misalkan sebuah badan pemerintah menolak untuk mengotorisasi
$240.000.000 untuk membiayai program-program keselamatan jalan raya yang diproyeksikan
untuk menurunkan hingga 50 kematian jalan raya yang lebih sedikit setiap tahunnya. Implikasinya
adalah keselamatan kehidupan tidak sebanding dengan dollar. Mengingat realitas sumber daya
yang terbatas, sulit untuk berpendapat bahwa kehidupan itu tak ternilai harganya atau tidak
mungkin untuk dinilai. Badan keputusan menunjukkan bahwa, dalam perhitungannya, nilai
kehidupan kurang dari $ 4,8 juta. Hampir semua keputusan ekonomi melibatkan perdagangan, isu-
isu nilai dolar dan biaya. Fakta bahwa masalah ini sulit dan tidak ada pembenaran dalam
mengabaikan atau menghindari mereka. Kekuatan dari pendekatan keuntungan-biaya adalah
bahwa hal itu menyoroti perdagangan ini, pada saat yang sama mengakui bahwa banyak nilai-nilai
yang tidak tepat atau tidak pasti.

Efisiensi melawan Ekuitas

Langkah ketiga yang menggarisbawahi prinsip fundamental analisis manfaat-biaya: bahwa hanya
keuntungan total dan biaya yang menjadi masalah, bukan distribusinya. Dengan demikian,
program harus dilakukan jika itu bermanfaat dalam agregat, yaitu, jika total dolar dari keuntungan
melebihi biaya total. Tapi bagaimana jika manfaat dan biaya yang tidak merata didistribusikan
pada seluruh penduduk yang terkena bencana? Setelah semua, hampir setiap program publik ada
yang diuntungkan dan dirugikan. (Memang, setiap warga negara yang tidak memperoleh
keuntungan dari program ini secara implisit dirugikan. Dia membayar bagian dari biaya program
baik secara langsung melalui pajak yang lebih tinggi atau tidak langsung melalui pengurangan
pengeluaran pada program orang akan dihargai). Bukankah keputusan mengenai program public
mencerminkan pertimbangan distribusi atau ekuitas?
Analisis manfaat-biaya membenarkan fokus pada efisiensi daripada ekuitas pada sejumlah
alasan tertentu. Yang pertama dan paling kuat adalah bahwa tujuan efisiensi dan ekuitas tidak perlu
berada dalam konflik, memberikan kompensasi yang sesuai dibayar antara pihak yang terkena
dampak. Mempertimbangkan program publik yang menghasilkan keuntungan dan biaya yang
berbeda untuk dua kelompok yang berbeda, A dan B. Grup A menerima keuntungan sebesar $5
juta; Kelompok B menderita kerugian $3 juta. Dampak langsung dari proyek ini adalah jelas tidak
sama. Meskipun demikian, jika pemeroleh keuntungan membayar pihak yang kalah, kedua
kelompok dapat memperoleh keuntungan dari program ini. Syarat pembayaran harus melebihi
$3.000.000 tetapi tidak melebihi $5 juta.

Potensi untuk kompensasi yang saling menguntungkan ada selama keuntungan bersih Total
program ini positif. Ada segudang contoh di mana kompensasi dibayar. Misalnya, perluasan jalan
raya sangat dibutuhkan (Yang akan menghasilkan manfaat regional yang signifikan) berarti
mengambil tanah dan rumah-rumah pribadi dalam wilayah tertentu. Kompensasi kerugian ini
dicapai dengan membayar pemilik, nilai pasar yang wajar untuk propertinya. Namun kompensasi
adalah pengecualian daripada sebagai aturan. Pada sebagian besar program masyarakat, pemenang
tidak mengkompensasi yang kalah sama sekali.

