Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemahaman mengenai sistem tata air di alam meliputi tiga sistem hidrologi, yaitu: air di
atmosfer, air di permukaan bumi, dan air di bawah permukaan bumi. Khususnya air di bawah
permukaan bumi berada pada akifer yang membentuk suatu sistem akifer –akiklud yang
disebut cekungan hidrogeologi atau cekungan airtanah. Cekungan hidrogeologi tidak selalu
berbentuk cekung tetapi dapat berupa lapisan akifer yang mendatar, miring, terlipat dan atau
terpatahkan.

Akifer adalah lapisan batuan / tanah yang mampu menyimpan dan mengalirkan air. Sedangkan
akiklud adalah lapisan batuan /tanah yang kedap air. hidrogeologi merupakan cabang ilmu
geologi yang mempelajari interaksi airtanah dalam sistem geologi. Interaksi tersebut dapat
berupa interaksi mekanis, kimia, dan termal antara air dengan padatan berbentuk akifer serta
transportasi energi dan unsur kimia dalam aliran air (Domenico dan Schwartz, 1990). Menurut
definisi tersebut, observasi dalam hidrogeologi dilakukan terhadap dua bagian yaitu aspek
padatan (sifat fisik dan hidrolik batuan penyusun akifer) dan aspek fluida(aliran air dalam
akifer).

Di Indonesia, potensi airtanah tersebar pada 224 cekungan airtanah (groundwater basin),
dengan potensi cadangan sebesar 4,7 milyar m3/tahun. Suatu cekungan airtanah dicirikan oleh
kondisi geologi dan hidrologi tertentu, membentuk berbagai tipologi sistem akifer berikut ini
(Gambar 1.3.1 – 1.3.6): (1) sistem akifer endapan gunungapi; (2) sistem akifer batugamping
karst; (3) sistem akifer batuan sedimen terlipat; (4) sistem akifer endapan aluvial sungai; (5)
sistem akifer endapan pantai; (6) sistem akifer batuan kristalin. Suatu sistem akifer dapat
mempunyai bentuk tubuh air berupa matair yang kehadirannya dikendalikan oleh topografi,
jenis litologi, struktur perlapisan, dan struktur patahan dapat pula airtanah berada pada akifer
bebas atau akifer tertekan.

Dari enam sistem akifer di alam, penulis memilih empat sistem akifer yang menjadi fokus
pendalaman keilmuan yaitu sistem akifer pada daerah alluvial, sistem akifer karst, sistem akifer
batuan sedimen, dan sistem akifer batuan kristalin.
1.2 Rumusan Masalah
Adapaun rumusan masalah dari makalah yang dibuat yaitu :
1. Bagaimana sistem air tanah di daerah alluvial ?
2. Bagaimana sistem air tanah di daerah karst ?
3. Bagaimana sistem air tanah di daerah batuan sedimen ?
4. Bagaimana sistem air tanah di daerah batuan kristalin ?

1.3 Tujuan
Adapaun tujuan dari makalah yang dibuat yaitu :
1. Mengetahui sistem air tanah di daerah alluvial
2. Mengetahui sistem air tanah di daerah karst
3. Mengatahui sistem air tanah di daerah batuan sedimen
4. Mengetahui sistem air tanah di daerah batuan kristalin

Anda mungkin juga menyukai