Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI
Teknologi Biomedis Hal 3 dari 62 Teknologi Biomedis Hal 4 dari 62
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI
Teknologi Biomedis Hal 5 dari 62 Teknologi Biomedis Hal 6 dari 62
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI
Teknologi Biomedis Hal 7 dari 62 Teknologi Biomedis Hal 8 dari 62
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI
Teknologi Biomedis Hal 9 dari 62 Teknologi Biomedis Hal 10 dari 62
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI
Teknologi Biomedis Hal 11 dari 62 Teknologi Biomedis Hal 12 dari 62
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI
Teknologi Biomedis Hal 13 dari 62 Teknologi Biomedis Hal 14 dari 62
akan terjadi pergeseran pada diafragma sehingga strain • Gambar 3 Bonded strain-gage
gage tertarik dan hambatannya berubah.
Pada bounded strain-gage dikemas dengan kemasan
Sensor serkngkali digunakan untuk mengkonversi yang kokoh, namun murah dan bermassa kecil sehingga
tekanan darah dengan mengamati pergerakan diafragma dapat di-konfigurasi-kan dengan ukuran yang
kemudian didapatkan perubahan resistansi dan akhirnya bervariasi.
didapatkan signal listrik.
Bounded strain gage
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI
Teknologi Biomedis Hal 15 dari 62 Teknologi Biomedis Hal 16 dari 62
Jembatan W heatstone ⎛ R3 ⎞ ⎛ R4 ⎞
Va = Vi ⎜ ⎟ dan V = V ⎜R +R ⎟
⎝ R2 + R3 ⎠
b i
Jembatan Wheatstone merupakan rangkaian paling ⎝ 1 4 ⎠
ideal untuk mengukur perubahan kecil dari hambatan.
Sehingga beda potensial antara kedua terminal a dan b
Rangkaiannya ditunjukkan pada gambar berikut.
adalah:
⎛ R3 R4 ⎞
Vo = Va − Vb = Vi ⎜ − ⎟
⎝ R2 + R3 R1 + R4 ⎠
atau:
Vo Va − Vb ⎛ R3 R4 ⎞
= =⎜ − ⎟
Vi Vi ⎝ R2 + R3 R1 + R4 ⎠
• Gambar 5 Rangkaian Jembatan Wheatstone atau:
R3 R4
R R −
Keadaan seimbang terjadi jika 1 = 4 , artinya beda Vo R2 R1
R2 R3 =
potensial yang terukur adalah Δvo = 0 V Vi ⎛ R3 ⎞⎛ R4 ⎞
⎜⎜1 + ⎟⎟⎜⎜1 + ⎟⎟
⎝ R2 ⎠⎝ R1 ⎠
Satu atau lebih hambatan pada jembatan Wheatstone
dapat digantikan dngan sensor resistif. Rangkaian Jembatan
Dari rangkaian Wheatstone tsb, tegangan di terminal a Seringkali banyak aplikasi rangkaian jembatan
dan b, masing masing adalah: menggunakan dua atau bahkan empat elemen hambatan
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI
Teknologi Biomedis Hal 17 dari 62 Teknologi Biomedis Hal 18 dari 62
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI
Teknologi Biomedis Hal 19 dari 62 Teknologi Biomedis Hal 20 dari 62
Sensor Induktif
Gambar 6 Strain gage elastic
•
Induktansi (L) dapat digunakan untuk mengukur
pergeseran, karena induktansi bergantung pada tiga
Contoh amplifier Strain-gauge universal dari National
parameter coil yaitu:
Instruments ditunjukkan pada gambar berikut.
