Anda di halaman 1dari 8

TEORI AKUNTANSI KEUANGAN

The Search For Objectives

OLEH :

SIKTANIA MARIA DILLIANA (1781611030)


WIHELMINA MARYETHA YULIA JAENG (1781611031)
I PUTU EKA ARYA WEDHANA TEMAJA (1781611040)
DANCE MESAK (1781611043)

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
BAB 6
The Search for Objectives

A. Tujuan dan Keberagaman Pengguna


Tujuan Pengguna antara lain:
1. Kemampuan Prediktif, yaitu kegunaan data-data akuntansi
untuk memprediksikan variable-variabel di masa yang akan datang.
2. Akuntanbilitas
yaitu tanggung jawabmanajemen terhadap laporan dalammencapai tujuan untuk
pemanfatan sumber daya perusahaan yang efisien dan efektif.
3. Secondary Objectives
a. Capital maintenance, yaitu informasi mengenai jumlah dividen yang dapat
dibayarkan pada periode tertentu tanpa mengembalikan modal kepada pemegang
saham.
b. Adaptability, yaitu kemampuan mengukur total likuiditas perusahaan (nilai aset
dikurangi dengan kewajiban).

Keberagaman pengguna laporan keuangan:


1. Pemegang saham
2. Kreditor
3. Analis dan penasihat keuangan
4. Pekerja
5. Persatuan buruh
6. Konsumen
7. Supplier
8. Asosiasi Industri Perdagangan
9. Agen pemerintah
10. Kelompok kepentingan
11. Peneliti dan pembuatstandar
12. Auditor
13. Manajemen
14. Komunitas yang berhubungan dengan operasi perusahaan
B. ASOBAT
ASOBAT merupakan suatu perubahan penting dalam kinerja AAA. Hal ini membuat
suatu perubahan tajam secara relatif dari empat pernyataan sebelumnya dan beberapa
lampiran yang diterbitkan antara 1936 dan 1964. Belakangan ini baik deskriptif maupun
normatif secara alami, menyatakan aturan umum atau pendekatan untuk pencatatan transaksi
dan menunjukkan laporan keuangan. Namun komite eksekutif dari AAA pada 1964
menyimpang dari pendekatan sebelumnya dengan memberi komite suatu ongkos
pengembangan.
Untuk pertama kalinya, pengertian akuntansi dirumuskan dari sudut pandang pengguna
laporan keuangan, bukan dari sudut pandang akuntan. Dari sisi pengguna, Akuntansi adalah
proses identifikasi, pengukuran, dan penyampaian informasi ekonomi untuk memperbolehkan
pendapat dan pengambilan oleh pengguna informasi. Pengertian ini lebih substantif
dibandingkan dengan pengertian sebelumnya yang didasarkan pada sudut pandang akuntan,
yaitu bahwa Akuntansi adalah seni mencatat, mengklasifikasikan, dan merangkum transaksi
dan kejadian berdasarkan sebuah aturan yang signifikan (penting) dan dalam bentuk moneter,
yang menjadi bagian dari karakter finansial dan menginterpretasikan hasilnya.

Menurut ASOBAT, tujuan Akuntansi antara lain :


1. Untuk membuat keputusan terkait dengan penggunaan sumber daya yang terbatas serta
untuk menentukan tujuan dan sasaran.
2. Untuk mengarahkan dan mengendalikan SDM dan sumber daya material dari organisasi
secara efektif.
3. Untuk memelihara dan melaporkan penjagaan sumber daya.
4. Untuk memfasilitasi fungsi dan kontrol sosial.

Standar yang digunakan untuk mengevaluasi informasi akuntansi antara lain :


1. Relevance
2. Verifiability
3. Freedom from bias
4. Quantifiability
Lebih lanjut, terkait dengan empat standar tersebut, ASOBAT memberikan lima garis
pedoman untuk mengkomunikasikan informasi akuntansi, yaitu :
1. Kelayakan penggunaan yang diharapkan
2. Keterbukaan hubungan khusus
3. Inklusi informasi lingkungan
4. Keseragaman praktik dalam dan antar satuan
5. Konsistensi praktik melalui waktu

C. ORIENTASI KE TEORI
Komite mendefinisikan teori sebagai ...kumpulan hipotesis yang menyatu, konseptual dan
prinsip pragmatis membentuk kerangka acuan umum untuk suatu studi lapang. Dalam
penerapan definisi tersebut, harus menyelesaikan tugas-tugas berikut:
1. Identifikasi bidang akuntansi sehingga generalisasi bermanfaat tentang bidang tersebut
dapat dibuat dan teori dapat dikembangkan.
2. Menerbitkan standar yang mana informasi akuntansi mungkin dinilai.
3. Menunjuk perubahan yang mungkin dalam praktik akuntansi.
4. Menampilkan kerangka kerja yang bermanfaat untuk pencarian peneliti akuntansi untuk
memperluas penggunaan akuntansi dan lingkup pokok akuntansi sebagai kebutuhan
masyarakat yang makin luas.

