id
SKRIPSI
Oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
SKRIPSI
Jurusan/Program Studi
Sosial Ekonomi Pertanian/Agrobisnis
Oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
commit tobimbingan
memberikan semangat, saran,masukan, user dan arahan kepada penulis.
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penyusun
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi
RINGKASAN ................................................................................................. xii
SUMMARY .................................................................................................... xiii
I. PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
D. Kegunaan Penelitian ........................................................................ 6
II. LANDASAN TEORI ............................................................................ 7
A. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 7
B. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 8
1. Kopi ............................................................................................ 7
2. Standar Mutu Kopi ..................................................................... 9
3. Teori Perdagangan Internasional ............................................... 11
4. Ekspor ........................................................................................ 12
5. Elastisitas Ekspor ........................................................................ 17
C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah .............................................. 18
D. Hipotesis ........................................................................................... 23
E. Asumsi - Asumsi Dasar .................................................................... 23
F. Pembatasan Masalah ........................................................................ 23
G. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ................................ 23
III. METODE PENELITIAN .................................................................... 26
A. Metode Dasar Penelitian .................................................................. 26
B. Metode Pengambilan Lokasi Penelitian ........................................... 26
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN.................................................................................................... 85
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
RINGKASAN
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
SUMMARY
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id 1
digilib.uns.ac.id
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara pelaku perdagangan
internasional. Peningkatan ekspor baik jumlah maupun jenis barang atau jasa
selalu diupayakan dengan berbagai strategi diantaranya adalah pengembangan
ekspor, terutama ekspor nonmigas. Tujuan dari program pengembangan
ekspor ini adalah mendukung upaya peningkatan daya saing global produk
Indonesia serta meningkatkan peranan ekspor dalam memacu pertumbuhan
ekonomi.
Komponen ekspor selama tiga tahun terakhir menunjukkan fluktuasi
dalam memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto. Berdasarkan
data Badan Pusat Statistik, komponen ekspor barang dan jasa memberikan
kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia tahun 2010 sebesar
24,61%. Nilai tersebut meningkat dari presentase komponen ekspor tahun
2009 sebesar 24,17%. Namun presentase tersebut masih lebih rendah dari
pada presentase komponen ekspor tahun 2008 sebesar 29,81%.
Ekspor Indonesia pada Desember 2010 mengalami peningkatan
sebesar 25,74% bila dibandingkan dengan ekspor bulan Desember 2009.
Peningkatan ekspor Desember 2010 disebabkan oleh meningkatnya ekspor
nonmigas sebesar 5,42% yaitu, dari US$12.816,9 juta menjadi US$13.511,0
juta. Demikian juga ekspor migas mengalami peningkatan sebesar 16,19%
dari US$2.816,4 juta menjadi US$3.272,4 juta (Badan Pusat Statistik, 2010).
Sektor pertanian adalah salah satu sektor non migas yang turut
berperan serta dalam memberikan kontribusi devisa bagi negara melalui
ekspor produk-produk pertanian. Beberapa komoditi dengan perolehan devisa
yang cukup tinggi berasal dari subsektor perkebunan. Produk perkebunan
yang menjadi komoditi utama ekspor antara lain produk dari kopi, karet,
kelapa sawit, teh, dan tembakau.
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
B. Rumusan Masalah
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengakui pada 2009 ekspor
kopi Indonesia mengalami penurunan akibat krisis ekonomi global yang
menekan permintaan pasar.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai ekspor kopi pada
2009 (Januari-November) mencapai US$775,11 juta atau berkontribusi 0,89%
terhadap total ekspor nonmigas nasional yang sebesar US$86,6 miliar. Nilai
ini turun 16,79% dibandingkan dengan realisasi pada 2008 yang mencapai
US$931,58 juta. Kendati ekspor kopi secara nasional turun, khusus yang dari
Jateng mengalami kenaikan signifikan sebesar 38,52%.
Pada 2008 (Januari-November) ekspor kopi Jateng tercatat US$12,97
juta sedangkan pada 2009 sebesar US$17,96 juta. Pemerintah akan terus
memacu ekspor nonmigas termasuk kopi dengan menghilangkan berbagai
hambatan teknis (debottlenecking), seperti penerapan NSW dan
penyederhanaan prosedur administrasi layanan di pintu ekspor
(Purwoko, 2010).
Dari uraian di atas, maka dapat diperoleh beberapa rumusan
masalahnya yaitu :
1. Apakah beberapa faktor yang diteliti mempengaruhi volume ekspor kopi
Jawa Tengah?
2. Faktor apa yang paling berpengaruh terhadap volume ekspor kopi Jawa
Tengah?
3. Bagaimana elastisitas volume ekspor kopi Jawa Tengah akibat perubahan
beberapa faktor yang mempengaruhi tersebut?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian analisis perkembangan ekspor kopi ini mempunyai tujuan
untuk :
1. Mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi volume ekspor kopi
Jawa Tengah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
A. Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian mengenai analisis perkembangan ekspor
komoditi perkebunan yang telah lebih dahulu dilakukan. Pada umumnya
penelitian tersebut memaparkan tentang pengaruh dari berbagai faktor
terhadap ekspor komoditi perkebunan.
