Anda di halaman 1dari 69

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di Indonesia mulai di kembangkan sejak

dicaanangkannya pembangunan jangka panjang yang pertama tahun 1971. Didahului

dengan beberapa proyek rintisan puskesmas di beberapa propinsi. Pemerintah

mengembangkan puskesmas dengan tujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan

kepada masyarakat yang sebagian besar masih tinggal dipedesaan sebelum era tahun 70

an. Kebijakan pembangunan sarana pelayanan kesehatan lebih banyak diarahkan untuk

membangunan rumah sakit yang umumnya terletak di perkotaan sehingga tidak mudah

diakses oleh sebagian besar masyarakat yang tinggal di pedesaaan. Puskesmas

dibangunan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar, menyeluruh dan

terpadu bagi seluruh masyarakat yang tinggal di wilayah kerjanya. Program kesehatan

yang diselenggarakan oleh puskesmas merupakan program pokok [Publik Health

Esensial] yang wajib dilaksanakan oleh pemerintah untuk melindungi penduduknya,

termasuk mengembangkan program khusus untuk penduduk miskin.

Sesuai dengan peraturan Menteri Dalam Negeri No.5/74, Puskesmas secara

administrative berada dibawah administrasi pemerintah daerah kabupaten {Bupati selaku kepala

daerah },tetapi secara medis teknis mendapat pembinaan dari dinas kesehatan kabupaten/ kota

dan propinsi. Wewenang untuk menetapkan luas wilayah kerja puskesmas dilakukan oleh bupati

/ walikota berdasarkan saran kepala dinas kesehatan kabupaten / kota.


Setelah 32 tahun puskesmas dikembangkan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di

Indonesia, reformasi dan system desentralisasi yang mulai dikembangkan tahun 2001

menghendaki adanya perubahan visi,misi,dan strategi puskesmas. Kebutuhan untuk mengkaji

kembali peran dan manajemen puskesmas tertuang dalam UU No 22 dan 25 tahun 1999 tentang

desentralisasi dan otonomi daerah reformasi kebijakan kesehatan meruapakan strategi jangka

panjang pembangunan berwawasan kesehatan untuk mewujudkan Indonesia sehat pada tahun 1

(15 : 10 ),maka diwujudkan dalam program :

1.Meningkatkan pelayanan Yang bermutu adil dan merata

2.Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk perilaku hidup bersih dan sehat.

3.Meningkatkan derajat kesehatan jasmani.

Berdasarkanhal tersebut di atas, program studi D-111 Keperawatan Merauke,sebagai

salah satu institusi pendidikan keperawatan tingkat akademi dan sesuai dengan kebutuhan yang

selaku pada Semester VI maha siswa dituntut untuk mempraktekan ilmu yang telah diterima di

kampus kepada individu, keluarga maupun masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Rimba Jaya.

B. TUJUAN

1.Tujuan Umum

Melalui kegiatan Praktek klinik keperawatan komunitas II, mahasiswa diharapkan

mampu memahami tentang kegiatan pokok puskesmas dan dapat memahami faktor-faktor yang

mempengaruhi kesehatan masyarakat serta pembinaan peran serta masyarakat serta memberikan

pelayanan kepada individu, keluarga dan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat.

2. Tujuan Khususa

a.Mampu melakukan kegiatan program pokok Puskesmas baik didalam atau diluar
gedung wilayah kerja Puskesmas kuprik.

b.Mampu memberikan pendidikan / penyuluhan kesehatan baik kepada

individu,keluarga, dan masyarakat.

C. Manfaat Penulisan

1. Untuk Mahasiswa

Menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam praktek keperawatan

komunitas II.

2. Untuk Institusi Pendidikan

Sebagai bahan evaluasi dalam meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan dalam

menciptakan tenaga kesehatan yang terampil dan professional.

3.Untuk Masyarakat.

Menambah informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan status kesehatan

masyarakat dan linkungan yang ada di wilayah kampung wasur.

4.Untuk Unit Pelayanan kesehatan.

Sebagai bahan evaluasi dalam meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan kesehatan serta

sebagai tolak ukur tingkat keberhasilan dalam menjalankan program-program Puskesmas.

D. Metode Penulisan

Teknik yang digunakan adalah deskriptif analitik, dengan mengunakan metode

Pengumpulan data :

1. Wawancara yaitu dengan melakukan Tanya jawab secara langsung terhadap sasaran
2 Observasi yaitu melalui pengamatan terhadap sasaran dan keadaan lingkungan

sekitarnya

3 Studi dokumentasikan yaitu pengumpulan data menurut catatan dan arsip lain yang

berkaitan

4 Studi kepustakaan yaitu dengan mengunakan buku-buku sumber sebagai landasan

teori

E. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan terdiri dari Bab yaitu Bab pertama adalah

Pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah,tujuan,manfaat penulisan serta

teknik . Bab kedua tinjauan pustaka yang mencakup pengertian puskesmas,funsi dan

peran puskesmas,struktur organisasi,tata kerja,kegiatan pokok puskesmas.Bab ketiga

adalah pembahasan yang terdiri dari laporan kegiatan puskesmas,hasil pengkajian

analisis data dan penentuan masalah dan pembahasan mengenai program pokok

puskesmas yang dilaksanakan.Bab empat berisikan pembahasan kesenjangan antara

teori dan kenyataan yang terjadi di lapangan. Bab lima adalah kesimpulan dan

rekomendasi yang berisi tentang kesimpulan dari hasil kegiatan puskesmas serta

rekomendasikan untuk institusi dan puskesmas.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Puskesmas

1. Pengertian Puskesmas

Pengertian puskesmas yang akan diketengahkan disini menunjukan adanya yang


disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan pelayanan kesehatan dewasa ini,
diantaranya adalah;

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi


fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluru h kepada
masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha
kesehatan pokok. ( Dr. Azrul Azwar MPH. 1980)

Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas) adalah satu kesatuan organisasi


kesehatan yang berlangsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh
dan terintegrasi kepada masyarakat di wilayah kerja tertentu dalam usaha-usaha
kesehatan pokok. (Departemen Kesehatan RI. 1981)

(Departemen Kesehatan RI.1987)

a Puskesmas adalah sebagai pusat pembangunan kesehatan yang berfungsi


mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat serta menyelenggarakan
pelayanan kesehatan terdepan dan terdekat dengan masyarakat dalam bentuk
kegiatan pokok yang menyeluruh dan terpadu di wilayah kerjanya.

b. Puskesmas adalah suatu unit organisasi fungsional yang secara profesional


melakukan upaya pelayanan kesehatan pokok yang melakukan peran serta
masyarakat secara aktif untuk dapat memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjannya.
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pembangun kesehatan masyarakat di samping memberikan
pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjannya
dalam bentuk kegiatan pokok. (Departemen Kesehatan RI. 1991)

Puskesmas adalah unit pelayanan pembangunan kesehatan di wilayah


kecamatan. (Departemen Kesehatan RI,2002; 6)

Puskesmas adalah satuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya


kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau
oleh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang
dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat . (Dr, Nyoman Kuma Rai,
1999; 6)

Dari definisi yang diketengahkan diatas maka dapat digali makna yang lebih
mendalam yang menunjukan bahwa puskesmas mempunyai wewenang dan
tanggung jawab yang sangat besar dalam memelihara kesehatan masyarakat
diwilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat
seoptimal mungkin.

Pada Rakermas pertama, Tipe Puskesmas dibagi atas 4 macam, yaitu:

a. Puskesmas tingkat Desa

b. Puskesmas tingkat Kecamatan

c. Puskesmas tingkat Kewedanaan

d. Puskesmas tingkat Kabupaten

Pada Rekernas II tahun, pembagian puskesmas dibagi menjadi 3 kategori,


yaitu:

a. Puskesmas tipe A, dipimpin oleh dokter penuh

b. Puskesmas tipe B, dipimpin oleh dokter tidak penuh


c. Puskesmas tipe C, dipimpin oleh tenaga paramedik

2. Fungsi dan Peran Puskesmas

a. Peran

Puskesmas berperan sebagai penanggungjawab kesehatan secara wilayah,


maka puskesmas harus mengetahui situasi dan kondisi penduduk

Di wilayah kerjanya.

b. Fungsi

Ada 3 fungsi Puskesmas yaitu:

1) Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah nya


dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan pemerataan jangkauan
pelayanan kesehatan, puskesmas berfungsi menegakkan diagnosis
masalah masyarakat, mengadakan pengamatan secara terus- menerus
segala perubahan yang terjadi yang mungkin membahayakan kesehatan
masyarakat, mengembangkan inovasi, dan memanfaatkan teknoligi tepat
guna penyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat.

2) peran pusat pembinaan peran serta masyarakat diwilayah kerjannya


dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat
untuk hidup sehat. Puskesmas berfungsi mendidik,
mendorong, dan membantu masyarakat untuk
mandiridalam bidang kesehatan, meningkatkan , dan kemampuannya
untuk hidup sehat.
3) Sebagai pusat untuk memberikan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh, terpadu dan bermutu kepada masyarakat dalam rangka
memelihara dan melindungi kesehatan masyarakat.

3.Struktur Organisasi dan Tata Kerja

a. Susunan organisasi puskesmas

b. Unsur pimpinan : Kepala puskesmas

c. Unsur pembantu pimpinan : urusan tata usaha

d. Unsur pelaksana : Unit I

Unit II

Unit III

Unit IV

Unit V

Unit VI

Unit VII

e. Tugas Pokok
1) Kepala Puskesmas

Mempunyai tugas memimpin, mengawasi dan menkoordinasikan

Kegiatan puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan struktural

Dan jabatan fungsional.

