Anda di halaman 1dari 3

9 Keberuntungan yang terlupakan

Sembilan itu angka hoki. Begitu kepercayaan sebagian orang. Namun, terlepas dari
mitos angka 9, pada dasarnya kita semua tentu akan merasa senang bila mendapatkan
keberuntungan khususnya pada saat yang dibutuhkan. Misalnya, sebut saja Anda memenangkan
door prize sebuah handphone yang sudah lama Anda inginkan pada saat handphone yang Anda
gunakan sekarang sudah mulai rewel.

Kita semua sebenarnya mengalami banyak keberuntungan setiap saat. Hanya saja sebagian
besar dari keberuntungan tersebut tidak kita sadari keberadaannya. Bahkan seringkali kita
salah menerimanya dan menganggapnya sebagai sebuah kesialan. Nah, pada kesempatan kali
ini, saya ingin membagikan 9 keberuntungan yang terlupakan kepada pembaca sekalian.
Keberuntungan-keberuntungan ini biasanya terlupakan karena kita menganggapnya sebagai
sebuah hal yang memang sudah sewajarnya (take it for granted) atau justru kita
menganggapnya sebagai sebuah musibah karena menghambat keinginan kita.

Kebaikan yang terus menerus terjadi. Kebaikan yang terus menerus terjadi seringkali
terlupakan. Bangun di pagi hari dalam keadaan tubuh yang sehat dan segar serta
mampu menghirup udara yang bersih sering dilupakan sebagai sebuah keuntungan
karena hal tersebut sudah dianggap sebagai sesuatu yang sudah semestinya. Padahal,
bila keberuntungan yang satu ini tidak kita dapatkan, tidak ada keberuntungan lain yang
bisa kita rasakan bukan? Bentuk lain dari kebaikan yang terlupakan seringkali adalah
kehadiran orang-orang yang sangat mendukung dan memperhatikan kita seperti istri,
suami, ibu, ayah, sahabat, bawahan dan sebagainya yang selalu ada untuk mendukung
kita. Keberadaan dan kebaikan mereka yang terus menerus diberikan kepada kita acap
kali dianggap sebagai sesuatu yang sudah sepatutnya. Biasanya, kita baru menyadari
keberuntungan yang satu ini pada saat orang-orang tersebut tidak hadir di dekat kita.
Kesempatan dan kemampuan untuk berbuat baik. Berbuat baik tentu merupakan
hal yang diinginkan oleh kebanyakan orang. Namun demikian, tidak selalu setiap orang
yang menginginkan untuk berbuat baik benar-benar bisa melakukannya. Karena itu, kita
patut mensyukuri setiap kesempatan dan kemampuan berbuat baik sebagai sebuah
keberuntungan yang bahkan lebih besar dari orang yang menerima perbuatan baik
tersebut. Itulah sebabnya menurut keyakinan agama tertentu, mereka patut
berterimakasih bila kebaikan yang mereka berikan kepada orang lain bisa diterima
dengan baik oleh orang tersebut. Hal ini agak aneh bukan? Bukannya yang menerima
tetapi malah yang memberi yang berterima kasih. Namun keyakinan tersebut benar
adanya. Misalnya, suatu ketika, Anda sangat ingin membelikan sepeda untuk anak anda.
Setelah beberapa bulan menabung dengan susah payah, akhirnya Anda bisa
mewujudkan keinginan tersebut. Anda pun memberikan sepeda tersebut sebagai
kejuatan untuk anak Anda. Tentu saja anak Anda sangat bergembira. Namun, saya yakin,
Anda jauh lebih bergembira melihat kegembiraan anak Anda tersebut. Sayangnya,
keberuntungan yang satu ini cukup sering terlupakan. Bayangkan bila anak Anda tadi
menolak sepeda yang sudah Anda dapatkan dengan susah payah, betapa hancurnya hati
Anda bukan?
Kemampuan menghadapi kesulitan. Keberuntungan yang satu ini memang cukup
sering terlupakan seperti dituturkan dalam kisah fiktif ini. Suatu ketika, seorang nenek
sangat menginginkan sebuah baju hangat agar ia bisa berjalan-jalan di pagi hari. Namun
apa dikata, nenek tersebut hingga ajalnya tidak pernah mendapatkan baju hangat yang
ia inginkan. Ketika menghadap Tuhan, sang nenek protes, kenapa ia tidak diberikan baju
hangat. Lalu Tuhan menjawab, bukankah yang selama ini dibutuhkan sang nenek adalah
kesehatan dan kemampuan untuk menghadapi udara dingin dipagi hari sehingga ia
tetap bisa berjalan-jalan? Tuhan sudah memberikannya. Namun si nenek tidak
menyadarinya.
Sesuatu yang tidak perlu dimiliki. Apa yang kita inginkan seringkali justru tidak
menjadi keberuntungan bagi kita namun justru menjadi cobaan dan tidak jarang malah
menjadi kesulitan. Seorang karyawan suatu ketika sangat ingin dipromosikan
menempati kedudukan atasannya sekarang. Ia merasa sudah sangat siap dan ia pun
yakin bila kedudukannya meningkat, maka demikian pula pendapatan dan kebahagiaan
keluarganya. Saat yang dinanti-nantikan pun akhirnya tiba. Karyawan tersebut
dipromosikan. Namun setelah ia menjabat kedudukan yang baru tersebut, istri dan
anaknya mulai sering mengeluh karena ia jadi jarang berada di rumah dan lebih sering
marah. Memang pendapatannya meningkat tapi kebahagiaannya justru berkurang.
Hikmah dari cerita ini bukan berarti Anda tidak boleh naik jabatan atau meningkatkan
penghasilan. Namun, untuk mendapatkan kebahagiaan, Anda tidak selalu membutuhkan