Penelitian yang dilakukan oleh Aji Wahyu Rosandi (2007) dengan judul
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Ekspor Kopi
Indonesia. Menjelaskan bahwa penawaran ekspor kopi Indonesia dalam
jangka panjang secara signifikan dipengaruhi oleh produksi kopi dan
pengaruhnya positif. Sedangkan konsumsi domestik kopi dan harga domestik
kopi mempengaruhi penawaran ekspor kopi Indonesia secara signifikan dan
pengaruhnya negatif. Harga ekspor kopi dan nilai tukar berpengaruh tidak
signifikan terhadap penawaran ekspor kopi Indonesia dalam jangka panjang.
Penawaran ekspor kopi Indonesia dalam jangka pendek secara signifikan
dipengaruhi oleh produksi kopi dan harga domestik kopi tahun sebelumnya
dan pengaruhnya positif. Sedangkan konsumsi domestik kopi, harga ekspor
kopi tahun sebelumnya dan dummy krisis ekonomi mempengaruhi penawaran
ekspor kopi Indonesia secara signifikan dan pengaruhnya negatif. Dummy
kebijakan penghapusan kuota ekspor berpengaruh tidak signifikan. Metode
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan
Error Correction Model (ECM) dan dengan menggunakan persamaan
kointegrasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Mahani (2003) dengan judul Analisis
Ekspor Teh Jawa Tengah, menjelaskan bahwa dari hasil analisis yang
dilakukan diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,822. Hasil uji F
menunjukkan bahwa nilai F-hitung sebesar 8,297 sedangkan nilai F-tabel pada
tingkat kepercayaan 99% sebesar 4,69. Berarti produksi teh, harga domestik
teh, harga ekspor teh, nilai kurs dollar Amerika Serikat terhadap rupiah dan
ekspor tahun sebelumnya secaracommit to user
bersama-sama berpengaruh sangat nyata
7
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
terhadap volume ekspor teh Jawa Tengah. Sedangkan dari hasil uji t diperoleh
bawa variabel yang berpengaruh nyata terhadap volume ekspor teh Jawa
Tengah secara individu adalah produksi teh (2,812); harga ekspor teh (2,805)
dan ekspor tahun sebelumnya (2,624).
Menurut penelitian Sugihaningsih (2004) yang berjudul Analisis
Perkembangan Ekspor Kakao Jawa Tengah diketahui bahwa produksi kakao,
harga domestik kakao, harga ekspor kakao dan harga ekspor kopi secara
individual berpengaruh nyata terhadap volume ekspor. Produksi kakao, harga
domestik kakao, dan harga ekspor kopi masing-masing berpengaruh pada taraf
nyata sampai dengan 20%, sedangkan harga ekspor kakao berpengaruh pada
taraf nyata sampai dengan 5%. Nilai tukar Dollar AS, jumlah negara tujuan
ekspor dan volume ekspor tahun sebelumnya tidak berpengaruh nyata secara
individu. Dalam hasil penelitian juga diketahui berdasarkan perhitungan nilai
standar koefisien regresi parsial bahwa harga domestik kakao merupakan
variabel yang paling berpengaruh terhadap volume ekspor kakao.
B. Tinjauan Pustaka
1. Kopi
Tanaman kopi di Indonesia pertama kali dikenalkan oleh VOC pada
tahun 1696-1699. Awalnya penanaman kopi hanya sebagai bahan
penelitian. Namun ternyata dapat memberikan cukup keuntungan sebagai
komoditas perdagangan sehingga VOC menyebarkan bibit kopi ke
berbagai daerah agar penduduk dapat menanamnya. Kemudian VOC
mendirikan perkebunan besar dan akhirnya kopi pun menyebar ke daerah
Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan daerah-
daerah di Pulau Jawa.
Kopi Robusta dapat tumbuh optimum pada ketinggian 400-700
mdpl, sedangkan kopi Arabika menghendaki ketinggian tempat antara
700-1700 mdpl. Selain ketinggian tempat, curah hujan merupakan faktor
iklim yang penting. Tanaman kopi umumnya dapat tumbuh optimum di
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
Sumber: AEKI
Tabel 4 Mutu Kopi Berdasarkan Sistem cacat
Mutu Persyaratan
Mutu1 Jumlah nilai cacat maksimum 11
Mutu 2 Jumlah nilai cacat 12 sampai dengan 25
Mutu 3 Jumlah nilai cacat 26 sampai dengan 44
Mutu 4a Jumlah nilai cacat 45 sampai dengan 60
Mutu 4b Jumlah nilai cacat 61 sampai dengan 80
Mutu 5 Jumlah nilai cacat 81 sampai dengan 150
Mutu 6 Jumlah nilai cacat 151 sampai dengan 225
Catatan: untuk kopi arabika mutu 4 tidak dibagi menjadi sub mutu 4a dan 4b
Sumber : AEKI
Tabel 5 Penentuan besarnya nilai cacat biji kopi
Jenis cacat Nilai cacat
1 (satu) biji hitam 1 (satu)
1 (satu) biji hitam sebagian (setengah)
1 (satu) biji hitam pecah (setengah)
1 (satu) kopi gelondong 1 (satu)
1 (satu) biji coklat (seperempat)
1 (satu) kulit kopi ukuran besar 1 (satu)
1 (satu) kulit kopi ukuran sedang (setengah)
1 (satu) kulit kopi ukuran kecil 1/5 (seperlima)
1 (satu) biji berkulit tanduk (setengah)
1 (satu) kulit tanduk ukuran besar (setengah)
1 (satu) kulit tanduk ukuran sedang 1/5 (seperlima)
1 (satu) kulit tanduk ukuran kecil 1/10 (sepersepuluh)
1 (stau) biji pecah 1/5 (seperlma)
1 (satu) biji muda 1/5 (seperlima)
1 (satu) biji berlubang satu 1/10 (sepersepuluh)
1 (satu) biji berlubang lebih dari satu 1/5 (seperlima)
1 (satu) biji bertutul-tutul 1/10 (sepersepuluh)
1 (satu) ranting, tanah atau batu berukuran besar 5 (lima)
1 (satu) ranting, tanah atau batu berukuran sedang 2 (dua)
1 (satu) ranting, tanah atau batu berukuran kecil 1 (satu)
(AEKI, 2008) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
harga untuk impor lebih tinggi darapada harga untuk ekspor maka
kebijaksanaan devaluasi tidak menguntungkan.
