K-Sisin 02
K-Sisin 02
Abstrak:
Penelitian ini memvalidasi konstruk komitmen pemakai dengan fokus sentral
perilaku harapan pemilihan dan menguji pengaruhnya terhadap adopsi sistem dan
perilaku pemakaiannya. Demikian juga, penelitian ini membuktikan secara empiris
bahwa norma personal dan norma sosial memiliki peran dalam pengaruh ke
pemakaian sistem. Beserta rinciannya bahwa terdapat dua kutub, yakni identifikasi
dan internalisasi sebagai komitmen afeksi dan kepatuhan sebagai komitmen
berkelanjutan (Kelmans Social Influence Theory). Kedua kutub ini juga mendorong
atau memotivasi pemanfaatan pilihan penggunaan sistem.
Sistem informasi akuntansi dan manajemen yang dipakai oleh perusahaan tidak lain
dimaksudkan untuk memaksa manajemen melakukan aktivitas atau kerja tertentu.
Pemakaian sistem informasi ditengarai dengan prinsip yang mampu memotivasi
pemakai sistem untuk bertindak sesuai dengan (comply) dan sesuai (conform)
keyakinannya atas pentingnya sistem informasi tersebut. Terkait dengan konsep ini,
penelitian-penelitian memfokuskan ke bagaimanakah pemakai sistem memiliki
keyakinan dalam pengaruhnya untuk mengadopsi dan menggunakan sistem dan
teknologi (Lewis W., et.al. (2003), Vankatesh, V., & Davis, FD. (2000)).
Studi yang telah dilakukan berfokus untuk mengetahui motivasi pemakai sistem
untuk menuruti (comply) dalam menentukan bagaimanakah kepatuhan terhadap
norma subyektif berpengaruh terhadap perilaku pemraktikan sistem (Lewis B.
Argawal & Sambamurthy (2003), Venkatesh, V., & Davis, FD. (2000)). Tetapi, di
dalam praktiknya penelitian-penelitian belum sepenuhnya terjadi konvergensi, justru
terjadi divergensi di dalam hasil penelitian atas penerapan teori Kelman. Oleh
karena itu, studi ini memfokuskan ke komitmen pemakai sebagai akibat dari masih
banyaknya kesenjangan sistematik konstruk penelitian atas pengaruh kritis dalam
perilaku pemakaian sistem informasi.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini memfokuskan untuk menguji:
Gambar 1.a.: Model Psikologis Lekatan untuk Setiap Variabel Faktor Komitmen
Kebermanfaatan
Persepsian
(KP)
Kepatuhan
Identifikasi
Internalisasi
Kebermanfaatan
Persepsian
(KP)
Sikap Terhadap
Penggunaan
Intensi
Mudah (STP)
Keperilakuan
Penggunaan (IK)
Persepsian
(MPP)
Komitmen untuk
Menggunakan
Sistem (KMS)
Arah dan pengaruh sesuai dengan Teori Pengaruh Sosial Kelman, Model
Psikologis Lekatan dan rerangka pengembangan teoritis di dalam penelitian ini.
Arah dan pengaruhnya dihipotesiskan ke dalam tabel sebagai berikut ini.
Tabel 1: Arah dan Pengaruh Adopsi Pilihan Sistem dan Model Komitmen Pemakai
Sistem
Untuk identfifikasi, faktor yang muncul juga karena telah adanya integrasian
terhadap nilai hubungan harapan dengan orang atau grup lain. Hipotesisnya berupa:
Sedangkan untuk kepatuhan, faktor yang muncul bukan karena telah adanya
integrasian terhadap nilai individu (internalisasi), dan nilai hubungan harapan
dengan orang atau grup lain (identifikasi). Melainkan, karena adanya fokus diri
terhadap imbalan dan menjauhi hukuman. Hipotesisnya berupa:
Skala Pengukuran
Skala pengukuran untuk Kebermanfaatan Persepsian (KP), Mudah
Penggunaan Persepsian (MPP), Sikap Terhadap Penggunaan (STP), dan
Intensi Keperilakuan (IK) diadapsi dari penelitian-penelitian sebagai berikut.