Argumen kedua dalam pengabaian ekuitas bergantung pada bentuk dari divisi tenaga kerja.
Distribusi terbaik ditangani melalui sistem pajak progresif dan melalui program transfer bahwa
sumber daya langsung pada kelompok berpenghasilan rendah dan sasaran lainnya. Menurut
argumen ini, jauh lebih efisien untuk menggunakan pajak dan mentransfer sistem langsung
daripada mengejar tujuan distribusi melalui investasi publik tertentu. Menghalangi proyek tersebut
atas dasar kesetaraan memiliki biaya bersih: keuntungan $ 5.000.000 selagi menghemat $3 juta
dalam biayanya. Redistribusi melalui pajak dan transfer menghemat dolar; tidak ada kerugian
bersih. Tapi, tentu saja, seberapa baik sistem pajak menyelesaikan masalah distribusi terbuka untuk
diperdebatkan.

Argumen ketiga dalam debat efisiensi ekuitas berfokus pada dampak dari penerapan aturan
manfaat-biaya terhadap banyak proyek. Pertentangan mengikuti aturan ini - bahwa ini, hanya
melakukan proyek yang menguntungkan - keuntungan total jangka panjang dimaksimakalkan dan
ketidakadilan proyek-tertentu akan cenderung keluar. Jelas, pertentangan terakhir ini adalah
masalah empiris.

Kami membuat satu pengamatan akhir tentang debat efisiensi ekuitas. Meskipun ini bukan
praktek yang umum, analisis manfaat-biaya adalah setuju dalam pengenalan mengenai masalah
distribusi. Sebagaimana ditunjukan pada langkah 1, identifikasi metode manfaat-biaya,
menguraikan, dan memisahkan berbagai manfaat dan biaya dari semua kelompok yang terkena
dampak. Dalam dirinya sendiri, merupakan bagian penting dalam membuat penilaian distribusi.
Dalam analisis standar manfaat-biaya, ketika biaya dan manfaat ditambahkan, semua keuntungan
kelompok atau biaya membawa beban dolar yang sama. bagaimanapun Satu kelompok bisa
mempekerjakan bobot yang tidak sama dalam memperhitungkan masalah distribusi. Misalnya, jika
grup B dalam contoh sebelumnya terdiri dari warga berpenghasilan rendah, uang mereka mungkin
akan diberikan dua kali dari uang kelompok A. Dengan bobot tersebut, analisis manfaat-biaya ]
sekarang menjadi $5 - (2) ($3) = -$1 juta. Dengan demikian, program ini tidak akan dilaksanakan
karena efeknya pada distribusi. Sebuah Analisis distribusi yang sama akan mendukung investasi
di program (bahkan jika keuntungan bersih yang dihasilkan negatif) jika manfaatnya tumbuh
kepada yang paling membutuhkan di masyarakat dan biayanya dibebankan pada paling makmur.

MENGEVALUASI PROYEK PUBLIK

Pada bagian ini, kita menerapkan analisis manfaat-biaya untuk keputusan investasi publik:
membangun jembatan. Keputusan tidak hanya pada apakah untuk berinvestasi di jembatan atau
menghemat uang. Sebaliknya, ada pertanyaan lain: Apakah investasi publik lebih baik daripada
alternatif yang mengatur pasar transportasi swasta? Akankah investasi swasta dan kontrol
jembatan menjadi alternative yang masih lebih baik?

Investasi publik dalam Jembatan

Satuan tugas perencana negara dan kota sedang mempertimbangkan pembangunan jembatan
pelabuhan untuk menghubungkan pusat kota dan semenanjung utara. Saat ini, warga semenanjung
bolak-balik ke kota melalui feri (dan sejumlah kecil perjalanan dengan mobil, mengambil yang
lambat, rute "lingkaran besar"). Studi awal menunjukan ada permintaan yang cukup besar untuk
jembatan. Pertanyaannya adalah apakah manfaat untuk komuter ini senilai dengan biayanya.