c. Kuota Ekspor-Impor
Dengan adanya kuota ekspor bagi negara produsen komoditi
tertentu maka ekspor komoditi tersebut akan mengalami hambatan
terutama bagi negara-negara penghasil komoditi yang jumlahnya
relatif sedikit. Oleh karena pada saat harga di pasaran internasional
tinggi, misalnya sebagai akibat kerusakan komoditi tersebut, maka
negara-negara penghasil komoditi yang relatif sedikit tersebut tidak
dapat dimanfaatkan keadaan tersebut.
d. Kebijaksanaan Tarif dan Nontarif subtitusi impor.
Kebijaksanaan tarif biasanya dikenakan untuk komoditi impor
atau komoditi subtitusi impor. Maksudnya adalah untuk menjaga
harga produk dalam negeri dalam tingkatan tertentu sehingga dengan
harga tersebut dapat atau mampu mendorong pengembangan komoditi
tersebut (Darmansyah, 1986 cit. Soekartawi 2001).
Dalam kegiatan ekspor suatu komoditi, Salvatore (1997) menyatakan
bahwa secara teoritis volume ekspor suatu komoditi tertentu dari suatu
negara ke negara lain merupakan selisih antara penawaran domestik dan
permintaan domestik yang disebut sebagai kelebihan penawaran (excess
supply). Kelebihan penawaran dari negara tersebut di lain pihak
merupakan permintaan impor bagi negara lain atau merupakan kelebihan
permintaan (excess demand). Selain dipengaruhi oleh permintaan dan
penawaran domestik, ekspor juga dipengaruhi oleh faktor-faktor pasar
dunia seperti harga komoditas itu sendiri dan komoditas substitusinya di
pasar internasional serta hal-hal yang dapat mempengaruhi harga baik
langsung maupun tidak langsung.
Ekspor sebagai bagian perdagangan internasional bisa dimungkinkan
oleh beberapa kondisi, antara lain:
a. Adanya kelebihan produksi dalam negeri, sehingga kelebihan tersebut
commit
dapat dijual ke luar negeri to user
melalui kebijaksanaan ekspor
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
D SB
D S1
D SA P F
D E G H
P
C
P
Y
Y Y
O Y Y Y O Y O Y Y Y
P
D D S S
D E
P
Y Y
O Y Y Y O Y
Gambar 2 Grafik kurva penawaran ekspor di negara A
Keterangan:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
5. Elastisitas Ekspor
Konsumsi bukanlah satu-satunya yang berubah apabila harga-harga
naik atau turun. Juga para pelaku bisnis peka terhadap harga dalam
keputusan-keputusan mereka yang menyangkut berapa banyak yang harus
di produksi. Para ekonom mendefinisikan elastisitas harga penawaran
sebagai kepekaan kuantitas yang ditawarkan dari sebuah barang terhadap
harga pasarnya (Samuelson dan William, 2003).
Koefisien elastisitas harga dari penawaran (es) mengukur peresentase
perubahan jumlah komoditi yang ditawarkan per unit waktu (Q/Q)
akibatnya adanya persentase perubahan tertentu dalam harga komoditi itu
(P/P). Jadi,
DQ / Q DQ P
es = =
DP / P DP Q
Bila kurva penawaran mempunyai kemiringan positif, maka harga
dan jumlah bergerak dengan arah yang sama dan es > 0. Oleh karena itu
kurva penawaran disebut elastis bila es > 1, inelastis bila es < 1, dan elastis
uniter bila es = 1 (Salvatore, 2006).