2) Kepala Urusan tata usaha

Mempunyai tugas dibidang kepegawaian, keuangan, perlengkapan,

Dan surat menyurat serta pencatatan dan pelaporan.

3) Unit I

Mempunyai tugas melaksakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak,

Kelurga berencana dan perbaikan gizi.

4) Unit II

Mempunyai tugas melaksanaan kegiatan pencpencegahan dan

Pemberantasan penyakit, khususnya imunisasi, kesehatan lingkungan

Dan laboratorium sederhana.

5) Unit III

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan

Mulut, kesehatan tenaga kerja dan manula.

6) Unit IV
Mempunyai tugas melaksakan kegiatan perawatan kesehatan

Masyarakat, kesehatan sekolah dan olah raga, kesehatan jiwa,

Kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya.

7) Unit V

Mempunyai tugas melaksakan kegiatan pembinaan dan pengembangan

Upaya kesehatan dan penyuluhan kesehatan masyarakat, kesehatan

Remaja dan dana sehat.

8) Unit VI

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan

Dan rawat inap.

9) Unit VII

Melaksanakan tugas ke farmasian.

KEPALA PUSKESMAS
TATA USAHA

1. Tata kerja
Dalam melaksankan tugasnya puskesmas wajib menetapkan prinsip koordinasi,

intergrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan puskesmas maupun dalam satuan

organisasi diluar puskesmas sesuai dengan tugasnya masing-masing.

Dalam melaksanakan tugas, kepada puskesmas wajib mengikuti dan mematuhi

petunjuk atasan serta mengikuti bimbingan teknis pelaksanaan yang ditetapkan oleh

kepala kantor Departemen Kesehatan/Kotamdya, sesuai peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

Kepala puskesmas bertanggung jawab memimpin, mengoordinasi semua sunsur

dalam lingkungan puskesmas, memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan

tugas masing-masing.

Hal-hal yang menyangkuttata hubungan dan koordinasi dengan instansi vertikal

Departemen Kesehatan RI kan diatur dengan Surat Keputusan bersama Mentri Dalam

Negri dan Mentri Kesehatan RI

2. Kegiatan pokok puskesmas

Kegiatan kegiatan pokok puskesmas yang diselenggarakan oleh puskesmas sejak

berdirinya semakin berkembang mulai dari 7 usaha pokok kesehatan, 12 usaha

pokok kesehatan, 13 usaha pokok kesehatan dan sekarang meningkat menjadi 20

usaha pokok kesehatan yang dapat dilaksanakan olh puskesmas sesuia dengan

kemampuan yang ada dari tiap-tiap puskesmas baik dari segi tenaga, fasilitas dan

biaya atau anggaran yang tersedia.

Berdasarkan buku pedoman kerja puskesmas yangterbaru sangat tergatung

kepada faktor tenaga, sarana dan prasarana serta biaya yang tersedia berikut

kemampuan menajemen dari tiap-tiap puskesmas itu adalah :


a. Upaya kesehatan ibu dan anak

b. Upaya keluarga berencana

c. Upaya peningkatan gizi

d. Upaya kesehatan lingkungan

e. Upaya pencengahan dan pemberatasan penyakit menular

f. Upaya pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan

g. Upaya penyuluhan kesehatan

h. Upaya kesehatan sekolah

i. Upaya kesehatan olahraga

j. Upaya perawatan kesehatan masyarakat

k. Upaya kesehatan kerja

l. Upaya kesehatan gigi dan mulut

m. Upaya kesehatan jiwa

n. Upaya kesehatan mata

o. Upaya laboratorium sederhana

p. Upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi

kesehatan

q. Upaya kesehatan usia lanjut

r. Upaya pembinaan pengobatan tradisional

s. Upaya kesehatan masyarakat

t. Dana sehat

Penyelenggaraan 20 kegiatab pokok yang dimaksud adalah sebagai berikut :


a. KIA (kesehatan ibu dan anak )

1) Pengertian

Kesehatan ibu dan anak adalah pemberian pelayanan kesehatan

kepada ibu dan anak yang berorientasi dan berpusat kepada keluarga

yang aman dan bermutu.

2) Tujuan

Menurunkan kematian (mortality ) dan kejadian sakit ( morbility )

dikalangan ibu, kegiatan program ini ditunjukan untuk menjaga

kesehatan ibu selama kehamilan, pada saat bersalin dan saat ibu

menyusui.

Meningkatkanderajat kesehatan anak, melalui pemantauan status gizi

dan pencengahan sedini mungkin berbagai penyakit menular yang bisa

dicegah dengan imunisasi dasar sehingga anak dapat tumbuh kembang

dan berkembang secara optimal.

3) Sasaran

a) Sasaran primer : ibu hamil, ibu menyusui,anak-anak (sampai

dengan 5 tahun )

b) Sasaran sekunder : dukun bersalin, kader kesehatan.

4) Program kegiatan

a) Peningkatan pelayanan kesehatan antenatal disemua fasilitas

pelayanan dengan mutu yang baik serta jangkauan yang setinggi-

tingginya. Dalam penerapannya dikenal dengan 5T .


1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

2) Ukur tekanan darah

3) Pemberin imunisasi Tetanus Toksoid (TT) lengkap

4) Ukur tinggi fundus uteri

5) Pemberian Tablet Zat besi minimal 90 tablet selama

kehamilan

b) Peningkatan pertolongan persalinan yang lebih ditujukkan kepada

peningkatan pertolongan oleh tenaga profesional secara berangsur.

Jenis tenaga tersebut adalah :

1) Tenaga profesional : dokter spesialis kebidanan, dokter umum,

bidan, pembantu bidan ( PKE ), perawat bidan.

2) Dukun bayi yang telah mendaat latihan oleh tenaga kesehatan

yang dinyatakan lulus.

c) Peningkatan deteksi dini resiko tinggi ibu hamil, baik oleh tenaga

kesetahan maupun dimasyarakat oleh kader dan dukun bayi serta

penangganan dan pengamatannya secara terus menerus.

Faktor resiko pada ibu hamil diantaranya adalah :

1) Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun

2) Anak lebih dari 4

3) Jarak persainan terakhir dan kehamilan sekarang kurang 2

tahun

4) Tinggi badan kurang dari 145 cm


5) Berat badan kurang dari38 kg atau lingkar lengan atas kurang

dari 23,5 cm riwayat keluarga menderita penyakit kencing

manis, hipertensi dan riwayat cacat kongenital.

6) Kelainan bentuk tubuh, misalnya kelainan tulang belakang

atau panggul

d) Peningkatan pelayanan neonatal ( bayi berumur kurang dari 1

bulan ) dengan mutu yang baik dan jangkauan yang setinggi-tinggnya.

Resiko tinggi pada neonatal meliputi :

1) BBLR ( berat badan kurang dari 2500 gr )

2) Bayi dengan tetanus neonatorum

3) Bayi baru lahir dengan asfiksia.

4) Bayi dengan ikterus neonatorum ( ikterus > 10 hari )

5) Bayi baru lahir denagn sepsis

6) Bayi lahir dengan berat > 4000 gr

7) Bayi pretem dan postterm

8) Bayi dengan cacat bawaan sedang

9) Bayi lahir dengan persalinan dengan tindakan

e) Memberikan nasehat tentang makanan, mencengah timbulnya

masalah gizi karena kekurangan protein kalori dan memperkenalkan

jenis makan tambahan ( vitamin dan garam yodium ) intergrasi program

PKM dan Gizi.

f) Memberikan pelayanan KB kepada pasangan usia subur (

intergritas program KB ).
b. KB ( keluarga Berencana )

1) Pengertian

KB ( keluarga berencana ) secara umum untuk mengatur banyaknya

jumlah kelainan sehingga bagi ibu maupun bayinya dan bagi ayah serta

keluarga atau masyarakat yang bersangkutan tidak akan menimbulkan

kerugian sebagai akibat dari kelahiran tersebut.

2) Tujuan

Untuk jangka panjang program KB bertujuan menurunkan angka kelahiran

dan meningkatkan kesehatan ibu sehinggaakan berkembang Norma

Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera ( NKBS ).

3) Sasaran

Pasangan usia subur ( PUS ) yang ditetapkan berdasarkan survey PUS

yang dilaksanakan sekali setiap tahun dan pelaksanaannya dikoordinir

oleh PLKB ( Petugas Lapangan KB ) di masing-masing desa.

4) Program kegiatan

a) Mengadakan kursus keluarga berencana untuk para ibu dan calon

ibu yang mengunjungi KIA.

b) Mengadakan kursus keluarga berencana kepada dukun bersalin

yang kemudian akan berkerja sebagai penggerak calon perserta

keluarga berencana.

c) Menagadakan pembicaraan-pembicaraan tentang keluarga

berencana kapan saja ada kesempatan, baik dipuskesmas maupun


sewaktu mengadakan kunjungan rumah,posyandu,pertemuan

dengan kelompok-kelompok masyarakat didusun ( PKK, dasa

wisma ). Termasuk dalam kegiatan penyuluhan ini adalah

memberikan konseling untuk PUS.

d) Menyediakan alat kontrasepsi, memasang IUD, cara-cara

penggunaan pil,kondom dan cara-cara lain dengan memberi

sarannya.

e) Melanjutkan mengamati mereka yang menggunakan sarana

pencengahan kehamilan.

c. Upaya perbaiki Gizi

1) Tujuan

Untuk mempertinggi taraf gizi masyarakat.

