Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA

KEGIATAN PERTEMUAN DAN EVALUASI KEMITRAAN


BIDAN DAN DUKUN ( MEMPERKUAT PKS )
PUSKESMAS WONOSARI

I. Pendahuluan
Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi terjadinya kematian ibu
maupun bayi adalah faktor pelayanan yang sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan
keterampilan tenaga kesehatan sebagai penolong pertama dan persalinan
tersebut,dimana sesuai dengan pesan pertama kunci MPS yaitu setiap persalinan
hendaknya ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih. Disamping itu, perilaku dan
tanda tanda sakit pada neonatal yang sulit di kenali, juga merupakan penyebab
kematian bayi baru lahir.
Tingginya angka kematian ibu dan bayi menunjukan masih rendahnya
kualitas pelayanaan kesehatan. Delapan puluh persen persalinan di masyarakat
masih di tolong oleh tenaga non-kesehatan, seperti dukun. Dukun di masyarakat
masih memegang peranan penting, dukun di anggap sebagai tokoh masyarakat.
Masyarakat masih mempercayai pertolongan persalinan oleh dukun, karena
pertolongan persalinan oleh dukun di anggap murah dan dukun tetap memberikan
pendampingan pada ibu setelah melahirkan, seperti merawat dan memandikan bayi.
Di beberapa daerah, keberadaan dukun bayi sebagai orang kepercayaan dalam
menolong persalinan, sosok yang dihormati dan berpengalaman, sangat dibutuhkan
oleh masyarakat keberadaannya. Berbeda degan keberadaan bidan yang rata rata
masih muda dan belum seluruhnya mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
Persalinan dukun tahun 2014 kecamatan wonosari sebanyak 26 persalinan
dengan jumlah dukun sebanyak 27 dukun dan yang sudah bermitra sejumlah 17
dukun,dari data di atas maka persalinan nakes tidak mencapai target yaitu hanya
88,6%.Untuk mengatasi permasalahan persalinan oleh dukun sebenarnya sudah di
bentuk perjanjian kerja sama antara bidan dan dukun dan setiap tahun perjanjian ini
di perbarui, dengan di adakannya pertemuan antara muspika,tenaga kesehatan dan
dukun sendiri dan di lanjutkan dengan penandatanganan antara bidan dan
dukun.Dengan adanya perjanjian ini di harapkan dukun tidak menolong persalinan
lagi namun dukun bisa merawat bayinya sehingga persalinan nakes bisa meningkat
menjadi 95%. Salah satu bentuk kemitraan tersebut adalah dengan melakukan
pembinaan dukun yang merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab bidan yaitu
dengan membuat kerjasama yang saling menguntungkan antara bidan dengan dukun
bayi, dengan harapan pertolongan persalinan akan berpindah dari dukun bayi ke
bidan. Dengan demikian, kematian ibu dan bayi diharapkan dapat diturunkan
dengan mengurangi risiko yang mungkin terjadi bila persalinan tidak ditolong oleh
tenaga kesehatan yang kompeten dengan menggunakan pola kemitraan bidan
dengan dukun.

II. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Menurunkan angka kematian Ibu (AKI) dan angka kematian Bayi (AKB)
2. Tujuan Khusus :
a. Meningkatnya akses ibu dan bayi terhadap pelayanan kebidanan berkualitas.
b. Meningkatkan rujukan persalinan, pelayanan antenatal, nifas dan bayi oleh dukun ke
tenaga kesehatan yang kompeten.
b. Meningkatkan alih peran dukun dari penolong persalinan menjadi mitra Bidan dalam
merawat Ibu Nifas dan Bayinya
c. Meningkatkan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

III. Peserta / Sasaran : Lintas sektor 3 orang, bidan desa 12 orang, Dukun
bayi 29 orang.
IV. Nara Sumber : Kepala puskesmas wonosari
V. Metode : Ceramah
VI. Media : LCD,Laptop
VII. Tempat dan waktu pelaksanaan : Puskesmas Wonosari,tanggal 19 mei 2015
VIII. Penyelenggara : Pengelola KIA puskesmas wonosari
IX. Pembiayaan : Transport petugas 12 x 30000 x 1 = Rp 360000
: Transport dukun 29 x 25000 x 1 =Rp 725.000
: Transport Linsek 3 x 30000 x 1 = Rp 90.000
: Konsumsi 50 x 37500 x 1 = Rp 1.875.000
: TOTAL Rp 3.050.000
X. Luaran :1.Semakin banyak dukun yang bermitra dan
merujuk ibu bersalin ke bidan
2.Adanya perjanjian kerjasama antara bidan dan
dukun yang baru
3. menurunnya persalinan dukun
4. meningkatnya persalinan nakes
5. tidak adanya kematian