Perencana memiliki informasi berikut. Feri saat ini menyediakan kira-kira 5 juta perjalanan
komuter per tahun dengan harga $2 per perjalanan; karena rata-rata biaya feri per perjalanan adalah
$1, keuntungan per perjalanan adalah $1. Itu biaya pembangunan langsung jembatan ini adalah
$85 juta. Dengan perawatan yang tepat, jembatan akan bertahan selamanya. Biaya Operasi dan
pemeliharaan tahunan diperkirakan sebesar $ 5 juta. Rencananya adalah jembatan ini bebas tol. Ini
akan membuat feri keluar dari bisnis. Para perencana memperkirakan bahwa jembatan akan
memberikan 10 juta perjalanan komuter per tahun. Tingkat diskon (dalam kenyataanya) yang tepat
untuk proyek ini adalah 4 persen. Berdasarkan informasi ini, bagaimana perencana dapat membuat
analisis manfaat-biaya untuk memandu keputusan investasi?

Cara paling mudah untuk melanjutkan adalah untuk tabulasi satu analisis manfaat-biaya
untuk status quo (feri) dan satu lagi untuk jembatan dan menentukan yang mana yang memberikan
keuntungan bersih yang lebih besar. Gambar 11.4 menunjukkan kurva permintaan komuter
perjalanan dari semenanjung dan perhitungan manfaat-biaya yang dihasilkan untuk feri dan
jembatan. Kurva permintaan menunjukkan bahwa, pada perjalanan $2 per perjalanan, 5 juta
perjalanan diambil (titik F). Jika jembatan bebas tol dibangun, 10 juta perjalanan akan dibuat (titik
B). Badan perencanaan percaya permintaan linear; akibatnya, kurva permintaan adalah Q = 10 -
2.5P, atau secara ekuivalen, P= 4- 4Q, di mana Q diukur dalam jutaan perjalanan.

Sekarang kita dapat menggunakan kurva permintaan untuk menghitung keuntungan bersih
untuk feri dan jembatan alternatif. Mari kita mulai dengan feri. Saat ini, feri memberikan
keuntungan bagi dua kelompok: feri itu sendiri (pemegang saham) dan komuter. Seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 11.4, laba tahunan feri adalah (2,00 -1,00) (5) = $5 juta. Bagaimana kita
mengukur keuntungan kolektif komuter '? Untuk setiap barang atau jasa, keuntungan ini
mengambil bentuk surplus konsumen - perbedaan antara apa yang konsumen bersedia bayar dan
harga sebenarnya dibebankan. Daerah segitiga antara kurva permintaan dan harga $2 (sampai titik
mereka persimpangan pada 5 juta perjalanan) mengukur surplus konsumen total yang dinikmati
oleh penumpang feri. Luas segitiga ini diberikan dengan (0,5) (4,00 - 2,00) (5) = $ 5 juta. Dengan
demikian, jumlah keuntungan ditambah Surplus konsumen adalah $ 10 juta per tahun. Seandainya
aliran keuntungan ini diharapkan untuk berlanjut pada tingkat ini tanpa batas waktu, sehingga nilai
bersih sekarang adalah 10 / 0,04 = $ 250 juta

Sekarang mari kita pertimbangkan perhitungan keuntungan-biaya untuk jembatan pada


Gambar 11.4. Baris pertama di bawah perhitungan jembatan menunjukkan efek buruk dari ferri;
itu membuatnya keluar dari bisnis, sehingga keuntungannya adalah nol. Dua baris terakhir
menunjukkan beban wajib pajak; mereka harus membayar tagihan untuk konstruksi dan biaya
pemeliharaan jembatan. Karena tagihan jembatan tidak ada, itu tidak menghasilkan pendapatan.
Baris kedua membuat titik kunci: Seluruh manfaat jembatan mengambil bentuk surplus konsumen,
keuntungan dollar komuter dapat dinikmati diatas (nol) harga yang mereka bayar. Surplus
konsumen diberikan oleh segitiga tertulis di bawah kurva permintaan dan di atas garis harga nol.
Nilai dolar (0,5) (4.00) (10) = $20.000.000 per tahun. Dalam nilai saat ini, keuntungan ini menjadi
$500 juta terhadap biaya total (juga di istilah nilai) $210 juta. Dengan demikian, keuntungan bersih
dari jembatan adalah $ 290 juta. Karena ini adalah lebih besar dari status quo (feri), jembatan harus
dibangun. Keuntungan dari jembatan relatif terhadap feri adalah 290 250 = $ 40 juta.