Properti Pengukuran
Properti pengukuran untuk reliabilitas konsistensi internal dan validitas
konstruk dilakukan dengan metoda-metoda sebagai berikut.
Standar
Rata-Rata Median Minimum Maksimum
Deviasi
Internalisasi 2,37 2,33 1,00 5,00 1,02
Identifikasi 2,74 2,33 1,00 5,00 1,03
Kepatuhan 2,85 3,00 1,00 5,00 1,08
Komitmen 2,65 2,67 1,33 4,33 0,61
Kebermanfaatan Persepsian 2,71 2,50 1,00 5,00 0,96
Mudah Penggunaan Persepsian 3,11 3,00 1,00 5,00 1,04
Intensi Keperilakuan 3,15 3,25 1,00 5,00 0,66
Sikap terhadap Penggunaan 3,67 3,75 1,00 5,00 0,82
INT1 INT2 INT3 IDT1 IDT2 IDT3 KPTH1 KPTH2 KPTH3 KPTH4
INT1 1 ,560(**) ,637(**) ,052 -,085 -,075 ,199(**) ,226(**) ,235(**) ,233(**)
. ,000 ,000 ,393 ,167 ,220 ,001 ,000 ,000 ,000
INT2 ,560(**) 1 ,616(**) ,265(**) ,166(**) ,221(**) ,093 ,090 ,074 ,089
,000 . ,000 ,000 ,006 ,000 ,132 ,141 ,231 ,146
INT3 ,637(**) ,616(**) 1 ,166(**) ,101 ,081 ,032 ,062 ,087 ,070
,000 ,000 . ,007 ,101 ,188 ,605 ,311 ,158 ,253
IDT1 ,052 ,265(**) ,166(**) 1 ,624(**) ,700(**) -,058 -,092 -,089 -,133(*)
,393 ,000 ,007 . ,000 ,000 ,343 ,134 ,146 ,030
IDT2 -,085 ,166(**) ,101 ,624(**) 1 ,765(**) -,175(**) -,186(**) -,178(**) -,223(**)
,167 ,006 ,101 ,000 . ,000 ,004 ,002 ,004 ,000
IDT3 -,075 ,221(**) ,081 ,700(**) ,765(**) 1 -,261(**) -,301(**) -,285(**) -,307(**)
,220 ,000 ,188 ,000 ,000 . ,000 ,000 ,000 ,000
KPTH1 ,199(**) ,093 ,032 -,058 -,175(**) -,261(**) 1 ,899(**) ,888(**) ,890(**)
,001 ,132 ,605 ,343 ,004 ,000 . ,000 ,000 ,000
KPTH2 ,226(**) ,090 ,062 -,092 -,186(**) -,301(**) ,899(**) 1 ,907(**) ,886(**)
,000 ,141 ,311 ,134 ,002 ,000 ,000 . ,000 ,000
KPTH3 ,235(**) ,074 ,087 -,089 -,178(**) -,285(**) ,888(**) ,907(**) 1 ,970(**)
,000 ,231 ,158 ,146 ,004 ,000 ,000 ,000 . ,000
KPTH4 ,233(**) ,089 ,070 -,133(*) -,223(**) -,307(**) ,890(**) ,886(**) ,970(**) 1
,000 ,146 ,253 ,030 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 .
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
a Listwise N=267
Component
1 2 3 4 5 6 7
INT1 ,786
INT2 ,762
INT3 ,879
IDT1 ,813
IDT2 ,871
IDT3 ,885
KPTH1 ,931
KPTH2 ,938
KPTH3 ,946
KPTH4 ,935
KBMFT1 ,847
KBMFT2 ,778
KBMFT3 ,819
KBMFT4 ,735
KBMFT5 ,774
KBMFT6 ,817
MDH1 ,868
MDH2 ,909
MDH3 ,858
MDH4 ,866
MDH5 ,913
MDH6 ,861
ITS1 ,803
ITS2 ,884
ITS3 ,832
ITS4 ,856
SKP1 ,835
SKP2 ,880
SKP3 ,830
SKP4 ,704
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser
Normalization.
a Rotation converged in 6 iterations.
