Konjugasi merupakan proses transfer informasi genetik satu arah yang terjadi melalui
kontak sel langsung antara suatu sel bakteri donor dan suatu sel bakteri resipien. Dalam arti
lain Konjugasi merupakan fusi temporer dua organisme sel tunggal dalam rangka transfer
seksual materi genetik. Konjugasi pertama kali ditemukan oleh pada Joshua Lederberg dan
Edward Tatum pada 1946 dengan eksperimen sederhana yang mempelajari dua strain
Escherichia coli yang memiliki kebutuh nutrisi yang berbeda. Strain A dapat hidup di
medium minimal hanya jika medium ditambahi dengan metionin dan biotin, sedangkan strain
B dapat hidup di medium minimal hanya jika medium ditambahi dengan traonin, leusin dan
tiamin. Strain B tersebut disebut auxotroph. Sehingga, strain A dapat ditulis sebagai metbio
thr+ leu+ thi+ dan strain B sebagai met+ bio+thr leu thi. Jika strain A dan strain B dicampur,
maka dihasilkan beberapa anakan tipe liar yang memiliki kemampuan untuk hidup tanpa
nutrisi tambahan. Penelitian ini menunjukkan bahwa telah terjadi rekombinasi gen antara
genom-genom kedua strain yang menghasilkan bakteria prototroph.
Telah diketahui bahwa selama konjugasi terjadi transfer DNA dari suatu sel donor ke
sebuah sel resipien melewati suatu penghubung antar sel khusus, ynag disebut tabung
konjugasi, sehingga terbentuk antar sel-sel bakteri. Sel-sel bakteri yang berkemampuan
menjadi donor selama proses konjugasi, memiliki karakteristik pembeda berupa adanya
juluran tambahan serupa rambut di permukaan sel yang disebut sebagai F pili. Pembentukan
F, pili berada di bawah kontrol beberapa gen yang terletak pada suatu molekul DNA sirkuler
kecil yang disebut juga sebagai kromosom mini. Di dalam sel bakteri, F factor atau faktor F
dapat terintegrasi dengan kromosom inang atau bebas tidak terintegrasi. Jika terintegrasi
dengan kromosom inang, maka faktor F itu bereplikasi bersama dengan bagian bagian
kromosom ianng yang lain.