PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Target utama Program Indonesia Sehat 2010 adalah penurunan AKI
(Angka Kematian Ibu ) dari 307 / 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2003
(SDKI 2003) menjadi 125 / 100.000 kelahiran hidup pada akhir 2010.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Dasar Kehamilan?
2. Bagaimana Konsep Dasar Persalinan?
3. Bagaimana Konsep Dasar Nifas?
4. Bagaimana Konsep Dasar BBL?
5. ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana Konsep Dasar Kehamilan.
2. Untuk mengetahui bagaimana Konsep Dasar Persalinan.
3. Untuk mengetahui bagaimana Konsep Dasar Nifas.
4. Untuk mengetahui bagaimana Konsep Dasar BBL.
5. .
BAB II
TINJAUAN TEORI
1) Perubahan-perubahan maternal
Fundus berada di pertengahan antara pusat dan prosesus xyphoid.
Haemorroid mungkin terjadi, pernapasan dada menggantikan
pernapasan perut. Garis bentuk janin dapat dipalpasi ibu. Mungkin
lelah menjalani kehamilan dan ingin sekali menjadi ibu. Rasa
panas dalam perut mungkin mulai terasa.
2) Perkembangan janin 5
2) Perkembangan janin
Bayi cukup bulan, kulit licin, verniks kaseosa banyak, rambut
kepala tumbuh baik, organ-organ tubuh sudah terbentuk
seluruhnya. Pada pria testis sudah berada dalam skrotum,
sedangkan pada wanita labia mayora berkembang dengan baik.
Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan
menjadi orang tua. Keluarga mulai menduga-duga tentang jenis kelamin
bayinya dan akan mirip siapa. Bahkan mereka mungkin saja memilih
sebuah nama untuk bayinya (PUSDINAKES, 2003).
a. Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak, kadang-kadang,
tetapi tidak selalu disertai rasa nyeri. Perdarahan semacam ini bisa
berarti plasenta previa atau solutio plasenta.
c. Masalah penglihatan
Masalah yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa
adalah perubahan visual mendadak, misalnya pandangan kabur atau
berbayang.
Cara mengatasinya :
Cara mengatasinya :
Hindari makanan yang mengandung gas, seperti kol, melinjo, pete, dan
mie, durian.
d. Sembelit
Penyebabnya :
Cara mengatasinya :
Cara mengatasinya :
f. Kaki Kram
Penyebabnya :
Cara mengatasinya :
1) Pola tidur berubah, sering bangun tengah malam karena ingin BAK
2) Panas dalam hidung tersumbat
3) Letih dan resah
4) Ketidaknyamanan karena kehamilan semakin membesar.
Cara mengatasinya :
Jika hanya kaki yang bengkak normal, karena terjadi gangguan pada
peredaran darah.
Cara mengatasinya :
Cara mengatasinya :
1) Pembesaran rahim
2) Perubahan postur tubuh
3) Ketegangan otot akibat ketegangan saraf
4) Penambahan ukuran payudara
5) Pengaruh hormonal pada sendi-sendi
Cara mengatasinya :
1) Perubahan hormonal
2) Adanya penyempitan rongga diafragma karena pembesaran rahim
dan hal ini lazim terjadi pada ibu hamil.
Cara mengatasinya :
Cara mengatasinya :
Cara mengetasinya :
1) Jangan digaruk tetapi diusap saja
2) Pergunakan bedak / bedak cair anti gatal
n. Garis-garis di perut/striae
Penyebabnya :
b. Kebersihan tubuh
Kebersihan harus lebih dijaga pada masa hamil, baju hendaknya
longgar dan mudah menyerap keringat, mandi dianjurkan paling
sedikit 3 x sehari.
c. Pakaian hamil
Pakaian yang dianjurkan adalah pakaian yang longgar dan terbuat dari
katun sehingga dapat menyerap keringat, terutama pakaian dalam.
d. Coitus
Pada umumnya coitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika
dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah
masuk ke dalam rongga panggul, koitus sebaiknya dikurangi dan
sebaiknya menggunakan kondom untuk kebersihan dan
menghindarkan infeksi.
e. Kerja
Ibu hamil boleh bekerja, misalnya : memasak, menyapu dan
sebagainya (sesuai dengan kemampuan). Bagi pekerja kantor dapat
bekerja sampai 2 minggu sebelum TPA (Tafsiran Persalinan Akhir).
Bagi yang bekerja berat dianjurkan untuk bekerja ringan saja karena
pekerjaan berat dapat menimbulkan partus preterm (prematur).
Sebaiknya pada wanita hamil yang bekerja harus lebih sering istirahat.
E. Preeklampsia
1. Pengertian Preeklampsia
2. Etiologi Preeklampsia
Dan sampai saat ini, apa yang menjadi penyebab preeklampsia dan
eklampsia belum diketahui, telah banyak teori yang mencoba
menerangkan sebab-musabab penyakit tersebut, akan tetapi tidak ada
yang dapat memberi jawaban yang memuaskan (Chapman, 2006).