2) Kegiatan-kegiatan

a) Mengenali penderita-penderita kekurangan gizi dan mencoba memperbaiki

atau meningkatkan gizi masyarakat.

b) Mempelajari keadaan gizi kepada masyarakat memperkembangkan program

kgiatan gizi.

c) Memberi pendidikan gizi kepada masyarakat dengan secara perorangan

kepada mereka yang membutuhkan, teruatama dalam rangka program KIA

d) Disamping itu puskesmas-puskesmas terutama dalam melaksanakan program-

program berikut :
a. Melaksanakan Program Perbaikan Gizi ( suatu program

Penyuluhan yang mencakup pembangunan masyarakat pendidikan

dan penilaian program )

b. Membagikan makanan tambahan yang mengadung protein dan kalori

kepada anak di bawah 5 tahun dan kepada ibu yang sedang menyusui

c. Membagikan vitamin A pada anak di bawah 5 tahun.

d. Usaha kesehatan lingkungan

1) Pengertian

Kesehatan lingkungan merupakan penerapan prinsip-prinsip kesehatan dalam

perubahan dan penyusunan sifat-sifat fisik, kimia ataua biologis dari lingkungan

untuk kepentingan dan kesejahteraan manusia ( DEPKES RI, 1981).

Kesehatan lingkungan adalah ilmu yang mempelajari dinamika hubungan

interaktif antar kelompok individu, penduduk atau masyarakat disekitar manusia

yang menimbulkan ancaman atau berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat

dan pencengahannya ( Umar Fahmi Acmadi, 1991 )

Dari kedua definis diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa kesehatan

lingkungan adalah merupakan penerapan prinsip-prinsip kesehatan didalam

dinamika hubungan interaksi antar kelompok individu, penduduk atau

masyarakat yang mempelajari dalam hal perubahan dan penyusunan sifat-sifat,

kimia atau biologis dari lingkungan yang berpotensi mengganggu kesehatan

masyarakat untuk kepentingan, kenyamanan dan kesejahteraan manusia.

2) Tujuan
Menanggulangi dan menghilangkan unsur-unsur fisik pada lingkungan, sehingga

faktor lingkungan yang kurang sehat tidak menjadi faktor lingkungan yang

kurang sehat tidak menjadi faktor resiko timbulnya penyakit dimasyarakat.

3) Sasaran

Tempat-tempat umum ( seperti pasar, restoran, tempat ibadah, sumber air minum

penduduk dan pembuangan air limbah dll ). Sasaran yang diperiksa pada tempat-

tempat umum selain lingkungan fisiknya ( Pencemaran air, pembungan sampah

dan limbah lainnya ), juga para pengolah makanan ( food Handler ) diperiksa

kotorannya melalui rektal swab untuk mengetahui adanya carrier penyakit

menular seperti kolera, thypus abdominalis, E- coli dll.

4) Ruang lingkup kegiatan

( menurut Nasrul Effendy, dasar-dasar perkesmas. 1998:164 )

a. Penyediaan air bersih

b. Penyehatan pembuangan kotoran

c. Penyehatan lingkungan perumahan

d. Penyehatan air buangan/ limbah

e. Pengawasan sanitasi tempat umum

f. Penyehatan makanan dan minuman

g. Pelaksanaan peraturan perundangan

(menurut Dr. AA.Gde M. Manajemen Kesehatan, 1999:88 )

a) Memperbaiki sistem pembuangan kotoran manusia

1) Pembuatan dan penyediaan jamban keluarga ( Inpres jaga )


2) Penyuluhan kesehatan lingkungan dilakukan melalui demostrasi pembuatan

jamban keluarga ( kegiatan yang bersifat integratif )

b) Menyediakan air bersih

1) Perlindungan terhadap sumber mata air yang digunakan penduduk.

Misalnya dengan kaporitasi sumur yang tercemar oleh basil cholera.

2) Penyuluhan melalui demonstrasi tentang pembuatan sumur

3) Penyediaan sumur pompa tangan ( seperti dangkal dan dalam ), sarana air

minum lainnya

4) Mengadakan penyuluhan kesehatan tentang air minum sehat

c) Pembuangan sampah

Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan kelompok-kelompok

masyarakat. Masyarakat digerakkan untuk melakukan pembungan sampah yang

baik sehingga sampah tidak lagi mencemari lingkungan pemukiman mereka.

d) Pengawasan terhadap tempat0tempat umum

Pengawasan biasanya dilakukan dari perusahaan-perusahaan penghasil limbah

cair, tempat pengolahan dan penjualan makanan, tempat-tempat umum dan

sanitasi perumahan. Kegiatan ini dikoordinasikan secara lintas sektoral terutama

dengan camat.

( menurut Depkes RI. Pedoman Kerja Puskesmas:I/II/3 )

a. Pembuangan najis

1) Pembuatan dan pemeliharaankakus sehat, oleh petugas puskesmas


2) Pemberian pendidikan kesehatan oleh petugas puskesmas diarahkan

kepada masyarakat

3) Menggugah kebutuhan akan kakus sehat

4) Sumbangan bahan dari penduduk guna membuat kakus

5) Penggunaan kakus sesudah dibikin

6) Pembuangan kakus dengan baik

b. Persediaan air :

1) Perbaikan sumber dan lain-lain air yang sudah ada oleh petugas

puskesmas

2) Pembuatan sumur,sumur boor,saringan air yang baru

3) Pemeliharaan semua bangunan dan fasilitas persediaan air bersih

oleh petugas puskesmas

4) Menyelenggarakan pendidikan kesehatan, yang diarahkan kepada :

a) Menggugah kebutuhan masyarakat akan air bersih, penggunaan

bangunan-bangunan air bersih yang sudah dibut secara terus

menerus

b) Memelihara bangunan-bangunan air bersih dan menjaganya agar

selalu berjalan dengan baik

e. Pemberantasan penyakit menular

1. Definisi
Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan benda hidup seperti

virus, bakteri, ricketsia,jamur,protozoa dan metazoa atau cacing.

Oleh karenannya dapat menular dari satu penderita ke orang lain yang peka.

Penyakit menular tertentu, berdasarkan peraturan perlu di laporkan /terkena

wajib lapor, misalnya hepatitis, cholera, thypus dan lain-lainnya. Hal ini

dilakukan untuk kerperluan pengedalian, isolasi, pembratasan, pencengahan

epidemi, sanitasi transportasi dan lain-lainnya.

Pengendalian penyakit menular ini dimungkinkan karena orang mengetahui

antara lain berbagai cara penularan. Cara penularan dapat terjadi secara

langsung, yaitu kontak langsung antara penderita dengan orang yang peka,

ataupun secara tidak langsung, yaitu, lewat suatu media seperti air,

makanan,udara,tanah,pakaian,serangga tangan dll.

Untuk kepentingan pemberantasan yang mengenakan strategi menghindari

cara trasmisi penyakit, maka sering kali di kelompokkan atas dasar

yenyebab.Hal ini sangat penting untukmencegah menjalarnya penyakit dari

suatu daerahke daerah lain.Disinilah pentingnya peran kesehatan

lingkungan,yakni mencegah penyebarnya penyakit lewat

lingkungan.Adapun pengelompokkan tersebut adalah sbb:

a) Penyakit bawaan air dan makanan (water and food-borne diseases)

b) Penyakit bawaan udara (air-borne diseases)

c) Penyakit bawaan tanah,dan

d) Penyakit bawaan Vektor (vektor-borne diseases)

2. Tujuan
a) Untuk menemukan kasus penyakit menular sedini mungkin dan mengurangi

berbagai faktor resiko lingkungan masyarakat yang memudahkan terjadinya

penyebaran suatu penyakit menular.

(AA.Gde M.Manajemen kesehatan.1999 : 86)

b) Untuk mengurangi insiden/kejadian peristiwa sakit menular sampai tingkat

yang serendah-rendahnya.

c) Untuk mencegah n menahan /membatasiepidemi.(Depkes RI)

3. Saranan

a) Saranan primer

Ibu hamil,dan anak-anak sekolah untuk kegiatan imunisasi

b) Sasaran sekunder

Lingkungan pemukiman masyarakat, untuk pemberantasan penyakit menular

tertentu ( penyakit kelamin ) kelompok-kelompok tertentu masyarakat yang

berperilaku resti.

4. Ruang lingkup kegiatan

( menurut Nasrul Effendy.Perkesmas.1998:165 )

a) Mengumpulkan dan menganalisa data penyakit

b) Melaporkan kasus penyakit menular

c) Menyelidiki di lapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan yang

masuk, untuk menemukan kasus-kasus yang baru dan untuk mengetahui

sumber penularan.
d) Tindakan permulaan untuk menahan penularan penyakit.

e) Menyebuhkan penderita, hingga ia tidak lagi menjadi sumber infeksi.

f) Pemberian imunisasi

g) Pemberantasan vektor

h) Pendidikan kesehatan kepada masyarakat

(menurut AA.gde M. Manajemen kesehatan.1999:86 )

a) Surveilance epidemiologi untuk menemukan kasus penyakit menular sedini

mungkin. Kegiatannya ada dua jenis : Active Case Detection ( ACD ) dan

Passive Case Detection ( PCD ).kegiatannya meliputi pengembangan sistem

pencatatan dan pelaporan rutin, sistem pencatatan dan pelaporan didaerah

sentinel, survei khusus untuk penyakit menular tertentu dan investigasi kasus

kalau terjadi ledakan penyakit menular dalam bentuk kejadian luar biasa ( out

break )

b) Imunisasi : kegiatan ini dilakukan untuk memberikan perlindungan kepada

kelompok-kelompok masyarakat sehingga dapat mencengah terjadi penularan

penyakit seperti TBC, Tetanus, Difteri, Batuk rejan ( Pertusis ), polioMyelitis,

Campak, dan Hepatitis B. Imunisasi dasar ini dibuatkan jadwalnya

dipuskesmas yang mulai diberikan segera setelah bayi lahir ( seperti Hepatitis

B dan BCG di berikan langsung ditempat ibu bersalin ). Ibu hamil diberikan

Tetanus Toxoid ( TT ) untuk mencengah tetanus neonatorum. Frekuensi

pemberiannya dipuskesmas adalah sebagai berikut : BCG (1X ), DPT ( 3X ),

POLIO ( 3-4X ), CAMPAK ( 1X ), DAN HEPATITIS ( 3X ) diberikan kepada


umur bayi umur 0-1 bulan. BCG untuk wilayah perkotaan diberikan setlah

bayi lahir diklinik atau rumah sakit bersalin sebelum bayi terpapar dengan

lingkungan sosialnya dirumah. Untuk booster. Imunisasi juga dberikan kepada

anak sekolah dasar ( BCG dan DT )

c) Pemberantasan Vektor : Dilakukan dengan penyemprotan menggunakan

insektisida ( seperti DDT, ICON ), Fogging dan abatisasi untuk DHF ; oiling,

drynage genanganair dan perbaikan sistem pembuangan sampah untuk

pemberantasan malaria. Kegiatan untuk eradikasi vektor belum tersedia

akibatnya, faktor resiko penularan penyakit yang bersumber dari binatang (

vektor ) tetap tinggi karena masih tinggi populasi vektor jenis anopeles untuk

malaria dan filariasis.

