Laporan Modul 1 Blok 14
Laporan Modul 1 Blok 14
Blok 14
Estetika 1
Modul 1
Dasar- dasar estetika
Tutor
drg.Ivony Fitria
Oleh :
Kelompok 5
Ketua : Maicitra Nur Fadhli
Sekretaris 1 : Audia Tria Putri
Sekretaris 2 : Venesha Sonia
Anggota : Qorrie Furqan Al-annuri
Sinthya Gustian
Dishe Hidayani
Ayesa Rifani
Monalisa
Kurnia Surmidianti
Siti Rahmadita
Beautiful smile
Chantal (23 tahun) artis pendatang baru dating ke klinik beautiful smile karena
merasa tidak nyaman dengan penampilannya yang sekarang. Rahang atas Chantal
terlihat lebih maju dari rahang bawahnya, dengan susunan gigi berjejal. Selain itu,
Chantal sebenarnya telah menggunakan gigi tirun cekat, tetapi gigi tiruan itu terlihat
berbeda dengan gigi aslinya.
1. TERMINOLOGI
a.Smile Design : Proses pemeriksaan dan evaluasi lengkap pada jaringan lunak maupun
jaringan keras mulut serta tindakan perubahan yang akan memberikan pengaruh positif
pada keseluruhan estetika wajah
2. MENENTUKAN MASALAH
a. Apa saja prinsip estetika dan kosmetik dalam kedokteran gigi ?
b. Apa saja faktor faktor yang mempengaruhi estetika ?
c. Apa tujuan dilakukan perawatan gigi menyeluruh ?
d. Apa saja jenis perawatan gigi menyeluruh atau complete dentistry ?
e. Bagaimana langkah menentukan analisis estetik ?
f. Apa saja parameter estetik ?
g. Apa saja yang harus di perhatikan dalam smile design ?
h. Kenapa dilakukan perawatan gigi menyeluruh pada Chantal padahal keluhannya
gigi tiruan cekat saja ?
i. Apa penyebab GTC Chantal berbeda dengan gigi asli ?
3. MENGANALISA MASALAH
a. Dasar estetika ;
Proporsi emas : Hubungan antara tinggi dan lebar
Simetri : dari sisi kiri dan kanan
Harmoni : hubungan antara jaringan keras dan jaringan lunak
f. Parameter estetik :
1. Acuan/.referensi wajah
2. Elemen senyum (bibir dan gigi)
3. Gigi
4. Proporsi
5. Simetri
Yang mempengaruhi :
1. Jenis kelamin
2. Kepribadian
3. Usia
4. SKEMA
Chantal ( 23 th )
ke klinik
drg.dengan
keluhan
perawatan gigi
menyeluruh
prinsip
kedokteran gigi
analisis estetik parameter estetik smile design
estetik dan
kosmetik
5. LEARNING OBJECTIVE
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan perawatan gigi menyeluruh
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan prinsip kedokteran gigi estetik
dan kosmetik
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan analisis estetik
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan parameter estetik
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan smile design
Langkah yang paling penting dalam mencapai tujuan dari complete dentistry
adalah diagnosis dan analisa kasus dengan hati-hati untuk menentukan
ketidakharmonisan, ketidakstabilan, atau penyakit
DASAR-DASAR ESTETIS
Estetik dalam Kedeokteran Gigi Integritas harmonis dari beberapa fungsi
fisiologis oral dengan penekanan yang sama sehingga didapatkan atau dihasilkan
gigi geligi yang ideal.
Faktor-faktor yang harus dipertimangkan dalam komposisi estetik kedokteran
gigi :
o Bidang orientasi :
- Horizontal
- Vertikal
- Sagital
- Phonetik
o Elemen senyum
o Proporsi
posisi gigi dalam lengkungnya berhubungan dengan lebar, panjang
dan bentuk gigi
o Simetris
dihubungkan dengan susunan, bentuk, ukuran, dan posisi gigi dalam
arah mesio-lateral sesuai midline.