Penyebab preeklampsia belum diketahui sampai sekarang secara pasti,
bukan hanya satu faktor melainkan beberapa faktor dan besarnya
kemungkinan preeklampsia akan menimbulkan komplikasi yang dapat
berakhir dengan kematian. Akan tetapi untuk mendeteksi
preeklampsia sedini mungkin dengan melalui antenatal secara teratur
mulai trimester I sampai dengan trimester III dalam upaya mencegah
preeklampsia menjadi lebih berat (Manuaba, 2008). Sampai sekarang
etiologi preeklampsia belum diketahui. Membicarkan patofisiologinya
tidak lebih dari mengumpulkan temuan-temuan fenomena yang
beragam.
Namun pengetahuan tentang temuan yang beragam inilah kunci
utama suksesnya penanganan preeklampsia sehingga
preeklampsia/eklampsia disebut sebagai the disease of many theories
in obstetrics (Vivian dan Tri Sunarsih, 2010). Adapun teori-teori
tersebut antara lain:
d. Klasifikasi Preeklampsia
b. Preeklampsia Berat
Umur Ibu Usia adalah usia individu terhitung mulai saat dia
dilahirkan sampai saat berulang tahun, semakin cukup umur,
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang
dalam berfikir dan (Nursalam, 2001). Insiden tertinggi pada kasus
preeklampsia pada usia remaja atau awal usia 20 tahun, tetapi
prevalensinya meningkat pada wanita diatas 35 tahun. Dengan
bertambahnya usia seseorang, maka kematangan dalam berfikir
semakin baik. Usia sangat memengaruhi kehamilan, usia yang baik
untuk hamil berkisar antara 20-35 tahun. Pada usia tersebut alat
reproduksi wanita telah berkembang dan berfungsi secara
maksimal. Sebaliknya pada wanita dengan usia dibawah 20 tahun
atau diatas 35 tahun kurang baik untuk hamil. Karena kehamilan
pada usia ini memiliki ini memiliki resiko tinggi, seperti terjadinya
keguguran atau kegagalan persalinan, bahkan bisa menyebabkan
kematian. Wanita yang usianya lebih tua memiliki tingkat risiko
komplikasi melahirkan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
yang lebih muda. Bagi wanita yang berusia diatas 35 tahun, selain
fisik mulai melemah, juga kemungkinan munculnya berbagai risiko
gangguan kesehatan, seperti darah tinggi, diabetes, dan berbagai
penyakit lainnya termasuk preeklampsia (Gunawan, 2010).
d. Pencegahan Preeklampsia
STUDI KASUS
Hari : Kamis
Tanggal : 26-10-2017
A. Data Subjektif
1. Identitas
Istri Suami
Nama : Ny. Tuti Rohati Tn. Dedi
Umur : 25 Tahun 40 Tahun
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMP
Pekerjaan : Tidak Bekerja Buruh
Suku Bangsa : Jawa Sunda
Alamat : Ds. Waled asem Kecamatan
waled Kabupaten cirebon
2. Riwayat
Ibu mengeluh susah tidur dan pinggang sakit. HPHT 26-01-2017.
Siklus 28 hari. TP 03-11-2017. Mengaku hamil 9 bulan. Hamil anak
pertama tidak pernah keguguran. Merasakan gerakan janin pada umur
kehamilan 4 bulan sampai sekarang. Ibu belum mengetahui bagaimana
cara menghitung gerakan janin. Gerakan janin aktif. Ibu sudah
mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan. Tidak mengkonsumsi obat-
obatan dan jamu selama kehamilan. Tablet fe diminum 1x sehari setiap
malam pakai air putih. Suntik TT sebanyak 2x pada umur kehamilan 4
bulan dan 5 bulan. Kunjungan ANC 15x di bidan desa.
3. Riwayat Kesehatan
Ibu selama kehamilan tidak mempunyai riwayat penyakit berat dan
tidak pernah dirawat karena penyakit yang dipengaruhi dan
mempengaruhi kehamilan seperti Diabetes, Hipertensi, Malaria,
Ginjal, HIV/AIDS dan Asma.
4. Riwayat Sosial Ekonomi
Ini merupakan pernikahan yang pertama. Respon ibu terhadap
kehamilan baik. Tidak pernah memakai KB. Keluarga mendukung atas
kehamilannya. Pengambilan keputusan dilakukan oleh suami. Makan
3x sehari dengan menu yang bervariasi. Tidak ada pantangan terhadap
makanan. Tidak merokok dan meminum-minuman keras. Suami
merokok diluar. Aktivitas keluarga dibantu oleh ibu. Tidak ada
masalah dalam hubungan seksual. Istirahat cukup. Rencana melahirkan
di Bidan desa.