Pada elastisitas penawaran terdapat lima golongan elastisitas yaitu :
a. Elastisitas sempurna
Elastisitas sempurna terwujud apabila penjual bersedia menjual semua
barangnya pada suatu harga tertentu, kurva penawaran sejajar dengan
sumbu datar.
b. Elastis
Kurva penawaran elastis terwujud apabila perubahan harga
menyebabkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran.
c. Elastis uniter
Elastis uniter terwujud apabila kurva penawaran bermula dari titik nol.
d. Inelastis
Kurva penawaran inelastis terwujud apabila perubahan harga
menyebabkan perubahan yang relatif kecil terhadap penawaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
e. Inelastis sempurna
Kurva penawaran inelastis sempurna terwujud apabila penjual sama
sekali tidak dapat menambah penawarannya walaupun harga
bertambah tinggi, perubahan harga menimbulkan perubahan yang
relatif kecil terhadap penawaran Mubyarto (1989).
P
In Elastis Sempurna
InElastis
Elastis
Elastis
Uniter
Elastisitas Sempurna
Q
0
Gambar 3 Elastisitas Penawaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
D. Hipotesis
1. Diduga bahwa produksi kopi Jawa Tengah, volume ekspor kopi Jawa
Tengah tahun sebelumnya, harga ekspor kopi Jawa Tengah, harga domestik
kopi Jawa Tengah, harga ekspor teh Jawa Tengah, dan nilai tukar Dollar
Amerika Serikat terhadap Rupiah berpengaruh terhadap volume ekspor
kopi Jawa Tengah.
2. Diduga bahwa elastisitas volume ekspor kopi Jawa Tengah akibat
perubahan faktorfaktor yang mempengaruhinya bersifat inelastis.
E. Asumsi-Asumsi Dasar
1. Pasar dalam bentuk persaingan sempurna.
2. Variabel-variabel lain yang tidak diteliti berpengaruh normal.
F. Pembatasan Masalah
1. Variabel variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah produksi
kopi Jawa Tengah, harga ekspor kopi Jawa Tengah, harga domestik kopi
Jawa Tengah, harga ekspor teh Jawa Tengah, nilai tukar Dollar Amerika
Serikat terhadap Rupiah dan volume ekspor kopi Jawa Tengah tahun
sebelumnya
2. Data yang dianalisis terbatas pada data dalam rentang waktu 20 tahun yaitu
antara tahun 1990 2009.
3. Data volume dan nilai ekspor terbatas berdasarkan Pemberitahuan Ekspor
Barang (PEB) yang kegiatan ekspornya dilakukan melalui pelabuhan di
seluruh wilayah Jawa Tengah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
27
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
Keterangan:
2
: Koefisien determinasi yang telah disesuaikan
R2 : Koefisien determinasi
N : Jumlah observasi (Jumlah data)
k : Jumlah variabel bebas
2 2
Nilai ini mempunyai range antara 0 sampai 1. Semakin nilai
mendekati 1, maka model yang digunakan semakin baik dan disebut goodness
2
of fit. Bila nilai
semakin mendekai 1 maka semakin besar pengaruh variabel
commit to user
bebas terhadap variabel tidak bebas dan semakin mendekati 0 maka variabel
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id
R2 / (k 1)
Fhitung =
(1 -R2) / (N -k)
Keterangan:
R2 : Koefisien determinasi
k : Jumlah variabel bebas
N : Jumlah sampel
Dengan hipotesis:
Ho : 1 = 2 = 3 = 4 = 5 = 6 = 0 atau koefisiensi tidak signifikan
Ha : 1 2 3 4 5 6 0 (minimal salah satu i 0) atau
koefisien regresi signifikan
Kriteria pengujian yang digunakan:
1) Fhitung > dari Ftabel : Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, variabel
produksi kopi, volume ekspor kopi tahun sebelumnya, harga ekspor
kopi, harga domestik kopi, harga ekspor teh, dan nilai tukar dollar AS
terhadap rupiah secara bersama-sama berpengaruh terhadap volume
ekspor kopi Jawa Tengah.
2) Fhitung dari Ftabel : Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya, variabel
produksi kopi, volume ekspor kopi tahun sebelumnya, harga ekspor
kopi, harga domestik kopi, harga ekspor teh, dan nilai tukar dollar AS
terhadap rupiah secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap
volume ekspor kopi Jawa Tengah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id
c. Uji t
Untuk mengetahui apakah variabel produksi kopi, volume ekspor kopi
tahun sebelumnya, harga ekspor kopi, harga domestik kopi, harga ekspor
teh, dan nilai tukar dollar AS terhadap rupiah secara individu berpengaruh
nyata terhadap volume ekspor kopi Jawa Tengah. dilakukan uji t pada
tingkat kepercayaan 90%. Dengan rumus sebagai berikut:
bi
thitung =
Se(bi )
Keterangan :
thitung : Nilai t statistik
bi : Koefisien regresi variabel bebas ke-i
se (bi) : Standar error koefisien regresi variabel bebas ke-i
Hipotesis yang hendak diuji adalah :
Ho : bi = 0 Ha : bi 0
Kriteria pengambilan keputusan :
1) Jika thitung > ttable /2 atau thitung < ttable - /2 maka Ho ditolak dan Ha
diterima, yang berarti variabel bebas secara individu berpengaruh
nyata terhadap volume ekspor kopi Jawa Tengah
2) Jika t table - /2 t hitung t table /2, maka Ho diterima dan Ha
ditolak yang berarti variabel bebas secara individu tidak berpengaruh
nyata terhadap volume ekspor kopi Jawa Tengah
d. Standar Koefisien Regresi
Untuk mengetahui variabel bebas yang paling berpengaruh
digunakan koefisien beta (beta coefficient) atau yang disebut standardized
regression coefficient atau standar koefisien regresi. Nilai koefisien beta
dirumuskan:
sy
i = *
si
Keterangan:
i : Standar koefisien regresi variabel bebas ke-i
* commitbebas
: Koefisien regresi variabel to user
ke-i
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id
A. Keadaan Alam
1. Letak Geografi
Jawa Tengah sebagai salah satu provinsi yang terletak di Pulau Jawa,
letaknya diapit oleh dua provinsi besar yaitu Jawa Barat dan Jawa Timur.