HARGA PUBLIK Berikut adalah titik yang tidak boleh diabaikan: Keputusan dalam membangun
jembatan sangat krusial tergantung pada pengisian tol yang "benar". Misalnya, tidak ada tol yang
dibebankan. Harga yang tepat adalah nol karena ada biaya yang diabaikan (tidak ada keausan atau
kemacetan) yang terkait dengan tambahan mobil menyeberangi jembatan. Dengan demikian, harga
nol memastikan penggunaan maksimum. Pengaturan apapun pada harga positif akan
mengecualikan beberapa penumpang dan mengurangi keuntungan bersih. Tapi jika ada biaya
signifikan yang terkait dengan penggunaan tambahan barang publik? Prinsip umum di belakang
harga optimal itu sederhana: Harga yang optimal harus setara dengan biaya marjinal yang terkait
dengan penggunaan tambahan. Misalnya, karena besar truk traktor-trailer menyebabkan kerusakan
jalan yang signifikan pada jalan raya, mereka harus membayar tol dengan harga sepadan. Secara
umum, retribusi harus ditetapkan pada tingkat yang mencakup biaya marjinal dari layanan yang
disampaikan.

MENGATUR FERRY Sebelum menyimpulkan bahwa membangun jembatan itu dibenarkan,


pengambil keputusan pemerintah harus mempertimbangkan pilihan lain: regulasi dari pasar
swasta. Dalam contoh kita, regulasi berarti membatasi harga operator feri. Dari sudut pandang
manfaat-biaya, harga regulasi yang optimal hanya harga yang akan terbuka dalam persaingan pasar
sempurna. Dengan bebas masuknya pesaing kedalam pasar, harga feri akan didorong ke titik
keuntungan nol, P = $1. Jadi, ini adalah harga pemerintah harus ditetapkan oleh operator feri
(monopoli natural).

Pada harga $1, feri memberikan 7,5 juta perjalanan dan membuat keuntungan nol. Komuter
menyadari surplus konsumen total yang datang ke (0,5) (4,00 - 1,00) (7,5) = $ 11.250.000 per
tahun. Nilai sekarang dari keuntungan bersih yang terkait dengan Peraturan feri adalah 11,25 /
0,04? $ 281.250.000. Membangun jembatan, dengan diskon keuntungan bersih sebesar $ 290 juta
memiliki sedikit peraturan alternatif dan terus menjadi tindakan yang terbaik.

MENILAI KEUNTUNGAN DAN BIAYA

Isu utama sehubungan dengan menilai keuntungan dan biaya menyangkut peran harga pasar dan
cara menghargai barang-barang non-pasar.

Nilai pasar

Dalam kebanyakan kasus, harga pasar memberikan nilai yang benar untuk keuntungan dan biaya.
Hasil ini persis seperti apa yang diharapkan dalam diskusi di Bab 7. Disitu, kami melihat bahwa
pasar yang kompetitif adalah efisien. Di pasar tersebut, harga yang baik atau layanan yang baik
adalah ukuran yang tepat dari keuntungan marjinal untuk konsumen dan Biaya marginal untuk
produsen: P = MB = MC. Misalnya, jika pembangunan jembatan membutuhkan 50.000 kilometer
kubik beton dan harga beton adalah $ 100 per yard kubik, total biaya input ini adalah $5 juta.
Prinsip yang sama berlaku untuk biaya input untuk produksi-modal, tenaga kerja, tanah, dan
sebagainya. Juga berlaku untuk menilai keuntungan dari hasil program. Misalnya, anggaplah
keuntungan dari pembangunan proyek air irigasi dari saluran baru tanah. Nilai pasar dari air akan
mewakili keuntungan dolar dari project.