B. Data Objektif
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Tinggi Badan : 165 cm
4. Berat Badan : 78 kg
5. Lila : 26 cm
6. TTV : a. TD : 120/80 mmHg
b. P : 80 x/menit
c. R : 20 x/menit
d. S : 36,50C
7. Kepala dan Leher
a. Wajah : Tidak ada oedema
b. Mata : Konjungtiva an anemis, sklera an ikterik.
c. Mulut : Gigi tidak ada karies, gusi tidak pucat.
d. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe.
8. Badan
a. Dada : Jantung reguler, tidak ada ronchi dan wheezing.
b. Payudara :Simetris, tidak ada massa dan dimpling sign,
puting menonjol dan kolostrum belum ada.
c. Abdomen :Tidak ada bekas luka operasi, TFU 29 cm. Posisi
puka. Presentasi kepala. Penurunan 4/5. DJJ
142x/menit. TBJ + 2790 gram
9. Genetalia :Vulva vagina tidak ada kelainan seperti varises,
kondiloma, fluor albus, herpes, ulkus, tidak ada
benjolan dan pembesaran kelenjar bartholini dan
skene.
10. Anus : Tidak ada Hemoroid.
11. Eksteremitas
a. Atas : Tidak ada oedema.
b. Bawah : Tidak ada oedema, tidak ada varises, refleks
patela+/+.
12. CVAT : Tidak ada nyeri ketuk.
13. Data penunjang
a. HB : 9,8 gr% (26-10-2017)
b. Protein urine : +1 (02-11-2017)
c. Glukosa urine : Negatif
C. Analisa
Ny.T 25 tahun G1P0A0 Gravida 40 minggu keadaan umum ibu dan janin
sedang.
D. Penatalaksanaan
1. Membina hubungan baik dengan ibu dan keluarga, hubungan baik
terjalin.
2. Melakukan inform consent, ibu setuju dilakukan tindakan.
3. Memberitahu hasil pemeriksaan, ibu mengetahui hasil pemeriksaan.
4. Memberikan informasi tentang cara menghitung gerakan janin, ibu
dapat mengulang kembali apa yang telah dijelaskan.
5. Memberikan informasi tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, ibu
dapat mengulang kembali apa yang telah dijelaskan.
6. Menjelaskan tentang tanda-tanda persalinan dan apabila ada tanda
persalinan ibu segera ke fasilitas kesehatan,ibu mengerti dan akan ke
fasilitas kesehatan apabila ada tanda persalinan.
7. Mendiskusikan persiapan persalinan
a. Dananya, siap dari BPJS.
b. Kendaraannya, sudah siap.
c. Keluarga yang akan mendampingi, ibu akan didampingi oleh
suami.
8. Menyiapkan untuk antisipasi kegawatdaruratan untuk ibu dan bayi,
donor siap.
9. Menyepakati kunjungan ulang pada tanggal 02-11-2017 atau apabila
ada tanda-tanda persalinan.
ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN PADA NY. T
Hari : Rabu
Tanggal : 01-11-2017
A. Data Subjektif
1. Riwayat
Ibu datang ke IGD Kebidanan RSUD Waled jam 19.20 WIB diantar bidan
dan keluarga rujukan dari bidan kartini karena tensi tinggi. HPHT tanggal
26-01-2017. TP 03-11-2017. Ibu hamil anak pertama tidak pernah
keguguran. Ibu mengeluh mules sejak jam 12.00 WIB untuk sekarang
semakin sering. Ketuban belum pecah. Masih merasakan gerakan janin.
Makan terakhir jam 18.00 WIB dan minum terakhir jam 19.00 WIB. BAK
terakhir jam 19.00 WIB. BAB terakhir jam 06.30 WIB.Tidak ada masalah
kesehatan yang memengaruhi dan di pengaruhi persalinan.
B. Data Objektif
1. Keadaan umum : Sedang
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. TTV : a. TD : 160/100 mmHg
b. P : 86 x/menit
c. R : 20 x/menit
d. S : 370C
5. Wajah : Tidak ada oedema
6. Mata : Konjungtiva an anemis, sklera an ikterik.
7. Abdomen : Tidak ada bekas luka operasi, TFU 33 cm. Posisi
puka. Presentasi kepala. Penurunan 3/5. Kontraksi
3x10x 40 DJJ 158 x/menit. TBJ +3410 gram
8. Genetalia : Tidak ada pengeluaran cairan abnornormal, tidak
ada pembesaran kelenjar skene dan bartholini.
Vulva vagina tidak kelainan. Portio tipis lunak.
Pembukaan 4 cm. Ketuban sudah pecah, sisa cairan
jernih. Tidak ada molase. Tidak ada bagian kecil
terkemuka. Penurunan kepala di hodge II-III. UUK
di kanan depan.
C. Analisa
Ny.T 25 tahun G1P0A0 parturient aterm kala 1 fase aktif keadaan umum
ibu dan janin sedang.