Letak Provinsi Jawa Tengah berada antara 5o40 dan 8o30 Lintang Selatan
dan antara 108o30 dan 111o30 Bujur Timur (termasuk Pulau
Karimunjawa). Jarak terjauh dari Barat ke Timur adalah 263 km dan dari
Utara ke Selatan 226 km (tidak termasuk Pulau Karimunjawa). Batas-batas
administratif Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Laut Jawa dan Pulau Karimunjawa
Sebelah Timur : Provinsi Jawa Timur
Sebelah Selatan : Samudera Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Sebelah Barat : Provinsi Jawa Barat
35
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
naik sekitar 0,10 persen dan sebaliknya bukan lahan sawah turun sebesar
0,04 persen.
Tabel 6. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2009
Persentase
No Macam Penggunaan Luas (Ha)
( %)
1. Lahan Sawah 991.652,00 30,47
a. Sawah Irigasi Teknis 383.262,00 11,77
b. Sawah Irigasi Teknis 133.769,00 4,11
c. Sawah Irigasi Sederhana 136.635,00 4,19
d. Sawah Tadah Hujan 282.521,00 8,68
e. Sawah Pengairan Desa (Non 52.596,00 1,61
PU).
f. Sawah Pasang surut 1.613,00 0,04
g. Lain-lain 1.256,00 0,03
pertanian. Penggunaan lahan pertanian dalam arti luas yaitu meliputi lahan
sawah, tegalan, empang, perkebunan adalah sebesar 55,29 persen, dimana
30,47 persen merupakan lahan pertanian tanaman pangan, sehingga dapat
diartikan sebagian besar masyarakat Jawa Tengah masih menggantungkan
hidupnya pada sektor pertanian.
Salah Penggunaan lahan bukan sawah yang cukup besar adalah
pekarangan/ bangunan dengan luas 503.923 Ha. Hal tersebut disebabkan
oleh adanya pertambahan jumlah penduduk dan pertambahan rumah tangga
baru yang menetap di Provinsi Jawa Tengah. Dengan demikian tidak
menutup kemungkinan terjadi perubahan penggunaan lahan pertanian sawah
atau tegal menjadi pekarangan/ bangunan sehingga akan menyebabkan
penurunan output di sektor pertanian. Oleh karena itu perlu adanya usaha
dari pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam meningkatkan output di sektor
pertanian terutama sektor tanaman bahan makanan guna memenuhi
kebutuhan pangan penduduk yang semakin lama semakin bertambah. Salah
satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan intensifikasi pertanian dan
pembatasan alih fungsi lahan pertanian yang diharapkan dapat menambah
dan mempertahankan output pertanian guna memenuhi ketersediaan pangan
penduduk.
5. Keadaan Tanah
Menurut Lembaga Penelitian Tanah Bogor taun 1969, jenis tanah
wilayah Jawa Tengah didominasioleh tana latosol, alluvial, dan gromosol
seingga hamparan tana di provinsi ini termasuk tanah yang mempunyai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id
tingkat kesuburan yang relative subur. Adapun beberapa jenis tanah yang
terdapat di Provinsi Jawa Tengah terdiri dari:
a. Tanah Aluvial yang meliputi 29% dari wilayah Jawa Tengah. Jenis
tanah ini terdapat di daerah pantai Utara dsan Pantai Selatan.
b. Tanah Regosol yang meliputi 20,5% dari wilayah Jawa Tengah.
Tanah ini tersebar di daerah perbukitan dan pegunungan kapur
sepanjang Kabupaten Grobogan sampai dengan Kabupaten
Wonogiri.
c. Tanah latosol yang meliputi 19% dari wilaya Jawa Tengah. Tanah
ini banyak terdapat di daerah Kabupaten Brebes, Kabupaten
Bnayumas, serta daerah Kedu sampai Lawu.
d. Tanah Andosol sebesar 14% dari wilayah Jawa Tengah
e. Tanah grumosol sebesar 13,5% dari wilayah Jawa Tengah. Jenis
tanah ini terdapat di daerah datar dan bergelombang seperti di daerah
Timur dan Tenggara.
f. Tana Litosol sebesar 9% dari wilayah Jawa Tengah
g. Tanah mediterania merah kuning yang meliputi 3% dari wilayah
Jawa Tengah. Penyebarannya membujur dari Pegunungan Kedu
hingga ke Timur Pegunungan Lawu.
