A. LATAR BELAKANG
Target program yang ada dalam STBM sendiri terdiri dari 5 pilar 1. Bebas dari
Buang Air Besar Sembarangan; 2. Cuci Tangan Pakai Sabun; 3. Pengelolaan Makanan dan
Minuman Rumah Tangga, Pengelolaan Sampah Rumah Tangga; serta 5. Pengelolaan
limbah cair rumah tangga) yang mana cakupan area pendekataan utamanya adalah
tingkat rumah tangga secara kolektif, untuk menjalankan itu semua harus digerakkan
dan disinergikan melalui 3 komponen pendekatan yakni : 1. Menciptakan Kebutuhan
(Demand Creation); 2. Ketersediaan pasokan (Supply Improvement); dan 3. Lingkungan
yang mendukung (Enabling Environment).
Agar kegiatan tersebut mencapai target sesuai yang diharapkan, diperluan suatu
sistem pengawasan, Untuk dapat menjalankan hal tersebut, dilakukan suatu upaya
sistem monitoring yang terupdate dan valid setiap waktu, oleh karena itu perlu
dibangun kerangka wawasan yang sama dari pelaku monitoring dan pemanfaat hasil
monitoring di tingkat provinsi sampai dengan tingkat kabupaten. Sebagai langkah awal
untuk dapat membangun pemahaman yang sama ini perlu dilakukan pelatihan tentang
sistim monitoring yang terintegrasi. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, data
perkembangan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) khususnya pilar-1 (Stop
BABs) dapat terupdate dengan baik dan dapat dimanfaatkan untuk mengukur capaian
target MDGs menuju SDGS dan kepentingan para pihak terkait sanitasi yang ada di
Provinsi dan Kabupeten.
Data yang dikumpulkan merupakan data cakupan akses sanitasi per desa
termasuk status ODF suatu wilayah. Pengembangan sistem ini didasarkan pada
kebutuhan akan informasi cakupan akses sanitasi dan desa ODF, hal ini sesuai dengan
sasaran yang akan dicapai dalam SDGS maupun target RPJMN. Saat ini sudah banyak
pelaku yang melaksanakan kegiatan STBM baik yang dilakukan oleh mitra maupun
pemerintah daerah sendiri dalam rangka percepatan akses sanitasi tersebut termasuk
pencapaian ODF. Untuk memudahkan pengumpulan dan perhitungan capaian-capaian
akses tersebut perlu menggunakan data dan instrument yang mengacu pada prinsip
yang sama dalam mendukung informasi yang ingin diperoleh (missal: MDGs, SDGS,
RPJMN, Renstra, dll). Dalam rangka itulah Sekretariat STBM Nasional sudah
mengembangkan sistem monitoring untuk membantu dalam melakukan pemantauan
terhadap capaian-capaian akses sanitasi tersebut secara Nasional. Sistem ini juga
dibuatkan secara terpusat agar mudah dalam melakukan perawatan, namun kabupaten
tetap menjadi pemilik otoritas data.
Dengan keberadaan sistem ini diharapkan dapat digunakan secara optimal untuk
keperluan evaluasi dan perencanaan terkait implementasi program STBM di wilayah
masing-masing di seluruh Indonesia. Selain itu, secara tidak langsung mampu
menampilkan kontribusi setiap daerah sampai ke tingkat global terkait dengan capaian
MDGs menuju SDGS.
B. TUJUAN
Tujuan Umum :
Peserta paham terhadap konsep Monev STBM serta mampu dan terampil dalam
memfasilitasi atau memberikan bimbingan teknis tentang sistim monev berbasis SMS
kepada pelaku di tingkat kabupaten sampai kecamatan/puskesmas.
Tujuan Khusus :
C. MATERI PELATIHAN
Pengetahuan Keterampilan
Kegiatan Pelatihan ini akan dilaksanakan pada tanggal 14 Maret s/d 17 Maret
2017 bertempat di Hotel Alpha Jalan H.Imam Munandar- Pekanbaru
Peserta berasal dari Pengelola Program Monev (pemegang akun Monev STBM) di Dinas
Kesehatan Kab/Kota sebanyak 1 (satu) orang, , serta didampingi oleh 1 (satu) orang Kepala Seksi
Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten dan 2 orang sanitarian dengan kriteria yang
telah ditentukan.
1. Jumlah Peserta untuk setiap kab/kota adalah 4 orang,
2. Peserta terdiri dari 1 orang Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan dan Pengelola Program
Monev (pemegang akun Monev STBM) di Dinas Kesehatan Kab/Kota sebanyak 1 (satu)
orang, 2 orang Sanitarian dari perwakilan Puskesmas yang Bapak/ Ibu Kabupaten pilih
sebagai peserta pelatihan dengan kriteria 1 orang sanitarian yang tidak pernah aktif dalam
Web/SMS dan 2 orang sanitarian yang aktif dalam Web/SMS.
3. Setiap peserta membawa kelengkapan pelatihan berupa Laptop dan Program Office minimal
2010
4. Peserta diutamakan menggunakan Handphone Android Baik Pemegang Akun maupun
Sanitarian sebagai Bahan Pengenalan Materi SMART STBM
5. Peserta mampu dan bersedia untuk menjadi pelatih program Monev STBM berbasis
Web/SMS di Tingkat Kab/Kota
6. Tempat dan waktu pelatihan diadakan di Hotel Furaya Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru
pada tanggal 14-17 Maret 2017, Registrasi pada pukul 13.00-18.00 Wib dan diharapkan
mengikuti acara Pembukaan pada Hari Selasa tanggal 14 Maret 2017.
7. Untuk kelancaran pelaksanaan administrasi kegiatan peserta pelatihan diharapkan
membawa Surat Perintah Tugas (SPT) rangkap 3 ,
8. Membawa data penganggaran APBD untuk kegiatan STBM dan data desa yang telah
melaksanakan pemicuan
2 KAMPAR 1 1 2
3 ROKAN HULU 1 1 2
4 ROKAN HILIR 1 1 2
5 DUMAI 1 1 2
6 BENGKALIS 1 1 2
7 SIAK 1 1 2
8 PELALAWAN 1 1 2
9 INDRAGIRI HULU 1 1 2
10 INDRAGIRI HILIR 1 1 2
11 KUANTAN SINGINGI 1 1 2
F. METODOLOGI PELATIHAN
Pelatihan ini akan dilaksanakan selama 4 (empat) hari , 3 (tiga) hari efektif
dengan mengacu kepada metode pembelajaran orang dewasa melalui paparan dan
penjelasan materi, curah pendapat, diskusi, demonstrasi, simulasi, sharing pengalaman
dan praktek.
G. PEMBIAYAAN
Seluruh pembiayaan pelatihan ini berasal dari DPA Satuan Kerja Dinas Kesehatan
Provinsi Riau bersumber dan APBD Tahun Anggaran 2017
I. PENUTUP