D. Penatalaksanaan
1. Membina hubungan baik dengan ibu dan keluarga, hubungan baik
terjalin.
2. Melakukan inform consent, ibu setuju dilakukan tindakan.
3. Memberitahu hasil pemeriksaan, ibu mengetahui hasil pemeriksaan.
4. Memberikan KIE tentang mobilisasi, nutrisi dan eliminasi, respon ibu
baik.
5. Memfasilitasi pendamping persalinan, ibu ingin didampingi oleh
keluarga.
6. Mempersiapkan ruangan dan alat persalinan, alat sudah tersedia rapi
dan ergonomis.
7. Memberikan dukungan mental dan spritual, respon ibu baik.
8. Mengambil sample darah dan urine, hasil belum.
9. Mengecek protein urine di stik urine, hasil protein urine +1 sedang
dicek ulang di lab.
10. Melakukan cek refleks patela, hasil +/+.
11. Memberikan bolus MgSO4 20%, sudah dilakukan.
12. Mengganti infus dengan RL+ MgSO4 15cc L1C2 20 tpm, sudah
dilakukan.
13. Memberikan metildopa 250 mg, sudah diberikan.
14. Melakukan DJJ ulang, hasil 164 x/menit.
15. Melakukan CTG, hasil terlampir di medical record.
16. Memasang O2 4 lt/ menit, sudah dilakukan.
17. Advis dr. Anwar Sp.OG :
a. Misoprostol 100 mg peroral, sudah diberikan.
b. Drip oxy 10 IU 10 tetes menit.
18. Melakukan inform consent untuk tindakan drip beserta resikonya,
suami dan ibu setuju dilakukan tindakan.
19. Memindahkan ke ruang VK, sudah dipindahkan.
20. Merencanakan PD 4 jam kemudian atau apabila ada indikasi, PD jam
04.35 WIB.
A. Data Subjektif
Ibu mengatakan kencang-kencang semakin sering dan tidak mampu
lagi menahan keinginannya untuk mengedan.
B. Data Objektif
1. Keadaan umum : Sedang
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Nadi : 92x/menit
4. Abdomen : His kuat teratur 5x10 lamanya 50.
5. Genetalia :Vulva vagina tidak ada kelainan. Portio
tidak teraba. Pembukaan 10 cm. Ketuban belum pecah.tidak ada
molase. Tidak ada bagian kecil yang terkemuka. Penurunan kepala
di hodge III-IV. UUK di depan.
C. Analisa
Kala II kemajuan persalinan baik, perlu pertolongan persalinan
normal.
D. Penatalaksanaan
1. Melakukan inform consent, ibu setuju dilakukan tindakan.
2. Memberitahu hasil pemeriksaan, ibu dan keluarga mengetahui hasil
pemeriksaan.
3. Menjaga kebersihan dan privasi, respon ibu baik.
4. Memfasilitasi posisi yang diinginkan ibu, respon ibu baik.
5. Memfasilitasi pendamping persalinan, ibu didampingi oleh
keluarga.
6. Memberikan dukungan mental dan spiritual, respon ibu baik.
7. Melakukan episiotomi karena perineum kaku, sudah dilakukan.
8. Melakukan pertolongan persalinan normal tanggal 02-11-2017
pukul 02.15 WIB. Bayi lahir spontan, tidak segera menangis. Jenis
kelamin laki-laki.
A. Data Subjektif
Ibu merasa lega karena bayinya sudah lahir dan mengatakan perut
bagian bawah terasa mulas.
B. Data Objektif
1. Keadaan umum : Sedang
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Tekanan Darah : 170/100 mmHg
4. Abdomen : Uterus Globuler
5. Genetalia : Perdarahan + 200 ml
C. Analisa
P1A0 kala III keadaan umum ibu dan janin sedang.
D. Penatalaksanaan
1. Melakukan inform consent, ibu setuju dilakukan pemeriksaan.
2. Memberitahu hasil pemeriksaan, ibu dan keluarga mengetahui hasil
pemeriksaan.
3. Memastikan bayi tunggal, bayi tunggal.
4. Memberikan suntikan oksitosin 10 IU IM Paha 1/3 paha kanan
lateral atas, respon ibu baik.
5. Melakukan pemotongan, penjepitan dan pengikatan tali pusat, telah
dilakukan.
6. Melakukan PTT, tali pusat bertambah panjang.
7. Melahirkan plasenta, plasenta lahir spontan pukul 02.20 WIB
A. Data Subjektif
Ibu mengatakan senang, bayi dan plasentannya telah lahir merasa
perutnya masih mules.
B. Data Objektif
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. TTV : a. TD : 170/100 mmHg
b. P : 88x/menit
c. R : 23x/menit
d. S : 370C
4. Abdomen : TFU 2 jari dibawah sepusat, kandung kemih
kosong, kontraksi baik.