3. Warna Gigi
Dentin bertanggung jawab atas warna gigi, sementara enamel hanya
berperan dalam memproyeksikan corak dasarnya, menggunakan batang
perpendikularnya dengan cara yang mirip pada system serat optik. Warna,
seperti juga bentuk, dianggap memiliki tiga dimensi. Bentuk memiliki
dimensi panjang, lebar dan tinggi, sementara warna memiliki dimensi Hue,
Gchroma, dan Value, yang umumnya kurang dipahami. Hue diartikan sebagai
warna dasar sebuah obyek, chroma diartikan sebagai tingkat kejenuhan
hue dan value diartikan sebagaikecerahan. Hue merupakan dimensi yang
paling mudah dimengerti, dan diartikan SEBAGAI kualitas dimana kita bisa
membedakan satu keluarga warna dari yang lain, seperti merah dari kuning,
hijau dari ungu dan biru. Value dan Chroma merupakan konsep yang lebih
sulit untuk dimenegrti dan seringkali dipahami secara rancu. Satu pendekatan
adalah menganggap Chroma sebagai kualitas dimana kita bisa membedakan
warna kuat dari warna lemah, intensitas warna, dimana Value adalah
kualitas dimana kita bisa membedakan warna terang dari warna gelap. Dan
secara teoritis tanpa warna, berkisar dari putih hingga hitam, putih merupakan
Value tertinggi dan hitam merupakan value terendah. Karena enamel
menutupi gigi secara utuh dan tidak berwarna, maka enamel merupakan yang
paling logis utnuk ditunjuk pada dimensi Value. Restorasi gigi anterior
mungkin menunjukkan tantangan yang berarti jika penampilan polikromatik
tidak mungkin untuk membandingkan warna sebuah gigi hanya dengan
menggunakan satu corak bahan restoratif, dan hasil yang memuaskan
mungkin paling baik didapatkan dengan penggunaan beragam corak. Oleh
karena itu, pewarna dan opaquer yang digunakan dengan bahan resin
campuran bisa menghasilkan distribusi warna yang realstik. Pilihan corak,
dan transfer yang benar ke apra teknisi, adalah kepentingan tertinggi dalam
hal mahkota gigi keramik. Karena hasil-hasil sebuah studi yang
mempraktekkan personel dental menunjukkan bahwa 9,3% responden pria,
tapi tak satupun responden wanita, menunjukkan kekurangan visi-warna,
sebuah tim yang membandingkan corak mungkin cocok.
4. Posisi Gigi
Secord dan Backman mencatat bahwa faktor-faktor penampilan
berhubungan langsung dengan kesejajaran gigi dengan rangking rendah pada
daftar atribut fisik; protrusi gigi maksilar dan kelurusan gigi berada pada
urutan 28 dan 33 secara berurutan, dalam daftar 34 variabel. Persepsi individu
atas penampilan dentalnya sangat kompleks. Sebuah investigasi terhadap pria
swedia berusia 18 tahun menunjukkan kesadaran tinggi atas anomaly-anomali
tertentu, seperti tanggalnya gigi atau malformasi gigi, tetapi kesadaran yang
rendah untuk factor lain seperti meningkatnya overjet dan gigitan terbuka
anterior. Sebagian besar orang tidak sadar akan anomaly dan hanya 4% yang
menganggap bahwa mereka membutuhkan treatmen ortodontik, meski
kebutuhan obyektif diletakkan pada 60%. Ketidakteraturan posisi gigi
dipahami secara berbeda oleh dokter dan pasien. Beberapa ketidakteraturan
bisa diterima oleh ebberapa kelompok,.
5. Visibilitas gigi
Terlihatnya gigi, ketika bibir dan rahang beristirahat, dianggap sebagai
hal penting dalam estetika dental. Faktor-faktor yang berhubungan antara lain
bunyi otot dan riasan skeletal seperti juga panjang, bentuk dan posisi gigi.