f. Pendidikan Kesehatan Masyarakat

1 Pengertian

Ada beberapa definisi tentang pendidikan kesehatan masyarakat atau

penyuluhan kesehatan masyarakat ( Dasar-dasar keperawatan kesehatan

masyarakat, jilid 2, 1997 : 232 ) diantaranya :

a) Azrul Anwar

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan

cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan sehingga masyarakat

tidak saja sadar, tahu, dan mengerti tetapi juga mau dan bisa melakukan

suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan.

b) Departemen Kesehatan
Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan

yang berdasarkan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai tujuan

individu,keluarga,kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin

hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan apa yang bisa dilakukan, secara

perseorangan maupun secara kelompok dan meminta peertolongan bila

perlu.

c) Wood

Pendidikan kesehatan adalah sejumlh pengalaman yang berpengaruh secara

mengentungkan terhadap kebiasaan, sikap dan pengetahuan yang ada hitungannya

dengan kesehatan perseorangan, masyarakat dan bangsa.

d) Steward

Pendididkan kesehatan adalah unsur program kesehatan dan kedokteran yang

didalamnya terkandung rencana rencana untuk merubah perilaku untuk

perseorangan dan masyarakat dengan tujuan untuk membantu tercapainya

program pengobatan reabilitasi, pencengahan penyakit dan peningkatan

kesehatan.

e) Grout

Pendidikan kesehatan adalah uapaya menterjemahkan yang telah diketahui

tentang kesehatan kedalam prilaku yang diinginkan dari perseorangan ataupun

masyarakat melalui proses pendidikan.

f) Nyswander
Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri manusia yang ada

hubungannya dengan tercapainnya tujuan kesehatan perseorangan dan

masyarakat.

2 Tujuan

a) Tercapainya perubahan prilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam

membina dan memelihara prilaku sehat dan lingkungan sehat serta

berperan aktif dalam upaya mewujudkan kesehatan yang optimal

b) Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga,kelompok,dan

masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental, dan

sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.

c) Untuk menimbulkan nilai kesadaran penduduk akan nilai kesehatan.

d) Untuk meningkatkan perkembangan puskesmas dan penggunaannya

sebagai lembanga yang memberikan pelayanan kesehatan dan sebagai

sumber penerangan dan pendidikan kesehatan

e) Mampu membantu orang-orang dan masyarakat pada umumnya dalam

menjaga kesehatan mereka pada tingkat sebaik-baiknya. Termasuk hal ini

adalah penerimaan paham kebersihan sebagai perilaku kehidupan dan

paham keluarga kecil serta penjarangan kelahiran sebagai hal yang wajar,

dengan demikina tingkat kesehatan, ekonomi dan kesejahteraan sosial dari

lingkungan mereka sendiri dan masyarakat akan naik.

f) Untuk meningkatkan pengembangan dan pendaya gunaan pusat kesehatan

masyarakat

1) Suatu lembanga yang memberikan pelayanan kesehatan pokok


2) Suatu sumber penerangan dan pendidikan kesehatan

g) Untuk membantu masyarakat agar mampu dan mau menjalankan tindakan

sendiri guna kepentingan kesehatannya, baik secara perseoranagan maupun

secara kelompok, sehingga :

1) Dapat mewujudkan dan memelihara derajat kesehatan perseorangan

dan masyrakat yang setinggi-tingginya.

2) Kebersihan dan hidup sehat dapat diterima sebagai pola tata cara hidup.

3) Berkeluarga kecil dapat diterima sebagai pola kehidupan yang wajar,

yang berarti penjarangan kehamilan, dan dengan demikian memberikan

sumbangan terhadap pembangunan kesehatan serta pembangunan

ekonomi dan kesejahteraan keluarga sendiri dan masyarakat secara

keseluruhan.

1. Sasaran

Sasaran kesehatan meliputi :

a) Individu

Individu yang mempunyai masalah kepeawatan dan kesehatan

yang akan dilakukandi Rumah Sakit, klinik, puskesmas, rumah

bersalin, posyandu, keluarga binaan dan masyarakat binaan.

b) Keluarga

Keluarga binaan yang mempunyai masalah keperawatan dan

kesehatan yang tergolong dalam keluarga-keluarga resiko tinggi,

diantaranya :

1) Angggota keluarga yang menderita penyakit menular


2) Keluarga-keluarga dengan kondisi sosial ekonomi dan

pendidikan yang redah

3) Keluarga-keluarga dengan masalah sanitasi lingkungan yang

buruk

4) Keluarga-keluarga dengan kondisi gizi yang buruk

5) Keluarga-keluarga dengan jumlah anggota keluarga yang

banyak diluar kemampuan kapasitas keluarga.

c) Kelompok

Kelompok-kelompok khusus yang menjdi sasaran dalam

penyuluhan kesehatan masyarakat diantaranya :

1) Kelompok ibu hamil

2) Kelompok-kelompok ibu yang memiliki balita

3) Kelompok pasangan usia subur dengan resiko tinggi kebidanan

4) Kelompok-kelompok masyarakat yang rawan masalah

kesehatan diantaranya :

a) Kelompok usia lanjut

b) Keompok wanita tunasusila

c) Kelompok anak remaja yang terlibat dalam

penyalahgunaan narkotika

5) Kelompok-kelompok yang ada di berbagai institusi pelayanan

kesehatan seperti :

a) Masyarakat sekolah

b) Pekerja-pekerja dalam perusahaan


D Masyarakat

1) Masyarakat yang menjadi sasaran penyuluhan kesehatan adalah

2) Masyarakat bina puskesmas

3) Masyarakat nelayan

4) Masyarakat pedesaan

5) Masyarakat yang datang keinstitusi pelayanan kesehatan seperti

puskesmas, posyandu yang diberikan penyuluhan kesehatan secara

massal

6) Masyarakat luas yang terkena masalah kesehatan seperti wabah DHF,

muntah berak dan sebagainya.

4. Ruang lingkup kegiatan

a) kegiatan penyuluhan dilakukan secara berkala untuk kelompok-kelompok

masyarakat diwilayah kerja puskesmas. Penyuluhan dilakukan tidak saja dengan

ceramah karena kurang efektif tetapi juga dengan menggunakan alat peraga

seperti mencampur oralit yang benar, proyek percontohan (rumah sehat)

pemutaran film tentang kependudukan atau KB dan kesehatan.

b) kegiatan penyuluhan dilaksanakan secara integratif dengan semua usaha pokok

puskesmas karena semua program memerlukan komponen kegiatan penyuluhan

untuk kelompok-kelompok sasaran program.


d) penyuluhan kesehatan masyarakat (PKM) sebaiknya merupakan kegiatan rutin

dilakukan oleh staf, jangan hanya dilaksanakan pada saat timbulnya KLB penyakit

menular, karena kegiatan PKM adalah kegiatan penunjang pertama untuk

suksesnya kegiatan program puskesmas, kegiatan puskesmas sebaiknya

dilaksanakan dengan kelompok-kelompok masyarakat (PKK: kelompok dasa

wisma, peserta KB, kelompok remaja,dll.) dan pimpinan formal masyarakat

(kepala kampung, kepala dusun, tokoh agama, tokoh masyarakat,dan dsb).

g. Pengobatan Termasuk Pelayanan Darurat Karena Kecelakaan

1. Kebijaksanaan

Untuk memberikan pengobatan dan perawatan pada tingkat yang setinggi-tingginya

kepada semua orang yang memerlukan.

2. Tujuan

Untuk dapat membuat diagnose yang dini, memberikan pengobatan, membatasi

ketidakmampuan, mengadakan rehabilitasi dan meringankan penderitaan.

3. Kegiatan

a) Memberi pengobatan dan perawatan kepada penderita-penderita yang dirawat dan

berobat jalan di puskesmas.

b) Mengirimkan penderita untuk pelayanan lain-lain yang diperlukan.

h. Usaha Kesehatan Sekolah

1. Definisi

a) Departemen pendidikan dan Kebudayaan


Usaha Kesehatan Sekolah adalah upaya pembinaan dan pengembangan kebiasaan

hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan

pelayanan kesahatan di sekolah, perguruan agama serta usaha-usaha yang dilakukan

dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesahatan di lingkungan sekolah.

b) Departemen Kesehatan

Usaha Kesehatan Sekolah adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di

sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran

utama.

c) Azrul Anwar

Usaha Kesehatan Sekolah adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang menjadi

beban tugas puskesmas yang ditujukan kepada sekolah-sekolah dengan anak beserta

lingkungan hidupnya, dalam rangka mencapai keadaan kesehatan anak sebaik-

baiknya dan sekaligus meningkatkan prestasi belajar anak sekolah setinggi-tingginya.