5. Genetalia : Pengeluaran darah +200 ml .
C. Analisa
Kala IV Keadaan umum ibu sedang
D. Penataksanaan
1. Mengecek kelengkapan plasenta, plasenta lengkap.
2. Mengecek laserasi, terdapat laserasi dari mukosa vagina, kulit
perineum sampai otot perineum.
3. Mencelupkan sarung tangan di air klorin 0,5% lalu ke DTT dan
mengeringkan dengan handuk.
4. Mengecek kontraksi, kontraksi baik terasa keras bundar dan
sepusat.
5. Mengecek kandung kemih, kandung kemih kosong.
6. Membatu menjahit laserasi dengan menggunakan anastesi lidokain
1:1, sudah dilakukan.
7. Mengajarkan ibu masase uterus, respon ibu baik dan ibu mau
melakukannya.
8. Melakukan pengecekan jumlah pengeluaran darah, pengeluaran
darah +200 ml .
9. Mengecek nadi ibu, keadaan baik.
10. Membuat ibu nyaman dan membersihkan darah dari kotoran
dibadan ibu, ibu tampak bersih dan nyaman.
11. Melakukan dekontaminasi alat-alat pasca tindakan persalinan,
merendam alat bekas pakai di air klorin 0,5% selama 10 menit,
mencuci bilas dengan air detergen dan air lalu dibuang ketempat
sampah.
12. Melakukan pemantauan kala IV memeriksa tanda-tanda vital TFU,
Kontraksi, Kandung kemih dan pengeluaran darah selama 15 menit
pada jam pertama dan 30 menit pada jam kedua.
13. Memasukan oxytosin 15 IU kedalam infus G5, sudah diberikan.
14. Memberikan obat gastrul per rectal 3 tablet
15. Memdokumentasikan hasil pemeriksaan, hasil pemeriksaan
terlampir sudah didokumentasikan dan terlampir di partograf.
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. T
Hari : Kamis
Tanggal : 02-11-2017
A. Data Subjektif
B. Data Objektif
1. Keadaan umum : Sedang
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. TTV : a. TD : 170/100 mmHg
b. P : 88 x/menit
c. R : 23 x/menit
d. S : 370C
4. Mata : Konjungtiva an anemis, sklera an ikterik.
5. Badan
a. Payudara Bersih, simetris, tidak ada benjolan, puting
menonjol. Colostrum belum keluar.
b. Abdomen :Kontraksi baik. TFU 2 jari dibawah pusat. Kandung
kemih kosong.
6. Kaki :Tidak ada oedema, tidak ada varises.
7. Genetalia : Vulva vagina tidak ada kelainan. Ada luka jahitan.
Lochea rubra + 50cc.
C. Analisa
Ny. T 25 tahun P1A0 postpartum 6 jam keadaan umum ibu sedang.
D. Penatalaksanaan
1. Membina hubungan baik dengan ibu dan keluarga, hubungan baik
terjalin.
2. Melakukan inform consent, ibu setuju dilakukan tindakan.
3. Memberitahu hasil pemeriksaan, ibu mengetahui hasil pemeriksaan.
4. Melakukan konseling perawatan luka jahitan perineum, respon ibu
baik dan mau melaksanakannya.
5. Mengajari cara atau posisi menyusui yang benar, respon ibu baik dan
mau melaksanakannya.
6. Mendukung berlangsungnya ASI ekslusif, respon ibu baik.
7. Menganjurkan ibu untuk tidak ada pantangan terhadap makanan,
respon ibu baik dan mau melaksanakannya.
8. Mendiskusikan kunjungan ulang atau pemeriksaan selanjutnya pada
tanggal 03 November 2017 atau jika ada keluhan, ibu menyepakati
kunjungan ulang.
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. T
Hari : Jumat
Tanggal : 03-11-2017
Ujian Lahan
A. Data Subjektif
Ibu datang ke IGD Kebidanan RSUD Waled jam 19.20 WIB diantar
bidan dan keluarga rujukan dari bidan kartini karena tensi tinggi. Ibu
melahirkan anak pertama secara spontan ditolong oleh bidan di RSUD
Waled pada tanggal 02 November 2017 Pukul 02.15 WIB. Jenis kelamin
laki-laki BB 3240 gram, PB 49 cm. Makan 3x sehari dengan menu yang
bervariasi. Ibu belum mengetahui tanda-tanda bahaya masa nifas.
B. Data Objektif
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. TTV : a. TD : 140/100 mmHg
b. P : 80 x/menit
c. R : 21 x/menit
d. S : 36,10C
4. Badan
a. Payudara : Bersih, simetris, tidak ada benjolan, puting kanan
tidak menonjol. ASI belum keluar.
b. Abdomen :Kontraksi baik. TFU 2 jari dibawah pusat.
Kandung kemih kosong.