promosi dan penghasilan yang lebih besar. Yang diperlukan hanyalah mensyukuri
kebahagiaan itu sendiri.
Amarah yang bisa diatasi. Banyak akibat buruk yang ditimbulkan sebuah amarah.
Selain tidak baik untuk kesehatan dan menyebabkan hubungan menjadi kurang
harmonis, amarah juga membuat kita tidak bijak pada saat membuat keputusan terlebih
lagi keputusan penting. Marah tentu saja merupakan bagian dari emosi manusia yang
tidak bisa dihindarkan dan ada kalanya perlu. Tetapi membiarkan marah menjadi
amarah sungguh merugikan kita. Suatu ketika, seorang ayah mensyukuri
keberhasilannya mengatasi amarah kepada putrinya manakala ia mengetahui putrinya
tersebut mencuri uangnya. Hampir saja si ayah memukul wajah putrinya dengan
tongkat. Bayangkan seandainya tongkat itu jadi mendarat di wajah sang putri, bukan
saja luka bekas pukulan itu membuat wajahnya menjadi kurang cantik, namun justru
luka batinnya lah yang lebih parah karena bisa merusak kepribadian sang putri tersebut
bertahun-tahun kemudian. Bila Anda bisa mengatasi amarah, maka sesungguhnya Anda
adalah seorang yang sangat beruntung karena Anda terbebas dari kemungkinan yang
jauh lebih buruk.
Kekurangan dibalik kelebihan. Banyak orang yang menilai kelebihan sebagai sebuah
keberuntungan dan kekurangan sebagai sebuah keterbatasan. Namun demikian, kita
bisa mengubah cara pandang tersebut agar lebih bermanfaat. Sesungguhnya,
kekurangan adalah kesempatan untuk memperbaiki diri. Bahkan dalam banyak kasus
kekurangan seringkali menjadi motivator yang sangat efektif untuk membuat seseorang
menjadi lebih kuat lagi. Menurut para ahli, Steffi Graf merupakan petenis yang kurang
berbakat dibandingkan Gabriela Sabatini. Namun demikian, Steffi lebih banyak
memenangkan turnamen dan grand slam. Mengapa? Karena Steffi Graf menyadari
kekurangannya tersebut dan mau menambah porsi latihannya setiap hari. Sayangnya,
kebanyak orang tidak cukup peka dan mau menyadari kekurangannya sehingga ia tidak
bisa meningkatkan apa yang sudah diperolehnya. Beruntunglah Anda bila Anda bisa
menemukan kekurangan Anda.
Keberanian untuk jujur terhadap diri sendiri. Keberanian untuk bersikap jujur,
khususnya terhadap diri sendiri, bukanlah merupakan sesuatu yang mudah. Padahal,
kejujuran seperti ini bisa membawa banyak berkah bagi diri kita sendiri dan
menghindarkan kita ataupun orang lain dari kesulitan. Suatu ketika, seorang ibu tidak
mau menerima dengan jujur bahwa anaknya menderita autis. Ibu ini pun berusaha
mencari pakar yang sependapat dengan anaknya bahwa anaknya tidak autis. Ibu
tersebut juga tidak mau membawa anaknya untuk mengikuti terapi. Ia bahkan menuduh
para dokter yang menyatakan anaknya autis tersebut telah membuat kesimpulan yang
salah. Alhasil, kondisi anaknya tersebut semakin parah dan memprihatinkan.
Bersyukurlah bila anda memiliki keberanian untuk jujur terhadap diri sendiri karena
dengan demikian anda berusaha menjadi manusia yang lebih baik.
Keberadaan pesaing. Keberadaan pesaing seringkali diartikan sebagai sebuah masalah
atau bahkan musibah. Memang benar bahwa pesaing tidak selalu bermain fair dalam
pertarungan yang kita hadapi. Namun demikian, kita bisa melihat pesaing sebagai
motivator untuk meningkatkan kemampuan dan prestasi kita. Pesaing juga merupakan
salah satu penyuntik semangat agar kita tidak cepat puas dengan apa yang telah kita
lakukan. Suatu ketika, seorang general manager sebuah perusahaan sepeda motor,
mengatakan bahwa ia sangat bersyukur karena memiliki pesaing. Menurutnya,
kehadiran pesaing telah menjadi obat yang sangat mujarab untuk menyadarkan
karyawannya agar tidak cepat berpuas diri dan mau berusaha untuk mengeluarkan
potensi terbaik mereka. Bila Anda merenungkannya baik-baik, mungkin Anda baru
menyadari bahwa ternyata Anda perlu mensyukuri kehadiran pesaing Anda.
Doa yang tersembunyi. Tanpa sepengetahuan kita, sebenarnya ada orang yang
berharap kita bisa mendapat kebaikan. Namun karena sesuatu dan lain hal, orang-orang
tersebut memilih untuk tidak mengatakannya kepada kita secara langsung. Namun
demikian, mereka tetap mendoakan kita setiap saat. Tentu saja, karena dipanjatkan
secara tulus dan ikhlas, doa-doa tersebut mendapat kemurahan dari Yang Maha Kuasa
sehingga menjadi perlindungan dan dan kekuatan bagi kita dalam menghadapi berbagai
kesulitan. Bersyukurlah karena masih ada orang-orang yang mendoakan kita tanpa kita
ketahui. Ironisnya mungkin saja orang tersebut adalah orang yang paling kita benci
selama ini.

Tentu saja masih banyak keberuntungan lain yang terlupakan. Namun demikian, ada satu lagi
keberuntungan terbesar yang terlupakan yaitu kemampuan untuk selalu melihat
keberuntungan itu sendiri. Bila kita menyadari keberuntungan yang satu ini maka life is realy
beautiful.

Anda mungkin juga menyukai