Refleksi
Refleksi
Perinatologi
Fakultas Kedokteran Umum
Universitas Mulawarman
Disusun Oleh :
Syahidah Amaniyya Ramadhan
1310029038
Pembimbing :
dr. Hendra, Sp.A
1
REFLEKSI KASUS
Disusun oleh:
Syahidah Amaniyya Ramadhan
Menyetujui,
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
STATUS PASIEN
Identitas Pasien
Nama : By. Ny. NR
Usia : 1 hari
Usia Gestasi : 36-37 minggu
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 3 Maret 2016
Anak ke : Pertama
Kamar : Ruang bayi
4
Riwayat Penyakit Sekarang : Bayi merupakan rujukan sebuah rumah sakit
swasta dengan keluhan sesak dan membiru sejak 1 jam setelah lahir. Bayi lahir
cukup bulan (usia kehamilan 36-37 minggu) secara sectio caesaria dengan apgar
score 7/9. Saat tiba dirumah sakit, bayi menangis merintih, dan tampak sesak.
Resume Persalinan
Usia kehamilan : 36-37 minggu
Letak bayi : presentasi kepala
Ketuban pecah : ya
Warna air ketuban : jernih
Jenis persalinan : sectio caesaria.
Apgar Score : 7/9
5
Riwayat Menstruasi
Menarche : ?
Siklus haid : ?
Lama haid : ?
Jumlah darah haid : ?
Hari pertama haid terakhir : ?
Taksiran persalinan : ?
Kontrasepsi
Tidak pernah menggunakan kontrasepsi
6
NILAI APGAR
Apgar Score 1 menit 5 menit
Detak Jantung (tidak diketahui) (tidak diketahui)
Total 7 9
Apgar score 7/9 : tidak asfiksia
Resusitasi : dilakukan
Penghisapan lendir : dilakukan
VTP : tidak dilakukan
Massage jantung : tidak dilakukan
7
Kepala
Bentuk : Normocephal, caput (-)
Ubun ubun : Datar
Rambut : Lebat, hitam
Muka
Raut muka : normal
Odema : tidak ada
Moon face : tidak ada
Mata
Bentuk : Normal
Palpebra : edema (-/-)
Konjungtiva : Anemis (-/-)
Sklera : Ikterik (-/-)
Pupil : Isokor (2mm/2mm), reflex cahaya (+/+) Dextra=Sinisstra
Lensa : Jernih
Gerakan bola mata : Normal
Hidung
Bentuk : normal
Pernafasan cuping hidung : (-/-)
Sekret : (-/-)
Darah : -
Mulut
Bibir : merah kecoklatan, mukosa agak kering, sianosis(-)
Lidah : merah kekuningan, mukosa basah
Gigi : -
Gusi : kemerahan
8
Leher
Trakea : di tengah
Kelenjar : KGB normal, tiroid tidak membesar
Massa : tidak teraba adanya massa
Thorax
Inspeksi : Bentuk normochest, retraksi (+), iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Pergerakan dinding dada simetris (D=S), iktus kordis tidak
teraba
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : bronkovesikuler (+), rhonki (-/-), wheezing (-/-),S1 S2 tunggal
regular
Abdomen
Inspeksi : agak cembung
Auskultasi : peristaltik dalam batas normal
Perkusi : Timpani
Palpasi : distensi (-), nyeri tekan sulit dievaluasi
Ekstremitas
Bentuk : Normal
Akral : Hangat
Kulit : kemerahan dan halus
CRT : 3
9
Posture 4 Kulit 3
Square window 4 Lanugo 2
Arm recoil 4 Permukaan plantar kaki 4
Popliteal angle 4 Payudara 3
Scarf sign 4 Mata/daun telinga 3
Heel to ear 4 Kelamin 4
Total: 24 Total: 19
Pemeriksaan Penunjang
GDS 75 60-150
10
Cl 106 95 108
Diagnosis
Penatalaksanaan
11
FOLLOW UP
4 Maret 2016 S :aktif (), refleks (), sesak (+), CPAP PEEP 7flow 8 FiO2 30%
sianosis (-) Infus KN4A 170cc/24 jam
O : KU sedang,. HR: 140 x/menit, Infus aminosteril 6% 45 cc/24 jam
RR: 60 x/menit,T: 36,8 C, SpO2 Drip NS 3%, KCL 3cc, ca glukonas 3cc
97% Injeksi meropenem 2x100mg
Anemis(-/-),retraksi (+),rhonki(-/), Cek kultur darah
wheezing(-/-),abdomen soefl, Puasa
distended(-)
A : NCB + SMK + RDS ec sepsis?
12
BAB III
PEMBAHASAN
Anamnesis
Teori Kasus
Neonatus Cukup Bulan yaitu bayi dilahirkan Bayi merupakan rujukan sebuah
dengan masa gestasi 37-42 minggu rumah sakit swasta dengan keluhan
Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi sesak dan membiru sejak 1 jam
tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur setelah lahir. Bayi lahir cukup bulan
beberapa saat setelah lahir. Penyebab asfiksia (usia kehamilan 36-37 minggu)
antara lain : secara sectio caesaria dengan apgar
- Faktor ibu : preeklampsia dan eklampsia, score 7/9. Saat tiba dirumah sakit,
perdarahan abnormal, partus lama atau pastus bayi menangis merintih, dan tampak
macet, infeksi berat, kehamilan lewat waktu sesak. berat badan lahir 2700 gram,
(>42 minggu) panjang badan 48 cm, serta tidak
- Faktor tali pusat : lilitan tali pusat, tali pusat dijumpai kelainan bawaan.
