Anda di halaman 1dari 6

4.

5 Metode Pengukuran Densitas Batuan


4.5.2 Well Logging
Geophysic well logging merupakan suatu metode geofisika yang mengukur besaran
besaran fisik batuan reservoir yang memberikan informasi bawah permukaan meliputi
karakteristik litologi, ketebalan lapisan, kandungan fluida, korelasi struktur dan kontinuitas batuan
dari lubang bor ( Gordon H, 2004).
Wireline log merupakan perekaman data pengukuran secara kontinu disuatu lubang bor
menggunakan geophysic probe yang mampu merespon variasi sifat sifat fisik batuan setelah
dilakukan pengeboran (reeves, 1986).
Log adalah suatu grafik kedalaman dari suatu set kurva yang menunjukan parameter yang
diukur secara kesinambungan di dalam sebuah sumur (harsono, 1993).
Log dapat berupa pengamatan visual sampel yang diambil dari lubang bor (geological
log), atau dalam pengukuran fisika yang diperoleh dari respon piranti instrumen yang dipasang di
dalam sumur (geophysical log). Well logging dapat digunakan dalam bidang eksplorasi minyak
dan gas, batu bara, air bawah tanah dan geoteknik.
Salah satu metode pengukuran densitas menggunakan data well log adalah log densitas.
Density log dilakukan untuk mengukur densitas batuan disepanjang lubang bor, densitas yang
diukur adalah densitas keseluruhan (bulk) dari matrix batuan dan fluida yang terdapat pada pori-
pori batuan.
Prinsip Kerja Log Densitas:
Prinsip kerja density log adalah dengan cara memancarkan sinar gamma dari sumber
radiasi sinar gamma yang diletakkan pada dinding lubang bor. Pada saat sinar gamma menembus
batuan, sinar tersebut akan bertumbukkan dengan elektron pada batuan tersebut, yang
mengakibatkan sinar gamma akan kehilangan sebagian dari energinya dan yang sebagian lagi akan
dipantulkan kembali, yang kemudian akan ditangkap oleh detektor yang diletakkan diatas sumber
radiasi. Intensitas sinar gamma yang dipantulkan tergantung dari densitas batuan formasi.
Gambar 4. Contoh log Density
Tujuan utama dari density log adalah
Menentukan porositas dengan mengukur density bulk batuan.
dimana

: Porositas
b : Densitas batuan (dari hasil pembacaan log), gr/cc
f : Densitas fluida rata-rata, gr/cc 1 untuk fresh water, 1.1 untuk salt water
ma : Densitas matrik batuan gr/cc
Mendeteksi adanya hidrokarbon atau air, digunakan besama-sama dengan neutron log.
(Penggabungan neutron porosity dan density porosity log sangat bermanfaat untuk
mendeteksi zona gas dalam reservoir. Zona gas ditunjukkan dengan cross-over antara
neutron dan density)
Menentukan densitas hidrokarbon (h). (bila data porositas dari lab diketahui)
Identifikasi litologi. (berdasarkan nilai RHOB dan PEF)
Menghitung acoustic impedance. (bersama dengan log sonic)

4.5.2 Gravity Method


Metode gaya berat (gravitasi) adalah salah satu metode geofisika yang didasarkan pada
pengukuran medan gravitasi. Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi, di kapal maupun
di udara. Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki adalah
perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi lainnya. Metode
gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil trap). Disamping itu metode
ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan lainnya.
Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat massa suatu
material terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian struktur bawah permukaan dapat
diketahui. Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting untuk perencanaan langkah-
langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya. Untuk menggunakan metode ini
dibutuhkan minimal dua alat gravitasi, alat gravitasi yang pertama berada di base sebagai alat yang
digunakan untuk mengukur pasang surut gravitasi, alat yang kedua dibawa pergi ke setiap titik
pada stasiun mencatat perubahan gravitasi yang ada. Biasanya dalam pengerjaan pengukuran
gravitasi ini, dilakukan secara looping.
Hukum Gravitasi Newton
Pada dasarnya gravitasi adalah gaya tarik menarik antara dua benda yang memiliki rapat massa
yang berbeda, hal ini dapat diekspresikan oleh rumus hukum Newton sederhana sebagai berikut:
Dengan menggunakan rumus dasar inilah maka survey geofisika metode gravitasi dapat
dilakukan, namun seperti halnya metode geofisika lainnya, tentu saja metode ini memiliki koreksi.
Koreksi dalam metode gaya berat adalah sebagai berikut :
a. Koreksi baca alat/skala
Koreksi baca alat adalah koreksi yang dilakukan apabila terjadi kesalahan dalam pembacaaan alat
gravitasi yang digunakan. Rumus umum dalam pembacaan alat dapat ditulis sebagai berikut :
Read (mGal) = ((Read (scale)-Interval) x Counter Reading) + Value in mGal

