Anda di halaman 1dari 19

TELUR

TELUR ASIN BEBEK

Anggota Kelompok : Ari Meliana PO51301170


Rezatul Putri G.c PO5130117032
Dea Devitasari PO51301170
Rizka Sekar Ayu N PO51301170
Deti Hanita PO51301170
Lovy Ghea I PO51301170

Tingkat : IB DIII GIZI (KELOMPOK 3)

Dosen Pembimbing :

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


JURUSAN GIZI
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirobbil alamin saya panjatkan kepada Allah Swt yang senantiasa memberi

rahmat hidayahnya kepada kami sehingga kami dalam keadaan sehat walafiat hingga

sekarang ini.

Dalam kesempatan ini kami bisa menyeleasaikan makalah dengan judul Keutamaan Dzikir

insyaAllah kami selesaikan dengan baik walaupun jauh dari kesempurnaan. Saya ucapkan

terima kasih kepada Dosen kamiBapak Wasyiluddin, M,Si yang telah membimbing kami

selama ini, dan juga kami ucapkan kepada sahabat yang telah membantu dalam penyelesaian

makalah ini.

Harapkan kami dari pembaca untuk saran dan kritiknya yang membangun demi

kesempurnaan makalah ini.

Atas perhatian kami ucapkan terima kasih.


DAFTAR ISI

AMPUL ............................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 3

C. Tujuan Rumusan Masalah .......................................................... 3

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Dzikir ......................................................................... 4

B. Keutamaan Berdzikir ................................................................... 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 13

B. Saran ............................................................................................ 13

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia dengan kapasitas berfikir yang telah Allah karuniakan, senantiasa berusaha

menggapai kebahagiaan dengan bahasa perasaannya masing-masing. Pada masa sekarang ini

manusia mencoba meraihnya dengan membuat ungkapan-ungkapan batin lewat visualisasi fisik yang

banyak menguras waktu, harta, tenaga dan pikiran. Kesemuanya itu rela ia korbankan untuk

melampiaskan perasaan batinnya, meski terkadang pengungkapannya itu kurang masuk akal sehat.

Kebahagiaan dalam format berfikir mereka adalah suatu bentuk idealisme yang bisa membuat

perasaannya bergolak dan orang lain yang memperhatikannya ikut hanyut dalam gerak rasa yang

dimainkannya.

Dan memang kebahagiaan itu merupakan bentuk yang abstrak, sesuatu yang tinggi, dan sebagai pusat

tujuan. Gagasan abstraklah yang membawa manusia melahirkan instrumen rasa batinnya.

Allah, yang kalau manusia mengetahui adalah sumber gagasan abstrak yang bisa menjadi eksak dalam

pandangan orang-orang pilihan-Nya. Allah menyapa manusia ketika ia ingin mencapai gagasan

abstrak kebahagiaannya itu dengan kata Aku dekat (bahkan lebih dekat daripada urat leher).

Selanjutnya Allah menciptakan sebuah nama yang kemudian diiringi dengan nama-nama lain-Nya

yang indah (hal ini yang Dia ajarkan pertama kali kepada Adam As.) sebagai jembatan penghubung

antara Pencipta (Khaliq) dan yang dicipta (makhluk).

Pemahaman kita tentang Tuhan (makrifat) kepada-Nya sesungguhnya menggambarkan cakrawala

pandang kita tentang Tuhan. Agama dan setiap golongan dalam suatu umat memiliki kacamata

berbeda dalam memandang gagasan tentang Tuhan yang sebenarnya. Inilah Aqidah (tujuan) hidup,

dan sumber kebahagiaan yang banyak orang cari sekarang ini.


Makrifat (pengenalan) akan Tuhan itu diawali dengan menyebut Nama-Nya, yakni Dzikir kepada

Sang Pencipta. Dengan dzikir (ingat) inilah muncul istilah jauh dekatnya manusia kepada Tuhan yang

menciptakannya.