Uji Nomological
Uji terhadap validitas nomological dilakukan untuk menguji kesesuaian struktur
model. Yang artinya, model yang disajikan valid (fit) strukturnya. Sehingga,
penelitian ini sah dilakukan karena modelnya telah sesuai dengan kriteria yang
ditentukan dalam validitas model (SEM: structural equation model). Kriteria yang
secara lazim digunakan adalah dalam ukuran-ukuran comparative fitt index (CFI),
goodness-of-fit index (GFI), root mean square error of approximation (RMSEA),
dan consistent Akaike information criterion (CAIC). Kriteria di dalam model
Penelitian ini menemukan bahwa, di dalam uji pertama yang memisahkan untuk
setiap faktor psikologis lekatan, CFI sebesar 0,830 (>0,95), GFI sebesar 0,968
(>0,90), RMSEA sebesar 0,149 (<0,06), dan CAIC sebesar 186.088, serta Chi-
Square sebesar 34.581 (0,000). Sedangkan, uji kedua dalam kondisi struktur
psikologis lekatan disatukan (menjadi satu variabel pengukur yakni komitmen)
menghasilkan temuan CFI sebesar 0,965 (>0,95), GFI sebesar 0,994 (>0,90),
RMSEA sebesar 0,063 (<0,06), dan CAIC sebesar 99.760, serta Chi-Square sebesar
4.126 (0,027).
Mengakitkan atas hasil uji regresi dan arah prediksi pengaruh disajikan ke dalam
ringkasan tabel sebagai berikut:
Sistem informasi tidak pernah mampu meningkatkan kinerja organisasi atau kinerja
manajerial, tetapi hanya mampu terrealisasi melalui identifikasi, internalisasi, dan
kepatuhan atas perilaku yang telah terbawa (termaktub). Hanya saja, ketiga faktor
tersebut di atas dalam dua kelompok yang berbeda. Untuk identifikasi dan
internalisasi berpengaruh positif terhadap Mudah Penggunaan Persepsian (MPP),
Kebermanfaatan Persepsian (KP), Sikap terhadap Penggunaan (STP), dan Intensi
Keperilakuan (IP). Sedangkan komitmen keberlanjutan, yang disebut kepatuhan,
berpengaruh sebaliknya yakni negatif. Suksesnya sebuah sistem bergantung kepada
harapan pilihan pemakai untuk pemraktikan sistem informasi. Oleh karena itu,
komitmen pemakai menjadi kunci pokok untuk implementasi sistem.
Temuan penelitian ini membuktikan juga bahwa secara Teori Pengaruh Sosial
Kelmans, dan secara psikologis lekatan adalah benar adanya. Demikian juga, secara
empiris terhadap pemraktikan sistem informasi bagi perilaku manusia adalah valid.
Lebih rinci membuktikan bahwa kristalisasi internalisasi, identifikasi, dan kepatuhan
membentuk perilaku komitmen yang selanjutnya memberhasilkan pemraktikan
sistem. Dampak selanjutnya terkait dengan pengembangan sistem informasi yang
menyarankan bahwa di dalam proses pengembangan sistem informasi harus
memperhatikan ketiga faktor psikologis lekatan dan teori pengaruh sosial.
Kesesuaian atas nilai-nilai individu dengan sistem yang dikembangkan dan yang
dipraktikan (intenalisasi), dan keyakinan individu adanya imbalan atas
pengembangan dan pemraktikan sistem (identifikasi) menjadi titik utama perhatian.
Sebaliknya, komitmen keberlanjutan (kepatuhan) menjadi faktor kunci kedua setelah
internalisasi dan identifikasi. Faktor kepatuhan ini tetap menjadi kunci karena
pengaruh sekelompok orang (manajer) yang menjadikan sistem informasi dilakukan,
sehingga tetap diperlukan untuk mempengaruhi aspek keperilakuan.