2. Tujuan

a) Tujuan umum

Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan serta menciptakan

lingkungan sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang

harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.

b) Tujuan khusus
Untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan yang

mencakup :

1) Menurunkan angka kesakitan anak sekolah.

2) Meningkatkan kesehatan peserta didik baik fisik, mental maupun social.

3) Agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk

melaksanakan prisip-prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam usha

meningkatkan kesehatan di sekolah.

4) Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada anak sekolah.

5) Meningkatkan daya tangkal dan daya hayal terhadap pengaruh buruk narkotika,

rokok, alcohol dan obat-obatan berbahaya.

3. Sasaran usaha Kesehatan Sekolah

a) Sasaran pelayanan UKS adalah seluruh peserta didik dari tingkat pendidikan :

1) Sekolah taman kanak-kanak.

2) Pendidikan dasar.

3) Pendidikan menengah

4) .pendidikan agama

5) Pendidikan kejurusan.

6) Pendidikan khusus.

Untuk sekolah dasar UKS diprioritaskan pada kelas I, III, dan VI. Alasannya adalah :

Kelas I, merupakan fase penyesuaian dalam lingkungan sekolah yang baru dan lepas dari

pengawasan orang tua, kemungkinan kontak dengan berbagai penyebab penyakit lebih

bessar karena ketidaktahuan dan ketidakmengertian tentang kesehatan. Di samping itu

kelas I adalah saat yang baik untuk diberikan imunisasi ulang.


Kelas III, dilaksanakan di kelas tiga untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS di kelas

satu dahulu dan langkah-langkahselanjutnya yang akan dilakukan dalam program

pembinaan UKS.

Kelas VI, dalam rangka mempersiapkan kesehatan peserta didik ke jenjang pendidikan

selanjutnya, sehingga memerlukan pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan yang cukup.

b) Sasaran Pembina

1) Peserta didik

2) Pembina UKS ( teknis dan non teknis ).

3) Sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan.

4) Lingkungan sekolah.

4. Ruang Lingkup kegiatan

Kegiatan UKS disebut dengan Trias UKS, yang terdiri dari :

a) Pendidikan kesehatan.

b) Pelayanan kesehatan.

c) Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat.

Dengan demikian Trias UKS merupakan perpaduan antara upaya pendidikan

denagan upaya pelayanan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan upaya pendidikan

kesehatan yang dilaksanakan sesuai kurikulum sekolah. Pelayanan kesehatan merupakan

upaya kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didk agar dapat tumbuh

dan berkembang secara sehat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas

belajar dan prestasi belajar. Sedangkan pembinaan lingkungan sekolah yang sehat
merupakan gabungan antara upaya pendidikan dan upaya kesehatan untuk dapat

diterapkan dalam lingkungan sekolah dan kehidupan sehari-hari peserta didik.

5. Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah

Nemir mengelompokkan UKS menjadi 3 pokok, yaitu :

a) Pendidikan kesehatan di sekolah

1) Kegiatan intrakulikuler, maksudnya adalah pendidikan kesehatan

merupakan bagian dari kurikulum sekolah, dapat berupa mata pelajaran

yang berdiri sendiri seperti mata pelajaran ilmu kesehatan atau disisipkan

dalam ilmu-ilmu lain seperti olahraga dan kesehatan, ilmu pengetahuan

alam dan sebagainya.

2) Kegiatan Ekstrakulikuler, maksudnya adalah pendidikan kesehatan di

masukkan dalam kegiatan ekstrakulikuler dalam rangka menanamkan

prilaku sehat peserta didik.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dapat berupa penyuluhan kesehatan

dari petugas puskesmas yang berkaitan dengan :

(a) Hygiene personal yang meliputi pemeliharaan gigi dan mulut,

kebersihan kulit dan kuku, mata, telinga dan sebagainya.

(b) Lomba poster sehat

(c) Perlombaan kebersihan kelas, dan sebagainya.

b) Pemeliharaan Kesehatan Sekolah

Pemeliharaan kesehatan sekolah, dimaksudkan untuk memelihara, meningkatkan

dan menemukan secara dini gangguan kesehatan yang mungkin terjadi terhadap

peserta pendidik dan gurunya.


Lingkungan kehidupan sekolah yang sehat mencakup :

(1) Lingkungan fisik, dengan kegiatan yang dilakukan termasuk :

(a) Pengawasan terhadap sumber air bersih, sampah, air limbah, tempat

pembuangan tinja, dan kebersihan lingkungan sekolah.

(b) Pengawasan kantin sekolah.

(c) Pengawasan bangunan sekolah yang sehat.

(d) Pengawasan binatang serangga dan pengerat yang ada di lingkungan

sekolah.

(e) Pengawasan terhadap pencemaran lingkungan tanah, air dan udaradi

sekitar sekolah.

(2) Lingkungan spikis dengan kegiatan-kegiatan yang di lakukan meliputi :

(a) Memberikan perhatian terhadap perkembangan peserta didik.

(b) Memberikan perhatian khusus terhadap anak didik yang bermasalah.

(c) Membina hubungan kejiwaan antara guru dengan peserta didik.

(3) Lingkungan social dengan kegiatan yang meliputi :

(a) Membina hubungan yang harmonis antara guru dengan guru.

(b) Membina hubungan yang harmonis antara guru dengan peserta didik.

(c) Membina hubungan yang harmonis antara peserta didik dengan peserta

didik lainnya.

(d) Membina hubungan yang haarmonis antara guru murid dan karyawan

sekolah, serta masyarakat sekolah.

i. Perawatan Kesehatan Masyarakat


1) Pengertian

a) Menurut Undang-Undang RI No 23 Tahun 1992 BAB I Pasal 1 Tentang

Kesehatan.

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari bidan, jiwa dan social yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social ekonomis.

b) Menurut Windslow Ilmu kesehatan masyarakat adalah suatu ilmu dan seni

yang bertujuan untuk :

(1) Mencegah timbulnya penyakit

(2) Memperpanjang umur

(3) Meningkatkan nilai kesehatan fisik dan mental melalui usaha-usaha

kesehatan masyarakat yang terorganisasi

(4) Memperbaiki kesehatan lingkungan

(5) Pemberantasan penyakit-penyakit infeksi pada masyarakat

(6) Mendidik masyarakat dalam prinsip-prinsip kesehatan perorangan

(7) Mengkoordinasi tenaga-tenaga kesehatan agar mereka dapat melakukan

pengobatan dengan sebaik-baiknya

(8) Pengembangan usaha-usaha masyarakat agar dapat mencapai tingkat

hidup yang setinggi-tinginya sehingga dapat memperbaiki dan memelihara

kesehatannya.

c) Menurut Depkes RI

Puskesmas adalah suatu bidang dalam keperawatan kesehatan yang

merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan

dukungan peran serta aktif masyarakat, serta mengutamakan pelayanan


promotif, preventif, secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan

kuratif dan rehabilitative secara menyuluruh dan terpadu, ditujukan kepada

individu, masyarakat, kelompok dan masyarakat sebagai satu kesatuan yang

utuh, melaui proses keperwatan untuk menigkatkan fungsi kehidupan manusia

secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya.

2) Tujuan

Tujuan kesehatan masyarakat adalah baik dalam bidang promotif, prventif,

kuratif, dan rehabilitative adalah agar setiap warga masyarakat dapat mencapai

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya baik fisik, mental, social

serta diharapkan berumur panjang.

a) Tujuan umum

Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah

keperawatan kesahatan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang

optimal.

b) Tujuan khusus

(1) Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat

(2) Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus dan

masyarakat untuk melaksanakan keperawatan dasar dalam rangka

mengatasi masalah kesehatan

(3) Tertanganinya keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan

pelayanan keperawatan

(4) Tertanganinya kelompok khusus atau panti yang memerlukan pembinaan

dan pelayanan keperwatan


(5) Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan tindakan khusus dan

pelayanan keperawatan

(6) Tertanganinya kasus-kasus resiko tinggi yang memerlukan pelayanan

keperwatan di Puskesmas dan di rumah.

3) Ruang Lingkup Kegiatan

a) Kegiatan perkesmas di puskesmas dapat digolongkan menjadi :

(1) Kegiatan di dalam Gedung Puskesmas

Merupakan pelayanan keperwatan kesehatan masyarakat dilakukan baik

di ruang rawat jalan puskesmas atau di puskesmas pembantu dan ruang

rawat inap puskesmas terhadap sasaran. Dalam hal ini termasuk

pemeliharaan ruangan peralatan-peralatan dan lingkungannya.

(2) Kegiatan di luar Gedung Puskesmas

Merupakan kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang

dilakukan di luar gedung puskesmas terhadap semua sasaran baik yang

berada di dalam suatu institusi maupun di luar institusi.

Kegiatan di luar Gedung Puskesmas meliputi :

(a) Pembinaan kesehatan terhadap sasaran perkesmas di dalam wilayah

kerja puskesmas melalui daerah binaan keperwatan.

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan, maka perlu di cakup

masyarakat didalam wilayah kerja puskesmas, terutama masyarakat

yang harus mendapat pelayanan kesehatan, yaitu masyarakat yang

termasuk golongan rawan baik rawan karena keterbatasan

kemampuannya dalam menjangkau pelayanan kesehatan maupun


rawan karena masalah kesehatannya. Dengan menjangkau desa di

dalam wilayah kerja puskesmas maka akan dapat diseleksi individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat yang memerlukan pelayanan

essensial dan berkesinambungan.