8. Kaki :Tidak ada oedema, tidak ada varises.
9. Genetalia :Vulva vagina tidak ada kelainan. luka jahitan
masih sedikit basah. Lochea Rubra + 15cc.
C. Analisa
Ny. T 25 tahun P1A0 postpartum 1 hari keadaan umum ibu baik perlu
informasi tentang tanda-tanda bahaya nifas.
D. Penatalaksanaan
1. Membina hubungan baik dengan ibu dan keluarga, hubungan baik
terjalin.
2. Melakukan inform consent, ibu setuju dilakukan tindakan.
3. Memberitahu hasil pemeriksaan, ibu mengetahui hasil pemeriksaan.
4. Memberikan KIE tentang nutrisi selama masa nifas, ibu mengerti dan
mau melaksanakannya.
5. Menganjurkan ibu untuk tidak ada pantangan terhadap makanan, ibu
mengerti dan mau melaksanakannya.
6. Memberitahu tentang tanda-tanda bahaya nifas, ibu mengerti dan
dapat mengulang dengan baik apa yang telah dijelaskan.
7. Melakukan konseling perawatan luka jahitan perineum, ibu mengerti
dan mau melaksanakannya.
8. Mendukung berlangsungnya ASI ekslusif, respon ibu baik.
9. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya agar merangsang produksi
ASI, respon ibu baik dan ibu mau melaksanakannya.
10. Mendiskusikan kunjungan ulang atau pemeriksaan selanjutnya pada
tanggal 09 November 2017 atau jika ada keluhan, ibu menyepakati
kunjungan ulang.
ASUHAN KEBIDANAN NY. T
Hari : Jumat
Tanggal : 09-11-2017
Tempat : Rumah Ny T
Ujian Komunitas
A. Data Subjektif
Ibu mengeluh sakit pada luka jahitannya
B. Data Objektif
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. TTV : a. TD : 140/90 mmHg
b. P : 85 x/menit
c. R : 20 x/menit
d. S : 36,80C
4. Badan
Hari : Kamis
Tanggal : 02-11-2017
A. Data Subjektif
1. Identitas Bayi
Nama : Bayi Ny. Tuti
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 02-11-2017
2. Identitas orang tua
Nama ayah : Tn. Dedi
Umur : 40 tahun
Nama ibu : Ny Tuti
Umur : 25 Tahun
Alamat :Desa Waled asem Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon
B. Data Objektif
Pada tanggal 02 November 2017 Pukul 02.15 WIB. Lahir bayi hidup secra
spontan segera menangis, warna kulit kemerahan, pergerakan aktif. Jenis
kelamin laki-laki.
C. Analisa
Bayi Ny T baru lahir dengan keadaan umum bayi baik.
D. Penatalaksanaan
11. Melakukan jepit-jepi potong dan pengikatan tali pusat, sudah dipotong dan
diikat.
12. Memberikan Asuhan Bayi Baru Lahir
a. Mengeringkan bayi
b. Mengganti kain bayi
c. Menjaga kehangatan bayi
d. Melakukan IMD
e. Melakukan pengukuran pada bayi BB : 3240 gram, PB : 49 cm, LK : 33
cm, LD : 32 cm dan LP 31 cm.
f. Pemberian obat mata oxytetrasiklin 1% dan penyuntikan Vit K 1 mg 0,1
ml dipaha kiri secara IM, sudah diberikan.
g. Menjaga kehangatan bayi, bayi dibedong.
h. Memberikan imunisasi HB0 setelah 1 jam, sudah diberikan.
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY.T
Hari : Kamis
Tanggal : 02-11-2017
A. Data Subjektif
1. Riwayat
Bayi lahir spontan. Segera menangis. Cukup bulan. Tanggal lahir 02-11-
2017. Jenis kelamin laki-laki. Berat badan 3240 gram. Panjang badan 49
cm.Bayi sudah bisa menyusu. Sudah bisa BAK. Sudah injeksi Vitamin K,
imunisasi HB0 dan sudah di beri salep mata. Ibu belum mengetahui tanda-
tanda bahaya bayi baru lahir.
B. Data Objektif
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. TTV
b. Irama jantung : 145 x/menit
c. Laju nafas : 45x/menit
d. Suhu : 36,90C
4. Kepala : Kepala tidak ada benjolan dan cekungan tidak ada
molase. Lingkar kepala 33 cm.
5. Mata : Tidak ada tanda infeksi (PUS).
6. Hidung : Tidak ada kelainan (Pernafasan cuping hidung)
7. Telinga : Tidak ada kelainan, simetris dengan mata.
8. Mulut : Bibir kemerahan, tidak labioschizis (bibir
sumbing), tidak ada labiopalatoschizis.
9. Leher : Tidak ada pembesaran dan pelebaran pembuluh
darah.
10. Dada : Paru-paru tidak ada ronchi dan wheezing, irama
jantung reguler, lingkar dada 32 cm.
11. Payudara : Simetris, areola kehitaman.
12. Bahu, tangan : Gerakan aktif, tidak ada fraktur kalvikula, tidak ada
fleksus brachialis, jumlah jari lengkap, tidak ada perlekatan.
13. Abdomen : Bentuk normal, tidak ada benjolan disekitar tali
pusat pada saat bayi menangis, perut lembek pada
saat diam.
14. Genetalia :Labio major menutupi labio minor, terdapat lubang
vagina, terdapat lubang vagina.
15. Anus : Anus (+)
16. Punggung : Kulit kemerahan, tidak ada benjolan dan cekungan
(spinabifida), tidak ada bercak hitam atau tanda
lahir.
17. Kaki :Gerakan aktif, jumlah jari lengkap, tidak ada
perlekatan.
18. Sistem saraf
a. Rooting refleks : Positif
b. Sucking refleks : Positif
c. Grasphing refleks : Positif
d. Moro refleks : Positif
e. Refleks babinsky : Positif
A. Analisa
Bayi Ny. T 6 jam postnatal keadaan umum baik perlu informasi tentang
tanda-tanda bahaya bayi baru lahir.
B. Penatalaksanaan
2. Membina hubungan baik dengan ibu dan keluarga, hubungan baik terjalin.
3. Melakukan inform consent, ibu bersedia jika bayinya diperiksa.
4. Memberitahu hasil pemeriksaan, ibu mengetahui hasil pemeriksaan.
5. Memberi KIE kepada ibu tentang ASI ekslusif, ibu akan
melaksanakannya.
6. Memberitahu cara merawat tali pusat, respon ibu baik.
7. Memberikan informasi tentang tanda-tanda bahaya bayi baru lahir, respon
ibu baik dan ibu mau melaksanakannya.
8. Mendiskusikan kunjungan ulang pada tanggal 09 November 2017 atau jika
ada keluhan, ibu menyepakati kunjungan ulang.
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY T
Hari : Jumat
Tanggal : 09-11-2017
A. Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya tidak ada masalah
B. Data Objektif
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. TTV
a. Irama jantung : 152 x/menit
b. Laju nafas : 48x/menit
c. Suhu : 36,90C
4. Berat badan : 3500 gram
5. Panjang Badan : 53 cm
C. Analisa
Bayi Ny T 7 hari postnatal keadaan umum baik
D. Penatalaksanaan
E. Penatalaksanaan
1. Membina hubungan baik dengan ibu dan keluarga, hubungan baik
terjalin.
2. Melakukan inform consent, ibu bersedia jika bayinya diperiksa.
3. Memberitahu hasil pemeriksaan, ibu mengetahui hasil pemeriksaan.
4. Memberi KIE kepada ibu tentang ASI Ekslusif, cara menyusui dan
posisi menyusui yang benar, ibu akan melaksanakannya.
5. Memberitahu cara merawat tali pusat, respon ibu baik.
6. Memberitahu tentang cara memerah ASI, respon ibu baik dan ibu mau
melaksanakannya..
7. Mendiskusikan kunjungan ulang pada tanggal 16 November 2017 atau
jika ada keluhan, ibu menyepakati kunjungan ulang
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
Selama kehamilan Ny. K berjalan normal dan tidak ada komplikasi yang
terjadi keluhan yang muncul pada klien adalah perut terasa kencang-kencang
merupakan tanda persalinan (Buku KIA 2016). Pertumbuhan TFU dipantau
sejak usia kehamilan minggu 40 minggu 1 hari pada akhir persalinan tinggi
fundus uteri 29 cm dan ketika Ny. K inpartu 32 cm terdapat kesenjangan data
karena kurang ketelitian dalam pengukuran TFU, namun penulis tidak
melakukan konfirmasi kepada mahasiswa anita terhadap data sekunder yang
penulis terima. Kenaikan berat badan selama hamil 12 kg, ini tergolong
normal, karena menurut teori kenaikan berat badan selama hamil normalnya
6,5 kg 16,5 kg. (Sarwono AB, 2005). Namun berdasarkan penelitian terbaru
untuk melihat pertumbuhan janin tidak signifikan dengan melihat penambahan
berat badan ibu namun dapat dilihat juga pada usia kehamilan atau dengan
tinggi fundus uteri (PUSDINAKES WHO JHPIEGO, 2003).
Persalinan Ny. K berjalan normal, tidak terjadi kelainan dan penyulit sehingga
tidak dilakukan penanganan khusus hanya penanganan secara alami sesuai
dengan asuhan kebidanan yang fisiologis.
1. Kala I
Ny. K datang pukul 07.00 WIB dengan keluhan mules-mules semakin
bertambah dan ingin menerima hasil pemeriksaan dalam. Kala 1 fase aktif
berlangsung selama 1 jam, ini tidak sesuai dengan teori sebab secara
teoritis yaitu dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap
atau 10 cm, akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam pada
primipara atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm pada multipara (Asuhan
Persalinan Normal, 2014).
2. Kala II
Kala II berlangsung selama 15 menit, tidak sesuai dengan teori bahwa bayi
lahir dalam 60 menit pada multipara atau 120 menit pada
primipara(Asuhan Persalinan Normal, 2014). His pada kala II 5 kali dalam
10 menit lamanya 50 detik dan kuat. Proses pengeluaran janin tidak ada
masalah. Bayi lahir spontan, menangis kuat, jenis kelamin perempuan,
berat badan 2900 gram, PB 50 cm. Setelah bayi lahir dilakukan IMD 1 jam
seharusnya IMD dilakukan tanpa dibatasi oleh waktu (Asuhan Persalinan
Normal, 2014).
3. Kala III
Berlangsung selama 5 menit, tidak sesuai dengan teori bahwa placenta
akan lahir dalam waktu 6-15 menit setelah bayi lahir. (Asuhan Persalinan
Normal., 2004). Placenta lahir normal dan dilahirkan secara Brandt
Andrew. Perdarahan normal hanya 200 cc karena di dalam kala III
menggunakan manajemen aktif kala III dengan langkah pertama
memberikan oxytocin 10 unit secara IM yang bekerja menjepit pembuluh
darah di dalam uterus sehingga perdarahan tidak terlalu banyak, kemudian
meregangkan tali pusat dan melakukan masase uterus setelah plasenta
lahir.
4. Kala IV
Kala IV pada Ny.K tidak terjadi kelainan. Pengawasan dilakukan selama 2
jam dengan mengobservasi TTV, perdarahan, TFU dan kontraksi uterus.
Keadan umum ibu baik, TD 110/80 mmHg, N: 88 x/menit, R: 22 x/menit,
S : 36,4 oC. TFU sepusat, kontraksi uterus baik dan perdarahan 50 cc.
Sesuai dengan teori syaifudin, 2002 bahwa dalam kala IV observasi
dilakukan selama 2 jam setelah bayi lahir dan plasenta lahir untuk
mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan post partum.
C. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas
Pengamatan nifas pada Ny. K dilakukan mulai 15 menit setelah
melahirkan sampai kunjungan rumah pada hari ke 5 post partum. Masa
nifas berlangsung normal, masa involusi uterus berjalan normal, masa
involusi uterus berjalan normal yaitu dari 15 menit plasenta lahir TFU
sepusat, 6 jam post partum 3 jari bawah pusat kemudian setelah 5 hari post
partum TFU Pertengahan symphisis-pusat.
Berdasarkan catatan perkembangan evaluasi maka periode nifas Ny. K
tidak di sertai dengan penyulit sehingga nifas tersebut termasuk kedalam
kategori nifas normal, tidak ad tanda-tanda komplikasi maupun penyulit
nifas yang lainnya seperti adanya kejang, perdarahan, infeksi.
Pada 6 jam setelah melahirkan ibu belum tahu cara atau posisi
menyusui, penulis membantu ibu untuk memposisikan perlekatan bayi
dengan menunjukan cara menyusui yang baik di buku KIA.
Pada kunjungan rumah ibu mengeluh ASI sedikit keluarnya dan ingin
mengetahui cara memeras ASI yang benar, penulis melakukan perawatan
payudara untuk merangsang ASI dan menganjurkan ibu untuk tidak ada
pantangan terhadap makanan dan penulis memberikan KIE tentang
memerah ASI dengan alat bantu Buku KIA 2016.
D. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir.
Bayi baru lahir Ny. K spontan jenis kelamin perempuan segera menangis,
berat badan 2900 gram, panjang badan 50 cm, anus (+), tidak ditemukan adanya
kelainan atau cacat bawaan. Untuk mencegah hipotermi bayi dihangatkan. Setelah
1 jam post partum bayi diberikan terapi injeksi vitamin K dan salep mata serta
setelah 6 jam lahir bayi diberikan imunisasi HB0, sesuai dengan teori yaitu beri
salep mata antibiotika tetrasiklin 1% pada kedua mata, beri suntikanvitamin K1 1
mg intramuskular, di paha kiri anterolateral setelah IMD, Namun pada pemberian
Imunisasi Hepatitis HB0 tidak sesuai dengan Buku KIA, penulis melakukan
imunisasi HB0 pada 6 jam setelah lahir yang seharusnya imunisasi Hepatitis H
B0 0,5 ml intramuskular, dipaha kanan anterolateral, diberikan kira-kira 1-2 jam
setelah pemberian vitamin K1 (Buku KIA 2016). Dan memberikan ASI sesering
mungkin, semau bayi, paling sedikit 8 kali sehari (Buku KIA 2016).
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI, 2004. Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal, Jakarta
: JHPIEGO.
https://id.scribd.com/doc/.../KONSEP-DASAR-KEHAMILAN-pdf.Diakses
tanggal 28 Mei 2017