Terlihatnya gigi nampak lebih signifikan bagi wanita daripada pria, karena
rata-rata terlihatnya gigi seri tengah maksilar terhitung 1,91mm untuk pria
dan 3,40mm untuk wanita. Panjang gigi seri tengah maksilar yang nampak
rata-rata berkurang seiring usia, sebagaimana gigi seri mandibular meningkat.
Garis bibir dan garis senyum juga relevan, dan karena batas-batas restorasi
bisa jelas, ada sebuah argumen untuk penempatan subgigivalnya. Meski
demikian, jika batas-batas mahkota gigi tidak nampak saat tersenyum, survei
terhadap 383 pasien menunjukkan bahwa 15% pria dan 11% wanita masih
keberatan jika batas-batas tersebut supragingival. Garis senyum dan garis
bibir harus diuji sebelum permulaan preparasi gigi dan keuntungan-
keuntungan estetik dan kerugian-kerugian periodontal pada level penempatan
margin harus dibicarakan dengan pasien.
6. Simetri
Setiap konsep estetika mesti mempertimbangkan simetri. Ditunjukkan
bahwa mahkota gigi anterior harus mempertahankan beberapa iregularitas
yang teramati pada gigi alami, meski para psikolog menganggap bentuk-
bentuk repetitive lebih memuaskan. Pengujian preferensi pasien menunjukkan
bahwa simetri horizontal dipilih, sementara para dokter gigi memilih contoh-
contoh simetri radiasi. Dalam aksus lain, disimpulkan bahwa garis tengah
dental harus bertepatan dengan garis tengah fasial.
7. Estetika gingival
Buruknya penampilan gingival bisa berdampak buruk bagi seluruh
estetika dental. Kesehatan gingival bisa dioptimalkan dengan menghindari
kontak gingival dengan bahan restoratif, dimana kebersihan oral pasien sudah
cukup bagus. Jika batas-batas sub gingival dieprlukan, pelaksanaan prosedur
klinis dan restorasi yang sempurna diperlukan. Pencapaian tujuan ini
memerlukan pertimbangan beberapa faktor: penetapan kesehatan preprostetik
yang baik, meminimalkan trauma gingival, reduksi gigi yang adekuat, dan
konstruksi yang hati-hati terhadap restorasi provisional. Untuk teknik-teknik
adhesif, tiga syarat untuk pencegahan iritasi gingival dengan batas-batas
restorasi diusulkan, di antaranya adalah ketepatan batas optimal, ikatan kimia
yang kuat terhadap dentin, dan penyelesaian restorasi yang adekuat.
ANALISIS SEFALOMETRI
Analisis sefalometri terbagi dalam pemeriksaan sefalometri lateral dan
frontal.Adapun kegunaan pemeriksaan sefalometri adalah untuk :
1) Mempelajari pertumbuhan dan perkembangan kraniofasial;
2) Mendiagnosis kelainan kraniofasial;
3) Mempelajari profil wajah;
4) Merencanakan perawatan ortodonti;
5) Evaluasi hasil perawatan ortodonti;
6) Merencanakan dan mengevaluasi hasil perawatan bedah ortognati;
7) Analisis fungsi sendi rahang; dan
8) Untuk tujuan penelitian.
ANALISA FOTOGRAFI
Fotografi profil (pandangan samping) dan frontal (pandangan depan)
dilakukan untuk menganalisis hubungan antara jaringan keras di sekitar
wajah dengan kontur jaringan lunak. Analisis profil dapat menjadi
bahanpertimbangan apakah pasien akan dilakukan prosedur pencabutan
gigi atau tidak. Analisis frontal memberikan informasi wajah yang
simetris atau tidak. Pada keadaan wajah yang tidak simetris, akan
menjadi bahan pertimbangan apakah akan dikoreksi hanya secara
ortodonti, atau perlu kombinasi dengan pembedahan.
Gambar 5. A dan B menunjukkan foto dan sketsa wajah yang tidak
simetris. Gambar C menunjukkan titik-titik yang digunakan dalam
melakukan analisa profil.