b. Koreksi pasang surut (tidal)


Koreksi ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh gravitasi benda-benda di luar bumi seperti
bulan dan matahari, yang berubah terhadap lintang dan waktu. Untuk mendapatkan nilai pasang
surut ini maka, dilihatlah perbedaan nilai gravitasi stasiun dari waktu ke waktu terhadap base.
Gravitasi terkoreksi tidal dapat ditulis sebagai berikut :

dimana:

c. Koreksi apungan (drift)


Koreksi apungan akibat adanya perbedaan pembacaan gravity dari stasiun yang sama pada waktu
yang berbeda, yang disebabkan karena adanya guncangan pegas alat gravimeter selama proses
transportasi dari suatu stasiun ke stasiun lainnya.

dimana :
Sehingga dapat dikatakan bahwa gravitasi terkoreksi drift (g std) adalah :
dimana:
g std (n) = gravitasi terkoreksi drift pada stasiun ke n
g st(n)= gravitasi terkoreksi tidal pada stasiun ke n

d. Koreksi lintang
Koreksi ini dilakukan karena bentuk bumi yang tidak sepenuhnya bulat sempurna, tetapi pepat
pada daerah ekuator dan juga karena rotasi bumi. Hal tersebut membuat ada perbedaan nilai
gravitasi karena pengaruh lintang yang ada di bumi. Secara umum gravitasi terkoreksi lintang
dapat ditulis sebagai berikut :

dimana :

e. Koreksi udara bebas (Free Air Correction)


Koreksi ini dilakukan untuk mengkompensasi ketinggian antara titik pengamatan dan datum (mean
sea level). Koreksi ini dapat ditulis sebagai berikut :

dimana :
f. Koreksi Bouguer
Koreksi bouger dilakukan untuk mengkompensasi pengaruh massa batuan terdapat antara stasiun
pengukuran dan (mean sea level) yang diabaikan pada koreksi udara bebas. Koreksi ini dapat
ditulis sebagai berikut :

g. Koreksi medan (Terrain Correction)


Koreksi medan mengakomodir ketidakteraturan pada topografi sekitar titik pengukuran. Pada saat
pengukuran, elevasi topografi di sekitar titik pengukuran, biasanya dalam radius dalam dan luar,
diukur elevasinya. Sehingga koreksi ini dapat ditulis sebagai berikut :

Cara Kerja Metode Gravity


Metode gravity merupakan salah satu metode pasif geofisika yang memanfaatkan gaya
tarik bumi, karena seyogyanya gaya Tarik bumi tidak ada yang sama. Hal tersebut dipengaruhi
perbedaan formasi lapisan batuan bawah permukaan bumi. Metode ini memanfaatkan sifat
elastisitas pegas yang dikemas dalam suatu tuang hampa. Sehingga didapatkan nilai gravitasi
dilokasi observasi. Maka dari itu terdapat banyak sekali koreksi-koreksi pada saat pengolahan data
gravity . Koreksi-koreksi tersebut antara lain koreksi baca alat/skala, koreksi pasang surut (tidal),
koreksi apungan (drift), koreksi lintang, koreksi udara bebas (Free Air Correction), koreksi
bouguer, Koreksi medan (Terrain Correction) yang telah dijelaskan diatas. Setelah dilakukan
pengolahan terhadap korek-koreksi tersebut makan akan didapatkan gravitasi anomali. Dari
gravitasi aomali tersebut bisa dilihat densitas, bulk density. Dari densitas tersebut dapat diketahui
nilai porostas dan permeabilitasnya.

Anda mungkin juga menyukai