Dzikir merupakan penghubung antara manusia dengan sumber kehidupan. Sesosok makhluk

merupakan gambaran sebuah komponen elektronik, yang apabila tidak berhubungan dengan sumber

energi listrik, maka ia tidak akan hidup. Dan juga apabila ia hanya berhubungan dengan hanya satu

sumber ia juga tidak akan berjalan, karena arus memiliki dua kutub, positif dan negatif (ada takdir

baik dan buruk). Orang yang ingat kepada Allah berarti ia hidup, dan yang melupakannya berarti

sesungguhnya ia mati.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud berdzikir ?

2. Apa saja keutamaan berdizir kepada Allah?

C. Tujuan Rumusan Masalah

1. Mengetahui maksud berdzikir

2. Mengetahui apa keutamaan berdzikir kepada Allah Swt.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Berdzikir

Pengertian dzikir menurut bahasa berasal dari kata dzakaro yang artinya ingat. Kata

dzikir mengambil dari masdarnya dzikron, kemudian terkenal dengan istilah dzikir.

Sedangkan dzikir menurut syara adalah ingat kepada Allah dengan etika tertentu yang sudah

ditentukan dalam Al Quran dan Hadits dengan tujuan mensucikan hati dan mengagungkan Allah.

Allah sudah menunjukkan dasar pokok bahwa dzikir mampu menentramkan hati manusia.

Hanya dengan dzikirlah hati akan menjadi tentram, sehingga tidak timbul nafsu yang jahat.

Ingatlah hanya dengan berdzikir kepada Allah hati akan menjadi tentram (QS. 13 : 28).

Dzikir Menurut Imam Nawawi Al BAntaniyu Penulis kitab Al Adzkar, menjelaskan dalam

kitabnya bahwa dzikir bisa dilakukan dengan lisan dan hati. Tingkatan dzikir akan menjadi lebih

sempurna jika melakukannya denga hati dan lisan. Jika harus memilih, mana yang lebih utama,

menurutnya, harus dengan hati saja, namun akan lebih afdhol (utama) jika melakukannya dengan hati

dan lisan sesuai dengan sunah Rosulullah. Beliau masih berpegang teguh bahwa dzikir lebih utama

dilakukan dengan keduanya sebab dikhawatirkan akan muncul penyakit riya jika dilakukan dengan

hati saja (Adzkar : 06).

Pengalaman para mutashawwiyn, dzikir dengan hati disebut dzikir sirr. Untuk mencapai

dzikir sirr (rahasia) harus melalui tahap dzikir bil lisan, kemudian dengan sendirinya dzikir dengan

hati saja berjalan sesuia dengan letupan rasa dan pikiran menguasai jiwa raganya.

Allah SWT memberikan dasar dalam firman-Nya : Ingatlah kepada-Ku, maka aku akan

ingat kepadamu

B. Keutamaan Berdzikir

Banyak orang yang masih menganggap remeh kegiatan dzikir atau mengingat Allah. Mereka

menganggap duduk diam sambil berzikir menyebut nama Allah sebagai suatu kegiatan yang sia sia

dan hanya membuang waktu percuma. Ini terjadi karena sebagian besar manusia perhatiannya hanya

tercurah pada kehidupan dunia. Sebagian besar manusia hanya fokus pada kehidupan jangka pendek,
yaitu kehidupan dunia. Mereka merancang kehidupannya hanya sampai hari tua, seluruh perhatian

dan aktifitasnya dicurahkan untuk keberhasilan dan kesuksesan hidup didunia. Mereka tidak peduli

dengan kehidupan jangka panjang, bahkan mereka ragu dengan adanya kehidupan akhirat yang abadi

dan pertemuan dengan Allah kelak.

Barang siapa yang mengharapkan berjumpa dengan Allah penguasa alam semesta, maka saat

pertemuan itu pasti terjadi. Barang siapa yang tidak mengharap perjumpaan dengan Allah, maka di

akhirat kelak dia tidak akan berjumpa dengan-Nya, kesenangan dan kegembiraan hidupnya didunia ini

telah berakhir dengan datangnya kematian, diakhirat kelak ia akan dikumpulkan dilembah neraka,

hidup kekal abadi selamanya disana.