ANALISIS MODEL CETAKAN GIGI
Model cetakan gigi merupakan salah satu sumber informasi terpenting
dalam perawatan ortodonti. Hasil cetakan gigi yang baik harus
memperlihatkan susunan geligi dan daerah akar gigi setinggi mungkin.
Dari cetakan ini dapat dipelajari bentuk lengkung rahang dan lengkung
gigi, simetris/asimetris lengkung, posisi/malposisi setiap gigi, bentuk dan
kedalaman langit-langit, bentuk dan ukuran gigi, dsb. Dalam keadaan
oklusi (digigitkan), dapat menentukan klasifikasi maloklusi,
hubungan garis median rahang atas rahang bawah, dll.
Beberapa informasi yang paling dibutuhkan dari model cetakan gigi
dalam menentukan rencana perawatan ortodonti adalah :
1. Analisis kesesuaian lengkung gigi terhadap lengkung rahang (Arch
Lenght Discrepancy)
2. Analisis perbandingan ukuran gigi rahang atas rahang bawah (Analisis
Bolton)
3. Analisis apakah rahang mengalami pelebaran atau penyempitan
(Analisis Howes)
4. Analisis perlu tidaknya melakukan pencabutan (Analisis Pont)
5. Analisis gigi campuran (salah satunya analisis Moyers)
c. Diagnostic records
Diagnostic records meliputi :
Study Casts:
Study casts yang akurat digunakan untuk tahap selanjutnya apabila
pasien tidak ada/ tanpa kehadiran pasien.
Radiographs :
Untuk mengetahui dukungan jaringan keras yang tidak terlihat dan
posisi/relasi rahang.
Photographs :
Mengetahui bentuk muka dan analisa prifil pasien.
Profil Muka
Tergantung kedudukan maxilla terhadap cranium, juga tergantung
kedudukan mandibula terhadap maxilla.
Dikenal 3 macam profil muka :
Cembung ( Convex )
Cekung ( Concaf )
Lurus ( Straight )
Untuk menentukan klasifikasi ini digunakan 4 titik:
Titik glabella
Titik symphisis
Titik Lip Contour atas
Titik Lip Contour bawah
Titik glabella dihubungkan dengan titik lip contour atas, titik lip contour
bawah dihubungkan dengan symphisis.
Cembung : Kalau kedua garis membentuk sudut yang arah titik
sudutnya kedepan.
Cekung: Kalau kedua garis tersebut membentuk sudut yang arah titik
sudutnya kebelakang.
Lurus : Kalau kedua garis tidak membentuk sudut.
Smile line, relasi antara garis imajiner yang dibentuk oleh ujung insisal gigi
anterior rahang atas dengan kontur bagian dalam bibir.
Frontal occlusal plane, garis yang dibentuk ujung gigi kaninus kanan ke
ujung gigi kaninus kiri . Frontal occlusal plane optimal bila sejajar
dengan interpupilla
Dental component, dental component pada senyum meliputi ukuran, bentuk
proporsi, warna, kesejajaran, inklinasi, posisi midline, dan kesimetrisan
lengkung
Gingival component, gingiva component pada senyum meliputi warna, kontur,
ketinggian gingiva.
Lateral negative space, daerah gelap pada koridor bukal yang terbentuk antara
gigi posterior dengan sudut mulut saat tersenyum
Garis senyum rendah, kurang dari 50% dari tinggi insisal gigi anterior atas, dan
tidak ada margin gingiva yang terlihat pada senyum natural
Garis senyum medium, diantara 50% dan 100% dari tinggi insisal dari anterior
atas, dan papila terlihat pada senyum natural.
Garis senyum tinggi, seluruh tinggi dari gigi anterior atas juga papila dan
marginal gingiva terlihat pada senyum natural.
Gummy smile, seluruh tinggi dari gigi anterior atas dan sejumlah besar dari
jaringan lunak terlihat
DAFTAR PUSTAKA