: Porositas
b : Densitas batuan (dari hasil pembacaan log), gr/cc
f : Densitas fluida rata-rata, gr/cc 1 untuk fresh water, 1.1 untuk salt water
ma : Densitas matrik batuan gr/cc
Mendeteksi adanya hidrokarbon atau air, digunakan besama-sama dengan neutron log.
(Penggabungan neutron porosity dan density porosity log sangat bermanfaat untuk
mendeteksi zona gas dalam reservoir. Zona gas ditunjukkan dengan cross-over antara
neutron dan density)
Menentukan densitas hidrokarbon (h). (bila data porositas dari lab diketahui)
Identifikasi litologi. (berdasarkan nilai RHOB dan PEF)
Menghitung acoustic impedance. (bersama dengan log sonic)
dimana:
dimana :
Sehingga dapat dikatakan bahwa gravitasi terkoreksi drift (g std) adalah :
dimana:
g std (n) = gravitasi terkoreksi drift pada stasiun ke n
g st(n)= gravitasi terkoreksi tidal pada stasiun ke n
d. Koreksi lintang
Koreksi ini dilakukan karena bentuk bumi yang tidak sepenuhnya bulat sempurna, tetapi pepat
pada daerah ekuator dan juga karena rotasi bumi. Hal tersebut membuat ada perbedaan nilai
gravitasi karena pengaruh lintang yang ada di bumi. Secara umum gravitasi terkoreksi lintang
dapat ditulis sebagai berikut :
dimana :
dimana :
f. Koreksi Bouguer
Koreksi bouger dilakukan untuk mengkompensasi pengaruh massa batuan terdapat antara stasiun
pengukuran dan (mean sea level) yang diabaikan pada koreksi udara bebas. Koreksi ini dapat
ditulis sebagai berikut :