h. Tanah hodromorf yang berada di sepanjang Kabupaten Kudus,
Kabupaten Rembang, hingga Kabupeten Blora.
i. Tanah podzolik kuning yang dapat dijumpai di daerah Kabupaten
Purwokerto dan Kabupaten Purworejo.
commit to32.864.563
penduduk Jawa Tengah tercatat user jiwa. Jumlah penduduk
perpustakaan.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id
2. Komposisi Penduduk
a. Menurut Jenis Kelamin
Tabel 8. Jumlah Penduduk Provinsi Jawa Tengah Menurut Jenis Kelamin
Tahun 2005-2009
No. Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah Sex Ratio
1 2005 16.368.724 16.540.126 32.908.850 98,96
2 2006 16.054.473 16.123.257 32.177.730 99,57
3 2007 16.064.122 16.316.157 32.380.279 98,46
4 2008 16.192.295 16.434.095 32.626.390 98,53
5 2009 16.123.190 16.741.373 32.864.563 96,31
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah 2010
Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk laki-
laki lebih sedikit dibanding dengan jumlah penduduk perempuan, dapat
dilihat dari jumlah penduduk perempuan yang dari tahun ke tahun selalu
lebih besar dari penduduk laki-laki. Selama kurun waktu 5 tahun yaitu dari
tahun 2005-2009 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk laki-laki
terkecil terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 16.368.724 jiwa dan jumlah
penduduk perempuan terkecil juga terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar
16.123.257 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk laki-laki terbesar terjadi
pada tahun 2005 yaitu sebesar 16.368.724 jiwa dan jumlah penduduk
perempuan terbesar ialah pada tahun 2009 yaitu sebesar 32.864.563 jiwa.
C. Keadaan Perekonomian
1. Keadaan Sektor Perekonomian
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Tahun 2006 dan 2007
atas dasar harga konstan tahun 2000 di Provinsi Jawa Tengah untuk setiap
lapangan usahanya diperlihatkan pada Tabel 11.
Tabel 11. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut Lapangan
Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Provinsi Jawa Tengah
tahun 2008-2009 (dalam Jutaan Rupiah)
Lapangan Usaha 2008 2009
33.484.068,44 34.949.138,35
Pertanian (19,95) (19,89)
1.851.189,43 1.952.866,70
Pertambangan dan Penggalian (1,10) (1,11)
53.158.962,88 54.137.598,53
Industri Pengolahan (31,68) (30,81)
1.404.668,19 1.482.643,11
Listrik, Gas dan Air Bersih (0,83) (0,84)
9.647.593,00 10.300.647,63
Bangunan dan Kontruksi (5,74) (5,86)
35.626.196,01 37.766.356,61
Perdagangan, Hotel Restoran (21,23) (21,49)
8.657.881,95 9.260.445,65
Pengangkutan dan Komunikasi (5,15) (5,27)
Keuangan, Persewaan dan Jasa 6.218.053,97 6.701.533,13
Perusahaan (3,70) (3,81)
17.741.755,98 19.134.037,85
Jasa-Jasa (10,57) (10,89)
167.790.369,85 175.685.267,56
PDRB (100) (100)
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah 2010
Keterangan : Angka dalam kurung merupakan persentase PDRB tiap
subsektor pertanian terhadap total PDRB Provinsi Jawa
Tengah
Berdasarkan Tabel 11 dapat dilihat peningkatan jumlah total PDRB
dari tahun 2005-2009. Sektor industri pengolahan menempati urutan
pertama sebagai sektor yang memberikan kontribusi terbesar pada PDRB
Provinsi Jawa Tengah yaitu sebesar 31,68 persen pada tahun 2008 dan
30,81 persen pada tahun 2009. Pada urutan kedua ditempati oleh sektor
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id
perdagangan, hotel dan restoran yaitu sebesar 21,23 persen pada tahun
2008 dan 21,49 persen pada tahun 2009.
Berdasarkan Tabel 11 juga dapat dilihat bahwa kontribusi sektor
pertanian berada pada urutan ketiga sebagai sektor yang memberikan
kontribusi terbesar bagi PDRB Provinsi Jawa Tengah setelah sektor
industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Nilai
PDRB sektor pertanian mengalami peningkatan dari tahun 2008-2009
namun kontribusinya terhadap PDRB Jawa Tengah mengalami penurunan
yaitu dari 19,95 persen menjadi 19,89 persen, penurunan kontribusi sektor
pertanian ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan
masyarakat akan pemukiman sehingga banyak lahan pertanian yang dialih
fungsikan menjadi pemukiman penduduk hal ini dapat dilihat dari
peningkatan kontribusi sektor bangunan dan konstuksi terhadap PDRB
Provinsi Jawa Tengah yang meningkat dari 5,74 persen pada tahun 2008
menjadi 5,86 persen pada tahun 2009.
3. Ekspor Impor
Investasi yang ditanamkan diberbagai sektor ekonomi berhasil
meningkatkan produksi. Meningkatnya produksi akan mendorong ekspor.