Barang siapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan)

Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Al Ankabut 5)

Sedikit sekali orang yang paham dan mengerti bahwa saat ini mereka sedang berada dalam perjalanan

panjang yang tidak memiliki ujung, perjalanan panjang yang tidak ada akhirnya. Sebagian besar

manusia hanya tahu bahwa perjalanan ini akan berakhir dengan datangnya kematian. Mereka tidak

menyadari bahwa dibalik kematian mereka masih harus menempuh perjalanan panjang yang tidak

pernah ada ujungnya, perjalanan panjang yang tidak pernah ada akhirnya. Mereka harus melalui alam

barzakh, padang mahsyar, hari berhisab, selanjutnya hidup kekal abadi dilembah neraka atau ditaman

syurga. Itulah perjalan panjang yang tidak pernah ada akhirnya.

Perjalanan panjang yang kita lalui didunia maupun akhirat penuh dengan halangan dan rintangan.

Halangan dan rintangan itu akan menimbulkan berbagai penderitaan dan rasa sakit yang

berkepanjangan. Kita butuh kekuatan ekstra untuk mengatasi berbagai halangan dan rintangan itu.

Jika kita sanggup mengatasi berbagai halangan dan rintangan yang datang menghadang kita akan

mengalamai kegembiraan dan kebahagiaan yang terus menerus.

Dengan ingat kepada Allah dan selalu berlindung pada-Nya kita akan mendapat kekuatan ekstra

menghadapi berbagai halangan dan rintangan yang datang menghadang baik didunia maupun
diakhirat. Orang yang selalu ingat pada Allah akan mendapat kemudahan dalam mengatasi berbagai

halangan dan rintangan yang datang menghadang. Hal tersebut terjadi karena Allah selalu ingat dan

memperhatikan keadaan orang yang selalu ingat pada-Nya, Dia selalu siap memberi pertolongan

kepada orang yang selalu ingat pada-Nya. Firman Allah dalam surat Al Baqarah 152 :

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-

Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat) -Ku. (Al Baqarah 152)

Ibadah Dzikrullah

Kegiatan Dzikrullah (mengingat Allah) adalah suatu aktivitas yang dapat memberikan kekuatan ekstra

kepada kita dalam menghadapi berbagai masalah yang datang menghadang dalam hidup kita. Ada

beberapa kegiatan dzikrullah yang diajarkan Rasulullah kepada kita antara lain , Sholat 5 waktu

maupun sholat sunah, membaca Quran, membaca kalimat tahlil, tahmid, tasbih, takbir,

Asmaulhusna, membaca doa , dan lain sebagainya.

Sholat dilakukan pada waktu dan cara yang telah ditetapkan, membaca Quran juga dianjurkan

dilakukan dengan tartil dan berusaha memahami semua bacaannya pada waktu malam hari. Membaca

tahlil, tahmid, tasbih, takbir dan berdoa dianjurkan dilakukan setelah selesai mengerjakan sholat.

Mengingat Allah dengan menyebut Asmaulhusna dianjurkan dibaca setelah sholat atau pada waktu

berdiri, duduk dan berbaring. Usahakan hati dan fikiran tidak pernah kosong dan sepi dari menyebut

nama Allah, hadirkan Allah didalam hati dan fikiran setiap saat dimanapun berada. Selama hati dan

fikiran selalu ingat dan menyebut nama-Nya, demikian pula Allah akan selalu ingat dan

memperhatikan keadaan orang itu. Dalam hadist Qudsi yang diriwayatkan oleh Syaikhani dan

Turmidzi dari Abu Huraira r.a Allah mengatakan :

Aku sesuai dengan dugaan hamba-Ku kepada-Ku. Jika ia ingat kepadaKu didalam hatinya,
Akupun ingat pula kepadanya didalam hatiKu. Dan jika ia ingat kepadaKu dilingkungan khalayak
ramai, niscaya Akupun ingat kepadanya didalam lingkungan khalayak ramai yang lebih baik. Dan
jika ia mendekat padaKu sejengkal,Akupun mendekat pula padanya sehasta. Jika ia mendekat
padaKu sehasta, niscaya Aku mendekat padanya sedepa. Dan jika dia datang padaKu dengan
berjalan, maka Aku mendatanginya sambil berlari
Dalam surat Al Ahzab ayat 41-43 Allah mengingatkan orang yang beriman agar ingat kepada Allah

dengan sebanyak banyaknya, dan bertasbih pada-Nya pada waktu pagi dan petang hari.

41- Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang
sebanyak-banyaknya.
42- Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.
43- Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan
untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan
adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman. (AL Ahzab 41-43)

Di antara ayat yang menjelaskan keutamaan berdzikir adalah:

1. Firman Allah,

Karena itu, ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepada kalian, dan bersyukurlah
kepada-Ku, dan janganlah kalian mengingkari (nikmat)-Ku. (Al-Baqarah:152)

2. Firman Allah,

Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-
banyaknya. (Al-Ahzaab:41)

3. Firman Allah, Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang
mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang
benar/jujur, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu, laki-laki dan
perempuan yang bershadaqah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan
yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah,
Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (Al-Ahzaab:35)

4. Firman Allah,


Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan
tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang
lalai. (Al-Araaf:205)

Adapun di dalam As-Sunnah, di antaranya:

1. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Permisalan orang yang berdzikir kepada Allah dengan orang yang tidak berdzikir kepada Allah
adalah seperti orang yang hidup dan mati. (HR. Al-Bukhariy no.6407 bersama Fathul Bari 11/208
dan Muslim 1/539 no.779)

Adapun lafazh Al-Imam Muslim adalah,

Permisalan rumah yang di dalamnya disebut nama Allah dan rumah yang di dalamnya tidak disebut
nama Allah adalah seperti orang yang hidup dan orang yang mati.

2. Dari Abdullah bin Busrin radhiyallahu anhu bahwa ada seorang laki-laki bertanya kepada
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, Ya Rasulullah, sesungguhnya syariat Islam telah banyak
atasku, maka kabarkan kepadaku dengan sesuatu yang aku akan mengikatkan diriku dengannya?
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab,



Hendaklah lisanmu senantiasa basah dengan dzikir kepada Allah. (HR. At-Tirmidziy 5/458 dan Ibnu
Majah 2/1246, lihat Shahiih Sunan At-Tirmidziy 3/139 dan Shahiih Sunan Ibni Maajah 2/317)

3. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitabullah maka dia mendapat satu kebaikan dan satu
kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan alif laam miim satu
huruf, akan tetapi alif satu huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf. (HR. At-Tirmidziy 5/175,
lihat Shahiih Sunan At-Tirmidziy 3/9 serta Shahiihul Jaami Ash-Shaghiir 5/340)

Dzikir-dzikir Setelah Salam dari Shalat Wajib

Di antara dzikir-dzikir yang sifatnya muqayyad adalah dzikir setelah salam dari shalat wajib. Setelah
selesai mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri, kita disunnahkan membaca dzikir, yaitu sebagai
berikut:

1. Membaca:

Aku meminta ampunan kepada Allah (tiga kali). Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Yang selamat dari
kejelekan-kejelekan, kekurangan-kekurangan dan kerusakan-kerusakan) dan dari-Mu as-salaam
(keselamatan), Maha Berkah Engkau Wahai Dzat Yang Maha Agung dan Maha Baik. (HR. Muslim
1/414)

2. Membaca:

,
,



Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan,
dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat menolak
terhadap apa yang Engkau beri dan tidak ada yang dapat memberi terhadap apa yang Engkau tolak
dan orang yang memiliki kekayaan tidak dapat menghalangi dari siksa-Mu. (HR. Al-Bukhariy 1/255
dan Muslim 414)

3. Membaca:

Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan,
dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Tiada daya dan upaya serta kekuatan kecuali
dengan pertolongan Allah dan kami tidak beribadah kecuali kepada Allah, milik-Nya-lah segala
kenikmatan, karunia, dan sanjungan yang baik, tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, kami
mengikhlashkan agama untuk-Nya walaupun orang-orang kafir benci. (HR. Muslim 1/415)

4. Membaca:

Maha Suci Allah. (tiga puluh tiga kali)

Segala puji bagi Allah. (tiga puluh tiga kali)

Allah Maha Besar. (tiga puluh tiga kali)


Kemudian dilengkapi menjadi seratus dengan membaca,

Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan,
dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu.