Kepala Puskesmas Wonosari Pelaksana Kegiatan

Dr.H.Lukman Hakim,M.Mkes Mesiyah, SST


NIP. 19740514 200212 1 009 NIP. 19720701 199303 2 006
KERANGKA ACUAN KERJA
KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN
(PEMBERIAN TRANSPORT DUKUN )
PUSKESMAS WONOSARI

I. PENDAHULUAN
Kemitraan bidan dengan dukun adalah suatu bentuk kerjasama bidan dengan
dukun yang saling menguntungkan dengan prinsip keterbukaan, kesetaraan, dan
kepercayaan dalam upaya untuk menyelamatkan ibu dan bayi, dengan
menempatkan bidan sebagai penolong persalinan dan mengalihfungsikan dukun dari
penolong persalinan menjadi mitra dalam merawat ibu dan bayi pada masa nifas,
dengan berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat antara bidan dengan dukun, serta
melibatkan seluruh unsur/elemen masyarakat yang ada.
Di beberapa daerah, keberadaan dukun bayi sebagai orang kepercayaan dalam
menolong persalinan, sosok yang dihormati dan berpengalaman, sangat dibutuhkan
oleh masyarakat keberadaannya. Berbeda dengan keberadaan bidan yang rata-rata
masih muda dan belum seluruhnya mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
Di Kecamatan Wonosari jumlah dukun seluruhnya masih ada 29 orang dan
yang sudah bermitra hanya 17 orang. Untuk persalinan dukun pada tahun 2014
masih ada 26 kasus. Sedangkan dari hasil bermitra dengan bidan, dukun sudah
merujuk ibu bersalin ke tenaga kesehatan sebanyak 120 orang.
Sehingga dari kemitraan ini perlu dilanjutkan sampai dukun tidak lagi
menolong persalinan. Dengan demikian, kematian ibu dan bayi diharapkan dapat
diturunkan dengan mengurangi risiko yang mungkin terjadi bila persalinan tidak
ditolong oleh tenaga kesehatan yang kompeten dengan menggunakan pola
kemitraan bidan dengan dukun.
Dalam pola kemitraan bidan dengan dukun berbagai elemen masyarakat yang
ada dilibatkan sebagai unsur yang dapat memberikan dukungan dalam kesuksesan
pelaksanaan kegiatan ini.
II. TUJUAN
A. Tujuan Umun
Meningkatkan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan sehingga bisa menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
B. Tujuan Khusus
- Semua persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
- Meningkatkan rujukan persalinan oleh dukun ke tenaga kesehatan yang
kompeten
- Meningkatkan alih peran dukun dari penolong persalinan menjadi mitra
bidan dalam merawat ibu nifas dan bayinya

III. Peserta dan sasaran : dukun bayi sejumlah 29 orang


IV. Narasumber :-
V. Metode : pemberian transport dukun
VI. Media : formulir tanda terima transport dukun
VII. Tempat dan waktu :

No Waktu Tempat Pelaksanaan


1 Mei 2015 Puskesmas Wonosari
2 Juni 2015 Puskesmas Wonosari
3 Juli 2015 Puskesmas Wonosari
4 Agustus 2015 Puskesmas Wonosari
5 September 2015 Puskesmas Wonosari
6 Oktober 2015 Puskesmas Wonosari
7 November 2015 Puskesmas Wonosari
8 Desember 2015 Puskesmas Wonosari

VIII. Penyelenggara : Pengelola KIA Puskesmas Wonosari


IX. Pembiayaan : Rp 3.000.000,- (dana BOK)
Transport dukun : 60 kasus x Rp 50.000 = Rp
3.000.000,-
X. Luaran :
a. Semua dukun tidak menolong persalinan
b. Semua ibu bersalin yang dipegang dukun dirujuk
ke tenaga kesehatan
c. Dukun hanya merawat ibu nifas dan bayinya

Kepala Puskesmas Wonosari Pelaksana Kegiatan

Dr.H.Lukman Hakim,M.Mkes Mesiyah, SST


NIP. 19740514 200212 1 009 NIP. 19720701 199303 2 006

Anda mungkin juga menyukai