D. SASARAN AKUNTANSI
1. Membuat Keputusan Mengenai Sumber Daya yang Terbatas
2. Mengarahkan dan Mengendalikan Sumber Daya
3. Memelihara Penjagaan Sumber Daya
4. Memudahkan Fungsi dan Pengendalian Sosial

E. STANDAR UNTUK INFORMASI AKUNTANSI


Empat standar untuk evaluasi akuntansi adalah jantung ASOBAT. Standar-standar ini
mengomunikasikan informasi akuntansi, dan sasaran dapat dilihat sebagai bagian dari
metatheory akuntansi.
1. Relevansi
2. Verifiability
3. Freedom from Bias
4. Quantifiability
F. PETUNJUK UNTUK MENGKOMUNIKASIKAN INFORMASI AKUNTANSI
Sebagai tambahan standar, ASOBAT memberikan lima petunjuk untuk
mengomunikasikan informasi akuntansi:
1. Kepantasan untuk Penggunaan yang Diharapkan
2. Pengungkapan Hubungan yang Signifikan
3. Pemasukan atas Informasi Lingkungan
4. Keseragaman Praktik dalam dan atara Entitas dan
5. Konsistensi Praktik sampai Waktunya

G. APB STATEMENT 4
APB statement 4 ditampilkan ketika pendekatan dalil dan prinsip telah menjalankan
kursus dan tujuannya dan standarnya telah muncul. Standar ini diterbitkan pada bulan
Oktober 1970. Tujuan statement 4 adalah menyatakan konsep fundamental atas pelaporan
keuangan untuk disajikan sebagai dasar untuk opini APB.
Mendefinisikan akuntansi sebagai aktivitas jasa yang berfungsi untuk menyediakan
informasi kuantitatif, terutama informasi finansial, tentang entitas ekonomi yang diharapkan
akan bermanfaat untuk pengembilan keputusan ekonomi. APB Statement 4 mengadopsi
sudut pandang ASOBAT mengenai diversity of users. Selain itu, untuk pertama kalinya
mengambil sudut pandang bahwa pengguna laporan keuangan harus banyak mengetahui dan
memahami karakteristik dan batasan-batasan dari informasi akuntansi. APB Statement 4 juga
mendefinisikan aset, kewajiban, modal pemilik, pendapatan dan biaya sebagai elemen dasar
dari akuntansi keuangan yang diakui dan diukur sesuai dengan GAAP. Namun, statement ini
tidak authoritative karena tidak diterbitkan sebagai APB Opinion.
Menurut APB Statement 4, terdapat tiga tujuan dari laporan keuangan, yaitu tujuan umum,
khusus, dan kualitatif. Tujuan umum dari laporan keuangan yaitu memberikan informasi
mengenai sumber ekonomi, kewajiban, perubahan harta dan kewajiban, dan lain-lain. Tujuan
khususnya yaitu menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, perubahan posisi keuangan
secara wajar sesuai GAAP. Sementara tujuan kualitatifnya antara lain:
1. Relevance
2. Understandability
3. Verifiability
4. Neutrality
5. Timeliness
6. Comparability
7. Completeness
APB Statement 4 berkonsentrasi pada pengembangan user-oriented approach.

H. ASPEK LAIN DARI APB STATEMENT 4


Terdapat beberapa aspek bagus dalam dokumen ini. Misalnya, fakta bahwa akuntansi
adalah pengukuran disiplin yang ditulis di paragraf 67. Sasaran qualitatif terdiri dari
relevansi, kemampuan memahami (understandability), verifiability, netralitas, ketepatan
waktu, kemampuan membadingkan (comparability), dan kelengkapan.
Aspek lain dari APB statement 4 kurang inovatif. Fitur dasar akuntansi keuangan sebagian
besar membicarakan kembali beberapa dalil dari ARS 1.