Manfaat dan Biaya Non Pasar

Salah satu keuntungan apresiasi baru untuk peran dari harga pasar ketika seseorang menganggap
kesulitan dalam menilai item non pasar. Misalnya, bagaimana kita bisa menilai keuntungan dari
sekolah publik? Haruskah kinerja dinilai dengan rata-rata nilai ujian? Tingkat putus sekolah?
Memang, pendidik setuju tidak ada pengukuran kinerja yang ideal. Karena pendidikan publik
disediakan secara kolektif (yaitu, dibiayai dari pendapatan pajak daerah), tidak ada nilai "pasar"
untuk layanan penting ini. Orang tua tidak membayar harga pasar untuk pendidikan anak-anak
mereka. Berbanding dengan kesulitan-kesulitan ini masalah penilaian pendidikan disediakan oleh
sekolah swasta. Disini nilainya jelas; paling tidak sebanyak biaya yang orang tua bayar dalam
iurannya. Tidak perlu untuk mempelajari faktor-faktor penentu kinerja sekolah; harga pasar sendiri
itu cukup. Jika sekolah swasta gagal dalam memberikan pendidikan yang berkualitas, orang tua
akan berhenti membayar harga pasar yang tinggi.

Semua barang non pasar sulit untuk dinilai, termasuk keamanan nasional, polusi, risiko
kesehatan, kemacetan lalu lintas, bahkan nilai kehidupan. Dalam absennya harga pasar, metode
valuasi lain nya diperlukan.

ELISITASI LANGSUNG Cara mudah untuk mengetahui apa yang orang benar-benar inginkan
adalah dengan bertanya pada mereka. Misalnya, pertimbangkan program bersubsidi "bebas" untuk
berpenghasilan rendah. Perkiraan biaya untuk program seperti itu yang tersedia, tapi nilai
keuntungan dolar lebih sulit dipahami. Pendekatan langsung adalah untuk mengidentifikasi dan
mensurvei populasi penerima: "Berapa banyak 20 jam per hari dari perawatan untuk setiap
Minggu, terletak dalam waktu 20 menit dari tempat tinggal Anda, layak untuk Anda? Bagaimana
dengan 40 jam per minggu? "Survei ini akan menanyakan tentang berbagai pilihan penitipan
sebagai cara untuk mengukur bentuk penitipan yang paling berharga. Pembuat kebijakan
menggunakan survei sebagai sarana valuasi dalam berbagai proyek dan program-dari udara-
perbaikan kualitas untuk sistem angkutan umum untuk risiko bahaya kerja atau biaya sekitar
"Fasilitas yang tidak diinginkan," seperti penjara dan fasilitas limbah.

Elisitasi langsung membawa keuntungan. Saat ini, langsung, relatif tidak rumit, dan
terkendali: Survei dapat meminta "hak" sebagai pertanyaan dari "hak" populasi sampel. Ini secara
politik menarik. Di sisi lain, Pendekatan survei memerlukan biaya dan memiliki kesalahan. Jika
survei tersebut tidak mewakili sasaran dari seluruh kelompok, survei akan menderita bias dari
sampling. Juga, karena pertanyaan survei yang hipotetis, preferensi yang benar sulit untuk d.
Subyek mungkin sengaja menggambarkan preferensi mereka dalam upayanya untuk
mempengaruhi kebijakan, atau mereka mungkin tidak mampu memberikan jawaban.

PENGUKURAN PASAR TIDAK LANGSUNG Pendekatan kedua terlihat pada pasar terkait.
Sejumlah contoh menggambarkan metode.