Tabel 13 memperlihatkan perkembangan nilai ekspor Jawa Tengah
menurut komoditas.
Tabel 13. Nilai Ekspor Jawa Tengah Menurut Komoditas Tahun 2005-
2009 (US $)
Tahun Non Minyak dan Gas Minyak dan Gas Jumlah Total
2005 2.398.152.798 264.204.120 2.662.356.918
2006 2.899.272.529 215.474.601 3.114.747.130
2007 3.122.461.807 347.187.824 3.469.649.631
2008 3.160.330.900 111.872.600 3.272.203.500
2009 2.885.296.714 181.162.818 3.066.459.532
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah 2010
Nilai ekspor yang dicapai Jawa Tengah pada tahun 2009 mencapai
3,06 milyar dollar AS terdiri dari ekspor migas sebesar 181,162 juta dollar
AS dan ekspor non migas sebesar 2,88 milyar dollar AS. Jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, nilai ekspor Jawa Tengah
commit to user
mengalami penurunan.
perpustakaan.uns.ac.id 47
digilib.uns.ac.id
Tabel 14. Persentase Nilai Impor Jawa Tengah Terhadap Indonesia 2005-
2009 (Juta US $)
Nilai Impor
Tahun
Indonesia Jawa Tengah Persentase
2005 57.700,9 5.954,0 10,32
2006 61.065,5 6.266,5 10,26
2007 74.473,4 7.006,8 9,41
2008 129.197,0 9.292,1 7,19
2009 96.829,2 6.331,0 6,54
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah 2010
Berdasarkan tabel 14 Nilai impor Indonesia mengalami fluktuasi.
Peningkatan nilai impor terjadi dari tahun 2005 sampai tahun 2008.
Kemudian turun pada tahun 2009. Nilai impor tertinggi di capai pada
tahun 2008 yaitu sebesar 129.197 USD. Sedangkan peresaentase impor
Jawa Tengah tertinggi pada taun 2005, sebesar 10,32% dari keseluruhan
impor Indonesia.
D. Sektor Pertanian
1. Keadaan Sektor Pertanian
Sektor pertanian sampai saat ini merupakan salah satu sektor yang
penting bagi perekonomian masyarakat Jawa Tengah karena sebagian
besar masyarakat Jawa Tengah menggantungkan hidupnya pada sektor
pertanian. Keadaan sektor pertanian di Provinsi Jawa Tengah tahun 2008
dan 2009 dapat dilihat pada Tabel 15, dimana dari 5 subsektor pertanian
yang ada, subsektor tanaman bahan makanan merupakan subsektor yang
paling besar kontribusinya terhadap PDRB Provinsi Jawa Tengah,
sedangkan subsektor yang kontribusinya paling kecil yaitu subsektor
kehutanan. Pada Tabel 15 juga dapat kita lihat seperti halnya sektor
pertanian secara umum subsektor tanaman bahan makanan juga
mengalami peningkatan pada nilai PDRB, tetapi kontribusinya terhadap
sektor pertanian itu sendiri mengalami penurunan dari 69,92 persen pada
tahun 2008 menjadi 69,81 persen pada tahun 2009.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 48
digilib.uns.ac.id
pertumbuhan PDRB dari 3,93 persen pada tahun 2008 menjadi 6,22
persen pada tahun 2009. Subsektor peternakan mengalami peningkatan
laju penurunan PDRB dari 8,96 persen pada tahun 2008 menjadi 6,08
persen pada tahun 2009.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 52
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 53
digilib.uns.ac.id
A. Hasil Penelitian
commit to user
53
perpustakaan.uns.ac.id 54
digilib.uns.ac.id
yang menjadi salah satu faktor yang menyebabkan ekspor kopi Indonesia
menurun ditengah harga kopi yang meningkat di pasar internasional.
Volume ekspor tertinggi dicapai pada tahun 2009. Hal ini dikarenakan
semakin tinggi tingkat konsumsi kopi sehingga permintaan kopi di pasar
dunia semakin meningkat. Perkembangan volume ekspor kopi dapat
diliat pada gambar berikut.