L = n 2G μ
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI
Teknologi Biomedis Hal 21 dari 62 Teknologi Biomedis Hal 22 dari 62
Masing masing parameter ini bergantung pada Prinsipnya menggunakan perubahan induktansi
perubahan mekanik. ditimbulkan oleh perubahan faktor bentuk geometri dan
pergerakan inti besi didalam coil. Demikian pula pada
Kelebihan utama dari sensor induktif adalah tidak
sensor induktansi bersama yang menggunakan dua
terpengaruh oleh sifat dielektrik lingkungan. Namun
gulungan terpisah (gambar (b)).
tetap saja dipengaruhi oleh medan magnet luar yang
ditimbulkan oleh bahan yang bersifat magnet. Linier variable differential transformer (LVDT) secara
luas dipakai dalam penelitian physiologi dan klinik
Beberapa contoh induktif sensor ditunjukkan pada
yang digunakan untuk mengukur tekanan, pergeseran,
gambar berikut.
dan gaya.
Seperti pada gambar (c ), LVDT terdiri dari gulungan
utama (a-b) dan dua gulungan sekunder (c-e dan d-e)
yang dihubung secara seri. Coupling antara kedua
gulungan ini berubah karena gerakan inti yang memiliki
permeabilitas tinggi. Bentuk konstruksi LVDT
ditunjukkan pada gambar berikut.
• Gambar 8 Beberapa sensor induktif, (a) induktansi diri, (b) induktansi bersama,
(c) transformer differensial
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI
Teknologi Biomedis Hal 23 dari 62 Teknologi Biomedis Hal 24 dari 62
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI
Teknologi Biomedis Hal 25 dari 62 Teknologi Biomedis Hal 26 dari 62
Untuk kondisi normal, tak ada kontak mekanik antara Kapasitif sensor adalah sensor yang bekerja
inti LVDT dengan gulungan kawat dan juga berdasarkan perubahan kapasitansi benda. Untuk
tempatnya. kapasitor plat sejajar, kapasitansinya adalah:
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI
Teknologi Biomedis Hal 27 dari 62 Teknologi Biomedis Hal 28 dari 62
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI
Teknologi Biomedis Hal 29 dari 62 Teknologi Biomedis Hal 30 dari 62
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI
Teknologi Biomedis Hal 31 dari 62 Teknologi Biomedis Hal 32 dari 62
x : defleksi.
R=
Ra Rs
≈ Ra τ = RC , konstanta waktu
Ra + Rs
Responsenya terhadap step input ditunjukkan pada
gambar berikut:
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI
Teknologi Biomedis Hal 33 dari 62 Teknologi Biomedis Hal 34 dari 62
• Gambar 16 Dua metal tak sejenis jika dipanaskan akan timbul tegangan Seebeck
• Gambar 15 Response piezoelektrik terhadap pergeseran step
Untuk beda suhu yang kecil, beda potensial Seebeck
Sensor Suhu memiliki sebenarnya tidak linear, namun jika
digunakan pendekatan linear, maka dapat dinyatakan
Ter mocouple sebagai: ΔeAB = αΔT
Termocouple didasari adanya beda potensial (GGL) Bentuk umumnya, tegangan Seebeck sebagai fungsi
yang timbul pada dua kawat yang berbeda. Ada dua dari suhu dinyatakan secara empiris sebagai polinomial
efek yang terjadi di termocouple, yaitu: dari suhu:
a. Efek Seebeck E = aT + 12 bT 2 + "
b. Gradien suhu diantara kedua kawat Jika tegangan Seebeck di-differensialkan akan
Efek Seebeck tejadi jika dua kawat tak sejenis diperoleh besaran α , Koefisien Seebeck atau
dipanaskan akan timbul GGL sebagai fungsi dari suhu Sensitivitas termoelektrik:
dan sifat-sifat bahan dari kedua metal tadi. dE
α= = a + bT + "
dT
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI
Teknologi Biomedis Hal 35 dari 62 Teknologi Biomedis Hal 36 dari 62
Secara umum rentang dari α adalah 6,5 – 80 μV o C . (d) menunjukkan hukum suhu antara
Rangkaian termocouple ditunjukkan pada gambar Untuk menggunakan termocouple perlu diperhatikan
berikut. konektor alat ukurnya, hal ini karena
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI
Teknologi Biomedis Hal 37 dari 62 Teknologi Biomedis Hal 38 dari 62
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI
Teknologi Biomedis Hal 39 dari 62 Teknologi Biomedis Hal 40 dari 62
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI
Teknologi Biomedis Hal 41 dari 62 Teknologi Biomedis Hal 42 dari 62
TD
R
strain gauge input and SCXI 1300
terminal blocks
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI
Teknologi Biomedis Hal 43 dari 62 Teknologi Biomedis Hal 44 dari 62
β : konstanta, β =0 untuk T > 0 oC, dan Termocouple dapat digunakan untuk berbagai
β =0,11 untuk T < 0 C (Pt)
o
keperluan karena rentangnya sangat besar, sedangkan
RTD sangat stabil namun termistor sangat sensitif.