I. THE TRUEBLOOD REPORT


AICPA membentuk Trueblood Committee pada bulan April 1971, pada saat APB berada
pada kritik yang cukup berat. Komite menyebutkan 12 sasaran akuntansi keuangan sebagai
berikut:
1. tujuan dasar akuntansi keuangan adalah menyediakan informasi yang bermanfaat untuk
pengambilan keputusan ekonomi.
2. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan khususnya bagi pengguna yang memiliki
otoritas, kemampuan, dan sumber daya yang terbatas untuk memperoleh informasi dan
yang mempercayakan laporan keuangan sebagai sumber prinsip informasi tentang
aktivitas ekonomi perusahaan.
3. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang bermanfaat bagi investor
dan kreditor untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi potensial arus kas
dalam hal jumlah, waktu, dan ketidakpastian terkait.
4. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi bagi pengguna untuk
memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi kekuatan menghasilkan laba
perusahaan.
5. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang bermanfaat dalam menilai
kemampuan manajemen menggunakan sumber daya perusahaan secara efektif dalam
mencapai tujuan perusahaan.
6. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang faktual dan pencegahan
tentang transaksi dan kejadian lain, yang bermanfaat untuk memprediksi,
membandingkan, dan mengevaluasi kekuatan menghasilkan laba perusahaan.
7. Tujuannya adalah menyediakan laporan atas posisi keuangan yang bermanfaat untuk
memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi kekuatan menghasilkan laba
perusahaan.
8. Tujuannya adalah menyediakan laporan atas laba periodik yang bermanfaat untuk
memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi kekuatan menghasilkan laba
perusahaan.
9. Tujuan lainnya adalah menyediakan laporan atas aktivitas keuangan yang bermanfaat
untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi kekuatan menghasilkan laba
perusahaan.
10. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang bermanfaat untuk proses
yang bersifat prediksi.
11. Tujuan laporan keuangan untuk pemerintah dan organisasi non profit adalah
menyediakan informasi yang bermanfaat untuk evaluasi efektivitas manajemen atas
sumber daya dalam mencapai tujuan organisasi.
12. Tujuan laporan keuangan adalah melaporkan kegiatan perusahaan yang mempengaruhi
masyarakat yang dapat ditentukan dan digambarkan atau diukur dan yang penting untuk
peran perusahaan dalam lingkungan sosial.

J. SATTA
Komite Eksekutif dari AAA menugaskan SATTA pada tahun 1973. keseluruhan tujuan
dari SATTA ini, sama dengan ASOBAT yang telah berdiri satu dekade lebih awal, yaitu
untuk menyediakan survey terkini mengenai literatur akuntansi keuangan dan pernyataan
dimana ahli menetapkan suatu teori akuntansi.
Tujuan dari SATTA sama dengan pembentukan ASOBAT, mengingat keduanya sama-
sama dikeluarkan oleh AAA. Tujuan tersebut
adalah untuk menyediakan sebuah survey buku/literatur akuntansi keuangan pada masa
sekarang ini dan pernyataan mengenai seni dari Teori Akuntansi. SATTA mengklasifikasikan
beberapa pendekatan untuk Teori Akuntansi.
1. Classical Approach
Normatif, deduktif, dan tidak berbeda untuk variasi kebutuhan informasi pengguna.
2. Decision Usefulness Approach
Dibagi menjadi decision model orientation dan decision maker orientation.
a. Decision model orientation
Normatif, deduktif; menekankan relevansi terhadap keputusan pengguna; kriteria
relevansi tersebut mempengaruhi pemilihan metode pengukuran.
b. Decision maker orientation
Deskriptif, induktif, dan pendekatan positif, termasuk penelitian behavioral
accounting.
3. Information Economic Approach
Informasi akuntansi dipandang sebagai barang ekonomi; pendekatan positif.

Karena pengguna dan informasi yang mereka butuhkan bersifat heterogen, serta fakta bahwa
informasi akuntansi merupakan barang publik, maka mustahil untuk memiliki sebuah closure
pada teori akuntansi normatif. Hal ini merefleksikan kebingungan diantara akademisi
akuntansi pada tahun 1970an mengenai perbedaan antara teori akuntansi normatif dan positif.

K. TEORI PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM AKUNTANSI


1. Pendekatan-pendekatan Klasik (Classical Approaches)
2. Pendekatan keputusan yang bermanfaat (Desicion-Usefulness Approach)
a) Decision Model Orientation
b) Decision Maker Orientation
3. Pendekatan Informasi Ekonomi (Information Economics Approach)

L. DEFICIENSIES OF PRESENT APPROACHES TO THEORY


Masalah prinsip yang dibawa oleh SATTA adalah perbedaan dari pengguna dalam
terminologi keputusan mereka dan kemungkinan perbedaan kebutuhan akan informasi. Baik
ASOBAT maupun APB pernyataan 4 mengakui fakta bahwa banyak pengguna membutuhkan
informasi untuk tujuan penetapan keputusan.
SATTA lebih pesimis daripada Trueblood Report mengenai preferensi akan keputusan dan
informasi dari pengguna.

Anda mungkin juga menyukai