(b) Pembinaan terhadap kesehatan kelompok khusus

Merupakan pelayanan keperawatan kepada kelompok masyarakat baik

kelompok yang terkait dalam suatu institusi maupun kelompok non

institusi

(c) Pembinaan kesehatan pada keluarga rawan

Merupakan pemberian pelayanan keperawatan kepada keluarga rawan

sesuai criteria yang telah disebut terdahulu

(d) Pelayanan keperawatan tindak lanjut di rumah termasuk pembinaan

terhadap keluarganya, sehingga kesinambungan pelayanan kesehatan

di puskesmas atau rumah sakit atau institusi sasaran kesehatan lain

dapat terlaksana

(e) Pelayanan keperawatan terhadap kasus resiko tinggi di rumah

termasuk pembinaan terhadap keluarganya.

b) Ruang lingkup kegiatan kesehatan masyarakat meliputi usaha-usaha :

(1) Promotif (peningkatan kesehatan)

Merupakan usaha yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan yang

meliputi usaha-usaha,peningkatan Gizi, pemeliharaan kesehatan

perseorangan, pemeliharaan kesehatan lingkungan, olah raga secara


teratur, istirahat yang cukup, dan reaksi sehingga seseorang dapat

mencapai tingkat kesehatan yang optimal.

(2) Preventif (pencegehan penyakit)

Adalah usaha yang ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit melalui

usaha-usaha pemberian imunisasi pada bayi dan anak, ibu hamil,

pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi penyakit secara

dini.

(3) Kuratif (pengobatan)

Adalah usaha yang ditujukan rehadap orang sakit untuk dapat di obati

secara tepat dan adekuat sehingga dalam waktu singkat dapat di pulihkan

kesehatannya.

(4) Rehabilitative (pemulihan kesehatan)

Adalah usaha yang ditujukan terhadap penderita yang baru pulih dari

penyakit yang di deritanya. Usaha pemulihan ini ditujukan untuk

memperbaiki kelemahan-kelemahan fisik, mental, mental, dan social

pasien sebagai akibat dari penyakit yang dideritanya melalui latihan-

latihan yang telah terprogram dan dapat pula dilakukan melalui latihan

fisioterapi.

4) Sasaran

a) Sasaran perkesmas

Sasaran perkesmas adalah individu, keluarga, kelompok, masyarakat yang

mempunyai masalah kesehatan akibat factor ketidaktahuan, ketidakmampuan

dalam menyelesaikan kesehatannya.


(1) Individu

(a) Yang mempunyai masalah kesehatan dan termasuk dalam golongan

rawan (vulnerable group)

(b) Sasaran individu dapat merupakan titik awal (entry point) untuk

pembinaan keluarga

(2) Keluarga

(a) Keluarga rawan yaitu keluarga yang rentan terhadap kemungkinan

timbulnya masalah kesehatan dan keluarga yang mempunyai individu

bermasalah.

(b) Prioritas pelayanan puskesmas dan keluarga yang belum

memanfaatkan pelayanan kesehatan.

(3) Kelompok

(a) Kelompok rawan yang rentan terhadap masalah kesehatan.

(b) Prioritas pelayanan puskesmas :

- Kelompok rawan yang terikat dalam institusi contoh : panti,

rutan atau lapas, pondok pesantren, lokalisasi WTS dll.

- Kelompok rawan yang tidak terikat institusi contoh : karang

wreda, karang balita, KPKIA, kelompok pekerja informal,

perkumpulan penyandang penyakit tertentu seperti : jantung,

asma, kelompok remaja dll.

(4) Masyarakat
(a) Masyarakat dalam wilayah tertentu yang mempunyai masalah

kesehatan atau rentan terhadap kemungkinan timbulnya masalah

keperawatan.

(b) Prioritas pelayanan puskesmas pada :

- Masyarakat di daerah endemis suatu penyakit, misalnya :

endemis malaria, filariasis, DHF, diare dll.

- Masyarakat di daerah dengan keadaan lingkungan kehidupan

buruk misalnya : daerah kumuh perkotaan.

- Masyarakat didaerah yang mempunyai masalah kesehatan

menonjol dibandingkan dengan daerah sekitarnya, misalnya :

daerah dengan AKB tinggi.

- Masyarakat di daerah yang mempunyai kesenjangan pelayanan

kesehatan lebih tinggi didaerah sekitarnya, misalnya cakupan

ANC rendah, cakupan imunisasi rendah dll.

- Masyarakat didaerah pemukiman baru, yang diperkirakan akan

mengalami hambatan dalam melaksanakan adaptasi

kehidupannya, seperti : masyarakat di daerah transmigrasi,

pemukiman kembali, masyarakat terasing dll.

Sasaran tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan dipandang dari berbagai aspek

kehidupan yaitu : aspek fisik ( biologis), kejiwaan (psikologis), kemasyarakatan (social), budaya

(cultural), dan keyakinan (spiritual) dan bukan hanya sebagai obyek pelayanan tetapi sekaligus

sebagai subjek dan patner aktif.

j. Kesehatan Ggi dan Mulut


1) Kebijaksanaan

(a) Bersifat menyeluruh mencakup pencegahan, pengobatan dan pendidikan yang perlu.

(b) Di integrasikan dalam kegiatan kegiatan kesehatan umum.

(c) Prioritas diberikan kepada :

(1) Pemeliharaan gigi untuk anak anak dan para ibu hamil.

(2) Perawatan gigi darurat.

2) Tujuan

Untuk mencapai tingkat kesehatan gigi masyarakat setinggi tingginya dengan :

a) Mempertinggi kesadaran dan penghargaan masyarakat umum terrhadap pentingnya

kesehatan gigi.

b) Menghilangkan atau mengurangi bahaya bahaya terhadap kesehatan gigi.

c) Mengurangi akibat dari bahaya bahaya itu.

3) Kegiatan

a) Merencanakan, melaksanakan dan menilai program kesehatan gigi.

b) Meningkatkan kesadaran kesehatan gigi masyarakat umum.

c) Memberikan perawatan gigi secara tiap tahun bertingkat kepada anak anak sekolah

yang memerlukannya, sesudah ditemukan dalam pemeriksaan dan memberikan

flourida kepada semua anak yang masuk program.

d) Memberikan perawatan gigi kepada ibu hamil yang dikirimkan BKIA.

k. Kesehatan jiwa

1) Pengertian

Kesehatan jiwa adalah suatu keadaan yang memungkinkan perkembangan seorang secara

baik mengenai fisiknya, emosinya dan inteleknya hingga ia dapat bergaul sebaik
baiknya dengan orang orang lain dalam masyarakat. Masyarakat yang baik adalah yang

memungkinkan anggotanya berkembang seperti tesebut diatas dan menjamin

perkembangan usaha kesehantan jiwa diintegrasikan dalam pelayanan kesehatan yang

diberikan oleh puskesmas.

2) Tujuan

Untuk mencapai tingkat kesehatan jiwa setinggi tingginya dalam masyarakat.

3) Kegiatan

Dalam 4 tahun terakhir ini pada 5 puskesmas di Jakarta diadakan konsultasi ahli psikiatri

dan kini direncanakan untuk meluaskan program ini diseluruh jawa dan Bali. Dalam

program ini konsultasi ahli psikiatri dan melatih para petugas puskesmas melakukan

kegiatan kegiatan seperti berikut :

a) Mengenali penderita yang memerlukan bantuan psikiatrik, memberikan pertolongan

psikiatrik pertama dan merencanakan pengobatannya atau mengurus pengirimannya

apabila perlu.

b) Memberikan pendidikan kesehatan kepada penduduk tentang kesehatan jiwa dalam

penerapannya dengan baik.

c) Memberikan perawatan lanjutan dan bantuan penderita yang kembali dalam

masyarakat sesudah di Rumah Sakit Jiwa.

l. Kesehatan Mata

1) Upaya kesehatan mata, pencegahan kesehatan dasar yang terpadu dengan kegiatan pokok

lainnya.

2) Upaya kesehatan mata :

a) Anamnesa.
b) Pemeriksaan virus dari luar mata, tes tekanan bila mata tes saluran air mata, tes

lapang pandang, funduscopi, dan pemeriksaan laboratorium.

c) Pengobatan dan pemberian kaca mata.

d) Operasi katarak dan glaucoma akut yang dilakukan oleh tim rujukan Rumah Sakit.

e) Perawatan post opersi katarak dan glaucoma akut.

f) Merujuk kasus yang tidak dapat diatasi.

g) Pemberian protesa mata.

m. Kesehatan Olah Raga

1) Tujuan

a) Mengembangkan kemampuan organ tubuh yang menandai untuk

melakukan kegiatan sehari-hari dengan terampil dan murah.

b) Memperoleh kesehatan dan kegembiraan.

C) Memperoleh teman baru.

d) Memperoleh latihan yang teratur.

e) Memperbaiki kepercayaan diri.

g) Memahami orang lain.

h) Membentuk kebiasaan menggunakan sebagian waktu untuk melakukan

kegiatan jasmani yang menyenangkan.

i) Memelihara kesehatan dan kondisi jasmani yang baik.


j) Memperoleh sukses.

k) Memiliki kemampuan bergerak secara bebas dan terkontrol.

l) Memberikan persiapan vokalisasional.

m) Memahami azas mekanika gerak dan pengaruh latihan terhadap tubuh.

n) Mengembangkan kualitas mental yang positif.

o) Mengembangkan keterampilan dalam berbagai cabang olahraga.

p) Mengembangkan aktifitas yang dapat dilakukan otau dilanjutkan diluar

sekolah.

q) Mengembangkan emosi yang stabil.

r) Mengembangkan kemampuan bergaul dan kerja sama.

s) Mengembangkan realisasi diri.

t) Memelihara berat badan yang ideal.

u) Mengembangkan dan memelihara fungsi jasmani yanng baik.

v) Mengembangkan sportifitas.

w) Memelihara referensi fisiologis pada tingkat optimal.

x) Mengembangkan kemampuan memimpin.

n) Pembinaan Pengobatan Tradisional


1) Melestarikan bahan-bahan tanaman yang dapat digunakan untuk pengobatan

Tradisional.

2) Melakukan pembinaan terhadap cara-cara pengobatan Tradisional.

o) Kesehatan Kerja

1) Definisi

a) Hygiene Perusahaan

Adalah spesialisasi dalam ilmu hygiene beserta perakteknya

Dengan mengadakan penelitian kepada faktor-faktor penyebab penyakit

kualitatif dalam lingkungan kerja dan perusahaan melalui pengukuran yang

hasilnya dipergunakan untuk dasar tindakan korektif kepada lingkungan

perusahaan dengan menitik beratkan kepada tindakan pencegahan, agar

pekerjaan dan masyarakat disekitar perusahaan terhindar dari bahaya akibat

kerja serta dimungkinkan meningkatkan derajat kesehatan setinggi-tingginya.

b) Kesehatan Kerja
Adalah spesialisasi ilmu kesehatan/kedokteran beserta yang praktiknya yang

bertujuan agar pekerja/masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-

tingginya, baik fisik, mental ataupun sosial engan usaha-usaha preventif dan

kuratif, terhadap penyakit -penyakit / gangguan - gangguan kesehatan yang

diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-

penyakit umum.

c) Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja ( Hyperkes )

Adalah bagian dari usaha kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada

masyarakat pekerja, masyarakat sekitar perusahaan dan masyarakat umum yang

terjadi konsumen dari hasi l produksi perusahaan tersebut sehingga dapat terhindar

dari penyakit-penyakit/gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan pekerjaan dan

lingkungan pakerjaan, dan dapat meningkatkan derajat kesehatan.

2) Tujuan

a) Tujuan Umum

Meningkatkan derajat kesehatan pekerja agar diperoleh tenaga kerja yang sehat

dan produktif.

b) Tujuan Khusus

(1) Agar masyarakat pekerja dapat mencapai keadaan kesehatan yang

sebaik-baiknya baik fisik, mental maupun sosial.


(2) Agar masyarakat sekitar perusahaan terlindung dari bahaya pencemaran

perusahaan.

(3) Agar hasil produksi perusahaan tidak membahayakan masyarakat

konsumen.

(4) Untuk meningkatkan efisiensi produktivitas sehingga meningkatkan

produksi perusahaan.

3) Sasaran Kesehatan Kerja

Sasarannya adalah Manusia dan sifatnya Medis.

4) Kegiatan-kegiatan Hygiene Perusahaan dan kesehatan kerja

a) Pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit dan kecelakaan -

kecelakaan akibat kerja.

b) Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan kerja.

c) Perawatan dan mempertinggi efisiensi dan daya produktivitas tenaga kerja.

d) Pemberantasan.

e) Meningkatkan kegairahan dan kenikmatan kerja.

f) Perlindungan masyarakat sekitar perusahaan dari bahaya-bahaya pencemaran yang

berasal dari perusahaan.

g) Perlindungan masyarakat luas dari bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan


h) Pemeliharaan dan peningkatan hygiene dan sanitasi perusahaan seperti

kebersihan, pembuangan limbah, sumber air bersih dan sebagainya.

5) Tingkat-tingkat pencegahan Gangguan Kesehatan dan Kecelakaan akibat Kerja.

a) Peningkatan Kesehatan (Health promosion)

(1) Pendidikan kesehatan kepada pekerja.

(2) Peningkatan dan perbaikan gizi pekerja.

(3) Perkembagan kejiwaan pekerja yang sehat.

(4) Rekreasi bagi pekerja.

(5) Penyedian tempat dan lingkungan pekerjaa yang sehat.

(6) Pemeriksaan sebelum kerja.

(7) Perhatian terhadap faktor-faktor keturunan.

b) Perlindungan khusus

(1) Pemberian imunisasi.

(2) Hygiene kerja yang baik.

(3) Sanitasi lingkungan kerja yang sehat.


(4) Perlindungan diri terhadap bahaya-bahaya pekerjaan.

(5) Pengendalian bahaya akibat karja agar dalam keadaan aman.

(6) Perlindungan terhadap faktor karsinogen.

(7) Menghindari sebab-sebab alergi.

(8) Perserasian manusia ( pekerjaan) dengan mesin.

c) Diagosis Dini Pengobatan yang tetap ( Early Diagnosis and Promptretment)

(1) Mencari tenaga kerja baik perorangan atau kelompok terhadap gangguan

penyakit tertentu.

(2) General ceck up secara teratur terhadap pekerjaan dengan tujuan:

(a) Mengobati dan mencegah proses penyakit.

(b) Mencegah penularan penyakit.

(c) Mencegah komplikasi.

(3) Penyaringan

d) pencegahan kecacatan ( Disability Limittion )

(1) Pengobatan yang adekuat un tuk mencegah dan menghentikan proses penyakit.

(2) Perawatan yang baik.

(3) Penyedian fasilitas untuk membatasi kecacatan dan m encegah kematian.

e) Pemulihan
(1) Latihan dan pendidikan untuk melatih kemampuan yang ada.

(2) Penddidikan masyarakat untuk menggunakan tenaga cacat.

(3) Penempatan tenaga cacat secara selektif.

(4) Terapi kerja dirumah sakit.

(5) Menyediakan tempat kerja yang dilindungi.

p. Laboratorium Sederhana

Pelayanan l.aboratorium sederhana dasar adalah pelayanan dasar yang esensial di

bidang laboratorium kesehatan yang diperlukan ditingkat puskesmas.

pelayanan tersebut di selenggarakan secara khusus ataupun dengan kegiatan

pokok Puskesmas yang lainnya, dilaksanakan oleh tenaga kesehatan profesional

dengan didukung peran serta aktif masyarakat baik didalam gedung maupun diluar

gedung puskesmas. Pelayanan laboratorium tersebut akan mendukung mutu

kelompok, masyarakat maupun lingkungannya dengan dipriorotaskan kepada

masyarakat berpenghasilan rendah khususnya golongan bayi, anak, ibu dan angkatan

kerja tanpa mengabaikan golongan lainnya dengan menggunakan teknologi yang

disesuikan menrut kondisi dan kebutuhan ditingkat puskesmas.

q. Pencatatan dan Pelaporan Dalam Rangka Sistem Informasi Kesehatan

1) Definisi
Adalah tata cara pencatatan dan pelaporan yang lengkap untuk pengelompokan

puskesmas, yang meliputi keadaan fisik, tenaga sarana dan kegiatan pokok yang

dilakukan serta hasil yang dicapai puskesmas.

2) Tujuan

a) Tujuan Umum

Tersedianya data dan informasi yang akurat, tepat waktu dan mutakhir

secara periodik dan teratur untuk pengelolaan program kesehatan

masyarakat melalui puskesmas diberbagai tingkat administrasi.

b) Tujuan Khusus

(1) Tersediannya data yang meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana dan

kegiatan pokok puskesmas yang akurat, tepat waktu dan mutkhir

secara teratur.

(2) Terlaksanakan pelaporan data secara teratur di berbagai jenjang

administrasi, sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(3) Dilakukan data tersebut untuk pengambilan keputusan dalam rangka

pengelolaan program kesehatan masyarakat melalui puskesmas di

berbagai tingkat administrasi.

3) Ruang Lingkup
a) SP2TP dilakukan oleh semua puskesmas pembantu dan puskesmas

keliling..

b) Pencatatan dan pelaporan mencakup :

(1) Data umum dan demografi wilayah krerja puskesmas

(2) Data ketenagaan di puskesmas

(3) Data sarana yang dimiliki puskesmas

(4) Data kegiatan pokok puskesmas ( 20 upaya pokok ) baik di dalam

gedung maupun diluar gedung.

c) Pelaporan dilakukan secara periodik (bulanan, tribulanan, semester dan

tahunan )

4) Pelaksanaan

a) Pencatatan dengan menggunakan format

(1) Famili folder

(2) Buku register

(a) Rawat jalan rawat inap

(b) Penimbangan

(c) Kohort ibu

(d) Kohort anak


(e) Persalinan

(f) Laboratorium

(g) pengamatan penyakit menular

(h) Imunisasi

(i) PKM

(3) kartu indeks penyakit ( kelompok penyakit )

(4) Kartu perusahaan

(5) Kartu murid

(6) Sensus harian (penyakit dan kegiatan puskesmas ) untuk mempengaruhi

pembuatan laporan

b) Pelaporan

Jenis dan periode laporan

(1) Bulanan

(a) Data kesakitan

(b) Data kematian

(c) Data operasional ( gizi, imunisasi, KIA, KB, dsb)

(d) Data manajemen obat

(2) Triwulan
(a) Data kegiatan puskesmas

(3) Tahunan

(a) Umum dan fasailitas

(b) Sarana

(c) Tenaga

5) Alur pengiriman

a) Alur pengiriman sampai saat ini :

(1) Dikiram ke dinas kesehatan tingkat II, diteruskan ke dinas kesehatan tingkat I,

kemudian diteruskan ke Departemen Kesehatan.

(2) Umpan balik di kirim ke kanwil Depkes Propinsi

b) Alur pengiriman jangka panjang

Mengikuti alur jenjang administrasi organisasi. Departemen kesehatan

menerima laporan dari kanwil Depkes Propinsi.