14000000
12000000
Volume Ekspor (Kg)
10000000
8000000
6000000
Volume
4000000 Ekspor
(Kg)
2000000
0
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Tahun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 56
digilib.uns.ac.id
20000000
18000000
16000000
14000000
12000000
Produksi (kg)
10000000 Volume
8000000 Produksi
(Kg)
6000000
4000000
2000000
0
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Tahun
Gambar 6. Grafik perkembangan Produksi Kopi Jawa Tengah Tahun
1990-2009
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 58
digilib.uns.ac.id
14000000
12000000
Volume Ekspor (Kg)
10000000
8000000
Volume
6000000 Ekspor
(Kg)
4000000
2000000
0
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Tahun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 60
digilib.uns.ac.id
40000.00
36000.00
32000.00
28000.00 Harga
24000.00 Berlaku
20000.00 Harga
16000.00
12000.00 Konstan
8000.00
4000.00
0.00
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Tahun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 62
digilib.uns.ac.id
22000
20000
18000
16000
14000 Harga
12000 Berlaku
10000
8000 Harga
6000 Konstan
4000
2000
0
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Tahun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 64
digilib.uns.ac.id
27000.00
24000.00
21000.00
18000.00 Harga
15000.00 Berlaku
12000.00
9000.00 Harga
6000.00 Konstan
3000.00
0.00
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Tahun
18000 Harga
Kurs
15000 Berlaku
12000
9000 Harga
6000 Konstan
3000
0
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Tahun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 68
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 69
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 70
digilib.uns.ac.id
1. Ketepatan Model
Untuk mengetahui kesesuaian model digunakan nilai koefisien
determinasi (R2), sedangkan untuk mengetahui besarnya sumbangan
variabel bebas yang lebih dari dua terhadap variabel tak bebas maka
digunakan nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan (adjusted
R2). Dari hasil analisis, diperoleh nilai R2 sebesar 0,850 dan nilai
adjusted R2 sebesar 0,781. Nilai R2 yang didapat mendekati 1
menunjukkan persamaan regresi tersebut tepat untuk digunakan
(goodness of fit). Berdasarkan nilai adjusted R2 yang diperoleh, dapat
diartikan bahwa seluruh variabel bebas yang digunakan dalam penelitian,
yaitu produksi kopi Jawa Tengah, volume ekspor kopi tahun sebelumnya,
harga ekspor kopi Jawa Tengah, harga domestik kopi Jawa Tengah,
harga ekspor teh, dan nilai tukar dollar AS terhadap rupiah secara
bersama-sama mampu menjelaskan variasi perubahan yang terjadi pada
variabel tidak bebasnya yaitu volume ekspor kopi Jawa Tengah sebesar
78,1%. Sedangkan sisanya 21,9% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel
lain diluar model yang digunakan dalam penelitian. Variabel diluar
model yang diperkirakan dapat mempengaruhi volume ekspor kopi Jawa
Tengah adalah iklim yang terjadi di Jawa Tengah, krisis ekonomi yang
terjadi pada negara pengimpor yang berpengaruh terhadap tingkat
permintaan negara konsumen, kebijakan negara pengimpor tentang syarat
produk kopi yang dapat diterima, kebijakan tarif impor terhadap kopi di
negara pengimpor yang mempengaruhi daya saing (harga) dengan negara
pengekspor lain
2. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh secara keseluruhan
dari variabel bebas (X1-X6) terhadap variabel tak bebas (Y), dengan
kriteria jika nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel pada tingkat
signifikansi 10%, maka variabel-variabel bebas yang digunakan dalam
penelitian secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel tidak
bebasnya. Sedangkan jikacommit
nilai Ftohitung
user lebih kecil dari nilai F tabel pada
perpustakaan.uns.ac.id 71
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 72
digilib.uns.ac.id
dan dan secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap volume ekspor kopi
Jawa Tengah yang diketahui dari uji F yang menunjukkan nilai F hitung
sebesar 12,317 yang lebih besar dari nilai F tabel pada = 10%.
Sedangkan secara individu faktor yang berpengaruh meliputi
produksi kopi Jawa Tengah, harga ekspor kopi Jawa Tengah, harga ekspor teh
Jawa Tengah, dan nilai tukar dollar AS terhadap Rupiah.
Selanjutnya faktor faktor yang diteliti dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Produksi Kopi Jawa Tengah
Hasil uji t menunjukkan bahwa nilai t hitung yang diperoleh
sebesar 3,542 lebih besar dati t tabel 10% sebesar 1,771. Hal ini berarti
variabel produksi kopi Jawa Tengah berpengaruh secara individu
terhadap volume ekspor kopi Jawa Tengah. Nilai koefisien regresi yang
juga merupakan koefisien elastisitas sebebesar 2,320 dengan arah
hubungan yang positif. Angka tersebut dapat diartikan jika terjadi
kenaikan produksi kopi sebesar 1% akan mengakibatkan volume ekspor
kopi Jawa Tengah meningkat sebesar 2,320% dan begitu pula sebaliknya.
Dengan kata lain volume ekspor kopi Jawa Tengah bersifat elastis
terhadap perubahan jumlah produksi kopi Jawa Tengah.
Produksi kopi Jawa Tengah yang meningkat akan berakibat pada
peningkatan volume kopi Jawa Tengah yang di tawarkan kepasar
internasional. Hal ini dikarenakan penawaran suatu komoditas ekspor
suatu negara berasal dari produksi yang mampu dihasilkan. Ekspor juga
dipandang sebagai kegiatan yang terjadi karena kelebihan produksi
dalam negeri. Sehingga apabila produksi kopi Jawa Tengah meningkat,
akan berakibat pada bertambahnya volume kopi yang diekspor.
Selain itu kebijakan dari AEKI (Asosiasi Eksportir Kopi
Indonesia) yang menentukan jumlah batas minimal kopi yang wajib
diekspor oleh para eksportir, yaitu sebesar 200 ton per tahun. Sehingga
apabila terjadi kenaikan produksi kopi di Jawa Tengah, para eksportir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 78
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 83
digilib.uns.ac.id
A. Kesimpulan
commit to user
82
perpustakaan.uns.ac.id 83
digilib.uns.ac.id
B. Saran
commit to user