Barangsiapa mengucapkan dzikir ini setelah selesai dari setiap shalat wajib, maka diampuni dosa-
dosanya walaupun sebanyak buih di lautan. (HR. Muslim 1/418 dari Abu Hurairah radhiyallahu
anhu)

Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda,
Ada dua sifat (amalan) yang tidaklah seorang muslim menjaga keduanya (yaitu senantiasa
mengamalkannya, pent) kecuali dia akan masuk jannah, dua amalan itu (sebenarnya) mudah, akan
tetapi yang mengamalkannya sedikit, (dua amalan tersebut adalah): mensucikan Allah Taala setelah
selesai dari setiap shalat wajib sebanyak sepuluh kali (maksudnya membaca Subhaanallaah),
memujinya (membaca Alhamdulillaah) sepuluh kali, dan bertakbir (membaca Allaahu Akbar) sepuluh
kali, maka itulah jumlahnya 150 kali (dalam lima kali shalat sehari semalam, pent) diucapkan oleh
lisan, akan tetapi menjadi 1500 dalam timbangan (di akhirat). Dan amalan yang kedua, bertakbir 34
kali ketika hendak tidur, bertahmid 33 kali dan bertasbih 33 kali (atau boleh tasbih dulu, tahmid baru
takbir, pent), maka itulah 100 kali diucapkan oleh lisan dan 1000 kali dalam timbangan.

Ibnu Umar berkata, Sungguh aku telah melihat Rasulullah menekuk tangan (yaitu jarinya) ketika
mengucapkan dzikir-dzikir tersebut.

Para shahabat bertanya, Ya Rasulullah, bagaimana dikatakan bahwa kedua amalan tersebut
ringan/mudah akan tetapi sedikit yang mengamalkannya?

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab, Syaithan mendatangi salah seorang dari kalian
ketika hendak tidur, lalu menjadikannya tertidur sebelum mengucapkan dzikir-dzikir tersebut, dan
syaithan pun mendatanginya di dalam shalatnya (maksudnya setelah shalat), lalu mengingatkannya
tentang kebutuhannya (lalu dia pun pergi) sebelum mengucapkannya. (Hadits Shahih Riwayat Abu
Dawud no.5065, At-Tirmidziy no.3471, An-Nasa`iy 3/74-75, Ibnu Majah no.926 dan Ahmad
2/161,205, lihat Shahiih Kitaab Al-Adzkaar, karya Asy-Syaikh Salim Al-Hilaliy 1/204)
Kita boleh berdzikir dengan tasbih, tahmid dan takbir masing-masing 33 kali dengan ditambah tahlil
satu kali atau masing-masing 10 kali, yang penting konsisten, jika memilih yang 10 kali maka dalam
satu hari kita memakai dzikir yang 10 kali tersebut.

Hadits ini selayaknya diperhatikan oleh kita semua, jangan sampai amalan yang sebenarnya mudah,
tidak bisa kita amalkan. Tentunya amalan/ibadah semudah apapun tidak akan terwujud kecuali
dengan pertolongan Allah. Setiap beramal apapun seharusnya kita meminta pertolongan kepada
Allah, dalam rangka merealisasikan firman Allah,

Hanya kepada Engkaulah kami beribadah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta
pertolongan. (Al-Faatihah:4)

5. Membaca surat Al-Ikhlaash, Al-Falaq dan An-Naas satu kali setelah shalat Zhuhur, Ashar dan
Isya`. Adapun setelah shalat Maghrib dan Shubuh dibaca tiga kali. (HR. Abu Dawud 2/86 dan An-
Nasa`iy 3/68, lihat Shahiih Sunan At-Tirmidziy 2/8, lihat juga Fathul Baari 9/62)

