Anda di halaman 1dari 3

Kasus 1

Menjadi seorang ibu rumah tangga yang baik adalh salah satu tanggungjawab
yang sangat berpengraruh dalam kehidupan beruamh tangga, apalagi ditambah dengan
menjaga dan mengaawasi apa yang dilakukan oleh seorang anak tentunya hal ini akan
menjadi tantangan tersendiri bagi seorang ibu rumah tangga. Seperti kasus I membahas
tentang anak yang ingin membeli mainan mobil-mobilan dengan cara menangis
meskipun si ibu sudah mencoba untuk membujuk si anak tersebut, namun si anak tetap
berisikeras untuk mendapatkan permainan tersebut dengan cara menangis agar si ibu
merasa kasian dan menjadi perhatian orang ramai, dengan terpakasa ibu dari anak
tersebut harus membelikan permainan itu.

Tindakan yang di lakukan oleh si ibu untuk membelikan mainan tersebut


adalah benar, namun jika hal ini tidak diberikan nasihat atau masukan yang baik
terhadap si anak tersbut, maka si anak akan mengulang-ulang terus kebiasaan yang
sering dia lakukan, karena si anak menggangap bahwa jika saya nangis ibu saya akan
kasian kepada saya dan pasti akan membelikan saya. Oleh karena itu menjadi seorang
ibu haruslah pintar menghadapi masa-masa anak tersebut dengan cara sering
menasehati si anak dengan berlaku baik dan sopanlah terhadap orang lain, karena jika
seorang ibu hanya mengikuti perkembangan anak sesuai perkembangan dan
pertumbuhannya tanpa diisi dengan nasihat- nasihat yang baik maka anak tersebut akan
tumbuh menjadi anak yang manja dan apa yang diingikan harus terpenuhi dengan
segala cara apapun itu asal permintaan yang diingikan bisa dia didapatkan.

Dalam Teori kontekstual terdapat dua teori yang saling bertentangan pendapat
dimana, teori etologis menurut (santrock, 1998) teori ini memandang bahwa
perkembangan psikologi seseorang itu berkembang karena faktor yang terkait dengan
internal dari diri orang tersebut bukan dari faktor eksternal ataupun lingkungan dimana
si anak tinggal. Yang di maksudkan adalah perkembanggan anak tidak ada sangkut
pautnya dengan factor lingkungan melainkan factor internal atau dalam lingkungan
keluarga anak tersebut, oleh karena itu keharmonisan serta bimbingan yang baik
terhadap perkembangan anak terdapat dalam factor internal dalam keluarga.
PRINSIP/HUKUM PERKEMBANGAN

Perkembangan Awal Lebih Kritis Dari Perkembangan Selanjutnya

Perkembangan sebelumnya akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya.


Sikap, kebiasaan, pola perilaku yang dibentuk pada tahun-tahun pertama akan
menentukan seberapa jauh individu dapat menyesuaikan diri dalam kehidupan pada
tahun-tahun berikutnya. Kondisi yang mempengaruhi perkembangan awal adalah
hubungan pribadi yang menyenangkan, keadaan emosi, metode melatih anak, peran
yang dini, struktur keluarga di masa kanak-kanak, serta rangsangan lingkungan.

Setiap Bidang Perkembangan Mengandung Bahaya Sosial


Walaupun pola perkembangan bergerak normal, selalu perlu diwaspadai
adanya gangguan, baik yang berasal dari dirinya sendiri ataupun lingkungan.
Gangguan akan dapat mempengaruhi penyesuaian fisik, psikologis, maupun sosial.
Akibatnya, secara tidak sengaja memungkinkan anak mengubah pola perkembangan
sehingga menghasilkan daerah mendatar atau bahkan menurun pada grafik
perkembangan anak. Jika tidak diwaspadai, hal tersebut akan merugikan keseluruhan
perkembangan anak.

Hukum Irama perkembangan


Berlaku terhadap perkembangan setiap orang baik menyangkut perkembangan
jasmani maupun rohani. Hal ini berlangsung silih berganti, terkadang teratur, terkadang
juga tidak. Adakalanya tenang, adakalanya goncang, tergantung dari irama
perkembangan masing-masing individu tersebut. Pada umur tiga sampai lima tahun
seorang anak biasanya mengalami irama goncangan sehingga sukar diatur, suka
membangkang, tetapi setelah itu anak bisa tenang kembali.

Anda mungkin juga menyukai