6) Pengolahan, analisa dan pemanfaatan

a) Dilaksanakan pada setiap jenjang admisitrasi

b) Pemanfaatan disesuaikan dengan tugas dan fungsi dalam pengambilan

keputusan.
c) Di puskesmas digunakan untuk pemantauan pelaksanaan program opersionalisasi dan

early warning sistem.

d) Pada Dati Tingkat II digunakan untuk pemantauan, pengendalian dan

pengembalian tindak koreksi yang diperlukan.

e) Pada tingkat pusat digunakan untuk pengambilan kebijaksanaan pada tingkat

kebijaksanaan pada tingkat nasional.

7) Kegiatan-kegiatan yang dilakukan

a) Mengkomplikasi data dari puskesmas

b) Mentabulasi data upaya kesehatan yang dilakukanm

c) Menyusun kartu indek penyakit

d) Menyusun sensus harian untuk mengolah data kesakitan

e) Menyajikan dalam bentuk narasi, table, grafik sesuai keburuhan

f) Melakukan berbagai perhitungan-perhitungan dengan menggunakan data demonimator

g) Melakukan analisa untuk kebutuhan pemantauan, intervensi serta perencanaan

dimasa mendatang

h) Membuat peta wilayah puskesmas termasuk sarana kesehatan

8) Pemantauan data SP2TP

a) Untuk memenuhi kebutuhan administrasi pada jenjang yang lebih tinggi dalam

rangka pembinaan, perencanaan dan penetapan kebijaksanaan


b) Dimanfaatkan puskesmas untuk peningkatan upaya kesehatan puskesmas, melalui :

1. Perencanaan ( Perencanaan Mikro )

2. Pergerakan dan pelaksanaan ( lokakarya mini puskesmas )

3. Pengawasan, pegendalian dan penilaian (Stratifitas )

6. Puskesmas Pembantu

a. Pengertian

1) Unit pelayanan kesehatan masyarakat yang lingkupnya lebih kecil dan

tingkat kecanggihan masih rendah yang berfungsi untuk menunjang peran

dan fungsi puskesmas induk.

2) Unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan

membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas

dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.

Dengan kata lain puskesmas pembantu adalah unit fungsional yang

merupakan bagiann internal dari puskesmas dan menunjang pelaksanaan

kegiatan puskesmas pada bagian wilayah kerja puskesmas.

Tenaga puskesmas pembantu tersiri dari 1 orang bidan dan 1 orang

perawat kesehatan.

b. Kedudukan
1) Secara administrasi, merupakan peragkat pemerintah daerah kabupaten dan

bertanggung jawab langsung baik teknis medis maupun administrasi kepada

kepala puskesmmas.

2) Secara fungsional, pustu merupakan unit pelayanan kesehatan terdepan yang

berada dibawah pengawasan puskesmas induk.

c. Fungsi Pustu

1) Dalam rangka pelayanan kesehatan puskesmas pembantu termasuk pada

tingkat pelayanan kesehatan terdepan.

2) Memberikan upaya pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu

kepada masyarakat meliputi meningkatkan upaya kesehatan, mencegah

penyakit menular dan memberikan penyuluhan.

3) Membina peran serta masyarakat yang ada diwilayah kerjanya.

4) Sebagai pusat pengembangan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

e. Tujuan Pustu

1) Membantu dan menolong masyarakat berperan serta dalam mempertahankan

dan meningkatkan kesehatan.

2) Membantu masyarakat mengenal sedini mungkin masalah-masalah kesehatan

yang dapat dipertahankan untuk berperan serta dalam upaya penanggulangan

masalah kesehatan dan juga pada akhirnya mampu mengatasinya.


3) Meningkatkan fungsi puskesmas yang mencakup kegiatan pengobatan,

rehabilitas dan meningkatkan derajat kesehatan yang lebih baik.

e) Wilayah kerja puskesmas pembantu

Sebagai unit pelayananan kasehatan terkecil pertama yang

memberikan pelayanan kesehatan secara sederhana, PUSTU mempunyai

batas-batas wilayah kerja sebagai barikut: 1) Wilayah kerja diperkirakan

meliputi 2 3 kampung.

2) Sadsaran penduduk berkisar antara 2.500 10.000 orang.

3) Lokasi dalam rodius 2 -3 Km atau yang dekat dari jangkauan puskesmas

pembantu.

f. Tata Hubungan Kerja

1) Puskesmas pembantu merupakan perangkat dari puskesmas induk.

2) Puistu dalam melaksanakan tugasnya bekarja sama dengan petugas kesehatan

lainnya.

3) Puskesmas pembantu dalam melaksanakan tugasnya mendayagunakan bidan.

4) Hubungan kerja puskesmas pembantu dengan puskesmas induk:

a) Penyediaan tenaga pembantu untuk pelayanan kesehatan dalamgedung

puskesmas pembantu selama pimpinan pustu melaksanakan kegiatan di

luar gedung.
b) Kegiatan pelayanan dan pembinaan kesehatan di luar gedung dalam

wilayah kerja pustu harus dilaksanakan dan dikoordinasikan oleh

pimpinan puskesmas pembantu langsung di lapangan dengan di bantu

tenaga kesehatan dari puskesmas.

c) Tenaga pelaksana pelayanan kesehatan dalam gedung puiskesmas

pembantu yang berasal dari puskesmas mempertanggungjawabkan hasil

kegiatan pada pimpinan puskesmas pembantu.

d) Meningkatkan fungsi puskesmas yang mencakup pencegahan,

pengobatan, rehabilitasi yang baik, meningkatkan derajat kesehatan yang

lebih baik dan pemulihan.

g) Program kerja puskesmas dan puskesmas pembantu.

Dalam pelayanan kesehatan masyarakan dari program kesehatan di mana

Puskesmas melaksanakan kegiatan pokok usaha kesehatan yaitu:

1) Program kerja puskesmas

a) Pemberantasan penyakit menular meliputi malaria, ISPA, diare ,BC, dan

yang lainnya.

b) Peningkatan kesehatan keluarga, meliputi KIA, KB, gizi,kesehatan kerja,

dan kesehatan lansia.

c) Pemkulihan kesehatan dan rujukan.

d) Kesehatan lingkungan dan penyuluhan.

e) Penunjang medis.

f) Pelaksanaan khusus.
2) Program kerja puskesmas pembantu

Dari kegiatan popkok puskesmas di dapatkan paling tidak PUSTU dapat

melaksanakan 7 10 kegiatan puskesmas antara lain :

a) Kesehatan ibu dan anak.

b) KB.

c) Imunisasai dan diare.

d) Perbaikan gizi.

e) Pengobatan.

f) Kesehatann lingkungan.

g) Penyuluhan kesehatan masyarakat dan pelaporan.

h) UKS.

h. Konsep dasar asuhan keperawatan komunikasi

proses keperawatan komunitas adalah metode asuhan keperawatan yang bersifat

ilmiah, sistematis, dinamis, kontinu, dan berkesinambungan dalam rangka

memecahkan masalah kesehatan dari klien keluarga, kelompok atau masyarakat (

Wahid Iqbal Mubarak, 2006 ).

Tujuan dan fungsi proses keperawatan dalam komunitas adalah :

1. Tujuan

Agar diperoleh asuhan keperawatan komunitas yang bermutu, efektif dan

efisien sesuai dengan permasalahan yang terjadi pada masyarakat dan agar

pelaksanaannya dilakukan secara sistematik, dinamis, berkelanjutan dan


sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta meningkatkan status kesehatan

masyarakat.

2. fungsi

a) memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematik dan ilmiah bagi

tenaga kesehatan masyarakat dan keperawatan daam memecahkan

masalah klien melalui asuhan keperawatan.

b) Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan

kebutuhannya dalam kemandirian di bidang kesehatan.

c) Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan

masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran

serta masyarakat.

d) Agar masyarakat bebes mengemukakan pendapatan berkaitan dengan

permasalahn atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan

dan pelayanan yang cepat pada akhirnya dapat mempercepat proses

penyembuhan.

Adapun tahap-tahap proses keperawatan adalah sebagai berikut :

a) Pengkajian

Dalam tahap pengkajian erdapat lima kegiatan yaitu:

(1) Pengumpulan data

(2) Pengolahan data

(3) Analisa data

(4) Penentuan masalah atau perumusan masalah

(5) Prioritas masalah


b) Diagnosa keperawatan komunitas

Merupakan respon individu pada masalah kesehatan baik yang

aktual maupun potensial. Diagnosa keperawatan akan memberikan

gambaran tentang masalah dan status kesehatan masyarakat.

Diagnosa keperawatan mengandung tiga komponen penting yaitu :

(1) Problem

(2) Etiologi

(3) Simptom

4) Perencanaan keperawatan

Penyusunan rencana tindakan keperawatanyang akan dilaksanakan untuk

mengatasi masalah sesuai dengan tujuan dan keburuhan klien,

3 kompenen rencana keperawat :

(1) Perumusan tujuan

(2) Rencana tindakan yang akan dilaksanakan

(3) Criteria hasil untuk menilai pencapain tujuan

(4) Pelaksanaan atau implementasi

Merupaksn realisasi dari rencana asuhan keperawat yang dilakukan

dengan prinsip inotatif, integrative, rasional, mampu dan mandiri.

(1) Berdasarkan respon masyarakat

(2) Disesuikan dengan SDM yang tersedia di masyarakat.


(3) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam bidang kesehatan.

(4) Memperhatikan perubahan lingkungan masyarakat.

(5) Melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam

pelaksanaan keperawatan.

c) Evaluasi

Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keterlibatan tindakan keperawatan,

(1) Membandingkan hasil tindsakan yang telah dilaksanakan.

(2) Menilai efektifitas proses keperawatan dari pengkajian sampai dengan

pelaksanakan.

(3) Hasil penilaian keperawatan yang telah digunakan sebagai bahan

perencanaan selanjutnya apabila massalah belum teratasi

Anda mungkin juga menyukai