1. Untuk mengukur nilai dari pendidikan sekolah menengah umum, analis memperkirakan
perbedaan pendapatan tenaga kerja (dalam hal ini-nilai) antara lulusan SMA dan yang
dikeluarkan di kelas Sembilan
2. Berapa banyak waktu individu yang layak? Jawaban atas pertanyaan ini adalah berkaitan
dengan masalah transportasi: biaya kemacetan lalu lintas, Manfaat dari pusat lokasi
bandara. Sekali lagi, pasar tenaga kerja menyarankan nilai maksimum: upah per jam yang
seseorang bisa dapatkan pada pekerjaan. Jika seseorang memilih tambahan satu jam kerja
selama liburan, maka pekerja harus menilai kenyamanan tidak lebih tinggi dari tingkat
upah.
3. Biaya lingkungan dan manfaat juga tidak berwujud dan sulit untuk dinilai. Salah satu
pendekatan pasar tidak langsung membandingkan nilai properti di daerah tinggi polusi
dibandingkan dengan mereka yang berada didaerah polusi rendah. Perbedaan nilai properti
mencerminkan biaya Pasar yang menghitung polusi.

NILAI-NILAI YANG DITENTUKAN SECARA SOSIAL Masyarakat, melalui norma dan


hukum, menempatkan nilai moneter pada banyak item non pasar. Hukum kompensasi pekerja
menentukan pembayaran moneter dalam hal kerugian industri. Hakim dan juri menentukan
luasnya kerugian dan kompensasi yang sesuai dalam kontrak dan proses gugatan. Dalam kasus
perceraian, pengadilan sering diminta untuk menentukan nilai ekonomi dari kontribusi seorang ibu
rumah tangga untuk keluarga. Peraturan pemerintah secara implisit menentukan nilai-nilai sosial.
Misalnya, hukum federal membutuhkan akses khusus untuk penyandang cacat di gedung-gedung
publik dan transit publik. Agaknya, biaya yang ditemui dalam persyaratan ini mewakili ikatan
yang lebih rendah untuk menempatkan nilai masyarakat pada akses yang lebih mudah.

Menghargai kehidupan Mungkin aplikasi yang paling kontroversial dari analisis keuntungan-
biaya terjadi dalam penilaian kehidupan. Banyak dari kita ingin percaya kehidupan manusia tak
ternilai harganya dan melampaui ukuran moneter. Namun sejumlah program pemerintah
melibatkan dam menentukan apakah keamanan ditingkatkan, tidak hanya dalam bentuk
pencegahan kerugian tetapi juga dalam hal keselamatan kehidupan, adalah sangat berharga.
Sebagaimana dimaksud sebelumnya, keputusan untuk tidak menghabiskan $ 240.000.000 pada
program diharapkan untuk menyelamatkan 50 nyawa berarti bahwa nilai kehidupan kurang dari
$4.800.000, yang biayanya tersirat dalam setiap nyawa. Singkatnya, mengeluarkan biaya atau
tidak mengeluarkna pada program keselamatan publik secara implisit atau eksplisit melibatkan
penghargaan kehidupan.

Sejumlah pendekatan untuk mengestimasi nilai dolar dari kehidupan telah diambil.
Meskipun tidak ada yang dapat menghasilkan nilai dolar yang pasti, metode menargetkan berbagai
nilai kemungkinan. Pendekatan pertama, metode pendapatan, menarik bagi pasar tenaga kerja
untuk sebuah jawaban. Berani menyatakan, nilai hidup diukur dengan nilai sekarang dari upah
individu yang didapatkan seumur hidup. Tergantung pada asumsi yang tepat, studi yang telah
menggunakan pendekatan laba telah menghasilkan, diperkirakan di kisaran $3 juta untuk $4 juta
per nyawa. Tentu saja, banyak yang akan berpendapat bahwa anggapan "Anda layak memperoleh
apa yang Anda inginkan" meremehkan nilai hidup. (Satu yang tidak akan pernah menerapkan
metode ini kepada orang-orang yang menganggur atau pensiun.)