6. Membaca ayat kursi yaitu surat Al-Baqarah:255

Barangsiapa membaca ayat ini setiap selesai shalat tidak ada yang dapat mencegahnya masuk
jannah kecuali maut. (HR. An-Nasa`iy dalam Amalul yaum wal lailah no.100, Ibnus Sunniy no.121
dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albaniy dalam Shahiihul Jaami 5/339 dan Silsilatul Ahaadiits Ash-
Shahiihah 2/697 no.972)

7. Membaca:

Sebagaimana diterangkan dalam hadits Muadz bin Jabal radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam memegang kedua tangannya dan berkata, Ya Muadz, Demi Allah,
sungguh aku benar-benar mencintaimu. Lalu beliau bersabda, Aku wasiatkan kepadamu Ya
Muadz, janganlah sekali-kali engkau meninggalkan di setiap selesai shalat, ucapan (lihat di atas):
Ya Allah, tolonglah aku agar senantiasa mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu dan beribadah
dengan baik kepada-Mu. (HR. Abu Dawud 2/86 dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaniy dalam
Shahiih Sunan Abi Dawud 1/284)

Doa ini bisa dibaca setelah tasyahhud dan sebelum salam atau setelah salam. (Aunul Mabuud
4/269)

8. Membaca:

Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan,
dan pujian, yang menghidupkan dan mematikan dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu.

Dibaca sepuluh kali setelah shalat Maghrib dan Shubuh. (HR. At-Tirmidziy 5/515 dan Ahmad 4/227,
lihat takhrijnya dalam Zaadul Maaad 1/300)

9. Membaca:

Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amal
yang diterima. Setelah salam dari shalat shubuh. (HR. Ibnu Majah, lihat Shahiih Sunan Ibni Maajah
1/152 dan Majmauz Zawaa`id 10/111)

Manfaat nyata dari Dzikrullah:

Selalu ingat dan menyebut nama Allah setiap saat dan sepanjang waktu dikala berdiri, duduk

dan berbaring merupakan gambaran nyata dari keimanan ,ketakwaan dan rasa tawakkal
seseorang. Allah akan memperlihatkan menfaat dan efek nyata dari amalan dzikrullah

seseorang dalam kehidupannya sehari hari hari antara lain:

1. Mendapat ketenangan hati dan bebas dari perasaan jengkel,kecewa, sedih, duka, dendam dan

stress berkepanjangan ( Ar Raad 28)

2. Dikeluarkan Allah dari kegelapan (hidup yang penuh kesukaran, kesempitan,kepanikan,

kekalutan ,kehinaaan dan serba kekurangan ) kepada cahaya yang terang benderang ( hidup

bahagia,nyaman, aman, mulia, sejahtera dan berkecukupan). (Al Ahzab 43)

3. Terpelihara dan terhindar dari melakukan perbuatan keji dan mungkar (Al Ankabut 45)

4. Terpelihara dari kelicikan dari tipu daya syetan yang menyesatkan (An Nahl 99)

5. Selalu mendapat jalan keluar dari berbagai kesulitan yang datang menghadang dan mendapat

rezeki dari tempat yang tidak pernah diduga, serta selalu dicukupkan semua kebutuhan

hidupnya ( At Thalaq 2-3)

6. Dibukakan baginya pintu kemenangan, diampuni dosanya yang lalu dan yang akan datang,

ditambahkan baginya berbagai kenikmatan hidup, ditunjuki jalan yang lurus , dan diberi

pertolongan dengan kekuatan yang dahsyat. ( Al Fath 1-3)

7. Selalu mendapat perhatian istimewa dari Allah dimanapun ia berada , selama ia ingat pada-

Nya (Al Baqarah 152)

8. Terhindar dari beban hidup yang berat dan tidak sanggup dipikul serta terhindar dari siksa

dan azab yang melampaui batas ( Al Baqarah 286)

9. Diampuni segala dosanya, dihapuskan segala kesalahannya dan diwafatkan bersama orang

yang berbuat kebaikan ( husnul khotimah) (Ali Imran 193)

10. Mendapat kehidupan yang baik sampai datang ajal yang telah ditetapkan (Hud 3, An-Nahl

97)
11. Dibalasi dan dilipat gandakan amal kebaikannya dengan yang lebih baik dari apa yang telah

mereka kerjakan ( An Nahl 96-97)