Sumber kesalahan pada RTD
a. Self-heating
Terjadi pada saat disipasi daya masuk ke lingkungan
lebih kecil dibandingkan dengan daya yang
dihasilkan oleh RTD
b. Thermal-shunting
Perubahan hasil pengukuran suhu akibat
memasukkan transduser ke dalam sistem (RTD relatif
besar dibandingkan dengan sistem yang hendak
diukur suhunya). Kurva karakteristik termistor mirip dengan persamaan
c. Thermal EMF Steinhart-Hart yaitu:
1
= A + B ln R + C ( ln R )
3
Koneksi Pt-Cu yang terbuat pada RTD dan alat ukur
mengakibatkan offset tegangan termal T
dengan A, B dan C masing-masing adalah konstanta
Ter mistor curve-fitting. Sedangkan T dan R masing-masing
Termistor adalah hambatan yang sensitif terhadap adalah suhu dalam kelvin dan hambatan dalam ohm.
variasi suhu, terbuat dari bahan semikonduktor. Keuntungan dan kerugian penggunaan termokopel
sebagai sensor suhu.
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI
Teknologi Biomedis Hal 45 dari 62 Teknologi Biomedis Hal 46 dari 62
Namun rentangnya terbatas, perlu power-supply, dan Termoreceptor adalah sel yang peka terhadap
self heating. rangsangan panas dan bereaksi jika ada rangsangan
energi panas.
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI
Teknologi Biomedis Hal 47 dari 62 Teknologi Biomedis Hal 48 dari 62
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI
Teknologi Biomedis Hal 49 dari 62 Teknologi Biomedis Hal 50 dari 62
fiber optik digunakan sebagai mediator untuk dalam tingkat energi elektron,m secara kolektif dikenal
menghasilkan signal tampak. sebagai sumber luminescent
Energi foton, E berbanding terbalik dengan panjang
Tr a n s d u s e r E l e k t r o m a g n e t i c
gelombang, sebagai:
Transduse EM ini mengubah energi EM menjadi energi
hc
besaran listrik, seperti arus atau tegangan listrik. E= = hf
λ
Beberapa tipe detektor EM
dengan h, c dan λ masing-masing adalah konstanta
a. photo detektor Planck, kecepatan cahaya dan panjang gelombang
b. photocell Sumber termal dapat didekati secara ideal oleh radiator
c. photodioda benda hitam.
d. phototransistor Radiator benda hitam adalah sebuah benda yang dapat
menyerap semua radiasi datang dan dapat
e. CCD (Charge – Couple Device) memancarkan radiasi sebesar mungkin.
f. Tabung Photomultiplifier Dalam skala laboratorium, radioator benda hitam dapat
Sumber radiasi EM dibuat dari kotak yang di-cat hitam bagian dalamnya,
ada lobang kecil di salah satu kotak tsb. Kotak itu
Semua sumber radiasi EM yang berasal dari dipanaskan dan dari lubang itu dapat dianggap sebagai
muatan yang dipercepat, misalnya osilasi atau dari sumber radiasi benda hitam.