Pendekatan kedua meneliti jumlah individu kompensasi permintaan individu karena


menanggung risiko kematian. Hal lainnya dianggap sama, pekerjaan berisiko tinggi penegakan
hukum, pemadam kebakaran, konstruksi gedung pencakar langit, pertambangan, tukang kayu,
pengeboran minyak, merupakan beberapa pekerjaan dengan upah lebih tinggi. Premi upah bahwa
orang-orang menuntut untuk mengambil risiko yang lebih besar dari kematian, memberi kita
pendapat tentang bagaimana nilai mereka meningkatkan atau menurunkan risiko kematian.
Sebagai contoh, untuk pekerja konstruksi gedung pencakar langit, risiko kematian tambahan
adalah sekitar 0,2 persen per tahun. Misalkan premi upah yang dibayarkan kepada pekerja tersebut
(relatif terhadap pekerjaan berisiko rendah) adalah $12.600 per tahun. Kesimpulan apa yang bisa
kita tarik dari fakta-fakta ini? Jika sebuah perusahaan konstruksi mempekerjakan, katakanlah,
1.000 pekerja, membayar premi upah total (karena risiko) dari $12.600.000 dan rata-rata 2
kematian akan terjadi. nilai tersirat dari kehidupan adalah 12,6 / 2 = $6.300.000.
Para pendukung berpendapat bahwa risiko-biaya perdagangan diwujudkan dalam pasar
swasta adalah panduan terbaik untuk menghargai kehidupan ketika membahas keputusan
pemerintah. Namun, karena beberapa alasan, metode ini cenderung meremehkan nilai kehidupan.
Seorang individu yang memilih pekerjaan berisiko tinggi cenderung lebih mencintai pekerjaannya
daripada orang rata-rata dan, oleh karena itu, menuntut premi upah yang lebih rendah. (Jika
kompensasi untuk orang rata-rata lebih dekat dengan $ 15.000, nilai kehidupan akan menjadi $ 7,5
juta.) Selain itu, pekerja yang bekerja dengan pekerjaan berbahaya mungkin tidak memiliki
informasi yang cukup tentang risiko yang benar. Nilai untuk hidup disimpulkan dari keputusan
tersebut mungkin mencerminkan (setidaknya sebagian) penilaian buruk, seperti serta resiko yang
diperhitungkan. Juga, banyak pekerjaan berisiko tinggi mungkin akan dipegang oleh orang-orang
yang, status sosial ekonomi mereka hanya memiliki beberapa pilihan lain.

Lembaga pengatur kebijakan AS menggunakan sejumlah dolar yang berbeda untuk


menghargai kehidupan, mulai dari $5 juta pada Badan Makanan dan Obat-obatan (FDA) dan
hampir $ 9.000.000 di Badan Perlindungan Lingkungan. Sementara tidak ada satupun nilai yang
benar, penting untuk diingat bahwa nilai-nilai yang lebih tinggi berarti keuntungan yang lebih
tinggi (Relatif terhadap biaya) dan ujung timbangan menuju tingkat yang lebih besar dari regulasi
terkait dengan keamanan.

Regulasi obat terapi, seperti AZT, menimbulkan masalah yang sangat sulit karena tiga jenis
kegagalan pasar yang terjadi sekaligus. Pertama, keuntungan eksternal terkait dengan obat baru
yang sangat besar. Dengan demikian Perlindungan paten yang kuat, untuk pengembang obat baru
dapat memberikan dorongan untuk investasi pada biaya tinggi dan berisiko R & D. Tapi hukum
paten memperbaiki satu jenis kegagalan pasar dengan mengorbankan yang kedua. Di bawah
perlindungan paten, pengembang memiliki monopoli 20-tahun atas penjualan obat dan, secara
natural, upaya untuk membangun harga monopoli untuk memaksimalkan keuntungan yang
tersedia. Kehadiran monopoli berarti bahwa harga secara tidak efisien menjadi tinggi dan output
akan terlalu rendah. (Setelah fakta, keuntungan sosial dimaksimalkan jika obat baru dihargai
dengan biaya marjinal.)