12. Selalu disertai Allah dimanapun mereka berada (Al Baqarah 153, Al Hadit 4)

13. Mendapat pertolongan dari ribuan tentara malaikat dalam menghadapi berbagai hal dan

masalah didunia maupun akhirat ( Ali imran 124-125, Fushilat 30-31)

14. Dimudahkan semua urusannya dan diberi bimbingan menempuh jalan yang mudah (Al Lail

7, Al Ala 8 )

15. Dibukakan baginya keberkahan dan pintu rahmat dari langit dan bumi (Al Araaf 96)

16. Diwafatkan dalam keadaan baik dan disambut oleh para malaikat dengan salam

penghormatan ( An Nahl 32, Ar Raad 23-24, Al Ahzab 44 )

17. Mendapat kehidupan yang baik selama masa menanti dialam barzakh ( Ali Imran 169)

18. Memiliki wajah yang putih berseri dihari berbangkit ( Ali Imran 106-107)

19. Memiliki wajah dan tubuh yang bercahaya terang dihari berbangkit ( Al Hadit 12-13 dan At

Tahrim 8 )

20. Menerima buku catatan amal dari sebelah kanan dan dimudahkan saat dihisab dan ditimbang

semua amalnya (Al Haqqah 19-21 )

21. Memiliki timbangan kebaikan yang lebih banyak dan berat (Al Qoriah 6-7,Al Araaf 8 )

22. Diselamatkan Allah dari ganas dan panasnya api neraka (Maryam 72-73, Al Lail 17)

23. Dimasukan kedalam taman syurga dan hidup kekal selamanya disana (Az zumar 73)

Betapa banyak manfaat yang didapat dari mengingat Allah sebagai mana disebutkan diatas ,

namun sayang. sedikit sekali orang yang mau dan tertarik untuk melakukan kegiatan

tersebut. Mudah mudahan setelah membaca berbagai keterangan diatas anda akan tertarik

untuk melaksanakan ibadah dzikir mengingat Allah sepanjang waktu dikala berdiri, duduk
dan berbaring. Mulailah berusaha menyisihkan waktu untuk duduk diam setelah sholat lima

waktu atau pada waktu pagi dan malam hari , berzikir dengan menyebut Asmaulhusna

sebanyak banyaknya. Insya Allah anda akan merasakan berbagai manfaat sebagaimana

disebutkan diatas, itu adalah janji Allah dalam Al Quran Dia tidak pernah mengingkari janji.

Allah maha kuat dan pasti memenuhi semua janji-Nya. Janji Allah tidak pernah meleset.


7:206 -
205- Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa
takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah
kamu termasuk orang-orang yang lalai.
206- Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan
menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya lah mereka
bersujud. (Al-Araaf 205-206)

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdzikir merupakan tindakan yang terpuji dimana kita mengingat Allah memalui

pujian-pujian kepada Allah Swt. Berdzikir kepada Allah Swt sangat dianjurkan karena selain

mengingat Allah dan mendapat pahala keutamaannya sangat banyak bagi orang yang selalu

berdzikir kepada Allah Swt. Dengan berdzikir kita tetap tersambung dengan sang pencipta

dimana kita tidak selalu memikirkan kehidupan dunia. Berdzikir dapat dilakukan kapan saja

dan dimana saja kecuali tempat-tempat yang dilarang menyebut nama Allah dan hukumnya
sunnah, lebih-lebih setelah shalat 5 waktu kita sangat dianjurkan untuk melanjutkan dengan

berdzikir untuk kesempurnaan shalat kita.

B. Saran

Senantiasalah kita berdzikir kapada Allah Swt sebagai bentuk rasa syukur kita kepada

Allah yang telah memberi nikmat dan kehidupan yang nyaman dunia, karena Allah akan

mengganjar pahala yang berlipat kepada hambanya yang selalu ingat kepada Allah Swt.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.oocities.org/wiriajaya/tasawuf/dzikir.htm

http://www.energibiosel.org/keutamaan-dzikir-mengingat-allah.html

Anda mungkin juga menyukai