pendek, simpul tali pusat
- Faktor bayi : bayi prematur, persalinan dengan Resume Persalinan
tindakan (sungsang, bayi kembar, distosia bahu, Usia kehamilan: 36-37 minggu
ekstraksi vakum, ekstraksi forsep), kelainan Letak bayi : kepala
kongenital, air ketuban dengan mekonium Ketuban pecah : ya
Seorang neonatus disebut mengalami asfikasia bila Warna air ketuban: jernih
memebuhi kondisi sebagai berikut : Jenis persalinan : Sectio caesaria
- Nilai apgar score 0 3 Apgar Score : 7/9
- Adanya asidosis pada pemeriksaan tali pusat
(pH <7,0)
- Gangguan neurologis (misalnya : kejang,
hipotonia atau koma)
- Adanya gangguaan sistem multiorgan (misalnya
: gangguan kardiovaskular, hematologi,
pulmoner, atau sistem renal)
13
Respiratory Distress Syndrome (RDS) disebut
juga Hyaline Membran Disease (HMD),
merupakan sindrom gawat napas yang
disebabkan defisiensi surfaktan terutama pada
bayi yang lahir dengan masa gestasi kurang,
timbul saat lahir atau segera setelah lahir,
progresif dalam 48-72 jam, bayi letargi.
Definisi dan kriteria RDS bila didapatkan sesak
napas berat (dyspnea ), frekuensi napas
meningkat (tachypnea), sianosis yang menetap
dengan terapi oksigen, penurunan daya
pengembangan paru, adanya gambaran infiltrat
alveolar yang merata pada foto thorak dan
adanya atelektasis, kongesti vaskular,
perdarahan, edema paru, dan adanya hyaline
membran pada saat otopsi.
Ada 4 faktor penting penyebab defisiensi
surfaktan pada RDS yaitu: prematur, asfiksia
perinatal, maternal diabetes, seksio sesaria.
14
Pemeriksaan Fisik dan Penunjang
Teori Kasus
Gejala klinis RDS yaitu: Pemeriksaan Fisik
- adanya sesak napas pada bayi prematur Keadaan Umum : lemah
segera setelah lahir yang ditandai dengan Berat Badan : 2700
takipnea (> 50 x/menit) gram
- pernapasan cuping hidung Panjang badan : 48 cm
- grunting Lingkar Kepala : 33 cm
- retraksi dinding dada Lingkar Dada : 32 cm
- sianosis Lingkar Perut : 30 cm
- rhonki halus Panjang Lengan : 11 cm
- gejala menetap dalam 48-95 jam pertama Panjang Kaki : 19 cm
setelah lahir. Anus : +
Perjalanan klinis, rontgen dada dan nilai gas darah Cacat : -
serta asam basa membantu menegakkan diagnosis
klinis. Nadi:140 x/ menit, regular, kuat
angkat
Pernafasan:60 x/menit
Suhu:35,6 C
Pemeriksaan Penunjang
Hasil DL :
WBC : 23.400
HGB : 17,7
HCT : 51,9%
PLT : 195.000
15
Diagnosis
Teori Kasus
Sepsis adalah respon tubuh terhadap infeksi yang Dx IGD: Neonatus Cukup Bulan +
menyebar melalui darah dan jaringan lain. Tubuh suspek asfiksia neonatorum
mengadakan respon inflamasi secara luas
terhadap infeksi yang dapat terjadi secara Dx. Ruangan: Neonatus cukup
berlebihan diluar kendali dan meningkatkan bulan + Sesuai Masa Kehamilan +
risiko bahaya. RDS ec sepsis
Sepsis:
- Suhu badan > 38,5oC atau <36oC
- Takikardi
- Frekuensi nafas diatas rata-rata normal sesuai
umur
- Penurunan atau peningkatan jumlah leukosit
sesuai umur
Penatalaksanaan
Teori Kasus
Diperlukan pemantauan yang cermat terhadap CPAP PEEP 7flow 8 FiO2 30%
frekuensi jantung dan pernafasan, PO2, PCO2, Infus KN4A 170cc/24 jam
pH, bikarbonat, elektrolit arteri, glukosa darah, Infus aminosteril 6% 45 cc/24
hematokrit, tekanan darah dan suhu. jam
Kalori dan cairan harus diberikan secara Drip NS 3%, KCL 3cc, ca
intravena. Untuk 24 jam pertama, 10% glukosa glukonas 3cc
dengan kecepatan 55-75 mL/kg/24 jam. Injeksi meropenem 2x100mg
Selanjutnya elektrolit harus ditambahkan dan Cek kultur darah
volume cairan ditambahkan sedikit demi Puasa
sedikit sampai 120-150 mL/kg/24 jam.
CPAP (Continous Positive Airway Pressure)
16
diindikasikan untuk:
- memperbaiki dan meningkatkan kapasitas
residu fungsional (FRC) paru serta
oksigenasi.
- mencegah kolaps alveolus dan atelektasis.
- meningkatkan daya kembang paru.
- mengurasi usaha bernapas yang
berlebihan.
- mempertahankan jalan napas dan
meningkatkan diameternya.
- memberikan kesesuaian perfusi ventilasi
yang lebih baik dengan menurunkan pirau
intrapulmoner.
- Menstimulasi pertumbuhan paru.
17