Jenis ketiga dari kegagalan pasar berasal dari informasi yang tidak sempurna. Konsumen
tidak memiliki sarana untuk menilai keuntungan dan risiko obat baru. Dengan demikian, sebelum
baru obat dikomersialkan, laboratorium dan studi klinis yang diperlukan untuk mengkonfirmasi
keuntungan dan untuk mengidentifikasi potensi dari efek samping dan risiko. Komunitas riset
medis, dalam hubungannya dengan perusahaan obat, melakukan tes ini. FDA mengevaluasi hasil
tes dan memutuskan apakah menyetujui atau tidak menyetujui obat. Proses persetujuan FDA
bergantung pada dua aturan dasar keuntungan-biaya: (1) menyetujui obat jika dan hanya jika
keuntungan yang diharapkan melebihi biaya, dan (2) merancang tes, sehingga keuntungan yang
diharapkan dari informasi tambahan hanya cocok dengan biaya dolar tambahan dari tes.
Kebutuhan untuk memperoleh informasi yang luas mengenai hasil obat baru dalam persyaratan
ujian berat yang menjelaskan proses panjang dari persetujuan (tujuh tahun atau lebih).

Mengingat kegagalan beberapa pasar, bagaimana pemerintah harus menetapkan pasar nya
dalam mengatur obat baru? Jawaban yang sederhana pada prinsipnya terletak dalam praktek.
Idealnya, pemerintah harus memberikan pengembang hak untuk menjual obat baru pada harga
yang menawarkan perusahaan tingkat normal mengingat risiko dari proses pembangunan.
Demikian, resep ini sejajar dengan aturan harga rata-biaya rata-rata, sebagaimana dibahas
sebelumnya dalam konteks monopoli alami (Bab 8). tingkat pengembalian, bagaimanapun, harus
rata-rata dalam biaya upaya penelitian berhasil. Setelah semua, hanya sebagian kecil dari obat
dimana Upaya R & D yang dikhususkan dibawa ke pasar.

Karena kesulitan dalam mengukur biaya rata-rata di lingkungan yang berisiko, mayoritas
analis kesehatan enggan untuk bergerak ke arah regulasi harga formal untuk obat baru. Penelitian
baru memberikan beberapa bukti pengembalian normal yang diterima oleh perusahaan farmasi.
Tapi peraturan harga yang dirancang untuk menghilangkan keuntungan berlebih bisa pergi terlalu
jauh, meninggalkan perusahaan obat dengan hasil di bawah normal dan memberi perlambatan pada
pengembangan obat baru. Strategi pemerintah yang lebih sederhana yang bertujuan untuk
meningkatkan ketersediaan obat baru termasuk (1) meningkatkan subsidi pemerintah untuk orang
miskin individu sehingga dapat membayar biaya obat, (2) menyebarluaskan informasi tentang obat
generic pengganti, dan (3) menggunakan pengaturan pembelian yang diatur untuk menegosiasi
harga obat yang lebih rendah.

Pemerintah memang memiliki peran penting untuk bermain di bidang lain. Mengingat
keuntungan eksternal yang besar dalam pengembangan obat baru, pemerintah harus terus
mensponsori dan mensubsidi studi ilmiah oleh universitas, perusahaan swasta, dan kelompok
penelitian sendiri. Akhirnya, bagi banyak obat baru, seperti AZT, FDA harus mempercepat Proses
persetujuan (meskipun tingginya biaya dalam melakukannya). Untuk obat yang paling
menjanjikan, keuntungan yang cukup besar dari pengenalan awal dan penyebaran menjustifikasi
biaya-biaya tambahan ini.

Anda mungkin juga menyukai