Kontribusi Penelitian
Penelitian ini mengkonvergensi teori pengaruh sosial dan pelekatan faktor
psikologis (Teori Pengaruh Sosial Kelmans) terhadap keberhasilan pemraktikan
sistem. Dengan ketiga faktor internalisasi, identifikasi dan kepatuhan yang
berkristal menjadi satu faktor yang disebut komitmen. Dari sisi individu dapat
dinyatakan bahwa individu terpengaruh untuk melakukan pekerjaan dalam
pemraktikan sistem karena adanya nilai-nilai individu yang sesuai dengan sistem
dan harapan imbalan yang akan diterimanya (faktor psikologis diri individu),
serta komitmen keberlanjutan yang berasal dari individu lain atau manajer
(faktor pengaruh sosial dari luar individu) untuk memaksa mempraktikan sistem
informasi yang diadopsi.
Implikasi Praktis
Berhasil atau tidaknya pengadopsian sistem dan pemraktikan sistem bergantung
kepada individu. Wujud individu dipandang dari sisi psikologis lekatan yang
disebut komitmen keperilakuannya. Sifat dasar psikologis lekatan adalah secara
natural proses pembentukan ke individu, sehingga sulit dipengaruhi dan
memerlukan waktu yang cukup lama proses pembentukannya. Di samping itu,
wujud individu dapat dipengaruhi di dalam adopsi dan implementasi
pemraktikan sistem melalui katalisator dari sisi sosiologis. Wujud
keperilakuannya dalam bentuk kepatuhan (komitmen keberlanjutan) yang
berasal dari manajer atau orang lain. Sifat dasar kepatuhan ini adalah dapat
seketika dibentuk untuk berkomitmen di dalam adopsi sistem dan pemraktikan
sistem informasi. Kedua faktor, psikologis lekatan dan sosiologis, membentuk
satu kesatuan konsep yang disebut komitmen.
Keterbatasan Penelitian
Model komitmen yang diteliti di dalam penelitian ini memiliki keterbatasan-
keterbatasan, baik keterbatsan konsepsualiasi komitmen maupun keterbatasan
validasi konstruk komitmen pemakai untuk adopsi dan pemraktikan sistem.
Keterbatasan penelitian ini disajikan untuk para peneliti dan penelitian-penelitian
berikutnya yang memfokuskan penelitiannya di komitmen, khususnya di bidang
psikologis lekatan. Keterbatasannya adalah sebagai berikut.
VII. Simpulan
Inti dari sebuah adopsi dan pemraktikan sistem bukan terletak di teori ataupun di
psikologi dan di penelitian empiris, tetapi lebih menekankan ke terrealisasinya
adopsi dan pemraktikan sistem informasi secara riil. Terrealisasinya adopsi dan
penerapan sistem sangat bergantung ke keperilakuan manusia di dalam organisasi.
Perilakunya sangat didominasi oleh keyakinan (beliefs). Keyakinan ini tiada lain
terdiri dari dua jenis keyakinan, yakni keyakinan milikan diri sendiri dan keyakinan
pengaruhan orang atau grup lain. Keyakinan milikan diri sendiri terdiri dari dua
jenis yaitu internalisasi dan identifikasi, sedangkan keyakinan pengaruhan orang lain
berwujud komitmen berkelanjutan atau kepatuhan. Kedua keyakinan ini bersatu
dalam aspek konsep psikologis kognitif dan keperilakuan yang disebut komitmen.
Dengan demikian, penelitian ini mampu melengkapi konseptualisasi komitmen.
Model komitmen multi dimensi ini membuktikan bahwa Teori Pengaruh Sosial
Kelmans valid dan konsisten. Sehingga, konsepsualisasi teori pengaruh sosial ini
memberikan solusi atas keberterimaan adopsi sistem dan penggunaan atau
pemraktikan sistem informasi yang cukup mendasar. Secara sederhana dapat
dinyatakan bahwa teori ini memperjelas konsep teori pengaruh sosial, dan