partikel bermuatan
Daya yang dipancarkan oleh radiasi benda hitam
Muatan yang dipercepat itu dapat terjadi dari energi mengikuti hukum radiasi hukum Stefan-Blotzmann:
termal (misalnya sumber incandescent) atau muatan
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI
Teknologi Biomedis Hal 51 dari 62 Teknologi Biomedis Hal 52 dari 62
Pnet = eσ A(T − To ) 4 4
ε C1 2E-32
Wλ =
λ 5 ⎛⎜ e − 1⎞⎟
C2
λT 0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000
⎝ ⎠
-2E-32
4 2
dengan C1 = 3.74x104 (W μm /cm )
Wavelength (nm)
C2 = 1.44x104 (μm K)
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI
Teknologi Biomedis Hal 53 dari 62 Teknologi Biomedis Hal 54 dari 62
Untuk temperatur yang tinggi, λm, panjang gelombang • Gambar 26 Spektrum radiasi dari berbagai sumber cahaya
maksimum dari kurva radiant, bergeser ke panjang
b. Light-Emitting Dioda (LED)
gelombang yang lebih pendek.
LED adalah sebuah sambungan antara semikonduktor
Sumber Cahaya Real tipe n dan semikonduktor tipe p. Penggabungan ulang
a. Lampu Tungsten pasangan hole dan elektron yang diinjeksikan
menyebabkan radiasi memancar. Karena silikon
Cahaya dari lampu tungsten adalah yang paling umum memiliki energi gap sebesar 1,1 eV. Sedangkan GaAs
digunakan sebagai sumber radiasi. Untuk λ < 1 µm, memiliki energi gap yang sedikit lebih tinggi.
tungsten memiliki emisivitas sekitar 0.4.
GaP memiliki band gap 2,26 eV, memerlukan tegangan
Filamen biasanya digulung untuk menambah emisivitas bias-maju yang lebih besar daripada dioda silikon. LED
dan effesiensinya. Untuk penggunaan dalam alat GaAs dibuat menggunakan fosfor khusus yang
instrument, gulungan pendek lurus mungkin disusun menyerap dua foton pada satu panjang gelombang dan
secara kompak, hampir mirip bujur sangkar dalam satu memancarkan foton tunggal pada panjang gelombang
wadah. yang lebih pendek.
Spektrum radiasi output relatif dari berbagai sumber
radiasi cahaya diperlihatkan pada gambar berikut.
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI
Teknologi Biomedis Hal 55 dari 62 Teknologi Biomedis Hal 56 dari 62
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI
Teknologi Biomedis Hal 57 dari 62 Teknologi Biomedis Hal 58 dari 62
laser) dengan output yang dapat dikontrol. Sinar laser kenaikan temperatur yang berubah dipolarisasi dari
ini difokuskan di dalam retina. Panas didisipasikan oleh kristal, yang menghasilkan arus yang proporsional
pulsa dari pembakaran, yang mana akan dengan perubahan temperatur.
menyembuhkan, mengembangkan jaringan untuk
memperbaiki fokus cornea mata. Sensor Kuantum
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI
Teknologi Biomedis Hal 59 dari 62 Teknologi Biomedis Hal 60 dari 62
fungsi kerja, sehingga panjang gelombang lebih dari Photomultiplier adalah photodetektor yang paling
1200 nm tidak dapat terdeteksi. sensitif. Ketika mereka dalam keadaan dingin mereka
dapat menghitung foton individu. Mata hampir sama
sensitifnya; pada kondisi yang sangat baik, dapat
mendeteksi sembilan foton yang datang dalam area
kecil sampai dengan 100 ms.
Sel Photokonduktif
Masing-masing electron yang dipercepat memukul Photo junction sensor terbentuk dari bentuk p-n
dinode pertama dengan energi yang cukup untuk junction dan biasanya terbuat dari silikon. Jika foton
membebaskan beberapa elektron oleh emisi yang mendapat energi yang cukup untuk melompati band
kedua. gap, pasangan hole-elektron yang dihasilkan merubah
karakteritistik junction. seperti terlihat pada gambar.
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI
Teknologi Biomedis Hal 61 dari 62 Teknologi Biomedis Hal 62 dari 62
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI